Você está na página 1de 5

CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Akreditasi PB IDI2 SKP

Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut


(Hand, Foot, and Mouth Disease)
I Gusti Ayu Putri Purwanthi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Indonesia

ABSTRAK
Hand-foot-and-mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan, kaki, dan mulut merupakan penyakit infeksi virus akut yang biasanya bersifat ringan
dan self-limiting disease. Meskipun demikian, HFMD dapat menyebabkan komplikasi berat pada susunan saraf pusat dan berakhir dengan
kematian berkaitan dengan enterovirus 71 (EV71). Belum ditemukan antivirus ataupun vaksin yang efektif untuk mengobati atau mencegah
penyakit yang sangat menular ini. Setiap klinisi diharapkan dapat mengetahui warning signs penyakit ini, sehingga dapat memberikan
penatalaksanaan serta edukasi yang tepat.

Kata kunci: Enterovirus, flu Singapura, hand-foot-and-mouth disease

ABSTRACT
Hand-foot-and-mouth disease (HFMD) is an acute viral infection which is usually mild and self-limiting. But HFMD can cause severe central
nervous system complications which can lead to death associated with enterovirus 71 (EV71). Effective antivirus and vaccine to treat and
prevent this highly contagious disease is not yet available. It is important for clinicians to know the warning signs and to provide appropriate
management and education to patients. I Gusti Ayu Putri Purwanthi. Hand Foot and Mouth Disease

Keywords: Enterovirus, hand-foot-and-mouth disease, Singaporean flu

PENDAHULUAN bawah 10 tahun, jarang menyerang orang ini. Di Indonesia, penyakit HFMD masih belum
Hand-foot-and-mouth disease (HFMD) atau dewasa. Penyakit ini lebih sering di musim mendapat perhatian besar karena umumnya
penyakit tangan, kaki, dan mulut merupakan panas dan gugur, sedangkan di daerah bersifat self-limiting, sehingga tidak ada data
penyakit infeksi virus akut yang paling sering tropis terjadi sepanjang tahun. Epidemi epidemiologi yang memadai. Dari 48 kasus
disebabkan oleh coxsackievirus A16 (CVA 16) terbesar dilaporkan di Taiwan pada tahun HFMD yang diterima laboratorium Virologi
dan enterovirus 71 (EV71), bersifat self-limiting. 1998, menyebabkan 120.000 orang terinfeksi Pusat BTDK, Badan Litbang Jakarta, 26 kasus
HFMD biasanya ditandai dengan vesikel di serta 78 kematian.1-3 Berdasarkan data CDC (54%) disebabkan oleh enterovirus, 3 di
telapak tangan, telapak kaki, dan mukosa oral, (Centers for Disease Control and Prevention), antaranya EV-71 (6,25%).7
sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada tahun 1997-1998 dilaporkan wabah
dan sulit menelan. Penyakit ini juga sering terbesar HFMD di kawasan Asia Timur dan Meskipun biasanya bersifat ringan dan
disebut sebagai penyakit flu Singapura, Asia Tenggara. Sejak tahun 1997, wabah self-limiting, HFMD dapat menyebabkan
diduga karena pada tahun 2000 penyakit ini HFMD dengan komplikasi neurologi serta komplikasi berat pada anak, seperti meningitis,
mewabah di Singapura yang menyebabkan tingkat keparahan berat dilaporkan terjadi ensefalitis, serta edema pulmonum yang
beberapa anak meninggal dunia. Pemerintah di Malaysia, Taiwan, Singapura, Jepang, dan dapat berakhir dengan kematian, berkaitan
Singapura saat itu juga menganjurkan berbagai negara Asia Pasifik lainnya. HFMD dengan enterovirus 71 (EV 71) sebagai salah
ditutupnya restoran siap saji, kolam renang, masih menjadi masalah kesehatan penting di satu penyebab. HFMD juga sangat menular
dan tempat bermain anak-anak untuk Singapura dengan angka kejadian per 100.000 dan belum ditemukan vaksin ataupun
mencegah penularan penyakit tersebut.1,2 populasi meningkat dari 125,5 pada tahun pengobatan antivirus yang efektif untuk
2001 menjadi 435,9 pada tahun 2007.4,5,6 penyakit ini. Gambaran klinis penyakit ini
Distribusi penyebaran penyakit ini di seluruh Beberapa negara di sekitar Indonesia selain penting diketahui oleh kalangan medis dan
dunia dan sering menimbulkan wabah. HFMD Singapura, yaitu Australia, Brunei, Malaysia, masyarakat agar dapat mencegah penularan
paling sering mengenai anak-anak usia di dan Vietnam juga melaporkan wabah HFMD dan komplikasi berat.2
Alamat Korespondensi email: putri.poe18@gmail.com

