Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MANTANG
Pulau Karas merupakan pulau yang terdapat di sebelah utara Pulau Batam
dan hasil tangkapan ikan. Akses menuju Pulau Mantang dapat dicapai
Kijang. Ada kisah dibalik asal usul penamaan kedua pulau tersebut yang
istana Dalam Besar Ulu Bintan. Yang Mulia Dipertuan Besar Riau-Johor-Pahang-
tetangga. Tutur berucap, bijak bila bertindak merupakan sikap yang membuat
baginda Sultan disegani dan dihormati oleh rakyat, bahkan musuhnya sekalipun.
mengandalkan kekuatan tubuh dan kesaktian keris di tangannya hingga tak ada
yang berani melawan Pendekar Keras. Konon keris yang selalu Ia bawa ialah keris
1
buruk Pendekar Keras lainnya yaitu, suka mengadu domba orang, dan diadu
seperti ayam sabung untuk menjadi tontonan. Bila ada yang melawan perintahnya,
akan dibunuh oleh keris sakti miliknya. Tempat sabung manusia melawan
manusia itu diatas daratan yang terletak dalam sebuah selat. Hingga saat ini, selat
menjadi-jadi. Hingga ada beberapa kepala keluarga yang kelaparan karena enggan
pergi melaut, suasana pasar juga tampak sepi karena banyak pedagang yang tak
berdagang lantaran takut dan cemas bila bertemu dengan Pendekar kejam itu.
tak aman lagi dikarenakan ulah Pendekar Keras. Ibarat pepatah, makan tak enak,
tidur pun tak nyenyak. Begitulah baginda selalu memikirkan cara untuk
kerajaan untuk mencegah perbuatan Pendekar Keras, namun hasilnya tetap nihil.
Bahkan, hulubalang kerajaan tersebut tidak ada yang selamat satupun karena
Bendahara seraya berkata Baginda Sultan, bolehkah hamba memberi usul untuk
masalah keamanan Negri ini? Baginda Sultan tampak tak bersemangat lagi, Ia
hampir menyerah melawan Pendekar Keras sakti itu. Baginda, mohon ampun
beribu ampun, kali ini insyallah tak gagal lagi. Datuk mencoba meyakinkan
2
Sultan mengutus salah seorang Pendekar yang terbukti sakti dan rendah hati dari
memanggil orang-orang yang akan diadunya, seperti ayam sabung itu. Hai encik
Kadir dan Kasim, engkau berdua harus bertarung hidup mati. Ayo, siapa yang
seraya memilin kumisnya yang tebal melenting menutupi sebagian bibir atasnya
sahut encik Kadir. Sebab encik Kasim itu teman akrab hamba, kawan bermain
sejak kanak-kanak.
banyak cakap pula engkau. Jadi hendak engkau tantang maksudku ini ya? Kata
Pendekar Keras dengan mata melotot seperti hendak keluar dari kelopaknya.
Kubunuh engkau hai encik Kasim, encik Kadir! sergah Pendekar Keras seraya
perut encik Kasim. Tetapi secepat kilat, ketika itu juga muncul seorang pendekar
asing seraya bersuara, Yak.. Keris pendekar keras disambarnya dengan tangkas,
gesit sekali. Setelah keris itu mampu dirampas dan ditangkapnya, orang asing lalu
berkata Sudah berapa banyak darah orang tak berdosa sengaja engkau
tumpahkan dsini, wahai Pendekar? Sudah terlalu banyak orang telah engkau adu
dombakan dan disabung seperti ayam di selat ini. Sekarang giliranmu pula lagi.
3
Pendekar Keras terpaku, menggigil karena merasa tak berdaya tanpa keris
sakti yang selalu Ia bawa kemanapun pergi. Keberaniannya memang timbul bila
ada senjata ditangan, sementara orang lain tidak bersenjata. Namun sekarang
langkah seribu. Namun orang asing itu menahannya. Aku tidak mau
kebiasaanmu menyabung manusia. Dan mulai saat ini, keris ini kumiliki tidak
kenangan zaman. Pulau Keras, itukah nama pulau kediaman hamba? Tanya
Menentang.
Pendekar keras pun pulang. Tatkala itupun encik Kadir dan encik Kasim
Kami telah berhutang budi sekaligus berhutang nyawa kepada anda. Pendekar
Penantang tampak tersenyum lega, lantas berkata Hm, sudah sifat manusia untuk
saling tolong-menolong. Nama saya Tun Bija Ali, utusan baginda Sultan untuk
tingkah-laku Pendekar Keras yang kerap membuat onar dan kegaduhan serta
4
Sejak peristiwa itulah konon, para nelayan menyebut pulau asal Si
Pendekar Keras itu Pulau Karas Sedangkan Pulau Menantang asal Si Pendekar
Pesan Moral
yang bijak dan sangat menyayangi rakyatnya merupakan sikap yang seharusnya
diteladani oleh para pemimpin. Diketahui bahwa pemimpin yang amanah akan
Disisi lain, tergambar watak Tun Bija Ali dengan keahlian dan kekuatan
kesusahan. Disamping itu, sifat rendah hati yang dimiliki Tun Bija Ali juga
mampu menjadi teladan. Bak pepatah mengatakan, Turutlah ilmu padi, semakin
mengadu-domba orang merupakan sifat tidak terpuji yang tak pantas dicontoh.
Ingatlah, orang angkuh dan jahat pasti kena batunya (akibat buruk).
5
Identitas Penulis
LAMPIRAN
Kartu Pelajar