Você está na página 1de 22

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN INFARK MIOKARD AKUT

(IMA)

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK I

1. SUGIANTO UMASUGI
2. FITRIANI KARAFE

3. NURAFNI ABAS

4. KARMIRA ADNAN

5. SULVIAN MAMONTO

6. RISKI RIFANDI UMASANGAJI

7. MARDIANA PADI

8. RIANA UMATERNATE

S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH MANADO

T.A 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
RidhoNya kepada kita sehingga saya dapat menyelesaikan tugas KARDIOVASKULER
dengan judul Asuhan Keperawatan pada kilen dengan infark miokard akut yang di berikan
oleh dosen yang bertanggung jawab terhadap mata kuliah ini sesuai dengan waktu yang telah
di tentukan.

Kami menyadari bahwa isi dalam tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena
itu, segala saran baik masukan maupun kritikan sangat saya harapkan. apabila saran, masukan
dan kritikan tersebut sifatnya dapat membangun dan sekaligus dapat melengkapi segalah
kekurangan yang ada pada tugas ini.

Dalam penyusunan tugas ini saya mendapat kendala dalam hal pencarian data-data
yang berhubungan dengan judul materi ini, namun masalah tersebut dapat di atasi dengan
baik, dengan adanya buku-buku dan media-media yang memuat judul tugas ini sehingga saya
sangat bersyukur dan berterima kasih kepada buku-buku dan media-media yang memuat
judul tugas ini.

Manado, 25 April 2016


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................


B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................
D. Manfaat penulisan....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi ...................................................................................................................
B. Etiologi ....................................................................................................................
C. Patofisiologi ............................................................................................................
D. Manifestasi Klinis....................................................................................................
E. Penatalaksanaan ......................................................................................................
F. Pemeriksaan penunjang...........................................................................................
G. Komplikasi ..............................................................................................................
H. Pencegahan .............................................................................................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ( TEORI )

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Infark Miocard Akut adalah kematian jaringan miokard diakibatkan oleh kerusakan
aliran darah koroner miokard (penyempitan atau sumbatan arteri koroner diakibatkan oleh
aterosklerosis atau penurunan aliran darah akibat syok atau perdarahan (Carpenito L.J. ,
2000)Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai
darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang. (Brunner & Sudarth,
2002) Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit epidemi. Di Indonesia sekitar 6 juta
orang terkena beberapa penyakit jantung atau pembuluh darah. Sedangkan di dunia
mortalitas kira-kira 50 juta/tahun akibat penyakit kardiovaskuler (PKV), 39 juta diantaranya
di negara berkembang. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu
di dunia. Menurut American Heart Association semakin banyak kematian yang disebabkan
oleh penyakit kardiovaskuler dibandingkan dengan gabungan ketujuh penyebab kematian
utama berikutnya. Hal ini menunjukkan terjadinya satu kematian akibat penyakit
kardiovaskuler tiap 33 detik.

Oleh sebab itu, dirasa penting bagi tenaga kesehatan atau calon tenaga kesehatan
untuk mengupas dan memperdalam pengetahuan tentang penyakit Infark Miokard Akut.
Maka dalam makalah ini penulis akan membahas satu sisi mengenai Infark Miokard Akut
yakni dalam sisi manajemen keperawatannya atau asuhan keperawatan pada pasien dengan
Infark Miokard Akut (IMA).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan Infark Miokard Akut?


2. Apa yang menjadi etiologi dari Infark Miokard Akut?
3. Bagaimana klasifikasi dari Infark Miokard Akut?
4. Bagaimana patofisiologi dari Infark Miokard Akut?
5. Bagaimana pemeriksaan penunjang untuk Infark Miokard Akut?
6. Bagaimana pengobatan dan pencegahan untuk Infark Miokard Akut?
7. Bagaimana pengkajian untuk pasien dengan Infark Miokard Akut?
8. Bagaimana intervensi untuk pasien dengan Infark Miokard Akut?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang Infark Miokard Akut.


