Você está na página 1de 7

1.

Sejarah Maskapai Lion Air


- Awal Berdirinya Maskapai
Perjalanan panjang yang telah ditempuh Lion Air berawal dari penerbangan domestik
yang kecil. Lion Air merupakan salah satu maskapai penerbangan swasta. Setelah tiga
belas tahun pengalaman di bisnis wisata yang ditandai dengan kesuksesan biro
perjalanan Lion Tours, kakak-beradik Kusnan dan Rusdi Kirana bertekad menjadikan
impian mereka untuk memiliki usaha penerbangan menjadi kenyataan. Dibekali
ambisi yang tinggi dan modal awal 10 juta dolar Amerika Serikat, Lion Air didirikan
pada tanggal 19 Oktober tahun 1999. Kemudian sah secara hukum pada tanggal 15
November 1999. Namun pengoperasian baru berjalan di mulai pada tanggal 30 Juni
tahun 2000, dengan menggunakan sebuah pesawat Boeing 737-200. Saat ini, Rusdi
Kirana sebagai salah satu pemilik Lion Air memegang jabatan sebagai Presiden dan
juga Direktur.
Lion Air mulai mengangkasa di Indonesia pada tahun 2000 dengan satu buah pesawat
di dalam armadanya. Selama tiga belas tahun beroperasi, Lion Air kini terbang ke
lebih dari 36 kota di Indonesia dan banyak tujuan-tujuan penerbangan lainnya, seperti
Singapura, Malaysia dan Vietnam, Timor Leste dan Saudi Arabia.
Sejak berdiri di tahun 2000, Lion Air telah mengambil banyak langkah penting dalam
mengusahakan harga tiket yang terjangkau bagi banyak penumpang di Asia. Sebagai
perusahaan transportasi swasta terbesar di Indonesia, Lion Air bukan hanya
menawarkan harga yang terjangkau kepada penumpang, namun juga perjalanan udara
yang aman, menyenangkan dan dapat diandalkan.

Lion Air diresmikan sebagai

ketua konferensi internasional Asia Pasific Regional Aviation (ARA) yang di adakan
di singapura pada tanggal 19 November 2003. Lion Air memperoleh Best Brand
Award 2004 di SWA, sebuah majalah marketing yang terbit di Indonesia. Hal ini
diperoleh oleh marketing Research Specialist (MARS) berdasarkan survei yang
dilakukan pada enam ribu orang di lima kota besar di Indonesia. Lion Air meraih
indeks sebesar 33,6% dalam kemampuan atau potensial dari sebuah produk untuk
menambah penumpang di masa depan.
Lion Air diterapkan sebagai maskapai penerbangan resmi miss Universe dan putri
Indonesia 2004. Lion Air juga menyewakan pesawatnya dan megirimkan crew

beserta teknisinya ke Myanmar dalam rangka membantu mendirikan Myanmar


Airlines.
Hingga pertengahan 2005, bersama dengan penerbangan internasional lainnya, Lion
Air menempati Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta sedangkan perusahaan
penerbangan lokal atau penerbangan domestik menempati Terminal Satu. Faktor
tersebut, selain mampu memberikan para penumpang kemudahan penerbangan
sambungan ke Indonesia atau dari Indonesia ke tujuan internasional lainnya, juga
memberikan keuntungan lebih dari segi prestise. Tetapi kemudian Lion Air
dipindahkan ke Terminal 1A dan penerbangan ke Pulau Sumatera, Batam,
Pangkalpinang, dan Palangkaraya dioperasikan di terminal 1B (mulai 11 Oktober
2010) hingga saat ini. Sedangkan semua penerbangan internasional Lion Air dilayani
dari terminal 2E. PT. Lion Mentari Airlines Indonesia, beroprasi sebagai Lion Air
adalah maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, di mana maskapai
penerbangan ini menguasaisebagian besar pangsa pasar domestik. Berkantor pusat di
Jakarta, Indonesia, Lion Air terbang ke kota-kota di Indonesia, Singapur, Vietnam,
dan Arab Saudi. Basis utama darimaskapai penerbangan ini Bandara Udara Soekarno
- Hatta, Jakarta. Maskapai ini beroperasikan penerbangan penumpang berjadwal
dengan jaringan luas dari Jakarta ke 56tujuan. Bersamaan dengan sebagian besar
maskapai penerbangan Indonesia lainnya,

