Você está na página 1de 11

TIMBAL ( Pb )

PENDAHULUAN

Golongan IVA pada tabel sistem periodik disebut pula golongan karbon
karena unsur pertama dan umum ditemukan diantara unsur-unsur Golongan IVA
adalah karbon. Salah satu unsur yang termasuk dalam Golongan IVA pada SPU
adalah Pb. Unsur inilah yang akan dikupas dan diuraikan dalam makalah ini.

Unsur Pb mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan unsur-unsur lain


pada golongan IVA ini. Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat
logam, hal ini merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IVA) yakni
karbon dan silikon bersifat non-logam.

Logam Pb ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup
manusia apabila dikelola secara bijaksana, namun jika tidak, akan mendatangkan
kerugian yang tidak sedikit bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.

PEMBAHASAN

Pengenalan Logam Pb

Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu
(sekitar 6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan
bumi, selain itu timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama
diketahui dan disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal
merupakan unsur tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami,
walau ada jarang ditemukan di bumi.

Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Lead dengan simbol kimia Pb.
Simbol ini berasal dari nama latin timbal yaitu Plumbum yang artinya logam
lunak. Timbal memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong
akan tetapi warna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap
ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara.

Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu 204Pb, 206Pb, 207Pb, dan 208Pb.
Standar massa atom Pb rata-rata adalah 207,2. Sekitar 38 isotop Pb telah
ditemukan termasuk isotop sintesis yang bersifat tidak stabil. Isotop timbal dengan
waktu paruh yang terpanjang dimiliki oleh 205Pb yang waktu paruhnya adalah 15,3
juta tahun dan 202Pb yang memiliki waktu paruh 53.000 tahun.
Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa 207,2. Dengan nomor atom 82
maka timbal memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah
elektron tiap selnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4. Timbal berada pada golongan IVA
(14) bersama dengan C, Si, Ge, dan Sn, periode 6 dan berada pada blok s. Gambar
susunan kulit pada timbal adalah:

B. Sifat-Sifat Logam Timbal (Pb)

Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini
merupakan anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon
bersifat non-logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit
(PbSO4 ) dan Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas. Memiliki sifat khusus
seperti dibawah ini, yakni:

1. Berwarna putih kebiru-biruan dan mengkilap.

2. Lunak sehingga sangat mudah ditempa.

3. Tahan asam, karat dan bereaksi dengan basa kuat.

4. Daya hantar listrik kurang baik. (Konduktor yang buruk)

5. Massa atom relative 207,2

6. Memiliki Valensi 2 dan 4.

7. Tahan Radiasi

Selain sifat khusus di atas, timbal memiliki sifat kimia dan fisika seperti
berikut:

Sifat Fisika

Fasa pada suhu kamar : padatan

Densitas : 11,34 g/cm3

Titik leleh : 327,5 0C

Titik didih : 17490C

Panas Fusi : 4,77 kJ/mol

Panas Penguapan : 179,5 kJ/mol

Kalor jenis : 26,650 J/molK

Sifat Kimia
Bilangan oksidasi : 4,2,-4

Elektronegativitas : 2,33 (skala pauli)

Energi ionisasi 1 : 715,6 kJ/mol

Energi ionisasi 2 : 1450,5 kJ/mol

Energi ionisasi 3 : 3081,5 kJ/mol

Jari-jari atom : 175 pm

Radius ikatan kovalen : 146 pm

Jari-jari Van Der Waals : 202 pm

Struktur Krista l : kubik berpusat muka

Sifat kemagnetan : diamagnetik

Resistifitas termal : 208 nohm.m

Konduktifitas termal : 35,3 W/mK

Timbal larut dalam beberapa asam

Bereaksi secara cepat dengan halogen

Bereaksi lambat dengan alkali dingin tetapi bereaksi cepat dengan alkali
panas menghasilkan plumbit.

Timbal sering kali memiliki sifat tampak seperti gas mulia yaitu tidak
reaktif, ditunjukkan oleh harga potensial standarnya sebesar 0,13 V. kereaktifan
yang rendah ini dikaitkan dengan overvoltage yang tinggi terhadap hidrogen, dan
juga dalam beberapa hal tidak terlarutkan oleh H2SO4 pekat dan HCl pekat.

Sifat Timbal yang lain

Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal


ini bisa dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara
PbO dengan PbS kemudian dipanaskan.

2PbO + PbS 3 Pb + SO2

Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan
membentuk PbO yang umumnya disebut sebagai litharge. PbO adalah contoh dari
timbal dengan biloks 2. PbO larut dalam asam nitrat dan asam asetat. PbO juga
larut dalam larutan basa membentuk garam plumbit.
PbO2 adalah contoh dari timbal dengan biloks 4 dan merupakan agen
pengoksidasi yang kuat. Karena PbO larut dalam asam dan basa maka PbO bersifat
amfoter. Senyawa timbal dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb3O4 yang
dikenal dengan nama minium.

