Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia. Tidak mengherankan jika jumlah penduduk
di kota ini begitu padat. Menurut data dari Wikipedia luas bagian darat Jakarta adalah 661.52
km2 dan 6.977 km2 untuk luas lautannya. Penduduk Jakarta yang berjumlah 12 jt (siang) dan 9.7
jt (malam) dikarenakan banyak orang luar Jakarta yang berkerja di Jakarta dan pulang pada
malam harinya. Wilayah Utara Jakarta 40% berada di bawah muka laut pasang. Dan Jakarta
merupakan Delta City (dilalui oleh 13 sungai yang berasal dari wilayah luar Jakarta dan
bermuara di Teluk Jakarta) serupa dengan beberapa kota besar didunia seperti Rotteram, Tokyo,
New York, London, Shanghai, Hongkong, Melbourne dan Toronto.
Pantura Jakarta. Perusahaan tersebut antara lain PT. Bakti Bangun Era Mulia, PT. Taman
Harapan Indah, PT. Manggala Krida Yudha, PT. Pelabuhan Indonesia II, PT. Pembangunan Jaya
Ancol dan PT. Jakarta Propertindo.
Gugatan tersebut mempermasalahkan dua hal pokok terhadap SK Menteri LH No. 14
Tahun 2003 yaitu Kewenangan Menteri LH menerbitkan keputusan ketidaklayakan lingkungan
rencana reklamasi pantura jakarta dan kewenangan Menteri LH untuk mewajibkan instansi yang
berwenang untuk tidak menerbitkan izin pelaksanaan Reklamasi Pantura.
Dalam persidangan di PTUN tingkat pertama dan kedua, Majelis Hakim mengabulkan
gugatan para pengusaha (Penggugat).Dalam tingkat kasasi, Majelis Hakim berhasil
memenangkan Menteri LH dan Penggugat Intervensi lainnya.Namun di tingkat peninjauan
kembali, Mahkamah Agung kembali memenangkan para pengusaha dan mencabut putusan
kasasi. Putusan PK menyatakan dicabutnya status hukum keberlakuan SK Menteri LH No. 14
Tahun 2003 sehingga proyek reklamasi tetap dilanjutkan.
Pada tahun 2008 muncul Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan
Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur (masa Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono). Perpres No. 54 Tahun 2008 ini mencabut Kepres No. 52 Tahun
1995 dan Keppres No. 73 Tahun 1995 soal reklamasi namun sepanjang yang terkait dengan
penataan ruang.
Kemudian pada tahun 2012 (masa Gubernur Fauzi Bowo/Foke), DPRD Jakarta
mengesahkan Perda DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
2030 (Perda No. 1 Tahun 2012) yang menggantikan Perda No. 6 Tahun 1999 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang habis masa berlakunya tahun 2010.
Dalam Perda ini, ditetapkan jika Kawasan Tengah Pantura akan dijadikan lokasi program
pengembangan baru di DKI Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, Kawasan Tengah Pantura
dijadikan sebagai kawasan Pusat Kegiatan Primer yang berfungsi melayani kegiatan berskala
internasional, nasional atau beberapa provinsi. Kawasan Tengah Pantura akan menjadi pusat
niaga baru di bidang perdagangan, jasa, MICE (Meeting, Incentives, Convention, Exhibition),
dan lembaga keuangan.
Pada tahun 2015 (masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama/Ahok), pembangunan di Teluk
Jakarta mulai bergerak dengan dikeluarkannya izin reklamasi Pulau G, Pulau F, Pulau I, dan
Pulau K. Masih ada sekitar 13 Pulau yang belum mendapat izin pelaksanaan reklamasi dari
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam RTRW, salah satu pengembangan Jakarta ditetapkan ke arah Utara. Jakarta sendiri
memiliki berbagai masalah seperti degradasi kualitas lingkungan, kecenderungan pembangunan
yang meninggalkan pantai, keterbatasan lahan daratan Jakarta dan masalah lainnya seperti
kenaikan muka air laut, banjir rob, dan land subsidence.