LionAir (termasuk anak perusahaan Lion

Air, Wings Air) berada dalam daftar masakapai penerbangan yang dilarang di Uni
Eropa karena alasan keamanan

Type Aircraft Maskapai Lion Air


Maskapai Lion Air beroperasi pertama kalinya dengan menggunakan Boeing 737-200
yang disewa untuk membuka rute ke Pontianak. Maskapai penerbangan ini dikomandoi
oleh Rusdi Kirana dan keluarganya. Dalam perkembangannya, Maskapai penerbangan ini
berencana untuk bergabung dengan IATA, tetapi sebelum masuk ke dalam IATA,
organisasi ini mengharuskan maskapai ini untuk lulus ujian IATA, IOSA. Namun, gagal
karena masalah keamanan. Tetapi, Lion Air tak patah arang meski sempat gagal. Lion
bersama Boeing mendesain framework untuk workshop dalam pengaplikasian prosedur
Kinerja Navigasi Berpemandu (KNB) di Indonesia.

Pada bulan November 2009, Maskapai mendatangkan armada terbesarnya Boeing 747400 yang merupakan purna pakai dari maskapai Oasis Hong Kong Airlines yang bangkrut
pada tahun 2008, pada tahun berikutnya Lion Air menambah jumlah penerbangan ke
Jeddah sebanyak lima kali seminggu yang dilayani oleh 2 armada Boeing 747-400
dengan total kursi sebanyak 992 kursi dalam sekali terbang.
Pada tanggal 19 Juli 2011, Lion Air melakukan pemberhentian sementara untuk ke 13
armadanya akibat gagalnya maskapai memenuhi OTP (on time performance) yang
ditetapkan oleh Dirjen Perhubungan Udara sampai Lion Air dapat memenuhi sekurangkurangnya 80 persen dari OTP. Dalam catatan resmi Kementerian Perhubungan, OTP
Lion Air hanya 66.45 persen dan merupakan yang terburuk dari 6 maskapai penerbangan
utama dari bulan Januari hingga April tahun 2011 di 24 bandar udara di seluruh
Indonesia. Pada tanggal 18 November 2011, maskapai penerbangan bersama dengan
Boeing mengumumkan pemesanan 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29 pesawat
Boeing 737-900ER dan ini tercatat sebagai pemesanan tunggal terbanyak oleh satu
maskapai penerbangan komersial sebanyak 230 dengan nilai $21.7 miliar.
Pada bulan Januari 2012, Lion Air dikenakan sanksi oleh Kementerian Perhubungan
setelah ditemukan beberapa pilot dan awak pesawat memiliki dan menggunakan bahan
Narkotika. Sebelumnya, hal ini dipicu ketika ditemukannya awak maskapai (pilot dan kru
darat) tertangkap basah menggunakan Sabu-sabu dan metafetamin secara terpisah.
Lion Air mendirikan maskapai penerbangan layanan penuh dengan nama Batik Air, yang
akan mulai beroperasi pada tahun 2013 dengan menggunakan 737-900ER. Lion Air juga
menandatangani komitmen dengan Boeing untuk memesan lima buah pesawat 787
Dreamliner untuk maskapai penerbangan ini, dan ini membuat Lion Air menjadi
maskapai penerbangan Indonesia pertama yang memesan tipe ini sejak Garuda Indonesia
membatalkan pemesannya untuk 10 Dreamliner pada tahun 2010, dan diperkirakan akan
dikirim pada tahun 2015. Maskapai ini juga telah mempertimbangkan memesan pesawat
berbadan lebar Airbus A330, tetapi memilih untuk membeli 787.
Pada 11 September 2012, Lion Air dan National Aerospace & Defence Industries Sdn
Bhd (Nadi) menandatangani perjanjian Joint Venture untuk mendirikan maskapai
penerbangan baru di Malaysia, dengan nama Malindo Airways pada Mei 2013. Kedua
mitra juga sepakat untuk membentuk JV lain untuk memberikan layanan perawatan

