Você está na página 1de 64

6

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Umumnya masyarakat mengatakan kehamilan adalah masa dimana
seorang wanita mengandung seorang janin. Adapun pengertian ilmiah
darikehamilan adalah masa dimana wanita membawa embrio dalam tubuhnya
yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang
kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel
yang akan tumbuh dan membuat terjadinya proses konsepsi dan fertilisasi
sampai lahirnya janin.
Kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara
memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan Pertama,
membawa resiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin),
Triwulan Kedua,perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa.
sedangkan Trimulan Ketiga, menandakan awal veabilitas yang berarti janin
dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
Pada kehamilan terdapat perubahan seluruh tubuh wanita, khususnya
pada alat genetalia eksterna dan interna serta pada payudara. Dalam hal ini
hormon somamotropin, estrogen, dan progesteron mempunyai peranan
penting. Perubahan-perubahan yang terjadi tidak hanya secara fisik namun
juga secara psikis. Wanita menjadi rentan dan perlu pengawasan agar
kehamilannya dapat berjalan dengan baik dan normal.
Dengan menganggap semua ibu memiliki resiko tinggi maka dilakukan
pengawasan kehamilan atau yang dikenal dengan ANC (Antenatal Care).
Dengan usaha ini ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas
munurun. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengertian sedikit tentang
kehamilan serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan
dan nifas.
Ini berarti dalam antenatal care harus diusahakan agar wanita hamil
sampai akhir kehamilannya sekurang-kurangnya harus semuanya sehat atau
lebih sehat, dan jika ada kelainan harus dideteksi secara dini dan ditangani.
7

Oleh karena itu tenaga kesehatan, khususnya bidan, harus terampil dan
kompeten dalam memberikan asuhan antenatal pada ibu hamil.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum 6
Mahasiswa mampu menerapkan teori dan keterampilan yang telah
didapatkan di perkuliahan dengan melakukan Asuhan Kebidanan Hellen
Varney pada Ny.T G2P10001 dengan usia kehamilan 36-37 minggu.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data pada Ny.T G 2P10001
usia kehamilan 36-37 minggu.
b. Menegakkan diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah-
masalah berdasarkan data subyektif dan obyektif pada Ny.T
G2P10001 usia kehamilan 36-37 minggu.
c. Mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi pada
Ny.T G2P10001 usia kehamilan 36-37 minggu.
d. Menentukan kebutuhan segera atas diagnosa yang telah diambil pada
Ny.T G2P10001 usia kehamilan 36-37 minggu.
e. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk menangani kasus
sesuai dengan diagnosa dan masalah yang telah dilakukan pada
Ny.T G2P10001 usia kehamilan 36-37 minggu.
f. Melaksanakan tindakan asuhan pada Ny.T G2P10001 usia kehamilan
36-37 minggu.
g. Melaksanakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan pada
Ny.T G2P10001 usia kehamilan 36-37 minggu.

C. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
a. Meningkatkan keterampilan dan dan kemampuan mahasiswa dalam
melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
b. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam masyarakat.
c. Mampu menerapkan teori yang telah dipelajari di kampus.
d. Dapat memberikan asuhan yang bermutu pada ibu hami, dengan
memperhatikan aspek sayang ibu dankesejahteraan janin.
2. Bagi Institusi
a. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sekitar.
b. Mendapatkan informasi terbaru yang berguna dalam pembelajaran
guna untuk meningkatkan wawasan dan mutu peserta didik.
8

c. Bekerjasama dalam menangani resiko yang mungkin dapat


membahayakan kehamilan.
3. Bagi Klien
a. Klien mengetahui kondisi kesehatannya maupun janin yang ada
dalam kandungan.
b. Klien memperoleh informasi penting guna meningkatkan
kesejahteraan janin dan kesehatan dirinya serta persiapan dalam
menghadapi persalinan.
c. Klien merasa tenang dalam menjalani kehamilannya.
4. Bagi masyarakat
a. Masyarakat mengetahui betapa pentingnya pemeriksaan ANC bagi
ibu hamil.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI MEDIS
1. KONSEP DASAR KEHAMILAN
a. Definisi Kehamilan
1) Kehamilan adalah suatu proses yang harus ada spermatozoa, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi. (Wiknjosastro,
2007 :55).
2) Kehamilan (gradivitas) mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan
berakhir dengan permulaan persalinan (Sastrawinata, 1983 : 3).
3) Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
(Saifuddin,2002).
4) Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
(Sarwono,1999: 213 ).
b. Proses Kehamilan
9

Menurut Manuaba (2010: 75), proses kehamilan merupakan mata


rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
1) Ovulasi (proses pelepasan ovum)
2) Migrasi spermatozoa dan ovum
3) Konsepsi dan pertumbuhan zigot
4) Nidasi (implantasi) pada uterus
5) Pembentukan plasenta
6) Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 buah sel telur (ovum)
dari indung telur (ovarium), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae)
dan masuk ke dalam saluran telur, waktu persetubuhan, cairan semen
tumpah ke vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk kedalam saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung di tuba falopi.
Disekitar sel telur terdapat banyak sperma yang mengeluarkan ragi
untuk cairan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang
paling mudah dimasuki, masuklah9 sel mani dan kemudian bersatu dengan
sel telur. Peristiwa ini di sebut pembuahan (konsepsi = fertilisasi).
Ovum yang dibuahi ini segera setelah membelah diri sambul
bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian
melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang diruang rahim.
Peristiwa ini disebut nidasi = implantasi. Dan pembuahan sampai nidasi
diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat
makanan bagi mudighah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi
dapat dikatakan untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),
spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi= fertilisasi), nidasi dan
plasenta (Mochtar, 1998: 17).
c. Perubahan fisologis pada kehamilan
1) Perubahan pada sistem reproduksi
a) Perubahan Uterus
Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau
beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia,
sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan. Otot
rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar,
lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan
10

janin. Perubahan pada isthimus uteri (rahim) menyebabkan


isthimus menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada
pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh.
Pelunakan isthimus disebut tanda hegar(Manuaba, 2010: 86).
Uterus bertambah besar dari beratnya 30 gram menjadi
1000 gram dengan ukuran panjang 32 cm, lebih 24 cm, dan ukuran
muka belakang 22 cm. Pembesaran ini disebabkan oleh hypertrofi
dari otot-otot rahim(Sastrawinata,1983: 140).

b) Perubahan Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin berwarna merah
dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks).
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah,
tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat didaerah implantasi plasenta,
sehingga rahim bentuknya tidak sama. Bentuk rahim yang tidak
sama disebut tanda Piskaseck.
Perubahan konsentrasi hormonal yang mempengaruhi
rahim, yaitu estrogen dan progesteron menyebabkan progesteron
mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi rahim yang
disebut Braxton Hicks(Manuaba, 2010: 92).
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya membiru (tanda chadwick). Kekenyalan vagina
bertambah. Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam
kehamilan, reaksi asam pH 3,5-6,0(Sastrawinata, 1983 :143).
c) Perubahan Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang
mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan
fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia
16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan vili
11

korealis yang mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang


mirip dengan hormon luteotropik hipofisis anterior (Manuaba,
2010: 92).
d) Perubahan Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi.
Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh
hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan
somatomamotrofin.
Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI
dijabarkan sebagai berikut :
Estrogen, berfungsi :
- Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.
- Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam
sehingga payudara tampak makin membesar.
- Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air, dan
garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.
Progesteron, berfungsi :
- Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
- Meningkatkan jumlah sel asinus.
Somatomamotrofin, berfungsi :
- Mempengaruhi sel asinus untuk menbuat kasein,
laktalbumin, dan laktoglobulin.
- Penimbunan lemak disekitar alveolus payudara.
- Merangsang pengeluaran kolostrum pada
kehamilan(Manuaba, 2010: 92)
e) Perubahan pada organ dan sistem lainnya
(1) Sistem sirkulasi darah
- Volume darah : volume darah total dan volume plasma
naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah
akan bertambah banyak, kira-kira 25% dengan
puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah
jantung (cardiac output) yang meningkat sebanyak
kurang lebih 30%.
12

- Protein darah : gambaran protein dan serum berubah,


jumlah protein, albumin dan gamaglobin menurun dalam
triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada
akhir kehamilan.
- Hitung jenis dan hemoglobin : hematrokit cenderung
menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah.
Jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi
kebutuhan transpor O2 yang sangat diperlukan selama
kehamilan. Konsentrasi Hb terlihat menurun, walaupun
sebenarnya lebih besar dbandingkan H pada orang yang
tidak hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan oleh
volume plasma yang meningkat. Dalam kehamilan
leukosit meningkat sampai 10.000/cc, begitu pula dengan
produksi trombosit.
- Nadi dan tekanan darah : tekanan darah arteri cenderung
menurun terutama selama trimester kedua, dan kemudian
akan naik lagi seperti pada pra hamil. Tekanan vena
dalam batas-batas normal pada ekstermitas atas dan
bawah, cenderung naik pada akhir trimester pertama.
Nadi biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 per menit.
- Jantung : pompa jantung mulai naik kira-kira 30%
setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada
minggu-minggu terakhir kehamilan.
(2) Sistem pernapasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan
pendek napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan
kearah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital
paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil
selalu bernapas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah
pernapasan dada (thoracic breathing).
(3) Saluran pencernaan (traktus Digestivus)
Salivasi meningkat pada trimester pertama, mengeluh
mual muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah
sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam
13

saluran makanan. Reabsorpsi baik, namun akan menimbulkan


obstipasi. Gejala mual (emesis gravidarum) sering terjadi,
biasanya pagi hari, disebut sakit pagi (morning sickness).
(4) Kelenjar endokrin
- Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit
- Kelenjar hipofisis dapat membesar terutama lobus anterior
- Kelenjar adrenal tidak begitu terpengaruh
(5) Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primigravida sering timbul
garis-garis memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini
disebut striae Gravidarum. Kadang-kadang garis-garis itu
terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada seorang
primigravida warnanya membiru dan disebut striae lividae.
Pada seorang multigravida disamping striae yang biru terdapat
juga garis-garis putih agak mengkilat ialah parut (cicatrix) dari
striae gravidarum pada kehamilan yang lalu. Striae yang putih
ini disebut striae albicans(Sastrawinata, 1983: 143).
(6) Kulit
Selain strie gravidarum, pada kulit terdapat pula
hyperpigmentasi antara lain pada areolamammae, papilla
mammae, dan linea alba. Linea alba yang tampak hitam
disebut linea nigra. Hyperpigmentasi kadang-kadang terdapat
pada kulit muka (pipi) disebut chloasma gravidarum. Pada
umumnya setelah partus selesai gejala hyperpigmentasi ini
menghilang (Sastrawinata, 1983: 146).
(7) Pertukaran zat
- Wanita yang hamil bertambah berat badan, pada Trimester
ketiga penambahan berat badan 15,5 kg(Sastrawinata, 1983:
147)
Penambahan ini disebabkan karena:
- Berat janin (3 kg), plasenta (0,5 kg), air keterbatasan (1 kg)
- Berat rahim (dari 30 g menjadi 1000 g)
- Penimbunan zat putih telur 2 kg ( protein)
- Retensi air (1,5 kg)
d. Perubahan psikologis pada kehamilan
14

Dalam kehamilan hormon yang berlebih akan mempengaruhi


peredaran saraf ibu hamil menjadi lebih emosional dan labil, mudah
depresi, tersinggung, sedih, takut, khawatir. Perubahan ini berbeda pada
setiap ibu hamil. Menurut teori Rubin perubahan psikologi dibedakan
pada :
Trimester I : ambivalen, takut, khawatir, fantasi
Trimester II : perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan
untuk mempelajari tentang pertumbuhan dan
perkembangan janin, kadang terlihat ndosentrik,
dan self centered.
Trimester III : berperasaan aneh, sembrono, menjadi lebih
introvert, merefleksikan terhadap pengalaman
masa lalu (Manuaba, 1998).
e. Diagnosa atau ikhtisar pemeriksaan kehamilan
Setelah pemeriksaan selesai kita tentukan diagnosa. Akan tetapi
pada pemeriksaan kehamilan tidak cukup kita membuat diagnosa
kehamilan saja, tetapi kita harus menjawab pertanyaan sebagai berikut :
I. Hamil atau tidak
II. Primi atau multigravida
III. Tuanya kehamilan
IV. Anak hidup atau mati
V. Anak tunggal atau kembar
VI. Letak anak
VII. Anak intrauterin atau extrauterin
VIII. Keadaan jalan lahir
IX. Keadaan umum penderita(Sastrawinata, 1983: 176)
Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm adalah
sekitar 280 sampai 300 hari dengan perhitungan sebagai berikut :
1) Usia kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram
bila berakhir disebut keguguran.
2) Usia kehamilan 29 sampai 36 minggu bila terjadi persalinan
disebut prematuritas.
3) Usia kehamilan melebihi 37 sampai 42 minggu disebut aterm.
4) Usia kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat
waktu atau disebut postdatism (serotinus).
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu :
15

