Você está na página 1de 23

Jakarta, 21 Mei 2016

OLEH :
M. KAHFI NUGROHO
(4614218053)
MAHDA DINI P.
(4614218052)

SISTEM KENDALI
PENGGERAK LISTRIK
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PANCASILA
2016

PENDAHULUAN

Tema yang akan kami bahas adalah

Sistem Penggerak Listrik Pada Mesin Bubut dan Mesin Milling

Sistem Penggerak Listrik Pada Mesin Bubut


dan Mesin Milling
MESIN BUBUT ( UNIVERSAL )

Prinsip Kerja : Energi listrik diubah menjadi gerak rotasi oleh


sebuah motor listrik, melalui suatu transmisi untuk
menghasilkan gerakan putar pada spindel. Poros spindel akan
memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi
penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros
ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.
Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan.

MESIN MILLING

Prinsip Kerja : energi listrik diubah menjadi gerak


rotasi oleh sebuah motor listrik, melalui suatu
transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada
spindel mesin milling. Spindel mesin milling adalah
bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas
untuk memegang dan memutar cutter hingga
menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.

Bagian-bagian Pada Mesin Bubut

Proses Bubut

Lurus (horizontal)

Lubang
Tirus luar / dalam

4
Facing (vertikal)

Ulir kanan / kiri

Sistem Penggerak Pada Mesin Bubut

Energi listrik diubah menjadi gerak rotasi oleh


sebuah motor listrik, melalui suatu transmisi
untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel.
Motor listrik yang digunakan jenis 3 phase 380
VAC

Prinsip Kerja Motor 3 Phase


Motor induksi adalah alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Listrik yang diubah adalah listrik 3 phasa. Motor induksi
sering juga disebut motor tidak serempak atau motor asinkron.

Ketika tegangan phasa U masuk ke belitan stator menjadikan kutub S


(south = selatan), garis-garis gaya mahnet mengalir melalui stator,
sedangkan dua kutub lainnya adalah N (north = utara) untuk phasa V dan
phasa W. Kompas akan saling tarik-menarik dengan kutub S. Dalam
motor induksi kompas digantikan oleh rotor sangkar yang akan
berputar pada porosnya. Karena ada perbedaan putaran antara medan
putar stator.

Konstruksi Motor 3 Phase

Konstruksi motor induksi 3 Phase, lebih sederhana dari motor DC


dikarenakan tidak terdapat sikat arang dan tidak terdapat komutator .
Konstruksi motor pada bagian rotor tidak bersentuhan langsung
dengan stator, sehingga pemeliharaan motor induksi hanya bagian
mekanik saja, dan konstruksinya yang sederhana motor induksi sangat
handal dan jarang sekali rusak secara elektrik.

Putaran Motor

Putaran motor induksi tergantung


jumlah kutubnya, motor induksi
berkutub dua memiliki putaran
poros sekitar 2.950 Rpm, yang
berkutub empat memiliki putaran
poros mendekati 1.450 Rpm.

UV W

U WV

Motor 3 phase mempunyai 2 arah


putaran yaitu putar kanan (clockwise
(CW)) dan putar kiri (counter
clockwise (CCW)).

Pengasutan Motor
Pengasutan motor induksi adalah cara menjalankan pertama kali motor,
tujuannya agar arus starting kecil dan drop tegangan masih dalam batas
toleransi.Ada beberapa cara teknik pengasutan, di antaranya:
1. Hubungan langsung (Direct On Line = DOL)
2. Tahanan depan Stator (Primary Resistor)
3. Transformator
4. Segitiga-Bintang (Start-Delta)
5. Pengasutan Soft starting
6. Tahanan Rotor lilit
Hubungan langsung

Banyak diaplikasikan
pada permesinan
perkakas

Pengasutan
hubungan langsung
(DOL) akan menarik
arus 5 s/d 6 kali arus
nominal,
menghasilkan torsi
starting 1,96 kali
torsi nominal.

Tahanan depan stator

Auto transformator

Pengasutan resistor stator


dengan memasang resistor
secara seri dengan belitan
stator. Resistor gunanya
untuk menurunkan tegangan
ke stator. Jika tegangan
diturunkan 50%, arus starting
turun 50% dan torsi tarting
turun 25%.
Soft Starting
Pengasutan
soft
starting
menggunakan komponen solid
state
Thyristor
terpasang
antiparalel
pada
rangkaian
belitan stator. Dengan mengatur
sudut penyalaaan triger ,
tegangan, dan arus starting
terkendali.

