Você está na página 1de 9

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)

Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

ISSN: 2089-9815

ANALISIS PENGARUH KUALITAS WEBSITE (WEBQUAL 4.0) TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA WEBSITE E-COMMERCE TRAVELOKA
(Studi Kasus : Pengguna Traveloka di Kota Bandung Tahun 2015)
Widya Sastika
Program Studi D3 Manajemen Pemasaran, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom
Jl. Telekomunikasi No.1 Bandung 40257
E-mail: wiedyasastika@tass.telkomuniversity.ac.id
ABSTRACT
The rapid development of the aviation industry is supported by the development of information technology,
such as the Internet. Nowadays, a growing number of people who travel by air becomes an opportunity for the
aviation industry to get more customers. Ticket selling is one of the ways used by service providers ticket agent
to facilitate air passengers in getting tickets. In the past, people who wanted to buy a plane ticket must be bought
through a travel agent or go directly to the airport and it is less efficient now with the advances of technology.
Traveloka.com is one of the Internet companies provide air ticket booking services online began in March 2012.
The purpose of this research was to determine the effect of website quality (WebQual 4.0) on purchase decisions
on Traveloka website. Using verification method of research that aims to determine the relationship between two
or more variables. The approach of this research is by using quantitative method. Data processing was
performed with SPSS 21 with Simple Linear Regression Analysis Techniques, from processing of the data known
that the variable quality website significantly influence the purchase decision variables, where variables can
explain the variable quality website purchasing decision amounted to 40.5%, whereas (100-40, 5)% = 59.5%
described on other variables.
Keywords : E-commerce, Webqual 4.0, and Purchasing Decision,
ABSTRAK
Pesatnya Perkembangan industri penerbangan didukung dengan perkembangan teknologi informasi yaitu
internet. Sekarang, semakin banyak masyarakat yang berpergian melalui jalur udara, menjadi kesempatan bagi
industri penerbangan untuk mendapatkan pelanggan. Penjualan tiket pesawat merupakan salah satu cara yang
digunakan oleh penyedia jasa agen tiket untuk memudahkan calon penumpang pesawat dalam mendapatkan
tiket pesawat. Dulu, masyarakat yang ingin membeli tiket pesawat harus membelinya melalui agen perjalanan
ataupun pergi langsung ke bandara dan hal tersebut dirasa kurang efisien dilakukan pada masa sekarang yang
sudah mengenal kemajuan teknologi. Traveloka.com adalah perusahaan internet yang bergerak menyediakan
layanan pemesanan tiket pesawat secara online, dirintis mulai Maret 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh website quality (webqual 4.0) terhadap keputusan pembelian pada website
Traveloka. Metode penelitian yang digunakan metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Untuk pendekatannya, penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif. Pengolahan data dilakukan dengan SPSS 21 dengan teknik analisis Regresi Linier Sederhana
dengan mengolah kuesioner dari responden pengguna Traveloka di Kota Bandung, dari pengolahan data
tersebut diketahui bahwa variabel website quality berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian, dimana variabel webiste quality dapat menjelaskan variabel keputusan pembelian sebesar 40,5%,
sedangkan (100-40,5)% = 59,5 % dijelaskan variabel-variabel yang lain.
Kata Kunci : E-commerce, Webqual 4.0, Keputusan Pembelian
membuat persaingan semakin kompetitif.
Perkembangan
industri
penerbangan
didukung
dengan
perkembangan
teknologi
informasi. Hal tersebut memiliki pengaruh pada
perilaku konsumen yang menginginkan informasi
yang cepat dan akurat. Internet adalah produk jasa

1.
1.1

PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Perkembangan industri penerbangan saat
ini sangat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari
semakin banyaknya maskapai penerbangan domestik
dan internasional yang bermunculan sehingga

