Você está na página 1de 14

PERKEMBANGAN SAINS DALAM MEMANFAATAN PANAS KNALPOT

SEBAGAI SUMBER ENERGI


PENGHEMAT BBM DENGAN
MENGGUNAKAN TERMOKOPEL

Habibatun Nurul Ulya


Universitas Negeri Malang
Email: Habibatunulya@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kata Kunci : knalpot, sumber energi, termokopel

Pada kendaraan bermotor terdapat knalpot yang berfungsi untuk


membuang kalor atau energi panas sebagai gas sisa pembakaran yang
dihasilkan selama performannya. Panas yang dihasilkan tersebut terbuang
sia sia tanpa pemanfaatan yang berarti. Sedangkan semakin hari
kendaraan bermotor semakin ramai berlalu lalang memadati jalan. Sepeda
motor bukan lagi barang mewah dilingkungan sekitar. Tercatat oleh Badan
Pusat Statistika (BPS) perkembangan jumlah kendaraan bermotor di
indonesia pada 2(dua) tahun terakhir mencapai 64,97%. Dan konsumsi BBM
di indonesia terus meningkat.

Dari hasil pandangan yang saya ketahui bahwa daya penggunaan


sepeda motor oleh masyarakat indonesia bisa dibilang cukup tinggi.
Berbagai teknologi untuk melancarkan program ini telah tersedia, salah
satunya sistem injeksi. Yaitu sistem penyemprotan bensin pada proses
pengisapan kedalam silinder. Dengan menggunakan sistem ini, sepeda
motor akan lebih hemat bahan bakar dalam hal ini adalah bensin.

Tujuan dari program ini adalah untuk memanfaatkan kembali panas


yang dihasilkan oleh knalpot sepeda motor sebagai sumber energi listrik
yang dapat mempercepat penguapan bensin didalam venturi sebelum
menuju silinder sehingga kerja dari karburator lebih efisien dan lebih hemat
bahan bakar.

1
Dasar Dasar Sains
PENDAHULUAN

Semakin banyaknya sepeda motor yang ada di indonesia dewasa ini


mempunyai konsekuensi semakin banyak pula pemakaian bahan bakar
minyak karena sepeda motor itu berbahan bakar minyak. Dengan banyaknya
pemakaian bahan bakar minyak, banyak juga gas buang yang terbentuk dan
terbuang dalam keadaan masih panas, pembuangan gas panas tersebut
mempunyai dampak yang tidak menguntungkan, selain mencemari
lingkungan dengan kotoran dan gas yang dikandungnya juga mampu
merusak makhluk hidup karena panasnya.

Pemanfaatan panas sisa gas buang akhir-akhir ini menjadi tren pada
kalangan industri. Pengolahan panas sisa dari turbin, generator, dan
sebagainya diproses untuk dimanfaatkan kembali menjadi energi yang lebih
berguna. Salah satu upaya nyata adalah pemanfaatan panas sisa gas
pembakaran yang umumnya terbuang percuma melalui saluran buang.
Motor bakar sebagai salah satu penggerak mula membuang panas sisa
pembakarannya melalui katup buang dan selanjutnya dialirkan melalui
saluran buang yang berupa knalpot. Panas yang terbuang ini memiliki
persentase yang cukup besar dibandingkan dengan rugi-rugi panas melalui
media pendingin, pelumasan, dan rugi-rugi lainnya di dalam penggerak mula
tersebut. Menurut Saidur bahwa pemanfaatan panas buang dapat
mengurangi dampak dari pemanasan global dan mengurangi emisi gas
buangnya. Dahulu Pemanfaatan Temperatur Potensi Gas Buang dari
Kendaraan Bermotor digunakan untuk Pemanas Kotak Makanan (Delivery
Box) pada Layanan Pesan Antar, dengan adanya perkembangan sains
sekarang, pemanfaatan panas knalpot
digunakan sebagai sumber energi penghemat BBM dan sumber listrik

2
Dasar Dasar Sains
dengan menggunakan bantuan alat termokopel K.
Dengan
adanya tegangan listrik yang dihasilkan oleh termokopel tipe K akibat adany
a
perbedaan tegangan dari kedua ujungnya yang ditangkap dari panas knalpot
,dapat mempercepat penguapan bensin pada venturi sehingga pada
karburator lebih hemat bahan bakar dan karburator dapat berfungsi lebih
efisien.