CDK-246/ vol. 43 no. 11 th. 2016 815


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Gambar 1. Patogenesis infeksi Enterovirus.10 Gambar 2. Perjalanan klinis infeksi EV71.8

ETIOLOGI DAN PATOGENESIS Virus kemudian bereplikasi di faring dan usus mukokutan ringan yang membaik dalam 710
Hand-foot-and-mouth disease disebabkan oleh diikuti dengan multiplikasi di jaringan limfoid hari dan jarang berkomplikasi.2,10
enterovirus non-polio, seperti coxsackievirus dan kelenjar limfe regional. Penyebaran ke
A5, A7, A9, A10, A16, B1, B2, B3, B5, echovirus, kelenjar limfe regional berlangsung selama Neurovirulensi EV71 masih belum jelas
dan enterovirus lainnya. Penyebab tersering 24 jam yang kemudian diikuti dengan diketahui. Gambaran patologis pada susunan
adalah virus coxsackievirus A16 (CVA 16) dan viremia primer. Penyebaran virus ke sistem saraf pusat akibat infeksi EV71 adalah
enterovirus 71 (EV71).1,8 Enterovirus termasuk retikuloendotelial yang lebih jauh termasuk neuronophagia, perivascular cuffing, focal
famili Picornaviridae yang merupakan virus hati, limpa, sumsum tulang, dan kelenjar limfe oedema, dan infiltrasi sel radang. Sitolisis virus
single-stranded RNA. Virus HFMD biasanya yang jauh terjadi pada viremia primer. Infeksi diduga merupakan mekanisme penyebab
menyebabkan penyakit ringan pada anak- subklinis terjadi apabila respons imun dapat kerusakan saraf.8
anak, kecuali EV71 yang berkaitan dengan membatasi replikasi dan perkembangannya
komplikasi neurologis dan kematian.1,8 ke luar sistem retikuloendotelial.2,9 MANIFESTASI KLINIS
Setelah masa inkubasi selama 3-6 hari biasanya
Enterovirus merupakan virus kecil dengan Infeksi klinis terjadi jika replikasi terus pasien akan mengeluh demam tidak terlalu
virion berdiameter sekitar 30 mm dan terdiri berlangsung di sistem retikuloendotelial dan tinggi, malaise, nyeri perut, dan gejala saluran
dari protein VP1, VP2, VP3, dan VP4. Masa virus menyebar melalui viremia sekunder ke pernapasan bagian atas, seperti batuk dan
inkubasi enterovirus dan coxsackievirus organ target seperti susunan saraf pusat (SSP), nyeri tenggorokan serta limfadenopati leher
rata-rata 3-6 hari.1 Transmisi terjadi melalui jantung, atau kulit tergantung serotipe yang dan submandila. Gejala prodormal tersebut
fecal-oral, rute pernapasan, atau melalui menginfeksi. Coxsackievirus, echovirus, dan biasanya berlangsung hingga 1 - 2 hari.1,2
kontak langsung dengan sekret hidung dan EV71 merupakan penyebab tersering penyakit
tenggorok, air liur, cairan dari vesikel atau virus dengan manifestasi kulit. HFMD yang HFMD ditandai dengan ruam kulit tipikal
feses kasus terinfeksi. Beberapa peneliti disebabkan oleh CVA16 biasanya berupa lesi dengan atau tanpa ulserasi mulut. Ruam kulit
menyatakan bahwa virus ini bertahan di
feses orang yang terinfeksi sampai 5 minggu.
Penularan biasanya meningkat berkaitan
dengan tingkat kepadatan penduduk yang
tinggi serta sanitasi buruk.7,8

Patogenesis HFMD belum sepenuhnya


diketahui, namun secara umum sebagian
sudah dapat dijelaskan. Enterovirus
Gambar 3. (a) Vesikel dikelilingi eritema di lidah anak dengan HFMD; (b) dan (c) Vesikel berbentuk elips di
menginfeksi manusia melalui sel
telapak tangan dan telapak kaki.1
gastrointestinal dan traktus respiratorius.

