Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
com
KINGDOM ANIMALIA BAGIAN 1 Flagela pada sel-sel koanosit bergerak satu arah arus /
aliran air yang membawa makanan dan oksigen masuk
melalui ostium menuju spongosol makanan ditangkap
oleh flagela koanosit dan dicerna, oksigen masuk dengan cara
PORIFERA difusi Setelah dicerna, zat makanan diedarkan oleh sel-
sel amubosit ke sel-sel lainnya. Sisa-sisa makanan
dikeluarkan bersama aliran air melalui oskulum.
Latin, porus = lubang kecil atau pori, ferre = mempunyai
hewan yang memiliki pori pada struktur tubuhnya..
Hidup di laut dangkal, sampai kedalaman 3,5 meter, dan
Sistem sirkulasi air
hanya satu suku (familia) yang hidup di habitat air tawar
yaitu Spongilidae.
1. Tipe Ascon
Bentuk tubuh menyerupai vas bunga atau piala dan melekat Tipe Ascon merupakan sistem saluran air sederhana. Air
pada dasar perairan (sessil). masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongosol, lalu
Termasuk hewan diploblastik (hewan yang terbentuk dari keluar melalui oskulum.
dua lapisan embrional, yaitu ektoderm dan endoderm). 2. Tipe Sycon
Makanan berupa bakteri dan plankton. Tipe Sycon merupakan tipe saluran air yang lubang-
Reproduksi secara seksual (pembentukan sperma dan ovum lubang ostianya dihubungkan dengan saluran-saluran
hermafrodit) dan aseksual (pembentukan tunas dan bercabang yang berhubungan dengan spongosol.
gemmulae) Koanosit hanya terdapat pada bagian radialnya. Air
masuk melalui pori ke saluran radial yang berdinding
koanosit, keluar melalui oskulum.
Struktur Tubuh :
3. Tipe Rhagon (Leucon)
Epidermis (lapisan luar) Tipe Rhagon merupakan tipe saluran air yang paling
Tersusun oleh sel-sel pinakosit. Dibeberapa tempat kompleks/rumit. Mempunyai lapisan masoglea yang
terdapat porus/lubang kecil disebut ostium (jamak, ostia) tebal dengan sistem saluran air bercabang-cabang dan
yang dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh tidak berhubungan dengan spongosol. Koanosit dibatasi
(spongosol/spongocoel). oleh suatu rongga yang bersilia berbentuk bulat.
Mesoglea
- Terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit, sel
skleroblas, sel arkheosit.
- Sel amubosit berfungsi untuk mengedarkan makanan
yang telah dicerna di dalam koanosit.
- Sel skleroblas berfungsi membentuk duri (spikula)
atau spongin. Spikula terbuat dari kalsium karbonat
atau silikat. Sedangkan spongin tersusun dari serabut-
serabut spongin yang lunak, berongga seperti spon.
- Sel arkheosit berfungsi sebagai sel reproduktif,
misalnya pembentuk tunas, pembentukan gamet,
pembentukan bagian-bagian yang rusak dan
regenerasi.
Klasifikasi Porifera
Endodermis
Terdiri atas sel-sel koanosit yang memiliki flagela dan Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya, Porifera
berfungsi untuk mencerna makanan. dibagi menjadi tiga kelas :
1. Kelas Calcarea
Kerangka tubuh kelas Calcarea berupa spikula dari
Kalsium Karbonat / zat kapur. Misalnya Scypa, Grantia,
Leucosolenia.
2. Kelas Hexatinellida
Kerangka tubuh kelas Hexatinellida berupa spikula yang
mengandung Silika (kaca=transparan). Bentuk tubuh
umumnya berbentuk silinder atau corong. Misalnya
Euplectella, Aspergilium.
3. Kelas Demospongia
Kerangka tubuh kelas Demospongia terbuat dari serabut
spongin. Misalnya Euspongia sp. dan Spongilla sp.
