Você está na página 1de 15

Edu Geography

Edu Geography
http://jour nal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo

PENILAIAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DESA WANADRI


KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA

Muhamad Khasyir, Ananto Aji, Wahyu Setyaningsih

Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ancaman, kerentanan, dan
Diterima Juni 2016 kapasitas bencana tanah longsor serta menganalisis tingkat risiko
Disetujui Juli 2016
Dipublikasikan September bencana tanah longsor di Desa Wanadri. Metode penelitian ini adalah
2016 metode kajian risiko bencana. Kajian risiko bencana merupakan
pendekatan untuk memperlihatkan potensi dampak negatif yang
Keywords: timbul akibat suatu potensi bencana yang melanda. tingkat bencana
landslide, threats,
vulnerability, capacity, tanah longsor di Desa Wanadri berkisar dari ancaman sedang seluas
risk 76,81 Ha dengan jumlah penduduk 175 jiwa yang terancam dan tinggi
memiliki jumlah penduduk 4.568 jiwa terancam dengan luas 551,7 Ha.
Tingkat kerentanan bencana tanah longsor di Desa Wanadri berkisar
dari rendah seluas 3,7 Ha dan luas tingkat kerentanan sedang sebesar
624,81 Ha sampai sedang. Tingkat kapasitas bencana di Desa Desa
Wanadri tergolong rendah, sebab indikator dari desa/kelurahan
tangguh bencana bernilai rendah atau masuk dalam klasifikasi Desa
Tangguh Bencana Pratama. Luas tingkat risiko bencana tanah longsor
di Desa Wanadri adalah tinggi seluas 547,96 Ha, tingkat risiko sedang
seluas 76,84 Ha, dan tingkat risiko rendah seluas 3,7 Ha.

Abstract
The research aims to find out threats, vulnerability,and capacity of
landslide disaster, also analyse the risk level of landslide at Wanadri
Village. The research method is disaster risk assesment method.
Disaster risk assesment is an approach to show potential negative
impact that appears because of potential disasters that struck. The
level of landslide at Wanadri Village is based on medium threats were
covering 76,81 hectares with population is 175 inhabitans threatened
and high threats were covering 557,1 Hectares with population is
4.568 inhabitans threatened. The vulnerability level of landslide at
Wanadri Village which is approximately from low is 3,7 Hectares and
comprehensive level of medium vulnerability is 624,81 Hectares to
medium. The capacity level of disaster at Wanadri Village belongs to
low level because the indicator of Tangguh Village has low score or
belongs to the classification of Disaster Resilient Village Primary.
Comprehensive level of risk of landslide disaster at Wanadri are high
risk level is 574,96 Hectares, medium risk level is 76,84 Hectares, and
low risk level is 3,7Hectares.

1
2016 Universitas
Negeri Semarang

Alamat korespondensi:
Gedung C1 Lantai 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email: geografiunnes@gmail.com

