Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Modul 11
Fakultas
Studi
Program
Studi :
E-Learning
11
Kode MK
Disusun Oleh
MK-11
Akuntansi (S-1)
Abstract :
Kompetensi :
= Pendahuluan
= Perhitungan Selisih (Variance)
= Analisis Selisih Dalam Dunia Praktek
TUJUAN PENGAJARAN :
Setelah mempelajari modul ini, saudara diharapkan
dapat memahami :
1. Perhitungan Selisih (Variance)
2. Analisis Selisih Dalam Dunia Praktek
3. Keterbatasan Analisis Selisih
4. Informasi Lain
5. Aspek Perilaku Pada Penilaian Prestasi
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
Pendahuluan
Kinerja yang optimal adalah yang sesuai dengan anggaran. Anggaran yang
dijalankan dalam satu tahun anggaran bisa terjadi penyimpangan (selisih) dalam realisasinya.
Penyimpangan tsb bisa jadi karena kesalahan hitung atau karena situasi dan kondisi pada saat
dijalankannya program tsb, berbeda dengan pada saat program tsb ditetapkan. Jika terjadi
penyimpangan maka perlu dianalisis sebab-sebab terjadinya penyimpangan dan cara apa yang
harus dilakukan untuk masa yang akan datang.
2.
Perhitungan Selisih (
Kegiatan terakhir dari proses pengendalian manajemen adalah menilai kinerja manajer
pusat pertanggungjawaban. Prestasi kerja pada intinya bisa dilihat dari efisien dan efektif
tidknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugas yang menjadi
tanggung
jawabnya. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi anggaran dengan
anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kegiatan pembandingan yang dilakukan oleh unit usaha ataupun juga perusahaan secara
keseluruhan
dengan
menggunakan
basis
perusahaan
hanya
melaporkan
secara
bulanan
atau
sederhana
periode
jumlah
Kuartalan.
selisih
Beberapa
yang
terjadi
Besarnya selisih ini, diakibatkan, Karena: Penjualan Sesungguhnya > Penjualan yang
dianggarkan.
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
TAPI : Laporan kinerja semacam itu, belum dapat memberikan sebab-sebab terjadinya selisih
penjualan, juga selisih yang lain. Sehingga secara keseluruhan laporan tsb kurang bermanfaat
untuk masa yang akan datang.
Gambar no.:1.
Jumlah
Selisih
Sesungguhnya
Anggaran
Untung/Tdk
Untung
Penjualan
Rp
875.000
600.000
275.000
Biaya Variabel
Rp
583.000
370.000
213.000
Margin Kontribusi
Rp
292.000
230.000
62.000
Overhead Tetap
Rp
75.000
75.000
Laba Kotor
Rp
217.000
155.000
62.000
Biaya Penjualan
Rp
65.000
60.000
-5.000
Biaya Administrasi
Rp
35.000
30.000
-5.000
Rp
117.000
65.000
52.000
yang
efektif
mengidentifikasikan
varians
yang
terjadi
ke
tingkat
2015
dalam
Hal
1-20
unit
tersebut.
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
Varians
tersebut
dapat
dibagi
edysuroso18@yahoo.co.id
lebih
lanjut
berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi menjadi beban
produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan
pabrik dan departemen dalam suatu pabrik. Gambar no.: 2, sbb.:
Analisis Selisih Secara Keseluruhan
Ilustrasi .1
:
Selisih Total
Admin
Marketing
Biaya Produksi
R&D
Bahan Baku
Penjualan
Bi.
Variabel
Bi.Tetap
Volume
Hrg Jual
Tenaga
Kerja
Overhead
Variabel
Pangsa
Pasar
Volume
Industri
Pecah seluruh selisih laba berdasarkan faktor- faktor kunci penyebab tersebut.
Memfokuskan pada pengaruh laba dari selisih yang di sebabkan oleh masingmasing faktor penyebab.
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
Berusaha menghitung pengaruh yang spesifik dari tiap faktor penyebab dengan
hanya mengubah faktor yang bersangkutan sementara faktor yang lain konstan.
Menambah kompleksitas secara berurutan, satu lapis pada suatu waktu dimulai
dari tiangkatan yang paling umum.
