Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH
Kelompok 5 / Kelas B
Sukirawati N21113810
Irmayani N21113811
Nurpratiwi N21113812
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
ALERGI
W subaryo, 2002).
Alergi merupakan respon system imun yang tidak tepat dan seringkali
yang menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak
ALERGI :
1. Pencetus
suatu alergi
pembantu dan sel T sitotoksik yang teraktivasi. Setelah satu hari atau
lebih, sel T teraktivasi akan berdifusi ke dalam kulit utk merespon dan
yang membawa bakat alergi yang diturunkan oleh orang tuanya. Pada
anak ini gejala alergi sering muncul. Jika salah satuorang tua memiliki
alergi, maka anak memiliki 19,8 % menderita alergi. Dan jika kedua
sedang stres, maka emosi sedang tidak bisa dikontrol dengan baik.
dan sebagainya.
Faktor lingkungan. Seseorang bisa mengalami alergi terhadap sesuatu
yang ada di lingkungan sekitar seperti debu, asap kendaraan, bau cat,
asap rokok, dan lain sebagainya. Gejala alergi yang timbul karena
adalah batuk atau asma bronchial, bila sasarannya kulit akan terlihat
sebagai urtikaria, bila organ sasarannya saluran pencernaan maka
TUBUH
1 Sistem Pernapasan Batuk, pilek, bersin, sesak(astma), napas pendek,
dada.
2 Sistem Pembuluh Darah Palpitasi (berdebar-debar), flushing (muka ke
gatal/panas.
4 Kulit Sering gatal, dermatitis, urticaria, bengkak di bibir,
lebam biru (seperti bekas terbentur) bekas hitam
mendengus
Tenggorok : tenggorokan nyeri/ kering/ gatal,
(berdehem),
Telinga : telinga terasa penuh/ bergemuruh /
belakang
6 Sistem Saluran Kemih Sering kencing, nyeri kencing; tidak bisa
gerak terbatas
1 Gigi dan mulut Nyeri gigi atau gusi tanpa adanya infeksi pada gigi
dermatitis.
11 Mata Nyeri di dalam atau samping mata, mata
Etiologi
dikenal sebagai benda asing. Sebagai contoh, reaksi alergi adalah suatu
lainnya.
imun tubuh terhadap benda asing yang dikenal sebagai alergen, di mana
prostaglandin.
Alergen terikat pada antibodi yang dikenal sebagai Imunoglobulin E
penting yang dilepaskan dari sel mast yaitu histamin dan bradikinin, yang
darah (vasodilatasi).
Patofisiologi
mukosa dan pada limfonodi. Produksi IgE oleh sel B tergantung pada
penyajian antigen oleh sel penyaji antigen (APC) dan kerja sama antara
sel B dan sel TH2. IgE yang dihasilkan mula mula akan mensensitisasi
sel mast di jaringan sekitarnya, sisanya akan masuk sirkulasi ataupun sel
mast di jaringan lain di seluruh tubuh. IgE mampu melekat pada sel mast
demikian, walaupun waktu paruh IgE bebas dalam serum hanya beberapa
hari, sel mast dapat tetap tersensitisasi oleh IgE untuk beberapa bulan
bila sel mast yang telah tersensitisasi dengan IgE bertemu dengan
ditandai dengan erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan tebal,
berwarna merah memutih bila ditekan dan disertai rasa gatal. Oleh karena
adanya ECF-A hasil dari degranulasi sel mast, sel eosinofil akan bergerak
Mekanisme test
Prosedur:
Untuk menjalani tes ini, usia anak minimal 3 tahun dan dalam
menyakitkan.
Hasil tes diketahui dalam 15 menit. Bila positif alergi terhadap alergen
Prosedur:
Dua hari sebelum tes, anak tidak boleh melakukan aktivitas yang
gesekan dan harus bebas dari obat oles, krim atau salep.
melenting.
makanan.
Prosedur:
menggunakan obat-obatan.
Dalam tes ini, sampel serum darah anak akan diambil sebanyak 2
Prosedur:
Hasil tes dapat dibaca setelah 15 menit. Bila positif, akan timbul
standar baku. Namun karena cara DBPCFC ini rumit dan butuh biaya
karena selain eliminasi diet ini bersifat sementara, anak dapat diberi
setara.
