Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
The American Society untuk Kualitas ( ASQ , sebelumnya bernama American Society
for Quality Control ( ASQC )), adalah komunitas global berbasis pengetahuan profesional
berkualitas, dengan hampir 80.000 anggota yang didedikasikan untuk mempromosikan dan
memajukan kualitas alat, prinsip, dan praktik di tempat kerja mereka dan masyarakat.
ASQ didirikan pada 1946 di Milwaukee , Wisconsin , sebagai cara bagi para ahli
kualitas dan produsen untuk mempertahankan teknik berkualitas peningkatan digunakan
selama Perang Dunia II . ASQ adalah sebuah organisasi global dengan anggota di lebih dari
150 negara. ASQ memiliki pusat layanan di Meksiko, China dan India, dan telah membentuk
aliansi strategis dengan banyak organisasi di negara-negara seperti Brazil dan Uni Emirat
Arab untuk mempromosikan produk ASQ dan pelatihan.
Sertifikasi ASQ
Dengan demikian maka diperlukan adanya suatu sistem pengawasan atas jaminan
mutu internal audit melalui quality assurance. Menurut Sawyer dalam Jatnika (2006) bahwa
tujuan dari program quality assurance adalah untuk memberikan keyakinan memadai bahwa
pekerjaan audit yang dilaksanakan telah sesuai dengan standar yang ada, piagam audit, dan
standar lain yang berlaku. Untuk lebih memfokuskan pembahasan tentang convergence
CBOK terhadap mutu internal audit professional, maka pembahasan dalam paper ini lebih
diarahkan pada peran Standar Quality Assurance dalam meningkatkan mutu internal audit
professional.
TUJUAN
Untuk memudahkan arah penulisan paper ini, maka diperlukan penetapan tujuan yang
diharapkan tercapai dari penulisan ini adalah:
Manfaat yang diharapkan sebagai dampak dari capai tujuan di atas adalah:
Meningkatnya pemahaman dan ketrampilan dalam penerapan standar Quality Assurance
untuk meningkatkan mutu audit internal.
GAGASAN
Sebelum membahas lebih jauh tentang kondisi kekinian dari Quality Assurance, kami
mengawali menjelaskan secara singkat tentang quality assurance dan mutu. Ini kami lakukan
untuk menyamakan persepsi awal sebagai pengantar untuk membahas lebih jauh tentang
quality assurance dan implikasinya terhadap mutu audit internal.
Selanjutnya audit mutu adalah, Audit mutu adalah proses pemeriksaan sistematis
sistem mutu yang dilakukan oleh auditor mutu internal atau eksternal atau tim audit, yang
merupakan bagian penting dari sistem mutu manajemen organisasi dan merupakan elemen
kunci dalam sistem standar mutu ISO, ISO 9001.
Selanjutnya, Hadiawiardjo, dkk., dalam Jatnika (2006) bahwa QA adalah istilah yang
menyatakan keseluruhan kegiatan yang terencana dan resmi yang dimaksudkan untuk
memberikan kepercayaan bahwa keluaran akan memenuhi tingkat mutu yang diinginkan.
Sedangkan The Institute of Internal Auditor pada Statement on Internal Auditing Standards
No 4: Quality Assurance (1986, ) mendefinisikan sebagai berikut: As a general term, "quality
assurance" is usually understood to mean the process of objective review of overall
effectiveness and compliance with relevant policies and standards.
Sasaran pembelajaran dari peran standar quality assurance dalam meningkatkan mutu
auditing professional adalah:
Quality assurance sangat perlu dalam menjaga kemampuan departemen internal audit untuk
melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien, dan juga sangat penting dalam mencapai
dan memelihara.tingkat kepercayaan dari manajemen, komite audit, dan semua pihak yang
mempunyai hubungan dengan pekerjaan dan hasil internal audit. Untuk kepentingan
pelaksanaan quality assurance, the Institute of Internal auditor memberikan pengarahan
dengan dikeluarkannya Statement on Internal Auditing Standards No 4 tentang Quality
Assurance. Selanjutnya pengarahan ini dimasukan sebagai bagian dari standar 560 dari
Standards for the Professional Practice of Internal Auditing.
Standar IIA 1312 "mengharuskan setiap departemen audit internal untuk memiliki penilaian
mutu eksternal setidaknya sekali setiap lima tahun oleh reviewer independen berkualitas dari
luar organisasi." Dengan kata lain, di samping fungsi review internal QA, audit internal harus
dinilai audit independen internal atau kontrak dengan penyedia luar untuk menilai mutu
keseluruhan dari fungsi audit internal. Ini merupakan persyaratan kunci untuk semua
departemen audit internal.
Sebuah review QA biasanya dimulai dengan suatu review rinci sesuai dengan prosedur audit
internal, termasuk:
Selanjutnya sebagai hasil dari prosedur review dan survei auditee, resensi QA harus
meringkas hasil dan menyiapkan laporan kepada CAE. Berdasarkan laporan rekomendasi ini,
rencana untuk perbaikan atau tindakan korektif harus ditetapkan. Dalam beberapa kasus, jika
review menemukan bahwa audit selesai tertentu tidak mengikuti prosedur audit internal yang
baik, program review yang sedang berlangsung atau tindakan perbaikan harus ditetapkan.