Menghentikan
proses
apabila
penambahan
kompleksitas
pada
tingkatan
Penjualan
Rp
Rp
Produk A
Produk B
Produk C
Anggaran
1.000
1.000
1.000
Total
Unit
Total
Unit
Total
Unit
Total
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
100
100.000
200
200.000
300
300.000
600.000
Bahan Baku
Rp
50
50.000
70
70.000
150
150.000
270.000
Tenaga Kerja
Rp
10
10.000
15
15.000
10
10.000
35.000
Overhead Variabel
Rp
20
20.000
25
25.000
20
20.000
65.000
80
80.000
110
110.000
180
180.000
370.000
20
20.000
90
90.000
120
120.000
230.000
KOntribusi Margin
Biaya Tetap
Overhead Tetap
Rp
25.000
25.000
25.000
75.000
Biaya Penjualan
Rp
20.000
20.000
20.000
60.000
Biaya Administrasi
Rp
10.000
10.000
10.000
30.000
Rp
55.000
55.000
55.000
165.000
Rp
-35.000
35.000
65.000
65.000
Gambar ke-.3 ini merupakan rincian anggaran divisi KLM bulan januari 2014
yang kinerjanya dilaporkan pada gambar ke-1.
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
1)
Selisih Pendapatan (
).
jual ,
selisih
volume
dan
bauran
penjualan
(selisih
campuran).
Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini produk
kemudian diagregasikan/ dikumpulkan untuk menghitung selisih totalnya (total
varians).
Varians
yang
positif
selisih
positif
adalah
menguntungkan
laba
yang
dianggarkan,
dan
varians
yang
negatif
adalah
tidak
menguntungkan.
2) Selisih Harga Jual (
Selisih
harga
harga
).
jual
sesungguhnya
dihitung
dan
dengan
harga
mengalikan
standar
dengan
perbedaan
volume
antara
sesungguhnya
1.000
2.000
1.500
90
205
250
100
200
300
-10
-50
-10.000
10.000
-75.000
TOTAL
-75.000
Dari gambar tsb dapat diketahui bahwa besarnya selisih harga jual adalah Rp.
75.000, menguntunkan.
3) Selisih Campuran Dan Volume (
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
Perhitungan besarnya selisih Campuran dan volume divisi KLM dapat dilihat pada
gambar ke-5. Dari gambar tsb dapat diketahui bahwa besarnya selisih adalah Rp.
150.000 menguntungkan.
Selisih volume terjadi akibat penjualan sesungguhnya lebih besar dibandingk n
dengan penjualan yang dianggarkan .Sedangkan selisih campuran diakibatkan
karena komposisi produk yang dihasilkan berbeda dengan komposisi produk yang
dianggarkan.Misalnya, Komposisi produk A,B,C yang dianggarkan adalah : 3 : 4 : 3,
sedangkan komposisi sesungguhnya adalah 5 : 3 : 2. Karena setiap produk
mempunyai kontribusi per unit yang berbeda, maka perubahan komposisi akan
menimbulkan selisih. Selisih ini dinamakan dengan selisih campuran (Mix Variance).
Lihat gambar : 5
Selisih Volume dan Campuran Bulan Januari 2014
Volume
Volume
Perbedaan
Kontribusi
Selisih
Sesungguhnya
Dianggarkan
(2)-(3)
PerUnit
(4)x(5)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
90
90.000
1.500
1.000
500
120
60.000
Total
4.500
3.000
Produk
4)
Selisih Campuran (
150.000
).
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
Perhitungan selisih campuran Divisi MBA bulan januari 2014 dapt dilihat pada
gambar no.: 6.
Selisih Campuran Bulan Januari 2014
Campuran
Proporsi
Dianggarkan
Penjualan
Perbedaan
Kontribusi
Selisih
Dianggarkan
Pd Volume
Sesungguhnya
(2)-(3)
Per-Unit
Campuran
Produk
Sesungguhnya
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1/3
1.500
1.000
-500
20
-10.000
1/3
1.500
2.000
500
90
45.000
1/3
1.500
1.500
4.500
4.500
Dari
(5)x(6)
gambar
tsb
dapat
diketahui
35.000
bahwa
proporsi
produk
lebih
besr
A.
Besarnya
selisih
total
adalah
Rp.
35,000,-
menguntungkan.
5)
Selisih Volume (
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
dan
edysuroso18@yahoo.co.id
Gambar ke-7 :
Campuran
Dianggarkan
Volume
Perbedaan
Kontribusi
Selisih
Pd Volume
Dianggarkan
(2)-(3)
Per-Unit
Campuran
Produk
Sesungguhnya
6)
(4)x(5)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.500
1.000
500
20
10.000
1.500
1.000
500
90
45.000
1.500
1.000
500
120
60.000
Total
4.500
3.000
115.000
dianalisis
lebih
lanjut
berdasarkan
produk.