Tes provokasi obat
Prosedur:
Control) atau uji samar ganda. Caranya, pasien minum obat dengan
Dalam satu hari, hanya boleh satu macam obat yang dites. Bila
perlu dilanjutkan dengan tes obat lain, jaraknya minimal satu minggu,
beredar dalam darah. Kedua, sel mast, berada pada semua jaringan
disebut sel mast. Sel mast dapat ditemukan di saluran pernafasan, usus
dan ditempat lain. Kehadiran sel mast dalam saluran pernafasan dan
allergen. Mengikat allergen ke IgE, yang melekat pada sel mast. Hal ini
menyebabkan sel mast melepaskan berbagai bahan kimia ke dalam
sitokin antara lain IL-4 dan IL-13 yang memacu switching produksi IgG ke
IgE oleh sel B, terjadi sensitisasi sel mast dan basofil, sedangkan IL-5
alergi. Selain itu sel residen juga melepas mediator dan sitokin yang juga
Mekanisme Hipersensitivitas I
Mekanisme pengobatan
Pengobatan alergi tergantung pada jenis dan berat gejalanya.
gejala dan menghindari serangan yang lebih berat dimasa yang akan
alergi memang tidak bisa dihilangkan, tetapi dapat dikurangi frekuensi dan
alergi.
Normalnya, sistem kekebalan tubuh akan memproteksi tubuh dari
daya rusak yang dilakukan benda asing tersebut, bakteri atau racun. Akan
yang dirasakan.
Untuk jenis alergi biasa, seperti reaksi terhadap debu atau bulu binatang,
dalam mulut atau melalui injeksi. Bekerja cukup ampuh dan aman
dengan hormon ini. Efek yang ditimbulkan oleh obat ini luas sekali dan
karena itu dalam terapi obat golongan steorid mempunyai indikasi yang
sangat luas. Salah satunya sebagai anti alergi pada serangan akut dan
Jika obat ini sudah digunakan dalam jangka waktu lama, maka untuk
perlahan-lahan.
Nama Obat
Efek
Golongan Mekanisme Kerja Indikasi Dosis
samping
Antihistamin (AH1)
Menghambat kerja Dewasa dan
Rhinitis
histamin terutama anak > 12
alergi, Nafsu makan
diperifer, sedangkan di tahun: sehari
konjungtivitis bertambah,
sentral tidak terjadi 10 mg; 6-12
Astemizol (G) alergi, berat badan
karena tidak dapat tahun, sehari
Comaz (P) urtikaria bertambah,
melalui sawar darah 5 mg; < 6
kronis, dan dan sedikit
otak. Antihistanin tahun, 2
kondisi alergi sedatif.
bekerja dengan cara mg/10
lainnya.
kompetitif dengan kgBB/hari.
Digunakan
histamin terbadap Eksitasi, Dosis 5 mg 2
pada hay
reseptor histamin pada kegelisahan, X sehari atau
fever,
Mequitazin (G) sel, menyebabkan mulut kering, 10 mg 1 X
urticaria dan
histamin tidak palpitasi dan sehari (malam
reaksi-reaksi
mencapai target organ. retensi urin hari).
alergi lainnya
Loratadin (G) Meringankan Lemah, Dosis yang
Nama Obat
Efek
Golongan Mekanisme Kerja Indikasi Dosis
samping
Antihistamin (AH1)
gejala yang
berkaiatan
dengan
pusing, mulut
rhinitis alergi,
kering, sakit dianjurkan
seperti
Lorapharm (P) kepala, adalah 10 mg
bersin-
mengantuk, 1 X sehari.
bersin, gatal
mual, gatal.
pada hidung,
gatal pada
mata.
Rhinitis Aritmia, Dosis 60 mg
Terfanadin (G)
alergi, alergi takikardia diberikan 2 X
Alpenaso (P)
kulit ventrikular sehari.
Sakit kepala,
pusing,
Alergi rhinitis Dewasa dan
agitasi, mulut
Cetirizin (G) yang kronik, anak > 12
kering, dan
Betarhin (P) perineal, dan tahun : sehari
rasa tidak
musiman 1 x 10 mg.
enak pada
lambung
Mengantuk,
urtikaria, Dewasa 3-4 x
Antialergi,
shok sehari 1
menghambat aksi urtikaria,
anafilaktik, tablet, anak <
Deksklorfeniramin farmakologis histamin karena
fotosensitif, 12 tahun, 3-4
maleat (G) Dexteem secara kompetitif alergi, pilek,
mulut kering, x sehari
(P) (antagonis histamin hay fever,
dan tablet atau
reseptor H1) radang kulit,
gangguan 0,15
alergi obat
saluran mg/kgBB/hari.
cema.
Nama Obat Mengurangi inflamasi Alergi yang Meningkatka Dewasa :
Golongan dengan menekan perlu terapi n gangguan sehari 3-4 x 1
Antihistamin migrasi neutrofil, dengan cairan kaplet; anak
Kortikosteroid mengurangi produksi kortikosteroid elektrolit, 6-12 tahun :
Nama Obat
Efek
Golongan Mekanisme Kerja Indikasi Dosis
samping
Antihistamin (AH1)
gastrointestin
al,
dermatologic
,
Bidaxtam (P) mediator inflamasi, dan osteoporosis,
/Deksametashon menurunkan penambah
sehari 3-4 x
0,5 mg, permeabilitas kapiler nafsu
kaplet.
