Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
METODE PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
Pekerjaan : PENGEMBANGAN TALUD MANGGALA
Lokasi : MANGGALA ,KEC.CILONGOK
Jangka Waktu Pelaksanaan : 90 ( Sembilan Puluh ) hari kalender sejak terbitnya Surat Perintah Kerja (SPMK )
I. PENDAHULUAN
M e t o d e P e la k s a n a a n P E N G E M B A N Pag
PROGRAM PELAKSANAAN
Program Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre Contruction Meeting).
Sebelum Pelaksanaan Kontrak Pejabat Pelaksana Kegiatan bersama-bersama Penyedia jasa , pengawas
menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak . beberapa hal yang dibahas dan disepakati adalah ;
Organisasi kerja Tata cara pengaturan kerja.
Jadwal pelaksanaan kerja
Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan
Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja
Penyusunan program mutu.
A. Pekerjaan Persiapan :
Didalam pekerjaan persiapan terdapat berbagai kegiatan yang harus diprogram dengan baik, karena akan
sangat berkaitan terhadap berhasil dan tidaknya didalam pengelolaan suatu pekerjaan. Hal tersebut meliputi
prosedure administrasi, tahapan kegiatan yang diwajibkan sesuai yang tertuang didalam Dokumen Pelelangan,
Sosialisasi terhadap lingkungan dan pekerjaan persiapan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan
pelaksanaan.
Dimana hal tersebut meliputi :
a. Pre Construction Meeting :
Pre Construction Meeting/Pra Pelaksanaan merupakan kegiatan/rapat yang membahas tentang persiapan
sebelum kegiatan dilapangan antara lain mencakut :
Pembahasan struktur organisasi Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa serta penjelasan tugas dan
tanggung jawabnya
Pembahasan Rencana Mutu Kontrak, dimana Penyedia Jasa akan memaparkan RMK yang telah kami
susun, dan apabila masih ada kekurang sempurnaan kami sebagai penyedia jasa akan
mennyempurnakan, dan setelah disepakati akan kami jilid dan kami delegasikan sebanyak yang
dipersyaratkan.
Pembahasan Jadwal Pelaksanaan pekerjaan, yang akan kami paparkan sesuai yang ada dalam surat
penawaran kami
Pembahasan Rencana Sosialisasi serta prosedur untuk pelaksanaan kegiatan tersebut
Pembahasan lain (bila ada) tentang masalah teknis dan non teknis yang belum tercakup
b. Sosialisasi :
Sebelum mengadakan kegiatan dilapangan, terlebih dahulu kami menyampaikan pemberitahuan
kepada Pengguna Jasa secara tertulis akan mengadakan sosialisasi. Didalam sosialisasi yang dikuti oleh
instansi terkait dan tokoh masyarakat, serta team dari Pengguna Jasa akan menjelaskan secara umum
tentang pelaksanaan Pekerjaan antaralain :
Penggunaan jalan desa untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
Pemberitahuan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dilokasi pekerjaan
Pemberitahuan secara tertulis ke instansi terkait tentang dimulainya pelaksanaan
Pembahasan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan serta keperluan masyarakat
setempat
Pembuatan Berita Acara Sosialisasi Pelaksanaan pekerjaan yang sudah disepakati dan ditandatangani
oleh peserta sehingga masyarakat bisa memahami maksud dan tujuan pelaksanaan pekerjaan.
Setelah kegiatan sosialisasi dan surat pemberitahuan pekerjaan akan dimulai sudah dikirim ke instansi
terkait, Penyedia Jasa mulai melaksanakan pekerjaan persiapan lainnya yang dilaksanakan secara
bersamaan meliputi antara lain :
c. Mobilisasi & Demobilisasi
Dalam kegiatan mobilisasi adalah mendatangkan semua peralatan sebagaimana yang dipersyaratkan,
akan didatangkan dengan mempioritaskan jenis alat yang akan digunakan dalam awal pekerjaan
direncanakan pelaksanaannya
Adapun demobilisasi akan dilaksanakan apabila pekerjaan dianggap sudah selesai dan diterima oleh
Pengguna Jasa dan dilakukan apabila sudah diijinkan oleh Direksi pekerjaan.
