Você está na página 1de 17

Kontrasepsi HormonAL

3
Kontrasepsi hormonal adalah upaya untuk mengontrol kehamilan menggunakan hormon.
Beberapa metode kontrasepsi hormonal yang umum dilakukan di antaranya melalui pil KB, pil
mini, implan, dan suntikan. Hormon yang dilibatkan dalam jenis kontrasepsi ini adalah estrogen,
progesteron, serta gabungan keduanya (estrogen + progesteron = progestin).
Cara kerja kontrasepsi hormonal adalah dengan menekan proses ovulasi. Selama ovulasi terjadi,
telur dilepaskan dari ovarium. Namun jika ovulasi tidak terjadi, maka tidak ada sel telur untuk
dibuahi dan kehamilan tidak dapat terjadi.
Ibu menyusui sebaiknya menghindari kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen, karena
hormon ini dapat menurunkan kualitas dan kuantitas ASI, untuk enam bulan pertama menyusui.
Lalu, tunggu sampai setidaknya enam minggu, ketika suplai susu Anda sudah mapan, baru mulai
mengambil kontrasepsi hormonal. Selain itu, mulailah dengan dosis efektif terendah yang
tersedia. Cobalah hormon progestin yang terbukti aman bagi bayi dan tidak memengaruhi
pasokan susu.
Kontrasepsi hormonal berbentuk pil memiliki dua kemasan umum, yaitu paket 21 dan 28 hari.
Baik pil maupun mini pil, Anda harus meminumnya setiap hari tanpa ada yang terlewat agar
pengamanan dapat efektif. Sementara kontrasepsi berbentuk injeksi memiliki beberapa
keuntungan. Anda tak perlu meminumnya setiap hari karena dalam sekali suntik, hormon bekerja
selama empat hingga 12 minggu. Sedangkan kontrasepsi berbentuk implan biasanya
mengandung progestin. Implan terdiri dari enam batang karet seukuran korek api yang berisi
hormon ditempatkan di bawah kulit lengan atas Anda. Risiko kehamilan sangat kecil dan efektif
hingga lima tahun.

Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda menggunakan kontrasepsi


hormonal, dan jangan lupa ceritakan riwayat kesehatan Anda. Sebab bagaimanapun masingmasing jenis kontrasepsi hormonal memiliki kekurangan dan kelebihan serta efek samping yang
berbeda. Efek samping yang umum berkaitan dengan kontrasepsi hormonal adalah mual, sakit
kepala, naiknya berat badan, serta menurunnya hasrat seksual. Karena itu berkonsultasi dengan
dokter dapat membantu Anda memiliki jenis kontrasepsi hormonal yang paling sesuai dengan
gaya hidup serta kenyamanan Anda pribadi.
Artikel Tentang Kesehatan
Kumpulan Artikel Tentang Kesehatan

Artikel Tentang Kesehatan Kumpulan artikel dan makalah seputar kesehatan

Search this

Kesehatan Anak & Bayi

Kesehatan Gigi dan Mulut

Kesehatan Kulit

Kesehatan Mata

Kesehatan Pencernaan

Kehamilan

Gaya Hidup Sehat

Lain-lain

You are here: Home / Kontrasepsi / Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi Hormonal
April 26, 2013 By istantri

3
Kontrasepsi hormonal adalah upaya untuk mengontrol kehamilan menggunakan hormon.
Beberapa metode kontrasepsi hormonal yang umum dilakukan di antaranya melalui pil KB, pil
mini, implan, dan suntikan. Hormon yang dilibatkan dalam jenis kontrasepsi ini adalah estrogen,
progesteron, serta gabungan keduanya (estrogen + progesteron = progestin).
Cara kerja kontrasepsi hormonal adalah dengan menekan proses ovulasi. Selama ovulasi terjadi,
telur dilepaskan dari ovarium. Namun jika ovulasi tidak terjadi, maka tidak ada sel telur untuk
dibuahi dan kehamilan tidak dapat terjadi.
Ibu menyusui sebaiknya menghindari kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen, karena
hormon ini dapat menurunkan kualitas dan kuantitas ASI, untuk enam bulan pertama menyusui.
Lalu, tunggu sampai setidaknya enam minggu, ketika suplai susu Anda sudah mapan, baru mulai
mengambil kontrasepsi hormonal. Selain itu, mulailah dengan dosis efektif terendah yang
tersedia. Cobalah hormon progestin yang terbukti aman bagi bayi dan tidak memengaruhi
pasokan susu.
Kontrasepsi hormonal berbentuk pil memiliki dua kemasan umum, yaitu paket 21 dan 28 hari.
Baik pil maupun mini pil, Anda harus meminumnya setiap hari tanpa ada yang terlewat agar
pengamanan dapat efektif. Sementara kontrasepsi berbentuk injeksi memiliki beberapa
keuntungan. Anda tak perlu meminumnya setiap hari karena dalam sekali suntik, hormon bekerja