Perhitungan
selisih
pendapatan
2015
Hal
1-20
Total
Selisih Harga
-10.000,00
10.000,00
-75.000,00
-75.000,00
Selisih Campuran
-10.000,00
45.000,00
35.000,00
Selisih Volume
10.000,00
45.000,00
60.000,00
115.000,00
Total
-10.000,00
100.000,00
-15.000,00
75.000,00
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
7)
menjadi
jumlah
yang
disebabkan
oleh
perbedaan
pasang-pasar
dan
yang
disebabkan oleh perbedaan volume industri. Prinsipnya adalah manajer unit usaha
bertanggung jawab terhadap pasang pasar tapi tidak bertanggung jawab terhadap
volume industri karena volume industri ini dipengaruhi ekonomi secara luas.
Persamaan berikut ini digunakan unutk memisahkan pengaruh penetrasi pasar
dari volume industri atas selisih volume dan campuran :
Dianggarkan.
Untuk menghitungbesarnya kedua selisih ini diperlukan data industri yang lengkap
seperti tertera pada gambar ke-9 dibawah ini.
Selisih pangsa pasar dihitung untuk setiap produk secara individual dan secara
total. Dari gambar tsb dapat diketahui bahwa besarnya selisih pangsa pasar adalah
Rp. 104.000,- menguntungkan. Ini berarti penetrasi pasar lebih baik dibandingkan
dengan anggarannya. Sedangkan sisanya sebesar Rp. 46,000,-menunjukan bahwa
volume industri kita ternyata lebih baik dari yang dianggarkan.
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
Total
8.333
5.000
16.667
30.000
12%
20%
6%
10%
1.000
1.000
1.000
3.000
10.000
10.000
10.000
30.000
1.000
2.000
1.500
4.500
10%
20%
15%
15%
1.000
2.000
1.500
4.500
Industri Sesungguhnya
1.200
2.000
600
3.800
Perbedaan (1-2)
-200
900
700
20
90
120
-4.000
108.000
104.000
8)
10.000
10.000
10.000
30.000
8.333
5.000
16.667
30.000
Perbedaan (1-2)
1.667
5.000
-6.667
12%
20%
6%
(3) x (4)
200
1.000
-400
20,00
90
120
4.000
90.000
-48.000
46.000
Selisih Biaya (
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya totalnya tidak dipengaruh oleh
besarnya vcolume penjualan meupun volume produksi. Sesuai dengan biaya ini,
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
maka selisih yang terjadi dihitung dengan cara membandingkan antara biaya tetap
menurut anggaran dengan biaya tetap sesunguhnya.
Besarnya biaya tetap divisi KLM
gambar ke-10
Anggaran
Menguntungkan
(Tidak Menguntungkan)
Overhead Tetap
75.000
75.000
Biaya Penjualan
65.000
60.000
5.000
Biaya Administrasi
35.000
30.000
5.000
175.000
165.000
10.000
Total
Biaya Variabel adalah biaya yang berubah secara langsung dan proposional
dengan
volume.
Biaya
variabel
yang
dianggarkan
harus
disesuaikan
dengan
Lebih lanjut selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya
overhead variabel dianalisis untuk mencari penyebabnya.
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
Selisih
PRODUK
Menguntungkan
Sesungguhnya
Bahan Baku
75.000
84.000
300.000
459.000
470.000
-11.000
Tenaga Kerja
15.000
18.000
20.000
53.000
65.000
-12.000
Overhead Variabel
30.000
30.000
40.000
100.000
90.000
10.000
120.000
132.000
360.000
612.000
625.000,00
-13.000
Total
Total
(Tidak Menguntungkan)
Keterangan : Biaya per unit menurut anggaran dikalikan dengan produksi sesungguhnya, misalnya untuk
bahan baku produk : A= 1500 unit x Rp.20 = Rp. 75.000
Ringkasan selisih :
Selisih yang terjadi beserta penyebabnya kemudian dilaporkan kepada manajemen sebagai
dasar untuk melakukan penyempurnaan. Contoh laporan selisih kepada manajemen dapat
dilihat dari gambar no.12
Ringkasan Laporan KinerjaBulan Desember 2014
Laba Sesungguhnya (Gambar : 1)
Rp.
132.000
80.000
Selisih Rp
52.000
Rp.
-75.000
35.000
115.000
Rp.
75.000
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
Bahan Baku
-11.000
Rp.