pesawat untuk semua pesawat di Grup Lion Air, termasuk maskapai penerbangan
patungan di antara mereka.
Pada 18 Maret 2013, Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat Airbus
senilai US$ 24 miliar atau sekitar Rp 233 triliun di Perancis dan disaksikan langsung oleh
Presiden Prancis Francois Hollande. Pesawat yang dipesan adalah jenis A320 dan A321
Dalam upaya meremajakan armadanya, Lion Air telah memesan 178 Boeing 737-900ER
yang akan diantar bertahap dari 2007 hingga 2014. Lion Air berencana bersaing baik
dengan Garuda Indonesia maupun Saudi Arabian Airlines untuk menerbangi rute-rute
umroh bahkan haji dengan pesawat Boeing 747-400. 2 (dua) Pesawat Boeing 747-400
sudah masuk dalam armadanya.
BOEING 737-900ER
Untuk menampung tingginya permintaan trasportasi udara, Lion Air telah memilih
armada Boeing yang sangat efisien dan dilengkapi oleh pesawat komersial berkoridor
tunggal yang paling canggih di dunia. Dengan tambahan Boeing 737-900ER terbarunya,
Lion Air akan mampu menawarkan lebih banyak penerbangan non-stop dengan tarif
terjangkau ke berbagai tujuan. Anggota terbaru dari Next Generation Boeing 737 ini
adalah pesawat komersial berkoridor tunggal yang paling canggih di dunia. Ia dapat
menampung hingga 213 penumpang dalam konfigurasi single-class dan memiliki berat
9.550 ton (4.340 kg). Pesawat yang irit bahan bakar ini mengurangi emisi karbon hingga
4%, sehingga anda meninggalkan jejak karbon yang lebih sedikit setiap kali anda terbang
bersama Boeing737-900ER. Lion Air menerima Boeing 737-900ER pertamanya pada
bulan April 2007 ketika pesawat ini diantarkan dalam skema special cat rangkap dua
yang mengkombinasikan singa Lion Air pada sirip vertikal dan warna khas Boeing pada
badan pesawat. Saat ini Lion Air telah menerima sebanyakenam puluh pesawat Boeing
737-900ER. Lion Air beroperasi dengan all-Boeing dalam aramadanya dan merupakan
Hybird-Carrier yang pertama di Asia. Saat ini Lion Air memiliki enam puluh delapan
pesawat Boeing 737-900ER dan diantaranya adalah konfigurasi kelas ekonomi dengan
total tempat duduk sebanyak 213 buah. Delapan lainnya dalam konfigurasi Dual-Class,
meliputi 10 tempat duduk kelas bisnis dan 195 tempat duduk kelas ekonomi.
Pada tahun 2011, disela-sela ASEAN Summit di Nusa Dua, Bali tanggal 18 November
2011 Lion Air mengumumkan bahwa memesan 201 pesawat boeing 737 Maks dan 29
pesawat boeing 737-900ER. Pemesanan ini sekaligus mengalahkan rekor dalam jumlah
hal pemesanan pesawat yang sebelumnya dipegang maskpai Emirates.