PENGAJUAN/PERIJINAN
Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Dalam pelaksanaan kami menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan system mutu yang dimiliki serta
memberitahukan/ijin setiap akan melaksanakan pekerjaan, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan serta untuk menghindari dari pekerjaan bongkar pasang yang akan mengakibatkan terjadinya
keterlambatan serta penambahan biaya dalam pelaksanaan.
Gambar Kerja (Shop Drawing)
Sebelum memulai pekerjaan dibuat gambar kerja (Shop Drawing) yang detail dan diajukan kepihak Direksi untuk
mendapat persetujuan. Gambar kerja dibuat berdasarkan gambar perencana, dan setelah mendapat persetujuan
dari Direksi diserahkan kepada pelaksana untuk dilaksanakan di lapangan. Gambar kerja dibuat rangkap 3 (tiga):
1 (satu) set untuk kontraktor, 1 (satu) set untuk pengguna jasa dan 1 (satu) set untuk Direksi.
Material/Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan material/bahan yang akan dipergunakan, diajukan Job Mix dan pengujian
material (mix design) mortar untuk mendapat persetujuan dari pihak Direksi. Semua material yang akan
dipergunakan untuk pekerjaan ini sedapat mungkin dilengkapi dengan spesifikasi dari produsen sesuai dengan
brosur serta mengacu kepada persyaratan/RKS . Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji
yang dipersiapkan sesuai dengan standart yang dipersyaratkan
Program Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Sebelum mulai Pelaksanaan Pekerjaan fisik, terlebih dahulu mengadakan pengukuran yang disaksikan Oleh
Pengawas pada kondisi 0% sebagai data untuk pembuatan Gambar Pelaksanaan . Gambar Pelaksanaan
disiapkan dan harus ditandatangani oleh Pengawas ,Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan serta oleh kepala
bidang terkait.
b. Membuat patok-patok sementara dari kayu usuk atau bambu sebagai titik unizet, dipasang pada setiap 50m
atau 10m pada lokasi bangunan, dengan dicat warna merah serta diberi nomor patok.
c. Dibuatlah profil-profil tersebut sampai pekerjaan selesai,dimana titik unizet dan profil-profil tersebut sampai
pekerjaan selesai ,dimana titik unizet ini sebagai titik bantu didalam pelaksanaan pekerjaan baik oleh
pengawas maupun Tim Pemeriksa Serah terima pekerjaan.
d. Setelah pelaksanaan pekerjaan fisik selesai ,maka Penyedia Jasa yang disaksikan oleh pengawas
mengadakan Pengukuran 100% untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenenarnya dilaksanakan atau
gambar Purnabangun (As-Built Drawing) untuk digunakan sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan
yang dilaksanakan , dengan ketentuan bahwa perhitungan volume berdasarkan garis rencana yang telah
ditetapkan :
Bilamana dalam pelaksanaan terjadi kurang dari rencana yang telah ditetapkan, maka wajib
menyelesaikan sampai garis rencana.
Bilamana didalam pelaksanaan terjadi melebihi garis rencana yang telah ditetapkan ,maka volume
dihitung berdasarkan garis rencana.
Diagram alok Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan setempat yang
berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan daerah lokasi kegiatan.Penyedia Jasa hendaknya
berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang berhubungan dengan penggunaan arah angkutan umum
dan bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.
Memperbaiki dan memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan memperkuat jembatan sehingga memenuhi
kebutuhan,sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaan. Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap kondisi jalan masuk
selama pelaksanaan pekerjaan dan harus dikembalikan kepada kondisi semula setelah pekerjaan selesai. Semua biaya
pemeliharaan jalan masuk ke daerah kerja.
