Você está na página 1de 22

BAB III

FORMULIR KEPERAWATAN JIWA

3.1 Pengkajian

RUANG RAWAT : Anggrek TANGGAL DIRAWAT: 11-12-2016

I.IDENTITAS KLIEN

Inisial : Tn.M (L/) Tanggal Pengkajian : 12-12-2016

Umur : 25 tahun RM.No : 03-44-56

Informan : Ibu pasien

II.ALASAN MASUK

Pasien berbicara melantur dan marah-marah serta pasien mengatakan mendengar ada yang berbisik
bisik dan menyuruhnya untuk berbuat hal yang tidak baik. Seperti disuruh memukul ibunya

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya. Berhasil kurang berhasil

tidak berhasil

Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia

3. Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 : Korban pernah mengalami aniaya fisik

12
Masalah Keperawatan : -Resiko perilaku kekerasan
-Resiko Pasca trauma

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan

_______________________ _______ _______________________

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Jelaskan : Menurut informasi keluarga, pasien mengatakan putus cinta dan di tinggal pacarnya

menikah

Masalah Keperawatan : -Respon Pasca Trauma

IV.FISIK

1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHG N : 84 x/menit S : 37 0 C P : 19 x/menit

2. Ukur : TB : 174 cm BB : 59 kg

3. Keluhan fisik : Ya Tidak

Jelaskan : Selama di Rumah sakit jiwa pasien tidak pernah mengalami sakit

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

13
V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram:

Jelaskan : pasien merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Tidak ada riwayat penyakit
jiwa dalam keluarga

Masalah Keperawatan : koping individu inefektif

2. Konsep diri
a Gambaran diri : pasien menyukai seluruh bagian tubuhnya, penampilanya kurang rapi, tampak lesu
ketika berjalan, pasien mondar mandir di ruangan.

b. Identitas : pasien seorang laki-laki berusia 25 tahun, belum menikah, berpendidikan terakhir
hanya SD.

c. Peran : pasien bekerja sebagai kuli bangunan, setiap harinya pasien bekerja dengan tepat
waktu.

d. Ideal diri : pasien ingin berkumpul dengan keluarganya terutama dengan ibunya, dan pasien
ingin menikah.
e. Harga diri : pasien merasa malu karena pasien seorang tamatan SD dan pasien ditinggal
pacarnya untuk menikah.
Masalah Keperawatan : -Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah Kronis
-Gangguan Konsep diri : Harga Diri Rendah Situasional

3. Hubungan Sosial
14
a. Orang yang berarti : pasien mengatakan paling dekat dengan ibunya karena merupakan

seseorang yang paling berharga.


b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien mengatakan hubungannya dengan

tetangganya tidak baik karena hanya berprofesi sebagai tukang kuli bangunan. Saat di RS, pasien suka

menyendiri tidak mau bergaul dengan pasien lainya.


c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : pasien kurang bisa bergabung atau berinteraksi

dengan orang lain baik di rumah maupun di lingkungan rumah sakit.

Masalah keperawatan : -Gangguan Interaksi Sosial : Menarik Diri

-Gangguan Interaksi Sosial : Harga Diri Rendah

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : pasien mengatakan bahwa agamanya islam

b. Kegiatan ibadah : sudah tidak sholat sejak 3 bulan yang lalu selama dirumah, pasien

mengatakan tidak pernah sholat selama di RS

Masalah Keperawatan : Distrees Spiritual

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti

tidak sesuai biasanya

Jelaskan : pasien berpenampilan rambut tidak pernah disisir, memakai sarung berantakan untuk

lipatannya

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai

15
pembicaraan

Jelaskan : pasien menjawab seperlunya saja dan berbicara lambat

Masalah Keperawan : Gangguan Komunikasi Verbal

3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : pasien sering menyendiri diruangan, ADL diarahkan oleh petugas

Masalah Keperawatan : Penurunan Aktivitas Motorik

4. Alam perasaaan

Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan

Jelaskan : pasien mengatakan khawatir jika bisikan-bisikan itu datang

Masalah Keperawatan : Ansietas

5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : pasien bisa tersenyum dan sedih jika diberi stimulus

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

16
Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : pasien lebih banyak diam diri, pandangan mata melihat ke arah lain ketika di ajak bicara.