PENDAHULUAN Bencana. Rencana Penanggulangan


Tanah longsor adalah suatu Bencana merupakan wujud dari upaya
peristiwa alam yang pada saat ini pemerintah terkait dengan perumusan
kejadiannya semakin meningkat. program-program kegiatan dan fokus
Bencana alam tanah longsor dapat terjadi prioritas penanggulangan bencana.
karena pola pemanfaatan lahan yang Potensi kebencanaan yang beragam,
tidak mengikuti kaidah kelestarian tingkat kerentanan yang cenderung
lingkungan, seperti penggundulan hutan, tinggi serta tingkat kapasitas penduduk
dan pengambilan sumber daya alam yang masih kurang, diperlukan
yang melampaui daya dukungnya. keberadaan sebuah rencana terpadu yang
Perkembangan suatu wilayah akan berguna dalam menghadapi kondisi
meningkatan kebutuhan akan lahan kebencanaan yang ada.
sebagai tempat tinggal dan aktivitas Pada kawasan rawan bencana
ekonomi, adapun ketersediaan lahan longsor, kegiatan pengendalian
yang ada tidak mengalami pemanfaatan ruang dilaksanakan
perkembangan. Penduduk terpaksa melalui upaya penanggulangan untuk
menempati lokasi yang rawan longsor meminimalkan dampak akibat bencana
seperti daerah perbukitan dan lereng yang mungkin timbul. Substansi
pegunungan. Aktivitas masyarakat pedoman mencakup semua aspek yang
tersebut menyebabkan tingkat terkait dengan rencana dan
kerawanan bencana tanah longsor pemanfaatan ruang di kawasan rawan
menjadi semakin meningkat. bencana longsor, serta pengendalian
Rencana penanggulangan bencana pemanfaatan ruang. Tanah longsor
di suatu daerah merupakan amanat dari merupakan bencana alam yang
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 sebenarnya dapat diramalkan
tentang Penanggulangan Bencana. Hal kedatangannya, untuk melakukan
ini diperjelas lagi dalam Peraturan pengurangan risiko bencana maka
Kepala Badan Nasional Penanggulangan karakteristik bencana harus dikaji
Bencana Nomor 02 Tahun 2012 tentang secara seksama. Upaya
Pedoman Umum Pengkajian Risiko

3
pengkajian risiko bencana pada Penelitian menggunakan metode
dasarnya adalah menentukan besaran kajian risiko bencana. Kajian risiko
ancaman, kerentanan, dan kapasitas bencana merupakan pendekatan untuk
bencana (Mutaali, 2014:199). memperlihatkan potensi dampak
Kecamatan Bawang merupakan negatif yang timbul akibat suatu
salah satu kecamatan di Kabupaten potensi bencana yang melanda.
Banjarnegara yang memiliki potensi Populasi dalam penelitian ini adalah
longsor sedang hingga tinggi, terutama kecamatan bawang. Sampel dalam
di Desa Wanadri. Terdapat 10 kejadian penelitian ini adalah Desa Wanadri,
tanah longsor di Desa Wanadri dari teknik pengambilan sampel dengan
tahun 2013 sampai dengan awal tahun teknik purposive sampling yaitu
2016. Lokasi Desa Wanadri terletak pengambilan anggota sampel dari
pada wilayah Pegunungan Serayu populasi dilakukan dengan
Selatan, sebagian besar wilayahnya pertimbangan tertentu (Sugiyono,
merupakan perbukitan dengan 2012:124). Teknik purposive sampling
kemiringan lereng yang curam. Hal ini digunakan untuk mengetahui kapasitas
yang menyebabkan penulis tertarik bencana tanah longsor di Desa
untuk melakukan penelitian di daerah Wanadri. Penetapan sampel dilakukan
ini dengan judul Penilaian Risiko dengan pertimbangan pemangku
Bencana Tanah Longsor Desa Wanadri kepentingan, masyarakat yang masuk
Kecamatan Bawang Kabupaten wilayah ancaman longsor tinggi,
Banjarnegara. Penelitian ini lembaga dan komunitas masyarakat di
diharapkan menjadi salah satu upaya Desa Wanadri yang secara langsung
untuk mendukung pengurangan risiko dan tidak langsung terlibat dalam
bencana tanah longsor. penanggulangan risiko bencana.
Tujuan dari penelitian ini adalah Pengkajian risiko bencana pada
untuk mengetahui ancaman, dasarnya adalah menentukan besaran 3
kerentanan, dan kapasitas bencana komponen yaitu ancaman, kerentanan,
tanah longsor dan menganalisis tingkat dan kapasitas. Setiap komponen
risiko bencana tanah longsor di Desa terdapat indikator sesuai dengan
Wanadri. Peraturan Kepala BNPB No 2 Tahun
2012, penentuan ancaman, kerentanan,
METODE PENELITIAN dan kapasitas seluruh indikator dibagi