Maka dari itu di bentuklah gagasan untuk mengatasi masalah tersebut melalui reklamasi.
Adapun isi gagasannya adalah mewujudkan suatu kawasan Reklamasi Water Front City sebagai
Kawasan Strategis Provinsi, dengan konsep Subsidi Silang antara kegiatan Reklamasi dengan
Peningkatan Kualitas Daratan (Pantai Lama).
1995
1996
1997
1998
Perda No.6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DKI
Jakarta
1999
2000
SK. Gubernur KDKI Jakarta No. 138 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Reklamasi Pantai Utara Jakarta
Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan
Jabodetabekpunjur
Persetujuan KLHS Teluk Jakarta oleh Kementrian LH (disepakati oleh 3
2008
2010
2012
2014
POSISI STAKEHOLDER
Penulis berperan sebagai Pengembang Pariwisata yang berada di wilayah Jakarta Utara. Penulis
sebagai PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Bidang Usaha:
1. Pembangunan (Real Estate)
2. Jasa Konsultasi Bidang Perencanaan & Pembangunan
3. Bidang Usaha Kawasan Pariwisata (Rekreasi), Perhotelan, dan Sarana Olahraga
PNS
Manggrove
Adalah nama:
Kali Baru
A
Cilincing
B
Kamal Muara C
Kapuk Muara D
Muara Baru E
Muara Angke F
Muara Karang G
PNS merupakan singkatan dari Persatuan Nelayan Sejahtera. Para nelayan yang merasa
daerah tangkapan ikannya berkurang akibat reklamasi dapat diatasi dengan memberikan lokasi
baru bagi nelayan untuk menangkap ikan. Perkampungan nelayan direncanakan di sisi yang
menghadap langsung ke offshore agar para nelayan dapat memperoleh ikan yang lebih segar,
kualitas lebih bagus, jumlah yang banyak dan dekat langsung ke laut tidak perlu membutuhkan
transport darat lagi.
Pemerintah juga memberikan beberapa gagasan ide untuk para nelayan seperti:
1. Hasil Tangkapan Ikan 20 30 kg per Hari
Maksud dari hasil tangkapan ini adalah hasil tangkapan sekali berangkat ke laut. Adapun hasil
tangkapannya adalah berbagai hasil tangkapan laut terutama ikan.
2. Jarak Lokasi Tangkapan ke Pelabuhan 2 km
Jarak lokasi tangkapan ini diukur dari pelabuhan paling terjauh dari daratan.
Jarak lokasi tangkapan didefinisikan 2 km agar tidak menambah biaya transportasi ketika
berangkat dan pulang dari laut
3. Jarak Pelabuhan ke Tempat Tinggal 1 km
Tempat tinggal nelayan harus berada dalam radius 1 km dari pelabuhan agar lebih efektif ketika
berangkat ke laut
Nelayan akan dijadikan Staff Nelayan Provinsi dibawah Dinas Kelautan dan PertanianKemandirian
Provinsi DKI Jakarta
Pangan
Nelayan akan digaji 5 Juta per Bulan serta Tunjangan. Pemprov akan menyediakan
Kapal Ikan
GT
Hasil1000
Tangkapan
akan30
dikelo
Selain itu para nelayan juga akan mendapat fasilitas yang telah disediakan tiap pulau reklamasi.
Fasilitas yang dapat digunakan para nelayan berupa tempat tinggal (rusun), tunjangan, berobat
gratis dengan KJS, rumah ibadah, bus kesekolah gratis dengan KJP, RPTRA dan transportasi
gratis lainnya.
Hasil Kem
Tangkapa
andir
REFERENSI
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/16/04/03/o51dj4394lengkap-kronologi-reklamasi-teluk-jakarta