Perkembangan sains ini bertujuan untuk mengetahui seiring dengan


berjalannya waktu bahwa pola pikir manusia semakin berkembang bahwa
pemanfaatan panas knalpot tidak lagi hanya digunakan sebagai pemanas
kotak makanan akan tetapi juga dapat digunakan sebagai sumber energi
penghemat BBM dengan menggunakan termokopel tipe K yang berfungsi
sebagai sensor suhu.

PEMBAHASAN

Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta


secara sistematis. Pada mulanya sifat dasar manusia yang selalu ingin tahu
itu dideskripsikan melalui mitos, namun seiring berjalannya waktu,
kemampuan analisa, abstraksi, dan logika manusia mengalami
perkembangan secara perlahan-lahan. Sains tidak hanya sebagai kumpulan
fakta, konsep, dan prinsip tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Sains berasal dari kata sienz, science, syence, scyence, scyense, scyens,
scienc, sciens, scians. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains
adalah ilmu yang teratur (sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan
kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata. Sifat dari
sains adalah bebas nilai, obyektif, dan netral (ematriaw:2013).

Perkembangan adalah suatu proses atau tahapan ke arah yang lebih


maju. Jadi Perkembangan Sains adalah Proses proses penemuan sesuatu
berdasarkan fakta yang mengarah ke arah yang lebih maju.

3
Dasar Dasar Sains
Sains dapat dikembangkan oleh manusia karena dua hal yakni,
manusia memiliki bahasa untuk mengkomunikasikan informasi dari jalan
pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut, dua kelebihan ini sehingga
manusia bisa mengembangkan pengetahuan sains, bahasa yang bersifat
komutatif dan pikiran yang mampu menalar. Tentu saja pengetahuan sains
berasal dari proses penalaran, sebab berfikirpun tidak senantiasa bernalar.
Manusia bukan semata mata makhluk yang berfikir, tetapi juga merasa dan
mengindera. Dengan alat indera inilah manusia memperoleh pengetahuan
yang sifatnya faktual dan konkrit (Agus Suyudi:2003).

Perkembangan sains dari tahun ke tahun terus maju, seiring dengan


pola fikir manusia yang semakin bertambah. Sejak abad ke 18 perkembangan sains
relative berlangsung dengan cepat yang ditandai oleh penemuan - penemuan serta teori - teori
yang dikemukakan oleh para ilmuan dalam berbagai bidang ilmu yang dilandasi oleh eksperimen
yang mereka yakini kebenarannya. Di samping itu, perkembangan sains tersebut juga ditandai
oleh makin banyaknya cabang - cabang ilmu pengetahuan yang baru merupakan produk hasil -
hasil penelitian yang makin mendalam. Untuk mewadahi berbagai macam sains yang mengalami
perkembangan dengan cepat tersebut digunakan istilah sains modern. Oleh karena amat banyak
cabang ilmu pengetahuan yang berkembang dari abad ke abad, tentu tidak akan mungkin
menguraikan atau membahas perkembangan satu persatu. Perkembangan yang sangat cepat
terutama terjadi pada akhir abad ke - 19 dan masa selanjutnya. Pada abad ke - 20 berbagai
penemuan dalam bidang teknologi sempat mengubah peri kehidupan masyarakat dengan adanya
berbagai produk teknologi yang makin canggih. Produk teknologi yang demikian ini sangat
mendukung perkembangan sains selanjutnya. Pembahasan perkembangan sains modern di sini
hanya meliputi beberapa cabang sains saja, terutama kimia, biologi dan fisika. Adapun
perkembangan sains yang lain dibahas secara singkat saja (Alabio:2012).

Menurut Richtmeyer, sejarah perkembangan ilmu fisika dibagi dalam empat periode
yaitu;

1. Periode Pertama

Dimulai dari zaman prasejarah sampai tahun 1550 an. Pada periode

4
Dasar Dasar Sains
pertama ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat
perumusan empirik. Dalam periode pertama ini belum ada penelitian yang
sistematis. Beberapa penemuan pada periode ini diantaranya : di bidang astronomi
sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana,
jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan
berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat,
pengukuran, koin (mata uang). Pada tahun 600 SM - 530 M : Perkembangan ilmu
dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan matematika. Dalam bidang
Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi),
jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik Physical Science, sudah
ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes
memulai tradisi Fisika Matematika untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-
hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai
sekarang.
Pada tahun 530 M - 1450 M : Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya
perkembangan sains di Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi
Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada Almagest karya
Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi
berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang.
Dalam Sain Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada yang
nendorong secara terus menerus; kemagnetan berkembang ; Eksperimen optika
berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy). Terakhir, pada tahun 1450 M -
1550 : Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting
dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis(Alabio:2012).

