Você está na página 1de 6

Halimatuzahra - 170110150061

1. Aliran Ekonomi Praklasik

Pada masa pra-klasik pemikiran-pemikiran ekonomi dapat dikelompokkan menjadi masa


yunani kuno, skolastik, merkantilisme dan masa fisiokrat.

A. Zaman Yunani Kuno

Konsep-konsep ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum,


etika atau aturan-aturan moral.

Xenophon (440 -355 SM)

Xenophon adalah pembuat istilah kata ekonomi yang berasal dari penggabungan dua suku
kata Yunani yaitu oikos dan nomos, yang berarti pengaturan atau pengelolaan rumah
tangga. Karya utamanya adalah On the Means of Improving the Revenue of the state of
Athens. Dalam buku tersebut, Xenophon menguraikan bahwa negara Athena yang
mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan
negara.

Plato (428 -348 SM)

Pemikiran awal tentang perekonomian berasal dari Plato. Dalam bukunya yang berjudul
Respublika, Plato memaparkan tentang teori dan pemikiran tentang uang, bunga, dan jasa
tenaga kerja manusia dari perbudakan dan perdagangan. Menurut Plato, kemajuan dari
sebuah negara tergantung pada pembagian kerja ( division of labor ) yang timbul secara
alamiah dalam masyarakat. Ia membagi tiga jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manusia,
yaitu pekerjaan sebagai pengtur atau pengusaha , tentara, dan pekerja. Selain Respublica,
Plato juga menulis buku lain, yaitu Politica. Buku ini membahas tentang teori fungsi uang
sebagai alat pengukur nilai dan alat untuk menimbun kekayaan.

Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles merupakan orang pertama yang meletakan pemikiran dasar tentang teori nilai
(value) dan harga (price). Kontribusi Aristoteles yang paling besar terhadap ekonomi ialah
pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang
dalam pertukaran tersebut. Menurut pandangan Aristoteles, kebutuhan manusia (mans
need) tidak sebanyak keinginannya (mans desire).

Masa Skolastik

Ciri utama dari aliran pemikiran ekonomi skolastik adalah kuatnya hubungan antara
ekonomi dengan masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan,karena
ajaran-ajaran skolastik mendapat pengaruh yang sangat kuat dari ajaran gereja

St. Albertus Magnus (1206 -1280)


Halimatuzahra - 170110150061

Pemikirannya yang terkenal adalah harga yang adil dan pantas (just price) artinya, harga
yang sama besarnya dengan biaya dan tenaga yang digunakan untuk membuat suatu
barang.

St. Thomas Aquinas (1225 -1274)

Dalam bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas berpendapat bahwa memungut
bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil karena sama artinya dengan menjual
sesuatu yang tidak ada. Pendapat Thomas ini mendapat pengaruh dari pendapat Aristoteles
dan ajaran Injil.

B. Masa Merkantilisme

Menurut paham merkantilisme setiap negara yang berkeinginan maju harus melakukan
perdagangan dengan negara lain dan bagi penganut merkantilisme, sumber kekayaan
negara adalah dari perdagangan luar negeri.Selanjutnya Uang adalah sebagai hasil surplus
perdagangan yang menjadi sumber kekuasaan.

Jean Boudin (1530-1596)

Jean adalah orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan
harga. Menurutnya, bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dapat
menyebabkan naiknya harga barang-barang. Selain itu, kenaikan harga-harga barang juga
dapat disebabkan oleh praktik monopoli dan pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan
raja.

Thomas Mun (1571-1641)

Menurut Thomas Mun, untuk meningkatkan kekayaan negara, cara yang biasa dilakukan
adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor keluar negeri harus lebih
besar dibandingkan dengan yang di impor oleh negara itu. Menurutnya pula, suatu negara
yang memiliki terlalu banyak uang justru tidak baik karena dapat menaikkan harga-harga,
meskipun kenaikan tersebut akan meningkatkan pendapatan para pengusaha, namun
kenaikan tersebut secara umum akan merugikan dan mengurangi volume perdagangan,
karena harga yang tinggi akan mengurangi konsumsi dan permintaan.

