Você está na página 1de 28

METODE

METODE PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
Pekerjaan : PENGEMBANGAN TALUD MANGGALA
Lokasi : MANGGALA ,KEC.CILONGOK
Jangka Waktu Pelaksanaan : 90 ( Sembilan Puluh ) hari kalender sejak terbitnya Surat Perintah Kerja (SPMK )

I. PENDAHULUAN

METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

JADWAL DAN PERSONIL INTI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Waktu pelaksanaan : 90 ( Sembilan Puluh ) hari

kalender Libur Hari Raya Idul Fitri : 7 Hari Kalender

Masa pemeliharaan : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender

Jam kerja efektif

Jam kerja pada pekerjaan ini ditetapkan sebagai berikut :

Hari Senin s/d Minggu : jam 08.00 s/d 17.00 WIB

Waktu istrirahat : jam 12.00 s/d 13.00 WIB

Istirahat hari Jumat : jam 11.30 s/d 13.00 WIB

M e t o d e P e la k s a n a a n P E N G E M B A N Pag
PROGRAM PELAKSANAAN
Program Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre Contruction Meeting).

Sebelum Pelaksanaan Kontrak Pejabat Pelaksana Kegiatan bersama-bersama Penyedia jasa , pengawas
menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak . beberapa hal yang dibahas dan disepakati adalah ;
Organisasi kerja Tata cara pengaturan kerja.
Jadwal pelaksanaan kerja
Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan
Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja
Penyusunan program mutu.
A. Pekerjaan Persiapan :
Didalam pekerjaan persiapan terdapat berbagai kegiatan yang harus diprogram dengan baik, karena akan
sangat berkaitan terhadap berhasil dan tidaknya didalam pengelolaan suatu pekerjaan. Hal tersebut meliputi
prosedure administrasi, tahapan kegiatan yang diwajibkan sesuai yang tertuang didalam Dokumen Pelelangan,
Sosialisasi terhadap lingkungan dan pekerjaan persiapan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan
pelaksanaan.
Dimana hal tersebut meliputi :
a. Pre Construction Meeting :
Pre Construction Meeting/Pra Pelaksanaan merupakan kegiatan/rapat yang membahas tentang persiapan
sebelum kegiatan dilapangan antara lain mencakut :
Pembahasan struktur organisasi Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa serta penjelasan tugas dan
tanggung jawabnya
Pembahasan Rencana Mutu Kontrak, dimana Penyedia Jasa akan memaparkan RMK yang telah kami
susun, dan apabila masih ada kekurang sempurnaan kami sebagai penyedia jasa akan
mennyempurnakan, dan setelah disepakati akan kami jilid dan kami delegasikan sebanyak yang
dipersyaratkan.
Pembahasan Jadwal Pelaksanaan pekerjaan, yang akan kami paparkan sesuai yang ada dalam surat
penawaran kami
Pembahasan Rencana Sosialisasi serta prosedur untuk pelaksanaan kegiatan tersebut
Pembahasan lain (bila ada) tentang masalah teknis dan non teknis yang belum tercakup
b. Sosialisasi :
Sebelum mengadakan kegiatan dilapangan, terlebih dahulu kami menyampaikan pemberitahuan
kepada Pengguna Jasa secara tertulis akan mengadakan sosialisasi. Didalam sosialisasi yang dikuti oleh
instansi terkait dan tokoh masyarakat, serta team dari Pengguna Jasa akan menjelaskan secara umum
tentang pelaksanaan Pekerjaan antaralain :
Penggunaan jalan desa untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
Pemberitahuan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dilokasi pekerjaan
Pemberitahuan secara tertulis ke instansi terkait tentang dimulainya pelaksanaan
Pembahasan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan serta keperluan masyarakat
setempat
Pembuatan Berita Acara Sosialisasi Pelaksanaan pekerjaan yang sudah disepakati dan ditandatangani
oleh peserta sehingga masyarakat bisa memahami maksud dan tujuan pelaksanaan pekerjaan.
Setelah kegiatan sosialisasi dan surat pemberitahuan pekerjaan akan dimulai sudah dikirim ke instansi
terkait, Penyedia Jasa mulai melaksanakan pekerjaan persiapan lainnya yang dilaksanakan secara
bersamaan meliputi antara lain :
c. Mobilisasi & Demobilisasi
Dalam kegiatan mobilisasi adalah mendatangkan semua peralatan sebagaimana yang dipersyaratkan,
akan didatangkan dengan mempioritaskan jenis alat yang akan digunakan dalam awal pekerjaan
direncanakan pelaksanaannya
Adapun demobilisasi akan dilaksanakan apabila pekerjaan dianggap sudah selesai dan diterima oleh
Pengguna Jasa dan dilakukan apabila sudah diijinkan oleh Direksi pekerjaan.