selama empat hingga 12 minggu. Sedangkan kontrasepsi berbentuk implan biasanya


mengandung progestin. Implan terdiri dari enam batang karet seukuran korek api yang berisi
hormon ditempatkan di bawah kulit lengan atas Anda. Risiko kehamilan sangat kecil dan efektif
hingga lima tahun.

Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda menggunakan kontrasepsi


hormonal, dan jangan lupa ceritakan riwayat kesehatan Anda. Sebab bagaimanapun masingmasing jenis kontrasepsi hormonal memiliki kekurangan dan kelebihan serta efek samping yang
berbeda. Efek samping yang umum berkaitan dengan kontrasepsi hormonal adalah mual, sakit
kepala, naiknya berat badan, serta menurunnya hasrat seksual. Karena itu berkonsultasi dengan
dokter dapat membantu Anda memiliki jenis kontrasepsi hormonal yang paling sesuai dengan
gaya hidup serta kenyamanan Anda pribadi.

Baca Juga Artikel Terkait:

Dampak Buruk Kontrasepsi Hormonal

Efek Samping Alat Kontrasepsi

Kontrasepsi Sistem Kalender, Apakah Itu?

Manfaat Kontrasepsi Untuk Kesehatan?

Alat Kontrasepsi Hormonal Meningkatkan Risiko Diabetes

Filed Under: Kontrasepsi Tagged With: artikel tentang alat kontrasepsi, cara memilih alat
kontrasepsi

Kontrasepsi

Mitos Seputar Alat Kontrasepsi Yang Salah Kaprah

Dampak Buruk Kontrasepsi Hormonal

Cara Menunda Kehamilan Tanpa Alat Kontrasepsi

Mengenal Lebih Dekat Kontrasepsi Oral

Untung Rugi Menggunakan Alat Kontrasepsi Kondom dan IUD

Cara Tepat Memilih Alat Kontrasepsi

Mengenal Beberapa Metode Kontrasepsi

Sekilas Tentang Alat Kontrasepsi Kondom

Alat Kontrasepsi Jangka Panjang

Alat Kontrasepsi Implan, Amankah?

Sejarah Kontrasepsi

Keuntungan Menggunakan Alat Kontrasepsi Jangka Panjang

Hati-hati Memilih Kontrasepsi

Fakta Seputar Pil KB

Efek Samping Alat Kontrasepsi

Dampak Buruk Kontrasepsi Hormonal

Apa Itu Spermisida?

Popular Posts

Makanan Yang Harus Dihindari Penderita Tifus

Gejala dan Tanda-tanda Diabetes Kering

Manfaat dan Khasiat Tusuk Jarum (Akupuntur) Untuk Kesehatan

Bekas di Kulit Pada Suntik BCG

Manfaat Buah Naga Untuk Kesehatan Jantung

TBC Kelenjar pada Anak

Kategori Kesehatan

Akupunktur (17)

Alergi (22)

Buah-Buahan (15)

Diet & Nutrisi (24)

Gaya Hidup Sehat (38)

Imunisasi (6)

Jerawat (13)

Kehamilan (18)

Kesehatan Anak & Bayi (13)

Kesehatan Gigi dan Mulut (31)

Kesehatan Ginjal (2)

Kesehatan Hidung (7)

Kesehatan Kulit (35)

Kesehatan Mata (20)

Kesehatan Pencernaan (18)

Kesehatan Pernafasan (5)

Kesehatan Rambut (13)

Kesehatan Telinga (2)

Kesehatan Tulang (4)