2. Untuk mengetahui etiologi dari Infark Miokard Akut.
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari Infark Miokard Akut.
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari Infark Miokard Akut.
5. Untuk mengetahui komplikasi yang timbul dalam Infark Miokard Akut.
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang untuk Infark Miokard Akut.
7. Untuk mengetahui pengobatan dan pencegahan untuk Infark Miokard Akut.
8. Untuk mengetahui pengkajian untuk pasien dengan Infark Miokard Akut.
9. Untuk mengetahui diagnosa yang timbul untuk pasien dengan Infark Mioard Akut.
10. Untuk mengetahui intervensi untuk pasien dengan Infark Miokard Akut.

D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dengan adanya penyusunan makalah ini, penulis dapat menambah pengetahuan serta
wawasan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan tentang Infark Miokard Akut
dan asuhan keperawatan pada pasien dengan Infark Miokard Akut.
Bagi Pembaca
2. Penyusunan makalah ini, supaya dapat digunakan sebagai bahan referensi atau sumber
bacaan untuk menambah atau memahami tentang Infark Miokard Akut dan asuhan
keperawatan pada pasien dengan Infark Miokard Akut.

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

Infark Miokard Akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot
jantung terganggu.infark miokard akut atau sering juga disebut akut miokard infark adalah
nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu (Suyono, 1999). Infark
Miokard Akut (IMA) adalah terjadinya nekrosis miokard yang cepat disebabkan oleh
karena ketidakseimbangan yang kritis antara aliran darah dan kebutuhan darah miokard.
(M.Widiastuti Samekto,13 : 2001).
B. ETIOLOGI
1. Faktor penyebab
Suplai oksigen ke miokard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor :
a. Faktor pembuluh darah
1. Aterosklerosis.
2. Spasme
3. Arteritis
b. Faktor sirkulasi
1. Hipotensi
2. Stenosis aorta
3. Insufisiensi jantung
c. Faktor darah
1. Anemia
2. Hipoksemia
3. Polisitemia
Curah jantung yang meningkat
1. Aktivitas berlebihan
2. Emosi
3. Makan terlalu banyak
4. Hypertiroidisme
Kebutuhan oksigen miokard meningkat pada :
1. Kerusakan miokard
2. Hypertropimiokard
3. Hipertensi diastolic
2. Faktor predisposisi.
a. Factor biologis yang tidak dapat diubah :
1. Usia lebih dari 40 tahun.
2. Jenis kelamin : insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat
setelah menopause
3. Hereditas
4. Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.
b. Factor resiko yang dapat diubah :
Mayor
1. Hyperlipidemia
2. Hipertensi
3. Merokok
4. Diabetes
5. Obesitas
6. Diet tinggi lemak jenuh, kalori
Minor
1. Inaktifitas fisik
2. Pola keperibadian Tipe A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif)
3. Stress psikologis berlebihan.

C. PATOFISIOLOGI
Penyebab sumbatan tidak diketahui diperkirakan adanya penyempitan arteri koronaria
yang disebabkan karena penebalan dari dinding pembuluh darah, vasospasme, emboli
atau thrombus. Karena penyempitan dinding pembuluh darah pada arteri koronaria
menyebabakan suplai oksigen yang menuju kejantung berkurang, jantung yang
kekurangan oksigen akan mengubah metabolisme yang bersifat aerob menjadi anaerob.
Perubahan ini menyebabakan penurunan pembentukan fosfat yang berenergi tinggi diman
hasil akhir dari metabolisme anaerob ini adalah asam laktat, apabila berlangsung lebih
dari 20 menit akan akan terjadi iskhemia jantung yang meningkat sehingga akan
menyebabkan nyeri dada yang hebat bahkan karena nyeri dada yang hebat tersebut terjadi
schok kardiogenik. Hemodinamik mengalami perubahan yang menyebabakan
berkurangnya curah jantung meningkatkan tekanan ventrikel kiri, retensi air dan garam
sehingga dapat menimbulkan kelebihan cairan dalam tubuh. Perubahan hemodinamik ini
bila berlangsung lama akan menyebabkan jaringan rusak bahkan kematian pada otot
jantung.