d. Pembuatan Kantor Lapangan/Barak Kerja


Kantor lapangan bertempat disekitar lokasi pekerjaan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan, kantor
lapangan dibuat sesuai ukuran/kebutuhan di lapangan dengan dilengkapi sesuai yang dipersyaratkan dalam
Dokumen pelelangan yang meliputi meja tulis, kursi, peralatan- peralatan administrasi, papan tempel untuk
menempelkan gambar pelaksanaan, grafik-grafik pelaksanaan pekerjaan dan data-data lainya, serta buku
direksi, buku tamu dan buku monitoring cuaca, dan peralatan PPK.
Selain hal tersebut diatas dilengkapi juga ruang kerja minimal Ruangan Komputer dan sarana untuk
pelaksanaan pekerjaan administrasi serta pembuatan gambar pelaksanaan.
e. Gudang
Gudang dibuat disekitar lokasi pekerjaan dengan tempat dan ukuran sesuai persetujuan Direksi.
Gudang yang merupakan tempat penyimpanan logistik/bahan matrial, yang perlu dijaga baik kualitas dan
keamanannya dibuat sedemikian rupa sehingga bahan bakar dan pelumas terhindar dari bahaya kebakaran,
suku cadang terhindar dari kerusakan serta Semen diberi alas supaya kualitas bisa terjaga.
f. Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dibuat sesuai dimensi, jumlah, serta format sebagaimana yang dipersyaratkan
dan dipasang pada lokasi pekerjaan/sesuai petunjuk Direksi

PENGAJUAN/PERIJINAN
Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Dalam pelaksanaan kami menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan system mutu yang dimiliki serta
memberitahukan/ijin setiap akan melaksanakan pekerjaan, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan serta untuk menghindari dari pekerjaan bongkar pasang yang akan mengakibatkan terjadinya
keterlambatan serta penambahan biaya dalam pelaksanaan.
Gambar Kerja (Shop Drawing)
Sebelum memulai pekerjaan dibuat gambar kerja (Shop Drawing) yang detail dan diajukan kepihak Direksi untuk
mendapat persetujuan. Gambar kerja dibuat berdasarkan gambar perencana, dan setelah mendapat persetujuan
dari Direksi diserahkan kepada pelaksana untuk dilaksanakan di lapangan. Gambar kerja dibuat rangkap 3 (tiga):
1 (satu) set untuk kontraktor, 1 (satu) set untuk pengguna jasa dan 1 (satu) set untuk Direksi.
Material/Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan material/bahan yang akan dipergunakan, diajukan Job Mix dan pengujian
material (mix design) mortar untuk mendapat persetujuan dari pihak Direksi. Semua material yang akan
dipergunakan untuk pekerjaan ini sedapat mungkin dilengkapi dengan spesifikasi dari produsen sesuai dengan
brosur serta mengacu kepada persyaratan/RKS . Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji
yang dipersiapkan sesuai dengan standart yang dipersyaratkan
Program Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.

a. Sebelum mulai Pelaksanaan Pekerjaan fisik, terlebih dahulu mengadakan pengukuran yang disaksikan Oleh
Pengawas pada kondisi 0% sebagai data untuk pembuatan Gambar Pelaksanaan . Gambar Pelaksanaan
disiapkan dan harus ditandatangani oleh Pengawas ,Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta oleh kepala
bidang terkait.

b. Membuat patok-patok sementara dari kayu usuk atau bambu sebagai titik unizet, dipasang pada setiap 50m
atau 10m pada lokasi bangunan, dengan dicat warna merah serta diberi nomor patok.

c. Dibuatlah profil-profil tersebut sampai pekerjaan selesai,dimana titik unizet dan profil-profil tersebut sampai
pekerjaan selesai ,dimana titik unizet ini sebagai titik bantu didalam pelaksanaan pekerjaan baik oleh
pengawas maupun Tim Pemeriksa Serah terima pekerjaan.

d. Setelah pelaksanaan pekerjaan fisik selesai ,maka Penyedia Jasa yang disaksikan oleh pengawas
mengadakan Pengukuran 100% untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenenarnya dilaksanakan atau
gambar Purnabangun (As-Built Drawing) untuk digunakan sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan
yang dilaksanakan , dengan ketentuan bahwa perhitungan volume berdasarkan garis rencana yang telah
ditetapkan :
Bilamana dalam pelaksanaan terjadi kurang dari rencana yang telah ditetapkan, maka wajib
menyelesaikan sampai garis rencana.
Bilamana didalam pelaksanaan terjadi melebihi garis rencana yang telah ditetapkan ,maka volume
dihitung berdasarkan garis rencana.

Diagram alok Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan setempat yang
berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan daerah lokasi kegiatan.Penyedia Jasa hendaknya
berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang berhubungan dengan penggunaan arah angkutan umum
dan bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.