2. Periode Kedua
Dimulai dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini
mulai dikembangkan metoda penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal
sebagai pencetus metoda saintifik dalam penelitian.
Hasil - hasil yang didapatkan antara lain: Kerja sama antara
eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak planet.
Newton: meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika

5
Dasar Dasar Sains
menghasilkan hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai. Dalam
Mekanika selain Hukum-hukum Newton dihasilkan pula Persamaan Bernoulli,
Teori Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut,
PersamaanLagrange.
Dalam Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimeter.
Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan
cahaya.
Dalam Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan
elektroskop, pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran
panasdanHukumCoulomb (Alabio:2012).
3. Periode Ketiga
Dimulai dari tahun 1800 sampai 1890. Pada periode ini diformulasikan
konsep - konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan
Fisika Klasik. Dalam periode ini Fisika berkembang dengan pesat terutama dalam
mendapatkan formulasi - formulasi umum dalam Mekanika, Fisika Panas, Listrik-
Magnet dan Gelombang, yang masih terpakai sampai saat ini. Dalam Mekanika
diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian dipakai dalam Fisika
Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas, hidrodinamika. Dalam
Fisika Panas diformulasikan Hukum-hukum termodinamika, teori kinetik gas,
penjalaran panas dan lain-lain. Dalam Listrik - Magnet diformulasikan Hukum
Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell. Dalam Gelombang diformulasikan teori
gelombang cahaya, prinsip interferensi, difraksi dan lain-lain (Alabio:2012).
4. Periode Keempat
Dimulai dari tahun 1890 sampai sekarang. Pada akhir abad ke - 19
ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik.
Hal ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang
sekarang disebut Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori - teori
yang lebih umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan
kecepatan yang sangat tinggi (relativitas) atau yang berkaitan dengan partikel
yang sangat kecil (teori kuantum). Teori Relativitas yang dipelopori oleh Einstein
menghasilkan beberapa hal diantaranya adalah kesetaraan massa dan energi
E=mc2 yang dipakai sebagai salah satu prinsip dasar dalam transformasi partikel.
Teori Kuantum, yang diawali oleh karya Planck dan Bohr dan kemudian

6
Dasar Dasar Sains
dikembangkan oleh Schroedinger, Pauli , Heisenberg dan lain-lain, melahirkan
teori-teori tentang atom, inti, partikel sub atomik, molekul, zat padat yang sangat
besar perannya dalam pengembangan ilmu dan teknologi(Alabio 2012).

Dalam hal ini, salah satu ilmuwan sekarang telah menemukan penerapan perkembangan
sains tentang teori Fisika panas dan Fisika Listrik yaitu Pemanfaatan panas knalpot sebagai
sumber energi penghemat BBM dengan menggunakan termokopel. Yang
merupakan perkembangan dari pengetahuan tentang pemanfaatan panas
knalpot yang dimanfaatkan sebagai pemanas kotak makanan.

Dalam hal ini , untuk mewujudkannya para ilmuwan menggunakan


beberapa perlengkapan yang dipakai diantaranya knalpot, termokopel tipe K,
karburator.

1) Knalpot (Pipa Pembuangan)


1.1) Pengertian
Adalah pipa penyalur gas buang dari silinder motor bakar.
Knalpot digunakan agar gas buang sisa pembakaran seperti CO,
CO2, tidak langsung menyebar ke udara disekitar motor, namun
mengarah ketempat yang agak jauh. Selain itu knalpot
dilengkapi dengan mufler yang berfungsi mengendapkan karbon
didalam gas buang dan meredam suara yang keluar dari ruang
pembakaran sehingga tidak menimbulan polusi suara. Knalpot
yang bocor akan menimbulkan kebisingan. Jika kebocoran
knalpot terjadi didekat katup buang silinder, tenaga motor akan
berkurang. Berkurangnya tenaga disebabkan karena berubahnya
perbandingan bahan bakar udara didalam ruang pembakaran.
1.2) Bagian-bagian dari Knalpot (pipa pembuangan):
Kepala silender, dimana pipa pembuangan dimulai, kecuali
pada mesin dua langkah dimana saluran pembuangan
ditempatkan dibagian bawah dinding silender.
Header, dimana pipa dari beberapa ruang bakar atau silinder
bergabung,
Turbocharger, yang menggunakan tenaga atau energi yang