Ada berbagai pihak yang akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan review QA internal
control, yaitu:
Untuk Audit Internal, sebagai penerima manfaat utama dari setiap program review
QA Audit internal akan audit internal itu sendiri. Review QA audit internal akan
memungkinkan reviewer luar untuk menilai seberapa bagus fungsi audit internal yang
dilakukan dalam memenuhi standar audit internal. Hal ini dapat menjadi manfaat yang
berharga untuk fungsi audit internal moderen. Review QA audit internal, yang dilakukan oleh
pihak luar, dapat dilakukan ke beberapa area tertentu dengan cara tidak sepenuhnya sesuai
dengan standar atau di mana efisiensi yang lebih baik dapat dicapai. Hasil review QA
tersebut, manajemen audit internal dapat meningkatkan operasinya sendiri secara
keseluruhan.
Untuk Manajemen, ringkasan hasil audit internal dari review QA dengan berbagai
tingkat manajemen senior dapat menjadi informasi yang menyediakan keyakinan yang lebih
besar dalam review mutu audit internal yang dilakukan kepada manajemen senior, ini adalah
keuntungan besar bagi perusahaan secara keseluruhan.
Tentu saja, manfaat yang ada dapat menjadi efektif jika pelaksanaan review QA audit
internal mematuhi standar-standar mutu yang berlaku, dan mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan untuk review QA audit mutu secara total.
Setelah selesai review, manajer yang bertanggung jawab untuk unit terakhir akan
merespon laporan audit, dan salinan dari laporan akhir akan disampaikan kepada direktur
audit internal, yang bisa mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan. Ini adalah cara
yang sangat efektif untuk mengatur review QA internal audit ketika fungsi audit
didistribusikan di seluruh perusahaan.
Terlepas dari gambaran umum tentang kondisi kekinian di atas, pada bagian ini kami
tampilkan beberapa solusi atau kebijakan IIA yang pernah dilakukan berkait dengan review
QA mutu audit internal. Tim PwC Advisory Internal Audit Anderson and Chambers (2006),
bahwa dalam menanggapi peningkatan fokus tata kelolah yang efektif, maka Institute of
Internal Auditors (IIA) mengeluarkan dua ketentuan kunci untuk merevisi standar untuk
praktek audit internal pada tahun 2002. Dari dua ketentuan, jaminan kualitas eksternal review
(QAR) dianggap sangat penting, yang mencerminkan peningkatan peran yang dimainkan
oleh departemen audit internal dalam pengawasan, risiko dan kegiatan tata kelola perusahaan
yang luas.
1) Pemantauan kinerja audit internal: program QA yang selalu sukses dibangun di atas
komitmen terus menerus untuk mutu. CAE harus memastikan mutu yang terus
menerus dipantau melalui inisiatif seperti review pengawasan kertas kerja; mutu
internal / peer review dari penugasan selesai, dan pengukuran yang sedang
berlangsung dan analisis metrik kinerja seperti kepuasan klien dan siklus waktu audit.
2) Penilaian internal secara berkala kesesuaian audit internal dengan standar IIA: Dalam
melakukan review QA eksternal, direkam bahwa beberapa departemen audit internal
mengabaikan persyaratan untuk melakukan penilaian periodik audit internal dengan
kesalahan serius.
3) Penilaian Eksternal: Banyak CEA yang mempertimbangkan penilaian eksternal
merupakan langkah penting dalam QA secara keseluruhan dan proses perbaikan.
Selain mengkonfirmasikan kepatuhan dengan standar IIA, penilaian yang dirancang
dengan baik akan memberikan tolok ukur eksternal dan pengukuran yang dapat
digunakan untuk terus meningkatkan kinerja audit internal setelah laporan review QA
eksternal dikeluarkan.
Tiga komponen yang direkomendasikan di atas, merupakan hasil temuan Anderson dan
Chambers dalam melakukan tugas review di beberapa perusahaan kliennya. Dimana tiga
permasalahan yang ditampilkan di atas, secara umum berada di area kekurangtaatan klien
terhadap standar yang ditetapkan oleh IIA.
Secara detail gagasan tentang peningkatan mutu audit internal professional, adalah:
a. Melakukan pemantauan kinerja audit internal secara terus menerus, melalui design
program QA yang dibangun di atas komitmen untuk mutu. Misalnya pemantauan
terhadap: review pengawasan kertas kerja; mutu internal / peer review dari penugasan
selesai, dan pengukuran yang sedang berlangsung dan analisis metrik kinerja seperti
kepuasan klien dan siklus waktu audit.
b. Melakukan penilaian internal secara berkala untuk menguji kesesuaian audit internal
dengan standar IIA. Ini dimaksudkan untuk mempersempit area review QA eksternal,
yang tentunya berdampak pada efisiensi perusahaan.
c. Melakukan penilaian eksternal. CEA harus mempertimbangkan untuk penilaian
eksternal yang merupakan langkah penting dalam QA secara keseluruhan dan proses
perbaikan.
TEKNIK IMPLEMENTASI
PREDIKSI HASIL
Sumber:
"Shainin Medal - ASQ". Retrieved 23 October 2016.
Newcomb, William O. "ASQ Certification: A Brief History". Quality Progress. January 2010.
Hal. 43.
http://dominique122.blogspot.co.id/2015/04/auditing.html