Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Edu Geography
http://jour nal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo
Abstract
The research aims to find out threats, vulnerability,and capacity of
landslide disaster, also analyse the risk level of landslide at Wanadri
Village. The research method is disaster risk assesment method.
Disaster risk assesment is an approach to show potential negative
impact that appears because of potential disasters that struck. The
level of landslide at Wanadri Village is based on medium threats were
covering 76,81 hectares with population is 175 inhabitans threatened
and high threats were covering 557,1 Hectares with population is
4.568 inhabitans threatened. The vulnerability level of landslide at
Wanadri Village which is approximately from low is 3,7 Hectares and
comprehensive level of medium vulnerability is 624,81 Hectares to
medium. The capacity level of disaster at Wanadri Village belongs to
low level because the indicator of Tangguh Village has low score or
belongs to the classification of Disaster Resilient Village Primary.
Comprehensive level of risk of landslide disaster at Wanadri are high
risk level is 574,96 Hectares, medium risk level is 76,84 Hectares, and
low risk level is 3,7Hectares.
1
2016 Universitas
Negeri Semarang
Alamat korespondensi:
Gedung C1 Lantai 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email: geografiunnes@gmail.com
3
pengkajian risiko bencana pada Penelitian menggunakan metode
dasarnya adalah menentukan besaran kajian risiko bencana. Kajian risiko
ancaman, kerentanan, dan kapasitas bencana merupakan pendekatan untuk
bencana (Mutaali, 2014:199). memperlihatkan potensi dampak
Kecamatan Bawang merupakan negatif yang timbul akibat suatu
salah satu kecamatan di Kabupaten potensi bencana yang melanda.
Banjarnegara yang memiliki potensi Populasi dalam penelitian ini adalah
longsor sedang hingga tinggi, terutama kecamatan bawang. Sampel dalam
di Desa Wanadri. Terdapat 10 kejadian penelitian ini adalah Desa Wanadri,
tanah longsor di Desa Wanadri dari teknik pengambilan sampel dengan
tahun 2013 sampai dengan awal tahun teknik purposive sampling yaitu
2016. Lokasi Desa Wanadri terletak pengambilan anggota sampel dari
pada wilayah Pegunungan Serayu populasi dilakukan dengan
Selatan, sebagian besar wilayahnya pertimbangan tertentu (Sugiyono,
merupakan perbukitan dengan 2012:124). Teknik purposive sampling
kemiringan lereng yang curam. Hal ini digunakan untuk mengetahui kapasitas
yang menyebabkan penulis tertarik bencana tanah longsor di Desa
untuk melakukan penelitian di daerah Wanadri. Penetapan sampel dilakukan
ini dengan judul Penilaian Risiko dengan pertimbangan pemangku
Bencana Tanah Longsor Desa Wanadri kepentingan, masyarakat yang masuk
Kecamatan Bawang Kabupaten wilayah ancaman longsor tinggi,
Banjarnegara. Penelitian ini lembaga dan komunitas masyarakat di
diharapkan menjadi salah satu upaya Desa Wanadri yang secara langsung
untuk mendukung pengurangan risiko dan tidak langsung terlibat dalam
bencana tanah longsor. penanggulangan risiko bencana.
Tujuan dari penelitian ini adalah Pengkajian risiko bencana pada
untuk mengetahui ancaman, dasarnya adalah menentukan besaran 3
kerentanan, dan kapasitas bencana komponen yaitu ancaman, kerentanan,
tanah longsor dan menganalisis tingkat dan kapasitas. Setiap komponen
risiko bencana tanah longsor di Desa terdapat indikator sesuai dengan
Wanadri. Peraturan Kepala BNPB No 2 Tahun
2012, penentuan ancaman, kerentanan,
METODE PENELITIAN dan kapasitas seluruh indikator dibagi
4
menjadi 3 kelas yaitu rendah, sedang, oleh faktor topografi wilayah yang
dan tinggi. Hasil pengkajian risiko curam dengan kemiringan lebih dari
bencana terdiri dari 2 bagian, yaitu peta 30%. Tutupan lahan yang rendah di
risiko bencana dan dokumen kajian Desa Wanadri terdiri dari
risiko bencana. tegalan/ladang, tambang, dan semak
HASIL PENELITIAN DAN belukar. Rendahnya tutupan lahan
PEMBAHASAN suatu wilayah tentu membuat semakin
sedikit daya serap tanah terhadap air
HASIL PENELITIAN
hujan yang termasuk tinggi di Desa
Gambaran Umum Daerah Penelitian
Wanadri sebesar 3.500-4.000 mm per
Desa Wanadri merupakan satu
tahun. Faktor jarak sesar dan intensitas
dari 18 desa di wilayah Kecamatan
guncangan masuk klasifikasi sedang
Bawang, Kabupaten Banjarnegara.
sampai tinggi yaitu 5.000 meter untuk
Desa Wanadri secara geografis terletak
jarak sesar/patahan sedang serta 10
0
pada 109 36`15,9`` sampai dengan meter untuk jarak sesar/patahan tinggi
dan 0,25-0,30 gal pada intensitas
1090 37`40,7`` Bujur Timur dan
guncangan.