D. MANIFESTASI KLINIS.
Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal, seperti diremas-remas, ditekan,
ditusuk, panas atau ditindih barang berat.Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya kiri),
bahu, leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium.Nyeri berlangsung lebih lama
dari angina pectoris dan tak responsif terhadap nitrogliserin. Kadang-kadang, terutama
pada pasien diabetes dan orang tua, tidak ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat
disertai perasaan mual, muntah, sesak, pusing, keringat dingin, berdebar-debar atau
sinkope. Pasien sering tampak ketakutan.Walaupun IMA dapat merupakan manifestasi
pertama penyakit jantung koroner namun bila anamnesis dilakukan teliti hal ini sering
sebenarnya sudah didahului keluhan-keluhan angina.perasaan tidak enak di dada atau
epigastrium.

E. KOMPLIKASI
Aritmia
Bradikardia sinus
Irama noda
Gangguan hantaran atrioventrikular
Gangguan hantaran intraventrikel
Asistolik
Takikardia sinus
Kontraksi atrium premature
Takikardia supraventrikel
Flutter atrium
Fibrilasi atrium
Takikardia atrium multifocal
Kontraksi prematur ventrikel
Takikardia ventrikel
Takikardia idioventrikel
Flutter dan Fibrilasi ventrikel
Renjatan kardiogenik
Tromboembolisme
Perikarditis
Aneurisme ventrikel
Regurgitasi mitral akut dan Ruptur jantung dan septum.
F. PENATALAKSANAAN
Rawat ICCU, puasa 8 jam
Tirah baring, posisi semi fowler.
Monitor EKG
Infus D5% 10 12 tetes/ menit
Oksigen 2 4 lt/menit
Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 50 mg
Obat sedatif : diazepam 2 5 mg
Bowel care : laksadin
Antikoagulan : heparin tiap 4 6 jam /infus
Diet rendah kalori dan mudah dicerna
Psikoterapi untuk mengurangi cemas

G. PENCEGAHAN
Sedapat mungkin mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit arteri
koroner, terutama yang dapat dirubah oleh penderita:
1. Berhenti merokok
2. Menurunkan berat badan
3. Mengendalikan tekanan darah
4. Menurunkan kadar kolesterol darah dengan diet atau dengan obat
5. Melakukan olah raga secara teratur.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN INFARK MIOKARD INFARK
(TEORITIS)
A. Pengkajian

1. Anamnesa

a. Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat.
b. Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan adalah napas sesak dan nyeri dada/epigastrium.
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
2. Alasan MRS (menjelaskan riwayat penyakit yang dialami, apakah pasien mengeluh
sesak napas dan nyeri dada, sesak bertambah jika beraktivitas, keadaan lemah dan
nafsu makan menurun), dan menanyakan keluhan yang dirasakan saat dilakukan
pengkajian.
3. Riwayat kesehatan dahulu
4. Apakah pasien mempunyai riwayat vaskuler (misal: hipertensi), penyakit jantung,
atau mempunyai riwayat penyakit Diabetes Melitus.
5. Riwayat kesehatan keluarga
6. Apakah keluarga pasien ada yang mempunyai penyakit vaskuler (misal: hipertensi),
metabolik (misal: Diabetes Melitus).

d. ADL :

1. Nutrisi : porsi yang dihabiskan, keluhan mual dan muntah, perubahan pola makan setelah
sakit.
2. Istirahat tidur : kebiasaan tidur siang dan malam, berapa jam sehari, apakah ada kesulitan
waktu tidur, bagaimana perubahannya setelah sakit, apakah sering terbangun dan susah tidur
karena nyeri dada/epigastrium.
3. Aktivitas : apakah ada pembatasan aktivitas, apalagi terasa sesak napas saat beraktivitas.
4. Eliminasi : mengkaji kebiasaan eliminasi alvi dan uri (jumlah, warna, apakah ada
gangguan).
5. Personal hygiene : mandi, kebersihan badan, gigi dan mulut, rambut, kuku dan pakaian.

e. Data sosial:

Bagaimana hubungan klien dengan keluarga dan bagaimana peran klien di rumah dan rumah sakit.

