Você está na página 1de 2

PENATALAKSANAAN KASUS

SYOK ANAFILAKTIK
No.dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/1

UPTD PUSKESMAS dr. ANDRI SENTANU__


DTP DARMA NIP. 19790716 201001 1 012

1. Pengertian Reaksi alergi yang tergolong berat karena dapat mengancam nyawa
penderitanya. Reaksi alergi ini dapat berkembang dengan cepat.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan syok anafilaktik di Puskesmas .

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas ..... tentang pelayanan Klinis


4. Reperensi Rengganis I, Sundaru H, Sukmana N, Mahdi D. Renjatan
Anafilaktik. Dalam: Sudoyo AW, dkk, editor. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbit IPD FKUI; 2007.
2: 190-1.
Istiantoro YH, Gan VHS. Penisilin, Sefalosporin, dan Antibiotik
Betalaktam Lainnya. Dalam: Ganiswara SG, dkk, editor.
Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Bagian Farmakologi
FKUI; 2003. 4: 629.

5. Prosedur / 5.1 Peralatan


Langkah- 1. Tabung Oksigen
2. Tensimeter
langkah
3. Ambulance (Jika di rujuk)
4. Adrenalin ampul
5. Dexamethason Vial
6. Jarum suntik disposibel 2,5 ml, 3 ml
5.2 Instruksi Kerja
1. Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi
2. Berikan ADRENALIN inj. 0,3 cc (1 :1000) secara Intra Muskular
pada lengan atas.
3. Bila perlu dapat diulang tiap 15 menit, umumnya diperlukan 1-4 kali
pemberian.
4. Pasang tornikuet proksimal dari tempat suntikan (untuk mencegah
penyebaran), tornikuet dikendurkan tiap 10 menit
5. Jaga sistem pernapasan dan sistem kardiovaskuler agar berjalan baik
6. Pemberian cairan bila diperlukan
7. Bila perlu Kortikosteroid dapat diberikan secara intravena.
8. Dosis Hidrocortison 5 mg / kg BB, dapat diulang tiap 4 6 jam
9. Bila keadaan tidak membaik, persiapkan rujukan ke fasilisas
Kesehatan yang lebih lengkap

Você também pode gostar