Persiapan dan Fasilitas Pekerjaan :
Alat Komunikasi agar bisa berkomunikasi dua arah untuk pengaturan lalu lintas.
Kantor Direksi dan gudang
Inspeksi dan Pengujian di laboratorium untuk memeriksa pekerjaan yang telah selesai apakah telah memenuhi
mutu bahan, kepadatan dari pemadatan dan setiap ketentuan lanjutan yang menjadi diperlukan selama
pelaksanan pekerjaan
Papan nama proyek
Ketinggian masing-masing papan profil dapat dikontrol menggunakan garis level (waterpas).
Memindahkan ketinggian pada salah satu papan prepil ke papan prepil yang lainnya, sehingga diperoleh
ketinggian kedua papan prepil tersebut sama
Untuk mengukur beda ketinggian apakah akan diturunkan atau dinaikkan sesuai dengan ketinggian rencana
yang baru
Mencari kemiringan diantara kedua papan prepil yang telah ditetapkan, dan untuk menentukan yang mana
ditetapkan lebih tinggi Garis level(waterpas) dapat digunakan hingga jarak 20-30 meter. Sangatlah mudah
untuk dibawa-bawa dan dengan hati-hati dapat digunakan untuk seting ketinggian dan kemiringan tidak kurang
dari 1 dalam 300.
Pengawas harus selalu punya rencana ke depan paling tidak satu hari. Setelah para pekerja menyelesaikan
pekerjaan untuk satu hari, pengawas merekam hasil kerja (output) yang dicapai untuk setiap jenis pekerjaan.
Berdasarkan hasil yang dicapai dan rencana kerja keseluruhan, rencana untuk hari berikutnya disiapkan. Rencana ini
diset target hasil hariannya untuk setiap rencana kegiatan.
Untuk menyiapkan rencana kerja secara baik, pengawas perlu tahu apa yang terjadi di lapangan selama hari-
hari sebelumnya. Tanpa adanya informasi yang baik, seperti suatu sumber dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu,
mengapa target tidak dicapai, dll. sangat tidak mungkin untuk mendapatkan hasil yang baik. Untuk mendapatkan
informasi tepat waktu, fungsi dari sistem pelaporan dibutuhkan.
Dalam melaksanakan kegiatan membuat laporan harian dan laporan mingguan.Untuk keperluan pengendalian
dan pengawasan pelaksanaan dilapangan dibuatlah buku harian. Buku harian diisi dilapangan oleh pelaksana lapangan
dan diketahui oleh pengawas, mencatat seluruh rencana dan realisasi aktifitas pekerjaan sebagai bahan laporan harian.
Laporan berisi :
a. Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan.
b. Jenis dan kuantitas bahan dilapangan.
c. Jenis, kapasitas , jumlah dan kondisi peralatan dilapangan.
d. Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.
e. Cuaca dan peristiwa alam lainya yang mempengaruhi pelaksanakan pekerjaan.
f. Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan.
g. Perubahan atau kemajuan disain gambar kerja dan realisasi pekerjaan dibandingkan dengan rencana.
h. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
i. Catatan lain yang dianggap perlu.
Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan, apakah disebabkan karena kerusakan peralatan, penyediaan personil/bahan/peralatan terlambat, atau
disebabkan keadaan cuaca buruk.
Laporan dibuat sekurang-kuranya dalam 3 rangkap Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi
hasil pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap perlu.