C. Sumber

Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji
mineral bersama dengan logam lain misalnya seng, perak, dan tembaga. Sumber
mineral timbal yang utama adalah Galena (PbS) yang mengandung 86,6% Pb
dengan proses pemanggangan, Cerussite (PbCO3), dan Anglesite (PbSO4).
Kandungan timbal dikerak bumi adalah 14 ppm, sedangkan dilautan adalah:

Permukaan samudra atlantik : 0,00003 ppm

Bagian dalam samudra atlantik : 0,000004 ppm

Permukaan samudra pasifik : 0,00001 ppm

Bagian dalam samudra pasifik : 0,000001 ppm

Galena

Galena adalah mieral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar di
penjuru belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti
sphalerite, calcite, dan flourite. Deposit galena biasanya mengandung sejumlah
tertentu perak dan juga terdapat seng, kadmium, antimoni, arsen, dan bismuth,
sehingga umumnya produksi timbal dari galena menghasilkan juga logam-logam
tersebut. Warna galena adalah abu-abu mengkilap dan formulanya adalah PbS.
Struktur kristalnya kubik dan oktahedral dan spesifik graviti 7,2 7,6.

Cerrusite

Cerrusite merupakan salah satu mineral timbal yang mengandung timbal karbonat
dan menjadi sumber timbal yang utama setelah galena. Mineral ini juga terdapat
dalam bentuk granular yang padat atau benbentuk fibrous. Warnanya umumnya
tidak berwarna, hingga putih, abu-abu, biru, atau hijau dengan penampakan dari
transparan hingga translusen. Mineral ini bersifat tidak larut dalam air akan tetapi
larut dalam asam encer seperti asam nitrat. Dan spesifik gravitinya 6,53-6,57.

Anglesite
Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat PbSO4.
Mineral ini terjadi sebagai hasil oksidasi mineral gelena akibat pengaruh cuaca.
Warna mineral ini dari putih, abu-abu, hingga kuning, jika tidak murni maka
warnanya abu-abu gelap. Mineral ini memiliki spesifik graviti 6,3 dengan kandungan
timbal sekitar 73%.

D. Persenyawaan

Persenyawaan timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II)
Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida(Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.

Tetra Etil Lead (TEL)

Tetra etil lead disingkat sebagai TEL adalah senyawa organometalik


yang memiliki rumus Pb(CH3CH2). Senyawa ini disintesis dengan mereaksikan
antara alloy NaPb dengan etl klorida dengan reaksi sebagai berikut:

4 NaPb + 4 CH3CH2Cl (CH3CH2)4Pb + 4 NaCl + 3 Pb

TEL yang dihasilkan berupa cairan kental tidak berwarna, tidak larut dalam air akan
tetapi larut dalam benzena, petroleum eter, toluena, dan gasoline. TEL dipakai
sebagai zat antiknocking pada bahan bakar. TEL jika terbakar tidak hanya
menghasilkan CO2 akan tetapi juga Pb.

(CH3CH2)4Pb + 13 O2 8 CO2 + 10 H2O + Pb

Pb akan terakumulasi dalam mesin sehingga dapat merusak mesin. Oleh sebab itu
ditambahkan 1,2-dibromoetana dan 1,2-dikloroetana bersamaan dengan TEL
sehingga akan dapat dihasilkan PbBr2 dan PbCl2 yang dapat dibuang dari mesin.
Karena efek racun terhadap manusia maka TEL sekarang tidak boleh dipergunakan.

Timbal(II) Klorida (PbCl2)

PbCl2 merupakan salah satu reagen berbasis timbal yang sangat


penting disebabkan dari senyawa ini dapat dibuat berbagai macam senyawa
timbale. Banyak digunakan sebagai bahan untuk mensintesis timbal titanat dan
barium-timbaltitanat, untuk produksi kaca yang menstransimisikan inframerah,
dipakai untuk memproduksi kaca ornament, untuk bahan cat dan sebagainya.
PbCl2 dibuat dari beberapa metode yaitu dengan proses pengendapan senyawa
Pb2+ dengan garam klorida, atau dengan mereaksikan PbO2 dengan HCl.