Masalah Keperawatan : Gangguan Interaksi Sosial: Menarik diri

7. Persepsi

Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : pasien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk berbuat
sesuatu ( misalnya disuruh memukul, disuruh untuk mensholati ibunya), saat di kaji pasien mondar
mandir, saat ditanya bahwa ada yang membisiki untuk pulang dan mensholati ibunya. Respon pasien
saat mendengar suara itu pasien mengikuti perintah suara tersebut dan pasien juga mondar mandir
serta selalu bicara sendiri.

Masalah Keperawatan : - gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran


- resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan

8. Proses Pikir

sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking pengulangan


pembicaraan/persevarasi

Jelaskan : pasien bicara seperlunya saja

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

9. Isi Pikir

17
Obsesi Fobia Hipokondria

depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

nihilistic sisip pikir Siar pikir


Kontrol pikir

Jelaskan : pasien mengatakan apa semua yang dialaminya

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat kesadaran

bingung sedasi stupor

Disorientasi

waktu tempat orang

Jelaskan : pasien mengatakan bisa menyebutkan waktu, tempat, orang secara benar

Masalah Keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
18
gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan : pasien ingat pernah dibawa ke kyai dan menceritakan hal-hal yang pernah di alaminya

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung


sederhana

Jelaskan : pasien mampu berhitung dalam bentuk sederhana ( menghitung angka )

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : pasien mengatakan suara yang di dengar itu benar benar ada sehingga px melakukan isi
suara tersebut

Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir

14. Daya tilik diri

mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : pasien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit

Masalah Keperawatan : - Gangguan Proses Pikir


- Resiko Regimen Terapi Inefekktif
19
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantual total

Jelaskan : pasien sudah mampu memenuhi kebutuhan makan dan BAB/BAK

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantual total

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : satu s/d tiga jam

Tidur malam lama : satu s/d delapan jam

20
Kegiatan sebelum / sesudah tidur

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantual total

7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan Ya tidak

Perawatan pendukung Ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya tidak

Mencuci pakaian Ya tidak

Pengaturan keuangan Ya tidak

9. Kegiatan di luar rumah

21
Belanja Ya tidak

Transportasi Ya tidak

Lain-lain Ya tidak

Jelaskan : pasien masih sulit melakukan sesuatu tanpa bantuan dan mengatur hal-hal kebutuhan.

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

VIII. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar

Olahraga mencederai diri

Lainnya _______________ lainnya : __________________

22
Masalah Keperawatan : -Koping Individu Inefektif

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : pasien lebih banyak menyendiri

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : px tidak mau berinteraksi dan


berkomunikasi dengan px lain. Pasien berinteraksi dengan di arahkan oleh petugas.

Masalah dengan pendidikan, spesifik : pasien tamat SD

Masalah dengan pekerjaan, spesifik : pasien bekerja sebagai kuli bangunan

Masalah dengan perumahan, spesifik : pasien tinggal bersama keluarganya. Di keluarga


pasien bisa berinteraksi dengan semua anggota keluarga.

Masalah ekonomi, spesifik : pasien belum bisa mencukupi ekonominya yang hanya sebagai
kuli bangunan untuk dirinya dan keluarganya, selama di RS pasien menggunakan jamkesmas

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : pasien pernah MRS di RSJ Menur pada tahun
2015 dengan keluhan yang sama.

