Você está na página 1de 8

1. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari uterus?

(pada wanita hamil dan melahirkan) 4 5


2. Bagaimana mekanisme pucat? 5 6
Mekanisme: Perdarahan post partum berupa kehilangan darah melebihi 500 ml (pervaginal
persalinan) akan membuat penurunan jumlah sel darah merah, sehingga menggangu
distribusi oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini didasari atas peran dari sel darah merah
mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Saat distribusi oksigen menurun, maka akan
menyebabkan pasien terlihat pucat dan mengantuk.
Drowsy: kehilangan banyak vol. darah suplai darah ke jaringan pembentukan ATP
DAN O2 drowsy
Kepucatan: kehilangan banyak vol. darah mempertahankan perfusi ke organ vital
suplai darah kepermukaan kulit tampak pucat

3. Apa makna jarak rumah sakit rujukan 1,5 jam dari kampungnya? 4 5

4. Apa hubungan dari kontraksi uterus lemah dengan HPP? 5 6


Height 155 cm, weight 50 kg. blood pressure 60/40 mmHg, heart rate 140x/minute,
respiratory rate 36x/minute, temperature 35C. the peripheral extremities are cold. The
abdomen is otherwise soft and non tender. The uterus fundal can not be palpated, no
uterine contraction. On vaginal inspection there is blood clot in vagina and no portio
laceration or vaginal/perineal laceration are identified.
Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari:
5. HR 4 5
Nilai :HR: 140 x/menit (Normal 60-100 x/menit)
Interprtasi: Tidak Normal
Mekanisme: Kehamilan makrosomia Hiperdistensi uterus atonia uteri Perdarahan
postpartum Aliran balik ke jantung menurun Cardiac output menurun kompensasi
tubuh HR meningkat

6. RR 5 6
Nilai: RR: 36 x/menit (Normal 16-20 x/menit)
Interpretasi: Tidak Normal
Mekanisme: Kehamilan makrosomia Hiperdistensi uterus atonia uteri Perdarahan
postpartum Aliran balik ke jantung menurun Cardiac output menurun kompensasi
tubuh RR meningkat

After 30 minutes she become consciousness and not drowsy anymore. Blood pressure
become 100/70 mmHg, pulse 92x/minute, respiratory rate 22x/minute, temperature 35,8C,
urine output 100 cc.
Bagaimana interpretasi dan makna klinis dari:
7. BP 3 5
8. RR 5 7
Nilai: 22x/ menit (normal 16-24 x/ menit)
Interpretasi: Normal
Makna: RR tidak lagi melakukan kompensasi karena sudah dilakukannya
resusitasi yang adekuat (posisi Tredelenburg, pemberian O2, dll)

9. Bagaimana cara melakukan dan indikasi dilakukannya abdominal aorta compression?


35

Sumber: Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan


Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta : JNPKKR_POGI

Rohani saswita, Reni. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan.


Jakarta : Salemba Medika

Sulistyawati, Ari. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta :


Salemba Medika

Indikasi: menghentikan perdarahan secara mekanik sebagai upaya pengganti kontraksi


