Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Ny. ATW, 30 tahun ibu rumah tangga, masuk ke UGD RSJ Ernaldi Bahar
Palemban karena mencoba bunuh diri. Ny. ATW selalu sedih dan menangis tanpa
sebab.
a. Apa hubungan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan dengan keluhan pada
kasus? 1,2,3
Umur
Umur saat onset terjadinya bipolar bervariasi yaitu berkisar sejak kanak-
kanak sampai umur 50 tahun, dengan usia rata-rata sekitar 21 tahun.
Kebanyakan kasus bipolar muncul ketika seorang individu berusia 15-19
tahun.
Beberapa pasien yang terdiagnosa dengan depresi major yang berulang
kemungkinan akan memiliki kelainan bipolar dan akan mengalami episode
pertama manic ketika berusia lebih dari 50 tahun. Orang-orang tersebut
mungkin memiliki riwayat keluarga dengan kelainan bipolar.
Bagaimanapun, untuk sebagian besar pasien dengan onset mania pertama
saat berusia 50 tahun harus diinvestigasi lebih lanjut untuk kelainan
neurologis seperti penyakit serebrovaskular.
Jenis kelamin
Kelainan bipolar terjadi secara merata pada laki-laki maupun perempuan.
Riwayat pekerjaan biasanya berhubungan dengan stress psiko-sosial
yang mungkin dialami oleh pasien.
b. Apa yang menyebabkan Ny. ATW selalu sedih, menangis tanpa sebab dan
mau bunuh diri? 4,5,6
c. Apa saja jenis-jenis bunuh diri? 7,8,9
2. Dua tahun yang lalu terdapat perubahan perilaku yaitu adanya kegembiraan
berlebihan, banyak bicara dan, beraktivitas, sering keluyuran serta kurang tidur.
Satu tahun yang lalu, ia mengeluhkan selalu mendengar suara seperti ada orang
yang mengobrol dan kadang menyalahkan dirinya, serta ada keyakinan yang kuat
bahwa dirinya banyak kesalahan dan dosa. Ia mulai mengisolasi diri dan kurang
berinteraksi. Kemudian kemunduran makin hebat, kurang bisa mengurus diri, tak
dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari, bicara terbatas, ucapan kalimat sepatah
dua kata tetapi masih dapat dimengerti.
a. Bagaimana psikopatologi dari keluhan Ny. ATW? 10,1,2
i. Kegembiraan berlebihan
Kegembiraan berlebihan pada dua tahun yang lalu, menandakan
bahwa ny. ATW sedang dalam episode mania. Dimana pada
episode ini sebagian besar teori mania memandang bahwa episode
ini merupakan pertahanan terhadap depresi seperti yang dirasakan
Ny. ATW. Episode ini mencerminkan ketidakmampuan
mentoleransi suatu tragedi perkembanga. Bisa juga terjadi akibat
superego yang bersifat tirani, yang menghasilkan kritik diri yang
bersifat euforia.
3. Selama setahun terakhir ini, pasien masih cenderung normal selama beberapa
bulan. Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu
masalah dengan keluarga suami.
a. Apa makna klinis selama setahun terakhir ini, pasien masih cenderung
normal tetapi ada perubahan perilaku saat ada stressor? 2,3,4
4. Pada autoanamnesis, pasien terlihat diam tak banyak gerak kadang menangis dan
sulit untuk menjawab pertanyaan. Jawaban hanya sepatah dua kata saja, kadang
menolak untuk bicara sama sekali. Tanda-tanda autism jelas ada.
a. Apa hubungan tanda-tanda autis dengan keluhan yang dialami? 5,6,7
5. Informasi tambahan.
Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat gangguan afektif dalam
keluarga dan premorbid mengarah ke suatu gangguan kepribadian dengan ciri
pasif, sering merasa bersalah, sangat tergantung dengan orang lain, merasa tak
berdaya bila sendirian dan kondisi ini sudah berdampak negative, ada stressor
dalam satu tahun terakhir terkait masalah keluarga yaitu bentrok dengan keluarga
suami. GAF scale sekitar 40-31 saat pemeriksaan (saat ada upaya bunuh diri GAF
scale menurun sampai 10-0). Terdapat waham mengarah ke rasa bersalah dan
berdosa. Pemeriksaan fisik tak ada kelainan.
a. Apa yang dimaksud dengan kepribadian premorbid? 8,9,10
b. Apa hubungannya kepribadian premorbid dengan keluhan pada kasus?