1) Triwulan pertama 0 sampai 12 minggu


2) Triwulan kedua 13 sampai 28 minggu
3) Triwulan ketiga 29 sampai 42 minggu
Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan
penilaian terhadap berapa tanda dan gejala kehamilan :
1) Tanda dugaan hamil
Berikut ini adalah tanda-tanda dugaan adanya kehamilan :
a) Amenorea (terlambat datang bulan).
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pemebentukan folikel de Graaf dan ovulasi. Dengan
mengetahui hari pertama haid terakhir dengan perhitungan
rumus Naegle, dapat ditentukan perkiraan persalinan.
b) Mual dan muntah (emesis).
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan
muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness,
dalam batas yang fisiologis, keadaan ini dapat diatasi. Akibat
mual dan muntah nafsu makan berkurang.
c) Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam.
d) Sinkope atau pingsan.
Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia sususan saraf pusat dan menimbulkan
sinkope atau pingsan.keadaan ini menghilang setelah usia
kehamilan 16 minggu.
e) Payudara tegang.
Pengaruh estrogen, progesteron dan somatomamotrofin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan
menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f) Sering miksi.
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua
gejala ini sudah menghilang.
g) Konstipasi atau obstipasi.
16

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik


usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h) Pigmentasi kulit
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi kulit disekitar pipi
(chloasma gravidarum), pada dinding perut (striae lividae,
striae albican, linea nigra, linea alba) dan sekitar payudara
(hyperpigmentasi areola mammae, puting susu makin
menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah
menifes sekitar payudara).
i) Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis, dapat terjadi bila hamil.
j) Varises atau penumpukkan darah vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi
penampakkan pembuluh darah vena, terutama pada mereka
yang mempunyai bakat. Penampakkan pembuluh darah itu
terjadi di sekitar genitalia eksterna, kaki dan betis, dan
payudara, penampakkan pembuluh darah ini dapat
menghilang setelah persalinan.
2) Tanda tidak pasti hamil
Tanda tidak pasti hamil dapat ditentukan oleh :
a) Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan..
b) Pada pemeriksan dapat dijumpai
(1) Tanda hegar
Perubahan pada isthmus uteri (rahim) yang
menyebabkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak
sehingga pada pemeriksan dalam seolah-olah kedua jari
dapat saling sentuh. Perlunakan isthmus ini disebut tanda
hegar.
(2) Tanda chadwicks
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh
darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin
merah dan kebiru-biruan (tanda ).
(3) Tanda piskacek
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama kesemua
arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat didaerah
implantasi plasenta. Sehingga rahim bentuknya tidak
17

sama. Bentuk rahim yang tidak sama disebut tanda


piskasek.
(4) Kontraksi Braxton Hicks
Perimbangan hormonal yang mempengaruhi rahim
yaitu estrogen dan progesteron sering terjadi perubahan
konsentrasi, sehingga progesteron mengalami penurunan
dan menimbulkan kontraksi rahim yang disebut Braxton
Hicks.
(5) Teraba Ballotemen
Teraba ada benda mengapung atau melayang pada
cairan pada minggu 16-20 minggu.
c) Pemeriksaan test biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian
kemungkinan positif palsu.
3) Tanda pasti hamil
Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan melalui :
a) Gerakan janin dalam rahim
b) Terlihat/ teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin
c) Denyut Jantung Janin
Didengar dengan stetoskop Laenec, alat cardiotokografi,
alat doppler, dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan dengan
alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin,
ultrasonografi.
4) Diagnosis banding kehamilan
Perbesaran perut wanita tidak selamanya merupakan
kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis banding antara
lain:
a) Hamil palsu (pesudosyesis) atau kehamilan spuria
Dijumpai tanda dugaan hamil tetapi dengan
pemeriksaan alat csnggih dan test biologis tidak
menunjukkan kehamilan.
b) Tumor kandungan atau mioma uteri
Terdapat pembesaran rahim tetapi tidak disertai tanda
hamil. Bentuk pembesaran tidak merata. Perdarahan banyak
saat menstruasi.
c) Kista ovarium
Perbesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil dan
menstruasi terus berlangsung. Lamanya perbesaran perut
18

dapat melampaui usia kehamilan. Pemeriksaan test biologis


kehamilan dengan hasil negatif.
d) Hematometra
Terlambat datang bulan yang dapat melampaui usia
kehamilan. Perut terasa nyeri setiap bulan. Terjadi tumpukan
darah dalam rahim. Tanda dan pemeriksaan kehamilan tidak
menunjukkan hasil positif, karena himen in perforata.
e) Kandung kemih yang penuh
Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran
perut akan menghilang.
Menurut Manuaba (2010), Sebagai kelengkapan dapat
dilihat diagnosis banding antara primipara dan multipara :
Primipara Multipara
Perut Tegang Longgar, terdapat striae
Pusat Menonjol Dapat datar
Rahim Tegang Agak lunak
Payudara Tegang, tegak Menggantung,agak lunak,
terdapat striae
Labia Bersatu Agak terbuka
mayora
Himen Koyak beberapa Karunkula himenalis
tempat
Vagina Sempit dengan rugae Lebar, rugae kurang
utuh
Serviks Licin, lunak, tertutup Sedikit terbuka, terdapat
robekan perineum
Pembukaan Mendatar dulu Membuka bersamaan
serviks diikuti pembukaan dengan mendatar
Perineum Masih utuh Jaringan parut

f. Usia kehamilan
Menentukan usia kehamilan sangat penting untuk memperkirakan
persalinan. Usia kehamilan dapat ditentukan dengan :
1) Menggunakan rumus Naegle.
Rumus Naegle menggunakan usia kehamilan yang berlangsung
selama 288 hari. Perkiraan kelahiran dihitung dengan menggunakan
hari pertama haid terakhiryang kemudian ditambah 288 hari. Rumus
19

Naegle dapat dihitung dengan menambahkan hari pertama haid


terakhir dengan tujuh dan bulannya ditambah dengan sembilan.
Contoh : hari pertama haid terakhir tanggal 15 januari 1993,
maka penghitungan perkiraan kelahiran adalah 15 + 7 = 22, 1 + 9 =
10sehingga dugaan persalinan adalah 22 oktober 1993 (Manuaba,
1998: 100)
2) Gerakan pertam janin
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama janin pada
usia kehamilan 16 minggu , maka perkiraan usia kehamilan dapat
ditetapkan. Perkiraan ini tidak akurat.

3) Perkiraan Tinggi Fundus Uteri


Mempergunakan TFU untuk memperkirakan usia kehamilan
terutama tepat pada hamil pertama. Pada kehamilan kedua dan
seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
Usia kehamilan berdasarkan Tinggi Fundus Uteri :
TFU Usia Kehamilan
1/3 di atas simfisis 12 minggu
di atas simfisis pusat 16 minggu
2/3 di atas simfisis 20 minggu
Setinggi pusat 22 minggu
1/3 diatas pusat 28 minggu
pusat prosesus xifoideus 34 minggu
Setinggi prosesus xifoideus 36 minggu
Dua jari (4 cm) di bawah prosesus xifoideus 40 minggu
(manuaba, 2010: 100)
Menurut Mochtar (1998:53)Menggunakan rumus Mc. Donald :
Umur kehamilan = TFU (dalam cm)
3,5
4) Penentuan usia kehamilan dengan ultrasonografi
Bila ragu-ragu dapat berkonsultasi untuk menetapkan
perkiraan persalinan.
5) Tafsiran Berat Janin (TBJ)
Tafsiran berat janin ini hanya berlaku untuk janin presentasi
kepala. Rumusnya adalah sebagai berikut :
(TFU dalam cm n ) x 155 = berat dalam gram.
Bila kepala di atas atau di spina iskiadika maka n = 12
Bila kepala dibawah spina iskiadika maka n = 11(Yuni
Kusumiyati, 2007: 28)
20

g. Ketidaknyamanan dalam kehamilan


1) Mual/ muntah
Penyebab pasti tidak diketahui, mungkin dsebabkan :
- Perubahan hormonal (peningkatan kadar HCG,
estrogen/progesteron, gula darah rendah)
- Kelebihan asam gastic/ asam klorida
- Peristaltic lambat (pengakibatan estrogen dan progesteron
meningkat)
- Perubahan dalam metabolisme
- Pembesaran uterus
- Faktor emosional yang labil
- Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, keracunan
histamin)
Cara meringankan/ mencegah :
- Hindari bau atau faktor pencegah
- Makan porsi kecil tapi sering, bahkan setiap 2 jam
- Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun pagi
- Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus buah)
sebelum tidur malam dan sesudah bangun pagi
- Duduk tegak setiap kali selesai makan
- Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang
- Makan-makanan kering dan minum diantara waktu makan
- Bangun dan tidur secara perlahan-lahan dan hindari melakukan
gerakan secara tiba-tiba
- Hindari menggosok gigi setelah makan
- Istirahat sesuai dengan kebutuhan dengan mengangkat kaki dan
kepala agak ditinggikan
- Hirup udara segar, pastikan cukup udara di dalam rumah.
Tanda bahaya :
- Pertambahan berat badan (BB) yang tidak memadai
- Kehilangan BB yang signifikan
- Malnutrisi
- Hiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan selama
kehamilan)
- Dehidrasi
- Ketidakseimbangan elektrolit.
2) Ptyalism (Salivasi/ kelenjar liur yang berlebihan)
- Hal yang meningkat sejak 2 3 minggu usia kehamilan dan
berhenti saat persalinan
21

- Petogenesis tidak diketahui, mungkin disebakan oleh asupan


pati yang akhirnya menstimulasi kelenjar salivary untuk
meningkatkan sekresi
- Ptyalism sering juga menimbulkan mual, sehingga ibu hamil
sering menghindari makan
- Pengobatan : gunakan pencuci mulut astringent, permen karet,
permen yang keras.
3) Fatique (kelelahan) selama trimester satu
- Penyebab tidak diketahui, mungkin berhubungan dengan
penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan.
- Efek dari fatique yaitu meningkatkan intensitas respon
psikologis wanita selama waktu ini
- Cara meringankan atau mencegah yaitu yakin bahwa hal ini
normal terjadi pada kehamilan
- Dorong ibu untuk sering istirahat
- Aktifitas sedang dan nutrisi yang baik dapat mengurangi
kelelahan
Tanda-tanda bahaya :
- Terdapat gejala anemia (lelah, konjungtiva mata pucat dll)
- Ketidakmampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari
- Tanda dan gejala depresi
- Tanda dan gejala adanya infeksi atau penyakit kronis
4) Pica (ngidam makanan)
- Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita mengenai
apa yang bisa mengurangi mual dan muntah
- Indra pengecap menjadi tumpul sehingga mencari makanan
yang lebih merangsang
- Tidak seharusnya menimbulkan kekawatiran asal cukup bergizi
dan makanan yang diidamkan bukan makanan yang tidak baik.
5) Sakit punggung bagian atas
- Terjadi pada trimester pertama kehamilan
- Penyebab : meningkatkan ukuran dan volume payudara yang
merupakan salah satu tanda presuratif kehamilan
- Pembesaran mungkin menghasilkan ketegangan otot jika
payudara tidak cukup ditopang
- Cara mengurangi : gunakan bra yang pas dan menopang.
6) Sakit punggung bagian bawah
- Terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan
Dasar anatomis dan fisiologis :
- Kurvatur dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus
terus membesar
22

- Spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf


- Kadar hormon yang meningkat, sehingga cartilage di dalam
senidi-sendi besar menjadi lembek
- Keletihan
Cara meringankan :
- Gunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda
- Hindari sepatu dan sandal hak tinggi
- Hindari mengangkat beban yang berat
- Gunakan kasur yang keras untuk tidur
- Gunakan bantal waktu tudur untuk meluruskan punggung
- Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan
sirkulasi darah menjadi terhambat
7) Leucorrhea
- Peningkatan sejumlah lendir dan kelenjar endoservical sebagai
akibat dari peningkatan kadar estrogen
- Perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel vagina
menjadi asam laktat oleh doderlein basilus

Cara meringankan :
- Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
- Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun agar lebih kuat
daya serapnya
- Hindari pakaian dalam yang tebuat dari nilon
- Hindari pencucian vagina (douching)
- Gunakan bedak tabur untuk mengeringkan (polider), tetapi
jangan terlalu berlebihan
Tanda bahaya :
- Jika sangat banyak/ berbau menyengat/ warna kuning/ abu-abu
- Perdarahan pervaginam (abruption plasenta, placenta previa, lesi
pada servik/ vagina, bloody show).
8) Nocturia (sering BAK)
- Terjadi pada trimester pertama : peningkatan berat fundus
uterus, dengan melembutkan isthmus (tanda hegar)
menyebabkan meningkatnya antefleksi membesarnya uterus,
yang menekan langsung kandung kemih.
- Terjadi pada trimester tiga : terjadi lebih sering pada
primigravida (ibu yang baru pertama kali hamil). Bagian
terbawah janin menurun ke pelvic dan menyebabkan tekanan
langsung pada kandung kemih. Tekanan membuat wanita
merasa perlu BAK.
23

