Você está na página 1de 6

Jauh

Berjalanlah jarak tidak akan tertempuh tanpa kau jalani

Tinggi

Mendakilah karena ketinggian hanya bisa didaki.

Dingin

Sedekaplah peluk dirimu sendiri.

Licin

Berpeganglah agar kau tidak tergelincir.

Bagaimana aku harus bersedekap dan berpegangan dalam waktu yang bersamaan?

Satu tanganmu bersedekap bergantian dengan yang lainnya.

Lelah

Istirahatlah kendurkan semua ototmu tapi tidak otakmu.

Gelap

Nyalakan lenteramu

Berat

Jangan menyerah

Tertatih

Berpeganglah pada yang lebih kokoh

Terjatuh

Bangun!!

Sampai kapan?

Sampai kau ada di puncaknya dan menjadi lebih tinggi darinya.

Berapa lama lagi?

Cuma kau sendiri yang tahu berapa lama lagi kau akan mencapainya.
Kalau aku menyerah?

Cuma kau sendiri juga yang tahu bahwa kau kuat. Kau menyerah karena memang
tidak menginginkan berada di puncaknya.

Tapi aku tidak lemah

Tidak ada yang mengatakan kau lemah kalau kau tidak sampai di puncaknya. Tapi kau
memang lemah kalau kau tak mau sampai ke puncaknya.

Jalannya terjal

Di puncaknya batu akan jauh lebih tajam, walaupun mereka sangat lembut. Halus.
Mungkin panas. Tapi percayalah kau akan senang berada di sana.

Apa yang akan kutemui di sana?

Apapun yang kau harapkan ada di sana dan apa yang tidak pernah kau bayangkan
akan kau temui.

Adakah Edelweis* di puncaknya?

Kalau kau mau sedikit berjuang ke jurang-jurangnya, kau akan temui mereka
bersembunyi di sana.

Bolehkah aku membawa mereka pulang kalau berhasil kutemui?

Apakah kau juga akan membawa pulang terang matahari pagi yang kau lihat di
puncaknya?

Apakah kau juga akan membawa 6 Celcius dinginnya dan menyimpan mereka dalam
kulkasmu?

Jadi apa yang bisa kujadikan bukti bahwa aku telah sampai di puncaknya?

Hanya gambarnya dalam ingatanmu.

Aku akan memeliharanya

Dengan kau berikan pada perempuanmu? Bunga-bunga yang tak pernah layu itu?

Kusimpan sendiri

Lalu bagaimana kau akan simpan sunrise dan kebekuan puncaknya?


Aku tak bilang aku akan mengambil mereka

Tapi kau diam tadi.

Karena sebenarnya aku ingin

Kau tidak bisa mempertahankan sunrise seperti mempertahankan edelweis.

Alam menyimpan mereka dengan caranya. Hidup

Jadi apa yang akan membuatku senang berada di sana? Kalau tak ada sedikit apa
yang boleh bubawa serta.

Kalau kau tidak akan menyenanginya, kau tidak akan berjalan sejauh ini.

Bagaimana kalau ini semua semu belaka?

Kau tidak bisa kedipkan matamu, dan kau akan kembali ke tempatmu berasal.

Jadi aku harus bagaimana?

Kau sudah berjalan sejauh ini dan kau tahu resiko yang kau hadapi.

Tidak semua sepenunya mauku.

Jadi untuk siapa kau ada di sini?

Untuk apa aku ada di sini?

Untuk mempercayai apa yang ingin kau yakini.

Dan mereka

Kalau aku ada di puncaknya, apakah semua akan tunduk di bawah kakiku?

Tidak tahukah kau arti bawah dan atas?

Adakah artinya?

Tidak pahamkah kau kalau bumi itu bulat?

Adakah artinya?

Artinya kau tidak pernah tahu kapan kau ada di atas atau di bawah. Bahkan gunung
tertinggipun ketika kau daki akan menjadi alas kakimu. Dan pada saat yang sama kau
juga harus mengemban seluruh beban dunia bersamamu. Tidakkah ini berarti bagimu?

Kenapa?
Tidakkah banyak orang yang mengikuti perjalananmu ke puncak gunung ini
memberikan arti buatmu? Tidakkah setiap semangat yang mereka bawa menjadi
nyawamu?

Aku toh tidak mengenal mereka.