Auto
transformator

Star- delta
Pengasutan segitiga-bintang menggunakan
sakelar segitiga-bintang. Saat hubungan
segitiga arus ke stator dari
arus start DOL.
Torsi starting

dari T starting DOL = 0,65.

Tahanan Rotor lilit Slipring


Pengasutan slipring termasuk pengasutan
dengan menambahkan tahanan pada
rangkaian rotornya, hanya bisa dilakukan
pada motor 3 phasa jenis rotor lilit.
Dengan mengatur besaran tahanan rotor,
arus, dan torsi starting dapat diatur
besarnya.

Motor rotor lilit termasuk motor induksi 3 phasa dengan rotor belitan dan
dilengkapi dengan slipring yang dihubungkan dengan sikat arang ke terminal. Motor
slipring dirancang untuk daya besar. Motor slipring pada terminal box memiliki
sembilan terminal, enam terminal terhubung dengan tiga belitan stator masingmasing ujungnya (U1-U2, V1-V2, dan W1-W2), tiga terminal (K-L-M) terhubung ke belitan
rotor melalui slipring.

Bagian-bagian Pada Mesin Milling

Proses Milling (frais)

Sistem Penggerak Pada Mesin Milling

Energi listrik diubah menjadi gerak rotasi oleh


sebuah motor listrik, melalui suatu transmisi untuk
menghasilkan gerakan putar pada spindel.
Motor listrik yang digunakan jenis 1 phase 220 VAC

Prinsip Kerja Motor 1 Phase

Pada motor AC tiga phasa, belitan stator


terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan
putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi
dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran.
Pada motor satu phasa memiliki dua belitan
stator, yaitu belitan phasa utama (belitan U1U2) dan belitan phasa bantu (belitan Z1-Z2).
Belitan utama menggunakan penampang kawat
tembaga lebih besar sehingga memiliki
impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu
dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan
jumlah belitannya lebih banyak, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi
belitan utama.

Prinsip Kerja Motor 1 Phase

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu


menghasilkan fluk magnet tegak lurus,
beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2
dialiri arus utama Iutama yang bernilai positip.
Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser
sebesar 45 dengan arah berlawanan jarum jam.
Kejadian ini berlangsung terus sampai satu
siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan
magnet yang berputar pada belitan statornya.

Konstruksi Motor 1 Phase


Pada umumnya ada
dua jenis rotor yang
sering digunakan pada
motor induksi, yaitu
rotor belitan (wound
rotor) dan rotor sangkar
(squirrel cage rotor).

Motor induksi satu fasa dilengkapi dengan dua kumparan stator yang dipasang
terpisah, yaitu kumparan utama (main winding) atau sering disebut dengan kumparan
berputar dan kumparan bantu (auxiliary winding) atau sering disebut dengan
kumparan start.

Jenis jenis Motor Induksi 1 Phase


Motor Kapasitor Start
Dengan cara menghubungkan
sebuah kapasitor yang dipasang
secara seri dengan kumparan
bantu. Hal ini akan menaikkan
sudut fasa antara arus kumparan.
kapasitor dipakai hanya untuk
pada saat start, jenis kapasitor
yang dipakai adalah kapasitor
elektrolit.
Motor
ini
menghasilkan momen putar start
yang lebih tinggi.

Motor Kapasitor Permanen


Kapasitor
dihubungkan
seri
dengan kumparan bantu dan tidak
dilepas
setelah
pengasutan
dilakukan dan tetap tinggal pada
rangkaian. Faktor daya, denyutan
momen putar, dan efisiensi akan
lebih baik karena motor berputar
seperti motor dua fasa. Jenis
kapasitor yang digunakan adalah
kapasitor kertas.

Jenis jenis Motor Induksi 1 Phase

Motor Kapasitor Start Kapasitor run


Motor ini mempunyai dua buah
kapasitor, satu digunakan pada saat start
dan satu lagi digunakan pada saat
berputar keadaan start dan berputar
yang optimal dapat diperoleh dengan
menggunakan dua buah kapasitor
elektrolit. Kapasitor
Run
secara
permanen dihubungkan seri dengan
kumparan bantu dengan nilai yang lebih
kecil dan dipakai kapasitor kertas.

Aplikasi dan Pembagian katagori Motor Induksi 1 Phase


berdasarkan beban

 Beban torsi konstan,adalah beban dimana permintaan keluaran energinya


bervariasi dengan kecepatan operasinya, namun torsinya tidak bervariasi.
Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan.
 Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa
sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
 Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban
dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

SEKIAN
TERIMAKASIH

Você também pode gostar