meometrium (yang untuk sementara waktu tidak dapat berkontraksi)
Tujuannya untuk menekan aorta abdominalis sehingga aliran darah ke a. uterina cabang dari a.
ovarika yang merupakan cabang langsung dari aorta abdominalis jadi menurun dan dapat
menurunkan perdarahan.
CARA MELAKUKAN KAA
1) Baringkan ibu diatas ranjang, penolong menghadap sisi kanan pasien.
Atur posisi penolong sehingga pasien berada pada ketinggian yang
sama dengan pinggul penolong.
2) Tungkai diletakkan pada dasar yang rata (tidak memakai penopang
kaki) dengan sedikit fleksi pada artikulasio koksae.
3) Raba pulsasi arteri femoralis dengan jalan meletakkan ujung jari
telunjuk dan tengah tangan kanan pada lipat paha, yaitu pada
perpotongan garis lipat paha dengan garis horisontal yang melalui titik
1 sentimeter diatas dan sejajar dengan tepi atas simfisis ossium pubis.
Pastikan pulsasi arteri teraba dengan baik.
4) Setelah pulsasi dikenali, jangan pindahkan kedua ujung jari dari titik
pulsasi tersebut.
5) Kepalkan tangan kiri dan lakukan pekankan bagian punggung jari
telunjuk, tengah, manis dan kelingking pada umbilikus ke arah
kolumna vertebralis dengan arah tegak lurus.
6) Dorongan kepalan tangan kanan akan mengenai bagian yang keras di
bagian tengah/ sumbu badan ibu dan apabila tekanan kepalan tangan
kiri mencapai aorta abdominalis maka pulsasi arteri femoralis (yang
dipantau dengan ujung jari telunjuk dan tengah tangan kanan) akan
berkurang/ terhenti (tergantung dari derajat tekanan pada aorta).
7) Jika pendarahan masih berlanjut, lakukan ligasi uterina dan utero
ovarika, jika perdarahan masih terus banyak, lakukan histerektomi
supravaginal (tindakan di RS).
8) Perhatikan perubahan perdarahan pervaginam (kaitkan dengan
perubahan pulsasi arteri femoralis).
Perhatikan :
a. Bila perdarahan berhenti sedangkan uterus tidak berkontraksi
dengan baik, usahakan pemberian preparat prostatglandin. Bila
bahan tersebut tidak tersedia atau uterus tetap tidak dapat
berkontraksi setelah pemberian prostatglandin, pertahankan
posisi demikian hingga pasien dapat mencapai fasilitas rujukan.
b. Bila kontraksi membaik tetapi perdarahan masih berlangsung
maka lakukan kompresi eksternal dan pertahankan posisi
demikian hingga pasien mencapai fasilitas rujukan.
c. Bila kompresi sulit untuk dilakuakan secara terus menerus maka
lakukan pemasangan tampon padat uterovaginal, pasang gurita
ibu dengan kencang dan lakukan rujukan.
d. Kompresi baru dilepaskan bila perdarahan berhenti dan uterus
berkontraksi dengan baik. Teruskan pemberian uterotonika.
9) Bila perdarahan berkurang atau berhenti, pertahankan posisi tersebut
dan lakukan pemijatan uterus (oleh asisten) hingga uterus berkontraksi
dengan baik.

CARA MELAKUKAN PENEKANAN PADA KAA


1) Tata cara komperesi aorta abdominalis :
2) Tekanlah aorta abdominalis diatas uterus dengan kuat dan dapat dibantu
dengan tangan kiri selama 5 s/d 7 menit.
3) Lepaskan tekanan sekitar 30 sampai 60 detik sehingga bagian lainnya
tidak terlalu banyak kekurangan darah.
4) Tekanan aorta abdominalis untuk mengurangi perdarahan bersifat
sementara sehingga tersedia waktu untuk memasang infus dan
memberikan uterotonika secara intravena.
5) Tekhnik Penekanan Aorta :
6) Berikan tekanan kebawah dengan tekanan tangan diletakan diatas pers
abdominalis aorta melalui dinding abdomen.
7) Titik kompresi tepat diatas umbilikus dan agak kekiri
8) Pertahanan kompresi sampai darah terkontrol.
9) Jika pendarahan berlanjut walaupun kompresi telah dilakukan.
10) Lakukan ligasi uteria dan ligasi ateri uteri.
11) Bila tidak berhasil, histerektomi adalah langkah terakhir.Denyut aorta
dapat diraba dengan mudah melalui dinding abdomen anterior segera
pada periode pascapartum.Dengan tangan yang lain palpasi denyut nadi
femoral untuk memeriksa keadekuatan kompresi.Jika denyut nadi teraba
selama kompresi tekanan yang dikeluarkan kepalan tangan
tidak adekuat.Jika denyut nadi femoral tidak teraba tekanan yang
dikeluarakan kepalan tangan adekuat