F. Data spiritual:

Bagaimana persepsi klien terhadap penyakit dan hubungan dengan agama yang dianut.

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan primer:

a. Airways

Sumbatan atau penumpukan secret, adanya wheezing atau krekles

b. Breathing
Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat
RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal
Ronchi, krekles
Ekspansi dada tidak penuh
Penggunaan otot bantu nafas

c. Circulation

Nadi lemah , tidak teratur


Takikardi
TD meningkat / menurun
Edema
Gelisah
Akral dingin
Kulit pucat, sianosis
Output urine menurun
Pemeriksaan sekunder:
a. Aktifitas
Gejala : Kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur, pola hidup menetap, jadwal olah raga tidak
teratur.
Tanda : Takikardi, dispnea pada istirahat atau aaktifitas
b. Sirkulasi
Gejala : Riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah tekanan darah, diabetes
mellitus.
Tanda :
Tekanan darah (dapat normal / naik / turun) perubahan postural dicatat dari tidur sampai
duduk atau berdiri,
Nadi [dapat normal , penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat kualitasnya dengan pengisian
kapiler lambat, tidak teratus (disritmia)],
Bunyi jantung
Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin menunjukkan gagal jantung atau penurunan
kontraktilits atau komplain ventrikel
Murmur
Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung
Friksi ; dicurigai Perikarditis
Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur
Edema
Distensi vena juguler, edema dependent , perifer, edema umum,krekles mungkin ada dengan
gagal jantung atau ventrikel.
Warna (pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukossa atau bibir).
c. Integritas ego

Gejala : menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut mati, perasaan ajal sudah dekat,
marah pada penyakit atau perawatan, khawatir tentang keuangan , kerja , keluarga
Tanda : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, perilaku menyerang,
focus pada diri sendiri, koma nyeri

d. Eliminasi

Tanda : normal, bunyi usus menurun.

e. Makanan atau cairan


Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah, perubahan berat badan.

Gejala : mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar

f. Hygiene

Gejala atau tanda : lesulitan melakukan tugas perawatan

g. Neurosensori

Tanda : perubahan mental, kelemahan

Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istrahat)

h. Nyeri atau ketidaknyamanan

Gejala :

Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan dengan aktifitas ), tidak
hilang dengan istirahat atau nitrogliserin (meskipun kebanyakan nyeri dalam dan viseral)
Lokasi : Tipikal pada dada anterior, substernal , prekordial, dapat menyebar ke tangan,
ranhang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti epigastrium, siku, rahang, abdomen,
punggung, leher.
Kualitas : Crushing , menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti dapat dilihat
Intensitas : Biasanya 10 (pada skala 1 -10), mungkin pengalaman nyeri paling buruk yang
pernah dialami.
Catatan : nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca operasi, diabetes mellitus , hipertensi,
lansia

i. Pernafasan:

Gejala :

Dispnea tanpa atau dengan kerja


Dispnea nocturnal
Batuk dengan atau tanpa produksi sputum
Riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis.

Tanda:
Peningkatan frekuensi pernapasan
Nafas sesak/kuat
Pucat, sianosis
Bunyi napas (bersih, krekles, mengi), sputum.

j. Interkasi social

Gejala : Stress, kesulitan koping dengan stressor yang ada missal : penyakit, perawatan di RS.

