Você está na página 1de 1

Batavialab

Telp.: (021) 8242 3951 Fax: (021) 8273 2995 HP: 0878 8545 8787
Email: sales1@batavialab.com website: www.batavialab.com
Apakah yang Sebenarnya Paling Berbahaya di Laboratorium ?
Autoklaf menjadi pertimbangan dalam hal ini. Alat yang digunakan oleh ilmuan untuk mensterilkan alat
dengan uap panasnya menjadi pertimbangan dalam hal sesuatu yang paling bahaya di laboratorium. Atau
pertimbangan lainnya yaitu head gun yang digunakan untuk mengeringkan gelas dan untuk menghangatkan
perangkat distilasi. Hal ini juga memicu sesuatu kejadian yang menyebabkan kebakaran dan ledakan yang
tiba-tiba, tanpa bisa diperkirakan. Wadah kaca dalam ruang vakum dapat meledak dan menghamburkan
pecahan beling ke segala arah. Lain lagi dengan centrifuge, rotor centrifuge bisa gagal dan menyebabkan
ledakan dengan isi bahan kimia.Vessel bajajuga menjadi pertimbangan dengan memiliki beban tekanan yang
tinggi berisi cairan maupun gas yang dapat meledak dan melemparkan logam kepada para pekerja. Namun
tidak satu pun dari instrument tersebut yang hampir sama berbahayanya dengan satu-satunya hal yang
ditemukan di setiap laboratorium di bumi ini, yaitu kita.
Ketika kecelakaan laboratorium menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian, kesalahan yang dilakukan
oleh manusia biasanya menjadi penyebab utamanya dan paling pantas dipersalahkan. Pada tahun 1997,
Elizabeth Griffin, 22 tahun, seorang peneliti primate di Universitas Emory terkena kotoran monyet di matanya
akibat lemparan yang dilakukan oleh monyet yang ia teliti, pada saat itu ia tidak mengenakan kacamata
pelindung. Akhirnya setelah enam minggu ia meninggal karena komplikasi Herpes B yang berasal dari
kotoran monyet tersebut.
Setahun sebelum kejadian Elizabeth, seorang professor bernama Wetterhahn sengaja meneteskan
dimetilmerkuri ke tangannya yang sudah dilapisi sarung tangan. Kemudian bahan kimia tersebut merembes
dengan cepat melelui sarung tangannya. Singkat cerita, 10 bulan kemudian ia meninggal karena keracunan
merkuri.
Pada tahun 2009, Sheharbano Shangji, 23 tahun, seorang asisten laboratorium di Universitas of California di
Los Angles terbakar dan meninggal akibat tidak menggunakan jas laboratorium tahan api setelah api
merambat dan menyambar sweaternya.
Semua kecelakaan diatas mungkin sering sekali terjadi di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan. James
Kaufman seorang presiden nirlaba Laboratory Safety Institute mengatakan bahwa tingkat kecelakaan
laboratorium di sekolah dan perguruan tinggi 100 kali lebih besar daripada kecelakaan di industry kimia.
Walaupun begitu, tetapi tidak ada yang mengetahui jumlah persis kasus yang terjadi. Badan Statistik AS
hanya mencatat kecelakaan pada laboratorium professional. Sementara Dow, DuPont dan produsen bahan
kimia lainnya menegakkan keselamatan laboratorium yang ketat. Tugas-tugas atau pekerjaan laboratorium
rutin yang menewaskan orang-orang diatas sebenarnya lebih berbahaya dari supercolliders atau juga bahaya
biosafety tingkat IV.
Gigi Gronvall seorang ahli imunologi di University of Pittsburgh Center untuk Biosekuriti mengatakan bahwa
Hal yang paling berbahaya adalah kesalahan manusia, dan laboratorium dengan standar yang tinggi (baik
kedisiplinan dan fasilitasnya) memiliki bahaya yang jauh lebih kecil.

Batavialab dikelola oleh PT. MITRA JAGAD INTI


Jl. H Tekel No.25 RT.02 RW.04
Jatiluhur Jatiasih Kota Bekasi 17425 Jawa Barat
Telp.: (021) 8242 3951

Você também pode gostar