Você está na página 1de 1

Pada suatu hari di hari Minggu, saya bermain game dengan sangat bersemangatnya.

Game yang
saya mainkan ialah game bola, GOL!!seruanku. Karena sangat senangnya saya main terus
hingga 3 jam. Pada saat itu, saya masih kelas 1 SMA. Saya sekolah di SMK Telkom Sandhy
Putra II. Dari kecil kebiasaan saya hanyalah belajar untuk nilai, selesai kerja tugas main game,
begitulah hidupku. Setelah saya bermain game, saya baring di tempat tidur merilekskan badanku.
Lalu tiba-tiba saya berpikir dan melihat ke rak buku saya. Saya melihat buku saya sangat rapi
dan jarang sekali dibaca. Lalu saya berkata pada diri saya, Rendy!!! Kenapa bukumu kau
tidurkan? Kenapa bukumu tidak pernah dibuka? Berapa banyak waktu yang telah saya buang
dalam hidupku? dialog pada diriku seketika itu pula membuat semangatku sedikit bertambah.
Lalu kemudian saya tidur-tidur lagi dan kemudian saya bangun dan kemudian saya berkata pada
diri saya sebagai respon untuk peristiwa tadi sebelum saya tidur, hemm, sepertinya saya harus
mulai mengambil buku dan memulainya dari awal untuk memperbaiki hidup saya. Ingatlah Ren,
kamu belajar bukan untuk sekedar nilai tapi kamu belajar untuk membahagiakan orangtua! Ingat
juga Ren, kalau kita memahami pelajaran kita secara tidak langsung bisa lebih mudah lulus
SNMPTN. Seketika itu pula saya mengambil buku Fisika SMA saya, saya memulai
mempelajari teorinya dari awal mengenai Momentum dan Impuls. Pada saat selesai memahami
materinya, saya kemduian ingin mengerjakan soal-soalnya. Tapi ketika ingin melihat jumlah
soalnya saya kemudian agak down karena melihat jumlah soalnya 200 nomor. Tapi kemudian
saya berkata lagi pada diri saya, Rendy, SEMANGAT SEMANGAT! kata kata semangat
itulah yang membuat saya mengerjakan soal- soal itu langsung tuntas 200 nomor dalam waktu 2
jam. Setelah menyelesaikan soal- soal itu, hidup saya pada waktu itu berubah 180 derajat dan
hari hari saya juga begitu berubahnya.saya menjadi lebih menghargai waktu dan menjadi lebih
displin. Saya sangat bersyukur Tuhan telah membuka mata saya. Dengan perubahan- perubahan
ini saya menjadi lebih mandiri semasa SMA saya dan memilih untuk pindah ke SMA Katolik
Rajawali, karena saya juga mendapat petunjuk dari Yesus. Di saat tengah malam saya bertanya
kepada Tuhan bahwa apakah saya perlu pindah untuk menjadi pribadi lebih baik. Beberapa lama
kemudian Yesus seperti tampak di hadapanku dan berkata, Pililah yang terbaik, nak. Ketika
naik ke kelas 2, saya mencoba pindah ke Rajawali yang saya yakini lebih baik daripada sekolah
saya sebelumnya. Akhirnya ternyata yang saya putuskan betul sesuai dengan saran Tuhan kepada
saya. Akhir kata inilah pengalaman paling berkesan saya dengan Tuhan dan tidak lupa saya
beryukur kepada Tuhan atas semangat serta petunjuk yang telah Engkau berikan.

Você também pode gostar