Cara meringankan :
- Penjelasan mengenai terjadinya nocturia
- Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
- Perbanyak minum pada siang hari
- Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia
menggangu tidur dan menyebabkan keletihan
- Batasi minum bahan deuretic alamiah seperti kopi, teh, cola
dengan cafein dll.
9) Chloasma Gravidarum
- Terjadi pada trimester tiga
- Kecenderungan genetik peningkatan kadar estrogen dan
progesteron dapat merangsang hormon melanogenetic.
Pencegahan :
- Hindari sinar matahari berlebihan selama masa kehamilan
- Gunakan bahan pelindung non alergis
10) Diarrhea
- Terjadi pada trimester I,II,III
- Terjadi akibat peningkatan hormone
- Efek samping dari infeksi virus
Cara meringankan :
- Cairan pengganti rehidrasi oral
- Hindari makanan berserat tinggi seperti sereal kasar, sayur-
sayuran, buah-buahan, laktosa yang mengandung makanan
- Makans edikit tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi.
11) Edema dependen
- Terjadi pada trimester II dan III
- Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal
- Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah
- Peningkatan kadar permeabilitas kapiler
- Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/
pada vena cava inferior ketika berbaring.
Cara meringankan atau mencegah :
- Hindari posisi berbaring terlentang
- Hindari posisi berdiri untuk waktu yang lama, istirahat dengan
berbaring kekiri dengan kaki agak ditinggikan.
- Angkat kaki ketika duduk/ istirahat
- Hindari kaos yang ketat/ tali/ pita yang ketat pada kaki
- Lakukan senam secara teratur
Tanda bahaya :
- Jika muncul pad muka dan tangan dan disertai dengan
proteinuria serta hipertensi (waspada preeklamsiia/ eklamsia)

12) Kaki kram


- Biasanya terjadi pada kehamilan 24 minggu
24

- Bila terjadi karena : kekurangan asupan kalsium,


ketidakseimbangan rasio kalsium dan fosfor, pembesaran uterus
sehingga memberikan tekanan pada pembuluh dasar pelvic,
dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah ke tungkai
bagian bawah.
Cara meringankan :
- Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi), dan cari
yang high kalsium
- Berlatih doesifleksi pada kaki untuk meregangkan otot-otot yang
terkena kram
- Gunakan penghangat untuk otot
13) Insomnia
- Terjadi mulai pertengahan masa kehamilan
- Disebabkan oleh : perasaan gelisah, khawatir ataupun bahagia,
ketidaknyamanan fisik seperti membesarnya uterus, pergerakan
janin, bangun ditengah malam karena nocturia, dyspenia,
heartburn, sakit otot, stress dan cemas.
Cara meringankan :
- Gunakan teknik relaksasi
- Mandi sendan air hangat, minum-minuman yang hangat (susu,
teh dengan susu) sebelum pergi tidur
- Melakukan aktivitas yang tidak menstimulasi sebelum tidur
14) Striae gravidarum
- Terjadi pada bulan ke 6 7
- Timbul akibat perubahan hormon/ gabungan antara perubahan
hormon dan peregangan.
15) Hemorrhoids
- Terjadi pad trimester II dan III
- Sering terjadi karena konstipasi
- Dukungan yang tidak memadai pada vena hemoroid di area
anorectal
- Kurangnya klep dipembuluh- pembuluh yang berakibat pada
perubahan secara langsung pada aliran darah
- Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekana spesifik
pada vena hemoroid, tekanan mengganggu sirkulasi venous dan
menyebabkan kongesti pada vena pelvic.
Cara meringankan :
- Menghindari konstipasi
- Menghindari ketegangan selama defekasi
25

- Mandi air hangat/ kompres hangat, air panas tidak hanya


memberikan kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi
- Kompres es
- Latihan kegel untuk mengencangkan otot-otot perineal
- Istirahat ditempat tidur dengan panggul diturunkan dan
dinaikkan
16) Konstipasi
- Terjadi pada trimester I dan II
- Peningkatan kadar progesteron menyebabkan peristaltic usus
menjadi lambat
- Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos
usus besar
- Penyerapan dari kolon meningkat
- Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi
Cara meringankan :
- Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet seperti : buah/ juice
prem, minum cairan dingin/ panas (terutama ketika perut
kosong)
- Istirahat yang cukup
- Senam/exercise
- Membiasakan BAB secara teratur
- BAB segera setelah ada dorongan.
17) Perut kembung
- Terjadi pada trimester II dan III
- Motilitas gastrointestinal menurun, menyebabkan terjadinya
perlambatan waktu pengosongan menimbulkan efek
peningkatan progesteron pada relaksasi otot polos dan
penekanan uterus pada usus besar.
Cara meringankan :
- Hindari makanan yang mengandung gas
- Mengunyah makanan secara sempurnat
- Pertahankan kebiasan BAB secara teratur
- Posisi knee ches (posisi seperti sujud tetapi dada ditempelkan ke
lantai) hal itu dapat membantu ketidaknyamanan dari gas yang
tidak keluar.
18) Sakit kepala
- Biasa terjadi pada trimester II dan III
- Akibat kontraksi otot/ spasme otot (lehe, bahu, dan penengangan
pada kepala) serta keletihan
Cara meringankan :
- Teknik relaksasi
- Memassase leher dan otot bahu
26

- Penggunaan kompres panas/ es pada leher


- Istirahat
- Mandi air hangat
19) Sesak nafas (hiperventilasi)
- terjadi awal trimester II
cara meringankan :
- secara periodik berdiri dan merentangkan lengan kepala lengan
kepala serta menarik nafas yang panjang
- mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan
intercosta.

20) Sakit punggung


Cara meringankan :
- Melatih postur yang baik. Kedepan pinggul dan punggu lurus
- Hindari mengangkat yang berat-berat. Dan menekuk lutut jika
harus mengambil sesuatu dilantai
- Duduk dengan punggung yang lurus dan ditopang dengan baik
- Gunakan matras yang kokoh untuk tidur
- Lakukan latihan lembut yang dapat meregangkan dan
menguatkan otot punggung
21) Varises
Cara mengatasi :
- Gerakkan kaki sesering mungkin untuk memperbaiki sirkulasi
darah
- Cobalah untuk mempertahankan berat badan yang ideal yang
sesuai dengan tingkat kehamilan
- Tidak duduk dengan kaki menyilang
- Sangga kaki ketika tidur
22) Bengkak dikaki
- Naikkan kaki ketika duduk untuk menyembuhkan tekanan di
bagian bawah tubuh
- Tetap sangga kaki ketika tidur
- Tidak berdiri/ duduk dengan waktu yang lama
- Usahakan tetap sejuk dan dingin
- Lakukan jalan-jalan sebentar untuk meningkatkan sirkulasi
darah
23) Kram perut
- Santai. Cobalah duduk dan berbaring, ganjal punggung dengan
bantal.
- Sangga kaki dengan bantal
27

- Regangkan ke arah yang sakit untuk mengurangi rasa sakitnya.


- Hindari perubahan posisi secara tiba- tiba.

h. Tanda-tanda Bahaya Ibu hamil Trimester III


Tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu
dan bayi dalam keadaan bahaya.
1) Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Terkadang, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau terbayang. Hali ini merupakan
gejala dari pre eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menebabkan
kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
2) Masalah penglihatan
Disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi
oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan
serebal (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan
visual atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre eklamsia.
Masalah visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
3) Bengkak muka dan tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam
jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang
ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre eklamsia.
4) Nyeri abdomen yang hebat
Masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang
hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat
5) Gerakan janin berkurang
Gerakan janin berkurang bisa disebabkan oleh aktifitas ibu
yang berlebihan sehingga gerak janin tidak dirasakan, kematian janin,
perut tegang akibat kontraksi berlebihan ataupun kepala sudah masuk
panggul ppada kehamilan aterm. Bayi bergerak paling sedikit 3 kali
dalam 1 jam.
6) Perdarahan pervaginam
28

Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut terjadi setelah


kehamilan 28 minggu. Perdarahan antepartum dapat berasal dari
kelainan plasenta (plasenta previa, solusio plasenta atau perdarahan
yang belum jelas sebabnya) dan bukan dari kelainan plasenta (erosi,
polip, varices yang pecah).
i. Kelainan Letak Janin Dalam Rahim
1) Letak Sungsang
Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi
merupakan bagian rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana
janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong
berada di bagian bawah kavum uteri. Ada 4 tipe letak sungsang:
a) Complete/flexed brech, pada posisi ini paha dan lutut bayi fleksi
dan kaki menutupi bokong. Tipe ini lebih sering pada
multigravida.
b) Extended brech (frank brech) pada bayi fleksi, tetapi pada kaki
ektensi, sehingga kaki berada dekat kepala, sering terjadi pada
primiyang prematur.
c) Presentesi kaki, 1 atau kedua kaki di bawah bokong.
d) Presentasi lutut, janin berada dalam posisi 1 atau kedua lutut
berada di bawah bokong.
2) Letak Lintang
Yaitu keadaan bila sumbu panjang janin hamper tegak lurus
sumbu panjang ibu. Bila sumbu panjang tersebut membentuk sudut
lancip, hasilnya adalah letak lintang oblik, yang biasanya terjadi
sementara karena kemudian akan berubah menjadi posisi
longitudinal / letak lintang pada persalinan. Di Inggris, letak lintang
oblik ini dinyatakan sebagai letak lintang yang tidak stabil. Biasanya
bahu berada diatas pintu atas panggul, kepala disalah satu fossa
iliaka dan bokong pada fossa iliaka yang lain.
Etiologi
a) Penyebab utama :
- Relaksasi berlebihan dinding abdomen akibat multiparitas
yang tinggi
- Janin prematur
29

- Plasenta previa
- Uterus abnormal
- Cairan amnion berlebih
- Panggul sempit
Wanita dengan paritas tinggi mempunyai kemungkinan
10x lebih besar dari nullipara. Relaksasi dinding abdomen pada
perut gantung menyebabkan uterus jatuh ke depan, sehingga
menimbulkan defleksi sumbu panjang bayi menjauhi sumbu jalan
lahir, yang menyebabkan terjadinya posisi oblik / melintang.
Diagnosa
- Biasanya mudah ditegakkan, bahkan sering hanya dengan
inspeksi saja.
- Pada inspeksi ditemukan abdomen biasannya melebar dan
fundus uteri membentang hingga sedikit diatas umbilicus
- Bagian bayi tidak ditemukan di fundus dan balotement
kepala teraba pada salah satu fossa iliaka dan bokong di
fossa iliaka yang lain
- Pada vaginal touch : teraba dada bayi dikenali dengan
adanya rasa bergerigi dari tulang rusuk. Bila dilatasi
semakin besar, scapula dan klavikula pada sisi thorax yang
lain akan dapat dibedakan.
3) Letak Gemeli/ Presentasi Gemeli
Menumbungnya satu ekstremitas disisi bagian terbawah janin
dan kedua bagian ini sekaligus berada didalam panggul.
Etiologi
Keadaan yang menghalangi oklusi sempurnapintu atas
panggul oleh kepala bayi, termasuk persalinan prematur.

4) Letak Muka/ Presentasi Muka


Pada presentasi muka, kepala berada dalam posisi
hiperekstensi sehingga oksipt menempel pada punggung bayi dan
dagu (mentum) menjadi bagian terbawah janin. Pada janin aterm,
kemajuan biasanya terhalang oleh presentasi muka mentum osterior
karena dahi janin tertekan simfisis ibu. Banyak presentasi mentum
30

posterior yang berubah spontan menjadi presentasi mentum anterioir


pada tahap akhir persalinan
Diagnosa
Presentasi muka didiagnosa melalui pemeriksaan dalam
(vaginal touche) dan palpasi bagian muka yang jelas seperti mulut
dan hidung, tulang pipi dan terutama tonjolan tulang orbita.
Pemeriksaan radiologi menunjukkan kepala bayi dalam posisi
hiperekstensi dan tulang-tulang muka yang berada pada atau sedikit
dibawah pinti atas panggul merupakan gambaran yang cukup khas.
Etiologi
Penyebab sangat banyak dan factor apapun yang
menyebabkan ekstensi atau menghalangi fleksi kepala seperti pada
kasus-kasus luar biasa, pembesaran leher yang nyata atau lilitan tali
pusat sekitar leher, janin anensefalus, panggul sempit atau janin
besar. Pada wanita multipara, perut gantung adalah faktor
predisposisi untuk presentasi muka.
5) Presentasi Dahi
Presentasi yang sangat jarang dijumpai. Didiagnosa bila
bagian kepala janin yang berada diantara tonjolan orbita dengan
ubun-ubun besar tampak pada pintu atas panggul.
Etiologi
Pada prinsipnya sama dengan presentasi muka. Presentasi
dahi tidak stabil dan akan berubah menjadi presentasi muka atau
oksiput.
Diagnosa
Dapat diketahui dengan palpasi abdomen bila oksiput atau
dagu dapat diraba dengan mudah tapi pemeriksaan dalam (vaginal
touche) juga penting dilakukan.