816 CDK-246/ vol. 43 no. 11 th. 2016


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

biasanya papulovesikuler dengan predileksi adalah isolasi virus. Virus diisolasi dan krusta, sedangkan cairan di dalam vesikel
di telapak tangan atau kaki. Pada beberapa didentifikasi melalui kultur dan teknik HFMD biasanya direabsorpsi dan tidak
kasus ruam dapat berupa makulopapular immunoassay dari lesi kulit, lesi mukosa atau menimbulkan krusta ataupun jaringan parut.
tanpa vesikel yang bisa timbul di bokong, bahan feses, spesimen oral memiliki angka Selain ruam makulopapular yang berdistribusi
lutut, ataupun siku. Lesi kulit dimulai sebagai isolasi tertinggi. Swab dari vesikel merupakan sentripedal, infeksi campak khas disertai batuk,
makula eritematus berukuran 28 mm yang bahan yang baik; pada penderita tanpa pilek, konjungtivitis, dan koplik spots.1,8
menjadi vesikel berbentuk oval, elips, atau vesikel, swab diambil dari rektum. Dianjurkan
segitiga berisi cairan jernih dikelilingi halo pengumpulan 2 swab dari tenggorok dan dari PENATALAKSANAAN
eritematus. Vesikel biasanya berdinding tipis, vesikel atau rektum. Pemeriksaan histopatologi HFMD bersifat self-limiting yang dapat sembuh
putih keabu-abuan. Lesi ini biasanya sembuh tidak rutin karena tidak memberikan gambaran dalam 7-10 hari. Pengobatan simptomatik
dalam 7-10 hari tanpa bekas, jarang diikuti khas. Pada pemeriksaan Tzanck smear tidak dan dilakukan observasi tanda keterlibatan
infeksi sekunder bakteri.1,2,8 ditemukan multinucleated giant cell, namun SSP. Penyembuhan tergantung sistem imun
ditemukan sel dengan syncytial nuclei.2 penderita karena belum ditemukan antivirus
Hampir semua kasus HFMD ditandai dengan yang spesifik. Asupan cairan adekuat perlu
lesi oral yang nyeri, biasanya di lidah, mukosa Pemeriksaan CSF dapat mengonfirmasi untuk mencegah dehidrasi akibat lesi oral
pipi, palatum durum, dan jarang di orofaring. keterlibatan SSP, dapat ditemukan yang nyeri, mungkin diperlukan hidrasi
Lesi biasanya hanya beberapa, diawali dengan leukositosis, trombositosis (trombosit > 4 x intravena jika dehidrasi sedang hingga
makula serta papula merah muda cerah 105/mL) dan hiperglikemia. Pencitraan, seperti berat atau jika asupan oral terbatas. Demam
berukuran 510 mm yang berubah menjadi ekokardiografi dan MRI, dianggap dapat dapat diatasi dengan antipiretik. Nyeri dapat
vesikel dikelilingi kulit yang eritema. Lesi ini mendukung diagnosis dan perkembangan diobati dengan parasetamol atau ibuprofen.
cepat mengalami erosi dan berwarna kuning penyakit.8 Tatalaksana topikal di antaranya dengan
hingga abu-abu dikelilingi halo eritema. larutan anestesi dyclonine hydrochlorida 0,5%
Masalah yang paling sering muncul akibat lesi DIAGNOSIS BANDING atau gel lidokain pada lesi sebelum makan
oral ini adalah dehidrasi akibat asupan cairan Diagnosis banding terdekat adalah untuk mengurangi rasa tidak nyaman di mulut
tidak adekuat disebabkan nyeri menelan.1,2 enantema pada herpangina yang sama-sama saat makan. Antibiotik topikal atau oral dapat
disebabkan oleh enterovirus. Herpangina diberikan jika ada infeksi sekunder.1,2,8
Infeksi EV71 sering melibatkan susunan saraf berupa enantema tanpa lesi kulit dengan