Kesehatan Wanita (3)

Kolesterol (15)

Kontrasepsi (35)

Lain-lain (19)

Macam Macam Penyakit (77)

Obat Tradisional / Herbal (9)

Sliders (2)

Syaraf (2)

Copyright 2016 Artikel Tentang Kesehatan


Return to top of page

Sariawan Dan Bau Mulut


Bau mulut bisa disebabkan banyak hal, bahkan jika Anda merasa rajin sikat gigi. Ada beberapa
penyebab bau mulut, yaitu gigi berlubang sehingga menjadi tempat sempurna untuk
pertumbuhan kuman, timbunan plak serta sisa makanan atau minuman. Sariawan bisa juga jadi
penyebab, terutama sariawan yang meradang dan tak kering. Sariawan, cekungan putih dengan
warna kemerahan di sekitarnya Baca Selengkapnya

Sariawan Dan Akibatnya

Kecantikan Gigi

Penyebab Sariawan Pada Anak

Sariawan Dan Kanker Rongga Mulut

Macam-Macam Sariawan

Dampak Kafein Untuk Kesehatan


Mendengar istilah kafein, kita biasanya langsung teringat akan minuman berwarna hitam yang
disebut kopi. Ya, sebagaimana namanya, kopi memiliki kandungan utama berupa senyawa
kafein. Namun jangan salah, selain terdapat pada kopi, kafein juga terkandung dalam jumlah
besar pada teh dan cokelat. Meskipun rasanya nikmat, namun tidak sedikit individu yang pantang
terhadap minuman yang berasa pahit Baca Selengkapnya

Makanan Kalengan dan Kesehatan

Mengenal Jenis-Jenis Lemak

Pijat dan Peredaran Darah

Mengenal Protein

Sumber Lemak Baik

Kontrasepsi Vasektomi dan Tubektomi


Bagi mereka pasangan yang telah menikah dan berniat tidak menambah anak sudah sama-sama
diketahui dapat melakukan pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi, hal ini
tentunya harus merupakan sebuah kesepakatan bersama antara suami dan istri. Dari sekian
banyak jenis alat kontrasepsi terdapat dua golongan berdasarkan masa kerjanya yaitu yang
bersifat sementara artinya alat kontrasepsi tersebut akan Baca Selengkapnya

Tanaman Obat untuk Kontrasepsi Tradisional

Kontrasepsi Andalan

Kontrasepsi Hormonal

Fakta Seputar Pil KB

Alat Kontrasepsi Hormonal Meningkatkan Risiko Diabetes

Artikel Tentang Kesehatan located at Cilandak , Jakarta, Indonesia . Reviewed by 29 customers


rated: 7.3 / 10

About

Contact Us

Privacy Policy

Disclaimer

tipshamil.web.id
tips & panduan: percintaan, kewanitaan, kehamilan, ibu hamil, bayi, cara cepat hamil

Home

Tips Cepat Hamil

Tips Hamil
o
o

Masa Hamil
o
o
o
o

BAYI
o
o
o

Alat KB

seksualitas

SEHAT
o
o

Wanita
o

o
o

Cinta

Lain-lain
o
o

Search...

Home alat kb alat kontrasepsi Alat Kontrasepsi - alat KB, jenis dan fungsinya
Alat Kontrasepsi - alat KB, jenis dan fungsinya
onlinetips & panduan 2014/06/15 alat kb, alat kontrasepsi

Laju pertumbuhan penduduk di Negara berkembang seperti Indonesia dari tahun ke tahun terus
meningkat, sementara lahan pemukiman semakin sempit bahkan tidak ada sehingga terpaksa
mengalihfungsikan lahan pertanian menjadi lahan pemukiman. Melihat permasalahan tersebut
maka pemerintah berusaha untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk melalui program
keluarga berencana. Program tersebut sedikit banyak dibantu oleh alat-alat yang disebut alat
kontrasepsi.

Secara pengertian, kontrasepsi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menghambat atau
mengganggu proses normal dari proses ovulasi, pembuahan atau implantasi. Sementara alat
kontrasepsi jika diartikan adalah alat-alat yang digunakan untuk menghambat proses normal
dari proses-proses tadi. Secara fungsi, alat-alat kontrasepsi ini berfungsi untuk mencegah agar
tidak terjadinya proses pembuahan, sehingga tidak terjadi kehamilan.