2. ANTENATAL CARE (ANC)


a. Definisi
31

1) ANC adalah sebelum persalinan terutama ditujukan pada


pertumbuhan dan perkembangan janin didalam rahim (Manuaba,
2010: 110).
2) Antenatal Care : pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan
pada anak (Muchtar, 1998).
b. Tujuan Antenatal Care
1) Tujuan umun
Memahami asuhan antenatal sebagai upaya preventif untuk
optimalisasi luaran maternal dan neonatal dalam kehamilan.
2) Tujuan khusus
a) Menjelaskan alasan dan jurnal kunjungan asuhan antenatal
b) Menjelaskan laporan langkah asuhan antenatal
c) Mengenali gejala dan tanda bahaya selama kehamilan
Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal care
yaitu :
a) Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
b) Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya.
c) Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan
kehamilannya
d) Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan resiko tinggi
e) Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga
kualitas kehamilan dan merawat bayi.
f) Menghindari gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan
membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya(Sarwono, 1999:278).
c. Kebijakan Program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4x selama
kehamilan :
1) 1x pada triwulan pertama
2) 1x pada triwulan kedua
3) 2x pada triwulan ketiga
Pelayanan standart minimal 7T
1) (Timbang) berat badan
2) Ukuran (tekanan) darah
3) Ukur TFU
4) Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid) TT lengkap
5) Pemberian (tablet) zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan.
6) Test terhadap penyakit menular
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan(Sarwono, 2001: 90)
d. Jadwal Kunjungan Ulang
1) Kunjungan ulang 1 (16 minggu) dilakukan untuk :
32

a) Penapisan dan pengobatan anemia


b) Pencatatan persalinan
c) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan
2) Kunjungan ulang 2 (24-28 minggu) dan kunjungan 3 (32
minggu)dilakukan untuk :
a) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan
b) Penapisan preeklamsi, infeksi dan gameli
c) Membahas mengenai perencanaan persalinan
3) Kunjungan 4 (36 minggu-lahir)
a) Sama seperti kunjungan 1 dan 2
b) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
c) Menerapkan rencana persalinan
d) Mengenali tanda-tanda persalinan
e. Pemberian Vitamin Zat Besi
Dimulai pemberian zat besi sehari sesegera mungkin setelah rasa
mual hilang. Tiap tabletmengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan
asam folat (500 mg) minimal masing-masing 90 tablet. Tablet zat besi
tidak boleh diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu
absorbsi (sarwono, 2001 : 91).
1) Imunisasi TT
Antigen Interval Lama %
perlindungan perlindungan
TT 1 Pada kunjungan -
ANC 1
TT 2 4 minggu setelah 3 tahun 80
ANC 1
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahum 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 99
(Sumber : Yuni Kusumiyati, 2007)
2) Nasehat untuk Ibu Hamil
a) Makanan (diet) ibu hamil
Wanita hamil dan menyusui hendaknya betul-betul
mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah
kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan
kesehatan ibu. Menu disusun menurut petunjuk buku 4 sehat 5
sempurna dan dapat diketahui makanan yang mahal harganya
belum tentu tinggi nilai gizinya.
Sebagai pengawasan kecukupan gizi ibuu hamil dan
pertumbuhan kandungan dapat diukur berdasarkan kehamilan berat
33

badan. Kenaikan berat badan rata-rata 6,5 kg-16 kg (10-12 kg)


kenaikan berat badan yang berlebihan atau lebih berat badan ibu
turun setelah kehamilan trimester II, haruslah menjadi perhatian.
Kebutuhan makanan sehari-hari ibu tidak hamil, ibu hamil
dan menyusui dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Kalori dan Tidak Hamil Menyusui
zat makanan hamil
Kalori 2000 kal 2000 kal 3000 kal
Protein 55 gram 65 gram 80 gram
Kalsium (Ca) 0,5 gram 1 gram 1 gram
Zat besi (Fe) 12 gram 17 gram 17 gram
Vit A 5000 IU 6000 IU 7000 IU
Vit D 400 IU 600 IU 800 IU
Thiamin 0,8 mg 1 mg 1,2 mg
Ribovlavin 1,2 mg 1,3 mg 1,5 mg
Niasin 13 mg 15 mg 18 mg
Vit C 60 mg 90 mg 90 mg
(Sumber : Sinopsis Obstetri Edisi 2, 1998)
b) Merokok
Jelas bahwa bayi dari ibu-ibu perokok mempunyai berat
badan lebih kecil. Karena itu wanita hamil dilarang merokok.
c) Obat- obatan
Prinsip : jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan
selama kehamilan terutama dalam triwulan I. Perlu
dipertanyakan mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan
bahayanya terhadap janin, oleh karena itu harus
dipertimbangkan pemakaian obat-obatan tersebut.
d) Lingkungan
Saat sekarang bahaya polusi udara, air, dan makanan
terhadap ibu dan anak sudah mulai diselidiki seprti halnya
merokok.
e) Gerak badan
Kegunaanya : sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan
bertambah, pencernaan lebih baik dan tidur lebih banyak. Gerak
badan yang melelahkan dilarang. Dianjurkan berjalan-jalan di
pagi hari dalam udara yang masih segar. Gerak badan ditempat
dengan :
- Berdiri-jongkok
- Terlentang-perut diangkat
34

- Melatih pernapasan
f) Kerja
- Boleh bekerja seperti biasa
- Cukup istirahat dan makan teratur
- Pemeriksaan hamil yang teratur
g) Berpergian
- Jangan terlalu lama dan melelahkan
- Duduk lama-statis vena (vena stagnasi) menyebabkan
tromboflebitis dan kaki bengkak.
- Berpergian dengan pesawat udara boleh, tidak ada bahaya
hipoksia dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat
udara.
h) Pakaian
- Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat
pada daerah perut
- Pakailah kutang yang menyokong payudara
- Memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi
- Pakaian dalam yang selalu bersih
i) Istirahat dan rekreasi
Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang
menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan yang
terlalu ramai, sesak dan panas lebih baik dihindari karena dapat
menyebabkan jatuh pingsan.
j) Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan/ heigine terutama
perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah.
Dianjurkan menggunakan sabun lembut/ ringan. Jangan
tergelincir di perigi dan jagalah kebersihannya.Douche dan
mandi berenang tidak dianjurkan.
k) Kesehatan jiwa
Untuk menghilangkan cemas perlu kerjasama pasien-
penolong dan dilakukan penerangan selagi hamil dengan tujuan:
- Menghilangkan ketidaktahuan
- Latihan fisik dan kejiwaan
- Mendidik cara perawatan bayi
- Berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologis
l) Coitus
Coitus dihalangi apabila ada sejarah :
- Sering abortus
- Perdarahan pervaginam
- Pada minggu terakhir kehamilan harus berhati-hati
- Bila ketuban pecah
35

- Dikatakan orgasme pada hamil tua menyebabkan kontraksi


uterus, partus prematur.
m) Perawatan payudara
Buah dada adalah sumber ASI yang menjadi makanan
utama bagi bayi untuk itu harus dirawat secara teratur. BH yang
dibawah harus menopang buah dada dari superior dari depan untuk
mencegah penyumbatan, dan mencegah puting susu kering atau
pecah.
Bersihlkan dengan air hangat. Bila puting susu masuk
kedalam ditarik keluar.
n) Senam hamil
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih
otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal
dalam persalinan normal.Senam hamil ditujukan pada ibu hamil
tanpa kelainan yaitu penyakit janyung, ginjal kehamilan (hamil
dengan perdarahan, hamil dengan gestosis)
Senam hamil dimulai umur kehamilan 24-28 minggu.
Langkah-langkah saat hamil :
- Jalan-jalan saat hamil
- Senam pernapasan
Untuk meningkatkan pertukaran O2 dari paru-paru dan
berlatih otot-otot dinding perut dan diafragma.

B. TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN


Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian
tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien.
Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan
menyeluruh dari kepada kliennya, yang merupakan suatu proses manajemen
kebidanan yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas melalui tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang disusun secara
sistematis untuk mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar sesuai
dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif dan
efisien.
Standar 7 langkah Varney, yaitu :
36

I. Pengkajian Data
Pengumpulan data
a. Data subyektif
1) Biodata
a) Nama penderita dan suami
Tujuannya agar dapat mengenal/memanggil dan tidak keliru
dengan penderita-penderita lainnya(Ibrahim, 1993: 84-85).
b) Umur
Dalam kurun waktu reproduksi sehat bahwa usia aman
untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30
tahun(Wiknjosastro, 2007:23).
Primigravida tua adalah wanita yang pertama kali hamil
sedangkan umurnya sudah mencapai 35 tahun atau
lebih.Primigravida muda adalah seorang primigravida yang
belum mencapai umur 16 tahun(Sastrawinata, 1983:154).

c) Agama
Dengan diketahuinya agama pesien atau klien, akan
memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan(Depkes RI, 1995:14)
d) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya.
Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan
seseorang(Depkes RI, 1995 : 14).
e) Pekerjaan
Untuk identifikasi penderita dan menentukan status social
ekonomi, anjuran dan pengobatan(Sastrawinata, 1983: 155)
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosek
penderita itu agar nasehat kita sesuai. Jika si ibunya sendiri
bekerja, untuk mengetahui apakah kiranya pekerjaan itu akan
mengganggu kehamilan atau tidak.
37

f) Penghasilan
Penghasilan yang terbatas sehingga kelangsungan hamilnya
dapat menimbulkan berbagai masalah kebidanan(Manuaba,
1998: 27).
g) Kebangsaan
Untuk mengadakan statistik tentang kehamilan,
menentukan prognosa kehamilan dengan melihat keadaan
panggul wanita Asia dan Afrika biasanya mempunyai panggul
bundar dan normal bagi persalinan dan biasanya wanita dari
barat panggulnya ukuran melintang lebih panjang tetapi ukuran
muka belakang kecil(Ibrahim, 1993: 85).
h) Perkawinan
Ibu hamil sesudah lama nilai anak tentu besar sekali dan
harus memperhitungkan dalam pimpinan persalinan (anak
mahal) (Sastrawinata, 1983: 155). Untuk menentukan
bagaimana keadaan alat reproduksi ibu. Misalnya pada ibu yang
lama sekali kawin baru punya anak, kemungkinan ada kelainan
alat reproduksi(Ibrahim, 1993: 84-85).
i) Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal di mana, menjaga
kemungkinan bila ibu yang namanya sama, agar dipastikan ibu
yang mana yang hendak ditolong, serta untuk mengadakan
kunjungan kepada penderita(Ibrahim, 1993: 84).
2) Keluhan utama
Keluhan utam adalah hal yang berkaitan dengan kehamilan
yang dirasakan dan dikemukakan oleh ibu kepada
pemeriksa(Depkes RI, 1994 :3).
3) Riwayat Kesehatan
Adalah data kesehatan ibu hamil baik sekarang mauopun
yang akan lalu. Penting diketahui untuk melihat kemungkinan
adanya penyakit-penyakit yamng menyertai dan yang dapat
mempengaruhi kehamilannya. Misal: jantung, paru-paru, kelamin,
38

