Você está na página 1de 9

1

1. Judul

Judul program KKN Tematik Integratif ini adalah Peningkatan Kualitas Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat di Desa Karangtengah,
Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.

2. Analisis Situasi

Karangtengah adalah salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Weru,


Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Desa Karangtengah mempunyai
luas wilayah sekitar 262,395 hektar yang terdiri dari lahan pemukiman penduduk
dan lahan pertanian. Desa Karangtengah dihuni oleh kurang lebih 4.380 jiwa.
Desa ini merupakan daerah perbatasan. Di sebelah selatan berbatasan langsung
dengan Gunung Kidul (Yogyakarta) dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa
Grogol (Weru, Sukoharjo). Karena Desa Karangtengah merupakan desa yang
terletak di perbatasan, pembangunan di desa ini semakin diperhatikan oleh
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo supaya tidak begitu tertinggal dengan desa di
kabupaten sebelah. Hal ini terlihat dari infrastruktur jalan yang bagus karena
merupakan jalan penghubung antar kabupaten. Oleh karena itu, Desa
Karangtengah ini tergolong dalam desa berkembang di Kabupaten Sukoharjo.

Berdasarkan hasil survei lapangan, pada dasarnya permasalahan yang terjadi di


Desa Karangtengah, Kecamatan Weru adalah masalah ketersediaan kualitas air
yang layak. Karena daerah ini terletak di kawasan perbukitan karst maka hal ini
juga berdampak pada kualitas air di sana. Air yang ada di sumber-sumber air
seperti sumur galian banyak mengandung kapur sehingga tidak layak minum.
Untuk memperoleh air yang benar-benar layak minum harus menggunakan sumur
bor dengan kedalaman lebih dari 100 m. Oleh karena itu, desa ini juga mendapat
bantuan program dari pemerintah melalui Program Nasional Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Melalui Program
PAMSIMAS ini pemerintah memberikan dana kepada desa-desa yang belum
mempunyai ketersediaan air minum yang layak untuk membuat sumur bor.
2

Dengan adanya Program PAMSIMAS ini sangat membantu masyarakat Desa


Karangtengah. Namun program ini belum berjalan secara menyeluruh. Masih ada
lebih dari 50% masyarakat Desa Karangtengah yang belum mendapat penyaluran
air bersih dari sumur bor.

Daerah yang sudah mendapatkan penyaluran air dari sumur bor ini juga terdapat
masalah-masalah baru. Diantaranya adalah masih banyak warga yang belum sadar
terhadap penggunaan air. Banyak warga yang menggunakan air secara berlebihan.
Dalam hal pembayaran tagihan pun juga masih banyak yang tidak tepat waktu,
padahal untuk pengoperasian dan perawatan pompa sumur bor ini juga
membutuhkan biaya. Hal ini disebabkan karena rata-rata tingkat pendidikan
masyarakat yang masih di bawah, sehingga pemikiran mereka belum bisa
memandang ke depan terkait penggunaan air yang sangat berharga untuk
kelestarian anak cucu di masa depan.

Seiring dengan perkembangan zaman, laju pertumbuhan penduduk pun juga


bertambah pesat. Hal ini juga terjadi di Desa Karangtengah. Jika pertumbuhan
penduduk terus bertambah maka pertambahan sampah limbah rumah tangga juga
akan meningkat. Apabila hal ini tidak diatasi akan berdampak pada kesehatan
lingkungan sekitar. Terlebih lagi jika masih banyak yang membuang sampah
sembarangan. Hal ini bisa mengakibatkan tergenangnya aliran air yang bisa
menimbulkan penyakit bahkan bisa menyebabkan banjir.

Menurut bentuknya, sampah dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu ada yang bentuk
padat, cair, dan gas. Jika sampah-sampah tersebut masuk kedalam air, tanah
maupun udara akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Menurut
sifatnya sampah dibedakan menjadi 2, yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik adalah suatu jenis sampah yang terdiri dari bahan-
bahan organik yang dapat terurai, contohnya yaitu sisa memasak, buah-buahan
yang telah busuk, sayur yang sudah busuk, kotoran ternak dan sebagainya.
Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang terdiri dari sisa bahan-bahan
3

anorganik, biasanya sampah jenis ini sukar dan tidak dapat terurai dalam tanah,
contohnya yaitu kaleng bekas, plastik, botol-botol bekas, dan yang lainnya.

Peluang atau potensi penyelesaian masalah yang ada di Desa Karangtengah,


Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo ada 4 cara untuk mengatasinya sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Pengelolaan Sampah di Indonesia yaitu (1) reduce (mengurangi), cara mengurangi
sampah salah satunya adalah dengan cara meminimalisir barang-barang yang
masyarakat gunakan, agar sampah yang masyarakat hasilkan juga berkurang,
misalnya meminimalisir pemakaian kantong plastik untuk membawa barang
belanjaan. (2) reuse (menggunakan kembali) supaya dapat meminimalisir sampah,
maka masyarakat harus pintar dalam memilih barang-barang yang dapat
digunakan kembali dan mengurangi pemakaian barang sekali pakai. (3) recycle
(mendaur ulang) untuk meminimalisir sampah, masyarakat dapat menggunakan
barang-barang yang dapat didaur ulang, contohya plastik bekas dapat didaur ulang
menjadi tas, bunga hias, serta bisa dibuat kotak pensil, sehingga dapat lebih
bermanfaat. (4) replace (mengganti) untuk meminimalisir sampah, masyarakat
dapat diarahkan untuk mengganti barang-barang yang tidak tamah lingkungan,
menjadi barang-barang yang tahan lama, serta ramah lingkungan, contohnya
mengganti kantong plastik dengan tas belanja atau keranjang belanja yang lebih
tahan lama.