7
Dasar Dasar Sains
masih tersisa untuk menekan (kompres) udara untuk
dimasukkan keruang bakar.
Peredam suara atau disebut juga muffler, yang berfungsi untuk
meredam suara,
Catalytic converter untuk menurunkan kadar gas beracun, CO,
HC dan NOx.
Pipa untuk mengalirkan emisi gas buang(slknalpot:2013).

1.3) Sistem Kerja Knalpot (pipa pembuangan)

Langkah pembuangan yang terjadi pada knalpot sepeda


motor adalah sebagai berikut:

a) Torak bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati


atas (TMA)
b) Poros engkol berputar setengah lingkaran (1800)
c) Katup isap tertutup dan katup isap buang terbuka
d) Torak mendorong
Pada saat proses pendorongan torak inilah yang menimbulkan
panas pada knalpot selama performnya sepeda motor
berlangsung.

gambar 1. Knalpot dan Bagian-


bagiannya

sumber: Web Blog Oto-Trendz

2) Termokopel
2.1) Pengertian
Termokopel merupakan salah satu jenis termometer yang
banyak digunakan dalam laboratorium teknik. Dimana termokopel
berupa sambungan ( junction ) dua jenis logam atau logam
campuran, yang salah satu sambungan logam tadi diberi perlakuan
suhu yang berbeda dengan sambungan lainnya. Sambungan logam pada

8
Dasar Dasar Sains
termokopel terdiri dari dua sambungan, yaitu:
a) Reference Junction ( Cold Junction ) ,merupakan sambungan acuan yang suhunya
dijaga konstan dan biasanya diberi suhu yang dingin ( 0oC ).
b) Measuring Junction ( Hot Junction ), merupakan sambungan yang dipakai untuk
mengukur suhu atau disebut juga sambungan panas.
termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk
mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi
perubahan tegangan listrik(voltase).

Syarat-syarat yang diperlukan agar dapat digunakan sebagai sensor adalah:


a) Memiliki sensifitas yang tinggi dan memiliki linearty yang baik.
b) Memiliki span pengukuran yang lebar.
c) Memiliki repeatability dan stabilitas yang tinggi, dan tidak berubah sifat karena
waktu.
d) Deviasi mutunya kecil.(erikasmanusu:2013)

2.2) Tipe - tipe termokopel

Tersedia beberapa jenis termokopel, tergantung aplikasi penggunaannya

a) Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy))

Termokopel untuk tujuan umum. Lebih murah. Tersedia untuk rentang


suhu 200 C hingga +1200 C.

b) Tipe E (Chromel / Constantan (Cu-Ni alloy))

Tipe E memiliki output yang besar (68 V/C) membuatnya cocok


digunakan pada temperatur rendah. Properti lainnya tipe E adalah tipe non
magnetik.

c) Tipe J (Iron / Constantan)

Rentangnya terbatas (40 hingga +750 C) membuatnya kurang populer


dibanding tipe K. Tipe J memiliki sensitivitas sekitar ~52 V/C

d) Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-Si alloy))

Stabil dan tahanan yang tinggi terhadap oksidasi membuat tipe N cocok
untuk pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum. Dapat mengukur suhu di

9
Dasar Dasar Sains
atas 1200 C. Sensitifitasnya sekitar 39 V/C pada 900 C, sedikit di bawah
tipe K. Tipe N merupakan perbaikan tipe K

Termokopel tipe B, R, dan S adalah termokopel logam mulia yang


memiliki karakteristik yang hampir sama. Mereka adalah termokopel yang
paling stabil, tetapi karena sensitifitasnya rendah (sekitar 10 V/C) mereka
biasanya hanya digunakan untuk mengukur temperatur tinggi (>300 C).

e) Type B (Platinum-Rhodium/Pt-Rh)

Cocok mengukur suhu di atas 1800 C. Tipe B memberi output yang sama
pada suhu 0 C hingga 42 C sehingga tidak dapat dipakai di bawah suhu
50 C.

f) Type R (Platinum /Platinum with 7% Rhodium)