Tanda : Kesulitan istirahat dengan tenang, respon terlalu emosi (marah terus-menerus, takut),
menarik diriS

B. Pemeriksaan Penunjang
a. EKG : Untuk mengetahui fungsi jantung : T. Inverted, ST depresi, Q. patologis
b. enzim Jantung : CPKMB, LDH, AST.
c. Elektrolit :Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas,
missal hipokalemi, hyperkalemia.
d. Sel darah putih : Leukosit ( 10.000 20.000 ) biasanya tampak pada hari ke-2 setelah
IMA berhubungan dengan proses inflamasi
e. Kecepatan sedimentasi :Meningkat pada ke-2 dan ke-3 setelah AMI , menunjukkan
inflamasi.
f. Kimia : Mungkin normal, tergantung abnormalitas fungsi atau perfusi organ akut atau
kronis
g. GDA :Dapat menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru akut atau kronis.
h. Kolesterol atau Trigliserida serum :Meningkat, menunjukkan arteriosclerosis sebagai
penyebab AMI.
i. Foto dada :Mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK atau
aneurisma ventrikuler.
j. Ekokardiogram :Dilakukan untuk menentukan dimensi serambi, gerakan katup atau
dinding ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi katup.

C. Analisa Data

No Data fokus
1. DS: Px. Mengataka Arterosklerosis, Gangguan pertukaran
trombosis, kontriksi gas
ketidaknyamanan atau
arteri koronaria
dispnea saat beraktivitas,
Aliran darah e jantung
sakit kepala pada saa bangun
menurun
tidur, dan ganggua
Jaringan miokard
penglihatan.
iskemik
DO:
- Gas darah arteri yang tidak Supply O2 ke miokard
turun
normal

- pH arteri tidak normal Metabolisme an aerob

- Ketidaknormalan frekuensi,
Timbunan as. Laktat
irama, dan kedalaman
Kerusakan pertukaran
pernapasan
gas

2. DS: Px. Mengatakan nyeri Arterosklerosis, Nyeri


menyebar di bagian dada. trombosis, kontriksi
DO: arteri koronaria
Perubahan tonus otot
(rentang dari lemas tidak Aliran darah ke jantung
bertenaga sampai kaku) menurun
Perubahan tekanan
Jaringan miokard
darah, pernapasan, nadi,
iskemik
dilatasi pupil.
Perilaku ekspresif Supply O2 ke miokard
(misal: gelisah, merintih, turun
peka terhadap rangsang,
dan menghela napas Metabolisme an aerob
panjang) Gangguan
tidur. Timbunan as. Laktat

Nyeri
3 DS: Px. Mengatakan Arterosklerosis, Intoleransi aktifitas
ketidaknyamanan atau trombosis, kontriksi
dispnea saat beraktivitas, px. arteri koronaria
Mengatakan merasa letih dan
lemah. Aliran darah ke jantung
DO: Frekuensi jantung atau menurun

darah tidak normal sebagai Jaringan miokard
respon terhadap aktivitas, iskemik

perubahan EKG yang Supply O2 ke miokard
menunjukkan aritimia atau turun

iskemia. Metabolisme an aerob

Timbunan as. Laktat

Fatique

Intoleransi aktivitas
4. DS: Px. Mengatakan nyeri Arterosklerosis, Gangguan perfusi
menyebar di bagian dada, trombosis, kontriksi jaringan
merasa ketidaknyamanan arteri koronaria
bernapas atau dispnea,
merasa akan mati. Aliran darah ke jantung
DO: menurun
1. Gas darah arteri tidak normal
2. Perubahan frekuensi Supply O2 ke miokard
turun
pernapasan di luar parameter

yang dapat diterima
Seluler hipoksia
3. Aritmia, bronkospasme,

retraksi dada Intregitas membran sel
4. Napas cuping hidung berubah
Penggunaan otot bantu
pernapasan COP turun

Gg. Perfusi jaringan
5. DS: Px. Merasa akan mati, Arterosklerosis, Cemas
DO: Gelisah, panik, trombosis, kontriksi
arteri koronaria
menangis, menyeringai,
menurunnya keyakinan diri Jaringan miokard
iskemik

Supply O2 ke miokard
turun

Metabolisme an aerob

Timbunan as. Laktat

Nyeri

Cemas
6. DS: Px. Merasa letih, lemah, Arterosklerosis, Resiko penurunan
ketidaknyamanan bernapas, trombosis, kontriksi curah jantung
dan px. Mengatakan dredek. arteri koronaria
DO: Arutmia, perubahan pola
Aliran darah ke jantung
EKG, Palpitasi, edema, menurun
keletihan, denyut perifer
Supply O2 ke miokard
menurun, kulit dingin dan turun
berkeringat, penurunan COP
Seluler hipoksia