1,2,3
c. Apa hubungan riwayat gangguan afektif dalam keluarga dengan keluhan?
4,5,6
d. Apa makna klinis dari GAF scale? 7,8,9
e. Bagaimana cara pemeriksaan GAF? 10,1,2
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL TERDIRI DARI 5 AKSIS :
Aksis I : - Gangguan klinis (F00-09, F10-29, F20-29, F30-39, F40-48,
F50-59, F62-68,
F80-89, F90-98, F99)
- Kondisi lain yang menjadi Fokus Perhatian klinis (tidak ada diagnosis
Z03.2, diagnosis tertunda R69)
Aksis II :- Gangguan kepribadian (F60-61, gambaran kepribadian
maladaptive,
mekanisme defensi maladaptif)
- Retardasi Mental (F70-79)
Aksis III : Kondisi Medik Umum
Aksis IV : Masalah Psikososial dan lingkungan (keluarga, lingkungan social,
pendidikan,
pekerjaan, perumahan, ekonomi, akses pelayanan kesehatan, hukum,
psikososial).
Aksis V : Penilaian fungsi secara global
Catatan :
Antara Aksis I, II, III tidak selalu harus ada hubungan etiologik atau
patogenese
Hubungan antara Aksis I-II-III dan Aksis IV dapat timbal balik saling
mempengaruhi
7. Aspek Klinis
a. Diagnosis Banding 1,2,3
Gangguan bipolar didiagnosis banding dengan cara sebagai
berikut:
1. Menyingkirkan kondisi medis umum
Beberapa kondisi medis dapat menginduksi terjadinya mania, termasuk
penyakit Cushing (di mana tubuh menghasilkan kortikosteroid yang
berlebih), hipertiroidisme, stroke, epilepsi lobus temporal, tumor otak
(khususnya mempengaruhi ventrikel ketiga), trauma kepala, infeksi
HIV, gangguan jaringan ikat seperti systemic lupus erythematosus atau
multiple sclerosis.
2. Menyingkirkan obat yang dapat menginduksi terjadinya mania.
Penggunaan obat stimulan seperti metamfetamin atau kokain dapat
menyebabkan terjadinya agitasi, berpikir yang cepat, flight of ideas
atau gejala psikotik yang dengan mudah dapat menjadi episode
manik. Saat pasien sedang menggunakan obat ini crash dan
pengalaman mood swing akan muncul mengikuti perjalanan mood
swing yang tampak pada bipolar. Obat antidepresan dapat
menginduksi episode manik pada individu yang rentan terhadap
perkembangan gangguan bipolar. Suatu episode dari mania yang
berespons terhadap obat antidepresan dipertimbangkan sebagai
diagnosis dari gangguan bipolar primer. Perbedaannya,
perkembangan mania yang berespon pada obat-obatan lain tidak
ditempatkan pada pasien yang berisiko tinggi pada perkembangan
gangguan bipolar. Satu contoh yang paling sering dari obat-obatan
yang terlibat pada mania sekunder adalah prednison, suatu
kortikosteroid yang dapat menyebabkan mania pada beberapa
pasien. Simetidin dapat juga menyebabkan terjadinya mania,
psikosis atau depresi. Obat-obatan lain yang terlibat menghasilkan
mania termasuk levodopa (L-Dopa) dan bromocriptine
(kemungkinan aksi dasarnya dalam meningkatkan aktivitas
dopaminergik pada otak), obat relaksasi otot seperti baclofen dan obat
antituberkulosis seperti isoniazid.
