Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
Apriansyah Qolbi
A. Latar Belakang
Pemerintah daerah merupakan ujung tombak untuk keberhasilan
otonomi daerah. Kedudukan pemerintah daerah yang sangat strategis
ini membutuhkan birokrasi yang berkualitas untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance).1 Salah satu tujuan
Good Governance adalah mendekatkan pemerintah dengan rakyat.
Dengan demikian apa yang menjadi kebutuhan, permasalahan,
keinginan, dan kepentingan serta aspirasi masyarakat dapat dipahami
secara baik dan benar oleh pemerintah. Sehingga pemerintah mampu
menyediakan layanan masyarakat secara efisien, mampu mengurangi
biaya, memperbaiki output dan penggunaan sumber daya manusia
secara lebih efektif.
Pelaksanaan otonomi daerah memberikan keleluasaan bagi
pemerintah daerah untuk menyusun organisasi perangkat daerahnya.
Pembentukan kelembagaan daerah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 32 tahun 2003 pada Pasal 120 yang mengungkapkan bahwa
perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah,
sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan
dan kelurahan.
Dengan membentuk kelembagaan, maka pemerintah daerah
dapat menyelenggarakan pemerintahan secara efisien untuk
meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
Adanya tuntutan dari masyarakat akan kualitas pelayanan
menuntut pemerintah daerah untuk melakukan pembentukan
kelembagaan dalam pemerintahan daerah. sehingga bentuk
B. Perumusan Masalah
Bagaimana penerapan manajemen strategik dalam penataan
kelembagaan pemerintahan daerah?
C. Tujuan Analisis
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang
manajemen strategik dalam penataan kelembagaan pada pemerintah
daerah yang menerapkan strategi SWOT (Strenght, Weaknesess,
Opportunity, Threats).
E. Penataan Kelembagaan
Kelembagaan merupakan hal yang paling utama yang harus
dilakukan penataan atau pembaharuan. Jika kelembagaan ini
diperbaharui demikian pula sistem yang digunakan juga menggunakan
sistem yang tepat, maka akan ada harapan untuk terwujudnya tata
F. Managemen Strategik
Manajemen strategik merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari ilmu manajemen. Hadir sebagai suatu solusi untuk
memberdayakan keseluruhan organisasi (perusahaan) agar secara
komprehensif dan sistematis mampu mewujudkan visi dan misi
organisasi tersebut.
7
Faktor Eksternal
Jauch dan Glack (dalam Iwan Setiawana, 2002) mendefinisikan
analisis eksternal sebagai suatu proses yang dilakukan oleh
perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam
menentukan peluang (opportunity) dan ancaman (threat) bagi
perusahaan.
1. Lingkungan mikro atau lingkungan luar dekat atau tugas.
2. Lingkungan makro atau lingkungan luar jauh.
Menurut Wheelen dan Hunger (1996 : 17), dalam tahap
implementasi strategi, manajemen mewujudkan strategi dan
kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program,
anggaran, dan prosedur.
Keterangan :