Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
JUDUL PROGRAM
BIN ORANOR
(Alat Pemroses Sampah Organik dan Anorganik Ramah Lingkungan)
BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA
Disusulkan oleh:
Wanda Rahmawati 1529040006 / Angkatan 2015
Iyan Arisandi 1529040017 / Angkatan 2015
Andi Hermawan 1527040001 / Angkatan 2015
Zulkifli 1422040014 / Angkatan 2014
Mappanganro 1329040043 / Angkatan 2013
i
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan
organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus
dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan (SNI Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah
Perkotaan, 204).
Jumlah peningkatan timbulan sampah di Indonesia telah mencapai 175.000
ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Tantangan terbesar pengelolaan sampah
adalah penanganan sampah plastik yang tidak ramah lingkungan. Berdasarkan
hasil studi yang dilakukan di beberapa kota tahun 2012, pola pengelolaan
sampah di Indonesia sebagai berikut: diangkut dan ditimbun di TPA (69%),
dikubur (10%), dikompos dan didaur ulang (7%), dibakar (5%), dan sisanya
tidak terkelola (7%). Saat ini lebih dari 90% kabupaten/kota di Indonesia masih
menggunakan sistem open dumping atau bahkan dibakar. Hal ini bisa
berdampak fatal pada udara,air dan tanah dan juga dapat mengundang penyakit
bagi manusia.
Aktifitas masyarakat akan menghasilkan limbah baik cair maupun padat.
Penanganan sampah yang kurang baik akan menimbulkan permasalahan
lingkungan. Kurangnya kesadaran warga terhadap permasalahan
lingkungan terutama pada penanganan sampah yang kurang baik,
mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan yang dapat menyebabkan
pemukiman menjadi kumuh.
Pengelolahan sampah pada umumnya belum dilaksanakan secara
terpadu.Sampah dari berbagai sumber, baik dari rumah tangga, pasar,industry
dan lain-lain, langsung diangkut menuju Tempat Penampungan Sementara
(TPS) tanpa melalui proses pemilahan dan pengolahan. Dari TPS, sampah
kemudian diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk kemudian
dtimbun. Pengolahan seperti ini mengabaikan sebagai nilai sumber daya.
Pada saat ini, upaya pemilahan dan pengolahan sampah masih sangat minim
sebelum akhirnya sampah ditimbun di TPA. Jika kebijakan do nothing tetap
dilaksanakan, maka kebutuhan lahan untuk TPA akan meningkat menjadi 1.610
hektar pada tahun 2020. Dilema sulitnya pengadaan lahan TPA mendorong
Pemerintah Indonesia (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) pada
tahun 2014 untuk menggagas lahirnya komitmen Indonesia Bersih Sampah
2020. Upaya pengurangan timbulan sampah tanpa menghilangkan nilai guna
dan nilai ekonominya menjadi tantangan pengelolaan sampah ke depan bagi
Pemerintah Indonesia.
Telah banyak cara yang dilakukan untuk menangani permasalahan sampah
yang sampai saat ini masih menjadi topik permasalahan yang tidak hentinya
diperbincangkan. Salah satunya, menyediakan tempat sampah khusus organik
dan anorganik di tempat umum. namun kesadaran masyarakat masih sangat
minim untuk membuang sampah pada tempatnya. Ada kalanya ditemukan
sampah organik di dalam tempat sampah anorganik dan sebaliknya. Tempat
sampah hanya di jadikan gurauan semata tanpa menyadari dampak dari hal
tersebut.
Dari latar belakang diatas penulis berinisiatif untuk membuat alat pemroses
sampah organik dan anorganik yang unik, alat ini akan mendeteksi gerakan
setiap orang yang lewat di depan alat tersebut dan mengeluarkan suara Jagalah
kebersihan lingkungan anda.Kemudian jika orang tersebut membuang
sampah, maka alat ini akan mengeluarkan suara Tolong pisahkan terlebih
dahulu sampah organik dan anorganik.Dan jika sampah telah dimasukkan pada
alat tersebut,maka alat ini akan bersuara lagi Terimakasih telah membuang
sampah. Setelah itu alat ini akan secara otomatis memproses sampah organic
menjadi pupuk dan sampah anorganik akan menjadi serpihan serbuk yang dapat
kembali menyatu dengan tanah.Dengan cara ini penulis juga berinisiatif untuk
menarik perhatian masyarakat membuang sampah dan mengatasi permasalahan
sampah di Indonesia agar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat tersalurkan
dengan baik karena adanya alat ini.
1.4 Luaran
1. Terciptanya alat pemrosesan sampah yang ramah lingkungan.
2. Terciptanya suatu alat dengan pemrosesan sampah dalam satu wadah.
3. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menabung sampah pada
tempatnya.