Intregitas membran sel
berubah

Kontraktilitas turun

Resiko penurunan
curah jantung
7. DS: Px. Merasa ansietas, Arterosklerosis, Resiko kelebihan
dispnea atsu napas pendek, trombosis, kontriksi volume cairan
gelisah. arteri koronaria ekstravaskuler
DO: Suara napas abnormal
Aliran darah ke jantung
(crackle), ansietas, perubahan menurun
tekanan darah, edema,
Supply O2 ke miokard
perubahan eletrolit, turun
penurunan hemoglobin dan
Seluler hipoksia
hematokrit.
Intregitas membran sel
berubah

Kegagalan pompa
jantung

Resiko kelebihan
volume cairan
ekstravaskuler

D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas b/d timbunan asam laktat, penurunan supply oksigen ke
miokard, Arterosklerosis, trombosis, kontriksi arteri koronaria.
2. Nyeri b/d timbunan asam laktat, penurunan supply oksigen ke miokard,
Arterosklerosis, trombosis, kontriksi arteri koronaria.
3. Intoleransi aktivitas b/d fatique, timbunan asam laktat, penurunan supply oksigen ke
miokard.
4. Gangguan perfusi jaringan b/d COP turun, kontraktilitas turun, intergritas membran
sel menurun, seluler hipoksia, supply oksigen ke miokard menurun, Arterosklerosis,
trombosis, kontriksi arteri koronaria.
5. Cemas b/d nyeri, timbunan asam laktat, penurunan supply oksigen ke miokard,
Arterosklerosis, trombosis, kontriksi arteri koronaria.
6. Resiko penurunan curah jantung b/d kontraktilitas turun, intergritas membran sel
menurun, seluler hipoksia, supply oksigen ke miokard menurun, Arterosklerosis,
trombosis, kontriksi arteri koronaria.
7. Resiko kelebihan volume cairan ekstraseluler b/d kegagalan pompa jantung,
kontraktilitas turun, intergritas membran sel menurun, seluler hipoksia, supply
oksigen ke miokard menurun, Arterosklerosis, trombosis, kontriksi arteri koronaria.