Masalah lainnya, spesifik : pasien merasa bosan di RSJ dan ingin pulang

Masalah Keperawatan : - Gangguan Konsep Diri : HDR


- Gangguan Interaksi Sosial : Menarik Diri
- Resiko Mencederai Diri Sendiri

X. Pengetahuan Kurang Tentang:

Penyakit jiwa system pendukung

23
Faktor presipitasi penyakit fisik

Koping obat-obatan

Lainnya :

Masalah Keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa dan ketidak patuhan
minum obat

Analisa Data

XI. Aspek Medik

Diagnosa Medik : F20.3 ( skizofrenia undifferent)

Terapi Medik : Clhorpomazin (CPZ) 2x100mg


Trihezipenidyl (THD) 2x2mg
risperidol 2x2mg

24
Perawat

(RISKI AMALIAWATI)

3.2. Diagnosa Keperawatan


Menurut Yosep, 2009 diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
a. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
b. Defisit Perawatan Diri
c. Isolasi sosial
d. Resiko mencederai orang lain
No Data Masalah Keperawatan
DS: - Pasien sering mendengarkan bisikan- Halusinasi Pendengaran
bisikan yng menuruhnya untuk berbuat sesuatu
(disuruh memukul, dll)
- Respon pasien mengikuti perintah bisikan
tersebut
- Pasien saat dikaji mendengar bisikan untuk
pulang dan mensholati ibunya
- Pasien mengatakan bahwa suara itu benar-

25
benar ada
DO : - Pasien mondar-mandir
- Pasien selalu menyendiri kurang bisa
berinteraksi dengan pasien lainnya
- Pasien selalu berbicara disuruh pulang
- Pasien berbicara melantu
2. DS : - Pasien mengatakan malu berteman dengan Isolasi Sosial
siapapun karena dirinya hanya seorang kuli
bangunan.
DO: Pasien Tampak Menyendiri, Pasien kurang
bisa bergabung atau berinteraksi dengan orang lain
baik di rumah maupun di lingkungan rumah sakit.
3. DS:-Pasien mengatakan dirinya malas mandi Defisit Perawatan Diri
memakai sabun
-Pasien mengatakandirinya tidak mau menyikat
gigi
-Pasien mengatakan malas untuk memotong
kuku kaki dan tanganya
DO : - Pasien tampak kusam,kotor dan berdaki
-Pada saat makan pasien terlihat asal-asalan
sehingga nasinya belepotan disekitar wajah dan
jatuh ke lantai.
- Pasien terlihat mengeluarkan air liur pada saat
diam maupun berbicara

26
3.4 Intervensi

NAMA : Tn.M Dx. Medis : Halusinasi dan Defisit perawatan diri


RM No. : 03-44-56

PERENCANAAN No. Perencanaan Keperawatan


KEPERAWATAN DAN Dx
RASIONAL Hari/
tanggal
Rabu/ 1. Tujuan dan Kriteria Hasil:
11 Desember 2016 Membina hubungan saling percaya, klien dapat mengenal
halusinasi yang dialaminya, mampu mengontrol atau
mengendalikan halusinasi yang dialaminya, dan dapat mengikuti
program pengobatan secara optimal.
Rencana Tindakan Rasional

1. Bina hubungan saling percaya 1. Kepercayaan dari klien


dengan menggunakan prinsip merupakan hal yang mutlak
komunikasi terapeutik. serta akan memudahkan
dalam melakukan pendekatan
dan tindakan keperawatan
kepada klien.

Membantu klien untuk


2. Bantu klien mengenal memilih cara yang tepat
halusinasinya, identifikasi isi untuk menghadapi
dan waktu dari halusinasi klien. perasaannya.

Untuk mengetahui bagaimana


3. Diskusikan respon klien saat cara klien untuk menghadapi
berhalusinasi. halusinasinya.

Untuk menghardik halusinasi


4. Diskusikan dengan klien apa klien.
yang dilakukan untuk mengatasi
halusinasinya.

Untuk menggontrol
5. Diskusikan dan jelaskan cara halusinasi klien.
menggontrol halusinasi dengan
cara menghardik halusinasi,
bercakap-cakap dengan orang
lain, melakukan aktivitas, dan
27
menggunakan obat secara benar.