PbO2 (s) + 4 HCl PbCl2 (s) + Cl2 + 2 H2O

Atau dibuat dari logam Pb yang direaksikan dengan gas Cl2

Pb + Cl2 PbCl2

PbO2

Nama kimianya adalah Plumbi oksida atau Timbal(IV) oksida merupakan


oksida timbal dengan biloks 4. PbO2 ada dialam sebagai mineral plattnerite.
PbO2 bersifat amfoter dimana dapat larut dalam asam maupun basa. Jika dilarutkan
dalam basa kuat akan terbentuk ion plumbat dengan rumus Pb(OH)62-. Dalam
kondisi asam maka biasanya tereduksi menjadi ion Pb2+. Ion Pb4+ tidak pernah
ditemukan dalam larutan. Penggunaan PbO2 yang utama adalah sebagai katoda
dalam accu.

Timbal tetroksida (Pb3O4)

Dikenal dengan nama timbal tetroksida, minium, atau triplumbi tetroksida. Berupa
zat padat berwarna merah atau jingga. Rumus umumnya adalah Pb3O4 atau
2PbO.PbO2. Memiliki titik leleh 500oC dimana pada suhu ini Pb3O4 terdekomposisi
menjadi PbO dan oksigen. Pb3O4 ini banyak dipergunakan oleh industri penghasil
baterai, kaca timbal, dan cat anti korosi. Senyawa timbal ini tidak larut dalam air
akan tetapi larut dalam HCl, asam asetat glacial, dan campuran antara asam nitrat
dan hidrogen peroksida. Pb3O4dibuat dari proses kalsinasi dari PbO2 dengan
kehadiran oksigen pada suhu 450-4800C.

Timbal(II) Nitrat

Memiliki rumus kimia Pb(NO3)2. Timbal(II) nitrat umumnya merupakan


kristal yang tidak berwarna atau berbentuk bubuk putih, dibandingkan dengan
garam timbal yang lain maka gram timbal ini sangat mudah larut dalam air.
Timbal(II) nitrat sangat bersifat racun terhadap manusia dan merupakan oksidator.

Cara membuat timbal nitrat adalah dengan melarutkan logam Pb pada larutan
asam nitrat atau dengan melarutkan PbO dalam asam nitrat.
3 Pb (s) + 8 H+ (aq) + 2 NO3 (aq) 3 Pb2+ (aq) + 2 NO (g) + 4 H2O (l)

PbO (s) + 2 H+ (aq) Pb2+ (aq) + H2O (l)

Larutan Pb(NO3)2 bereaksi dengan KI mebentuk PbI2 yang berwarna kuning.


Intensitas warna kuning ini tergantung dari banyaknya jumlah reaktan yang
digunakan.

Pb(NO3)2 (s) + 2 KI (s) PbI2 (s) + 2 KNO3 (s)

E. Cara Memproduksi Timbal

Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan
timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal.
Biji timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga
konsentrasinya mencapai 70% dengan menggunakan proses froth flotation yaitu
proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan material yang bersifat
hidrofobik dengan hidrofilik.

Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang biji
timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara
sulfat dan silikat timbal dan logam-logam lain yang ada dalam biji timbal.
Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang
terjadi adalah:

MSn + 1.5nO2 MOn + nSO2.

Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan
blast furnace dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi
menjadi logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih
mengandung kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak
murni ini kemudian dicairkan dalam furnace reverberatory dan ditreatment
menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan teroksidasi
kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada bagian atas
sehingga dapat dipisahkan. Logam perak dan emas dipisahkan dengan
menggunakan proses Parkes, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan
logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan
proses ini adalah logam timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh dengan
cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica flourida.

F. Kegunaan dan Kerugian


Timbal memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia
apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kegunaan dari timbal antara
lain:

Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang
automotif.

Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik


terutama untuk warna kuning dan merah.

Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.

Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada
peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi,
harganya murah dan mudah untuk digunakan.

Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio musik

Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang


menggunakan radiasi misalnya sinar X.

Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor


yang menggunakan timbale sebagai pendingan.

Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan


mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.

Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.

Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.

Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk


mencegah difusi air dalam kabel.

Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak
licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.

Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.

Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.

Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock


pada bahan bakar.

Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale


selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai
dalam peralatan detektor inframerah.
Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang
dilarang karena pertimbangan lingkungan.

Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi


knock pada mesin.

Mengenai kegunaan point terakhir, bensin yang mengandung TEL (Tetra Ethyl Lead)
di Indonesia dikenal sebagai bensin premium dengan angka oktan bernilai lebih dari
80, sedangkan yang bernlai oktan 98 lebih dikenal sebagai bensin super. Semakin
tinggi angka oktan berarti mutu suatu bensin menjadi semakin baik dan efisiensinya
semakin tinggi (Jarak yang ditempuh persatuan volume semakin jauh) serta bagus
untuk mesin.

