Você está na página 1de 2

Tanah awal milik Har Har meminta anaknya untuk Pada suatu hari Har berniat Dibuatnya Surat

Dibuatnya Surat Perjanjian


yang diwaris dari orang melanjutkan angsuran dan menjual tanh yang yang menyebutkan harga
tuanya, dibebankan oleh menyetujuinya. dibebankan hak telah dilunasi oleh Her
hak tanggungan tersebut sehingga tanah dan rumah
tanggungan/pinjaman ke dengan angsuran yang semenjak itu milik Her.
bank sebagai jaminan berjalan kira-kira 2 tahun
atas hutangnya. dan telah sepakat dengan
sejumlah harga ( angsuran

20 tahu setelah Her dan Har dan Her ( baik ibu


Pada tahn 1975, perjanjian Her tetap melanjutkan
suaminya meninggal, H maupun anak) menyetujui
jual beli antara anak dan ibu angsuran ke bank namun,
yang adalah adik dari Her perubahan tersebut ( dari
dibawa ke kelurahan dan rumah tetap menjadi
dan salah satu anak dari perjanjian jual beli menjadi
kecamatan. Dan perjjanjian kediaman her. Terjadi pada
Har mempermasalahkan Hibah ) dibuatlah akta
tersebut atas saran Pak tahun 1965.
keberadaan tanah dan otentik Hibah yang
Camat dan Pak Lurah
rumah orang tuanya. selanjutnya disertifikatkan.
berubah menjadi Hibah.
Karena disebabkan oleh H
yang sudah pensiun dan
anak kakaknya yang
sudah meninggal yang
harusi dibiayai maka, H
menuntut bagian atas
No Fakta Hukum
1. Pembelian tanah yang dilakukan oleh Her dari Har dengan bukti Surat Perjanjian Jual Beli yang menandai
pelunasan pembayaran tanah tersebut kepada Har.
2. Akta Otentik Hibah atas saran Pak Lurah dan Pak Camat
3. Sertifikat

Analisis Kasus

Menurut segi hukum silam, syarat-syarat penghibah adalah pertama, memiliki apa yang dihibahkan, kedua penghibah bukan
orang yang dibatasi haknya karena suatau alasan, ketiga penghibah orang dewasa, sebab anak anak kurang kemampuannya,
keempat penghibah tidak dipaksa, sebab hibah itu akad yang mempersyaratkan keridhoan didalam keabsahannya. Syarat
syarat penerima hibah adalah pertama benar-benar ada waktu diberi hibah , kedua apabila masih kecil atau gila hibah
diserahkan kepada walinya. Syarat objek hibah adalah pertama benar benar-benar ada. Kedua harta yang bernilai, ketiga
dapat dimiliki zatnya dan lan lain. Ditilik dari syarat sahnya hibah semua persyaratan sudah terpenuhi namun, alangkah tidak
tepat apabila perjanjian jual beli ini berubah menjadi hibah hanya karena status Ibu dan Anak karena sebenarnya keduanya
adalah sama-sama subjek hukum maka dari itu, hubungan hukum yang terjadi sangatlah tidak tepat apabila dikategorikan
sebagai hibah lebih tepat bila dikategorikan sebagai perjanjian jual beli berdasarkan pasal 1320 KUHPerdata tentang sahnya
perjanjian yang dalam hal ini perjanjian jual beli dengan syarat adanya kesepakatan ( dalam hal ini harga tanah ), kecakapan
dalam melakukan perbuatan hukum, adanya objek ( dalam hal ini tanah ) dan adanya kausa yang halal yang semuanya telah
dipenuhi oleh kedua belah pihak sebagai pihak penjual dan pembeli.

Dita Ayu 312013004

Eko Purwanti 312013062

Você também pode gostar