DM, pembedahan yang pernah dialami dan penyakit-penyakit


lain(Pusdiknas, 1993: 65-66).
Anemia berat yang tidak diobati dalam kehamilan muda
dapat menyebabkan abortus dan pada kehamilantua dapat
menyebabkan partus lama, perdarahan post partum dan
infeksi(wiknjosastro, 2006: 435).
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Bila ada keluarga yang mempunyai penyakit menurun,
menahun, dan menular, maka bayi/ ibu bersalin/ ibu hamil memiliki
resiko untuk tertular atau memiliki penykit tersabut. Jika ada
keluarga yang memiliki penyakit keturanan (DM, hipertensi, asma)
maka klien tersebut dan ibu sendiri mempunyai faktor resiko akibat
proses persalinan(Wikojosastro, 2006 :103-104).
5) Riwayat Kebidanan
Haid Menarche pada waktu pubertas 10-16 tahun, haid
teratur, siklus 28-30 hari, jumlah darah 50-70 cc, sifat darah tidak
membeku.Informasi haid sangat penting untuk menafsirkan usia
kehamilan dan persalinan dspst diketahui bila HPHT jelas. Selain itu
ditanyakan menarche, lama haid, banyaknya, konsistensi,
siklus,keluhan yang dirasakan selam haid untuk memperoeh
gambaran mengenai alat reproduksi(Wikojosastro, 2006:103-104).
6) Kehamilan Yang Lalu
Apabila sejak hamil sampai melahirkan ibu mengalami
penyakit seperti adanya penyakit jantung, hipertensi, ginjal, paru-
paru dan lain-lain, maka kehamilan harus diwaspadai,untuk
melakukan konsultasi dengan dokter atau rujukan, karena
kemungkinan besar dapat mempengaruhi proses persalinan ,selain
itu perludiketahuiusia kehamialan terdahulu seperti
melehirkan(Manuaba, 1998: 287-292).
7) Persalinan Yang Lalu
Ibu dengan riwayat SC karena panggul sempit/bayi
besar.kemungkinan persalinan kaliini dengan SC juga. Begitu juga
39

apabila ada riwayat terdahulu mengalami perdarahan dan bayi besar


maka untuk persalianan harus diwaspadai akan
berulang(Wiknjosastro, 2006: 206).
8) Nifas Yang Lalu
Pengeluaran lochea rubara sampai hari ke 3 yang berwarna
mera, lochea serosa hari ke-4 sampai dengan ke-9 nerwarna lebih
pucat dan kecoklatan, serta lochea alaba hari ke 10-15 bwrwarna
putih kekuningan.Ibu dengan riwayat pengeluaran lochea purulenta,
lochea tertahan (lochea ststika), Infeksi intra uterine memerlukan
pengewasan khusus. Dan ibu meneteki kurang dari 2 tahun, terjadi
bendungan ASI hingga abses pada payudara juga harus dipantau
lebih kuat(Manuaba,2006: 193).
9) Riwayat kehamilan sekarang
Keluhan yang dirasakan ibu hamil muda, yaitu mual-mual,
mulai dirasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 16-20 minggu.
Hamil usia 36 minggu ANC teratur di bidan minial 4x.
Trimester I 1x antara 0-12 minggu
Trimester II 1x antara 12-28 minggu
Trimester III 2x antara 28-30 minggu
Penyuluhan yang diberiikan senam hamil, perawatan
payudara, gizi ibu hamil, personal hygiene.
Data Haid
Yang dikaji adalah menarche, lama haid , siklus teratur atau
tidak, banyaknya, keluhan yang dirasakan selama haid.
Menurut hukum naegele untuk mengetahui perkiraan
persalinan (tanggal +7), (bulan 3) (tahun + 1)
Misalnya:
HPHT : 28-12-2008 atau 28-12-2008
+7 -3 +1 +7 +9`

35-09-2009 35-21-2009
-31(dlm hari) 21-12 = 9
1 bln + 9 bln 35-9-2009
35-31 = 4
40

HPL : 4-10-2009 HPL : 4-10-2009


( Mochtar,1998 :48)
10) Keluarga Berencana
Jenis atau metode yang pernah dipakai serta keluhan-keluhan
tang dialalami saat memekai metode tersebut. Ditanya pula rencana
KB setelah melahirkan. KB yang dapat diguakna ibu postpartum dan
puerpurium
a) Suntik
b) Norplant (susuk KB) atau implant
c) Pil KB hanya progesterone
d) AKDR
e) Kontap
f) Kalender
g) Senggama terputus
h) Suhu basal(Manuaba,1998 :439)
11) Pola kebiasaan sehari-hari
a) Pola nutrisi
Selama hamil kebutuhan nutrisi harus diperhatikan
kualitas maupun kualitasnya, trimester III karbohidrat dikurangi
dan memeperbanyak sayuran dan buah segar, kenaikkan selama
hamil 6,5-16,5 kg. Kebutuhan air banyak 2-2,5 liter per hari
selama hamil.
b) Pola eliminasi
- BAK berapa kali, bau, warna, konsistensi.
BAK berfungsi untuk melancarkan dan mengurangi infeksi
kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga
kebersihan sekitar alat kelamin.
- BAB berapa kali/hari, bau, warna,konsistensi.
Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus
dan usus besar sehingga pada ibu hamil sering mengalami
obstipasi, untuk mengatasi di anjurkan meningkatkan
aktivitas jasmani dan makan makanan berserat (Manuaba,
1998 : 96).
c) Pola istirahat dan tidur
41

Untuk mengetahui kondisi ibu, apakah terdapat kelemahan


dan mengetahui kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan kepentingan perkembangan dan pertumbuhan
janin, tdur malam sering terganggu karena sering
kencing(Haminton. 1995: 84)
d) Pola Aktivitas
Aktivitas yang melelahkan tidak diperbolehkan pada ibu
hamil. Aktvitas yang dianjurkan adalah berjalan-jalan pagi hari,
duduk yang lama menimbulkan statistis vena yang
menyebabkan trombofeblitis dan kaki bengkak( Mochtar, 1998 :
59).

e) Pola personal Higyene


Mandi diperlukn untuk kebersihan kulit karenafungsi
eskresi dan keringat bertambah, juga diperthatikan buah dada
yaitu dengan perawatan buah dada, gigi, dan mulut.Serta
genetalia juga dibersihkan secara teratur dari depan kebelakng,
karena pada trimester III terjadi peningkatan produksi
pengeluaran lender serviks dan vagina.
12) Ketergantungan
Merokok, minum alkohol dak kecanduan narkotik dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin serta
menimbulkan kelahiran dengan BB rendah bahkan dapat
menimbulkan cacat bawaan atau kelainan pertumbuhan
mental(Manuaba, 1998 :140).
13) Latar belakang sosial budaya
Kebiasaan-kebiasaan adat istiadat dan perilaku masyarakat
sering kali menampakkan penghalang atau penghambat terciptanya
pola hidup sehat di masyarakat, seperti:
- Ibu hamil dilarang tidur siang karena takut bayinya besar dan
akan sakit melahirkan, juga ibu habis melahirkan dilarang tidur
siang.
42

- Ibu menyusui dilarang makan-makanan yang amis (ikan,telur).


- Ibu post partum harus tidur dengan posisi duduk atau setengah
duduk karena takut darah kotor naik ke mata.
- Bayi berusia 1 minggu sudah boleh diberi nasi, pisang supaya
mekoniumnya cepat keluar( Depkes RI, 1995: 87).
14) Psikososial dan spiritual
Faktor yang mempengaruhi bagaimana mengatasi krisis dalam
kehamilan adalah persepsi terhadap peristiwa (kehamilan),
dukungan situasional (dukungan ini merupakan orang-orang atau
sumber-sumber yang tersedia untuk memberikan dukungan, bantuan
dan perawatan). Dalam hal ini bisa keluarga atau penggantinya dan
mekanisme coping seseorang untuk menyelesaikan
masalah(Hamilton, 1995: 60).
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum keadaan umum: baik,cukup,lemah.
2) Kesadaran
bagaimana tingkat kesadaran pasien, misal :
composmetis : sadar dan juga bisa diajak untuk berkomunikasi
Apatis : kalau ditanya baru bisa menjawab dan respon bila
ada rangsangan
Somnolen : pasien tampak lemah seperti mengantuk, kalau
dibangunkan ada respon.
Delirium : hanya tinggal reflek kornea (sentuhan ujung kapas
pada kornea, akan menutup kelopak mata)
Soporakomatus : pasien hanya tidur bila dirangsang, buka mata
sedikit lalu menutup mata kembali
Coma : tidak ada respon sama sekali.
3) Bentuk tubuh: adakah kipose,( punggung membungkuk) adakah
skoliose (punggung miring sebelah sisi), adakah lordose (punggung
mendekik ke depan).
4) TTV
a) Tekanan Darah
Tekanan darah dinilai dalam dua hal, sebuah tekanan tinggi
sistolik yang menandakan kontraksi maksimal jantung dan
tekanan rendah diastolik atau tekanan istirahat.
43

Pemeriksaan tekanan darah biasanya dilakukan pada lengan


kanan, kecuali pada lengan tersebut terdapat cedera. Perbedaan
antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut. Di
Indonesia, tekanan darah biasanya diukur dengan tensimeterair
raksa.
Tekanan darah normalnya : 100/70 140/90 mmHg.
Apabila kurang dari 100/70 disebut hipotensi
Apabila lebih dari 140/90 disebut hipertensi.

b) Deyut Nadi

Denyut merupakan pemeriksaan pada


pembuluh nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya
diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut
arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri
brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher,
arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis
pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki.
Pemeriksaan denyut dapat dilakukan dengan
bantuan stetoskop.

Denyut sangat bervariasi tergantung jenis


kelamin, jenis pekerjaan, dan usia. Bayi yang baru
dilahirkan (neonatus) dapat memiliki dentur 130-150
denyut per menit. Orang dewasa memiliki denyut
sekitar 50-90 per menit. Apabila kurang dari tersebut
disebut brakikardia, dan apabila lebih dari normal
disebut takikardia.

c) Respirasi

Respirasi normalnya 16 24 x per menit. Apabila


melebihi normalnya disebut takipnea dan apabila
kurang dari normal disebut bradipnea.
44

d) Suhu

Pemeriksaan suhu akan memberikan tanda suhu inti yang


secara ketat dikontrol karena dapat dipengaruhi oleh reaksi
kimiawi.

Pemeriksaan suhu tubuh dapat dilakukan di beberapa


tempat yaitu :

(1) ketiak
(2) mulut
(3) anus

nilai setandar untuk mengetahui batas normal suhu tubuh


manusia dibagi menjadi empat yaitu :

(1) Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36C


(2) Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5C
(3) Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40C
(4) Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40C
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemeriksaan_fisik.)
5) BB dan TB
- BB : kenaikan berat badan rata-rata 1,5-2 kg perbulan pada
trimester III pertambahan berat badan normal 9kg-13,5kg
- TB: Untuk menentukan adanya resiko tinggi atau tidak (misal TB
< 145 cm) resiko terjadi CPD (Cephalo-pelvic Disproportion). Ibu hamil dengan
tinggi badan kurang dari rata-rata(diperkirakan kurang dari 145 cm)
kemungkinan panggulnya sempit (Depkes RI, 1994 : 10).
6) LILA
Lingkar lengan atas diukur pada setengah panjang lengan
nondominan, nilainya harus lebih dari 23,5 cm. LILA
menunjukkan status nutrisi ibu hamil. LILA < 23,5 cm
menunjukkan status nutrisi ibu hamil kurang dan harus
mendapatkan penanganan agar tidak berkomplikasi pada janin.
45

8) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
Kepala : rambut hitam, lurus, mudah rontok/ tidak, mudah
dicabut/ tidak, kebersihan rambut dan kulit kepala.
Rambut yang merah, mudah rontok dan mudah
dicabut menandakan adanya gizi buruk.
(http://ainicahayamata.wordpress.com/2011/03/30/
pengkajian-pada-antenatal-trisemester-ketiga/)
Muka : pucat/ tidak, terdapat cloasma gravidarum/ tidak
sebam/ tidak.
Cloasma Gravidarum yaitu suatu tanda kehamilan
yang muncul akibat pengaruh hormon MSH
(Melanosyte Stimulating Hormon) yang biasanya
sering ditemukan di dahi, pipi dan hidung dan akan
menghilang dengan sendirinya secara berangsur-
angsur setelah persalinan.