649

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

yang sangat mudah dioperasikan dan dapat


digunakan oleh semua kalangan dan juga dapat
digunakan sepanjang waktu. Kelebihan itulah yang
menjadi salah satu faktor pendorong berkembangnya
internet di seluruh dunia.
Saat ini internet menjadi unggulan bagi para
pebisnis dalam usaha memenangkan persaingan
bisnis. Ini didasari oleh meningkatnya pengguna
internet di dunia yang dimana memudahkan para
pebisnis untuk memasarkan dan mengembangkan
lahan bisnisnya. Dengan masyarakat sebagai
konsumen, konsumen dapat memilih barang atau
jasa yang diinginkan selama 23 jam tanpa batas
waktu serta bagi calon konsumen yang berada cukup
jauh dari lokasi tidak perlu datang langsung untuk
membeli barang yang di inginkan hal ini akan lebih
mengehemat waktu dan biaya.
Industri penerbangan yang didukung dengan
industri teknologi informasi sangat memberikan
banyak manfaat. Bagi masyarakat modern,
penggunaan pesawat terbang bukan lagi sebuah
kemewahan namun sudah menjadi kebutuhan
primer. Ketika harus menempuh perjalanan jarak
yang jauh dalam waktu yang singkat, pesawat
merupakan salah satu transportasi yang akan
menjadi pilihan utama oleh setiap masyarakat.
Dengan perjalanan yang singkat akan menjadikan
penumpang pesawat dapat menghemat waktu dan
tenaga, oleh karena itu masyarakat memerlukan
suatu media yang baik yang dapat memberikan
informasi yang cukup untuk melakukan pilihan
terhadap berbagai jenis maskapai penerbangan yang
ditawarkan untuk dipakai sebagai alat menunjang
pengambilan keputusan membeli tiket penerbangan
(Ahira, 2004).
Penjualan tiket dilakukan untuk berbagai
kebutuhan baik tiket kapal, tiket bus, tiket kereta,
sampai dengan tiket pesawat. Penjualan tiket
pesawat merupakan salah satu cara yang digunakan
oleh penyedia jasa agen tiket untuk memudahkan
calon penumpang pesawat dalam mendapatkan tiket
pesawat. Dulu, masyarakat yang ingin membeli tiket
pesawat harus membelinya melalui agen perjalanan
ataupun pergi langsung ke bandara dan hal tersebut
dirasa kurang efisien dilakukan pada masa sekarang
yang sudah mengenal kemajuan teknologi.
Harga tiket dulu bisa dikatakan masih
tertutup dan hanya pihak maskapai dan agen
perjalanan yang mengetahuinya, tetapi saat ini harga
tiket bersifat terbuka untuk masyarakat. Saat ini,
masyarakat sudah tidak perlu repot untuk pergi ke
agen perjalanan maupun bandara untuk membeli
tiket pesawat karena sudah banyak situs-situs dari
maskapai
penerbangan
yang
memfasilitasi
pembelian tiket secara online (Haunan, 2014:3).
Pemesanan tiket pesawat (booking) online
sudah banyak dilirik di Indonesia, terutama tak asing
lagi untuk publik di kota-kota besar. Saat ini peminat
online booking meningkat dan jumlah penggunanya
menanjak.

ISSN: 2089-9815

Traveloka.com hadir untuk memenuhi


kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai
harga tiket serta fasilitas untuk pembelian tiket
secara online dari berbagai maskapai dimana
konsumen sudah tidak perlu mengecek harga tiket
dari tiap maskapai penerbangan lewat agen
perjalanan, menelepon langsung customer service
maskapai, atau membuka satu per satu situs dari tiap
maskapai penerbangan.
Traveloka.com adalah perusahaan internet
yang bergerak menyediakan layanan pemesanan
tiket pesawat secara online, dirintis mulai Maret
2012. Berawal dari sulitnya mencari tiket
penerbangan yang sesuai dengan keinginannya,
Ferry Unardi, seorang young entrepreneur lulusan
Purdue University, Amerika Serikat yang kini
menjabat
sebagai
Managing
Director
Traveloka.com, merasa tertantang untuk mencoba di
bisnis e-commerce dengan berbekal pengetahuan,
pendidikan, dan pengalaman yang didapatkannya di
Amerika. Ia pun mengajak dua orang temannya
yaitu Derianto Kusuma dan Albert untuk ikut di
dalamnya.
Traveloka merupakan situs pencari tiket
pesawat dari berbagai maskapai yang tercepat,
termurah, dan terlengkap. Harga yang ditampilkan di
website Traveloka sudah diolah dari jaringan
sumber-sumber resmi. Kini, Traveloka melayani
pemesanan tiket dari 17 maskapai diantaranya
adalah Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air,
Sriwijaya Air, Batik Air, Wings Air, Kalstar, Jetstar,
dsb untuk lebih dari 5.769 rute di Asia-Pasifik.
Traveloka diluncurkan sebagai situs metasearch pada Oktober 2012 dan kini terus
meningkatkan layanannya yang komprehensif
hingga mencakup pemesanan tiket secara langsung.
Pada September 2013, situs ini meraih peringkat
pertama sebagai situs layanan pemesanan tiket
pesawat dan pencarian penerbangan (di luar situs
resmi maskapai), berdasarkan data perusahan
analitik internet terkemuka, ComScore (Amir,
2014). Hal tersebut merupakan salah satu hal yang
menarik dan unik dari Traveloka di bandingkan
dengan travel online lainnya. Peluncuran perdana
Traveloka bukan mulus tanpa halangan. Sebagai
startup kecil yang baru dirintis, hampir tidak ada
maskapai penerbangan yang mau bekerjasama
dengan Traveloka.
Namun, tim Traveloka
yang hanya beranggotakan delapan orang ini tidak
pernah patah semangat dalam mengembangkan
usahanya hingga pada akhirnya Traveloka dirilis di
tahun 2012 dan dapat berkembang pesat dan bekerja
sama dengan sejumlah maskapai penerbangan
Indonesia
Menurut
situs
Alexa,
website
www.traveloka.com merupakan situs booking tiket
online di Indonesia yang paling sering dikunjungi
dan dapat dilihat di grafik berikut:

650

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

ISSN: 2089-9815

kompetensi baik, memberi pengalaman baru yang


baik. Kemudian kualitas informasi dimana
mencakup hal-hal informasi yang akurat, terpercaya,
up to date, sesuai topic bahasan, mudah dimengerti,
detail, dan disampaikan dalam format desain yang
sesuai. Dan yang terakhir kualitas interaksi yaitu
mencakup kemampuan memberi rasa aman pada
konsumen saat transaksi, memiliki reputasi yang
baik,
mampu
memudahkan
komunikasi,
menciptakan perasaan emosional yang lebih
personal, memiliki kepercayaan dalam menyimpan
informasi pribadi user, menciptakan komunitas yang
lebih spesifik, menepati janji yang disampaikan.
Sekarang, dengan banyaknya penjualan
secara online, banyak website yang bersaing dengan
cara memberikan tampilan yang menarik di situs
website mereka sendiri, dengan memberikan
pelayanan dan informasi yang akurat sehingga para
konsumen tidak ragu untuk bertransaksi untuk
membeli sesuatu, dengan kualitas website yang
bagus akan membuat para konsumen merasa puas
melakukan transaksi melalui website tersebut, dan
akhirnya konsumen akan mengunjungi website itu
lagi apabila ingin melakukan pembelian secara
online.
Berdasarkan latar belakang di atas, Penulis
bermaksud mengajukan penelitian dengan judul
Analisis Pengaruh Website Quality terhadap
Keputusan Pembelian Pada Website e-commerce
Traveloka.

Gambar 1. How popular is traveloka.com


Sumber : www.alexa.com
Dapat
dilihat
bahwa
website
www.traveloka.com mendapatkan peringkat ke-95
di Indonesia sebagai website yang populer karena
paling
sering
dikunjungi.
Website
www.traveloka.com dinobatkan sebagai situs
booking tiket online nomor satu di Indonesia juga
dikarenakan
karena
memiliki
peningkatan
pengunjung yang terbanyak dibandingkan dengan
situs booking tiket online sejenis yaitu
www.tiket.com,
www.nusatrip.com
dan
www.pegipegi.com . Grafik pengunjung situs sejenis
dapat dilihat sebagai berikut:

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pemasaran
The American Marketing Association dalam
Kotler dan Keller (2013:27) Marketing is the
activity, set of institutions, and processes for
creating,
communicating,
delivering,
and
exchanging offerings that have value for customers,
clients, partners, and society at large (pemasaran
adalah kegiatan, mengatur lembaga, dan proses
untuk
menciptakan,
mengkomunikasikan,
menyampaikan, dan bertukar penawaran yang
memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan
masyarakat pada umumnya).
Menurut Kotler dan Keller (2012:27)
marketing is societal process by which individuals
and groups obtain what they need and want through
creating,offering, and freely exchanging products
and serices of value with others (Pemasaran adalah
proses sosial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan apa
yang diinginkan melalui penciptaan, penawaran, dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang
bernilai dengan orang lain).
Jadi pemasaran diartikan sebagai proses
pemenuhan kebutuhan bagi pelanggan tidak hanya
sampai penjualan saja tetapi bagaimana perusahaan
atau individu dapat menjalin hubungan yang erat

Gambar 2. Peringkat website pesaing Traveloka


Sumber : www.alexa.com
Jika dibandingkan dengan website sejenis yaitu
www.tiket.com,
www.nusatrip.com
dan
www.pegipegi.com, website www.traveloka.com
masih jauh lebih unggul karena memiliki
peningkatan pengunjung yang tinggi dan cenderung
stabil dimana Nusatrip.com dan pegipegi.com
memiliki pengunjung yang cenderung rendah dan
Tiket.com yang cenderung naik turun secara drastis.
Kualitas dari sebuah website yang bagus itu
dapat dilihat dan diukur melalui tiga dimensi
kualitas website yaitu kualitas pengguna yang
mencakup kemudahan untuk digunakan, dimengerti,
ditelusuri, digunakan, menarik, tampilan bagus,

651

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

sehingga perusahaan atau individu tersebut tahu


betul apa yang diinginkan konsumennya.