Cocok mengukur suhu di atas 1600 C. sensitivitas rendah (10 V/C) dan
biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum.

g) Type S (Platinum /Platinum with 10% Rhodium)

Cocok mengukur suhu di atas 1600 C. sensitivitas rendah (10 V/C) dan
biaya tinggi membuat mereka tidak cocok dipakai untuk tujuan umum.
Karena stabilitasnya yang tinggi Tipe S digunakan untuk standar pengukuran
titik leleh emas (1064.43 C).

h) Type T (Copper / Constantan)

Cocok untuk pengukuran antara 200 to 350 C. Konduktor positif terbuat


dari tembaga, dan yang negatif terbuat dari constantan. Sering dipakai sebagai
alat pengukur alternatif sejak penelitian kawat tembaga. Type T memiliki
sensitifitas ~43 V/C.

Untuk pembuktian pemanfaatan panas knalpot sebagai sumber energi


penghemat BBM dan energi listrik termokopel yang digunakan adalah
Termokopel Tipe K.

2.3) Prinsip Kerja Termokopel Tipe K


Termokopel merupakan sensor suhu yang digunakan untuk
mendeteksi dan mengukur magnitude dari suatu perangkat. Terdiri
atas sepasang penghantar yang berbeda kemudian dileburkan
bersama pada satu sisi membentuk penghantar hot atau
sambungan pengukuran yang terdapat ujung ujung bebasnya

10
Dasar Dasar Sains
untuk menghubungkan dengan penghantar cold atau sambungan
referensi.
Perbedaan terjemahan yang ada pada kedua ujung termokopel ini
yang dapat menghasilkan tegangan listrik.

Gambar 2. Termokopel TiPe K


Sumber:Web Blok Prima Utama

gambar 3. Bagian-bagian Termokopel Tipe K

sumber: Web blog Elektro Mekanik

Untuk termokopel tipe K, adalah termokopel yang memiliki


rentang suhu pada 2000C hingga 12000C dan memiliki sensivitas
sebesar 41 v/oC. Termokopel jenis ini memiliki kelebihan yaitu
rentang suhu yang dapat diterjemahkan lebih besar dibandingkan
dengan termokopel jenis lain. (serasih:2011).

3) Karburator

3.1) Pengertian
Karburator adalah alat yang dipakai untuk mencampurkan angin
serta bahan bakar yang menuju ke area bakar (combustion
chamber) sesuai sama dengan keperluan mesin. Karburator ini di
pakai pada type mesin pembakaran dalam. Dalam perubahannya
karburator waktu ini telah tidak sering di pakai pada kendaraan,
waktu ini umumnya kendaraan memakai system EFI (Electronical
fuell injection). Lantaran sistem EFI ini lebih efektif di bandingkan
dengan karburator konvensional, di karenakan EFI telah
terkomputerisasi.

Dalam pengoperasiannya Karburator mesti dapat untuk :

11
Dasar Dasar Sains
Mengatur aliran angin yang masuk ke dalam area bakar
Menyalurkan aliran bahan bakar sesuai sama dengan adanya banyak angin
yang masuk
Dapat mencampurkan angin serta bahan bakar sesuai sama keperluan mesin

3.2) Komponen Karburator

a. Area bahan bakar


b. Choke Valve, berperan untuk memperkaya kombinasi bahan bakar,
terlebih pada waktu mesin dalam situasi dingin.
c. Piston Valve (Thorttle Valve), untuk mengubah putaran mesin
danMenjaga kecepatan mesin.
d. Main jet, berperan untuk menyuplai keperluan bahan bakar yang
sesuai sama pada seluruhnya tingkat keepatan mesin putaran
tinggi.
e. Slow Jet, berperan untuk menyuplai bahan bakar kedalam
silinder mesin pada waktu mesin dalam keadaan putaran
langsam.
f. Piston Valve Screw, berperan untuk mengatur besar kecilnya
posisi piston valve (gas) pada waktu mesin putaran langsam.
g. Pilot Screw, berperan untuk mengatur jumlah aliran angin yang
masuk ke area silinder hingga didapat kombinasi yang pas pada
waktu mesin putaran langsam.
h. Pompa Akselerasi, berperan untuk menaikkan jumlah bahan
bakar waktu mesin alami pergantian kecepatan putaran, dari
putaran rendah ke putaran tinggi.(teknovanza:2014)

3.3) Prinsip Kerja Karburator

Karburator pada sepeda motor memiliki fungsi sebagai


pencampur udara dengan bensin untuk menjadi gas, dan sebagai
pengatur pemasukan gas ke dalam silinder. Karburator juga
mengatur campuran udara dan bensin kedalam silinder sesuai
dengan beban dan kecepatan sepeda motor. Variasi dalam
perubahan perbandingan campuran udara dan bensin dapat
dilakukan secara otomatis oleh bagian bagian peralatan yang
terdapat dalam karburator.