Mata : Simetris/ tidak, Konjungtiva palpabre warna merah


muda/ putih, apabila putih menunjukkan adanya
anemia karena kekurangan protein dan Fe sebagai
sumber pembentukan eritrosit. Sklera ikterus/
putih.Sklera ikterus/ kuning bisa terjadi karena ibu
menderita hepatitis atau bisa juga terjadi karena
kelebihan vitamin A.
Hidung : Apakah simetris/tidak, adakah pengeluaran
secret/tidak,bersih/tidak, ada polip/tidak.
Mulut : Bibirpucat/merah, stomatitis/tidak, cariesgigi/tidak,
, ada epulis/tidak, nafasberbau/tidak.
Bibir pucat menandakan adanya anemia, stomatitis
bisa terjadi karena kekurangan vitamin C atau bisa
juga karena infeksi oleh jamur atau virus, epulis
terjadi karena hipertropi jaringan gusi yang
disebabkan oleh peningkatan hormon estrogen dan
progesteron, nafas berbau kemungkinan terjadi
46

karena personal hygine yang kurang, terdapat gigi


palsu atau karena adanya infeksi pada saluran
nafas. Dan gigi yang berlubang dapat menjadi port
de entree bagi mikroorganisme dan bisa beredar
secara sistemik
Telinga : simetris/ tidak, apakah ada pengeluaran cairan,
apakah simetris,keluhan pendengaran.
Leher : apakah adanya pembesaran kelenjar limfe di bawah
telinga dan pembesaran kelenjar tiroid. Kelenjar
limfe yang membesar menunjukkan adanya infeksi,
ditunjang dengan tanda yang lain, seperti:
hipertermi, nyeri, bengkak.
Thorax : Auskultasi respirasi normal/ tidak, apakahterdapat
suara wheezing (ngik ngik) dan ronchi (grog -
grog), perkusi dan paru-paru orang normal adalah
resonan yang terdengar dag-dug-dug. Irama normal
tidak terdengar dysaritmia pada kehamilan terjadi
peningkatan denyut jantung ibu.
Payudara : apakah payudara simetris antara kiri dan kanan.
Apakah terjadi hiperpigmentasi areola,
hiperpigmentasi terjadi akibat adanya hormon
estrogen dan progesteron. Dengan palpasi dapat
ditentukan apakah terdapat pembengkakan yang
abnormal. Saat palpasi, naikkan tangan di atas
kepala supaya payudara kencang dan hasil
pemeriksaan lebih akurat. Kaji apakah ASI atau
kolostrum sudah keluar dengan memencet areola
mamae ibu. Kehamilan 8 bula keatas warnanya
kuning seperti kuning susu jolong, payudara tegang
dan membesar. Kaji juga kebersihan putting.
Axila : terjadi pembengkakan kelenjar limfe/ tidak.
Abdomen : Membesar sesuai umur kehamilan/tidak, tampak
gerakan janin/tidak, linea
47

alba/nigra,hiperpigmentasi/tidak, bentuk
pembesaran (melenting dan memanjang).
Primigravida perut tegang dan menonjol ada strie
livida (bercak berwarna kebiru -
biruan).Multigravida perut lembek, menggantung,
dan striae albican (bercak berwarna putih), dan
apakah ada linea nigra (garis membujur berwarna
hitam), linea alba (garis membujur berwarna
putih). adakah bekas luka operasi apa, bila
adabekas luka operasi apa, kapan, dan disebabkan
oleh apa.
genetal : Apakah ada tanda cadwick (vagina dan vulva
mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak lebih merah
dan kebiru-biruan). Adakah varices atau tidak yang
dsebabkan karena penekanan pembuluh vena oleh
uterus sehingga menyebabkan bendungan darah
dan terjadi pelebaran pembuluh darah (varices).
Ekstremitas : Kaki/tangan kanan dan kiri sama panjang atau
tidak, bersih atau tidak, jari-jari lengkap atau tidak,
terdapat oedema yang disebabkan oleh vena
femoralis, karena uterus membesar sehingga
mempengaruhi masuknya cairan dalam pembuluh
vena.Inilah yang menyebabkan oedem, adanya
varices/tudak yang dsebabkan karena penekanan
vena femoralis oleh uterus sehingga menyebabkan
bendungan darah dan terjadi pelebaran pembuluh
darah (varices).
9) Pemeriksaan khusus
(b) Palpasi : dari periksa raba dapat ditentukan
(1) Usia kehamilan
(2) Bagian-bagian janin dalam rahim
(3)Sampai dimana bagian terdepan janin masuk dalam panggul
48

(4)Ada tidaknya keseimbangan antara ukuran kepala janin


dengan panggul
(5) Janin tunggal atau kembar
- Leopold I
Menentukan tinggi fundus uteri sehingga usia
kehamilan dapat diketahui, tinggi fundus dapat
ditentukan dengan pita ukur, menentukan pula bagian
janin pada fundus uteri, kepala teraba keras dan bulat.
- Leopold II
Menentukan bayas samping uterus dan posisi punggung
pada bayi letak memanjang, pada letak lintang
ditentuka letak kepala.
- Leopold III
Menentukan bagian janin yang ada dibawah, dan
menentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk
PAP atau belum.
- Leopold IV
Seberapa jauh bagian terbawah janin masuk PAP.
(6) Abdoment: TFU sesuai dengan kehamilan trimester III>
30cm> setinggi pusat( Sulaiman, 1997 :136).
(c) Auskultasi
DJJ pada daerah punggung janin dengan stetoskop monoaural
atau Doppler terdengar pada kehamilan 18-20 minggu. DJJ
normal 120-140x/mnt interval 3x hitungan dalam 15 detik,
atau dengan mendengarkan 3x5 detik dikalikan 4.(Sulaiman,
1997: 136)
(d) Perkusi
Reflek patella : apabila hipoviaminosis B1 dan penyakit
syaraf , lutut ibu hiperekstensi pada khasus eklamsi.apabila
reflek negative kemungkinan kekurangan vitamin
B1(Pusdinakes, 1997: 136).
9) Pemeriksaan panggul
49

Ukuran panggul luar : bila ada paengukuran yang kurang dari


normal ada kemungkina panggul sempit (CPD)
a. Distansia spinarum (24 cm-26cm )
b. Distansia kristarum(28cm-30 cm)
c. Konjunggata eksterna (bodeluque) 18 cm
d. Distansia tuberum ( 10,5cm)(Sarwono, 1999:111-112).
10) Pemeriksaan penunjang
a. Hb sahli (normal 11 gr %) menentukan anemia atau tidak. Hb
perlu dilakukan 3 bulan sekali karena pada orang hamil sering
timbul anemia karena defisiensi Fe.
b. Protein urine untuk mengetahui kadar protein pada urine, dan
apabila ditandai juga dengan odema pada muka dan tangan dan
juga tekanan darah tinggi itu merupakan tanda-tanda dari pre
eklamsia pada ibu hamil.
c. Urine reduksi mengetahui kadar glukosa dalam urine.
Adanya glukosa dalam urine orang hamil harus dianggap
sebagai gejala penyakit diabetes kecuali kalau kita dapat
membuktikan bahwa hal-hal lain yang menyebabkannya.
Pada akhir kehamilan dan dalam nifas reaksi reduksi dapat
menjadi positif oleh adanya laktose dalam air kencing.
d. Pemeriksaaan radiology bila diperlukan(Sarwono, 1999: 132).
11) KSPR
Untuk skrining / deteksi dini ibu resiko tinggi agar segera
mendapatkan penanganan yang tepat untuk mencapai persalinan
yang aman dan sehat dengan menggunakan kartu skor Poedji
Rochjati.
II. Identifikasi Diagnosa Masalah
Merupakan pengembangan mengenai masalah dari interpretasi data
dasar ke dalam identifikasi ysng spesifik mengenai diagnosa masalah
atau kebutuhan yang ditunjang data subyektif dan data obyektif.
III. Antisipasi masalah potensial
Masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul dan bila tidak
segera diatasi dapat mengganggu keselamatan hidup klien, maka
maslah potensial harus diantisipasi, dicegah, dan diawasi, dan
dipersiapkan tindakan yang akan dilakukan.
IV. Identifikasi kebutuhan segera
50

Merupakan langkah yang berkesinambungan dari proses


penatalaksanaan asuhan kebidanan pada saat bidan bersama klien
dimana terdapat indikasi situasi yang gawat sehingga bidan harus
nertidak untuk menyelamatkan jiwa lkien.
V. Intervensi / perencanaan
(Diagnosa, tujuan dengan kriteria, rasional)
Suatu pengembangan rencana yang menyeluruh meliputi : apa yang
diidentifikasi oleh kondisi setiap masalah yang berkaitan, gambaran
tentang apa yang terjadi berikutnya, konseling dan rujukan.
Diagnosa : GPAPIAH, UKminggu, tunggal, hidup, intrauteri, letak
kepala, punggung kiri, keadaan jalan lahir normal, KU ibu baik.
VI. Implementasi / pelaksanaan
Sesuai dengan masalah dan kebutuhan ibu maka dilakukan
implementasi dan rencana tindakan yang telah disusun. Implementasi
selalu diupayakan dalam waktu singkat, efektif, Hemat dan berkualitas.
VII. Evaluasi
Adalah merupakan tahap terakhir dari asuhan kebidanan untuk menilai
tentang kriteria hasil yang dicapai. Apakah sesuai dengan rencana atau
tidak, dalam evaluasi dilakukan dengan pendekatan SOAP
S : data subjektif : yang didapat dari keluhan utama klien
O : data objektif : yang didapat dari hasil pemeriksaan yang
dilakukan oleh petugas
A : GP APIAH umur kehamilanmgg dengan..Menilai
sejauh mana keberhasialan dari tujuan yang telah ditetapkan
berdasarkan data subjektif dan objektif
P :Planning : perencanaan tindakan yang perlu dilakukan untuk
peninjauan ulang terhadap langkah-langkah proses manajement
kebidanan sebelumnya. (Doc. Dokumentasi kebidanan)
51

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL


PADA NY.T, USIA 28 TAHUN, G2P10001, UK 36-37 MINGGU
DI BPM HARIYATI, SST. NGLAMES MADIUN

Tanggal masuk : 5 November 2013 Pukul : 9.15 WIB


Tempat : BPM Hariyati, SST. No. Register : -

I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 5 November 2013-11-05 Pukul : 9.15 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Pasien : Ny. T Nama Suami : Tn. E
Umur : 28 tahun Umur : 40tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ bangsa: Jawa/Indonesia Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : Ds.Sumberejo RT 10/Rw 2, Kec/Kab Madiun
2. Keluhan Utama
Ibu mengeluh nyeri pinggang pada akhir-akhir ini.
3. Data Kebidanan
a.Riwayat menstruasi
Menarche : usia 14 tahun
52

Siklusnya : 28 hari, teratur


Lama : 7 hari
Keluhan :-
Jenis : encer
Warna : merah agak kehitaman
Bau : Anyir
Mens terakhir : 24 Februari 2013
57
b.Status perkawinan
Kawin/ tak kawin : Kawin
Berapa kali : 1 kali
Usia Kawin pertama : 25 tahun
Lama perkawinan : 3 tahun
c. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu :
N Kehamilan Umur Tanggal Jenis Tempat penolong penyulit
o kehamilan partus partus partus
1. Pertama Aterm 05 -05- Normal BPM Bidan Lilitan
2011 Madiun tali pusat

Riwayat nifas dan anak yang lalu :


Anak Nifas
N Jenis BB PB(c Keadaan Laktasi Perdarahan Nifas Ket
o kelamin (gr) m) anak (bulan) (hari)

1. Perempuan 2900 45 Sehat 12 - 40 -


bulan hari

d.Riwayat kehamilan sekarang


HPHT : 24 Februari 2013 HPL : 1 Desember 2013
Usia Kehamilan : 36-37 minggu
ANC :
- TM 1 : ibu mengatakan ANC 3 kali di bidan, TT 1
kali, keluhan yang dirasakan ibu mual muntah, dan
sering kencing, mendapatkan terapi tablet Fe dan
53

vit. C dari bidan, mendapatkan penyuluhan nutrisi


dengan makan sedikit tapi sering, dan juga
penyuluhan cara mengatasi sering kencing yaitu
dengan banyak minum dipagi hari dan mengurangi
minum kopi, teh, dll.
- TM II : ibu mengatakan ANC 4 kali di bidan, dan
tidak ada keluhan. Oleh bidan disarankan untuk
mengurangi makan nasi dan minum susu karena
peningkatan berat badan yang terlalu tinggi.
- TM III : ibu mengatakan ANC 1 kali di
bidan, dan tidak ada keluhan, pendapatkan
penyuluhan tentang nutrisi, istirahat, perawatan
payudara, cara membersihkan puting dan areola,
tanda bahaya persalinan.
e. Riwayat keluarga berencana
Jenis KB yang digunakan : -
4. Data Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit menurun
dengan gejala sering makan, sering minum, sering kencing (DM),
nyeri pada ulu hati (Hypertensi), menahun seperti jantung
berdebar-debar (jantung), menular seperti batuk tidak sembuh-
sembuh selama 2 minggu dan berdarah(TBC), kencing seperti teh
(Hepatitis).
b. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun dengan
gejala sering makan, sering minum, sering kencing (DM), nyeri
pada ulu hati (Hypertensi), menahun seperti jantung berdebar-
debar (jantung), menular seperti batuk tidak sembuh-sembuh
selama 2 minggu dan berdarah(TBC), kencing seperti teh
(Hepatitis).
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menurun dengan gejala sering makan, sering minum, sering
54

kencing (DM), nyeri pada ulu hati (Hypertensi), menahun seperti


jantung berdebar-debar (jantung), menular seperti batuk tidak
sembuh-sembuh selama 2 minggu dan berdarah(TBC), kencing
seperti teh (Hepatitis).
Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan
kembar.
5. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu makan 3 x/hari komposisi nasi 1.5 centong, sayur
2 irus(bayam,kangkung,wortel,sawi), lauk (tempe,
tahu,ayam,ikan), ibu minum air putih 6 8 gelas
perhari, ibu tidak pantang makanan.
Saat hamil : makan berkurang selama 3 bulan pertama kehamilan
karena mual muntah, berikutnya makan 4-5 x/hari
komposisi nasi 2 centong, sayur 2 irus
(bayam,kangkung,wortel,sawi), lauk (tempe, telur,
ayam, ikan, daging), kadang-kadang ibu
mengkonsumsi buah pisang, pepaya, jeruk.ibu minum
air putih 6 8 gelas perhari,susu 1 gelas perhari, ibu
tidak pantang makanan.
b. Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 4 5 x / hari, warna kuning jernih, tidak ada
keluhan. BAB 1 x biasanya pada pagi hari,
konsistensi lunak warna kuning tidak ada keluhan.
Saat hamil :BAK 7 8 x / hari, warna kuning jernih, tidak ada
keluhan. BAB3 x biasanya pada pagi hari,
konsistensi lunak warna kuning kecoklatan tidak
ada keluhan.
c. Pola Istirahat
Sebelum hamil:ibu tidur + 8 jam (jam 21.00 05.00 WIB)
Ibu tidur siang + 1 jam (jam 13.00 14.00 WIB)
55