deksklorfeniramin yang semula tinggi dan makan,
maleat 2 mg (G) menekan respon imun. kantuk
ringan
sampai
sedang,
hematologik
Menstabilkan leukosit
lisosomal, mencegah
pelepasan hidrolase
perusak asam dari
leukosit, menghambat
Lemas otot,
akumulasi makrofag
osteoporosis,
pada daerah radang,
Terapi untuk efek GI, Dewasa dan
mengurangi daya
kasus infeksi gangguan anak > 12
Exabetin pelekatan leukosit
saluran penyembuha tahun : sehari
(P)/Betametason pada kapiler
nafas, n luka, haid 3-4 x 1-2
0,25 mg, endotelium,
inflamasi tidak teratur, tablet, anak 6-
deksklorfeniramin mengurangi
okuler, alergi gangguan 12 tahun :
maleat 2 mg (P) permeabilitas dinding
okuler dan pertumbuhan sehari 3 x
kapiler dan terjadinya
dermatologi pada anak, tablet
edema, melawan
mual, efek
aktivitas histamin dan
pada mata
pelepasan kinin dari
substrat, mengurangi
proliferasi fibroblast,
mengendapkan
kolagen
ASMA
normal. Keadaan ini pada orang-orang yang rentan terkena asma mudah
engah dan berarti serangan nafas pendek. Meskipun dahulu istilah ini
Bahkan, tahun ini paling tidak ada tambahan sekitar 100 juta pasien asma
Faktor Risiko
Risiko berkembangnya asma merupakan interaksi antara faktor
bunga
Sensitisasi (bahan) lingkungan kerja
Asap rokok
Polusi udara di luar maupun di dalam ruangan
b. Yang menyebabkan eksaserbasi (serangan) dan/atau
menetap adalah :
Alergen di dalam maupun di luar ruangan
Polusi udara di luar maupun di dalam ruangan
Infeksi pernapasan
Olah raga dan hiperventilasi
Perubahan cuaca
Makanan, additif (pengawet, penyedap, pewarna makanan)
Ekspresi emosi yang berlebihan
Asap rokok
Iritan antara lain parfum, bau-bauan yang merangsang
Gejala
Gejala asma bersifat episodik, seringkali reversibel dengan/atau tanpa
menghembuskan nafasnya
Rasa berat di dada
Dahak sulit keluar.
Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang
duduk
Kesadaran menurun
Klasifikasi
Asma dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi, berat penyakit
tingkat pengobatan.
Sampai saat ini etiologi asma masih belum jelas diketahui secara
pasti, namun ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan
a. Faktor Predisposisi
Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum
penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah
dan polusi
2. Ingestan, yang masuk melalui mulut
Contoh : makanan dan obat-obatan
3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit
Contoh : perhiasan, logam dan jam tangan
Perubahan Cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sring
musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan
debu.
Stress
Stress/gangguan emosi bukan penyebab asma namun dapat
serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul
asma. Hal ini berkaitan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja
melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling
mukus.
Reaksi inflamasi fase akhir terjadi 6 sampai 9 jam setelah
dan TH2.
Degranulasi sel mast sebagai respon terhadap allergen
neuropeptida inflamasi.
Proses inflamasi eksudatif dan pengikisan sel epitel ke dalam
kental.
Mekanisme test
Umumnya, diagnosis asma tidaklah sulit, tetapi pada kasus tertentu
gejala yang serupa. Ada kalanya gejala yang muncul hanya batuk atau
sesak atau mungkin hanya rasa berat di dada. Maka untuk kasus-kasus
seperti ini diperlukan pemeriksaan yang lebih cermat dan mungkin perlu
1. Anamnesis
pada penderita asma. Pada anamnesis akan kita jumpai adanya keluhan,
batuk, sesak, mengi dan atau rasa berat di dada yang timbul secara tiba-
umumnya timbul pada malam hari atau sewaktu kegiatan jasmani ataupun
serbuk sari, bulu binatang, kapas, debu kopi atau the, maupun yang
dan sebagainya.
sebagainya.
apabila:
berat atau tercekik pada dada sehabis olahraga (yang terbukti tidak
Batuk-batuk atau sesak yang sering timbul pada malam hari dan
Dengan kata lain, bila seseorang mengeluh sesak, batuk atau mengi
yang tidak bisa diterangkan penyebabnya, kita perlu mencurigai itu suatu
asma. Atau yeng membedakan asma dengan penyakit paru lain yaitu
pada asma serangan dapat hilang dengan atau tanpa obat. Artinya,
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik, selain berguna untuk menegakkan diagnosis dan
serangan, tekanan darah bisa naik, frekuensi pernapasan dan denyut nadi
statoskop, ekpirasi memanjang (lebih dari 4 deik atau 3 kali lebih panjang
dari inspirasi) disertai ronki kering dan mengi. Hiperinflasi paru yang
cuping hidung.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan sputum
kristal eosinopil.