Untuk menciptakan pengabutan pada karburator, pada saluran


udara dibuat bentuk yang menyempit atau disebut sebagai
venturi. Saat proses pada karburator berlangsung, terjadi
penurunan tekanan udara pada venturi. Karena tekanan pada

12
Dasar Dasar Sains
venturi lebih rendah dari ruang pelampung maka bensin akan
mengalir kedalam ruang bakar dalam bentuk kabut. Saat handel gas
tidak ditarik, maka kedudukan skep karburator membentuk ruang
venturi yang paling sempit. Hal ini tidak memungkinkan untuk
bensin dapat melewatinya. Sebaliknya, saat handel gas karburator
ditarik, skep karburator membentuk ruang venturi yang lebih besar
sehingga memungkinkan bensin untuk melewati ruang ini. Saat
mesin melakukan langkah isap, torak bergerak dari titik mati bawah
menuju titik mati atas, sehingga memperbesar volume ruangan
silinder dan tekanan pada ruang silinder akan menurun. Hal ini
diakibatkan oleh masuknya gas campuran antara udara dan bensin
dari karburator ke dalam silinder sehingga terjadi perbedaan
tekanan udara antara di dalam ruang venturi dengan di luar
karburator. Perbedaan ini yang dapat menggerakkan karburator.
Tekanan di dalam ruang venturi dipengaruhi oleh tekanan di dalam
silinder pada saat langkah isap sehingga tekanannya menjadi
rendah jika dibandingkan dengan tekanan udara diluar, sehingga
udara luar mengalir kedalam ruang venturi. Ketika udara mengalir
memasuki venturi dengan kecepatan yang bertambah maka
tekanan didalam venturi akan turun. Sedangkan diruang
pelampung tekanannya lebih besar dari tekanan dalam ruang
venturi, sehingga bensin dari ruang pelampung mengalir ke venturi
melalui penyiram utama. Kemudian bensin dibawa oleh arus udara
dan terjadilah penguapan atau gas campuran udara dengan bensin.
Gas ini yang kemudian diisap masuk ke dalam silinder, dan
fungsikan pada sistem penggerak.

gambar 4. Karburator dan bagian-bagiannya

sumber: Web blog Oto-Trendz

Dari prinsip prinsip kerja beberapa perangkat diatas dapat


dibuat rangkaian menggunakan sensor suhu termokopel tipe K
pada knalpot dan karburator untuk mengurangi konsumen bensin
pada sepeda motor dan juga membantu kerja karburator lebih
efisien. Yaitu dengan adanya tegangan listrik dari termokopel yang
diterjemahkan dari panas knalpot untuk menghasilkan energi listrik,
sehingga mempercepat proses penguapan bahan bakar didalam

13
Dasar Dasar Sains
venturi sebelum menuju ke silinder.

PENUTUP

Kesimpulan

Pemanfaatan panas knalpot sebagai sumber energi penghemat BBM


dan sumber energi listrik dengan menggunakan sensor suhu termokopel tipe
K untuk mempercepat penguapan bahan bakar di dalam venturi pada
sepeda motor ini tentu dapat meringankan beban masyarakat mengenai
harga bensin yang kian hari kian meniggi. Ini juga tidak akan merugikan
pihak manapun, baikindustri maupun pemerintah. Untuk pihak industri, tidak
ada kekhawatiran industrinya akan menurun. Sedangkan pada pihak
pemerintah, hal ini justru akan sangat menguntungkan karena mengurangi
daya beli minyak keluar negeri.

Saran

Dengan adanya perkembangan sains dalam memanfaatkan panas


knalpot sebagai sumber energi penghemat BBM diharapkan padat
mengurangi peggunaan bahan bakar bensin sehingga bisa lebih efisien dan
menurunkan daya beli minyak .

DAFTAR RUJUKAN

14
Dasar Dasar Sains

Você também pode gostar