Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
suhu kamar yaitu 44C (317K), air yang telah dipanaskan tersebut dimasukkan ke dalam
kalorimeter dan dicampur dengan air yang bersuhu 340C. Dari sini diperoleh suhu
campuran sebesar 38C (311K). Setelah itu kita dapat menghitung kalor yang diserap
air dingin dan air panas, yaitu 420 joule dan 630 joule. Dari data tersebut dapat diperoleh
nilai kalor yang diserap kalorimeter yaitu 210 joule dan tetapan kalorimeternya (K)
sebesar 52,5 J/ K.
Percobaan kedua bertujuan untuk menentukan kalor reaksi antara Zn dan CuSO4.
Sebanyak 25 mL CuSO4 0,2 M dimasukkan kedalam kalorimeter kemudian diukur
suhunya dan diperoleh temperatur sebesar 35C (308 K). Kemudian serbuk Zn
dicampurkan kedalam larutan CuSO4 yang telah dimasukkan ke kalorimeter dan
didapatkan suhu campuran yaitu 38C (311 K). Dari data tersebut dapat dihitung nilai
kalor yanag diserap kalorimeter yaitu sebesar 157,5 J, kalor yang diserap larutan 157,4
J , kalor yang dihasilkan sistem reaksi -314,9 dan kalor reaksi yang diahasilkan dalam
satu mol larutan sebesar -62980 Joule/mol.
Pada percobaan ketiga yaitu untuk menentukan kalor penetralan antara HCl dan
NaOH. Sebanyak 25 mL HCl 1 M dimasukkan ke dalam kalorimeter, dihitung
temperaturnya dan diperoleh temperatur sebesar 39oC (312 K). Kemudian temperatur
NaOH disamakan dengan temperatur HCL , yaitu sebesar 39C (312 K). Ketika HCl
dicampur dengan NaOH didapatkan suhu campuran sebesar 41C (314 K). Dari data
tersebut dapat dihitung jumlah kalor yang diserap larutan yaitu sebesar 380,07 J, kalor
yang diserap larutan 105 J, kalor yang dihasilkan sistem reaksi -485,07 J dan kalor
penetralan sebesar -19402,8,64 J/mol.
Pembahasan
Setiap terjadi reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi dalam
bentuk kalor, yaitu dengan cara melepaskan sejumlah kalor (reaksi eksoterm) atau
menyerap kalor (reaksi endoterm). Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai
dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan yang ditandai dengan adanya
kenaikan suhu. Hal ini menunjukkan bahwa sistem membebaskan energi, sehingga
entalpi sistem akan berkurang artinya entalpi produk lebih kecil dari entalpi pereaksi.
Oleh karena itu perubahan entalpinya bertanda negatif (H < 0). Sedangkan reaksi
endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke
sistem yang ditandai oleh penurunan suhu. Hal ini menunjukkan bahwa sistem
menyerap energi sehingga entalpi sistem bertambah artinya entalpi produk lebih besar
daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu perubahan entalpinya bertanda positif (H
> 0).
Pada percobaan terjadi reaksi antara asam klorida (HCl) dan basa natrium
hidroksida (NaOH) yang menghasilkan garam dengan air. Reaksi tersebut dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut :
Yang bertindak sebagai sistem dalam reaksi ini adalah HCl dan NaOH dan
yang bertindak sebagai lingkungan adalah air dan sebagai medium pelarut kedua zat
tersebut. Pada reaksi tersebut suhu larutan meningkat dari 39oC (312 K) ke 41oC (314
K), hal ini terjadi karena pada saat reaksi terjadi pelepasan kalor. Kalor yang
dilepaskan oleh sistem reaksi (NaOH dan HCl) diserap oleh lingkungan pelarut dan
material lain (Kalorimeter). Akibatnya suhu lingkungan naik yang ditunjukkan oleh
kenaikan suhu larutan. Selain itu dari percobaan ini, diperoleh kalor penetralan(Hn)
sebesar -19402,8 Joule / mol.