Ligasi arteria uterine dan arteri utero ovarium (untuk menurunkan aliran
darah uterus) langkah-langkah :
1) Tinjau kembali Indikasi.
2) Tinjau kembali prinsip perawatan umum,prinsip perawatan operasi dan
pasang infuse IV.
3) Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis.
4) Buka abdomen, tarik uterus untukmembuka bagian bawah ligamentum
latum uteri.
5) Raba denyut arteria uterina di dekat persambungan uterus dan servik.
6) Dengan menggunakan benang catgut kromik 0 pada jarum
besar,masukkan jarum kesekeliling arteri dan melalui 2-3 cm
miometrium pada tempat dibuatnya insisi melintang segmen bawah
uterus lalu ikat benang dengan kuat.
7) Buat jahitan sedekat mungkin dengan uterus karena biasanya ureter
berada hanya 1 cm disamping ateria uterina.
8) Ulangi posisi tersebut pada sisi sebelahnya.
9) Jika arteri robek,pasang klem dan ikat tempat perdarahan.
10) Ikat arteri uteroovarium tepat dibawah titik pertemuan
ligamentum suspensorium ovari dengan uterus.
11) Ulangi prosedur tersebut pada sisi sebelahnya.
12) Pantau adanya perdarahan berkelanjutan atau pembentukan
hematoma.
13) Tutup abdomen
14) Histerektomi (pengankatan rahim/kandungan) :
15) Tinjau kembali Indikasi.
16) Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis.Tinjau kembali prinsip
perawatan umum,prinsip perawatan operasi dan pasang infus IV.
17) Jika terdapat hemoragi yang tidak dapat terkontrol etelah
pelahiran per vagina, pikirkan bahwa kecepatan tindakan adalah hal
yang sangat penting.
18) Jika pelahiran dilakukan melalui seksio sesaria, pasang klem
pada area perdarahan di sepanjang insisi uterus
The laboratory result come out:
Hemoglobin : 4,2 g/dl
White cell count : 3.200/mm3
Platelet : 115.000/mm3

INR : 1,3

APTT: 39

Bagaimana Interpretasi dan mekanisme abnormalitas dari:


10. Hemoglobin 5 7
Nilai: Hb: 4.2 gr/dL (Normal 12 14 gr/dL)
Interpretasi: Tidak Normal
Mekanisme: Perdarahan akut pasca persalinan menyebabkan hilangnya darah > 500 ml
(termasuk komponen ertirosit) sehingga Hb turun.

11. Bagaimana faktor risiko pada kasus? 4 5

1. Usia

Wanita yang melahirkan anak pada usia lebih dari 35 tahun merupakan faktor predisposisi

terjadinya perdarahan post partum yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Hal ini

dikarenakan pada usia diatas 35 tahun fungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami

penurunan dibandingkan fungsi reproduksi normal.

Gravida
Ibu-ibu dengan kehamilan multigravida mempunyai risiko > dibandingkan primigravida

Multigravida fungsi reproduksi mengalami penurunan sehingga kemungkinan terjadinya perdarahan


pascapersalinan menjadi lebih besar.

2. Paritas

Salah satu penyebab perdarahan post partum adalah multiparitas.Paritas menunjukan jumlah

kehamilan terdahulu yang telah mencapai batas viabilitas dan telah dilahirkan.Primipara adalah

seorang yang telah pernah melahirkan satu kali satu janin atau lebih yang telah mencapai batas

viabilitas, oleh karena itu berakhirnya setiap kehamilan melewati tahap abortus memberikan

paritas pada ibu.Seorang multipara adalah seorang wanita yang telah menyelesaikan dua atau
lebih kehamilan hingga viabilitas. Hal yang menentukan paritas adalah jumlah kehamilan yang

mencapai viabilitas, bukan jumlah janin yang dilahirkan. Paritas tidak lebih besar jika wanita

yang bersangkutan melahirkan satu janin, janin kembar, atau janin kembar lima, juga tidak lebih

rendah jika janinnya lahir mati.Uterus yang telah melahirkan banyak anak, cenderung bekerja

tidak efisien dalam semua kala persalinan.