ISSN: 2089-9815

Dinyatakan bahwa: World Wide Web yakni sebuah


system dimana informasi dalam bentuk teks,
gambar,suara, dan lain-lain dipresentasikan dalam
bentuk Hypertext dan dapat diakses oleh perangkat
lunak yang disebut browser. Informasi di web pada
umumnya di tulis dala format HTML. Informasi
lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam
format GIF,JPEG, dan PNG), suara (dalam format
AU dan WAV), dan objek multimedia lainnya
(seperti MIDI, shockwave, Quicktime movie, 3D
World).
WWW dijalankan dalam server
yang disebut HTTP. Yang Merupakan suatu koleksi
dokumen HTML pribadi atau perusahaan yang
memuat informasi dalam Web Server (sistem
komputer di suatu organisasi, yang berfungsi
sebagai server (suatu unit komputer yang berfungsi
untuk menyimpan informasi danuntuk mengelola
jaringan komputer) untuk fasilitas World Wide Web
atau Web, dan dapat diakses oleh seluruh pemakai
Internet).
c. Kualitas Website (Webqual)
Webqual merupakan salah satu metode
pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi
pengguna akhir.
Webqual
ini merupakan
pengembangan dari Servqual yang telah
banyak digunakan untuk pengukuran kualitas jasa.
Webqual ini berbasis pada Quality Function
Deployment (QFD).

2.2

E-Marketing
Menurut Chaffey dan Smith (2008:13),Emarketing is marketing online whether via web sites,
online ads, opt-in email, interactive kiosk,
interactive TV or mobiles. Yang maksudnya, Emarketing adalah pemasaran secara online baik
melalui situs web, iklan online, opt-in email, kios
interaktif, TV interaktif atau ponsel. E-marketing
menjadikan lebih dekat dengan pelanggan, dapat
memahami mereka lebih baik dan memelihara
dialog dengan mereka pula. E-marketing lebih luas
dibandingkan dengan e-commerce yang hanya
terbatas pada transaksi antara organisasi dengan
orang yang memiliki kepentingan. Sedangkan dalam
e-marketing sudah termasuk keseluruhan proses
yang mencakup tentang pemasaran.
a. Internet
Internet adalah jaringan dari ribuan jaringan
dan jutaan komputer (disebut hosts) yang
menghubungkan bisnis, institusi, pendidikan,
organisasi pemerintahan dan individual (Laudon
dan Traver,2011:11). Menurut Kotler & Armstrong
(2012:50),Internet is a vast public web of
computer networks that connects users of all types
all around the world to each other and to an
amazingly large information resository. Yang
artinya, Internet adalah web jaringan komputer
publik yang luas yang menghubungkan pengguna
dari semua jenis di seluruh dunia, kepada satu sama
lain dan ke penyimpanan informasi yang luar biasa
besar.
Sedangkan menurut Turban dan Volovino,
(2010:208) Internet adalah sebuah interkoneksi
jaringan yang besar dari jaringan-jaringan komputer
dan komputer- komputer diseluruh penjuru dunia,
lewat saluran telepon, satelit, dan komunikasi
lainnya guna melakukan pertukaran informasi,
internet menyediakan pelayanan, seperti email,
newsgroup, belanja, riset, instant messaging, music,
video, dan berita.
b. Website
Menurut
Turban
&
Linda
(2012:105),Website (WWW) is an application that
runs on the internet, as do email, IM, and VoIP.
The web is a system with universally accepted
protocols for storing, retrieving, formatting, and
displaying information via client/ server
architecture. The usual protocol is HTTP, which
stands for hyper text transport protocol. Artinya,
Website (WWW) adalah sebuah aplikasi yang
berjalan di internet, seperti halnya email, IM, dan
VoIP. Web adalah sebuah sistem dengan protokol
diterima secara universal untuk menyimpan,
mengambil, memformat, dan menampilkan
informasi melalui arsitektur client/ server. Protokol
yang biasa adalah HTTP, yang merupakan
singkatan dari hyper text transport protocol.

Gambar 3. Quality Function Deployment Website


Sumber : Barnes & Vidgen (2003)
Webqual telah dikembangkan sejak tahun
1998 dan telah mengalami beberapa iterasi dalam
penyusunan butir-butir pertanyaannya. Webqual
telah digunakan untuk mengukur kualitas website
UK Bussiness School, toko buku online dan website
pemerintahan. Pengembangan Webqual telah
mencapai versi 4.0, pada versi Webqual 1.0,
Webqual hanya kuat pada information quality,
dimensinya adalah ease of use, experience,
information, communication dan integration,
alternatif pada webqual 1.0 diujikan dengan metode
pilot kuisioner sebelum diujikan pada populasi yang
lebih besar dan dengan 24 pertanyaan untuk menguji
kualitas situs UK Bussines school dengan mengikuti
standar dari QFD.