pusat (SSP) yang akhirnya berkembang lokasi tersering di plika anterior fossa tonsilaris, Tabel. Warning signs keterlibatan SSP pada HFMD
(satu atau lebih)
menjadi komplikasi sistemik. Spektrum uvula, tonsil, palatum molle.1,2
komplikasi SSP akibat infeksi virus ini ialah Demam 39oC atau Kelemahan tungkai
48 jam Ataksia trunkal
aseptic meningitis, encephalitis, dan acute Diagnosis banding lain termasuk Muntah Wandering eyes
flaccid paralysis. Brainstem encephalitis, sebuah gingivostomatitis herpetik, stomatitis aftosa, Letargi Dispnea/takipnea
Agitasi/iritabilitas Mottled skin
bentuk khas ensefalitis menjadi ciri khas HFMD skabies, varisela, campak, dan rubela. Pada Kejang mioklonik
EV71 pada epidemi yang baru-baru ini terjadi gingivostomatitis herpetik, pasien biasanya
Asia. Beberapa gejala klinis tanda keterlibatan demam dan memiliki gingiva eritema,
SSP adalah suhu 38,5oC atau lebih tinggi, bengkak atau perdarahan, dan limfadenopati Jika terdapat satu atau lebih warning signs,
demam menetap lebih dari 3 hari, letargi, servikal. Bisa terdapat circumoral ulcers atau status neurologis dan hemodinamik dinilai
muntah berulang, lemah tungkai, serta kejang vesikel tanpa lesi di ekstremitas. Stomatitis untuk menentukan keparahan penyakit
mioklonik.5,8 aftosa ditandai lesi ulseratif yang lebih besar serta memutuskan strategi pengobatan
di bibir, lidah, dan mukosa bukal yang terasa dan monitoring. Anak-anak hanya dengan
PEMERIKSAAN PENUNJANG nyeri, paling sering menyerang anak-anak keterlibatan mukokutan dapat diobati di
Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis dan dan orang dewasa, sering kambuh, umumnya rumah dengan edukasi cara merawat pasien
pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium tidak ada gejala sistemik.1,8 dan instruksi yang jelas untuk kembali ke
yang dilakukan antara lain tes serologis, isolasi pelayanan kesehatan jika terdapat warning
virus dengan kultur, dan teknik PCR. Jika Skabies sering didiagnosis banding dengan signs.1,8,11
terjadi epidemi dapat dilakukan biakan feses HFMD karena tampilan lesi berupa pustula,
dan dahak. Pemeriksaan serologis digunakan vesikel, atau lesi nodular di tangan dan kaki. Di banyak negara yang terkena wabah,
untuk mendeteksi adanya neutralizing Infestasi parasit ini biasanya mengakibatkan digunakan imunoglobulin intravena (IVIG).
antibodies pada fase akut, namun jarang gatal pada malam hari terutama di sela-sela Salah satu asumsi bahwa neutralizing antibody
dilakukan, karena tidak dapat menunjukkan jari.1,8 dalam IVIG dapat membantu mentralisir
serotipe enterovirus spesifik. PCR sangat efektif enterovirus. IVIG telah digunakan untuk infeksi
untuk mendeteksi dan mengindentifikasi Lesi kulit pada varisela biasanya berdistribusi enterovirus berat lain seperti sepsis enterovirus
serotipe enterovirus, namun dengan biaya sentrifugal melibatkan daerah kulit yang neonatorum atau meningoensefalitis
relatif mahal.1,2 lebih luas termasuk kulit kepala, jarang di enterovirus persisten pada anak-anak dengan
telapak tangan dan kaki. Lesi varisela biasanya imunodefisiensi primer.2,8,11
Standar kriteria diagnosis infeksi enterovirus berangsur sembuh dengan pembentukan