3. Rumusan Masalah

Dengan melihat keadaan dan kondisi masyarakat Desa Karangtengah yang


didapatkan dari hasil observasi oleh kelompok KKN Tematik Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Beberapa masalah utama yang terkait dengan tema KKN yang
diusung, diantaranya dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana cara penyaringan air yang bisa mendapatkan hasil air minum yang
layak?
b. Bagaimana cara pembuatan biopori untuk menjaga kelestarian sumber air?
c. Bagaimana cara menyadarkan masyarakat terhadap penghematan penggunaan
air?
4

d. Bagaimana cara pengolahan limbah rumah tangga agar dapat menjadi barang
yang lebih berguna?

4. Tujuan Program

KKN Tematik di Desa Karangtengah ini bertujuan mengatasi permasalahan-


permasalahan yang ada dan untuk membantu memberikan solusi untuk
meningkatkan kualitas lingkungan bersih dan sehat. Setelah hal tersebut bisa
terlaksana maka diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Karangtengah
untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat.

Kegiatan KKN Tematik dilakukan secara ilmiah, sistematis dan deskriptif dengan
menempatkan penduduk dan keluarga sebagai titik pusat pengembangan. KKN
Tematik mengarahkan masyarakat yang mandiri dalam rangka terciptanya
keluarga dan masyarakat yang bersih dan sehat. Dari sudut masyarakat penerima,
KKN Tematik membantu mengembangkan pola hidup bersih dan sehat di Desa
Karangtengah secara sistematis.

Adapun tujuan dari kegiatan KKN tematik ini terjabar secara rinci sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
1) Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan
mengatasi permasalahan lingkungan bersih.
2) Meningkatkan kemampuan mahasiswa melaksanakan kegiatan
pengembangan masyarakat terutama pada bagian pola hidup bersih dan
sehat.
3) Meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa sesuai dengan
bidang studi yang ditekuni.
4) Membantu masyarakat dan pemerintah provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan, desa/kelurahan dalam menyelesaikan permasalahan
pembangunan khususnya bidang air minum dan kesehatan lingkungan.
b. Tujuan Khusus
1) Bidang Pendidikan
5

Tujuan diadakan penyuluhan mengenai bagaimana pola pemanfaatan air


serta hidup bersih dan sehat dalam keberlangsungan hidup masyarakat di
Desa Karangtengah.
2) Bidang Lingkungan
Tujuan diadakan kegiatan bersih desa di Desa Karangtengah untuk
menjalin kerja sama antar sesama masyarakat dalam hal mewujudkan
lingkungan yang peduli dengan kebersihan dan ketersediaan air.

5. Luaran yang Diharapkan

Setelah kegiatan KKN Tematik terlaksana, diharapkan dapat menghasilkan luaran


sebagai berikut :
a. Memberikan alternatif secara sistem dan teknik penyaringan air.
b. Memberikan alternatif secara sistem dan teknik cara pengolahan limbah
rumah tangga.
c. Masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
d. Meningkatkan wawasan masyarakat terkait wawasan nusantara, kesehatan,
dan pendidikan.

6. Kegunaan Program

Dengan adanya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Intergratif ini,
program-program KKN dapat berguna bagi:
a. Mahasiswa Peserta KKN
1) Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa
tentang:
a) Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.
b) Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada
umumnya dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya.
c) Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta
keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.
2) Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan
pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.
3) Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
6

4) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan


program-program pengembangan dan pembangunan.
5) Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator, dan
problem solver.
6) Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai
kader pembangunan.
b. Penyelenggara KKN UNS
1) Perguruan tinggi terutama Universitas Sebelas Maret memperoleh umpan
balik sebagai hasil pengintegrasian lembaganya dengan proses
pembangunan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga kurikulum, materi
perkuliahan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diasuh di
perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari
pembangunan.
2) Perguruan tinggi memperoleh kesempatan lebih baik dalam
meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi
sektor serta departemen lain melalui rintisan kerjasama LPPM.
3) Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah
dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan IPTEKS.
4) Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat
dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan.
c. Masyarakat Desa Karangtengah, Kecamatan Weru
1) Masyarakat dan pemerintah daerah memperoleh bantuan tenaga dan
pemikiran mengenai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan berkelajutan.
2) Masyarakat dan pemerintah daerah memperoleh cara-cara baru yang
dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan dan melaksanakan
pembangunan.
3) Masyarakat dan pemerintah daerah memperoleh masukan dan
pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya
masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
4) Masyarakat dan pemerintah terutama pemerintah daerah memperoleh
pengkaderan penerus pembangunan di dalam masyarakat sehingga
terjamin kelanjutan upaya pembangunan.