652

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

Pada Webqual 2.0 dilakukan perbaikan pada


persepektif interaction
dan
mengalami
perubahan yang signifikan alternatif webqual 1.0
dan mulai dilakukan perbandingan dengan
Servqual, diujikan pada domain toko buku online
Amazon, Blackwells dan Internet bookshop dan
menghasilkan bahwa tingkat interaktif dari web
mempengaruhi pembelian melalui internet.
Pada Webqual 3.0 dimensinya adalah web
information quality (accurate, timely, reliable),
web interaction quality (good reputation, safe
to transact, personal data secure, will deliver as
promise) site design quality (easy to navigate,
attractive appearance, project a sense of
competency) tes dilakukan pada beberapa domain
lelang online.
Pada Webqual 4.0 disusun berdasarkan pada
penelitian tiga area yaitu: kualitas informasi dari
sistem informasi, kualitas interaksi dan usability
dari human computer interaction. Persepsi
pengguna terdiri dari dua bagian yaitu persepsi
layanan yang diterima (aktual) dan tingkat harapan
(ideal), website yang bermutu dapat dilihat dari
tingkat persepsi layanan aktual yang tinggi dan
kesenjangan antara persepsi aktual dan ideal yang
rendah.
Menurut Voss Dikutip dari jurnal Tarigan
(2008), Webqual selangkah lebih maju untuk
pengukuran kualitas website. Selain itu Loiacono
(2002) mengatakan Webqual is comprehensive
website quality measurement. Zviran (2005)
mengatakan bahwa Webqual is popular index
calculated on the basis of user perception with
three dimension.
d.
Dimensi Webqual 4.0
Seperti
yang
telah
dijelaskan
sebelumnya, Webqual 4.0 disusun berdasarkan
tiga area utama yaitu kualitas informasi, kualitas
interaksi dan usability. Barnes & Vidgen (2003)
mendefinisikannya sebagai berikut:
1. Kualitas informasi
Kualitas informasi meliputi informasi yang
akurat,
informasi yang
dapat
dipercaya,
informasi yang up to date, informasi sesuai
dengan topik bahasan, kemudahan informasi untuk
dimengerti, kedetailan informasi
dan informasi
yang disajikan dalam format desain yang sesuai.

ISSN: 2089-9815

Kualitas usability meliputi kemudahan website


untuk dipelajari, kemudahan untuk dimengerti,
kemudahan untuk ditelusuri, kemudahan untuk
digunakan, kemenarikan website, interface yang
menyenangkan, memiliki kompetensi yang baik dan
memberikan pengalaman baru yang menyenangkan.
Selain itu dimensi dari webqual 4.0 berasal
dari banyak System Information Assesment, ini
berarti Webqual mempunyai fondasi yang kuat
seperti
Servqual
Parasuraman
atau
user
satisfaction model oleh Bailey. Berikut adalah tabel
pertanyaan dari Webqual beserta sumber
pendukung pertanyaan dari Webqual 4.0
Tabel 1.
Daftar Pertanyaan Webqual 4.0

Sumber : Barnes & Vidgen (2003)


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya
bahwa Webqual merupakan pengembangan dari
Servqual, maka Nikos dikutip dari Tarigan (2008)
melakukan perbandingan antara traditional service
quality (Servqual) dengan e-service quality
(Webqual), menurut Nikos dimensi realibility
pada Webqual tercakup pada ketiga dimensi
Webqual, responsiveness dicakup oleh ketiga
dimensi Webqual, assurance dalam Servqual
dicakup oleh Notion of trust dalam Webqual,
emphaty dicakup dalam emotional appeal pada
Webqual dan dimensi tangible pada Servqual
dicakup dalam design appeal dan visual appeal
pada Webqual.
2. 3 Keputusan Pembelian
Dalam penelitian ini karena berkaitan dengan
institusi pendidikan, keputusan pembelian dapat
disebut dengan keputusan pendaftaran. Suatu
keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa
alternatif yang dipilih. Apabila alternatif pilihan
tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa
adanya pilihan tersebut tidak dapat dikatakan
membuat
keputusan.
Menurut Kotler
dan
Armstrong (2008:181), keputusan pembelian
konsumen adalah membeli merek yang paling
disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua
faktor bisa berada antara niat pembelian dan
keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap
orang lain dan faktor yang kedua adalah faktor

2. Kualitas interaksi
Kualitas
interaksi
meliputi
kemampuan
memberikan rasa aman saat transaksi, memliki
reputasi yang bagus, memudahkan komunikasi,
menciptakan perasaan emosional yang lebih
personal, memiliki kepercayaan dalam memberikan
informasi
pribadi,
mampu
menciptakan
komunitas yang spesifik, memberikan keyakinan
bahwa janji yang disampaikan akan ditepati.
3. Kualitas usability