Tenaga Kerja
-12.000
Overhead Variabel
10.000
-13.000
Rp.
3.
Biaya Penjualan
-5.000
Biaya Administrasi
-5.000
-10.000
Selisih
52.000
yang
dianggarkan
dilakukan
secara
bulanan.
Beberapa
perusahaan
membandingkan
anggaran
dan
realisasinya
selama
satu
tahun.
Jumlah
sesungguhnya untuk laporan yang disiapkan pada tanggal 30 juni terdiri dari
jumlah sesungguhnya untuk enam bulan pertama ditambah estimasi penjualan dan
biaya untuk enam bulan berikutnya.
Perbandingan anggaran sesungguhnya dengan harapan kinerja sesungguhnya
untuk
tahun
tersebut
menunjukan
bagaimana
dekatnya
manajer
unit
usaha
mengharapkan untuk mencapai target laba tahunan. Jika prestasi untuk tahun ke
tanggal lebih buruk daripada anggaran untuk tahunke tanggal, memungkinkan
defisit atas prestasi yang dicapai bisa diatasi untuk bulan bulan berikutnya. Dilain
pihak
kekuatan
yang
menyebabkan
kinerja
sesungguhnya
sesungguhnya
atas
anggaran yang rendah untuk tahun ke tanggal bisa saja diharapkan berlanjut
untuk tahun yang tersisa, dimana akan menghasilkan jumlah yang berbeda dari
jumlah yang dianggarkan.
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
Manajer puncak membutuhkan estimasi realistik dari laba untuk tahun tersebut,
baik karena disebabkan kebutuhan akan perubahan kebijakan dividen, memenuhi
kas tambahan atau mengubah tingkat pengeluaranbiaya kebijakan dan juga karena
estimasi saat ini dari kinerja tahun tsb kerap dilengkapi untuk analis keuagan dan
pihak luar lainnya.
Memfokuskan Pada Laba Kotor
Banyak perusahaan perubahan harga ataupun faktor lain diharapkan akan
membawah perubahan harga jualm, dan tugas manajer pemasaran adalah untuk
memperoleh laba kotor yang dianggarkan.
pada periode terjadinya inflasi. Analisis selisih pada sistem seperti itu tidak akan
menghasilkan selisih tentang harga jual. Juga akan ada selisih laba ; laba kotor
perunit berbeda antar harga jual dan harga pokok produk.
Hal ini dilakukan dengan mensubsitusi laba kotor untuk harga jual dalam
persamaan
pendapatan.
sesungguhnya
Laba
dengan harga
kotor
merupakan
pokok standar.
perbedaan
Harga pokok
antara
harga
jual
standar hendaknya
harga
sesungguhnya,
bahan
biaya
baku
yang
dan
tenaga
digunakan
kerja.
atas
Standar
ketidakefisiensi
ini,lebih
produksi
dari
tidak
Standar atau anggaran yang ditetapkan sebelumnya. Jika standar atau anggara
ini disusun secra hati- hati dan dikoordinasikan dengan baik, maka standar ini
sangat bagus. Standar ini merupakan dasar kinerja sesungguhnya yang di pakai
pada kebanyakan perusahaan. Jika anggaran tersebut disusun dengan cara tidak
hati- hati, cara ini tidak layak menjadi dasar per bandingan.
Standar Historis .
Cara merupakan catatan kinerja sesungguhnya pada masa lalu. Kelemahan
menndasar dari standar ini ialah :
Keadaan
sekarang
mungkin
sudah
berubah
antara
dua
periode
bandingkan .
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
yang
di
Standar Eksternal.
Standar ini diperoleh dari pusat pertanggung jawaban atau perusahaan lain.
Kinerja
dari satu kantor cabang berbeda dengan kinerja kantor cabang lainnya.
Jika kondisi pada dua pusat pertanggung jawaban ini sama, perbandingan seperti
ini memungkinkan menjadi dasar evaluasi kinerja.
Keterbatasan standar.