1.5 Manfaat
1. Menyadarkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
2. Memudahkan mengatasi sampah-sampah masyarakat.
3. Sampah organik terproses menjadi pupuk dan sampah anorganik terproses
menjadi serpihan serbuk yang bisa kembali merata dengan tanah, sehingga
tidak bertebaran lagi dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat
tersalurkan dengan baik karena adanya alat ini.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep BIN ORANOR ( Alat Pemroses Sampah Organik dan Anorganik
Ramah Lingkungan)
alat pemroses sampah organik dan anorganik ramah lingkungan, alat ini
akan mendeteksi gerakan setiap orang yang lewat di depan alat tersebut dan
mengeluarkan suara Jagalah kebersihan lingkungan anda.Kemudian jika
orang tersebut membuang sampah, maka alat ini akan mengeluarkan suara
Tolong pisahkan terlebih dahulu sampah organik dan anorganik.Dan jika
sampah telah dimasukkan pada alat tersebut,maka alat ini akan bersuara lagi
Terimakasih telah membuang sampah. Setelah itu alat ini akan secara
otomatis memproses sampah organik menjadi pupuk dan sampah anorganik
akan menjadi serpihan serbuk yang dapat kembali menyatu dengan tanah. Alat
ini juga bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat membuang sampah dan
mengatasi permasalahan sampah di Indonesia agar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) dapat tersalurkan dengan baik karena adanya alat ini.
2.2 Mikrokontroler Arduino UNO R3
Mikrokontroler Arduino UNO R3 Arduino UNO merupakan board
mikrokontroler berdasarkan pada ATmega328. Board ini berfungsi untuk
mengendalikan berbagai komponen elektronika untuk melakukan suatu fungsi
tertentu. Mempunyai 14 pin digital input/output dan 6 analog input.
Pemrograman mikrokontroler ini berdasarkan pada bahasa C.
Gambar 6. LCD
2.8 Sensor PIR (Passive Infra Red)
Digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Benda
memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber
infra merah dengan suhu tertentu.
2.10Pisau penghancur
Digunakan untuk menghancurkan sampah yang masuk dalam alat tersebut.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi masalah
Pada tahap pertama, kami mengidentifikasi kembali semua masalah yang
ada untuk menyesuaikan dengan alat yang dibuat agar terjadi keselarasan
antara alat yang dibuat dengan masalah yang ada.
2. Perumusan masalah Pada tahap ini kami mulai mengkerucutkan masalah
yang ada menjadi lebih spesifik agar mempermudah dalam merancang alat
ini supaya bisa memiliki fungsi sesuai dengan permasalahan yang ada.
3. Studi literatur Ide yang penulis ajukan akan lebih kuat bila didukung dengan
literatur, maka penulis melakukan studi literatur sesuai dengan alat yang
penulis kembangkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini : a. Artkel
ilmiah di internet
b. Jurnal ilmiah online dan karya tulis ilmiah
c. Buku-buku yang berhubungan dengan bahasan
7
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Arduino Sebagai kontroler 2 Unit Rp. 450.000,00 Rp. 900.000,00
komponen
lainnya
LCD Untuk 3 Buah Rp. 220.000,00 Rp. 660.000,00
menampilkan text
Sensor Untuk keperluan 3 Unit Rp. 130.000,00 Rp. 390.000,00
Ultrasonik sensor.
Sensor Suhu Untuk keperluan 2 Unit Rp. 50.000,00 Rp. 100.000,00
sensor.
Sensor Infrared Untuk keperluan 2 Set Rp. 200.000,00 Rp. 400.000,00
sensor.
Water Sprayer Untuk 2 Set Rp. 100.000,00 Rp. 200.000,00
Kit menyemprotkan
Speaker Untuk interaktif 3 Buah Rp. 120.000,00 Rp. 360.000,00
audio
Sensor PIR Untuk keperluan 3 Buah Rp. 90.000,00 Rp. 270.000,00
(Passive Infra Sensor
Red)
Sensor load cell Untuk keperluan 2 Buah Rp. 80.000,00 Rp. 160.000,00
Sensor
Alat Kerja Untuk keperluan 1 Set Rp. 102.000,00 Rp. 102.000,00
(baut,isolasi merangkai
All) komponen
Tong sampah Tempat untuk 3 Buah Rp. 300.000,00 Rp. 900.000,00
(seng/plastik) menempatkan
semua rangkaian
Motor Stepper Penggerak atau 4 unit Rp. 122.000,00 Rp. 488.000,00
(Servo) pemutar untuk
memperoleh
medan magnet
Raspberry Phi Sebagai mini kit 1 unit Rp. 1.100.000,00 Rp. 1.100.000,00
yang di jadikan
computer mini
Komponen 1 set Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.000.000,00
Pendukung
(PCB, Modul,
dll)
19
4. Lain-lain
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Konsumsi Makan + Rp. 200.000,00
Minum
anggota dan
pembantu
SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.000.000,00
21
Alokasi
Program Bidang
No Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
1 Wanda Pend.Teknik Elektro 5 Membuat ide,
Rahmawati / Informatikan jam/minggu konsep dan
1529040006 dan pembagian
Komputer kerja anggota
(Manager)
2 Iyan Arisandi Pend.Teknik Elektro 10 Konsep
/ 1529040017 Informatikan jam/minggu Pengembangan
dan dan Uji Coba
Komputer
3 Andi Pendidikan Pertanian
Hermawan / Teknologi
1527040001 Pertanian
4 Zulkifli / Pendidikan Mesin 5 Desain
1422040014 Teknik jam/minggu Rancangan
Mesin sistem dan
Prototipe
5 Mappanganro Pend.Teknik Elektro 5 Pembuatan
/ 1329040043 Informatikan jam/minggu rangkaian
dan prototipe
Komputer
22