Memperbaiki dan memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan memperkuat jembatan sehingga memenuhi
kebutuhan,sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaan. Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap kondisi jalan masuk
selama pelaksanaan pekerjaan dan harus dikembalikan kepada kondisi semula setelah pekerjaan selesai. Semua biaya
pemeliharaan jalan masuk ke daerah kerja.
Persiapan dan Fasilitas Pekerjaan :
Alat Komunikasi agar bisa berkomunikasi dua arah untuk pengaturan lalu lintas.
Kantor Direksi dan gudang
Inspeksi dan Pengujian di laboratorium untuk memeriksa pekerjaan yang telah selesai apakah telah memenuhi
mutu bahan, kepadatan dari pemadatan dan setiap ketentuan lanjutan yang menjadi diperlukan selama
pelaksanan pekerjaan
Papan nama proyek

Pelaksanaan Pengukuran lokasi. (Thedolit dan waterpass)

Ketinggian masing-masing papan profil dapat dikontrol menggunakan garis level (waterpas).

Memindahkan ketinggian pada salah satu papan prepil ke papan prepil yang lainnya, sehingga diperoleh
ketinggian kedua papan prepil tersebut sama

Untuk mengukur beda ketinggian apakah akan diturunkan atau dinaikkan sesuai dengan ketinggian rencana
yang baru

Mencari kemiringan diantara kedua papan prepil yang telah ditetapkan, dan untuk menentukan yang mana
ditetapkan lebih tinggi Garis level(waterpas) dapat digunakan hingga jarak 20-30 meter. Sangatlah mudah
untuk dibawa-bawa dan dengan hati-hati dapat digunakan untuk seting ketinggian dan kemiringan tidak kurang
dari 1 dalam 300.

b. Rencana kerja harian

Pengawas harus selalu punya rencana ke depan paling tidak satu hari. Setelah para pekerja menyelesaikan
pekerjaan untuk satu hari, pengawas merekam hasil kerja (output) yang dicapai untuk setiap jenis pekerjaan.
Berdasarkan hasil yang dicapai dan rencana kerja keseluruhan, rencana untuk hari berikutnya disiapkan. Rencana ini
diset target hasil hariannya untuk setiap rencana kegiatan.

Untuk menyiapkan rencana kerja secara baik, pengawas perlu tahu apa yang terjadi di lapangan selama hari-
hari sebelumnya. Tanpa adanya informasi yang baik, seperti suatu sumber dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu,
mengapa target tidak dicapai, dll. sangat tidak mungkin untuk mendapatkan hasil yang baik. Untuk mendapatkan
informasi tepat waktu, fungsi dari sistem pelaporan dibutuhkan.

Program Laporan dan Dokumentasi.

Dalam melaksanakan kegiatan membuat laporan harian dan laporan mingguan.Untuk keperluan pengendalian
dan pengawasan pelaksanaan dilapangan dibuatlah buku harian. Buku harian diisi dilapangan oleh pelaksana lapangan
dan diketahui oleh pengawas, mencatat seluruh rencana dan realisasi aktifitas pekerjaan sebagai bahan laporan harian.

Laporan berisi :
a. Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan.
b. Jenis dan kuantitas bahan dilapangan.
c. Jenis, kapasitas , jumlah dan kondisi peralatan dilapangan.
d. Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.
e. Cuaca dan peristiwa alam lainya yang mempengaruhi pelaksanakan pekerjaan.
f. Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan.
g. Perubahan atau kemajuan disain gambar kerja dan realisasi pekerjaan dibandingkan dengan rencana.
h. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
i. Catatan lain yang dianggap perlu.

Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan, apakah disebabkan karena kerusakan peralatan, penyediaan personil/bahan/peralatan terlambat, atau
disebabkan keadaan cuaca buruk.

Laporan dibuat sekurang-kuranya dalam 3 rangkap Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi
hasil pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap perlu.

Dokumentasi

a. Membuat dan menyerahkan foto-foto dokumentasi untuk laporan progres pekerjaan pada lokasi yang
ditentukan.

b. Minimum 3 (tiga) gambar yang harus diambil pada lokasi yang memperlihatkan keadaan keadaan sebelum
mulai pelaksanaan 0% , keadaan dalam tahap 50% dan keadaan penyelesaiaan hasil akhir pelaksanaan 100%
. Foto foto pada tiap lokasi harus diambil dengan arah dan titik yang sama.

c. Foto foto sebagaimana tersebut diatas mengunakan kamera digital, dicetak dan dipasang dalam 3 rangkap
dan data foto tersebut diatas disimpan dalam CD.

Program Pemeriksaan dan Penyerahan Lapangan.

a. Pada awal pelaksanaan Kontrak , setelah penerbitan SPMK, Pengawas bersama-bersama dengan
Peniliti Pelaksanaan Kontrak melaksanakan pemeriksaan Lapangan bersama dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna
menetapkan kuantitas awal.
b. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Selanjutnya pemeriksaan
lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh pengawas dan Panitia peniliti
kontrak. Untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.

c. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara serah terima lapangan yang ditandatangani
kedua belah Pihak.
Serah Terima Pekerjaan Awal
(PHO)
Serah terima pekerjaan awal (PHO) adalah serah terima yang dilakukan oleh Penyedia Jasa ketika sudah
selesai mengerjakan 100%. Syarat-syarat yang harus dilakukan adalah Penyedia Jasa mengajukan surat
permohonan pemeriksaan pekerjaan 100% yang sudah disetujui oleh Pengawas dan PPTK (Pejabat Teknis
yang ditunjuk oleh PPK) kepada PPK. PPK akan membuat surat balasan untuk memeriksa pekerjaan baik di
lapangan maupun administrasi (dokumen-dokumen) pendukungnya dengan membentuk Tim Pemeriksa
tambahan atau cukup dengan petugas-petugas yang sudah ada. Setelah pekerjaan diperiksa, PPK membuat
surat hasil pemeriksaan pekerjaan yang biasa dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan Awal (PHO). Setelah semuanya terpenuhi, Penyedia Jasa menagihkan pekerjaan
95%, sisanya 5% ditagihkan setelah masa pemeliharaan selesai atau ditagihkan dengan mengganti jaminan
pemeliharaan.

Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah tahap di mana Kontraktor Pelaksana melaksanakan pemeliharaan terhadap hasil
pekerjaan selama waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak. Pemeliharaan dimaksudkan untuk menjaga
hasil pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi, kualitas, dan kuantitas selama waktu pemeliharaan
khususnya, dan menjamin hingga umur rencana tercapai dengan memperkirakan hasil deteksi selama masa
pemeliharaan.

Serah Terima Pekerjaan Akhir (FHO)


Tahapan serah terima pekerjaan akhir (FHO) hampir sama dengan PHO, dimulai dari surat serah terima
pemeriksaan pekerjaan dari Kontraktor Pelaksana kepada PPK. Lampiran-lampiran yang diserahkan antara
lain berupa catatan-catatan, analisis, uji lapangan, dan laboratorium paska pemeliharaan, dan prediksi hasil
pekerjaan terhadap umur rencana. Setelah diperiksa oleh para pihak, PPK membuat Berita Acara Serah
Terima Akhir (FHO)
BAGAN ALIR PELAKSANAAN KEGIATAN

MULAI

A PEKERJAAN PERSIAPAN

SOSIALISASI FOTO 0% KANTOR LAPANGAN PENGUKURAN


A.Sp 1 A.Sp 3 A.Sp 4
A.Sp 2

Tidak Tidak Tidak Tidak


C C C C
Ya Ya
DIREKSI KEET GAMBAR PELAKSANAAN
BA.SOSIALISAS A.Sd 3 A.Sd 4
I A.Sd 1

Ya
Tidak
C

MC. 0
ALBUM FOTO
A.Sd 2
Tidak
C

ADDENDUM

Tidak
C

I
I

MOBILISASI
B

TENAGA BAHAN PERALATAN


B.Sp 1 B.Sp 2 B.Sp 3

Tidak Tidak Tidak

C C C

Ya Ya Ya

TENAGA BAHAN PERALATAN


B.Sd 1 B.Sd 2 B.Sd 3

III
III

PEKERJAAN TALUD

PEK.BOUWPLANK

GALIAN TANAH

PAS.BATU 1PC : 4Psr

PEK. PLESTERAN

PEK. ACIAN

PEK.TIMBUNAN KEMBALI

Tidak

Ya

M e t o d e P e la k s a n a a n P E N G E M B A N Page
V

D FINISHING

D. Sd D. Sp D. Sd D. Sp D. Sd D. Sp D. Sd
D. Sp
1 2 2 3 3 4 4
1

ADDENDUM AS BUILT DRAWING FOTO 100%


MC.
100%

Tidak Tidak Tidak


Tidak
C C C
C

Ya Ya Ya
Ya

D. Sp 5 D. Sd 5

PEMERIKSAAN
PENYERAHAN I

Tidak
C
D. Sp 6 Ya D. Sd 6

PENYERAHAN I

Tidak
C
D. Sp 7 Ya D. Sd 7

MASA PEMELIHARAAN

Tidak
C
D. Sp 8 Ya D. Sd 8

PEMERIKSAAN
PENYERAHAN
II

Tidak
C
D. Sp 9 Ya D. Sd 9
PENYERAHAN II

SELESAI
III. URAIAN PEKERJAAN UTAMA
URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
UTAMA LINGKUP PEKERJAAN
A PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Pengukuran dan pemasangan 1 m Bouwplank dengan kayu kalba

B PEKERJAAN TANAH

1 Penggalian 1 m3 tanah biasa sedalam 1 m

2 Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah

C PEKERJAAN PONDASI

1 Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 6PP

D PEKERJAAN PLESTERAN

1 Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 4PP tebal 15 mm

2 Pemasangan 1 m2
acian.
Galian Tanah Biasa,
Apabila Bouwplank bangunan sudah siap dan pengeringan dengan menggunakan pompa air lokasi yang sudah di
Pasang Kisdam , kami akan memulai melaksanakan Galian Tanah Biasa, sesuai gambar rencana dengan terlebih
dahulu meminta ijin ke Direksi pekerjaan.
Adapun Langkah Langkah Metode Kerja Sebagai
Berikut :
Volume Pekerjaan : 317,5 m3
Waktu Penyelesaian : 49hari Kalender , Dimulai Minggu Ke.03 sampai Minggu Ke.08

Membuat Buku Ijin Gali dan reguest Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan
persetujuan direksi.
Semua pekerjaan galian harus dikerjakan menurut profil profil dan ukuran seperti yang tercantum dalam
gambar rencana
Cek lah terlebih dahulu kedalaman peil kedalaman dengan waterpass sesuai dengan rencana elevasi
gambar pelaksanaan.