Selama hamil : Ibu tidur + 8 jam (jam 21.00 05.00 WIB) sering
terbangun karena kencing.
Ibu tidur siang +1 jam (jam 11.00 12.00 WIB)
d. Pola aktivitas
Sebelum hamil: Ibu setiap hari melakukan pekerjaan ibu rumah
tangga memasak, mencuci, membersihkan rumah.
Selama hamil: Ibu setiap hari melakukan pekerjaan ibu rumah tangga
memasak, mencuci, membersihkan rumah.
e. Personal hygiene
Sebelum hamil : ibu mandi, gosok gigi 2 x sehari, ganti baju 2 x
sehari sehabis mandi, keramas 2 x seminggu,
cebok dari arah depan ke belakang.
Selama hamil : ibu mandi, gosok gigi 2 x sehari, ganti baju 3-4 x
sehari sehabis mandi/ basah karena keringat,
keramas 4 x seminggu,cebok dari arah depan ke
belakang,ganti celana dalam tiap kali basah.
f. Pola seksualitas
Sebelum hamil : Ibu melakukan hubungan seksual hampir setiap
hari.
Selama hamil : Ibu melakukan hubungan seksual seminggu 2-3
kali.
6. Keadaan psikososial dan Agama
a. hubungan ibu dengan keluarga
ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya akrab, sehingga ibu
dan janin keadaanya baik dan sehat.
b. Hubungan ibu dengan masyarakat
Ibu mengatakan hubungan dengan masyarakat akrab, biasa saja.
c. Kegiatan ibadah
Ibu mengatakan kegiatan ibadahnya patuh shalat 5 waktu, apabila ada
masalah dalam persalinan ibu bisa dituntun untuk berdoa supaya ibu
dan bayinya lahir dengan selamat.

d. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan


56

Ibu mengatakan respon ibu dan keluarga terhadap kehamilannya


mendukung, sehingga ibu merasa nyaman dan diperhatikan keluarga,
dan yang diharapkan bayi lahir debgan normal dan selamat.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Denyut nadi : 84 x /mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
Suhu : 36,4 C

Pemeriksaan Antropometri
BB sebelumnya : 50 kg
BB sekarang : 63 kg
Tinggi badan : 159 cm
LILA : 29,5 cm
Cara berjalan : tegap
Postur tubuh : normal
2.Pemeriksaan fisik.
a. Inspeksi.
Kepala : Kulit bersih, rambut hitam, penyebaran
merata, rambut tidak rontok, tidak ada
ketombe, ikal.
Muka : bersih, segar, agak pucat, tidak ada kloasma.
Mata : Simetris, Konjungtivaagak pucat, sklera putih
tidak ikterus, reflek pupil baik.
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada secret, tidak
ada perdarahan.
57

Mulut : Bibir tidak pucat, bersih, tidak ada karies gigi,


gusi tidak berdarah, bibir segar, tidak
sariawan.
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen, tidak ada
perdarahan.
Dada : pernafasan teratur, tidak sesak nafas, tidak ada
pigeon ches maupun funnel ches.
Mammae : Simetris, puttingmenonjol,
tampakhiperpigmentasi areola dan papila
mammae.
Abdomen : Bersih, tidak ada luka bekas operasi, terdapat
linea nigra, striae lifidae dan striae albican,
pembesaran perut sesuai usia kehamilan.
Ekstremitas : Simetris, tidak ada sindaktili maupun
polidaktili, Tidak ada odema, tidak tampak
varises, gerakan bebas.
b. Palpasi.
Kepala : Tidak ada benjolan abnormal
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid,
kelenjar limfe dan vena jugularis.
Axila : Tidak ada tumor disekitar ketiak, ketiak kiri
dan kanan tidak ada pembesaran kelenjar
limfe dan nyeri tekan.
Mammae : Tidak ada benjolan abnormal pada kedua
payudara, kolostrum sudah keluar.
Abdomen :
- Leopold I : TFU 2 jari dibawah px, fundus
teraba kosong.
- Leopold II:Pada bagian perut kanan ibu
teraba bulat, dan lunak (bokong).Pada bagian
perut kiri ibu teraba bulat, keras, dan
melenting. (kepala janin).
58

- Leopold III : Bagian terbawah teraba


kosong.
- Leopold IV : -
- TFU MC Donald: 33 cm
TBJ : (33-11) x 155 = 3410 gram
c. Perkusi
Reflek patella + / +
d. Auskultasi
Dada : Tidak ada wheezing dan ronchi.
DJJ :120 x/menit (punctum maximum 2 jari dibawah
umbilikus sebelah kiri)

3. Pemeriksaan penunjang
Ukuran Panggul Luar
- Distancia Spinarum : 25 cm
- Distancia Cristarum : 28 cm
- Conjugata external : 20 cm
- Lingkar Panggul : 100 cm
Pemeriksaan Laboratorium
- Hb : 7 gr %
- Albumin urine : (negatif)
- Reduksi urine : (negatif)
KSPR
Kehamilan Resiko Sangat Tinggi : jumlah skor 14
Keterangan :
- skor awal ibu hamil =2
- Anemia sedang =4
- Letak lintang =8

II. INTERPRETASI DATA


Tanggal : 5 November 2012 pukul : 10.30 WIB
Diagnosa : Ny. T usia 28 tahun, G2P10001, usia kehamilan 36-37 minggu,
janin hidup,tunggal, intra uterin,letak lintang,habitusfleksi,
presentasi punggung, keadaan umum ibu dan janin baik, keadaan
jalan lahir normal, dan kehamilan resiko sangat tinggi, dengan
masalah anemia sedang.
DS :
- Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
59

- Ibu mengeluhnyeri pinggang akhir-akhir ini.


- Ibu mengatakan hamil kedua, dengan usia anak pertama 2,5 tahun
- Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 24 Februari 2013
DO : Kesadaran umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV
TD : 110/70 mmHg HPHT : 24 Februari2013
S : 36,4 C HPL : 1 Desember 2013
N : 84 x/mnt TFU : 33 cm
Rr : 20 x/mnt DJJ : 120 x/mnt
TB : 159 cm
BB : 50kg (sebelumnya) 63 kg (BB sekarang).
LILA : 29,5 cm
Palpasi
- Leopold I :TFU 2 jari dibawah px, fundus teraba kosong.
- Leopold II : Pada bagian perut kanan ibu teraba bulat dan
lunak ( bokong). Pada bagian perut kiri ibu teraba
bulat, keras, dan melenting. (kepala janin)
- Leopold III : Bagian terbawah teraba kosong.
- Leopold IV : -
TFU MC Donald : 33 cm
TBJ = (33 - 11) x 155
= 3410 gram
Auskultasi
- DJJ :120 x/mnt
Punctum Maximum 2 jari di bawah pusat sebelah kiri.
Pemeriksaan penunjang
- Hb : 7 gr % (anemia sedang)
- Albumin urine : (negatif)
- Reduksi urine : (negatif)
- KSPR : 14 (Kehamilan Resiko Sangat Tinggi)
Keterangan :
Skor awal ibu hamil =2
Anemia sedang =4
Letak lintang =8
III. DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL DAN ANTISIPASI
60

Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU
KOLABORASI
KIE : - Menganjurkan ibu untuk segera melakukan USG
- Menganjurkan pada ibu untuk menungging lebih lama (sujud), saat
pagi hari 30 menit, dan sebelum tidur 30 menit.
V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Tanggal : 5November 2013 Pukul : 11.00 WIB
Diagnosa : Ny. T, usia 28 tahun, G2P10001, usia kehamilan 36-37 minggu,
janin hidup,tunggal, intra uterin,letak lintang,habitusfleksi,
presentasi punggung, keadaan umum ibu dan janin baik,
keadaan jalan lahir normal, dan kehamilan resiko sangat tinggi
dengan masalah anemia sedang.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat
memahami penjelasan yang diberikan, dan proses persalinan
dapat berlangsung normal.
Kriteria : -Keadaan umum baik
TTV normal
-TD : 110/70 140/90 mmHg
-S : 36,5 37,5 oC
-N : 80 90 x/menit
-R : 16 24 x/menit
-DJJ normal yaitu 120-160 x/mnt
-TFU sampai arcus costarum atau 3 jari dibawah proc.
xyphoideus. ( 33 cm )
- TBJ : 2500 gr 3500 gr
Intervensi :
1) Lakukan pendekatan terhadap ibu
R/ mengetahui hubungan baik, saling percaya, dan kooperatif.
2) Jelaskan kepada ibu tentang tujuan pemeriksaan kehamilan.
R/ ibu mengerti tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan sehingga
ibu bersedia memeriksakan kehamilannya dengan teratur.
3) Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
61

R/ ibu memahami keadaannya dan keadaan janinnya.


4) Menginformasikan mengenai kebutuhan gizi untuk pasien selama
kehamilan.
R/ agar kebutuhan nutrisi ibu dan janin tercukupi dan ibu terhindar
dari anemia.
5) Menganjurkan ibu untuk segera melakukan USG
R/ agar ibu mengetahui kondisi janinnya.
6) Menganjurkan ibu untuk sujud lebih lama/ mengepel dengan tangan.
( di pagi hari 30 menit dan sebelum tidur 30 menit)
R/ agar posisi janin kembali normal.
7) Menganjurkan ibu untuk meminum tablet Fe dan vit.C serta
menjelaskan sebab pemberiannya.
R/ untuk memenuhi kebutuhan harian ibu hamil akan zat besi.
8) Anjurkan pada ibu untuk menjaga personal hygiene
R/ agar ibu terhindar dari infeksi dan keputihan.
9) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/ agar ibu mempunyai ketenangan hati dalam mengahadapi
persalinan nantinya.
10) Anjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
R/ melenturkan puting, mempermudah pemberian ASI segera setelah
bayi lahir untuk menghindari masalah-masalah yang mungkin timbul
pada masa laktasi.
11) Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada TM III
R/ sehingga bila itu terjadi ibu segera mencari pertolongan petugas
kesehatan.
12) Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan.
R/ agar ibu mengetahui tanda-tanda persalinan.
13) Anjurkan pada ibu untuk melakukan persalinan di RS dengan
ditolong oleh dokter.
R/ agar ibu dan bayi selamat karena ibu masuk dalam Kehamilan
Resiko Sangat Tinggi (KSPR 14)
14) Anjurkan pada ibu untuk kembali 1 minggu lagi (12 November
2013)
R/ agar kesehatan ibu selalu terkontrol untuk mencegah terjadinya
komplikasi lebih dini.

VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 05 November 2013 Pukul : 11.15 WIB
62

1) Membina hubungan baik dengan cara :


a. Mempersilahkan pasien masuk, menjawab salam, dan
mempersilahkan duduk.
b. Memberi senyum, sapa, menciptakan suasana santai,
bersahabat, dan sabardalam mengahapi pasien.
c. Menjaga privasi pasien
d. Mendengarkan keluhan dan perkataan klien dengan penuh
perhatian.
2) Menjelaskan pada ibu tujuan pemeriksaan kehamilan agar kehamilan
berakhir dengan :
a. Keadaan bayi yang sehat fisik maupun mental
b. Ibu dalam keadaan selamat tanpa mengalami penyakit yang
berarti
3) Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa umur
kehamilannya 36-37 minggu, dengan letak lintang, keadaan ibu dan
janin baik.
4) Menganjurkan ibu untuk segera melakukan USG, sehingga dapat
segera mengetahui keadaan janin.
5) Menganjurkan pada ibu untuk menungging lebih lama (sujud), saat
pagi hari 30 menit, dan sebelum tidur 30 menit.
6) Menginformasikan mengenai kebutuhan nutrisi untuk pasien selama
kehamilan
kebutuhan nutrisi ibu akan meningkat saat hamil. Ibu membutuhkan
makanan yang banyak mengandung karbohidrat seperti nasi,roti,mie.
Protein seperti tahu,tempe,ikan. Vitamin seperti sayuran dan buah-
buahan, mineral dan air. Pada kehamilan trimerter III dikhawatirkan
kenaikan BB yang berlebihan sebaiknya karbohidrat dan lemak
dikurangi tapi protein dan lemak ditambah. Serta ibu sebaiknya
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (Fe) baik nabati
(daun singkong, daun pepaya, dll.) maupun hewani (hati, daging,
dan ikan).
7) Memberikan tablet Fe yang diminum 1x/hari untuk mengatasi
anemia pada ibu, sebaiknya diminum pada malam hari untuk
menghindari mual.Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah
63

merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam


sel darah merah berada di bawah normal. Anemia defisiensi Fe
disebabkan oleh beberapa hal antara lain hipervolemia yang terjadi
saat kehamilan. Pada wanita hamil saat volume darah meningkat 1,5
liter. Peningkatan volume tersebut terutama terjadi peningkatan
plasma bukan peningkatan jumlah sel eritrosit. Walaupun ada
peningkatan jumlah eritrosit dalam sirkulasi yaitu 450 ml atau 33%,
tetapi tidak seimbang dengan peningkatan volume plasma sehingga
terjadi hemodilusi.
Tablet Fe dapat diminum dengan air putih atau dengan minuman
yang mengandung vit.C, karena suasana asam dalam lambung akan
memudahkan dalam penyerapan tab.Fe. Namun sebaiknya tidak
diminum saat perut kosong, karena dapat menyebabkan iritasi pada
lambung. Paling baik tab.Fe diminum 1-2 jam setelah makan.
8) Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
ibu hamil membutuhkan istirahat 10-11 jam /hari tidur siang
minimal 2 jam tidur malam 7-8 jam. Tidur siang sangat dianjurkan
karena dengan istirahat yang cukup dan memulihkan tenaga ibu.
selama aktivitas ibu dilarang melakukan pekerjaan yang berat seperti
mengangkat benda berat, ibu dianjurkan untuk berjalan-jalan pagi
menghirup udara segar, melakukan gerakan yang dapat melatih otot
panggul seperti senam hamil.
9) Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
Untuk menjaga kebersihan tubuh, pakaian dan lingkungan.
Kebersihan tubuh yaitu mandi 2 x /hari, gosok gigi 2 x/hari, keramas
2 x/ minggu, genetalia dengan cebok dari arah depan ke belakang,
memakai pakaian yang longgar, tidak ketat, bersih dan menyerap
keringat, memakai celana dalam yang menyerap keringat dang ganti
tiap kali basah , menghindari lingkungan yang kotor dan polusi yang
mengganggu kesehatan.
10) Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
untuk melenturkan puting, mempermudah pemberian ASI segera
setelah bayi lahir untuk menghindari masalah-masalah yang
mungkin timbul pada masa laktasi.
64

11) Menginformasikan tanda bahaya dalam kehamilan TM III


-Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah
keluarnya cairan yang berwarna seperti darah, jumlah banyak, dan
disertai dengan rasa nyeri, perdarahan ini bisa berarti abortus. Pada
kehamilan lanjut adalah keluar darah yang banyak tapi kadang-
kadang dan tidak selalu disertai rasa nyeri. Perdarahan ini bisa
berarti kelainan pada plasenta.
-Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang hebat pada kehamilan adalah gejala dari pre-
eklamsi.
-Gangguan penglihatan
Penglihatan kabur, cepat lelah, dan nafsu makan menurun dapat
mengarah ke anemia.
-Bengkak pada muka dan tangan dapat mengarah ke pre-eklamsi.
-Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang menunjukkan masalah mengancam
keselamatan jiwa adalah nyeri yang hebat, menetap, dan tidak
hilang setelah istirahat.
-Janin kurang bergerak seperti biasanya
Janin harusnya bergerak paling sedikit 10 kali dalam sehari. Tidak
adanya gerakan bukan selalu pertanda buruk. Bisa saja janin saat itu
tengah tertidur nyaman dalam rahim ibu (sleeping baby)
12) Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan meliputi :
- Keluarnya lendir bercampur darah
Selama kehamilan bayi anda tersumbat dalam rahim oleh mucus
(gumpalan lendir yang lengket pada leher rahim). Saat persalinan
dimulai dan cervix mulai membuka, gumpalan mucus tadi terhalau.
Pada saat bersamaan, membran yang mengelilingi bayi anda dan
cairan amniotik agak memisah dari dinding rahim. Penampakan
dari darah dan mucus yang keluar tampak bagai cairan lengket
berwarna merah muda ini merupakan tanda anda segera akan
menjalani proses persalinan.
- Pecahnya ketuban
Cairan yang menyembur atau merembes dari vagina menandakan
lapisan kantong ketuban yang menyelimuti dan melindungi bayi
anda telah pecah. Hal ini dapat terjadi beberapa jam sebelum atau
65

pada saat proses persalinan. Sebagian besar persalinan terjadi tidak


lebih dari 24 jam setelahnya.
- Kontraksi yang teratur, meningkat, dan bertambah sakit bila untuk
beraktivitas.
Mulanya, kontraksi tersasa seperti sakit pada punggung bawah,
yang berangsur-angsur bergeser ke bagian bawah perut. Beberapa
menggambarkannya mirip dengan mulas saat haid. Saat mulas
bergerak kebagian perut dengan tangan dapat anda rasakan bagian
perut tersebut mengeras. Kejangnya mirip kontraksi Braxton Hicks
(kontraksi palsu), namur terasa teratur, semakin seiring dengan
kemajuan proses persalinan. Rahim tersusun oleh otot-otot
longitudinal involuntary, yaitu otot-otot yang tak dapat anda
kontrol sesuka hati. Selama proses melahirkan, otot-otot tersebut
semakin menebal dan memendek seiring dengan setiap kontraksi,
dan saat itu juga otot-otot itu berangsur-angsur berhenti menipis,
atau menghapus cervix. Proses ini berlanjut hingga pembukaan
cervix menjadi penuh, ukuran lebarnya antara 8-10 cm. Dewasa ini
besarnya bukaan tidak lagi diukur dengan jari. Lima jari berarti
bukaan penuh.
Tahap awal dilatasi dari 1-4 cm berlangsung paling lama. Kontraksi
perlahan dan muncul setiap 15-20 menit, lalu berangsur menguat
dan semakin sering sehingga menjadi setiap tiga hingga lima menit,
yang membuat anda merasa tak nyaman. Bila air ketuban anda
belum pecah, lebih baik mendatangi rumah sakit begitu kontraksi
terasa setiap 10 menit. Begitu dilatasi servix mencapai 4 hingga 5
cm, kontraksi akan terasa semakin cepat hingga seperti muncul
bergelombang. Untuk mengatasinya ambillah nafas pendek-pendek
namun cepat, dan waktu untuk menarik nafas diantaranya akan
terasa sangat singkat. Bisa dikatakan inilah masa terberat
melahirkan, yang bisa membuat anda ingin memperoleh obat
penghilang nyeri.
13) Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan persalinan di RS dengan
pertolongan dokter, demi keselamatan ibu dan bayi karena letak bayi
lintang dan ibu termasuk KRST (KSPR 14).
66

14) Menganjurkan ibuuntuk kembali lagi 1 minggu atau bila ada


keluhan, untuk mengetahui kemajuan kehamilan.

VII. EVALUASI
Tanggal : 5 November 2013 Pukul : 11.35 WIB
S : ibu mengatakan sudah mengerti tentang informasi dan penjelasan dari
petugas kesehatan, serta mampu mengulang kembali penjelasan yang
diberikan.
O : Ibu mengangguk ketika diberi penjelasan
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg
S : 36,4 C
N :84 x/mnt
Rr: 20 x/mnt
- Leopold I :TFU 2 jari dibawah px, fundus teraba kosong.
- Leopold II : Pada bagian perut kanan ibu teraba bulat
dan lunak (bokong).Pada bagian perut kiri ibu
teraba bulat, keras, dan melenting. (kepala janin)
- Leopold III : Bagian terbawah teraba kosong
- Leopold IV : -
TFU MC Donald : 33 cm
TBJ = (33 - 11) x 155
= 3410 gram
A : Ny. T, usia 28 tahun, G2P10001, usia kehamilan 36-37 minggu, janin
hidup,tunggal, intra uterin,letak lintang,habitusfleksi, presentasi
punggung, keadaan umum ibu dan janin baik, keadaan jalan lahir
normal, dan kehamilan resiko sangat tinggi dengan masalah anemia
sedang.
P:
67

- Anjurkan pada ibu untuk kontrol 1 minggu lagi tanggal (12


November 2013) atau bila ada keluhan.
- Menganjurkan ibu untuk melakukan USG.
- Menganjurkan ibu untuk menungging lebih lama (pagi 30 menit,
sebelum tidur 30 menit.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari kesimpulan data kegiatan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan :
1. Dalam pengkajian Ny.T didapatkan data subyektif dan obyektif.
2. Dalam pengkajian yang didapatkan dari data subyektif dan obyektif di
diagnosa Ny. T usia 28 tahun, G2P10001, usia kehamilan 36-37 minggu,
janin hidup,tunggal, intra uterin,letak lintang,habitusfleksi, presentasi
punggung, keadaan umum ibu dan janin baik, keadaan jalan lahir
normal, dan kehamilan resiko sangat tinggi dengan masalah anemia
sedang.
3. Diagnosa potensial tidak ada karena dalam kehamilannya Ny.T dengan
keluhan nyeri pinggang dan mengalami anemia sedang.
4. Tindakan segera yang dilakukan adalah melanjutkan intervensi sesuai
kondisi pada Ny.T
5. Intervensi yang diberikan antara lain melakukan pendekatan terhadap
ibu, menjelaskan tentang tujuan pemeriksaan kehamilan, menjelaskan
tentang hasil pemeriksaan, menginformasikan kebutuhan gizi selama
kehamilan, menganjurkan untuk sujud lebih lama (30 menit di pagi hari
dan sebelum tidur), menganjurkan minum tab Fe 1 tablet sehari,
menganjurkan untuk menjaga personal hygiene, menganjurkan istirahat
cukup, menganjurkan untuk melakukan perawatan payudara,
memberitahu tanda-tanda bahaya TM III, menjelaskan tanda-tanda
persalinan, menganjurkan untuk melakukan persalinan di RS dengan
ditolong oleh dokter.
6. Implementasi diberikan sesuai dengan intervensi.
7. Setelah dievaluasi ternyata tindakan yang dilakukan sesuai dengan
perencanaan dan waktu yang ditentukan.
68

B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
74
- Mahasiswa sebaiknya memperhatikan aspek sayang ibu dan
kesejahteraan janin dalam kandungan, dalam memberikan asuhan
antenatal.
- Mahasiswa sebaiknya juga mampu memberikan konseling kepada
ibu hamil guna keselamatan dan kesejahteraan janin dan ibu selama
hamil, bersalin maupun nifas.
- Mahasiswa sebaiknya mampu melakukan konseling dengan baik
sehingga dapat memperoleh informasi dengan jelas dan
mendapatkan kepercayaan dari ibu hamil maupun masyarakat
sekitar.
2. Bagi Institusi
Institusi sebaiknya selalu menjaga mutu peserta didik, sehingga
tetap dipercaya oleh masyarakat sekitar.
3. Bagi Klien
Klien sebaiknya secara rutin melakukan pemeriksaan kepada
bidan atau tenaga kesehatan selama kehamilannya guna mengetahui
kesehatannya serta kesejahteraan janin yang ada dikandungannya.
4. Bagi Masyarakat
- Masyarakat sebaiknya mempercayai bidan sebagai tenaga kesehatan
yang berkompeten.
- Masyarakat sebaiknya juga mengetahui betapa pentingnya
pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA
69

Depkes RI.1994.Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks


Keluarga.Jakarta:Pusdiknakes

Kusmiyati Y.2010 Asuhan Kehamilan Ed.2.Yogyakarta:Fitrimaya

Mansjoer, Arief dkk. 1999.Kapita Selekta Kedokteran.Media Askulpius UI:Jakarta

Manuaba.1998.Ilmu Kebidanan,Penyakit kandungan, dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:EGC

Manuaba.2010.Ilmu Kebidanan,Penyakit kandungan, dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan edisi 2. Jakarta:EGC

Mochtar,R. 1998.Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Prawiroharjo,S. 2002. Ilmu Kebidanan, Jakarta: EGC

Sastrawinata,S.1983.Obstetri Fisiologi.Bandung: UNPAD Bandung

Varney,Hellen dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan ed.4.vol I. Jakarta: EGC

Wiknjosastro, Hanifa.1999. Ilmu Kebidanan Edisi 3 cetakan ke 5. Jakarta: YBPSP

Você também pode gostar