Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
3.1 Pengkajian
I.IDENTITAS KLIEN
II.ALASAN MASUK
Pasien berbicara melantur dan marah-marah serta pasien mengatakan mendengar ada yang berbisik
bisik dan menyuruhnya untuk berbuat hal yang tidak baik. Seperti disuruh memukul ibunya
tidak berhasil
3. Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
12
Masalah Keperawatan : -Resiko perilaku kekerasan
-Resiko Pasca trauma
Jelaskan : Menurut informasi keluarga, pasien mengatakan putus cinta dan di tinggal pacarnya
menikah
IV.FISIK
2. Ukur : TB : 174 cm BB : 59 kg
Jelaskan : Selama di Rumah sakit jiwa pasien tidak pernah mengalami sakit
13
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram:
Jelaskan : pasien merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Tidak ada riwayat penyakit
jiwa dalam keluarga
2. Konsep diri
a Gambaran diri : pasien menyukai seluruh bagian tubuhnya, penampilanya kurang rapi, tampak lesu
ketika berjalan, pasien mondar mandir di ruangan.
b. Identitas : pasien seorang laki-laki berusia 25 tahun, belum menikah, berpendidikan terakhir
hanya SD.
c. Peran : pasien bekerja sebagai kuli bangunan, setiap harinya pasien bekerja dengan tepat
waktu.
d. Ideal diri : pasien ingin berkumpul dengan keluarganya terutama dengan ibunya, dan pasien
ingin menikah.
e. Harga diri : pasien merasa malu karena pasien seorang tamatan SD dan pasien ditinggal
pacarnya untuk menikah.
Masalah Keperawatan : -Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah Kronis
-Gangguan Konsep diri : Harga Diri Rendah Situasional
3. Hubungan Sosial
14
a. Orang yang berarti : pasien mengatakan paling dekat dengan ibunya karena merupakan
tetangganya tidak baik karena hanya berprofesi sebagai tukang kuli bangunan. Saat di RS, pasien suka
4. Spiritual
b. Kegiatan ibadah : sudah tidak sholat sejak 3 bulan yang lalu selama dirumah, pasien
1. Penampilan
Jelaskan : pasien berpenampilan rambut tidak pernah disisir, memakai sarung berantakan untuk
lipatannya
2. Pembicaraan
15
pembicaraan
3. Aktivitas Motorik:
4. Alam perasaaan
5. Afek
16
Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan : pasien lebih banyak diam diri, pandangan mata melihat ke arah lain ketika di ajak bicara.
7. Persepsi
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : pasien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk berbuat
sesuatu ( misalnya disuruh memukul, disuruh untuk mensholati ibunya), saat di kaji pasien mondar
mandir, saat ditanya bahwa ada yang membisiki untuk pulang dan mensholati ibunya. Respon pasien
saat mendengar suara itu pasien mengikuti perintah suara tersebut dan pasien juga mondar mandir
serta selalu bicara sendiri.
8. Proses Pikir
9. Isi Pikir
17
Obsesi Fobia Hipokondria
Waham
Disorientasi
Jelaskan : pasien mengatakan bisa menyebutkan waktu, tempat, orang secara benar
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
18
gangguan daya ingat saat ini konfabulasi
Jelaskan : pasien ingat pernah dibawa ke kyai dan menceritakan hal-hal yang pernah di alaminya
Jelaskan : pasien mengatakan suara yang di dengar itu benar benar ada sehingga px melakukan isi
suara tersebut
1. Makan
2. BAB/BAK
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
20
Kegiatan sebelum / sesudah tidur
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
21
Belanja Ya tidak
Transportasi Ya tidak
Lain-lain Ya tidak
Jelaskan : pasien masih sulit melakukan sesuatu tanpa bantuan dan mengatur hal-hal kebutuhan.
Adaptif Maladaptif
22
Masalah Keperawatan : -Koping Individu Inefektif
Masalah ekonomi, spesifik : pasien belum bisa mencukupi ekonominya yang hanya sebagai
kuli bangunan untuk dirinya dan keluarganya, selama di RS pasien menggunakan jamkesmas
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : pasien pernah MRS di RSJ Menur pada tahun
2015 dengan keluhan yang sama.
