Você está na página 1de 2

Analisis pentingnya obat Furosemid 40 mg di Fasilitas kesehatan primer (Puskesmas)

Furosemid adalah obat yang termasuk dalam golongan loop diuretik yang dibuat dari
turunan asam antranilat. Furosemid bekerja pada glomerulus ginjal untuk menghambat
penyerapan kembali zat natrium oleh sel tubulus ginjal. Furosemid akan meningkatkan
pengeluaran air, natrium, klorida, dan kalium tanpa mempengaruhi tekanan darah normal.
Setelah pemakaian oral furosemid akan diabsorpsi sebagian secara cepat dengan awal kerja
obat terjadi dalam sampai 1 jam, dengan lama kerja yang pendek berkisar 6 sampai 8 jam,
kemudian akan diekskresikan bersama dengan urin dan feses. Dengan cara kerjanya tersebut
obat furosemid dapat digunakan untuk membuang cairan yang berlebihan dari di dalam
tubuh. Melihat bahwa obat ini digunakan dalam meningkatkan ekskresi cairan, obat ini dapat
digunakan untuk mengobati hipertensi,edema, edema paru, dan gagal jantung yang bersifat
akut. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati pasien yang terkena
hiperkalsemia dengan cara meningkatkan ekskresi ion kalsium.

Indikasi
Obat furosemid dapat digunakan pada keadaan berikut : Sebagai obat lini pertama
pada keadaan edema yang disebabkan oleh penyakit gagal jantung kongestif, penyakit sirosis
hati, dan penyakit ginjal serta sindrom nefrotik. Sebagai terapi tambahan pada keadaan edema
serebral atau edema paru yang memerlukan diuresis cepat termasuk juga pengobatan
hiperkalsemia. Sebagai terapi hipertensi dapat digunakan secara tunggal maupun kombinasi
dengan diuretik lain seperti spironolakton.

Kontraindikasi
Obat furosemid tidak boleh digunakan pada keaadan berikut : Penderita yang
diketahui memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap furosemid. Penderita yang
sedang mengalami anuria atau tidak bisa buang air kecil Pederita yang sedang hamil karena
dapat memberikan efek buruk pada janin.

Efek samping paling berbahaya adalah meningkatkan toksisitas obat digitalis pada
pasien dalam keadaan hipokalemia. Furosemide juga dapat menyebaban kelainan metabolik
berupa alkalosis metabolik, alkalosis metabolik ini disebabkan keadaan hipokloremia dan
hipokalemi yang dihubunkan dengan penggunaan obat ini. Oleh karena itu, selama pemberian
obat ini sangat disarankan unuk memonitor level ion di dalam tubuh. Furosemide ini juga
dihubungkan dengan kerusakan telinga dalam. Kerusakan telinga dalam ini disebabkan oleh
sifat ototoksik furosemide. Namun, kejadian kerusakan teling dalam ini jarang terjadi.

Mengapa Furosemid 40 mg sangat diperlukan di fasilitas kesehatan primer atau di


puskesmas karena :

Furosemid bisa diberikan secara enteral maupun parenteral. Secara enteral, Furosemid
tersedia dalam bentuk tablet dengan sediaan 20 mg dan 40 mg. Namun yang paling sering
digunakan di Puskesmas yaitu tablet oral dalam sediaan 40 mg. Diuretik Furosemid tablet 40
mg 1-2 kali sehari bermanfaat sebagai obat tunggal untuk gagal jantung yang tanda
bendungannya menonjol. Diuretik ini dapat diberikan tanpa digitalis bila tidak ada takikardia.
Fungsi furosemide untuk mengobati gagal jantung disebabkan oleh kemampuan venodilasi
dari obat tersebut. Meningkatnya diameter pembuluh vena akan mengurangi preload atau
cairan yang kembali ke jantung. Hal ini akan menyebabkan berkurangnya beban kerja
jantung sehingga menyebabkan perbaikian simptomatik terhadap kondisi pasien. Tersedianya
obat furosemid tablet di pelayanan kesehatan primer (Puskesmas) sangat penting karena obat
ini adalah obat lini pertama yang bisa digunakan pada pasien hipertensi apalagi bila sudah
terlihat munculnya edema. Karena pada umumnya, pasien hipertensi kurang begitu patuh
dengan terapi yang sudah diberikan. Sehingga mereka biasanya datang ke pusat pelayanan
kesehatan hanya jika keluhan yang dirasakan sudah mulai mengganggu aktivitasnya.

Você também pode gostar