Spiral curshmann, yakni yang merupakan cast cell (sel
LDH.
Hiponatremia dan kadar leukosit kadang-kadang di atas
dari serangan
asma.
b. Pemeriksaan Radiologi
penyakit lain yang memberikan gejala serupa, seperti ggal jantung kiri,
c. Uji Kulit
Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui adanya antibody IgE yang
d. Pemeriksaan Spirometri
Spirometri
nilai tertinggi dari 2-3 nilai yang diperiksa. Sumbatan jalan napas
diketahui dari nilai VEP1 < 80% nilai prediksi atau rasio VEP1/KVP
< 75%.
dibawa. Dengan PEF meter fungsi paru yang dapat diukur adalah
meter
Sumbatan jalan napas diketahui dari nilai APE < 80% nilai prediksi.
Variabilitas APE ini tergantung pada siklus diurnal (pagi dan malam
yang berbeda nilainya), dan nilai normal variabilitas ini < 20%.
Pada pagi hari diukur APE untuk mendapatkan nilai terendah dan
bronkodilator.
20% atau lebih. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk tes provokasi
aqua destila. Penurunan FEV1 sebesar 20% atau lebih setelah tes
asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang
peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan
penatalaksanaan asma.
Edukasi kepada pasien/keluarga bertujuan untuk :
Meningkatkan pemahaman (mengenai penyakit asma secara
mengontrol asma
Bentuk pemberian edukasi
- Komunikasi/nasehat saat berobat
- Diskusi
- Tukar menukar informasi (sharing of information group)
Komunikasi yang baik adalah kunci kepatuhan pasien, upaya
pasien.
4. Membantu pasien/keluarga dalam menggunakan obat asma.
5. Identifikasi dan atasi hambatan yang terjadi atau yang dirasakan
asma
2. Pengukuran peak flow meter Perlu dilakukan pada pasien dengan
berjalan baik
Memutuskan apa yang akan dilakukan jika dibutuhkan
anak
6. Kontrol secara teratur
7. Pola hidup sehat yang dapat dilakukan dengan : penghentian
asma
Terapi farmakologi
penyakit asma tersebut bisa dikontrol. Menurut GINA yang telah diakui
oleh WHO dan National Healt, Lung and Blood Institute-USA (NHBCLI),
seperti latihan fisik dan olahraga, fungsi paru normal atau mendekati
normal, minimal efek samping dari penggunaan obat dan idealnya tidak
Mekanisme
Nama Obat Indikasi Efek samping Dosis
Kerja
kali sehari
klirens
menstimulasi terhadap
adrenergik :
Dosis awal 2
mg, 3 atau 4
kali sehari
Jika
bronkodilasi
tidak
tercapai,
dosis dapat
ditingkatkan
menjadi 8
mg, 3 atau 4
kali sehari.
2 inhalasi
menit
Stimulasi
atas,.nasifarin
gitis (14%),
penyakit pada
rongga
hidung atau
sinus (6%),
infeksi
saluran
Mekanisme
Nama Obat Indikasi Efek samping Dosis
Kerja
pernapasan
bawah (4%),
alergi rinitis
(lebih dari
3%), rinitis,
laringitis,
trakeitis/bronk
itis (1-3)%,
rasa lemas,
influenza
(lebih dari
3%),
gastroenteritis
, urtikaria,
sakit gigi,
malaise/rasa
lelah, erupsi
kulit dan
dismenorea
(1-3)%.
Xantin
tekanan
Teofilin Mual,
Nama Mekanisme Efek
Indikasi Dosis
Obat Kerja samping
dewasa perokok 5
menghambat
mg/kg 3 mg/kg setiap 6
kontraksi
muntah, jam Dewasa bukan
uterus.
diare, perokok 5 mg/kg 3
(G) Stimulan
sakit mg/kg setiap 8 jam
Asmade pusat
kepala, Orang lanjut usia dan
x (P)
pernafasan.
insomnia, pasien dengan
jantung kongestive 5
12 jam
hipotensi,
Eliksir Dewasa 30 60
kegagalan
mL setiap 6 jam
sirkulasi,
aritmia
Nama Mekanisme Efek
Indikasi Dosis
Obat Kerja samping
ventrikular
Susunan
Saraf
Pusat :
iritabilitas,
tidak bisa
instirahat,
sakit
kepala,
insomnia,
kedutan
dan
kejang
Anak-anak 9 - 16 tahun
Antikolinergik
Nama Obat
Atrovent (P) dengan cara tunggal atau sakit dada, kali sehari.
berhubungan dispepsia,
dengan dipsnea,
epistaksis,
penyakit paru-
gangguan
paru obstruktif
pada
kronik,
saluran
termasuk
bronkhitis pencernaan
kepala,
emfisema.
gejala
seperti
influenza,
Nama Obat
mual,
cemas,
faringitis,
rinitis,
sinusitis,
infeksi
saluran
pernapasan
atas dan
infeksi
saluran urin.
inhalasi konstipasi,
tiotropium mulut
dispepsia,
spesifik pada
epistaksis,
infeksi,
moniliasis,
myalgia,
faringitis,
ruam,
rhinitis,
sinusitis,
infeksi pada
saluran
pernapasan
atas, infeksi
Nama Obat
saluran urin
dan
muntah.