Metode Penghambatan
Dari uraian sebelumnya diketahui bahwa alat kontrasepsi berfungsi untuk menghambat proses
pembuahan supaya tidak terjadi kehamilan. Beberapa alat kontrasepsi memiliki cara masingmasing untuk menghambat proses tersebut. Berikut beberapa cara yang dilakukan oleh alat
kontrasepsi untuk menghambat terjadinya proses pembuahan.

1. Alat Kontrasepsi yang Menghambat secara Hormonal


Cara yang digunakan alat ini adalah dengan mengganggu dan menghambat proses ovulasi.
Dalam hal ini yang diganggu adalah hormon wanita, yang mana sel telur yang dikeluarkan oleh
wanita tidak bisa dibuahi oleh sel sperma.

2. Alat Kontrasepsi Metode Penghalang


Metode ini digunakan untuk mengganggu proses bertemunya sel telur dan sel sperma, yang
mana sel sperma dihalangi agar tidak bertemu sel telur sehingga tidak akan ada proses
pembuahan dan tidak akan terjadi kehamilan.

3. Alat Kontrasepsi Metode Spermisida


Metode ini digunakan untuk mengganggu atau menghalangi pertemuan sel telur dan sel sperma
dengan cara mematikan sel spermanya, sehingga tidak akan terjadi proses pembuahan.

4. Alat Kontrasepsi yang Mencegah Proses Implantasi


Cara yang dilakukan pada metode ini adalah menghambat atau mengganggu proses
penanaman zigot, yang mana zigot tersebut merupakan hasil dari peleburan sel telur dengan
sel sperma.

5. Alat Kontrasepsi Metode Sterilisasi


Metode ini digunakan dengan cara memutuskan jalur yang dilalui oleh sel telur menuju rahim
(tuba falopi). Hal ini dilakukan agar telur tidak bisa menuju rahim dan sel spermapun tidak bisa
bertemu dengan sel telur.

6. Alat Kontrasepsi Vasektomi


Metode ini dilakukan agar pria tidak menghasilkan sperma. Adapun cara yang dilakukannya
adalah dengan cara memutuskan dan mengikat bagian dari saluran testis dan urtra (vas
deferns pria). Metodi ini biasanya bersifat permanen.

Jenis-jenis Alat Kontrasepsi


Berbagai macam alasan kenapa pasangan suami istri menggunakan alat kb ini, ada yang
alasannya karena faktor ekonomi, ada karena faktor kesiapan mental, ada yang karena faktor
usia hingga karena faktor kesehatan yang membuat baik sang suami ataupun sang istri

menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Secara umum, alat
kontrasepsi terbagi menjadi 3 (tiga), Diantaranya:
1. Alat Kontrasepsi Mekanik
2. Alat Kontrasepsi Hormonal
3. Alat kontrasepsi Mantap

Adapun ulasan dari ketiga jenis Alat Kontrasepsi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Alat Kontrasepsi Mekanik


Alat kontrasepsi ini berfungsi menghalangi pertemuan antara sel telur dan sel sperma yang
berada di dalam rahim dan alat kontrasepsi ini bersifat melindungi. Adapun yang termasuk ke
dalam jenis Alat Kontrasepsi mekanik diantaranya:
a. Kondom

Kondom merupakan alat kontrasepsi yang berbahan dasar karet, bersifat lentur dan
menyerupai kantong. Pada dasarnya kondom memiliki fungsi untuk menampung sperma agar
tidak masuk ke dalam rahim. Berdasarkan penelitian mengatakan bahwa penggunaan kondom
lebih efektif mencegah kehamilan hingga 90 %. Namun kemungkinan bisa hamilpun masih ada.
Fungsi lain dari kondom adalah sebagai alat bantu untuk mencegah penyebaran penyakit
seksual. Kondom terhitung murah dan mudah dalam mendapatkannya dan tidak membutuhkan
resep dalam penggunaannya, sehingga banyak orang yang menggunakan alat kontrasepsi ini.