653

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

situasional. Oleh karena itu, preferensi dan niat


pembelian tidak selalu menghasilkan pembelian
yang aktual.
Pengambilan keputusan merupakan suatu
kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang
yang ditawarkan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa keputusan pembelian merupakan kegiatan
pemecahan masalah yang dilakukan individu
dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari
dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap
sebagai tindakan yang paling tepat dalam membeli
dengan terlebih dahulu melalui tahapan proses
pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan merupakan
perilaku yang harus dilakukan untuk dapat mencapai
sasaran, dan dengan demikian dapat memecahkan
masalahnya, dengan kata lain proses pemecahan
suatu masalah yang diarahkan pada sasaran. Proses
keputusan pembelian yang spesifik menurut Kotler
dan Armstrong (2012:176) terdiri dari urutan
kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan
pembelian dan perilaku pasca pembelian. Secara
rinci tahap-tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengenalan
masalah,
yaitu
konsumen
menyadari akan adanya kebutuhan. Konsumen
menyadari adanya perbedaan antara kondisi
sesungguhnya dengan kondisi yang di harapkan.
2. Pencarian informasi, yaitu konsumen ingin
mencari lebih banyak konsumen yang mungkin
hanya memperbesar perhatian atau melakukan
pencarian informasi secara aktif.
3. Evaluasi alternatif, yaitu mempelajari dan
mengevaluasi alternatif yang diperoleh melalui
pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif
pilihan terbaik yang akan digunakan untuk
melakukan keputusan pembelian.
4. Keputusan membeli, yaitu melakukan keputusan
untuk melakukan pembelian yang telah diperoleh
dari evaluasi alternatif terhadap merek yang akan
dipilih.
5. Perilaku sesudah pembelian, yaitu keadaan
dimana sesudah pembelian terhadap suatu produk
atau jasa maka konsumen akan mengalami beberapa
tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

ISSN: 2089-9815

Gambar 5. Kerangka Pemikiran


2.5

Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilakukan penarikan
kesimpulan berdasarkan hipotesis yang telah
ditentukan pada masing-masing variabel penelitian.
Pada aspek Website Quality, ditentukan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Webqual (X) terhadap keputusan pembelian(Y)
H0 :
i = 0, artinya w e b s i t e q u a l i t y
( W e b q u a l 4 . 0 ) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian pada
Website Traveloka.
H1 :
i 0, artinya w e b s i t e q u a l i t y
( Webqual 4.0) berpengaruh secara siqnifikan
terhadap keputusan pembelian pada Website
Traveloka.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2014:24) metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Sesuai dengan tujuan dari
penelitian ini, yaitu mengetahui analisis pengaruh
website quality (webqual 4.0) terhadap keputusan
pembelian website e-commerce Traveloka, maka
jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif verifikatif. Jenis desain riset penelitian ini
adalah deskriptif verifikatif.
Penelitian deskriptif menurut Wahdi
(2011:23) adalah desain riset yang lebih
menekankan pada penentuan frekuensi terjadinya
sesuatu atau sejauh mana dua variabel saling
berhubungan.
Penelitian
deskriptif
menurut
Zikmund (2010:55) merupakan penelitian yang bisa
menggambarkan karakteristik dari obyek, manusia,
kelompok, organisasi ataupun lingkungan, dengan
kata lain penelitian deskriptif harus bisa
menggambarkan situasi yang ada terkait dengan
pertanyaan siapa, apa, kapan, dimana dan
bagaimana. Menurut Sugiyono (2012:55) metode
verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih.
Untuk pendekatannya, penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian
kuantitatif merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme yang
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Gambar 4. Proses Keputusan Pembelian


Sumber : Kotler & Armstrong, 2012
2.4 Kerangka Pemikiran

654

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen


penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono, 2014:35).

ISSN: 2089-9815

dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa


tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel
independen
dimanipulasi
(dirubah-rubah).
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah
(Sanusi, 2011: 131) yang dapat dilihat pada halaman
berikutnya.

3.2 Operasional Variabel


Variabel penelitian menurut Sugiyono
(2014:38), adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari
orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Dalam rangka memberikan gambaran yang
lebih tajam mengenai analisis pengaruh website
quality (webqual 4.0) terhadap keputusan pembelian
website e-commerce Traveloka, metode pemecahan
masalah terhadap objek pembahasan ditentukan
dengan menetapkan variabel penelitian yang
dibentuk ke dalam operasionalisasi variabel.
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk
menentukan dimensi, indikator, serta skala dari
variabel-variabel yang terkait dalam penelitian,
sehingga pengujian dapat dilakukan secara benar.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang
digunakan yaitu variabel bebas (Variable
Independen) dan variabel terikat (Variable
Dependen) :
1. Variabel bebas (Variabel X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel terikat (Sugiyono, 2014:39).Variabel bebas
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Website
Quality yang mana digunakan Webqual 4.0.
2. Variabel terikat (Variabel Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas (Sugiyono, 2014:39). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah keputusan pembelian.

Y = a + bX
Dimana:
Y = nilai yang diprediksikan
a = konstanta atau bila harga X = 0
b = koefisien regresi
X = nilai variabel independen
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
Untuk karakteristik responden dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik Responden
Persentase
Laki-laki
43%
Perempuan
57%
Usia
17 22 Tahun
12%
23 28 Tahun
21%
29 34 Tahun
34%
35 39 Tahun
25%
> 40 Tahun
8%

Jenis Kelamin

Pendidikan Terakhir

SMA/ SMK/ Sederajat


D3
S1
S2
S3

Metode pengumpulan data yang dilakukan


peneliti dalam mengumpulkan data adalah:
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,
2014:142).
Kuesioner
digunakan
untuk
mengambil data pokok secara langsung dari
responden..
b. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan guna mencari data atau
informasi penelitian melalui membaca buku
referensi, penelitian atau jurnal-jurnal ilmiah
terdahulu serta melalui media internet(Sugiyono,
2014:143).