Bila suatu galian sudah diselesaikan dan dirapihkan, Direksi harus diberi tahu sehingga ia akan melakukan
pemeriksaan dengan resmi. Tidak ada galian yang sudah diisi atau ditutup dengan pasangan sebelum diperiksa
oleh Direksi.
Setelah mendapat ijin dari Direksi Sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai, harus memperhatikan dan
mempelajari bagian pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan kondisi lapagan.
Pada Lokasi yang akan dilakukan pengalian, sebelumnya harus diberi tanda berupa patok dan di beri peil
galian sesuai dengan kedalaman rencana. Untuk daerah dengan kedalaman tertentu , dibuat patok dengan
warna tertentu pula.
Untuk galian tanah yang terdapat sumber mata air dibawahnya maka harus disiapkan mesin pompa air untuk
mengeluarkan air tersebut. Begitu juga apabila galian menampung air hujan maka meneruskan pekerjaan
selanjutya air di buang terlebih dahulu.
Untuk jenis tanah berlumpur, kemungkinan terjadinya longsor / runtuhan tanah cukup besar maka dibuat galian
sisi miring dan lebar galian dibuat lebih besar ukuran dimensi tapak.
Selama proses penggalian ,harus memperhatikan keselamatan pekerja yang ada di dalam galian dan harus
memastikan tersedia orang yang membuang tumpukan tanah dipinggir galian supaya tanah tidak bertumpuk. Hal
ini untuk menghindari longsoran dimana tanah galian tidak masuk kembali.
Pengerjaan tanah galian ini dikerjakan dengan cara manual/tenaga manusia dengan peralatan bantu yang
sesuai seperti cangkul, garpu, singkup dll;
Dimensi dan elevasi galian sebagaimana gambar rencana dan petunjuk Direksi
Pengerjaan arah memanjang galian tanah ini disesuaikan dengan kemampuan memasang pasangan batu untuk
masing-masing grup, dengan tujuan pekerjaan pasangan batu tidak terhambat oleh pekerjaan galian dan
panjang penanganan galian tidak berlebihan untuk menghindari genangan air apabila terjadi hujan.
Dasar semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar akar tanaman
atau bagian bagian gembur , maka harus di gali keluar sedang berlubang lubang diisi kembali dengan pasir
,disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
Hasil galian akan di buang ketempat tempat yang telah disetujui oleh direksi, dan tanah hasil galian yang
memenuhi syarat untuk urugan kembali akan kami letakan ditempat tempat timbunan sementara sesuai petunjuk
direksi.
Untuk menyelesaikan Pekerjaan dalam pekerjaan tersebut kebutuhan Tenaga sebagai berikut :
- Tukang Gali
- Mandor
Kebutuhan Peralatan sebagai berikut :
- Garpu
- Ember

- Cangkul

Pekerjaan Pasangan Batu Dengan Mortar 1Pc : 6Psr


Setelah Pemasangan Trucuk Bambu selesai dan sudah Cek oleh Direksi kami akan memulai mengerjakan pasangan
batu 1Pc :6Psr bagian bawah, dengan arah memanjang, dengan ketinggian secara bertahap sampai diatas permukaan
tanah, yaitu jenis pekerjaan Pasangan Batu 1Pc:6Ps, sesuai spesifikasi teknis dan hasil pengujian material (mix design)
mortar yang dipersyaratkan .
Adapun Langkah Langkah Metode Kerja Sebagai Berikut :
Volume Pekerjaan : 455,32 m3
Waktu Penyelesaian : 49 hari Kalender , Dimulai Minggu Ke.04 sampai Minggu Ke.09