4
menjadi 3 kelas yaitu rendah, sedang, oleh faktor topografi wilayah yang
dan tinggi. Hasil pengkajian risiko curam dengan kemiringan lebih dari
bencana terdiri dari 2 bagian, yaitu peta 30%. Tutupan lahan yang rendah di
risiko bencana dan dokumen kajian Desa Wanadri terdiri dari
risiko bencana. tegalan/ladang, tambang, dan semak
HASIL PENELITIAN DAN belukar. Rendahnya tutupan lahan
PEMBAHASAN suatu wilayah tentu membuat semakin
sedikit daya serap tanah terhadap air
HASIL PENELITIAN
hujan yang termasuk tinggi di Desa
Gambaran Umum Daerah Penelitian
Wanadri sebesar 3.500-4.000 mm per
Desa Wanadri merupakan satu
tahun. Faktor jarak sesar dan intensitas
dari 18 desa di wilayah Kecamatan
guncangan masuk klasifikasi sedang
Bawang, Kabupaten Banjarnegara.
sampai tinggi yaitu 5.000 meter untuk
Desa Wanadri secara geografis terletak
jarak sesar/patahan sedang serta 10
0
pada 109 36`15,9`` sampai dengan meter untuk jarak sesar/patahan tinggi
dan 0,25-0,30 gal pada intensitas
1090 37`40,7`` Bujur Timur dan
guncangan.
Dusun Kalilandak memiliki wilayah
70 27`47,2`` sampai dengan 70
ancaman longsor tinggi terluas yaitu
29`95,1`` Lintang Selatan. Wilayah 184,57 Ha, sedangkan wilayah terkecil
Desa Wanadri didominasi oleh pada ancaman longsor sedang berada
perbukitan dengan ketinggian + 600 pada Dusun Silangit dengan luas 8,47
meter dari permukaan laut. Jarak Desa Ha. Jumlah penduduk yang tinggal
Wanadri dengan kecamatan 14,6 km pada wilayah ancaman longsor tinggi
dan jarak dengan ibukota kabupaten adalah 4.568 jiwa, sedangkan
sejauh 19,6 km. penduduk pada ancaman longsor
Ancaman Bencana Tanah Longsor sedang 175 jiwa.
Wilayah Desa Wanadri yang
Kerentanan Bencana Tanah Longsor
sebagian besar mempunyai ancaman
Kerentanan tanah longsor
longsor tinggi secara keseluruhan
diperoleh dengan menggabungkan hasil
berada di tiga dusun yaitu Dusun
dari setiap komponen dengan bobot
Pengantulan, Dusun Kalilandak, dan
kerentanan tanah longsor, dimana
Dusun Silangit. Hal ini dipengaruhi

5
setiap komponen diberi harkat atau tinggi lebih dari 200 juta dan
skor sesuai dengan bobot yang pendapatan desa memliki kerentanan
ditentukan dalam Peraturan Kepala tinggi. Fasilitas umum memiliki nilai
BNPB Nomor 2 Tahun 2012. tinggi, fasilitas pendidikan merupakan
Kerentanan tanah longsor dibagi faktor penyumbang nilai tertinggi
menjadi tiga klasifikasi yaitu rendah dalam kerentanan tanah longsor. Hutan
(<0,333), sedang (0,333-0,666), dan lindung memiliki kerentanan tinggi
tinggi (>0,666). Komponen kerentanan karena luas lebih dari 75 Ha. Kondisi
tanah longsor yang digunakan antara rumah warga dan kepadatan penduduk
lain kerentanan sosial, kerentanan bernilai sedang. Tabel 2 menyajikan
ekonomi, kerentanan fisik, dan luas kerentanan bencana tanah longsor
kerentanan lingkungan. Tabel 1 di Desa Wanadri.
menunjukkan hasil komponen
kerentanan tanah longsor Desa
Wanadri.