Nama
Mekanisme Kerja Indikasi Efek samping Dosis
Obat
parah yang
Pencegahan
berhubungan
bronkospasm
dengan
a akut :
penurunan
inhalasi 20 mg
fungsi paru-
(1 ampul/vial)
paru/FEV1),
diberikan
batuk,
dengan
edema
nebulisasi
laringeal
segera
(jarang), iritasi
sebelum
faringeal dan
terpapar faktor
napas
pencetus.
berbunyi.
Aerosol :
Efek samping
untuk
yang
penanganan
berhubungan
asma bronkial
dengan
pada dewasa
penggunaan
dan anak 5
aerosol adalah
Nama
Mekanisme Kerja Indikasi Efek samping Dosis
Obat
mual. ini.
eosinofil,neutrofil
, makrofag, sel
mast, monosit
terhadap antigen
terinhalasi.
Kortikosteroid
Golongan Kerja
KOrtikoster
oid
yang Anak-anak 6
Glukokortikoi
mendapatk 12 tahun Dosis
d dapat
an umum adalah
menurunkan
1-2 inhalasi
jumlah dan keuntunga
(100-200 mcg),
aktivitas dari n dari
3 sampai 4 kali
sel yang penggunaa
sehari atau 2-4
n dosis
terinflamasi
inhalasi (200-
sistemik,
dan
400 mcg) dua
terapi
meningkatka
kali sehari.
pemelihara
n efek obat
Dosis harian
an
beta
maksimum
adrenergik asma dan
adalah 12
dengan terapi inhalasi (1200
profilaksis mcg).
memproduks
Beklometas pada anak Efek samping Dewasa dan
i AMP siklik,
on (G) usia 12 terjadi pada 3% anak > 12
inhibisi
Beconase bulan pasien atau tahun :
mekanisme
(P) sampai 8 lebih,
bronkokonstr Pasien yang
kan menjalani
oid dengan
sistemik bronkodilator
sehari. Pasien
bronkhitis
yang
non asma.
sebelumnya
menjalani
terapi asma
dengan
kortikosteroid
inhalasi : 40
mcg sehari
punggung, dengan
infeksi bronkodilator
saluranpernapas saja : 200
konjungtivitis, yang
rhinitis, menjalani
yang
sebelumnya
menjalani
terapi asma
dengan
kortikosteroid
mcg sehari.
Pasien yang
sebelumnya
menjalani
terapi asma
dengan
bronkodilator
Pasien yang
sebelumnya
menjalani
terapi asma
dengan
kortikosteroid
inhalasi:200
mcg sehari.
Pasien yang
sebelumnya
menjalani
terapi asma
dengan
kortikosteroid
oral , dosis
maksimum 400
seperti sebelumnya
menjalani
sakit kepala,
terapi asma
faringitis,
dengan
kongesti hidung,
bronkodilator
sinusitis, rhinitis,
saja : 88 mcg
infeksi
dua kali sehari.
saluran
Pasien yang
pernapasan
sebelumnya
atas, influenza,
menjalani
kandidiasis oral,
terapi asma
diare, disfonia,
dengan
gangguan kortikosteroid
menstruasi, inhalasi : 88
demam. yang
sebelumnya
menjalani
terapi asma
dengan
kortikosteroid
oral, dosis
maksimum 880
sehari.
melebihi dosis
muntah,
4 inhalasi dua
anoreksia, nyeri
kali sehari
dada, infeksi
(2000 mcg)
saluran
Anak 6 15
pernapasan
tahun 2
atas,
inhalasi dua
kongesti hidung
dan sinus, kali sehari
indra penciuman
dan
pengecapan,
edema, demam,
gangguan
menstruasi,
eksim, gatal-
gatal/pruritus,
ruam, sakit
tenggorokan,
diare, lambung
sakit, flu,
kandidiasis oral,
sakit kepala,
rhinitis, sinusitis,
gejala demam,
hidung berair,
sinusitis,
infeksi/kerusaka
pada sinus,
suara serak,
timbul sputum,
pernafasan
berbunyi, batuk,
bersin dan
infeksi telinga.
Nama Obat
Golongan
Mekanisme Efek
Antagonis Indikasi Dosis
Kerja samping
reseptor
leukotrien
anafilaksis tahun.
reaksi lambat
(SRSA -
slow-reacting
substances of
anaphylaxis).