3. Menyingkirkan gangguan psikiatri
Mood swing merupakan gejala yang sering terdapat pada
beberapa kondisi psikiatri, seperti:
a) Gangguan skizoafektif
Pasien yang mengalami gangguan skizoafektif sering mempunyai
riwayat depresi dan episode manik. Bagaimanapun juga, pasien ini
mempunyai gejala psikotik yang kronis dari skizofrenia, seperti
delusi dan halusinasi, meskipun selama periode mood yang
normal.
b) Gangguan kepribadian
Pasien yang mempunyai gangguan kepribadian kemungkinan
mempunyai mood yang tidak stabil. Hal ini khususnya terjadi pada
gangguan kepribadian kelompok B, yaitu: histrionik, borderline,
narsistik dan antisosial. Perubahan mood ini dapat dihubungkan
dengan siklotimia, tetapi lebih sering berhubungan dengan faktor
lingkungan. Pasien yang mempunyai gangguan kepribadian sering
salah didiagnosis sebagai gangguan bipolar.
c) Skizofrenia
Pasien dengan gangguan bipolar terkadang didiagnosis sebagai
pasien dengan skizofrenia, kemungkinan hal ini disebabkan oleh
munculnya gejala psikotik pada mania dan awitan pada usia muda
yang menyerupai skizofrenia. Salah diagnosis juga terjadi ketika
pasien dan dokter berasal dari etnis yang berbeda.
d. Etiologi10,1,2
1) Faktor genetik
2) Faktor biokimia
3) Faktor lingkungan
Telah lama diamati bahwa peristiwa yang menyebabkan stress sering
mendahului episode pertama dan dapat meningkatkan serta
memperpanjang waktu pemulihan dari gangguan mood (Drayton &
Weinstein, 2008).
4) Faktor psikososial
e. Epidemiologi 3,4,5
f. Faktor Resiko 6,7,8
g. Psikopatologi 9,10,1 & semua
A. Tindakan diet
Kecuali pasien pada inhibitor monoamine oxidase (MAOIs), tidak ada diet
khusus yang diperlukan. Pasien harus disarankan untuk tidak membuat
perubahan signifikan dalam asupan garam mereka, karena asupan garam
meningkat dapat menyebabkan kadar lithium serum berkurang dan
penurunan efisiensi, dan mengurangi asupan dapat menyebabkan
peningkatan kadar dan toksisitas.
Sebuah meta-analisis oleh Starris dkk menemukan bukti kuat bahwa gejala
depresi bipolar dapat ditingkatkan dengan penggunaan adjunctive dari
omega3. Namun, tidak meningkatkan bipolar mania.
B. Latihan
Pasien dalam fase depresi didorong untuk berolahraga. Mengusulkan
jadwal latihan rutin untuk semua pasien, terutama mereka dengan
gangguan bipolar. Baik latihan dan jadwal teratur adalah kunci untuk
bertahan hidup dari penyakit ini. Namun, kenaikan tingkat latihan, dengan
peningkatan keringat, dapat menyebabkan peningkatan kadar serum
lithium dan toksisitas lithium.
C. Psikoterapi
Terhadap pasien
Penjelasan terhadap penyakit, manfaat pengobatan, cara pengobatan, efek
samping pengobatan.
Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rajin kontrol
setelah pulang dari perawatan.
Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari
secara bertahap.
Terhadap keluarga
Memberikan pengertian dan penjelasan kepada keluarga mengenai
gangguan yang dialami pasien sehingga dapat mendukung kearah
kesembuhan.
Menyarankan kepada keluarga agar lebih berpartisipasi dalam pengobatan
pasien yaitu membawa pasien kontrol secara teratur, dan memperhatikan
pasien agar minum obat secara teratur dan memberi dukungan agar pasien
mempunyai aktivitas yang positif.
l. Komplikasi 4,5,6
m. Prognosis 7,8,9
n. SKDI 10, 1, 2
SKDI untuk kasus diatas adalah 3A. Lulusan dokter mampu membuat
diagnosa klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang
bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang
paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
I. Keranga Konsep
II. Hipotesis
Ny. ATW menderita gangguan afektif bipolar episode depresi
1. Andin
2. Pipit
3. Gopi
4. Cicak
5. Archita
6. Calvin
7. Thia
8. Gemi
9. Poppy
10. Arma
III. Sintesis
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
II. Saran
DAFTAR PUSTAKA