Tabel 1 Hasil Komponen Kerentanan Tanah Longsor


No Komponen Hasil Kriteria

1 Kerentanan Sosial 0,606 Sedang

2 Kerentanan Ekonomi 1 Tinggi

3 Kerentanan Fisik 0,433 Sedang

4 Kerentanan Lingkungan 0,599 Tinggi

Sumber : Hasil Pengolahan dan Analisis 2016

Desa Wanadri sebagian besar


mempunyai kerentanan longsor
sedang, hal ini dipengaruhi oleh faktor
kelompok rentan yang terdampak
bernilai tinggi. Faktor lahan produktif
yang menjadi mata pencaharian
masyarakat sebagai petani juga bernilai

6
Tabel 2 Luas Kerentanan Bencana Tanah Longsor Desa Wanadri
Luas Luas Luas
Luas
No Dusun Kerentanan Kerentanan Kerentanan
(Ha)
Rendah (Ha) Sedang (Ha) Tinggi (Ha)
1 Krajan Patoman 31,83 0 31,83 0
2 Karang Pucung 103,93 0 103,93 0
3 Pengantulan 133,69 2,61 131,08 0
4 Kalilandak 204,02 1,09 202,93 0
5 Silangit 155,01 0 155,01 0
Jumlah 628,51 3,7 624,81 0
Sumber : Hasil Pengolahan dan Analisis 2016

Wilayah Desa Wanadri memiliki Kapasitas bencana tingkat desa


kerentanan tanah longsor kategori dihasilkan dari indeks kapasitas yang
sedang 624 Ha atau 99,41% dari diperoleh dari hasil Program
keseluruhan wilayah administrasi. Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.
Dusun Kalilandak memiliki wilayah Nilai Desa/Kelurahan Tangguh
kerentanan tanah longsor terluas yaitu Bencana diperoleh dari hasil
202,93 Ha, sedangkan wilayah wawancara dengan instansi pemerintah,
kerentanan tanah longsor terkecil lembaga/ organisasi masyarakat, tokoh
berada di Dusun Krajan Patoman 31,83 masyarakat, dan korban bencana tanah
Ha. longsor di Desa Wanadri.
Kapasitas Bencana Tanah Longsor
Hasil wawancara dengan instansi Tabel 3 Nilai Indikator Desa/Kelurahan Tangguh
Bencana
pemerintah, lembaga/ organisasi
N
masyarakat, tokoh masyarakat, dan Indikator Skor
o
korban bencana tanah longsor di Desa 1 Legislasi 1,04
2 Perencanaan 0,58
Wanadri kemudian dihitung
3 Kelembagaan 3,17
berdasarkan nilai dari indeks 4 Pendanaan 2,86
indikator/prioritas. Tabel 3 menyajikan 5 Pengembangan Kapasitas 3,53
6 Penyelenggaraan 9,33
hasil dari perhitungan Desa/Kelurahan Penanggulangan Bencana
20,5
Tangguh Bencana. Jumlah 1
Sumber : Hasil Pengolahan dan Analisis 2016