Produksi
leukotrien dan
okupasi
reseptor
berhubungan
dengan edema
saluran
pernapasan,
konstriksi otot
polos dan
perubahan
aktifitas selular
yang
berhubungan
dengan proses
inflamasi, yang
menimbulkan
tanda dan
gejala asma.
Leukotrien 4 mg setiap
2 % adalah
adalah produk hari Granul
diare,
metabolisme
laringitis, Anak 12
asam
faringitis, 23 tahun 1
arakhidonat dan
mual, otitis, paket 4 mg
dilepaskan dari sinusitis,
sel mast dan infeksi
eosinofil.
virus. Pada
Produksi
anak 2-5
leukotrien dan tahun, efek
okupasi samping
reseptor yang terjadi
berhubungan dengan
dengan edema
frekuensi
saluran granul
2% adalah
pernapasan, setiap hari,
rinorea,
konstriksi otot pada malam
otitis, sakit
polos dan hari.
telinga,
perubahan
bronkhitis,
aktifitas selular
sakit
yang
terjadi pada
3% pasien
inhibitor spesifik
dan terapi atau lebih zilueton
5-lipoksigenase
asma kronik seperti sakit untuk terapi
dan selanjutnya
pada kepala, asma
menghambat dewasa dan nyeri, sakit adalah 600
pembentukan anak > 12 perut, rasa mg, 4 kali
(LTB1, LTC1,
tahun. lelah, sehari.
LTD1, Lte1).
dispepsia,
mual,
myalgia.
GINJAL
Latar Belakang
keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit dan asam basa dengan cara
menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorbsi selektif air, elektrolit dan
dibelakang perut, atau abdomen. Ginjal tersebut terletak di kanan dan kiri
tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Ginjal menerima aliran darah
per unit masa, lebih tinggi dibandingkan organ tubuh yang lain. Fraksi
oksigen yang diekstraksi oleh seluruh organ tubuh relatif lebih rendah bila
ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit,
sintesis darah).
akhir (PGSA). Perkembangan yang terus berlanjut sejak tahun 1960 dari
Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin diginjal yaitu
suatu proses kimia dalam inti sel yang berfungsi menunjang kelangsungan
selulose (se-rat), melalui suatu jalur proses kimia yaitu siklus Krebs, yang
tubuh.
berusia 40 tahun ke atas maka asam urat akan menumpuk. Dari waktu ke
manusia. Prevalensi gout di Amerika serikat 2,6 dalam 1000 kasus dan 10
khususnya pada laki-laki. Sekitar 90% pasien gout primer adalah laki-laki
yang umumnya yang berusia lebih dari 30 tahun, sementara gout pada
usia manusia. Arthritis rheumatoid adalah tipe arthritis yang paling parah
hingga tiga sampai empat kali daripada laki-laki dan pada usia 35 hingga
lelah, anoreksia, lemah otot, penurunan berat badan dan gejala tulang otot
yang samar
Anatomi Ginjal
solut dan air secara selektif. Kalau kedua ginjal karena sesuatu hal gagal
melaui glamerolus diikuti dengan reabsorbsi sejumlah solut dan air dalam
kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan
ke bawah oleh hati. Sedangkan katup atas ginjal kiri terletak setinggi costa
pubis. Kandung kemih mempunyai tiga muara : dua muara ureter dan
satu muara uretra. Dua fungsi kandung kemih adalah (1) sebagai tempat
inci dan pada pria sekitar 8 inci. Tempat uretra keluar tubuh disebut
meatus urinarius.
menyebabkan cairan plasma dari 700 ml/menit menjadi 120 ml/ menit
filtrate glomerulus.
dimana akan menyerap kembali (glukosa, asam amino, K, Na, air) dan
menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan
menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung
pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka
Etiologi Penyakit
Ada 2 jenis gagal ginjal yaitu gagal ginjal kronik (GGK) dan
gagal ginjal akut (GGA). Dibawah ini akan diuraikan etiologi dari gagal
tua, dimana terjadi iskemi kronik pada ginjal sebagai akibat penyakit
cara yang sama seperti pada penyakit jantung koroner dan penyakit
serebrovaskular.
glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa
jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul disertai retensi
lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira
fungsi ginjal telah hilang 80%-90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang
rendah itu. (Barbara C Long, 1996, 368). Fungsi renal menurun, produk
semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah dialisis. (Brunner &
namun dalam stadium yang berbeda-beda, dan bagian spesifik dari nefron
rusak atau berubah strukturnya, misalnya lesi organik pada medulla akan
unitnya akan hancur, namun sisa nefron yang masih utuh tetap bekerja
normal. Uremia akan timbul bila jumlah nefron yang sudah sedemikian
dipertahankan lagi.
reabsorpsi tubulus dalam setiap nefron yang terdapat dalam ginjal turun
dibawab normal. Mekanisme adaptasi ini cukup berhasil dalam
kecepatan filtrasi dan beban solut bagi tiap nefron sedemikian tinggi
nephropathy
Penyakit tubulo-interstitial Obat-obatan ( sulfa, allopurinol), infeksi (virus, bacteri,
kidneys, cystinosis
Obstruksi saluran kemih Urolithiasis, benign prostatic hypertrophy, tumors,
bladder
TYROID
Pendahuluan
digunakan saraf dan hormon. Hal yang sangat penting dalam pengaturan
tiroid dan bukan kadar normal hormon tiroid dalam darah. Hampir semua
kasus diawali oleh faktor pencetus. Kelenjar tiroid termasuk bagian tubuh
yang jarang mengalami keganasan, terjadi 0,85% dan 2,5% dari seluruh
sering ditemukan.