E. Iintervensi Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan Rencana Tindakan Rasional
. Keperawatan
1. Gangguan Tujuan: gangguan 1. Fasilitasi kepatenan R1: untuk mengatasi
pertukaran gas pertukaran gas jalan napas. gangguan pertukaran
b/d timbunan berkurang. 2. Berikan terapi oksigen gas.
asam laktat, Kriteria hasil: dan pantau R2: Untuk mengatasi
penurunan 1. Pertukaran gas efektivitasnya. penurunan supply
supply CO2dan O2 di alveoli3. Pasang alat bantu oksigen.
oksigen ke untuk pernapasan pada R3: Untuk membantu
miokard, mempertahankan pasien. dan mengurangi
Arterosklerosi konsentrasi gas gangguan pertukaran
s, trombosis, darah arteri. gas.
kontriksi
arteri
koronaria.
2. Nyeri b/d Tujuan: 1. Beri analgesik sesuai R1: Untuk
timbunan Menunjukkan dosis yang dibutuhkan mengurangi nyeri.
asam laktat, tingkat nyeri yang pasien. R2: Untuk
penurunan dibuktikan oleh 2. Ringankan nyeri meninkatkan persepsi
supply adanya ekspresi sampai pada tingkat positif pasien
oksigen ke nyeri pada wajah, kenyamanan pasien. terhadap kemudahan
miokard, gelisah atau 3. Minta pasien untuk fisik dan psikologis
Arterosklerosi ketegangan otot, menilai nyeri pada sampai pasien merasa
s, trombosis, durasi episode nyeri, skala 0-10. nyaman.
kontriksi merintih dan R3: Untuk
arteri menangis, mengetahui tingkat
koronaria. Kriteria hasil: keparahan nyeri
- Tindakan individu pasien.
untuk
mengendalikan
nyeri.
- Keparahan nyeri
yang dapat diamati.
3. Intoleransi Tujuan: Menoleransi 1. Beri anjuran tentang R1: untuk
aktivitas b/d aktivitas yang biasa dan bantuan dalam meningkatkan durasi
fatique, dilakukan, yang aktivitas fisik, sosial, aktivitas individu.
timbunan dibuktikan oleh spiritual yang spesifik R2: untuk mengatasi
asam laktat, toleransi aktivitas, 2. Atur penggunaan kelelahan dan
penurunan penghematan energi. energi pasien mengoptimalkan
supply Kriteria hasil: 3. Pantau respons fungsi.
oksigen ke Respons fisiologis kardiorespiratori R3: untuk
miokard. terhadap gerakan terhadap aktivitas mengetahui respons
yang memakan pasien. kardiorespiratori
energi, tindakan 4. Pantau respons pasien.
individu dalam O2 pasien terhadap R4: Untuk
mengelola energi aktivitas keperawatan. mengetahui
untuk memulai dan 5. Pantau pola tidur penggunaan oksigen
menyelesaikan pasien dan lamanya pasien dalam
aktivitas. waktu tidur dalam jam. aktivitas.
R5: Untuk menjaga
pola istirahat pasien
dan mengatasi
kelelahan pasien.
4. Gangguan Tujuan: 1. Beri terapi oksigen dan R1: untuk mengatasi
perfusi Menunjukkan pantau keefektifannya. ketidak seimbangan
jaringan b/d keefektifan pompa 2. Minimalkan supply dan kebutuhan
COP turun, jantung, perfusi komplikasi dengan oksigen pasien.
kontraktilitas jaringan jantung, dan tingkatkan sirkulasi R2: untuk mencegah
turun, perfusi jaringan arteri, sirkulasi vena. kerusaan fungsi
intergritas perifer. 3. Pantau frekuensi jantung.
membran sel Kriteria hasil: jantung, preload, R3: untuk
menurun, 1. Keadekuatan afterload, dan mengetahui
seluler volume darah yang kontraktilitas. kestabilan kerja
hipoksia, dipompa dari 4. Cegah, identifikasi, jantung.
supply ventrikel kiri untuk dan fasilitasi terapi R4: Untuk menjaga
oksigen ke mendukung tekanan irama jantung irama jantung.
miokard perfusi sistemik. abnormal.
menurun, 2. Keadekuatan aliran
Arterosklerosi darah melalui
s, trombosis, susunan pembuluh
kontriksi darah koroner untuk
arteri mempertahankan
koronaria. fungsi jantung.
5. Cemas b/d Tujuan: Kecemasan 1. Minimalkan rasa R: Untuk koping
nyeri, berkurang atau cemas, ngeri, dan terhadap nyeri dan
timbunan teratasi. firasat. trauma emosi infark
asam laktat, Kriteria hasil: 2. Turunkan ansietas pada miokard sulit. Pasien
penurunan - Mengenal pasien dengan distres dapat takut mati dan
supply perasaannya akut. cemas tentang
oksigen ke - Mengidentifikasi 3. Bantu pasien lingkungan. Cemas
miokard, penyebab, faktor beradabtasi dengan berkelanjutan
Arterosklerosi yang mempengaruhi. ancaman yang mungkin terjadi
s, trombosis, - Menyatakan mengganggu dalam berbagai
kontriksi penurunan pemenuhan tuntutan derajat selama
arteri kecemasan. hidup dan peran. beberapa waktu dan
koronaria. - Mendemonstrasi- dapat
kan sumber secara dimanifestasikan oleh
tepat. gejala depresi.
6. Resiko Tujuan: Kecepatan 1. Berikan obat anti R1: Disritmia
penurunan jantung/irama disritmia sesuai biasanya pada secara
curah jantung mampu indikasi. simtomatis kecuali
b/d mempertahankan 2. Bantu pemasangan/me untuk PVC, di mana
kontraktilitas curah m-pertahankan pacu sering mengancam
turun, jantungadekuat/perf jantung bila secara profilaskis.
intergritas usi jaringan. dipergunakan. R2: Pemacu mungkin
membran sel Kriteria hasil: tindakan
menurun, 1. Mempertahankan dukungansementara
seluler stabilitas selama
hipoksia, hemodinamik, fase akut/penyembuh
supply contoh: TD, curah an atau
oksigen ke jantung dalam mungkindiperlukan
miokard rentang normal. secara permanent bila
menurun, 2. Melaporkan infark sangat berat
Arterosklerosi penurunana episode merusak sistem
s, trombosis, dispnea, angina. konduksi.
kontriksi 3. Mendemonstrasikan
arteri peningkatan
koronaria. toleransi terhadap
aktivitas.
7. Resiko Tujuan: Kelebihan 1. Tingkatkan R1: Untuk
kelebihan volume cairan dapat keseimbangan cairan menyeimbangkan
volume cairan dikurangi. dan cegah komplikasi volume cairan sesuai
ekstraseluler Kriteria hasil: akibat kadar cairan kebutuhan.
b/d kegagalan 1. Keseimbangan yang abnormal. R2: Untuk mengatasi
pompa elektrolit dan non 2. Turunkan volume kelebihan volume
jantung, elektrolit dalam cairan ekstrasel cairan ekstrasel.
kontraktilitas kompartemen 3. Pertahankan pola R3: Untuk mengatasi
turun, ekstrasel tubuh. eliminasi urine optimal. kelebihan volume
intergritas cairan.
membran sel
menurun,
seluler
hipoksia,
supply
oksigen ke
miokard
menurun,
Arterosklerosi
s, trombosis,
kontriksi
arteri
koronaria.