Untuk melihat kemampuan


6. Latih klien mengontrol klien.
halusinasi dengan cara
menghardik halusinasi,
bercakap-cakap dengan orang
lain, melakukan aktivitas, dan
menggunakan obat secara benar.

Membuat klien puas dan


7. Berikan pujian pada setiap senang sehingga mau dan
hasil dan tindakan yang ingin terus melakukan makan
dilakukan klien. dan minum secara baik dan
benar.
Kamis/ 2. Tujuan dan Kriteria Hasil:
12 Desember 2016 Membina hubungan saling percaya, klien mampu melakukan
aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti
mandi/membersihkan diri, berpakaian/berhias, makan dan
minum dengan baik, dan BAB/BAK yang benar.
Rencana Tindakan Rasional
Kepercayaan dari klien
1. Bina hubungan saling percaya merupakan hal yang mutlak
dengan menggunakan prinsip serta akan memudahkan
komunikasi terapeutik. dalam melakukan pendekatan
dan tindakan keperawatan
kepada klien
SP.1 (Kebersihan Diri) Untuk mengetahui aspek
2. Identifikasi kemampuan klien positif yang dimiliki klien
dalam melakukan kebersihan dalam melakukan kebersihan
diri. diri.

Untuk menambah
3. Jelaskan pentingnya pengetahuan tetnatng
kebersihan diri dengan cara pentingnya kebersihan diri
memberikan penjelasan terhadap dan memberikan motivasi
pentingnya kebersihan diri. pada diri klien.

Untuk menambah
4. Jelaskan peralatan yang pengetahuan dan
dibutuhkan dan cara mempermudah klien dalam
membersihkan diri. kebersihan dirinya.

Untuk mengatasi masalah


5. Jelaskan cara-cara melakukan klien dan agar klien bisa
kebersihan diri pada klien. melakukannya secara
mandiri.
Untuk melihat kemampuan
6. Latih klien mempraktikkan klien melakukan cara
cara menjaga kebersihan diri. kebersihan diri yang benar.

28
Untuk membuat klien puas
7. Berikan pujian pada setiap dan merasa senang, sehingga
hasil tindakan yang dilakukan mau dan ingin terus
klien saat berlatih. melakukan perawatan diri.

SP.2 (Berdandan/berhias) Untuk mengetahui


8. Identifikasi kemampuan klien kemampuan yang dimiliki
untuk berdandan dan berhias. klien dalam berdandan atau
berhias.
Rencana Tindakan Rasional

Agar klien mengerti peralatan


9. Menjelaskan peralatan yang apa saja yang dibutuhkan
dibutuhkan untuk berhias atau untuk berhias atau berdandan.
berdandan.

Agar klien mengerti cara


10. Menjelaskan cara-cara melakukan berhias atau
melakukan berhias atau berdandan dengan benar dan
berdandan. mandiri.

Untuk mengetahui
11. Latih klien mempraktikkan kemampuan dan
cara berhias/berdandan. membiasakan klien
melakukan perawatan diri
secara mandiri.
Membuat klien puas dan
12. Berikan pujian pada setiap senang sehingga mau dan
hasil tindakan klien. ingin terus melakukan berhias
atau berdandan.
SP.3 (Makan/minum) Untuk mengetahui
13. Identifikasi kemampuan kemampuan yang dimiliki
klien untuk melakukan makan klien pada saat makan dan
dan minum. minum.

Agar klien mengerti peralatan


14. Menjelaskan peralatan yang apa saja yang dibutuhkan
dibutuhkan untuk makan dan pada saat makan dan minum.
minum.

Agar klien mengerti cara


15. Menjelaskan cara makan dan minum yang baik
melakukan makan dan minum dan benar.
yang baik.

Untuk mengetahui
16.Latih klien mempraktikkan kemampuan dan melatih
cara makan dan minum yang klien cara makan dan minum
baik. yang baik.
29
Membuat klien puas dan
17.Berikan pujian pada setiap senang sehingga mau dan
hasil tindakan klien. ingin terus melakukan berhias
atau berdandan.
SP.4 (BAB/BAK) Untuk mengetahui
18. Identifikasi kemampuan kemampuan yang dimiliki
klien pada saat BAB/BAK. klien pada saat BAB/BAK.