Tapi mereka mengenalmu. Mereka melihatmu karena kau yang berada di puncak.
Sebagian mereka di sisi Timur gunung mengharapkan perlindunganmu dari teriknya
matahari, sementara yang ada di sisi Barat justru memohon padamu untuk sudi
membagi sinar matahari.

Apa yang harus kupilih?

Karena kau yang ada di puncak sekarang, kau tidak bisa memilih. Kau harus rengkuh
keduanya.

Tanganku cuma dua

Karena kau memang bukan Batara bertangan enam.

Lalu bisa apa aku dengan keterbatasanku ini?

Kau bisa merubah dunia dengan tanganmu. Kalau kau mau.

Mampukah aku?

Memang akan ada yang tercecer, tapi setidaknya kau tidak meninggalkan sampah
bekas makan dan minummu di sepanjang jalan yang kau lalui.

Tapi telapak kakiku tertinggal di sana dan aku tidak mungkin membawanya?

Hanya jejak itulah yang boleh kau jadikan kenangan untuk mereka yang tertinggal di
belakangmu. Biarkan mereka mengikuti langkahmu selama kau tidak menyesatkan
mereka.

Tapi aku pernah terjatuh

Dan kau bangun.

Mereka tidak melihat jejakku terbangun karena memang tidak ada jejaknya

Tapi siapapun dapat merasakan kekuatanmu berdiri dan sekarang berada di puncak
ini.

Kuberi tahu sesuatu,


Aku takut ketinggian

Karena kau belum pernah berada di puncak maka kau bilang takut ketinggian.

Aku benar-benar takut

Puncak ini masih bukan puncak yang tertinggi.

Jadi masih ada yang lebih tinggi lagi?

Tidakkah kau ingat kalau di atas langit masih ada langit. Surgapun bahkan dibuat
berlapis.

Aku masih harus mendaki lagi?

Dan memang jangan pernah berhenti.

Sampai kapan?

Sampai waktu mengatakan saatnya kau turun.

Jadi aku tetap harus turun?

Kalau begitu aku akan berhenti di sini saja. Toh nanti aku akan kembali ke tempat ini.

Bahkan bayi yang lahir lemah diciptakan untuk menguat, sampai di puncak dan
melemah lagi

Jadi semua memang harus begini?

Jangan banyak bertanya.

Hanya dengan bertanya aku bisa menemukan semua jawaban

Jawabannya ada di setiap langkahmu. Jadi kau akan berjalan atau berhenti dan
bertanya-tanya sendiri?

Aku perlu teman

Lebih mudah kalau kau mencari musuh.

Aku tidak perlu mencari mereka

Mereka datang sendiri dengan senang hati

Kau akan menemukan teman kalau kau mengenali musuhmu.

Siapa mereka?
Dirimu sendiri.

Sudahlah

Sudah apanya?

Ayo mendaki lagi, atau aku akan berhenti dan merasa kepayahan sendiri di sini, tanpa
pernah melihat puncaknya.

Ayo, kau mau temani aku dan menjadi saksiku atau berhenti di sini dan pulang
sendiri?

Edelweis :

Bunga Edelweis (Anaphalis javanica) sering juga disebut bunga abadi karena
kemampuannya bertahan berbulan-bulan tanpa mengalami kerusakan. Seringkali
dijadikan amsal atau perumpamaan cinta abadi seseorang.

Edelweis termasuk dalam katagori bunga langka bahkan termasuk flora yang dilindungi.
Jumlahnya yang tidak begitu banyak serta habitatnya (tempat tinggalnya, Red.) yang
khusus tumbuh di ketinggian diatas 1500m dari permukaan laut--biasanya terdapat di
daerah pegunungan-- membuat bunga yang sangat indah dan mempunyai banyak
warna ini banyak diminati.

Tinggi pohonnya hanya 1/2-1m. Warnanya pun beragam dari kuning, ungu, merah
sampai hijau. Di Indonesia, umumnya terdapat di pulau Jawa dan Sumatera.
Sayangnya tidak terdapat di Kalimantan, karena rata-rata di wilayah Kalimantan tidak
terdapat gunung yang tingginya diatas 1500m, kecuali gunung Kinibalu yang masuk ke
dalam negara bagian Sabah, Malaysia.

Você também pode gostar