Você está na página 1de 9

TUGAS MATAKULIAH ELEMEN MESIN 1

ANALISA ELEMEN MESIN GERINDA DUDUK

Disusun oleh:
Ridho Dwimansyah (3331131679)

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON, BANTEN.
2015
2.1 Fungsi

Fungsi dari gerinda yaitu sebagai berikut.


1. Sebagai alat pengasah benda lain
2. Untuk merapihkan hasil manufaktur
3. Membuat fillet pada benda kerja yang bersudut
4. Memperkecil dimensi benda kerja

2.2 Syarat Perancangan


1. Dapat mentransmisikan daya sebesar 375 Watt
2. Input berasal dari motor listrik dengan kecepatan putaran 2500 rpm

2.3 Kriteria Evaluasi


1. Keamanan (terdapat penutup pada batu gerinda)
2. Kemudahan perbaikan atau penggantian komponen.
3. Dapat menempel di meja kerja.
Spesifikasi Gerinda :

Daya (P) = 0,5 HP = 372,8 Watt 375 Watt

Kec. Putaran (n) = 2500 (50Hz) / 3500 (60Hz)

1. Perencanaan Poros
Poros adalah salah satu bagian yang terpenting dari sebuah gerinda duduk,

yang berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Oleh karena

itu kita harus terlebih dahulu menentukan dimensi poros. Poros terbuat dari material baja.

m= 220 MPa

SF = 4

L = 360mm

30 N 30 N

30 30
R R
A b

Reaksi di tumpuan ( di bantalan)


RA = RB = 30 N
Tegangan Geser aktual
m 220
= = = 55 MPa
SF 4

Torsi
P x 60 375 x 60
T= 2n = 2 2500 = 1, 43 Nm = 1430 Nmm
Momen Lentur
M = F x L = 30 x 360 = 10800 Nmm

Torsi Ekuivalen
Te = T + M =
2 2
(1430)2+(10800)2 = 10895,26 Nmm

Diameter Poros
16 Te 16 x 10895,26
d3 = = x 55
d = 10,03 mm

Digunakan poros dengan ukuran diameter 12 mm

2. Perencanaan Pasak :
Pasak adalah untuk memindahkan daya dan putaran dari poros penggerak ke batu

gerinda. Material pasak sama dengan material poros. Panjang pasak sama dengan tebal batu

gerinda

L= 20 mm

Lebar pasak
2
d 2 (12)
b= 8L = 820 = 2,8mm 3mm

Tebal Pasak
b c 2b 2 x 3 x 220
t = 8L t= c = 380 = 3,4 mm 4 mm

3. Perencanaan Bantalan
Bantalan yang digunakan adalah jenis ball bearing kode 6302 menyesuaikan dengan
dimensi poros dengan ukuran:
Diameter dalam (d) = 15 mm
Diameter luar (D) = 42 mm
Tebal (l) = 13 mm

Letak Letak
Bearing Bearing

Perhitungan beban equivalent :

We = (Xr . V . Fa + Yt . Fr ) . Ks

Dengan :

Xr = Faktor radial, 0,43

V = Faktor rotasi, 1

Yt = Faktor aksial, 1

Ks = Faktor pelayanan, 1
Maka :

We = (0.43 x 1 x 30 N + 1 x 0 ) x 1

= 12.9 N

Dari tabel tersebut didapat dynamic load rating (c) 1930 lb = 875 kg = 8750 N
Maka umur bantalan dapat dihitung dengan rumus:

C
3 4
L=( W e ) 10

8750
3 4 9
=( 12,9 ) 10 = 3120,7 x 10 putaran

4. Sambungan Baut
Sambungan
baut

Baut yang digunakan adalah baut M10, luas penampangnya 14,2 mm2 ( Dhimas
Satria, 2014) dengan asumsi tegangan Tarik yang diizinkan sebesar 42 MPa. Maka beban Tarik
aman untuk 1 baut yaitu :

F = A x t =14,2 x 42 = 596, 4 N

Berarti untuk 4 baut M5 dapat menahan beban tarik sebesar F = 2385,6 N

Beban yang diterima oleh keempat baut tersebut yaitu = (316,7 + 434,29 + 673,73) gram
F = 14,24 N yang berarti aman.

Você também pode gostar