7%
17%
39%
24%
13%

Pekerjaan

Mahasiswa/i
PNS
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Lainnya
Penghasilan Per Bulan
Rp 1.000.000 Rp. 3.000.000
Rp 3.000.001 Rp 5.000.000
Rp 5.000.001 Rp 8.000.000
>Rp 8.000.000

3.3 Teknik Analisis Data


Regresi sederhana didasarkan pada hubungan
fungsional ataupun kausal satu variabel independen
dengan satu variabel dependen. Persamaan regresi

21%
15%
35%
24%
5%
18%
23%
37%
22%

Lama Penggunaan Internet

Kurang dari 1 jam


1-2 jam

655

3%
21%

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

3-4 jam
Lebih dari 4 jam

ISSN: 2089-9815

signifikan maka model regresi tidak bisa digunakan


untuk peramalan. Tingkat kepercayaan yang
digunakan adalah 0,05. Pengujian Uji F tersebut
dilakukan dengan kriteria jikan F hitung > F tabel,
maka Uji F dapat diterima.

30%
46%

Sumber : Hasil Pengolahan Data


Penelitian ini memakai teknik analisis
regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh
website quality (webqual 4.0) terhadap keputusan
pembelian website e-commerce Traveloka. Hasil
analisisnya adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Hasil Uji F

Tabel 3. Koefisien Regresi

Sumber: Hasil Pengolahan Data


Berdasarkan Uji F diatas, diperoleh nilai
signifikansi (sig) adalah 0.000 < 0.05 ( . Maka
dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
Hal ini menyatakan bahwa variabel website quality
(webqual 4.0) terhadap keputusan pembelian
website e-commerce Traveloka berpengaruh secara
signifikan.
Tabel 5. Hasil Uji T

Sumber : Hasil Pengolahan Data


Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel
diatas, dapat diketahui bahwa nilai konstanta (a)
adalah sebesar 1,346 dan nilai koefisien kolerasinya
(b) sebesar 0,642. Dari hasil tersebut, dapat
ditentukan persamaan regresinya adalah sebagai
berikut :
Y= a + bX
Y= 1,346 + 0,642X
Persamaan regresi diatas dapat digunakan
untuk memprediksi bagaimana pengaruh perubahan
variabel independen website quality (webqual 4.0)
terhadap keputusan pembelian website e-commerce
Traveloka. Penjelasan untuk persamaan regresi di
atas adalah :
a. Nilai konstanta a dalam garis regresi adalah
1,346. Ini berarti jika Website Quality
bernilai nol (0), maka keputusan pembelian
(Y) bernilai 1,346.
b. Nilai koefisien regresi (b) sebesar 0,642.
Hal ini berarti setiap penambahan 1 poin
pada variable website quality, diprediksi
akan meningkatkan sebesar 0,642 kali.
Tanda (+) dalam persamaan regresi di atas
menandakan bahwa website quality
(webqual
4.0)
terhadap
keputusan
pembelian website e-commerce Traveloka
memiliki hubungan yang positif
c. Dari tabel di atas disimpulkan bahwa
Website Quality berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian karena nilai
signifikansi < dari 0.05 (0.000).

Sumber: Hasil Pengolahan Data


Dari tabel diatas nilai signifikansi (sig) =
0,000 < 0.05 ( , artinya H0 ditolak, H1 diterima.
Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel website quality (webqual 4.0)
terhadap keputusan pembelian website e-commerce
Traveloka.
Tabel Model Summary menunjukkan nilai
koefisien korelasi (R) yang menunjukkan tingkat
hubungan antar variabel (0.636). R Square atau
koefisien determinasi memiliki arti 0.405 atau
40.5% variable website quality menjelaskan variable
keputusan pembelian. Adjusted R square sama
dengan R square dengan menyesuaikan numerator
maupun denumerator dengan derajat kebebasan
masing-masing. Std Error of the Estimate mengukur
dispersi titik-titik pasangan X dan Y dari garis duga
regresi.
Tabel 6. Hasil Uji R

Sumber: Hasil Pengolahan Data

4.2 Hipotesis
Uji F dikenal dengan uji model atau uji Anova
untuk menguji apakah model linear antara variable x
dengan variable y yang dibuat baik/signifikan atau
tidak baik/non signifikan. Jika model regresi
signifikan maka model bisa digunakan untuk
prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak

Besarnya R square menunjukkan angka


0,405, Sehingga, dari hasil pengolahan data regresi
sederhana terhadap website quality dan keputusan
pembelian diatas dapat disimpulkan bahwa variable
website quality dapat menjelaskan variabel
keputusan pembelian dengan sebesar 40,5% ,

656

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016)


Yogyakarta, 18-19 Maret 2016

selebihnya (100-40,5%) = 59.5% di pengaruhi


variable-variabel lain yang tidak di teliti.