Membuat Buku Ijin Pasang dan reguest Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan
persetujuan direksi.
Semua pekerjaan Pasang harus dikerjakan menurut profil profil dan ukuran seperti yang tercantum dalam
gambar rencana
Cek lah terlebih dahulu kedalaman peil kedalaman dengan waterpass sesuai dengan rencana elevasi gambar
pelaksanaan.
Buatlah terlebih dahulu bouwplank Pekerjaan Pasangan batu sesuai dimensi yang sudah ditentukan di gambar
pelaksanaan.
Cek lah terlebih dahulu elevasi mengunakan alat waterpass sesuai dengan peil yang direncakan , Sebelum
melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan digunakan dan harus sesuai Spesifikasi
Teknik dan hasil Job mix yang disyaratkan.
Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah mememenuhi syarat
untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dicuci/dibersihkan , pasir pasang dan semen.
Persiapkan 6 Buah Takaran Pasir sesuai dengan hasil pengujian material (mix design) mortar
Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.
Matrial tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air bersih ..
Pencampuran mortar menggunakan Beton Molen
Dalam pencampuran setelah air dimasukan tidak boleh lebih dari 2 menit
Mortar digunakan kurang dari 30 menit
Batu diletakan dengan hatihati; selanjutnya antara batu dengan batu dipasang mortar sebagai perekat dengan
campuran yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dengan tebal adukan tidak kurang dari 10 mm.
Didalam pengerjaan pasangan batu, kami akan menyatukan batu belah yang dipasang, paling sedikit satu batu
pengikat setiap meter persegi, serta naik secara bersama sama dengan pasangan bagian dalam agar batu
pengikat dapat terpasang dengan baik.
Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta bersih dari
ceceran adukan,
Setelah ketinggian pasangan batu sampai ketinggian aman dari genangan air apabila terjadi hujan, dilanjutkan
memasang ke arah atas secara bertahap.
Ketinggian pasangan batu kearah atas, untuk setiap tahap akan kami pasang maksimum 1.5 m untuk pasangan
Weep Hole PVC 2 bagian belakang diberi filter dari ijuk dan kerikil
Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta bersih dari
ceceran adukan,
Untuk penyelesaian sambungan kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan
halus dengan adukan 1 PC : 2 Pasir, pada waktu pekerjaan sedang berlangsung, dengan menjaga supaya
dijamin adanya keseragaman warna. Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata dengan
adukan
Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan
berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm, serta tidak boleh ada batu yang berimpit satu sama lain.
Kebutuhan Pengunaan Bahan untuk menyelesaikan Pekerjaan dalam 1/m3 :
- Batu Belah : 1,200 m3
- Pasir Pasang : 0,561 m3
- Portland Semen : 117,000 kg
Kebutuhan Pengunaan Tenaga untuk menyelesaikan Pekerjaan
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
Kebutuhan Peralatan sebagai berikut :
- Molen
- Cangkul
- Dolak Adukan
- Ember

Pekerjaan Plesteran 1Pc : 4Psr /m


Untuk pasangan batu yang ketinggian sudah memenuhi syarat (bisa di plester) kami akan minta ijin kepada Direksi
untuk memulai pengerjaan dengan jenis pekerjaan Plesteran 1 Pc : 4 Ps, dengan menggunakan semua matrial
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis,

Adapun Langkah Langkah Metode Kerja Sebagai


Berikut :
Volume Pekerjaan : 91,44 m2
Waktu Penyelesaian : 35 hari Kalender , Dimulai Minggu Ke.06 sampai Minggu Ke.11

Pencampuran mortar sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis dengan pengadukan
menggunakan Beton Molen
Sebelum di plester semua permukaan akan kami bersihkan dari segala macam kotoran,
Plesteran akan kami kerjakan satu lapis sampai ketebalan 1,5 cm dan kemudian dihaluskan dengan air semen
Untuk permukaan yang masih basah setiap akhir pekerjaan mengantisipasi turun hujan dilindungi supaya tidak
rusak
Membersihkan area lokasi pekerjaan dari kotoran dan bebas dari segala rintanggan, kupas dan sisa sisa
adekan yang menonjol pada pekerjaan pemasangan batu kali.
Pasang tarikan benang arah horisontal pada kepala plesteran atas, tengah dan bawah benang dipasang
ditempel pada permukaan jidar panjang serta melepas pecahan pasangan batu kali pada kepalaan sebagai
patokan kertaan bidang permukaan plesteran.
Setelah kelabangan cukup mengeras maka pekerjaan pelokan pada plesteran pada dinding dengan
menggunakan adukan yang cukup kental dan homogen dapat dilakukan jalur demi jalur yang dimulai dari
bagian bawah ke atas dengan mempergunakan sendok adukan bulat besar.
Setelah pelapokan adukan plesteran pada dinding mencapai ketinggian 100 cm di susul dengan melakukan
perataan permukaaan plesteran memakai jidar panjang yang ditempelkan pada dua permukaan permukaan
kelabangan sambil mengosok gosokan ke arah bagian atas, kemudian dipadatkan dengan cara gosokan arah
memutar mempergunakan
roskam besar.
Setelah plesteran selesai dan pengeringan sudah cukup , dilanjutkan dengan acian dengan cara membuat
campuran semen dan air lalu diaduk sampai menjadi bubur kental dan dibuat seperlunya agar tak cepat
mengering . Lalu permukaan plesteran dibasahi dengan air sebelum melepokan tipis tipis acian dan selanjutnya
di gosok gosok arah
memutar memakai roskam serat diolesi air dengan kuas agar merata.