Dokumentasi
a. Membuat dan menyerahkan foto-foto dokumentasi untuk laporan progres pekerjaan pada lokasi yang
ditentukan.
b. Minimum 3 (tiga) gambar yang harus diambil pada lokasi yang memperlihatkan keadaan keadaan sebelum
mulai pelaksanaan 0% , keadaan dalam tahap 50% dan keadaan penyelesaiaan hasil akhir pelaksanaan 100%
. Foto foto pada tiap lokasi harus diambil dengan arah dan titik yang sama.
c. Foto foto sebagaimana tersebut diatas mengunakan kamera digital, dicetak dan dipasang dalam 3 rangkap
dan data foto tersebut diatas disimpan dalam CD.
a. Pada awal pelaksanaan Kontrak , setelah penerbitan SPMK, Pengawas bersama-bersama dengan
Peniliti Pelaksanaan Kontrak melaksanakan pemeriksaan Lapangan bersama dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna
menetapkan kuantitas awal.
b. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Selanjutnya pemeriksaan
lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh pengawas dan Panitia peniliti
kontrak. Untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
c. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara serah terima lapangan yang ditandatangani
kedua belah Pihak.
Serah Terima Pekerjaan Awal
(PHO)
Serah terima pekerjaan awal (PHO) adalah serah terima yang dilakukan oleh Penyedia Jasa ketika sudah
selesai mengerjakan 100%. Syarat-syarat yang harus dilakukan adalah Penyedia Jasa mengajukan surat
permohonan pemeriksaan pekerjaan 100% yang sudah disetujui oleh Pengawas dan PPTK (Pejabat Teknis
yang ditunjuk oleh PPK) kepada PPK. PPK akan membuat surat balasan untuk memeriksa pekerjaan baik di
lapangan maupun administrasi (dokumen-dokumen) pendukungnya dengan membentuk Tim Pemeriksa
tambahan atau cukup dengan petugas-petugas yang sudah ada. Setelah pekerjaan diperiksa, PPK membuat
surat hasil pemeriksaan pekerjaan yang biasa dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan Awal (PHO). Setelah semuanya terpenuhi, Penyedia Jasa menagihkan pekerjaan
95%, sisanya 5% ditagihkan setelah masa pemeliharaan selesai atau ditagihkan dengan mengganti jaminan
pemeliharaan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah tahap di mana Kontraktor Pelaksana melaksanakan pemeliharaan terhadap hasil
pekerjaan selama waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak. Pemeliharaan dimaksudkan untuk menjaga
hasil pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi, kualitas, dan kuantitas selama waktu pemeliharaan
khususnya, dan menjamin hingga umur rencana tercapai dengan memperkirakan hasil deteksi selama masa
pemeliharaan.
MULAI
A PEKERJAAN PERSIAPAN
Ya
Tidak
C
MC. 0
ALBUM FOTO
A.Sd 2
Tidak
C
ADDENDUM
Tidak
C
I
I
MOBILISASI
B
C C C
Ya Ya Ya
III
III
PEKERJAAN TALUD
PEK.BOUWPLANK
GALIAN TANAH
PEK. PLESTERAN
PEK. ACIAN
PEK.TIMBUNAN KEMBALI
Tidak
Ya
M e t o d e P e la k s a n a a n P E N G E M B A N Page
V
D FINISHING
D. Sd D. Sp D. Sd D. Sp D. Sd D. Sp D. Sd
D. Sp
1 2 2 3 3 4 4
1
Ya Ya Ya
Ya
D. Sp 5 D. Sd 5
PEMERIKSAAN
PENYERAHAN I
Tidak
C
D. Sp 6 Ya D. Sd 6
PENYERAHAN I
Tidak
C
D. Sp 7 Ya D. Sd 7
MASA PEMELIHARAAN
Tidak
C
D. Sp 8 Ya D. Sd 8
PEMERIKSAAN
PENYERAHAN
II
Tidak
C
D. Sp 9 Ya D. Sd 9
PENYERAHAN II
SELESAI
III. URAIAN PEKERJAAN UTAMA
URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
UTAMA LINGKUP PEKERJAAN
A PEKERJAAN PERSIAPAN
B PEKERJAAN TANAH
C PEKERJAAN PONDASI
D PEKERJAAN PLESTERAN
2 Pemasangan 1 m2
acian.