Sir William Petty (1623-1687)

Dalam karyanya yang berjudul A treatise of Taxes and Contributions (1662), Sir William
Petty menyatakan bahwa bukanlah jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu barang,
melainkan biaya yang diperlukan agar para pekerja tersebut dapat tetap bekerja. Karya
yang lainnya adalah Political Arithmetic (1676), yang menggambarkan tentang bidang
metodologi ekonomi yang menyebabkan statistika berkembang di inggris.

David Hume (1711-1776)

Dalam bukunya yang berjudul The Balance of Trade, David Hume membicarakan tentang
harga-harga yang dipengaruhi oleh jumlah barang dan jumlah uang. Teori Hume yang
Halimatuzahra - 170110150061

terkenal adalah Price Specie-flow Mechanism. Dalam teorinya ini, Hume membahas
tentang hubungan antara neraca perdagangan dengan jumlah uang dan tingkat harga
barang-barang umum pada suatu negara.

C. Masa Fisiokratis

Merupakan penggabungan dari kata physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan),
yang berarti mereka percaya pada hukum alam. Pemikiran fisiokratis lahir sebagai reaksi
terhadap pandangan dan praktek merkantilisme karena merkantilisme lebih mementingkan
kepentingan saudagar dibanding golongan petani.

Franois Quesnay (1694-1774)

Quesnay membagi masyarakat kedalam tiga golongan, yakni classe productive (petani),
classe prosprietaires (pemilik tanah), dan classe sterile (pedagang dan industriawan).
Golongan masyarakat inilah yang dianggap berperanan dalam pembagian pendapatan
masyarakat (nasional) yang digambarakan dalam buku yang ditulisnya, Tableau
Economique. Selanjutnya ditambahkan golongan pekerja yang disebut classe passive
sebagai golongan keempat yang mempunyai arti dalam hubungan konsumsi.

Robert Jacques Turgot (1727-1781)

Beliau terkenal karena teori uang yang mengemukakan bahwa dalam sistem penukaran
barang digunakan alat penukar yang lazim dan dikehendaki oleh orang pada umumnya.

2. Aliran Ekonomi klasik

Aliran ekonomi klasik secara umum mengacu kepada sekumpulan gagasan ekonomi yang
bersumber dari formulasi David Hume dan Adam Smith. Inti aliran klasik terletak pada
gagasan bahwa pertumbuhan ekonomi berlangsung melalui interaksi antara akumulasi
modal dan pembagian kerja.

Adam Smith

Pemikiran-pemikiran tentang masalah-masalah ekonomi dituangkan Adam Smith dalam


karyanya yang berjudul An Inquiry into the Nautre and Causes of the Wealth of Nations.
Dasar falsafah adalah bahwa tata susunan masyarakat agar didasarkan atas hukum alam
yang secara wajar berlaku dalam dunia nyata.

David Ricardo

Memaparkan tentang teori nilai yang bersumber pada biaya tenaga kerja, hukum tentang
tingkat upah, dan teori perdagangan internasional berdasarkan keunggulan komparatif dan
biaya komparatif.

Thomas Robert Malthus

Terkenal dengan teori penduduknya yang berbunyi: penduduk dunia bertambah dengan
lebih cepat dibanding dengan kemampuannya untuk mempertahankan tingkat hidupnya.
Halimatuzahra - 170110150061

Teori lainnya adalah tentang ketidakmampuan berkonsumsi secara wajar (Theory of


Under Consumption).

3. Aliran Historis

Pemikir aliran historis menolak argumentasi pemikir- pemikir klasik bahwa ada undang-
undang alam tentang kehidupan ekonomi. Bagi mereka, masyarakat harus di ganti sebagai
satu kesatuan organisme dimana interaksi sosial berkaitan dan berhubungan antar individu.
Pokok pokok aliran historis adalah perkembangan perekonomian harus dibagi atas
tingkat-tingkat stufen menurut sejarahnya, mengutamakan kepentingan nasional, manusia
harus dipandang satu dalam masyarakat, dan hukum ekonomi tidak bersifat mutlak. .
Tokoh-tokoh aliran historis adalah Friedrich List (1789-1846), Bruno Hildebrand (1812-
1878), Gustav Von Schmoler (1839-1917), Werner Sombart (1863-1941), Max Weber
(1864-1920), dan Henry Charles Carey (1793-1879).