4. Kelas Sclerospongiae
Kerangka tubuh kelas Sclerospongiae tersusun atas
kalsium karbonat yang terjalin oleh serat-serat spons
tampak seperti batu koral. Contoh : Ceratoporella,
Cara makan : Stromatospongia.
1
www.biosmansadepok.weebly.com
Struktur Tubuh :
Tunas medusa
Zygot
Planula
2
www.biosmansadepok.weebly.com
Medusa jantan dan betina menghasilkan sel gamet (sperma organisme. Platyhelminthes parasit memakan cairan tubuh
dan sel telur), sel telur dibuahi zigot. Zigot berkembang inangnya.
membentuk planula yang berenang bebas. Planula
menempel pada substrat tumbuh menjadi larva polip
berukuran kecil serta bertentakel dan disebut Skifistoma. Klasifikasi Platyhelminthes
Skifistoma melakukan pembelahan membentuk Strobila.
Strobila terlepas satu persatu, dan tiap lepasannya disebut 1. Turbellaria (cacing berambut getar)
Efira yang akan tumbuh membentuk ubur-ubur dewasa Memiliki tubuh bersilia untuk bergerak. Selain dengan
(medusa dewasa). silia, bergerak juga dilakukan dengan menggunakan otot
serta gerakan seperti bergelombang.
2. Scyphozoa Contoh : Dugesia.
Dominan bentuk medusa dalam siklus hidupnya. Dugesia memiliki bintik mata untuk membedakan terang
Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur. dan gelap, serta aurikel yang berfungsi sebagai indra
Contoh : Cyanea dan Chrysaora fruttescens pembau saat mencari makanan. Mulut terletak pada bagian
tengah serta dapat dijulurkan untuk menangkap
3. Cubozoa mangsanya.
Dahulu dimasukkan dalam kelas Scyphozoa tetapi karenan Memiliki sistem ekskresi protonefridia (saluran
mengalami metamorfosis lengkap dari polip hingga bercabang-cabang dan terdapat sel api di dalamnya). Sel
medusa payung serta memiliki lensa mata yang kompleks api pada Protonefridia berbentuk seperti bohlam lampu
maka dipisahkan. serta memiliki silia di dalamnya. Pergerakan silia
Makanan utama adalah ikan serta memiliki alat penyegat menimbulkan gerakan air dari dalam ke luar tubuh.
nematosista yang membahayakan perenang. Gerakan silianya mirip nyala api.
Contoh : Chironex fleckeri (sea wasps) Dugesia dapat melakukan reproduksi aseksual dengan
fragmentasi.
4. Anthozoa
Tidak memiliki bentuk medusa, hanya bentuk polip.
Polip memiliki banyak tentakel berwarna-warni, seperti
bunga.
Reproduksi seksual dengan mengahsilkan gamet dan
aseksual dengan tunas dan fragmentasi.
Contoh : Tubastrea, Acropora, Urticina.
CTENOPHORA
3
www.biosmansadepok.weebly.com
4
www.biosmansadepok.weebly.com
Cacing kremi bertelur pada anus penderita rasa gatal Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.
pada anus. Contoh annelida yang panjangnya 3 m adalah cacing tanah
Siklus hidup : Australia. Bentuk tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen
Cacing dewasa di usus besar manusia cacing dewasa menyerupai cincin.
betina menuju ke dubur pada malam hari untuk bertelur dan
mengeluarkan zat yang menyebabkan gatal gatal,
penderita menggaruknya telur cacing terselip di kuku
penderita telur cacing tertelan kembali saat penderita
makan di usus, telur akan menetas menjadi cacing kermi
baru.
Cara penularan cacing kremi tersebut dikenal dengan istilah
Autoinfeksi
NEFRIDIA
NEFROSTOM
ANNELIDA
5
www.biosmansadepok.weebly.com
REPRODUKSI
KLASIFIKASI
Polychaeta
Oligochaeta
Hirudinea