CDK-246/ vol. 43 no. 11 th. 2016 817


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

KOMPLIKASI penanganan lebih lanjut. Meningitis aseptik sering disebabkan oleh coxsackievirus A16
Komplikasi serius jarang terjadi. Komplikasi jarang mengancam jiwa dan tidak terjadi (CVA 16) dan enterovirus 71 (EV71), bersifat
paling sering adalah ulserasi oral yang komplikasi lanjutan yang permanen. Pada self-limiting. Transmisi melalui fecal-oral,
nyeri dan asupan cairan tidak adekuat yang brainstem enchepalitis atau enchephalomyelitis pernapasan, atau melalui kontak langsung
menyebabkan dehidrasi. Satu komplikasi lebih cenderung terjadi disregulasi otonom.8 dengan sekret hidung dan tenggorok, air liur,
jarang yaitu eczema coxsackium pada individu cairan vesikel atau feses dari kasus terinfeksi.
dengan eksema, pada penderita berkembang PENCEGAHAN
infeksi virus kutan diseminata yang sama Belum ada vaksin atau antivirus yang diketahui Gejala klinis biasanya didahului gejala
dengan eczema herpeticum. Penularan vertikal efektif mengobati ataupun mencegah infeksi prodromal biasanya berlangsung 1-2 hari
dari ibu ke janin dapat terjadi. Infeksi pada EV71. Beberapa bahan vaksin EV71 termasuk diikuti timbulnya lesi kulit dan mukosa berupa
trimester pertama dapat menyebabkan aborsi formalin-inactivated whole virus vaccine, DNA vesikel di telapak tangan, telapak kaki, dan
spontan atau intrauterine growth retardation.1,2 vaccine, dan recombinat protein vaccine masih mukosa oral. Diagnosis laboratoris melalui
harus disempurnakan sebelum uji klinis.13 tes serologis, isolasi virus dengan kultur,
Komplikasi serius lebih sering terjadi pada dan teknik PCR. Standar kriteria diagnosis
infeksi EV71 daripada CVA16. Sebagian besar Kebiasaan hidup bersih adalah cara terbaik infeksi enterovirus adalah dengan isolasi
infeksi EV71 tidak menunjukkan gejala atau untuk menghentikan penyebaran virus. virus. Diagnosis banding paling dekat adalah
terbatas pada HFMD ringan dan herpangina. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah enantema pada herpangina yang sama-
Namun, EV71 adalah virus sangat neurotropik sering mencuci tangan dengan air dan sabun, sama disebabkan oleh enterovirus. Diagnosis
yang dapat menyebabkan penyakit dan terutama setelah mengganti popok dan dari banding lain termasuk gingivostomatitis
komplikasi pada susunan saraf seperti aseptic toilet. Cuci mainan yang terkontaminasi liur, herpetik, stomatitis aftosa, skabies, varisela,
meningitis, brainstem encephalitis, acute dan menutup mulut saat bersin dan batuk. campak, dan rubela.
flaccid paralysis, dan neurogenic pulmonary Hindari kontak seperti mencium, memeluk,
oedema.1,2,5,8 atau menggunakan bersama peralatan Komplikasi serius jarang; paling sering akibat
makanan penderita HFMD.8,14 ulserasi oral yang nyeri, sehingga asupan
PROGNOSIS cairan tidak adekuat menyebabkan dehidrasi.
HFMD kebanyakan self-limiting, mayoritas Penyakit HFMD sangat menular selama tahap Komplikasi serius lebih sering pada infeksi
anak-anak pulih spontan dengan akut dan mungkin lebih lama, karena virus EV71 seperti aseptic meningitis, brainstem
pengobatan simptomatik; sebagian kecil ini bertahan dalam feses selama beberapa encephalitis, acute flaccid paralysis, neurogenic
mengalami keterlibatan neurologis yang minggu setelah pemulihan. Vesikel harus pulmonary oedema, dan kematian.
mungkin berpotensi menjadi kegagalan dibiarkan kering alami, tidak boleh ditusuk
kardiopulmonal yang fatal. Infeksi HFMD karena cairan di dalamnya dapat menularkan Belum ada vaksin atau antivirus yang diketahui
menyebabkan imunitas spesifik terhadap penyakit. Anak-anak HFMD juga sebaiknya efektif mengobati ataupun mencegah infeksi
virus. Episode penyakit kedua kemungkinan ijin dari sekolah untuk optimalisasi proses EV71. Pengobatan bersifat simptomatik dan
besar karena infeksi enterovirus strain lain.2,8,12 penyembuhan dan mencegah penularan.14 dilakukan observasi keterlibatan SSP. Cara
terbaik adalah promosi kebiasaan hidup
Pasien meningitis aseptik umumnya SIMPULAN bersih untuk menghentikan penyebaran virus.
memiliki prognosis baik, dapat ditatalaksana Hand-foot-and-mouth disease merupakan
secara simptomatis dan membaik tanpa suatu penyakit infeksi virus akut yang paling