3. Anemia

Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan nilaihemoglobin di bawah nilai
normal, dikatakan anemia jika kadar hemoglobin kurang dari 11g/dL. Kekurangan hemoglobin
dalam darah dapat menyebabkan komplikasi lebih serius bagi ibu baik dalam kehamilan,
persalinan, dan nifas. Oksigen yang kurang pada uterus akan menyebabkan otot-otot uterus tidak
berkontraksi dengan adekuat sehingga dapat timbul atonia uteri yang mengakibatkan perdarahan
post partum.
4. Riwayat persalinan

Riwayat persalinan di masa lampau sangat berhubungan dengan hasil kehamilan dan

persalinan berikutnya. Bila riwayat persalinan yang lalu buruk petugas harus waspada terhadap

terjadinya komplikasi dalam persalinan yang akan berlangsung. Riwayat persalinan buruk ini

dapat berupa abortus, kematian janin, eklampsi dan preeklampsi, sectio caesarea, persalinan

sulit atau lama, janin besar, infeksi dan pernah mengalami perdarahan ante partum dan post

partum.

5. Bayi makrosomia

Bayi besar adalah bayi lahir yang beratnya lebih dari 4000 gram. Menurut kepustakaan bayi

yang besar baru dapat menimbulkan dytosia kalau beratnya melebihi 4500 gram. Kesukaran

yang ditimbulkan dalam persalinan adalah karena besarnya kepala atau besarnya bahu. Karena

regangan dinding rahim oleh anak yang sangat besar dapat menimbulkan inertia dan

kemungkinan perdarahan postpartum lebih besar.

6. Kehamilan ganda
Kehamilan ganda dapat menyebabkan uterus terlalu meregang, dengan overdistensi tersebut

dapat menyebabkan uterus atonik atau perdarahan yang berasal dari letak plasenta akibat

ketidakmampuan uterus berkontraksi dengan baik.

Antenatal Care
Dengan adanya antenatal care tanda-tanda dini perdarahan yang berlebihan dapat dideteksi dan
ditanggulangi dengan cepat.

12. Bagaimana patogenesis dan patofisiologi pada kasus? 5 6


Atonia uteri merupakan kegagalan miometrium untuk berkontraksi setelah persalinan
sehingga uterus dalam keadaan relaksasi penuh, melebar, lembek dan tidak mampu
menjalankan fungsi oklusi pembuluh darah. Akibat dari atonia uteri ini adalah terjadinya
perdarahan. Perdarahan pada atonia uteri ini berasal dari pembuluh darah yang terbuka pada
bekas menempelnya plasenta yang lepas sebagian atau lepas keseluruhan (Faisal, 2008).
Miometrium terdiri dari tiga lapisan dan lapisan tengah merupakan bagian yang terpenting
dalam hal kontraksi untuk menghentikan perdarahan pasca persalinan. Miometrum lapisan
tengah tersusun sebagai anyaman dan ditembus oeh pembuluh darah. Masing-masing serabut
mempunyai dua buah lengkungan sehingga tiap-tiap dua buah serabut kira-kira berbentuk
angka delapan. Setelah partus, dengan adanya susunan otot seperti tersebut diatas, jika otot
berkontraksi akan menjepit pembuluh darah. Ketidakmampuan miometrium untuk
berkontraksi ini akan menyebabkan terjadinya pendarahan pasca persalinan (Faisal, 2008)

