Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
3. Apa makna jarak rumah sakit rujukan 1,5 jam dari kampungnya? 4 5
6. RR 5 6
Nilai: RR: 36 x/menit (Normal 16-20 x/menit)
Interpretasi: Tidak Normal
Mekanisme: Kehamilan makrosomia Hiperdistensi uterus atonia uteri Perdarahan
postpartum Aliran balik ke jantung menurun Cardiac output menurun kompensasi
tubuh RR meningkat
After 30 minutes she become consciousness and not drowsy anymore. Blood pressure
become 100/70 mmHg, pulse 92x/minute, respiratory rate 22x/minute, temperature 35,8C,
urine output 100 cc.
Bagaimana interpretasi dan makna klinis dari:
7. BP 3 5
8. RR 5 7
Nilai: 22x/ menit (normal 16-24 x/ menit)
Interpretasi: Normal
Makna: RR tidak lagi melakukan kompensasi karena sudah dilakukannya
resusitasi yang adekuat (posisi Tredelenburg, pemberian O2, dll)
Ligasi arteria uterine dan arteri utero ovarium (untuk menurunkan aliran
darah uterus) langkah-langkah :
1) Tinjau kembali Indikasi.
2) Tinjau kembali prinsip perawatan umum,prinsip perawatan operasi dan
pasang infuse IV.
3) Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis.
4) Buka abdomen, tarik uterus untukmembuka bagian bawah ligamentum
latum uteri.
5) Raba denyut arteria uterina di dekat persambungan uterus dan servik.
6) Dengan menggunakan benang catgut kromik 0 pada jarum
besar,masukkan jarum kesekeliling arteri dan melalui 2-3 cm
miometrium pada tempat dibuatnya insisi melintang segmen bawah
uterus lalu ikat benang dengan kuat.
7) Buat jahitan sedekat mungkin dengan uterus karena biasanya ureter
berada hanya 1 cm disamping ateria uterina.
8) Ulangi posisi tersebut pada sisi sebelahnya.
9) Jika arteri robek,pasang klem dan ikat tempat perdarahan.
10) Ikat arteri uteroovarium tepat dibawah titik pertemuan
ligamentum suspensorium ovari dengan uterus.
11) Ulangi prosedur tersebut pada sisi sebelahnya.
12) Pantau adanya perdarahan berkelanjutan atau pembentukan
hematoma.
13) Tutup abdomen
14) Histerektomi (pengankatan rahim/kandungan) :
15) Tinjau kembali Indikasi.
16) Berikan dosis tunggal antibiotik profilaksis.Tinjau kembali prinsip
perawatan umum,prinsip perawatan operasi dan pasang infus IV.
17) Jika terdapat hemoragi yang tidak dapat terkontrol etelah
pelahiran per vagina, pikirkan bahwa kecepatan tindakan adalah hal
yang sangat penting.
18) Jika pelahiran dilakukan melalui seksio sesaria, pasang klem
pada area perdarahan di sepanjang insisi uterus
The laboratory result come out:
Hemoglobin : 4,2 g/dl
White cell count : 3.200/mm3
Platelet : 115.000/mm3
INR : 1,3
APTT: 39
1. Usia
Wanita yang melahirkan anak pada usia lebih dari 35 tahun merupakan faktor predisposisi
terjadinya perdarahan post partum yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Hal ini
dikarenakan pada usia diatas 35 tahun fungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami
Gravida
Ibu-ibu dengan kehamilan multigravida mempunyai risiko > dibandingkan primigravida
2. Paritas
Salah satu penyebab perdarahan post partum adalah multiparitas.Paritas menunjukan jumlah
kehamilan terdahulu yang telah mencapai batas viabilitas dan telah dilahirkan.Primipara adalah
seorang yang telah pernah melahirkan satu kali satu janin atau lebih yang telah mencapai batas
viabilitas, oleh karena itu berakhirnya setiap kehamilan melewati tahap abortus memberikan
paritas pada ibu.Seorang multipara adalah seorang wanita yang telah menyelesaikan dua atau
lebih kehamilan hingga viabilitas. Hal yang menentukan paritas adalah jumlah kehamilan yang
mencapai viabilitas, bukan jumlah janin yang dilahirkan. Paritas tidak lebih besar jika wanita
yang bersangkutan melahirkan satu janin, janin kembar, atau janin kembar lima, juga tidak lebih
rendah jika janinnya lahir mati.Uterus yang telah melahirkan banyak anak, cenderung bekerja
3. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan nilaihemoglobin di bawah nilai
normal, dikatakan anemia jika kadar hemoglobin kurang dari 11g/dL. Kekurangan hemoglobin
dalam darah dapat menyebabkan komplikasi lebih serius bagi ibu baik dalam kehamilan,
persalinan, dan nifas. Oksigen yang kurang pada uterus akan menyebabkan otot-otot uterus tidak
berkontraksi dengan adekuat sehingga dapat timbul atonia uteri yang mengakibatkan perdarahan
post partum.
4. Riwayat persalinan
Riwayat persalinan di masa lampau sangat berhubungan dengan hasil kehamilan dan
persalinan berikutnya. Bila riwayat persalinan yang lalu buruk petugas harus waspada terhadap
terjadinya komplikasi dalam persalinan yang akan berlangsung. Riwayat persalinan buruk ini
dapat berupa abortus, kematian janin, eklampsi dan preeklampsi, sectio caesarea, persalinan
sulit atau lama, janin besar, infeksi dan pernah mengalami perdarahan ante partum dan post
partum.
5. Bayi makrosomia
Bayi besar adalah bayi lahir yang beratnya lebih dari 4000 gram. Menurut kepustakaan bayi
yang besar baru dapat menimbulkan dytosia kalau beratnya melebihi 4500 gram. Kesukaran
yang ditimbulkan dalam persalinan adalah karena besarnya kepala atau besarnya bahu. Karena
regangan dinding rahim oleh anak yang sangat besar dapat menimbulkan inertia dan
6. Kehamilan ganda
Kehamilan ganda dapat menyebabkan uterus terlalu meregang, dengan overdistensi tersebut
dapat menyebabkan uterus atonik atau perdarahan yang berasal dari letak plasenta akibat
Antenatal Care
Dengan adanya antenatal care tanda-tanda dini perdarahan yang berlebihan dapat dideteksi dan
ditanggulangi dengan cepat.