7
Berdasarkan nilai Perhitungan untuk menentukan risiko
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana bencana berpedoman pada Peraturan
Desa Wanadri termasuk Desa Tangguh Kepala BNPB Tahun 2012, dengan
Bencana Pratama, dalam indeks menggunakan rumus di bawah ini.
kapasitas memiliki skor 20,51 yang Kerentanan
Risiko= Ancaman
Kapasitas
masuk dalam kategori kapasitas
bencana rendah. Penyebab rendahnya
Luas risiko bencana tanah
nilai kapasitas Desa Wanadri adalah
longsor tinggi di Desa Wanadri adalah
rendahnya nilai indikator penyusun
547,96 Ha yang ditempati oleh 4.568
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana,
jiwa, sedangkan luas wilayah risiko
sebagian besar indikator masih pada
bencana longsor sedang 76,84 Ha yang
tahap perencanaan. Sedangkan
ditempati oleh 175 jiwa, secara
implementasi atau kinerja masih sangat
keseluruhan luas risiko bencana tanah
sedikit dan belum adanya mekanisme
longsor di desa Wanadri 624,8 Ha. Hal
dalam penanggulangan risiko
ini dikarenakan luas wilayah risiko
bencana.Lampiran 3 menyajikan peta
bencana longsor rendah seluas 3,70 Ha
kapasitas bencana Desa Wanadri
berupa tambang pasir putih yang tidak
berdasarkan indeks kapasitas bencana.
dihuni oleh penduduk. Peta risiko tanah
Risiko Bencana Tanah Longsor
longsor yang tersaji pada Gambar 1.
Risiko bencana tanah longsor
Dusun yang mempunyai wilayah
merupakan kombinasi indeks ancaman
terluas risiko bencana tanah longsor
tanah longsor, kerentanan bencana
tinggi adalah Dusun Kalilandak seluas
tanah longsor, dan kapasitas bencana.
183,48 Ha, sedangkan dusun dengan
Hasil dari penilaian risiko bencana
luas wilayah risiko bencana tanah
berupa peta risiko bencana, peta risiko
longsor terkecil yaitu Dusun Krajan
bencana disusun dengan metode
Patoman 21,56 Ha.
overlay pada software ArcGIS 10.1.

8
Gambar 1 Peta Risiko Bencana Tanah Longsor

9
10

Dusun Silangit memiliki penduduk pertanian penduduk. Luas ancaman


tertinggi yang menempati risiko longsor tinggi di Desa Wanadri adalah
bencana tanah longsor tinggi 551,72 Ha dan luas ancaman longsor
sebanyak 1.210 jiwa, penduduk sedang sebesar 76,8 Ha. Tingkat
terkecil yang menempati wilayah ancaman bencana longsor di Desa
risiko bencana tanah longsor tinggi Wanadri bernilai tinggi disebabkan
735 jiwa berada pada Dusun oleh lima faktor sebagai penyusun
Pengantulan. Persentase wilayah tingkat ancaman longsor berupa
bahaya tanah tanah longsor di Desa lereng yang curam, tutupan vegetasi
Wanadri mencapai 99,41% dan 100% rendah, lokasi desa berada pada
penduduk menempati wilayah bahaya sesar/patahan, intensitas guncangan
tanah longsor. pada tingkat sedang, dan curah hujan
yang tinggi.

Tingkat Kerentanan Bencana


Tanah Longsor
PEMBAHASAN
Wilayah Desa Wanadri sebagian
Tingkat Ancaman Bencana Tanah
besar mempunyai kerentanan longsor
Longsor
sedang, hal ini dipengaruhi oleh
Wilayah Desa Wanadri
faktor kelompok rentan yang
memiliki ancaman longsor yang
terdampak yaitu rasio jumlah
tinggi, dalam kurun waktu tiga tahun
penduduk perempuan 87,02% sebesar
terakhir 2013-2016 terdapat 10
2.207 jiwa, rasio keluarga non
kejadian tanah longsor. Total untuk
sejahtera 95,76% yaitu 655 KK
rumah rusak berat 25 buah, rusak
menunjukkan ketimpangan ekonomi
sedang 17 buah, rusak ringan 8 buah,
yang besar, dan kelompok umur
dan rumah terancam longsor
40,41% atau 1.365 jiwa. Penduduk
sebanyak 54 buah. Selain merusak
cacat di Desa Wanadri berjumlah 11
rumah warga, longsor juga menutup
jiwa, yaitu 4 jiwa tuna netra dan 7
jalan penghubung antar dusun di Desa
bisu/tuli. Mata pencaharian penduduk
Wanadri serta merusak lahan
Desa Wanadri sebagian besar sebagai
11