Pada hakikatnya kelenjar tiroid merupakan salah satu dari kelenjar
endokrin terbesar pada tubuh manusia. Organ endokrin ini terletak di leher
DEFINISI TIROID
Tiroid atau kelenjar gondok adalah sebuah organ kecil yang terdiri
dari dua bagian, yang dihubungkan oleh jembatan, sekadar mirip suatu
batang tenggorok.
kita. Kelenjar ini ditemukan pada leher bagian bawah dengan bentuk
kita ketahui saat kita menelan air liur maka kelenjar thyroid ini akan
apabila ikatan dengan tiroglobulin ini dipecah oleh enzim khusus. Hormon
dari tiroid, yang sekresinya distimulasi oleh kadar kalsium darah yang
tinggi (hiperkaisiemia) dan juga oleh naiknya kadar magnesium darah dan
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu
panjang 2,5-4 cm, lebar 1,5-2 cm dan tebal 1-1,5 cm. Berat kelenjar tiroid
dipengaruhi oleh berat badan dan masukan yodium. Pada orang dewasa
beratnya berkisar antara 10 20 gram.Kelenjar tiroid mempunyai satu
lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu
kelenjar tiroid.
a) Fisiologi
Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat
Iodin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan
menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada
T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase
yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ
T4. Jika hormon thyroid diproduksi dalam jumlah sedikit maka TSH akan
Hypothalamus-----TRH-------->Pituitary Gland-------TSH------>Kelenjar
Thyroid-------> T3 dan T4
pelepasan TSH.
hipotiroidisme atau, yang lebih jarang, defisiensi iodin, kadar TSH yang
T3 dan T4. Oleh kerena itu hal yang mengganggu jalur di atas akan
kali dan dioksidasi oleh peroksidase menjadi iod. Lalu iod ini secara
sekitar 20% dari T3 dalam sirkulasi yang tidak terikat, sisanya dihasilkan
kanan. Posisinya kira-kira setinggi cincin trakea 2-3 dan berukuran sekitar
e) Salur darah
- Perempuan
- Genetik
- Mengidapi sakit pituitari atau endokrin yang lain
a. Hypothyroid
(genetik).
hyperthyroid)
2. Sekunder (terjadi apabila kelenjar pituitari menghasilkan TSH dalam
pembedahan)
TSH)
Gejala Hypothyroid :
- Otot melemah, lemas, tidak suka udara dingin, depresi, kram otot,
Gejala Penyerta :
- Susah berkonsentrasi
- Rambut rontok
- Anemia
- Gangguan menelan
- Mengantuk
- Gangguan fungsi ginjal
- Penurunan libido
b. Hyperthyroid
regulasi metabolisme tubuh dan menjaga fungsi normal sel. Jika hormon
1. Penyakit Graves
Goiter (TMNG)
a) Penyakit Graves
Penyakit Graves, yang disebabkan oleh suatu aktivitas yang
yang paling umum dari hipertiroid. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid
adalah sampai lima kali lebih umum diantara wanita-wanita daripada pria-
- stres
- merokok
- obat-obatan dan
dengan obat nuklir yang standar yang menunjukkan secara panjang lebar
kepekaan terhadap cahaya dan suatu perasaan dari "ada pasir didalam
dari penyakit tiroid, dan terapi steroid mungkin perlu untuk mengontrol
adalah jarang dan menyebabkan suatu ruam kulit yang tanpa sakit,
cm. Ketika ada suatu benjolan (nodule) tunggal yang memproduksi secara
ada lebih dari satu functioning nodule, istilah toxic multinodular goiter
abnormal. Ini menjurus pada tanda yang berlebihan pada kelenjar tiroid
suatu demam dan suatu sakit leher yang seringkali sakit pada waktu
menelan. Kelenjar tiroid juga lunak jika disentuh. Mungkin ada sakit-sakit
sampai 12 minggu dan seringkali diikuti oleh suatu fase hipotiroid (hasil
tiroid yang normal. Tiroiditis dapat didiagnosis dengan suatu thyroid scan.
suatu jumlah yodium yang besar dan mungkin berkaitan dengan kelainan-
dengan risiko efek samping yang lebih besar. Oleh karena itu, hormon
comalmyxoedema.