Kebutuhan Pengunaan Bahan untuk menyelesaikan Pekerjaan dalam 1/m2 :


- Pasir Pasang : 0,023 m3
- Portland Cement : 7,776 kg
Kebutuhan Pengunaan Tenaga untuk menyelesaikan Pekerjaan dalam 1/m2 :
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
Kebutuhan Peralatan sebagai berikut :
- Molen
- Cangkul
- Dolak Adukan

Pekerjaan Acian / m
Setelah Pekerjaan Plsteran sudah cukup luas dan Plesteran di biarkan waktu untuk mengalami proses pengeringan
yang mengakibatkan keretakan rambut. Berikutnya untuk di laksanakan Pekerjaan Acian
Adapun Langkah Langkah Metode Kerja Sebagai Berikut :
Volume Pekerjaan : 91,44 m2
Waktu Penyelesaian : 24 hari Kalender , Dimulai Minggu Ke.08 sampai Minggu Ke.12

Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan bahan-bahan lainya sesuai
kebutuhan.
Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat cat atau tempat lainya
yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh diaduk karena dapat
menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian
dinding.
menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar nantinya dinding tidak
banyak menyerap air semen.
Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan menggunakan cetok.
Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-benar rata dan halus.
Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. karena pengeringan
yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding

Kebutuhan Pengunaan Bahan untuk menyelesaikan Pekerjaan dalam 1/m2 :


- Portland Cement : 3,25 kg
Kebutuhan Pengunaan Tenaga untuk menyelesaikan Pekerjaan dalam 1/m2 :
- Pekerja : 0,200 OH
- Tukang Batu : 0,100 OH
- Kepala Tukang : 0,010 OH
- Mandor : 0,010 OH
Kebutuhan Peralatan sebagai berikut :
- Roskam
- Kuas

Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali /m


Bila pasangan batu sudah mengalami ketinggian agar pasangan batu kali aman terhadap roboh akibat air masuk
pada belakang pasangan pada saat penghujan , maka bersamaan juga pekerjaan timbunan tanah kembali yang
dihasilkan dari pekerjaan galian tanah. Pekerjaan Timbunan Tanah kembali menyesuiakan dari tingginya pasangan
batu yang sudah dikerjakan.
Adapun Langkah Langkah Metode Kerja Sebagai Berikut :
Volume Pekerjaan : 105,83 m3
Waktu Penyelesaian : 24 hari Kalender , Dimulai Minggu Ke.08 sampai Minggu Ke.12
Persiapkan alat Stamper sebagai alat pemadatan timbunan tanah ini.
Seluruh timbunan harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi menerus
dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian
atas timbunan batu tersebut
Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup
untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas
Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar airnya yang disyaratkan, harus
diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan air secukupnya dan
dicampur seluruhnya dengan menggunakan motor grader atau peralatan lain yang disetujui.
Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-batas kadar air yang disyaratkan,
harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan menggunakan motor grader atau alat lainnya
secara berulang-ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah. Alternatif lain,
bilamana
pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut,
bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan bahan kering yang lebih cocok.
Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan (termasuk
penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan atas
dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya.
Bilamana timbunan akan ditempatkan pada lereng bukit atau ditempatkan di atas timbunan lama atau yang baru
dikerjakan, maka lereng lama harus dipotong bertangga dengan lebar yang cukup sehingga
memungkinkan peralatan pemadat dapat beroperasi di daerah lereng lama sesuai seperti timbunan yang
dihampar horizontal
lapis demi lapis.
Kebutuhan Pengunaan Tenaga untuk menyelesaikan Pekerjaan
- Tukang Gali
- Mandor
Kebutuhan Peralatan sebagai berikut :
- Gerobak Sorong
- Cangkul
- Stamper

MASA PEMELIHARAAN
a. Masa pemeliharaan untuk setelah pekerjaan selesai 100 % (seratus persen), dan Penyedia Jasa
mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran untuk penyerahan pertama pekerjaan
yang akan diperiksa oleh Tim Panitia Penerima Pekerjaan. Apabila dilapangan terdapat kekurangan dan /
cacat hasil pekerjaan, Penyedia Jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai dengan
ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan dan Penyedia Jasa harus
menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5 % (lima persen) dari Nilai Kontrak.
b. Penyedia Jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan yaitu 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat Penyerahan Pertama Pekerjaan.
Sudah selesai pada saat prosentase phisik pekerjaan 100 % (seratus persen) dan dilakukan serah terima
pekerjaan selesai.

IV. URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG

Pembuatan Konstruk s i
Peng a man
Apabila lahan digunakan untuk perumahan maka bahaya longsor akan meningkat, sehingga dapat
mengancam keselamatan penduduk di daerah tersebut dan di sekitarnya
Memangkas tanaman yang terlalu tinggi yang berada di tepi (bagian atas) wilayah rawan longsor
membangun penahan material longsor menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, misalnya
dengan menancapkan tiang pancang yang dilengkapi perangkap dari dahan dan ranting kayu atau
bambu.
Konstruksi bangunan pengaman penahan material longsor bergantung pada volume longsor. Jika
longsor termasuk kategori kecil, maka konstruksi bangunan penahan dapat menggunakan bahan
yang tersedia di tempat, misalnya bambu, batang dan ranting kayu.
Contoh Gambar Pembuatan Konstruksi Pengaman

Metode Pen g aturan L alu


lintas
Secara umum pengertian rambu-rambu lalu lintas adalah tanda-tanda, alat, benda yang
digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai piranti pengaturan lalu lintas jalan.
Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati hati dalam
menjalankan kendaraannya
Tanda Pengaman lalu lintas untuk setiap grup kerja rambu sebanyak dua buah , ukuran 60 x 90
cm. batas tripleks / papan dengan kerangka kaso 5/7 , warna kuning, huruf hitam yang
menyatakan jenis proyek pekerjaan.
Pemasangan Kerucut lalu lintas (traffic cone) warna dasar jingga dengan atau tanpa
strip/garisputih.