4. Aliran Sosialis

Dalam aliran sosialis ini, sistem pemilikan dan pelaksanaan kolektif atas faktor-faktor
produksi (khususnya barang-barang modal) biasanya dimiliki dan dilaksanakan oleh
pemerintah. Ide-Ide pemikiran sosialis mulai berkembang pada awal abad ke-19 di Inggris
dan Prancis, ditandai dengan munculnya beragam sistem sosialis yang diusulkan oleh
Saint-Simon, Fourier, Owen, Blanc, Proudhon, Marx and Engles, dll. Inti ajaran atau
mazhab sosialis sebenarnya sulit dijelaskan karena luasnya cakupan sosialisme (sosialisme
utopis, sosialisme ilmiah, sosialis menegara, sosialisme anarkis, sosialisme revisionis,
sosialisme serikat pekerja, dan sebagainya).

5. Aliran Neo Klasik

Aliran neo-klasik merujuk pada versi terbaru dari ekonomi klasik yang dimunculkan pada
abad ke-19 terutama oleh Alfred Marshal dan Leon Walras. Versi-versi yang terkenal itu
dikembangkan pada abad ke-20 oleh John Hicks dan Paul samuelson.

Perbedaan ekonomi neo klasik dan klasik terletak pada pusat perhatiannya. Ekonomi
klasik menjelaskan kondisi ekonomi dalam kekuatan misterius (invisible hand) sedangkan
ekonomi neo klasik memberi penjelasan lengkap dengan memfokuskan pada mekanisme
aktual yang menyebabkan terjadinya kondisi ekonomi tersebut.

Gossen, sebagai salah satu pendiri aliran neo klasik juga memberikan sumbangan dalam
pemikiran ekonomi yaitu Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II. Selain itu, Jevons dan
Manger juga mengembangkan teori nilai dari kepuasan marginal. Jevons berpendapat
bahwa perilaku individulah yang berperan dalam menentukan nilai. Sedangkan Menger
menjelaskan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh tingkat kepuasan terendah yang
dapat dipenuhinya. Pemikiran yang sangat mengagumkan juga disusun oleh Walras
tentang teori keseimbangan umum melalui empat sistem persamaan yang serempak.
Dalam sistem itu terjadi keterkaitan antara berbagai aktivitas ekonomi seperti teori
produksi, konsumsi dan distribusi.
Halimatuzahra - 170110150061

6. Aliran Keynes

Teori ini mempromosikan suatu ekonomi campuran, di mana baik negara maupun sektor
swasta memegang peranan penting. Keynes menekankan pentingnya permintaan
agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomian
yang sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dapat digunakan untuk
meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi pengangguran dan
deflasi. Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis
untuk menggerakan output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan
kerja penuh). Kesimpulan ini bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi
supply-sideyang menganjurkan untuk tidak menambah peredaran uang di masyarakat
untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.

7. Aliran Pasca-Keynes
Aliran ini merupakan aliran ekonomi sesudah Keynes, dimana ilmu ekonomi mengalami
perkembangan sangat pesat.Ekonomi bukan lagi menjadi masalah para ahli ekonomi saja,
melainkan juga menjadi masalah bagi setiap orang. Pada masa aliran ini, masyarakat
kapitalis dengan sistem perdagangan bebas mereka,mencoba mengembangkan suatu
sistem ekonomi yang disebut Sintesis Pemikiran Neoklasik (neoclasical synthesis) yakni
suatu aliran baru dalam ilmu ekonomi yang melalui kebijakan moneter dan kebijakan
fiskal yang efektif, mereka mencoba mengadakan paduan antara mikro ekonomi
klasik yang dipelopori oleh Adam smith dan Alfred Marshall dengan aliran mikroekonomi
modern dari Keynes tentang penentuan pendapatan yaknimemadukan segi-segi positif dari
tiap pendekatan mikro maupun makroekonomi dalam setiap analisis ekonomi mereka.
Pasca keynes ini mencoba menyatukan konsep-konsep pemikiran mikro ekonomi yang
bersifat pendekatan individual dengan pemikiran makro ekonomi yang lebih suka
melakukan pendekatan secara total, serentak dan menyeluruh. Tujuannya terutama terletak
dalam pemecahan masalah-masalah penentuan pendapatan bagi semua anggota
masyarakat dan pemerintah.
Halimatuzahra - 170110150061

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Keynesianisme

http://eprints.undip.ac.id/27447/1/186-BA-FE2007.pdf

Perkembangan Pemikiran Ekonomi. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),

Você também pode gostar