Selisih antar kinerja sesungguhnya dengan standarnya bermafaat jika standar
yang digunakan diperoleh dari standar yang valid.
selisih
menguntungkan
dan
tidak
menguntungkan,
kata
kata
ini
menunjukan
standar tsb merupakan ukuran yang layak dari kinerja yang seharusnya.Walaupun
biaya standars tidaklah akurat, estimasi dari biaya yang seharusnya mungkin
dibawah kondisi. Situasi berikut bisa timbul karena alasan berikut :
Walaupun
dibuat
dengan
sempurna
sesuai
kondisi
saat
itu,
kondisi
yang
, maka biaya
variabel maupun biaya tetap dimasukan sebagai biaya elemen persediaan biaya
standar perunit. Jika persediaan akhir lebih besar daripada persediaan awal,
beberapa biaya overhead tetap yang terjadi Pada periode tersisa pada persediaan
lebih dari mengalirkannya ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika persediaan
menurun selama periode tersebut, lebih banyak biaya
tetap dikurangkan
pada harga pokok penjualan dari pada jumlah sesungguhnya yang terjadi pada
periode tersebut.
Jika tingkat persediaan berubah, dan jika volume produksi sesungguhnya
berbeda dari yang dianggarkan, bagian dari selisih volume produksi dimasukan
dalam persediaan. Juga Jumlah selisih volume produksi ini harus dihitung di
laporkan
.selisih
ini
merupakan
perbedaan
biaya
tetap
produksi
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
yang
selisih
volume
produks.
Selisih
biaya
produksi
tetap
secara
sederhana
yang
mengutungkan
baik
yakni
pada
makin
biaya
teknik
rendah
biaya
biasanya
maka
memberikan
lebih
baik
indikasi
kenerjanya.
Sebaliknya, kinerja pusat biaya kebijakan biasanya dinilai atas dasar kepuasan jika
biaya sesungguhnya sama dengan yang dianggarkan.
4.
1)
Walaupun cara ini menunjukan dimana selisih itu terjadi tapi ia tidak menjelaskan alasan
terjadinya selisih dan tidak menjelaskan tindakan yang perlu dilakukan sebagai tindak
lanjutnya.
2)
Tidak memberikan penjelasan apakah selisih yang terjadi tersebut penting atau tidak
3)
4)
Karena laporan kinerja merupakan kumpulan laporan, maka manajer menjadi lebih
tergantung pada keterangan dan ramalan.
5) Laporan analisis selisih hanya menunjukan apa yang telah terjadi , tidak menunjukan apa
pengaruh dimasa mendatang terhadap tindakan yang telah dilakukan manajer.
5.
Informasi Lain
Disamping menerima laporan selisih terhadap anggaran data sesungguhnya,
manajer unit usaha tertentu juga menerima informasi dari sumber lainnya.
Variabel Kunci
Variabel ini merupakan indikator penting atas kesuksesan perusahaan. Yang
terpenting adalah informasi atas variabel kunci harus menjadi perhatian utana
manajer unit usaha. Variabel kunci ini memerlukan tindakan segera.
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
Informasi Informal
Informasi yang didapat oleh manajer, dari berbagai sumber informasi lain.
Tindakan Manajemen.
Keseimbangan antara informasi formal dan informal, prinsip yang terpenting
adalah : Laporan laba bulanan, seharusnya tidak berisi banyak kejutan. Informasi
yang signifikan hendaknya dikomunikasikan secara cepat segera setelah informasi
tsb diketahui. Laporan formal tetaplah penting.
Manfaat utama dari laporan formal, adalah :
Laporan ini menyediakan tekanan yang diperlukan pada manajer tingkat bawah
Laporan laba akan menjadi tidak bermanfaat jika tidak diambil tindakan. Tindakan
bisa berisi penghargaan atas tugas yang dilakukan dengan baik, saran untuk tugas
tertentu secara berbeda atau lebih drastis tindakan personalia.
6.
anggaran yang disetujui. Inilah yang disebut aspek teknis dalam sistem penyusunan anggaran
formulir yang digunakan untuk menyusun anggaran, format selisih biaya dan realisasinya,
frekuensi pelaporan , dan lain lain sama pada banyak perusahaan. Namun perbedaanya adalah
cara menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem penganggaran tsb.
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
Pengawasan Ketat (
).
Sistem pengawasan ketat merupakan suatu sistem dimana kinerja manajer dievaluasi
terutama berdasarkan kemampuannya mencapai target yang telah ditetapkan. Filosofinya
adalah bahwa manajer bawahan bekerja secara efektif jika mereka hanya ditargetkan untuk
jangka pendek saja, dan Manajer Puncak bisa membantu bawahan dalam mengatasi masalah
harian. Sehingga, manajer bawahan bisa menghasilkan keputusan yang lebih baik jika dibantu
atasannya.
Dengan
pengawasan
ketat
ini,
tujuan
laba
suatu
manajer
unit
usaha
dipertimbangkan sesuai komitmen perusahaan dimana ia akan diukur dan kemudian dievaluasi.