ISSN: 2089-9815

Maui, Hawaii, January 4-6, 2001


Barnes, S .J. and R. T. Vidgen, Measuring Web site
quality improvements: a case study of the forum
on
strategic
management
knowledge
exchange.Industrial Management & Data
Systems 103/5 [2003] 297-309.
Basu Swastha, Hani Handoko. (2011). Manajemen
Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen,
Yogyakarta : BPFE.
Fandy, Tjiptono. (2011). Pemasaran Jasa,
Bayumedia, Malang.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2012).
Marketing Management Edisi 13. New Jersey.
Pearson Prentice Hall, Inc.
Kotler dan Keller. (2012). Marketing Management
Edisi 14, Global Edition. Pearson Prentice Hall.
Kotler, Phillip dan Keller, Kevin. (2013). Marketing
Management Horizon edition. New Jersey :
Pearson.
Leonita, Lily dan
Sevenpri Candra. Analisis
Pengaruh Website Quality terhadap User
Satisfaction dan Dampaknya terhadap Intention
to Revisit pada website SMECDA.com (Studi
kasus Website Kementrian Koperasi dan UKM
Deputi Pengkajian Sumberdaya UKMK). 2013.
Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
Lovelock Christopher. et. Al. (2010). Pemasaran
Jasa, Teori dan Praktek Salemba Empat. Jakarta
Prakoso, Darvian Dio, (2015). Analisis Efektivitas
Iklan PT. Traveloka Indonesia di Televisi (Studi
Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB, Vol 3, No.2 : Semester Genap
2014/2015. Universitas Brawijaya malang.
Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis,
Cetakan 18. Bandung : Alfabeta
Tarigan, Josua. User Satisfaction Using Webqual
Instrument: A Research on Stock Exchange of
Thailand (SET). Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
Vol 10, No.1 Mei 2008: 34-47
Yaghoubi, N. M. et al., 2011. Internet bookstore
quality assessment: Iranian evidence. African
Journal of Business Management , V(30), pp.
12031-12039.
Zikmund, William G. (2010). Business Research
Methods. Australia: SouthWestern Cengage
Learning.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.1.1 Dari hasil penelitian, didapat bahwa pengaruh
variable x yaitu website quality dengan
mengunakan metode webqual 4.0 terhadap
variable y yaitu keputusan pembelian pada
website e-commerce
Traveloka adalah
signifikan.
5.1.2 Variabel x yaitu website quality dapat
menjelaskan variable y yaitu keputusan
pembelian sebesar 40,5%, sedangkan (10040,5) = 59,5% dipengaruhi variabel-variabel
lain.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk ruang lingkup penelitian, sebaiknya
diperluas, misalnya ke kota-kota besar di
Indonesia, karena pengguna website Traveloka
sudah sangat banyak dan tersebar.
5.2.2 Adanya 50,9% variable-variabel lain yang
belum diteliti, dan hal tersebut juga
mempengaruhi keputusan pembelian pada
website Traveloka, sebaiknya variable tersebut
juga diteliti, jadi bisa mengetahui variablevariabel apa saja yang akan mempengaruhi
seseorang untuk mengambil keputusan
pembelian pada website Traveloka.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi 2002. Prosedur Suatu
Penelitian : Pendekatan Praktek. Edisi Revisi
Kelima. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Atmadjati, A. (2012). Era Maskapai Saat Ini;
Website Base. Yogyakarta: LeutikaPrio.
Barnes, S. J. and Vidgen R. "WebQual: an
exploration of Web site quality." European
Conference in Information Systems, Vienna
2000.
Barnes, S. J. and Vidgen R. "Assessing the quality of
auction Web sites." Hawaii International
Conference on Systems Sciences 2001a.
Barnes, S. J. and Vidgen R. "An evaluation of cyberbookshops: the WebQual method." International
Journal of Electronic Commerce (6:1) 2001b, pp
11-30.
Barnes, S. J. and Vidgen R. An integrative approach
to the assessment of e-commerce quality. Bath,
UK, University of Bath 2001c.
Barnes, S. J., K. Liu, and R. T. Vidgen, Evaluating
WAP News Sites: the WEBQUAL approach,
Proceedings of the Ninth European Confe- rence
on Information Systems, Bled, Slovenia, June
27-29, 2001
Barnes, S .J. and R. T. Vidgen, Assessing the Quality
of Auction Web Sites, Proceedings of the Hawaii
International Conference on Sys- tems Sciences,

http://help.olx.co.id/hc/id/articles/206444513Ketentuan-Umum.
https://id.techinasia.com/dalam-5-tahun-terakhirjumlah-pengguna-internet-indonesia-naik-430persen-grafik/
https://id.techinasia.com/tingkah-laku-penggunainternet-indonesia/
https://id.techinasia.com
www.apjii.or.id

657

Você também pode gostar