Masalah lainnya, spesifik : pasien merasa bosan di RSJ dan ingin pulang
23
Faktor presipitasi penyakit fisik
Koping obat-obatan
Lainnya :
Masalah Keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa dan ketidak patuhan
minum obat
Analisa Data
24
Perawat
(RISKI AMALIAWATI)
25
benar ada
DO : - Pasien mondar-mandir
- Pasien selalu menyendiri kurang bisa
berinteraksi dengan pasien lainnya
- Pasien selalu berbicara disuruh pulang
- Pasien berbicara melantu
2. DS : - Pasien mengatakan malu berteman dengan Isolasi Sosial
siapapun karena dirinya hanya seorang kuli
bangunan.
DO: Pasien Tampak Menyendiri, Pasien kurang
bisa bergabung atau berinteraksi dengan orang lain
baik di rumah maupun di lingkungan rumah sakit.
3. DS:-Pasien mengatakan dirinya malas mandi Defisit Perawatan Diri
memakai sabun
-Pasien mengatakandirinya tidak mau menyikat
gigi
-Pasien mengatakan malas untuk memotong
kuku kaki dan tanganya
DO : - Pasien tampak kusam,kotor dan berdaki
-Pada saat makan pasien terlihat asal-asalan
sehingga nasinya belepotan disekitar wajah dan
jatuh ke lantai.
- Pasien terlihat mengeluarkan air liur pada saat
diam maupun berbicara
26
3.4 Intervensi
Untuk menggontrol
5. Diskusikan dan jelaskan cara halusinasi klien.
menggontrol halusinasi dengan
cara menghardik halusinasi,
bercakap-cakap dengan orang
lain, melakukan aktivitas, dan
27
menggunakan obat secara benar.
Untuk menambah
3. Jelaskan pentingnya pengetahuan tetnatng
kebersihan diri dengan cara pentingnya kebersihan diri
memberikan penjelasan terhadap dan memberikan motivasi
pentingnya kebersihan diri. pada diri klien.
Untuk menambah
4. Jelaskan peralatan yang pengetahuan dan
dibutuhkan dan cara mempermudah klien dalam
membersihkan diri. kebersihan dirinya.
28
Untuk membuat klien puas
7. Berikan pujian pada setiap dan merasa senang, sehingga
hasil tindakan yang dilakukan mau dan ingin terus
klien saat berlatih. melakukan perawatan diri.
Untuk mengetahui
11. Latih klien mempraktikkan kemampuan dan
cara berhias/berdandan. membiasakan klien
melakukan perawatan diri
secara mandiri.
Membuat klien puas dan
12. Berikan pujian pada setiap senang sehingga mau dan
hasil tindakan klien. ingin terus melakukan berhias
atau berdandan.
SP.3 (Makan/minum) Untuk mengetahui
13. Identifikasi kemampuan kemampuan yang dimiliki
klien untuk melakukan makan klien pada saat makan dan
dan minum. minum.
Untuk mengetahui
16.Latih klien mempraktikkan kemampuan dan melatih
cara makan dan minum yang klien cara makan dan minum
baik. yang baik.
29
Membuat klien puas dan
17.Berikan pujian pada setiap senang sehingga mau dan
hasil tindakan klien. ingin terus melakukan berhias
atau berdandan.
SP.4 (BAB/BAK) Untuk mengetahui
18. Identifikasi kemampuan kemampuan yang dimiliki
klien pada saat BAB/BAK. klien pada saat BAB/BAK.
Untuk mengetahui
20.Latih klien cara BAB/BAK kemampuan dan melatih
yang baik dan yang benar. klien cara BAB/BAK yang
baik dan benar
Rencana Tindakan Rasional
3.5.Implementasi
Menurut Depkes, 2000 Implementasi adalah tindakan keperawatan yang disesuaikan
dengan rencana tindakan keperawatan. Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan yang
30
sudah di rencanakan perawat perlu memvalidasi rencana tindakan keperawatan yang masih di
butuhkan dan sesuai dengankondisi klien saat ini.
SP II p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melaih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
SP III p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa
dilakukan pasien)
3. Menganjurkan pasien memasukan dalam kegiatan harian
SP IV p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3. Menganjurkan pasien memasukan dalam kegiatan harian
Keluarga
SP 1 k
1.Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam rawat pasien
2.Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis halusinasi yang dialami
pasien beserta proses terjadinya.
3.Mejelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi
SP II k
1.Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi
2. Melatih keluaraga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi
SP III k
1. Membantu keluarga membuat jadwal kegiatan aktifitas di rumah termasuk minum obat
31
2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
3.7.Evaluasi
Menurut Keliat, 1998 evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan pada klien.
Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan SOAP sebagai pola pikir.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
33