DAFTAR PUSTAKA
1. Belazarian L, Lorenzo ME, Pace NC, Sweeney SM, Wiss KM. Exanthematous viral diseases. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Glicherst BA, Paller AS, Leffel DJ, editors.
Fitzpatricks dermatology in general medicine. 7th ed. New York: McGraw-Hill; 2008. p. 185172.
2. Andiyani C, Heriwati ID, Sawitri. Penyakit tangan, kaki dan mulut. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin 2010;22:143-50.
3. Chen TK, Chang LH, Wang TS, Cheng TY, Yang YJ. Epidemiologic features of hand-foot-mouth disease and herpangina caused by Enterovirus 71 in Taiwan, 1998 -
2005. Pediatrics 2007;120;244-52.
4. Centers for Disease Control and Prevention. Hand, foot, & mouth disease [Internet]. 2008 Available from: http://www.cdc.gov/ncidod/dvvd/revb/enterovirus/hfhf.
5. Han FJ, Cao YR, Deng QY, Tian X, Jiang T, Qin DE, et al. Antibody dependent enhancement infection of Enterovirus 71 in vitro and in vivo. Virology J. 2011;8:106-13.
6. Ang LW, Koh KW, Chan PK, Chua TL, James L, Goh TK. Epidemiology and control of hand, foot and mouth disease in Singapore, 2001-2007. Ann Acad Med Singapore
2009;38:106-12.
7. Susanti N, Herna, Purnamawati S, Setiawaty V. Deteksi penyebab dan sebaran kasus kejadian luar biasa hand foot and mouth disease (HFMD) tahun 2008-2012. J
Biotek Medisiana Indon. 2014;3:77-84.
8. WHO. A guide to clinical management and public health response for hand, foot and mouth disease (HFMD). Geneva: WHO; 2011.
9. Thomas J. Hand-foot-and-mouth disease an overview. e-J Indian Soc Teledermatolog. 2009;3(4):1-4.
10. Abzug MJ. Nonpolio enteroviruses. In: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, editors. Nelson textbook of pediatrics. 17th ed. Philadelphia: Saunders; 2004. p. 10428.
11. Wang JN, Yao CT, Yeh CN, Huang CC, Wang SM, Liu CC, et al. Critical management in patients with severe enterovirus 71 infection. Pediatrics Internat. 2006;48(3):250
6.

818 CDK-246/ vol. 43 no. 11 th. 2016


CONTINUING MEDICAL EDUCATION

12. Sarawak Health Department. Hand, foot & mouth disease [Internet]. 2006. Available from: http://www.sarawak.health.gov.my/Images/HFMD.pdf.
13. Chang LJ, Chang LY, Huang LM. Besides increasing surveillance and waiting for an effective vaccine to emerge in the future, what else can be done to save the lives
of HFMD victims. J Formos Med Assoc. 2008;107(8):58990.
14. Centers for Disease Control and Prevention. Hand, foot, and mouth disease: Prevention and treatment [Internet]. 2015 [cited 2016 May 10]. Available from: http://
www.cdc.gov/hand-foot-mouth/about/prevention-treatment.html.

CDK-246/ vol. 43 no. 11 th. 2016 819

Você também pode gostar