Galian Tanah Biasa,
Apabila Bouwplank bangunan sudah siap dan pengeringan dengan menggunakan pompa air lokasi yang sudah di
Pasang Kisdam , kami akan memulai melaksanakan Galian Tanah Biasa, sesuai gambar rencana dengan terlebih
dahulu meminta ijin ke Direksi pekerjaan.
Adapun Langkah Langkah Metode Kerja Sebagai
Berikut :
Volume Pekerjaan : 317,5 m3
Waktu Penyelesaian : 49hari Kalender , Dimulai Minggu Ke.03 sampai Minggu Ke.08
Membuat Buku Ijin Gali dan reguest Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan
persetujuan direksi.
Semua pekerjaan galian harus dikerjakan menurut profil profil dan ukuran seperti yang tercantum dalam
gambar rencana
Cek lah terlebih dahulu kedalaman peil kedalaman dengan waterpass sesuai dengan rencana elevasi
gambar pelaksanaan.
Bila suatu galian sudah diselesaikan dan dirapihkan, Direksi harus diberi tahu sehingga ia akan melakukan
pemeriksaan dengan resmi. Tidak ada galian yang sudah diisi atau ditutup dengan pasangan sebelum diperiksa
oleh Direksi.
Setelah mendapat ijin dari Direksi Sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai, harus memperhatikan dan
mempelajari bagian pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan kondisi lapagan.
Pada Lokasi yang akan dilakukan pengalian, sebelumnya harus diberi tanda berupa patok dan di beri peil
galian sesuai dengan kedalaman rencana. Untuk daerah dengan kedalaman tertentu , dibuat patok dengan
warna tertentu pula.
Untuk galian tanah yang terdapat sumber mata air dibawahnya maka harus disiapkan mesin pompa air untuk
mengeluarkan air tersebut. Begitu juga apabila galian menampung air hujan maka meneruskan pekerjaan
selanjutya air di buang terlebih dahulu.
Untuk jenis tanah berlumpur, kemungkinan terjadinya longsor / runtuhan tanah cukup besar maka dibuat galian
sisi miring dan lebar galian dibuat lebih besar ukuran dimensi tapak.
Selama proses penggalian ,harus memperhatikan keselamatan pekerja yang ada di dalam galian dan harus
memastikan tersedia orang yang membuang tumpukan tanah dipinggir galian supaya tanah tidak bertumpuk. Hal
ini untuk menghindari longsoran dimana tanah galian tidak masuk kembali.
Pengerjaan tanah galian ini dikerjakan dengan cara manual/tenaga manusia dengan peralatan bantu yang
sesuai seperti cangkul, garpu, singkup dll;
Dimensi dan elevasi galian sebagaimana gambar rencana dan petunjuk Direksi
Pengerjaan arah memanjang galian tanah ini disesuaikan dengan kemampuan memasang pasangan batu untuk
masing-masing grup, dengan tujuan pekerjaan pasangan batu tidak terhambat oleh pekerjaan galian dan
panjang penanganan galian tidak berlebihan untuk menghindari genangan air apabila terjadi hujan.
Dasar semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar akar tanaman
atau bagian bagian gembur , maka harus di gali keluar sedang berlubang lubang diisi kembali dengan pasir
,disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.
Hasil galian akan di buang ketempat tempat yang telah disetujui oleh direksi, dan tanah hasil galian yang
memenuhi syarat untuk urugan kembali akan kami letakan ditempat tempat timbunan sementara sesuai petunjuk
direksi.
Untuk menyelesaikan Pekerjaan dalam pekerjaan tersebut kebutuhan Tenaga sebagai berikut :
- Tukang Gali
- Mandor
Kebutuhan Peralatan sebagai berikut :
- Garpu
- Ember
- Cangkul
Membuat Buku Ijin Pasang dan reguest Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan
persetujuan direksi.
Semua pekerjaan Pasang harus dikerjakan menurut profil profil dan ukuran seperti yang tercantum dalam
gambar rencana
Cek lah terlebih dahulu kedalaman peil kedalaman dengan waterpass sesuai dengan rencana elevasi gambar
pelaksanaan.