Namun ternyata bensin Bertimbal atau yang mengandung TEL menyebabkan


ancaman bagi umat manusia. Menurut sebuah penelitian, kadar timbal (Pb) di udara
dibeberapa kota besar Indonesia telah melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu sebesar 10 mikrogram per desiliter udara.
Diam-diam menghanyutkan, itulah peribahasa yang cocok untuk timbal. Logam
timbal adalah silent epidemic yang dampaknya baru diketahui 5-15 tahun kedepan.

Lebih jauh lagi tentang bahaya timbal, ternyata timbal menyebabkan kerugian
lainnya yakni:

1. Dapat memicu turunnya IQ seseorang.

2. Perilaku anti sosial

3. Beringas

4. Kesulitan dalam bernalar

5. Anemia

6. Gangguan fungsi reproduksi

7. Memicu cacat pada janin.

8. Sistem pencernaan, di mana Pb dapat menyebabkan kolik dan konstipasi

9. Bersifat karsinogenik dalam dosis tinggi

Dari data tersebut, tidaklah mengherankan apabila orang kota memiliki


sifat egois. Tidak seperti di pedesaan yang udaranya masih segar, sehingga sifat
sosialnya tinggi. Menurut data terpercaya, setiap kenaikan kadar timbal 10
mikrogram per desiliter dalam darah, dapat memicu penurunan IQ sebesar 2,5
Point.
Paparan Pb dosis tinggi mengakibatkan kadar Pb darah mencapai 80
g/dL pada orang dewasa dan 70 g/dL pada anak-anak sehingga terjadi
ensefalopati, kerusakan arteriol dan kapiler, edeme otak, degenerasi neuron, serta
perkembangbiakan sel glia yang disertai dengan munculnya ataksia, koma, kejang-
kejang, dan hiperaktivitas. Kandungan Pb dalam darah berkorelasi dengan tingkat
kecerdasan manusia. Semakin tinggi kadar Pb dalam darah, semakin rendah poin
IQ. Apabila dalam darah ditemukan kadar Pb sebanyak tiga kali batas normal
(intake normal sekitar 0,3 mg/hari), maka akan terjadi penurunan kecerdasan
intelektual.Intoksikasi Pb bisa terjadi melalui jalur oral, lewat makanan, minuman,
pernafasan, kontak lewat kulit, kontak lewat mata, serta lewat parenteral. Logam Pb
tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia sehingga bila makanan atau minuman
tercemar Pb dikonsumsi, maka tubuh akan mengeluarkannya. Sebagian kecil Pb
diekskresikan melalui urin atau feses karena sebagian terikat oleh protein dan
sebagian lainnya lagi terakumulasi dalam ginjal, hati, kuku, jaringan lemak, dan
rambut.

Pencemaran timbal tidak hanya melalui udara, namun juga melalui air.
Apabila melalui air dapat berupa buangan limbah pabrik yang tidak dikelola secara
bijaksana, yang dapat menyebabkan keracunan Timbal. Adapun keracunan yang
demikian dampaknya dapat dikurangi dengan pemberian [Ca(EDTA)]2- yang dapat
mengasingkan ion logam Pb2+.

Upaya Meminimalisir Dampak Endemik Timbal

Bagi sekolah hendaknya menerapkan peraturan 3 km, yakni peraturan yang


mewajibkan bagi para siswa yang rumahnya berjarak kurang dari 3 km untuk
menaiki sepeda. Selain untuk menghemat penggunaan bahan bakar, menaiki
sepeda dapat menjadi olahraga bagi para siswa. Siswa juga diajari untuk peduli
pada lingkungan.

Menemukan bahan bakar alternatif.

Berolahraga secara rutin. Berolahraga dapat meningkatkan metabolism tubuh,


yang berarti dapat membongkar senyawa-senyawa yang berbahaya. Apabila
seseorang jarang berolahraga, maka logam timbal dapat mudah menumpuk pada
tubuh seseorang.

Pengelolaan secara bijaksana bagi setiap pabrik yang menggunakan Logam


Timbal, sebuah industri tidak hanya mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tetapi
juga harus memperhatikan alam sekitar pabrik.
KESIMPULAN

Timbal (Pb) adalah unsur yang bersifat logam.

Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji
mineral bersama dengan logam lain.

Sumber mineral timbal yang utama adalah Galena (PbS), Cerussite (PbCO3),
dan Anglesite (PbSO4).

Persenyawaan timbal yang umum adalah Tetra Etil Lead (TEL), PbO2, Timbal(II)
Klorida (PbCl2), Timbal tetroksida (Pb3O4), dan Timbal(II) Nitrat.

Logam Pb ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup
manusia apabila dikelola secara bijaksana, namun jika tidak, akan mendatangkan
kerugian yang tidak sedikit bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Você também pode gostar