Você também pode gostar

  • DVT e
    DVT e
    Documento28 páginas
    DVT e
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Peripheral Arterial Disease
    Peripheral Arterial Disease
    Documento19 páginas
    Peripheral Arterial Disease
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Skabies
    Skabies
    Documento10 páginas
    Skabies
    Nur Ilmi Sofiah
    Ainda não há avaliações
  • Prosedur Invasif Minimal Prosedur Thoraks: Bronkoskopi Diagnostik Dan Terapeutik
    Prosedur Invasif Minimal Prosedur Thoraks: Bronkoskopi Diagnostik Dan Terapeutik
    Documento39 páginas
    Prosedur Invasif Minimal Prosedur Thoraks: Bronkoskopi Diagnostik Dan Terapeutik
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Tugas DR Endang No2
    Tugas DR Endang No2
    Documento2 páginas
    Tugas DR Endang No2
    afifurrahman_rizal
    100% (1)
  • Jenis Jenis Luka
    Jenis Jenis Luka
    Documento2 páginas
    Jenis Jenis Luka
    Muhammad Adam Mudzakir
    Ainda não há avaliações
  • DVT e
    DVT e
    Documento28 páginas
    DVT e
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Acute Limb Ischemia
    Acute Limb Ischemia
    Documento10 páginas
    Acute Limb Ischemia
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Acute Limb Ischemia
    Acute Limb Ischemia
    Documento10 páginas
    Acute Limb Ischemia
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Peripheral Arterial Disease
    Peripheral Arterial Disease
    Documento19 páginas
    Peripheral Arterial Disease
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Family Folder Dita-Dika
    Family Folder Dita-Dika
    Documento41 páginas
    Family Folder Dita-Dika
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Telaah Jurnal CA Cervix
    Telaah Jurnal CA Cervix
    Documento39 páginas
    Telaah Jurnal CA Cervix
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • It 17 - Apn 58 (2) - Fir
    It 17 - Apn 58 (2) - Fir
    Documento10 páginas
    It 17 - Apn 58 (2) - Fir
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Germas
    Germas
    Documento30 páginas
    Germas
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Aznxolaijx
    Aznxolaijx
    Documento14 páginas
    Aznxolaijx
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Family Folder Dita-Dika
    Family Folder Dita-Dika
    Documento41 páginas
    Family Folder Dita-Dika
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Referat Karsinoma Tiroid EJI
    Referat Karsinoma Tiroid EJI
    Documento42 páginas
    Referat Karsinoma Tiroid EJI
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Untitled Document
    Untitled Document
    Documento2 páginas
    Untitled Document
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Baku Mutu Pencemaran Udara PP No 41 TH 1999
    Baku Mutu Pencemaran Udara PP No 41 TH 1999
    Documento18 páginas
    Baku Mutu Pencemaran Udara PP No 41 TH 1999
    Alicia Meadows
    Ainda não há avaliações
  • PPT
    PPT
    Documento21 páginas
    PPT
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Aaaaaaa
    Aaaaaaa
    Documento35 páginas
    Aaaaaaa
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Untitled Document
    Untitled Document
    Documento2 páginas
    Untitled Document
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • PPT
    PPT
    Documento21 páginas
    PPT
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • TRanslate
    TRanslate
    Documento2 páginas
    TRanslate
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • UNTUK
    UNTUK
    Documento2 páginas
    UNTUK
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Isi Case Jiwa
    Isi Case Jiwa
    Documento32 páginas
    Isi Case Jiwa
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Case Pterygium Print
    Case Pterygium Print
    Documento15 páginas
    Case Pterygium Print
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Traumatic Cataract
    Traumatic Cataract
    Documento20 páginas
    Traumatic Cataract
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • Keratitis
    Keratitis
    Documento6 páginas
    Keratitis
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações
  • UNTUK
    UNTUK
    Documento2 páginas
    UNTUK
    Fachrezi Khatami
    Ainda não há avaliações