Você está na página 1de 1

Apa yang terjadi pada tubuh manusia hampir sama meski tidak sama persis.

Manusia mengambil
zat-zat yang dibutuhkan dari lingkungan, serta mengeluarkan zat sisa (sampah) ke lingkungan. Tubuh
manusia terdiri dari banyak sel tidak seperti Amoeba yang hanya terdiri dari satu sel. Bagi sel-sel tubuh
terdapat dua lingkungan yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan
eksternal adalah lingkungan dimana tubuh manusia hidup atau dapat dikatakan segala sesuatu yang
berada di luar tubuh manusia. Lingkungan internal adalah lingkungan di luar sel namun berada di dalam
tubuh.

Lingkungan internal berupa cairan plasma dan cairan interstisial. Ketika sel-sel tubuh
memerlukan suatu asupan, dia tidak bisa langsung mengambilnya dari cairan ekstra sel, zat yang
diperlukan akan diambil dari cairan interstisial yang dipasok oleh plasma darah. Ketika sel perlu
mengeluarkan sisa metabolisme misalnya karbondioksida tidak bisa juga langsung dikeluarkan ke
lingkungan eksternal, maka karbondioksida tersebut akan dikeluarkan ke cairan interstisial. Agar sisa
metabolisme pada cairan interstisial tidak menumpuk maka sisa metabolisme tersebut dikeluarkan
melalui plasma darah kemudian menuju alat-alat ekskresi dan akhirnya dikeluarkan ke lingkungan
eksternal.

Plasma darah dan cairan interstisial diatur agar dapat mendukung kehidupan sel, tidak seperti
Amoeba yang tidak dapat mengatur lingkungannya. Pengaturan keadaan lingkungan internal agar tetap
stabil inilah yang disebut dengan homeostasis. Pemeliharaan lingkungan internal berupa komposisi, suhu
dan karakteristik lainnya ini bukan berarti tidak ada perubahan sama sekali. Stabil disini berarti
perubahan-perubahan yang terjadi tidak terlalu menyimpang jauh. Jika suatu faktor mulai menggerakkan
kondisi lingkungan internal menjauhi kondisi optimal, maka sistem-sistem dalam tubuh akan memulai
reaksi tandingan untuk meminimalisasi perubahan tersebut. Misalnya jika tubuh terpapar pada suhu
dingin maka suhu internal tubuh akan cenderung turun. Maka, pusat kontrol di otak akan menanggapinya
untuk memulai kompensasi misalnya menggigil untuk meningkatkan suhu tubuh menuju suhu normal.
Sebaliknya ketika lingkungan internal tubuh saat cuaca panas misalnya, pusat kontrol suhu akan memicu
berkeringat untuk menurunkan suhu tubuh menuju normal.

Banyak faktor dalam lingkungan internal tubuh yang harus dipertahankan. Faktor-faktor tersebut
meliputi konsentrasi molekul-molekul nutrien, konsentrasi O 2dan CO2, konsentrasi zat sisa, pH,
konsentrasi garam, air dan elektrolit lain, volume dan tekanan serta suhu.

Você também pode gostar