petani tradisional serta berpendidikan penyusun Desa/Kelurahan Tangguh


rendah. Perekonomian berupa lahan Bencana. Kurangnya sosialisasi
produktif yang menjadi mata pemerintah desa menyebabkan
pencaharian masyarakat sebagai kecilnya partisipasi masyarakat pada
petani juga bernilai tinggi lebih dari upaya membentuk sebuah peraturan
200 juta dan pendapatan desa desa tentang penanggulangan
memliki kerentanan tinggi. Lokasi bencana. Legislasi yang belum
fasilitas umum berada di wilayah tersusun, sehingga pada upaya-upaya
ancaman tinggi menyebabkan nilai mitigasi bencana tidak dapat
kerentanan tinggi pula, fasilitas dilaksanakan karena belum ada
pendidikan merupakan faktor payung hukum yang tetap. Pada tahap
penyumbang nilai tertinggi dalam perencanaan penanggulangan bencana
kerentanan tanah longsor (lebih dari 1 yang memuat dokumen
milyar). Hutan lindung memiliki penanggulangan bencana juga belum
kerentanan tinggi karena memliki luas terbentuk. Legislasi dan kelembagaan
lebih dari 75 Ha. Kondisi rumah berperan penting dalam keluarnya
warga dan kepadatan penduduk anggaran desa dalam kegiatan-
bernilai sedang menggambarkan kegiatan penanggulangan bencana,
tingkat kesejahteraan ekonomi masih selama ini dana dalam
rendah. penanggulangan risiko bencana
Tingkat Kapasitas Bencana Tanah diperoleh dari sumbangan warga
Longsor apabila sudah terjadi bencana.
Kurangnya pengetahuan,
Tingkat kapasitas bencana
pelatihan, dan keterlibatan tokoh
berdasarkan nilai Desa/Kelurahan
masyarakat dan kelompok masyarakat
Tangguh Bencana Desa Wanadri
menjadikan ketidakmampuan desa
termasuk Desa Tangguh Bencana
dalam mengembangkan kapasitas.
Pratama dengan nilai 20,51 dalam
Penyelenggaraan penanggulangan
indeks kapasitas memiliki skor 0,333
bencana di Desa Wanadri juga belum
atau rendah. Penyebab rendahnya
maksimal, sebab desa Wanadri belum
nilai kapasitas Desa Wanadri adalah
memiliki peta skala detil, jalur
rendahnya nilai indikator/prioritas
12

evakuasi, dan sistem peringatan dini wilayah desa Wanadri memiliki


bencana tanah longsor yang memadai. tingkat ancaman yang tinggi.
Nilai dari tingkat kerentanan
Lemahnya legislasi, kelembagaan,
tanah longsor menggambarkan
pendanaan, pengembangan kapasitas,
penduduk, harta, serta investasi di
dan penyelenggaraan penanggulangan
Desa Wanadri yang terancam bahaya
bencana menjadikan nilai tingkat
tanah longsor. Hal ini disebabkan
kapasitas bencana tanah longsor di
penduduk membangun rumah dan
Desa Wanadri yang rendah.
fasilitas umum pada daerah yang
memiliki ancaman tinggi, juga
Tingkat Risiko Bencana Tanah
sebagian besar wilayah Desa Wanadri
Longsor
di gantungkan pada sektor pertanian.
Risiko bencana tanah longsor di
Sehingga bila terjadi tanah longsor
Desa Wanadri diklasifikasikan
pada lahan pertanian, maka akan
menjadi tiga kelas berdasarkan
terganggu pula aktifitas ekonomi
risikonya, yaitu rendah, sedang, dan
warga.
tinggi. Wilayah Desa Wanadri yang
Tingkat kapasitas yang rendah
masuk dalam kategori tinggi sebesar
sangat berpengaruh terhadap
87,18%, sedang sebesar 12,23%, dan
tingginya risiko bencana di Desa
rendah 0,59%. Dusun Kalilandak
Wanadri. Hal ini di karenakan
memiliki risiko bencana tanah longsor
sebagian besar indikator dalam
terluas, sedangkan Dusun Krajan
program desa/kelurahan tangguh
Patoman memiliki tingkat risiko
bencana masih pada tahap satu, yaitu
bencana tinggi paling kecil.
Tingginya risiko bencana di pada tahap upaya atau wacana.
sebagian besar wilayah Desa Wanadri Rendahnya tingkat kapasitas di Desa
dipengaruhi oleh faktor fisik, dimana Wanadri dengan tingginya tingkat
sebagian besar wilayah Desa Wanadri ancaman tentunya tidak bisa menekan
memiliki kemiringan lereng yang tingkat kerugian (kerentanan) yang
curam, berada pada jalur patahan, ditimbulkan, sehingga menjadikan
curah hujan tinggi serta tutupan tingginya tingkat risiko di Desa
vegetasi yang rendah menyebabkan Wanadri.
13