b. Adipositas. Adakalanya tiroksin digunakan untuk melawan kegemukan
generasi ke tiga yang dapat mendeteksi TSH pada kadar yang sangat
rendah sehingga dapat digunakan sebagai pemeriksaan tunggal dalam
menentukan status tiroid dan dilanjutkan dengan tes FT4 hanya bila
dijumpai TSHs yang abnormal. FT4 lebih sensitif daripada FT3 dan lebih
TSHs .
kadar TSH serum sebelum dan sesudah pemberian TRH eksogen. Pada
diagnosis hipertiroidisme .
hipertiroidisme sedangkan kadar FT4 dan FT3 masih normal atau untuk
mengevaluasi kadar TSH yang rendah atau tidak terdeteksi dengan atau
Antibodi Tiroglobulin (Tg) merupakan salah satu protein utama tiroid yang
resepor TSH dari sel tiroid dan merangsang produksi hormon tiroid.
immunoglobulins (TGI) .
FT4, FT3 dan TSH seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Tujuan tes
tiroid.
1. TES T4
a) Nilai Rujukan :
- Dewasa : 50-113 ng/L (4,5mg/dl)
- Wanita hamil, pemberian kontrasepsi oral : meningkat
- Diatas : diatas 16,5 mg/dl
- Anak-anak : diatas 15,0 mg/dl
- Usila : menurun sesuai penurunan kadar protein plasma
b) Interpretasi :
- Meningkat : hipertiroidisme, tiroiditis akut, kahamilan, penyakit hati
2. TES T3
a) Nilai Rujukan:
- Dewasa : 0,8 2,0 ng/ml (60-118 ng/dl)
- Wanita hamil, pemberian kontrasepsi oral : meningkat
- Infant dan anak-anak kadarnya lebih tinggi.
b) Interpretasi :
- Meningkat : hipertiroidisme, T3 tirotoksikosis, tiroiditis akut,
steroid.
potassium.
- Menurun : hipertiroidisme primer, hipofungsi kelenjar hipofisis
dopamin.
potassium.
- Menurun : hipotiroidisme sekunder, hipertiroidisme primer,
7. Antibodi Tiroglobulin
8. Antibodi Mikrosomal
9. TS Ab
tiroid.
thyreotoxicose.
hormon tiroid dengan jalan mencegah pengikatan iod pada tirosin atau
Sediaan
No Nama Obat Dosis Mekanisme Kerja
beredar
Hipert
NeoMercazole Dosis awal kasus Menghambat ikatan
tirotok
Tablet ringan sehari 3-4 yodium sehingga
1 Karbimazol penya
( Inhealth, tablet dalam tiroksin tidak
persia
Jamsostek) dosis bagi. terbentuk.
operat
otak.
Obat yang di
dipekatkan sampai 25
kali.
DAFTAR PUSTAKA
Penerbitan.
3. Hoan Tjay, Tan. 1978. Obat-Obat Penting. Jakarta : Pt Elex Media Komputindo.
4. Wiria, M.S.S., dan Handoko T., 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi 4,
Indonesia, Jakarta.
5. Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, P.C., Fisher, B.D., 2001., Farmakologi
Jakarta, 2009.
7. Neal. M.J., Farmakologis Medis. Edisi V. Penerbit Erlangga. Jakarta.
8. Sudoyo. A.W., 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, edisi 4. Pusat Penerbitan
14. IAI. ISO Indonesia volume 46. 2012.Penerbit Ikatan Apoteker Indonesia.
15. John Rees dkk. 1998. Petunjuk Penting Asma, Edisi III. Jakarta: Penerbit buku
Kedokteran EGC
McGrawHill, 826-848.
17. Farthing K., MJ Ferill, JA Generally, B Jones, BV Sweet, JN Mazur, et al. 2007.
Drug Facts & Comparison 11th ed., St.Louis:Wolter Kluwer Health, 417-459
18. Kasim, Fauzi, dkk. 2010-2011. Informasi Spesiallis Obat Indonesia Volume 45.
PT ISFI : Jakarta
20. Tjay, Hoan Tan dan Kirana Rahardja. 2010. Obat-Obat Penting. Elex Media
Komputindo. Jakarta
21. Gunawan, Gan Sulstia. 2009. Farmakolgi dan Terapi. Departemen Farmakolgi
22. IAI. ISO Indonesia volume 46. 2012.Penerbit Ikatan Apoteker Indonesia.
23. Kasim, Fauzi, dkk. 2010-2011. Informasi Spesiallis Obat Indonesia Volume 45.
PT ISFI : Jakarta
24. Richards DM et al. Astemizole; Review of its pharmacodynamic properties and
Pharmacol 1987;27:530-3
29. Katelaris C Non sedating antihistamin in perspective, Medical Progress Sept.
1988; 8-12.