b. Diafragma

Alat kontrasepsi ini menyerupai topi yang menutupi mulut rahim, memiliki fungsi yang sama
seperti kondom yaitu untuk mencegah sel sperma masuk ke dalam rahim. Jika kondom terbuat
dari bahan karet yang tipis dan ada kemungkinan bocor, diafragma ini terbuat dari bahan karet
yang tebal sehingga jauh lebih efektif karena kemungkinan bocornya sedikit bahkan tidak ada.

c. IUD (Intra Uterine Device)

IUD merupakan salah satu alat kb yang memiliki fungsi mencegah kehamilan dengan cara
mencegah pertemuan sel telur dengan sel sperma. Alat kontrasespsi ini terdiri dari bahan
plastik yang lentur, kemudian alat ini dimasukkan ke dalam rahim. Alat tersebut harus diganti
sesuai jadwal yang telah ditentukan. IUD memiliki kelebihan salah satunya ada sangat efektif
dalam mencegah kehamilan. Sedangkan kekurangannya adalah terjadinya pendarahan di luar
jadwal menstruasi.

d. Spermisida

Sama halnya seperti alat kontrasepsi lain, spermasida berfungsi untuk mencegah kehamilan
dengan cara mematikan sel sperma menggunakan bahan-bahan kimia. Penggunaan alat
kontrasepsi ini kurang efektif karena kurang nyaman dan dapat menimbulkan alergi.

2. Alat Kontrasepsi Hormonal


Jenis alat kontrasepsi hormonal ini merupakan pengkombinasian antara hormon estrogen dan
progesteron. Adapun penggunaannya menggunakan tablet atau pil, kemudian suntikan dan
susuk.

a. Tablet atau Pil


Tablet atau pil ini merupakan salah satu alat kontrasepsi yang digunakan dan dikonsumsi dalam
bentuk tablet atau pil. Banyak para wanita Indonesia yang menggunakan tablet atau pil sebagai
alat kontrasepsi karena sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Biasanya pil atau tablet ini
digunakan atau dikonsumsi berdasar resep dari dokter. Tablet atau Pil ini biasanya berisi
hormon progesteron saja atau kombinasi antara hormon progeseteron dan estrogen.
Baca juga: cara minum pil kb

b. Suntikan
Suntikan ini merupakan kontrasepsi yang menyuntikan hormon sintetik. Penyuntikan ini
umumnya dilakuan 2 hingga 3 kali dalam sebulan. Sama seperti pil atau tablet, penggunaan
suntikan ini biasanya berdasarkan resep dokter. Penggunaan suntikan memiliki kelebihan tidak
mengganggu produksi ASI dan mengurangi rasa sakit ketika Haid. Sementara kekurangannya
adalah dapat meningkatkan beran badan karena nafsu makan yang bertambah.

c. Susuk

Susuk adalah alat kontrasepsi yang digunakan dengan cara menanamnya di bawah kulit lengan
kiri atas. Bentuknya menyerupai tabung-tabung kecil dan panjangnya seperti korek api. Susuk
akan dipasang seperti kipas di bawah kulit lengan kiri atas dengan jumlah kapsul sebanyak 6
buah.

Hormon yang terdapat pada kapsul tersebut adalah hormon levonorgestrel. Hormon tersebut
akan keluar sedikit demi sedikit. Adapun secara hormon ini berfungsi untuk mencegah
terjadinya proses pembuahan dan proses migrasi sperma.

3. Alat Kontrasepsi Mantap


Kontrasepsi ini biasanya bersifat permanen karena hal ini dilakukan dengan cara memotong
saluran sel sperma pria atau yang disebut vasektomi dan memotong saluran telur yang disebut
tubektomi. Sehingga tidak akan ada pertemuan sel telur dan sel sprema sehingga tidak ada
proses pembuahan dan tidak akan terjadi kehamilan. Salah satu alasan menggunakan metode
ini karena merasa sudah cukup dengan jumlah anak yang sekarang.

Alat kontrasepsi memiliki fungsi dan cara masing-masing dalam mencegah proses kehamilan.
Penggunaan alat kontrasepsi disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan pasangan
suami istri dan alangkah baiknya penggunaannya tersebut berdasarkan resep dokter agar
penggunaannya tidak memberikan dampak yang negatif.

Você também pode gostar