SIMPULAN adalah 547,96 Ha, tingkat risiko


Desa Wanadri memiliki sedang seluas 76,84 Ha, dan tingkat
ancaman bencana tanah longsor pada risiko rendah seluas 3,7 ha.
Harapan yang diinginkan dalam
tingkat sedang sampai tinggi. Tingkat
proses penilaian risiko bencana tanah
ancaman sedang seluas 76,81 Ha dan
longsor Desa Wanadri antara lain:
tingkat ancaman tinggi dengan luas
1) Kepada lembaga pemerintah
551,7 Ha. Sedangkan tingkat
terutama perangkat desa, perlu
kerentanan bencana tanah longsor di
melakukan pengawasan dan
Desa Wanadri berkisar dari rendah
sosialisasi pemanfaatan lahan
rendah seluas 3,7 Ha dan luas
pada daerah bahaya bencana
kerentanan sedang sebesar 624,81 Ha.
tanah longsor. Hal ini dilakukan
Tingkat kapasitas bencana di Desa
untuk mengurangi meluasnya
Desa Wanadri tergolong rendah. Hal
daerah bahaya tanah longsor dan
ini dikarenakan indikator dari
menekan tingkat kerentanan.
desa/kelurahan tangguh bencana 2) Peningkatan kapasitas bencana
bernilai rendah atau masuk dalam harus dilakukan guna
klasifikasi Desa Tangguh Bencana mengurangi tingkat risiko
Pratama, atau bernilai 0,333 pada bencana, seperti melakukan
skor kapasitas. sosialisai, pendidikan
Sebagian besar wilayah Desa
kebencanaan pada tingkat RT,
Wanadri memiliki tingkat risiko
meningkatkan jumlah relawan,
bencana tanah longsor tinggi, hal ini
reboisasi pada lereng terjal,
disebabkan tingkat ancaman yang
pembuatan tanggul/dinding
tinggi dengan tingkat kerentanan
penahan tebing, dan pembuatan
sedang, disamping itu tingkat
jalur evakuasi pada tiap dusun.
kapasitas bencana bernilai rendah
Sehingga tingkat risko bencana
yang menyebabkan rendahnya
tanah longsor dapat dikurangi
kemampuan masyarakat Desa
agar tidak menimbulkan kerugian
Wanadri dalam penanggulangan
maupun korban jiwa.
risiko bencana tanah longsor. Luas
risiko bencana tanah longsor tinggi
DAFTAR PUSTAKA
14

Mutaali, Lutfi. 2014. Perencanaan Jenderal Penataan Ruang.


Pengembangan Wilayah Jakarta.
Berbasis Pengurangan Risiko
Bencana. Yogyakarta: Badan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Penerbit Fakultas Geografi Pendidikan Pendekatan
Universitas Gadjah Mada. Kuantitatif. Bandung:
ALFABETA.
Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 02 Tahun 2012 Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Tentang Pedoman Umum Penanggulangan Bencana.
Pengkajian Resiko Bencana. 2007. Jakarta: Kementrian
Jakarta: BNPB. Hukum dan HAM Republik
Indonesia.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor. 22/PRT/M/2007
Tentang Pedoman Penataan 1.
Ruang Kawasan Rawan
Bencana Longsor. Departemen 2.
Pekerjaan Umum. Direktorat 3.
15

4.

Você também pode gostar