7. Metodologi KKN
7

Program ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Adapun tahapan pelaksanaan
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Survei Lapangan
Kegiatan survei lapangan dilaksanakan 2 minggu sebelum pelaksanaan, yaitu
pada hari Jumat, 19 Desember 2014 bertempat di Desa Karangtengah,
Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Survei yang dilakukan dengan
melihat kondisi fisik, sosial masyarakat Desa Karangtengah, Kecamatan
Weru, Kabupaten Sukoharjo.
b. Koordinasi
Koordinasi Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan dengan berbagai pihak yang
terkait, yaitu:
1) Koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan KKN.
2) Koordinasi dengan Kepala Desa Karangtengah beserta jajaran pimpinan
desa.
c. Persiapan Teknis
Kegiatan persiapan teknis terdiri dari perizinan, persiapan bahan materi dan
peralatan kegiatan, lokasi dan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan program.
d. Rangkaian Kegiatan
Program ini akan dijalankan dalam dua tahapan, yaitu:
1) Tahap Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi meliputi berbagai sosialisasi dan penyuluhan yaitu
penyuluhan pembuatan penyaringan air, penyuluhan pengolahan limbah
ruman tangga dan bank sampah, penyuluhan pembuatan biopori, serta
sosialisai PAMSIMAS.
2) Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan meliputi pelaksanaan atau tata cara secara teknis
pembuatan penyaringan air, pelaksanaan secara teknis pengolahan limbah
rumah tangga, pelaksanaan secara teknis pembuatan biopori, pelatihan
sikat gigi dan cuci tangan dengan sabun pada anak-anak Sekolah Dasar.
Dengan tambahan kegiatan penunjang diluar kegiatan utama yaitu taman
belajar anak, pengecekan MCK, kerja bakti pembersihan lingkungan,
senam pagi, dan penghijauan di sekitar balai desa.
8

8. Program Kegiatan dan Anggaran

Program kegiatan yang dilakukan meliputi program kegiatan utama dan kegiatan
penunjang dengan anggaran sebagai berikut:
Tabel 1. Program Kegiatan dan Anggaran
No Sasaran Frekuensi Anggaran
Program
. Kegiatan Kegiatan Kegiatan
a. Program Utama
Penyuluhan dan Masyarakat Desa
1 2 minggu Rp 2.180.000,00
Pembuatan Biopori Karangtengah
Penyuluhan dan
Masyarakat Desa
2 Pembuatan Penyaring 2 minggu Rp 765.000,00
Karangtengah
Air Sederhana
Sosialisasi Pengelolaan
Limbah Rumah Tangga Masyarakat Desa
3 2 minggu Rp 810.000,00
(Kompos) dan Bank Karangtengah
Sampah
Sosialisasi Lanjut Masyarakat Desa
4 1 kali Rp 380.000,00
Pamsimas 2015 Karangtengah
b. Program Penunjang
Sosialisasi Program Masyarakat Desa
1 1 kali Rp 380.000,00
Kerja KKN Karangtengah
2 Sosialisasi Sikat Gigi Anak-anak 1 kali tiap Rp 880.000,00
dan Mencuci Tangan Sekolah Dasar SD
9

dengan Sabun
Penyuluhan dan Survey Masyarakat Desa
3 3 minggu Rp 360.000,00
Kelayakan MCK Karangtengah
Masyarakat Desa
4 Penghijauan Balai Desa 1 kali Rp 625.000,00
Karangtengah
Anak-anak
5 Taman Belajar Anak 6 minggu Rp 1.500.000,00
Sekolah Dasar
6 Senam Pagi Ibu-Ibu PKK 2 kali Rp 220.000,00
Kerjabakti Pembersihan Masyarakat Desa
7 2 kali Rp 400.000,00
Lingkungan Karangtengah
Total Biaya Program Kegiatan Mahasiswa Rp 8.500.000,00
Total Biaya Perjalanan dan Monitoring Evaluasi DPL Rp 1.500.000,00
Total Biaya Keseluruhan Rp 10.000.000,00

9. Jadwal Kegiatan

Jadwal program kegiatan Kuliah Kerja Nyata adalah sebagai berikut:


Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Minggu ke-
Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Program Utama
1. Penyuluhan dan Pembuatan Biopori
2. Penyuluhan dan Pembuatan
Penyaring Air Sederhana
3. Sosialisasi Pengelolaan Limbah
Rumah Tangga (Kompos) dan Bank
Sampah
4. Sosialisasi Lanjut Pamsimas 2015
Program Penunjang
1. Sosialisasi Program Kerja KKN
2. Sosialisasi Sikat Gigi dan Mencuci
Tangan dengan Sabun
3. Penyuluhan dan Survey Kelayakan
MCK
4. Penghijauan Balai Desa
5. Taman Belajar Anak
6. Senam Pagi
7. Kerjabakti Pembersihan Lingkungan

Você também pode gostar