Untuk mencegah penumpukan bahan material dan mengurangi resiko kehilangan


dalam masa pelaksanaan pekerjaan maka dilakukan pengaturan jadwal pemasukan
bahan material yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan. Material yang
mudah terpengaruh cuaca seperti semen diletakan pada gudang penyimpanan.
Pendatangan semua material paling lambat 1minggu sebelum proses pekerjaan dimulai
dan selalu diperhatikan ketersediaan barang yang ada digudang sehingga tidak
menghambat pekerjaan. Alat didatangkan menurut keperluannya dan di keluarkan dari
lokasi kerja bila sudah tidak ada pekerjaan yang berkaitan dengan alat tersebut.

a. Komunikasi Manusia mengunakan Alat Media dan Komunikasi


Komunikasi manusia dengan manusia melalaui alat/media komunikasi seperti telpon,
buliten ,poster, spanduk,saftey letter dan lainya, Komunikasi ini banyak digunakan
dilingkungan kerja misalnya
komunikasi antara petugas diruangan control dengan petugas dilapagan , komunikasi
antara petugas K3 dengan para pekerja .Komunikasi K3 antara manusia dengan
manusia dengan manusia dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Komunikasi internal, yaitu komunikasi di lingkungan organisasi baik secara horisontal
,vertikal
dari bawah keatas kebawah di seluruh jajaran organisasi.
2. Komunikasi Eksternal, yaitu aliran komunikasi antara organisasi dengan semua
unsure diluar perusahaan seperti konsumen ,instansi terkait, pemasok, asosiasi
profesi, media massa dan lainya.
b. Komite Keselamatan Kerja
Bekerja berdasarkan agenda yang harus di distribusikan paling tidak seminggu dalam
pertemuan, memiliki prosedur baku untuk mengangkat permasalahan .
mengembangkan system untuk mengukur keefektifan dengan cara sebagai berikut :
1. Mencatat semua masalah yang
diangkat
2. Mencatatat dalam jumlah pekerjaan yang di selesaikan sejak pertemuan
terakhir
3. Meminta program program inspeksi dan meminta
laporanya
4. Berkomitmen meningkatkan standar
K3
c. Kelengkapan Administrasi K3
Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi wajib
memenuhi kelengkapan administrasi K3, meliputi:
Pendaftaran proyek ke departemen tenaga kerja setempat
Pendaftaran dan pembayaran asuransi tenaga kerja (Astek)
Pendaftaran dan pembayaran asuransi lainnya
Ijin dari kantor kimpraswil tentang penggunaan jalan atau jembatan yang menuju
lokasi untuk lalu-lintas alat berat
Keterangan laik pakai untuk alat berat maupun ringan dari instansi yang
berwenang memberikan rekomendasi Pemberitahuan kepada pemerintah atau
lingkungan setempat

d. Pelaksanakan Kegiatan K3 di Lapangan


Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan
meliputi:
Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerja sama dengan
instansi yang terkait K3, yaitu depnaker, polisi dan rumah sakit .Pengawasan
pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:
Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan
patroli untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki
resiko kecelakaan.
Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek untuk
mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3
M e t o d e P e la k s a n a a n P E N G E M B A N Page
Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan safety
patrol maupun safety supervisor
Pelaporan dan penanganan kecelakaan,
terdiri dari:

M e t o d e P e la k s a n a a n P E N G E M B A N Page
Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal

V. PENUTUP

Saran dan Usulan

Rencana pelaksanaaan sangat penting untuk di rencanakan dan dipikirkan sedemikian rupa untuk
meminimalkan kesalahan-kesalahan di lapangan yang mungkin terjadi dalam mendukung tercapainya hasil akhir yang
memenuhi aspek-aspek penilaian keberhasilan suatu konstruksi. Di dalam rencana pelaksanaan tersebut mengandung
skema urutan dan tahap-tahap pekerjaan yang harus dilaksanakan karena adanya suatu keterikatan antar pekerjaan.

Demikian Metode Pelaksanaan Kerja ini dibuat untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan di
lapangan. Diluar Metode ini masih berlaku Metode yang lainnya dengan memperhatikan Feeling Pelaksanaan
dilapangan yang perlu mendapat persetujuan pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.

Cilacap, 06 April 2016


CV. SURYA PUTRA KENANGA

M. ANGGUN VARADIANSYAH, ST. MM


Direktur

Você também pode gostar