F. Evaluasi
Menilai keberhasilan dari intervensi yang telah dibuat.

Hasil yang diharapkan

1. Px menunjukkan pengurangan nyeri


2. Tidak menunjukkan kesulitan dalam bernafas
3. Perfusi jaringan terpelihara secara adekuat
4. Memperlihatkan berkurangnya kecemasan
5. Mematuhi program perawatan diri
6. Tidak menunjukkan adanya komplikasi

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Infark Miokard Akut (IMA) merupakan suatu keadaan dimana terjadi kerusakan atau
kematian otot jantung yang disebabkan oleh karena berkurangnya atau terhambatnya aliran
darah koroner secara tiba-tiba atau secara tiba-tiba kebutuhan oksigen meningkat tanpa
disertai perfusi arteri koroner yang cukup.
Terjadinya infark miokard akut karena adanya penurunan supply oksigen ke dalam miokard
yang membuat meningkatkannya curah jantung. Penyakit ini ditandai dengan nyeri yang
menyebar di bagian dada dan di ikuti kesulitan dalam bernapas.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan Infark Miokard Akut (IMA). Kami selaku
penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah selanjutnya
dapat lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Wilkinson, Judith M dan Nancy R. Ahern. 2009. Buku Saku Diagnosis Keperawatan:
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC, Ed. 9. Jakarta: EGC.
Bilotta, Kimberly A. J, Dwi Widiarti [et al.]. 2011. Kapita Selekta Penyakit dengan Implikasi
Keperawatan, Ed. 2. Jakarta: EGC.

http://asuhankeperawatan4u.blogspot.com/2012/06/laporan-pendahuluan-infark-miokard-
akut.html

http://richa-faricha.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo_20.html

http://anggraapsara.blogspot.com/2012/01/askep-ima.html

http://andy22061988.blogspot.com/2013/04/lp-teori-askep-ima-infark-myokard-akut.html

http://apps.um-surabaya.ac.id/digilib/files/disk1/22/perpustakaan%20umsurabaya--
srihandaya-1061-1-pendahul-n.pdf

http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/10/01-gdl-titasarini-478-1-ktitita-h.pdf

http://lpkeperawatan.blogspot.com/2014/03/aporan-pendahuluan-akut-miokard-infark-
AMI.html#.VEh1mGd0PIU

Você também pode gostar