Agar klien mengerti dan


19.Memberitahu klien tempat melakukan cara BAB/BAK
BAB/BAK yang baik dan yang benar dikesehariannya.
menjelaskan cara melakukan
BAB/BAK yang benar.

Untuk mengetahui
20.Latih klien cara BAB/BAK kemampuan dan melatih
yang baik dan yang benar. klien cara BAB/BAK yang
baik dan benar
Rencana Tindakan Rasional

Membuat klien puas dan


21. Berikan pujian pada setiap senang sehingga mau dan
hasil dan tindakan yang ingin terus melakukan makan
dilakukan klien. dan minum secara baik dan
benar.

3.5.Implementasi
Menurut Depkes, 2000 Implementasi adalah tindakan keperawatan yang disesuaikan
dengan rencana tindakan keperawatan. Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan yang

30
sudah di rencanakan perawat perlu memvalidasi rencana tindakan keperawatan yang masih di
butuhkan dan sesuai dengankondisi klien saat ini.

3.6. Strategi Pelaksanaan


Pasien
Sp1
1. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
6. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
7. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
8. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian

SP II p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melaih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

SP III p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa
dilakukan pasien)
3. Menganjurkan pasien memasukan dalam kegiatan harian

SP IV p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3. Menganjurkan pasien memasukan dalam kegiatan harian
Keluarga
SP 1 k
1.Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam rawat pasien
2.Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi, dan jenis halusinasi yang dialami
pasien beserta proses terjadinya.
3.Mejelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi

SP II k
1.Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi
2. Melatih keluaraga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi

SP III k
1. Membantu keluarga membuat jadwal kegiatan aktifitas di rumah termasuk minum obat
31
2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang

3.7.Evaluasi
Menurut Keliat, 1998 evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan pada klien.
Evaluasi dapat dilakukan berdasarkan SOAP sebagai pola pikir.

S : respon subjektif dari klien terhadap intervensi keperawatan


O : respon objektif dari klien terhadap intervensi keperawatan
A :analisa ulang atas dasar subjek dan objek untuk mengumpulkan apakah masalah
masih ada, munculnya masalah baru, atau ada data yang berlawanan dengan masalah
yang masih ada.
P :perencanaan atau tindakan lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon klien

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas mengenai halusinasi dan pelaksanaan asuhankeperawatan


terhadap pasien, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagaiberikut :
1. Saat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi ditemukan adanya
perilaku menarik diri sehingga perlu dilakukan pendekatansecara terus menerus, membina
hubungan saling percaya yang dapatmenciptakan suasana terapeutik dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan yangdiberikan.
2. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien khususnya denganhalusinasi, pasien
sangat membutuhkan kehadiran keluarga sebagai systempendukung yang mengerti keadaaan
dan permasalahan dirinya. Disamping ituperawat / petugas kesehatan juga membutuhkan
kehadiran keluarga dalammemberikan data yang diperlukan dan membina kerjasama dalam
memberiperawatan pada pasien. Dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwaperan serta
keluarga merupakan faktor penting dalam proses penyembuhanklien.
Saran-saran
3. Dalam memberikan asuhan keperawatan hendaknya perawat mengikutilangkah-langkah
proses keperawatan dan melaksanakannya secara sistematisdan tertulis agar tindakan berhasil
dengan optimal
4. Dalam menangani kasus halusinasi hendaknya perawat melakukanpendekatan secara
bertahap dan terus menerus untuk membina hubungansaling percaya antara perawat klien
sehingga tercipta suasana terapeutikdalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan
32
5. Bagi keluarga klien hendaknya sering mengunjungi klien dirumah sakit,sehingga
keluarga dapat mengetahui perkembangan kondisi klien dan dapatmembantu perawat bekerja
sama dalam pemberian asuhan keperawatan bagi klien.

33

Você também pode gostar