Setiap bulan, kinerja sampai saat iitu dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan, selisih
terinci diidentifikasi dan didiskusikan, dan dilakukan tindakan perbaikan jika anggaran yang
telah ditetapkan tidak cocok.
Pengawasan Longgar (
Filosofinya
Saya
menyewa
orang,
dan
saya
membiarkannya
untuk
melakukan
pekerjaannnya sendiri. Dengan pengawasan longgar, anggaran tsb pada dasarnya merupakan
alat perencanaan dan komunikasi. Setiap tahun anggaran disusun, diuji oleh manajer puncak,
disesuaikan dimana perlu dan disetujui. Setiap bulan atau kuartalan, hasil sebenarnya
dibandingkan dengan anggaran, dan perbedaan yang terjadi dianalisis dan dijelaskan.
Anggaran bagaimanapun tidak semata mata sebatas komitmen manajemen saja. Lebih dari itu
anggaran merupakan estimasi terbaik manajer untuk mencapai laba yang telah ditentukan.
Selanjutnya begitu kondisi berubah dikomunikasikan ke manajer puncak untuk merevisi
estimasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kenyataan bahwa tujuan semula tidak cocok,
tidaklah berarti bahwa kinerja seorang manajer jelek . Lebih jauh, penyimpangan tujuan,
tindakan perbaikan yang dilakukan, dan penjadwalan tindakan tsb tidak diuji secara detail oleh
manajer puncak, kecuali kalau hal tsb jelas keliru.
Pengaruh Perilaku Pengawasan Ketat & Longgar.
Pengawasan ketat cenderung mencegah manajer untuk bersikap tidak efisien ataupun
membuang buang waktu
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
b)
Tekanan yang konsisten memotivasi manajer untuk mencari jalan yang lebih baik untuk
menjalankan operasional perusahaan seperti saat ini.
Beberapa Kelamahan : Sistem pengawan ketat, antara lain :
1)
Manajer lebih memfokuskan pada tindakan jangka pendek daripada kepentingan jangka
panjang perusahaan
2)
Untuk memenuhi laba jangka pendek, manajer unit usaha tidak melakukan tindakan yang
bermanfaat untuk jangka panjang. Misal, manajer tidak akan melakukan investasi,
walaupun pada jangka panjang akan mendatangkan keuntungan.
3)
Kegunaan laba yang dianggarkan sebagai tujuan yang akan dicapai ,bisa mengubah
komunikasi antara manajer unit usaha dan manajer puncak. Jika manajer unit usaha
dievaluasi atas dasar anggaran laba, maka ia akan membuat target yang kira kira mudah
tercapai saja.
4)
Studi empiris yang dilakukan Hopwood mengemukakan, bahwa pengawasan ketat akan
menjadikan :
a.
b.
c.
d.
Kemampuan
unit
usaha
untuk
menciptakan
pencapaian
laba
yang
seimbang
yang
Besarnya keleluasaan bagi manajer unit usaha untuk melakukan uji coba
b)
Tingkat dimana variabel kinerja secara kritis bisa dipengaruhi oleh manajer unit usaha.
c)
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
7.
Rangkuman
Manajer unit usaha melaporkan kinerja yang telah dilakukannya ke atasannya. Pelaporan
ini dilakukan secara teratur. Isi laporan ini berupa perbandingan pendapatan dan biaya
sesungguhnya dan anggaran yang telah ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan
diberikan
penjelasan terinci. Laporan yang diterima oleh manajer puncak diteliti dan dianalisis, disamping
juga memperhatikan kebenaran laporan yang disampaikan. Pelaporan dalam hal ini juga akan
menentukan tingkat kompensasi yang akan diberikan kepada manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan.
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id
DAFTAR PUSTAKA :
1.
Abdul Halim, Achmad Tjahjono & Muh Fakhri Husein, Sistem Pengendalian Manajemen, edisi
Revisi, UPP STIM YKPN, Yogyakarta 2009.
2.
Anthony, Robert N & Govindarajan, Management Control System, McGrow, Hill Education, Edisi
12, 2007.
3.
4.
Halim, Abdul et al. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
5.
6.
Anthony, Dearden, Bedford, SPM ( Management Control Systems), Agus Maulana, Edisi ke V,
Erlangga, Jakarta 1993.
7.
8.
2015
Hal
1-20
Sistem Pengendalian
Manajemen (SPM)
edysuroso18@yahoo.co.id