Dusun Kalilandak memiliki wilayah
70 27`47,2`` sampai dengan 70
ancaman longsor tinggi terluas yaitu
29`95,1`` Lintang Selatan. Wilayah 184,57 Ha, sedangkan wilayah terkecil
Desa Wanadri didominasi oleh pada ancaman longsor sedang berada
perbukitan dengan ketinggian + 600 pada Dusun Silangit dengan luas 8,47
meter dari permukaan laut. Jarak Desa Ha. Jumlah penduduk yang tinggal
Wanadri dengan kecamatan 14,6 km pada wilayah ancaman longsor tinggi
dan jarak dengan ibukota kabupaten adalah 4.568 jiwa, sedangkan
sejauh 19,6 km. penduduk pada ancaman longsor
Ancaman Bencana Tanah Longsor sedang 175 jiwa.
Wilayah Desa Wanadri yang
Kerentanan Bencana Tanah Longsor
sebagian besar mempunyai ancaman
Kerentanan tanah longsor
longsor tinggi secara keseluruhan
diperoleh dengan menggabungkan hasil
berada di tiga dusun yaitu Dusun
dari setiap komponen dengan bobot
Pengantulan, Dusun Kalilandak, dan
kerentanan tanah longsor, dimana
Dusun Silangit. Hal ini dipengaruhi
5
setiap komponen diberi harkat atau tinggi lebih dari 200 juta dan
skor sesuai dengan bobot yang pendapatan desa memliki kerentanan
ditentukan dalam Peraturan Kepala tinggi. Fasilitas umum memiliki nilai
BNPB Nomor 2 Tahun 2012. tinggi, fasilitas pendidikan merupakan
Kerentanan tanah longsor dibagi faktor penyumbang nilai tertinggi
menjadi tiga klasifikasi yaitu rendah dalam kerentanan tanah longsor. Hutan
(<0,333), sedang (0,333-0,666), dan lindung memiliki kerentanan tinggi
tinggi (>0,666). Komponen kerentanan karena luas lebih dari 75 Ha. Kondisi
tanah longsor yang digunakan antara rumah warga dan kepadatan penduduk
lain kerentanan sosial, kerentanan bernilai sedang. Tabel 2 menyajikan
ekonomi, kerentanan fisik, dan luas kerentanan bencana tanah longsor
kerentanan lingkungan. Tabel 1 di Desa Wanadri.
menunjukkan hasil komponen
kerentanan tanah longsor Desa
Wanadri.
6
Tabel 2 Luas Kerentanan Bencana Tanah Longsor Desa Wanadri
Luas Luas Luas
Luas
No Dusun Kerentanan Kerentanan Kerentanan
(Ha)
Rendah (Ha) Sedang (Ha) Tinggi (Ha)
1 Krajan Patoman 31,83 0 31,83 0
2 Karang Pucung 103,93 0 103,93 0
3 Pengantulan 133,69 2,61 131,08 0
4 Kalilandak 204,02 1,09 202,93 0
5 Silangit 155,01 0 155,01 0
Jumlah 628,51 3,7 624,81 0
Sumber : Hasil Pengolahan dan Analisis 2016
7
Berdasarkan nilai Perhitungan untuk menentukan risiko
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana bencana berpedoman pada Peraturan
Desa Wanadri termasuk Desa Tangguh Kepala BNPB Tahun 2012, dengan
Bencana Pratama, dalam indeks menggunakan rumus di bawah ini.
kapasitas memiliki skor 20,51 yang Kerentanan
Risiko= Ancaman
Kapasitas
masuk dalam kategori kapasitas
bencana rendah. Penyebab rendahnya
Luas risiko bencana tanah
nilai kapasitas Desa Wanadri adalah
longsor tinggi di Desa Wanadri adalah
rendahnya nilai indikator penyusun
547,96 Ha yang ditempati oleh 4.568
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana,
jiwa, sedangkan luas wilayah risiko
sebagian besar indikator masih pada
bencana longsor sedang 76,84 Ha yang
tahap perencanaan. Sedangkan
ditempati oleh 175 jiwa, secara
implementasi atau kinerja masih sangat
keseluruhan luas risiko bencana tanah
sedikit dan belum adanya mekanisme
longsor di desa Wanadri 624,8 Ha. Hal
dalam penanggulangan risiko
ini dikarenakan luas wilayah risiko
bencana.Lampiran 3 menyajikan peta
bencana longsor rendah seluas 3,70 Ha
kapasitas bencana Desa Wanadri
berupa tambang pasir putih yang tidak
berdasarkan indeks kapasitas bencana.
dihuni oleh penduduk. Peta risiko tanah
Risiko Bencana Tanah Longsor
longsor yang tersaji pada Gambar 1.
Risiko bencana tanah longsor
Dusun yang mempunyai wilayah
merupakan kombinasi indeks ancaman
terluas risiko bencana tanah longsor
tanah longsor, kerentanan bencana
tinggi adalah Dusun Kalilandak seluas
tanah longsor, dan kapasitas bencana.
183,48 Ha, sedangkan dusun dengan
Hasil dari penilaian risiko bencana
luas wilayah risiko bencana tanah
berupa peta risiko bencana, peta risiko
longsor terkecil yaitu Dusun Krajan
bencana disusun dengan metode
Patoman 21,56 Ha.
overlay pada software ArcGIS 10.1.
8
Gambar 1 Peta Risiko Bencana Tanah Longsor
9
10
4.