Boeing 737-900ER jenis pesawat Next Generation 737, jenis pesawat jet paling laris di
dunia. Pesawat berkapasitas hingga 220 penumpang dalam konfigurasi single-class ini
dianggap memiliki kapasitas yang lebih besar dan jangkauan lebih jauh. Next Generation
737 lebih muda 10 tahun dan terbang lebih tinggi, lebih cepat, lebih jauh dan tidak bising
di bandingkan model saingannya. Boeing 737-900ER menambah sepasang pintu keluar
dan flat rear-pressure bulkhead yang memungkinkan kapasitas hingga 220 penumpang
dalam layout single-class. Perubahan-perubahan dalam desain aerodinamis dan struktural,
termasuk sayap yang diperkuat struktural, tailskid dua posisi, perbaikan pada tepi depan
dan belakang sistem flap, Blended Winglet dapat di pilih dan tangki bahan bakar
tambahan memungkinkan 737-900ER untuk mengakomodasi berat tinggal landas yang
lebih tinggi dan menaikan jangkauannya hingga 3.200 nautical miles (5.900 km).
BOEING 737-400 Classic
Boeing 737-400 Classic adalah versi kapasitas lebih besar dari model Boeing 737-300
Classic yang populer. Ia dapat menampung 158 penumpang dalam satu kali perjalanan
dan Lion Air memiliki10 buah Boeing 737-400 Classic dalam armadanya yang memiliki
8 tempat duduk kelas bisnis dan 150 tempat duduk kelas ekonomi.
MCDONNELL DOUGLAS 82 atau MD-82
McDonnell Douglas MD-82 adalah pesawat produksi McDonnell Douglas (MD)
Amerika Serikat yang memiliki spesifikasi pesawat jet bermesin ganda dengan daya
jelajah maksimal 3800 km dan kecepatan 811 km/jam.Daya angkut penampungan
maksimum 172 orang, minimal 137 orang, tergantung varian dan konfigurasi kursi.MD82 memiliki panjang 45,1 m, tinggi 9,05 m, bentang sayap 32,8 m, berat take off
maksimal 149.500 pon (67,8 ton).

- Perjalanan Lion Air


Dalam perjalanannya, Lion Air telah banyak memiliki rangkaian prestasi dan
penghargaan, serta sertifikasi internasional yang tentunya diraih untuk terus
meningkatkan

kualitas

dalam

pelayanannya

kepada

masyarakat

dan

pelanggan setianya. Beberapa diantaranya adalah sertifikasi ISSA yaitu


sebuah standar keselamatan dan keamanan berskala internasional yang
diberikan oleh IATA dan diraih pada Januari 2016, Lalu sertifikasi ISO
9001:2015 mengenai delay management yang tentunya standar tersebut
akan terus diaudit secara berkala

2. PENGHARGAAN LION AIR


Prestasi yang diraih oleh maskapai penerbangan lion air

Penghargaan dari Walikota Makassar sebagai pelopor penerbangan murah,

Penghargaan Pajak tahun 2004 dan 2005,

Padwa award dari Menteri Sosial RI sebagai perusahaan penerbangan yang paling aktif
melakukan aktifitas sosial pada tahun 2005,

Operator terbesar boeing 737-900 ER,

Maskapai penerbangan resmi Miss Universe dan Putri Indonesia tahun 2004 dan Miss
Asean 2005.

Traveller award 2009,

Penghargaan dari Kepolisian Negara Rpublik Indonesia kepada lion air atas
kontribusinya dalam menjebatani misi keterhubungan yang cepat antar pulau di Indonesia
pada hari Bhayangkara yang ke-64 tahun 2010.

Dalam kategory marketing lion air juga mendapatkan penghargaan dari:

Indonesia national brand award tahun 2006 sebagai finalis pionering sukses for new
category tahun 2006,

Top brand award tahun 2004 - 2008 dari majalah marketing,

Marketing award 2009 untuk kategory the best market driving

Untuk bidang penerbangan lion air berhasil meraih penghargaan:

Sustain the achievement AS a category 1 airline in the Indonesia safety


performance declaration.

Angkasa award 2009 sebagai Best Domestic Fare dan Most Favorite Airlines.

Top 5 airlines in passenger growth. Top 5 airlines in cargo growth yang diberikan
pada Changi airlineaward 2009 The Civil Aviation Authority of Singapore(CAAS).

Você também pode gostar