Buatlah terlebih dahulu bouwplank Pekerjaan Pasangan batu sesuai dimensi yang sudah ditentukan di gambar
pelaksanaan.
Cek lah terlebih dahulu elevasi mengunakan alat waterpass sesuai dengan peil yang direncakan , Sebelum
melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan digunakan dan harus sesuai Spesifikasi
Teknik dan hasil Job mix yang disyaratkan.
Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah mememenuhi syarat
untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
Bahan material yang digunakan batu belah yang sudah dicuci/dibersihkan , pasir pasang dan semen.
Persiapkan 6 Buah Takaran Pasir sesuai dengan hasil pengujian material (mix design) mortar
Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.
Matrial tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air bersih ..
Pencampuran mortar menggunakan Beton Molen
Dalam pencampuran setelah air dimasukan tidak boleh lebih dari 2 menit
Mortar digunakan kurang dari 30 menit
Batu diletakan dengan hatihati; selanjutnya antara batu dengan batu dipasang mortar sebagai perekat dengan
campuran yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dengan tebal adukan tidak kurang dari 10 mm.
Didalam pengerjaan pasangan batu, kami akan menyatukan batu belah yang dipasang, paling sedikit satu batu
pengikat setiap meter persegi, serta naik secara bersama sama dengan pasangan bagian dalam agar batu
pengikat dapat terpasang dengan baik.
Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta bersih dari
ceceran adukan,
Setelah ketinggian pasangan batu sampai ketinggian aman dari genangan air apabila terjadi hujan, dilanjutkan
memasang ke arah atas secara bertahap.
Ketinggian pasangan batu kearah atas, untuk setiap tahap akan kami pasang maksimum 1.5 m untuk pasangan
Weep Hole PVC 2 bagian belakang diberi filter dari ijuk dan kerikil
Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta bersih dari
ceceran adukan,
Untuk penyelesaian sambungan kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan
halus dengan adukan 1 PC : 2 Pasir, pada waktu pekerjaan sedang berlangsung, dengan menjaga supaya
dijamin adanya keseragaman warna. Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata dengan
adukan
Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan
berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm, serta tidak boleh ada batu yang berimpit satu sama lain.
Kebutuhan Pengunaan Bahan untuk menyelesaikan Pekerjaan dalam 1/m3 :
- Batu Belah : 1,200 m3
- Pasir Pasang : 0,561 m3
- Portland Semen : 117,000 kg
Kebutuhan Pengunaan Tenaga untuk menyelesaikan Pekerjaan
- Pekerja
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor
Kebutuhan Peralatan sebagai berikut :
- Molen
- Cangkul
- Dolak Adukan
- Ember
Pencampuran mortar sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis dengan pengadukan
menggunakan Beton Molen
Sebelum di plester semua permukaan akan kami bersihkan dari segala macam kotoran,
Plesteran akan kami kerjakan satu lapis sampai ketebalan 1,5 cm dan kemudian dihaluskan dengan air semen
Untuk permukaan yang masih basah setiap akhir pekerjaan mengantisipasi turun hujan dilindungi supaya tidak
rusak
Membersihkan area lokasi pekerjaan dari kotoran dan bebas dari segala rintanggan, kupas dan sisa sisa
adekan yang menonjol pada pekerjaan pemasangan batu kali.
Pasang tarikan benang arah horisontal pada kepala plesteran atas, tengah dan bawah benang dipasang
ditempel pada permukaan jidar panjang serta melepas pecahan pasangan batu kali pada kepalaan sebagai
patokan kertaan bidang permukaan plesteran.
Setelah kelabangan cukup mengeras maka pekerjaan pelokan pada plesteran pada dinding dengan
menggunakan adukan yang cukup kental dan homogen dapat dilakukan jalur demi jalur yang dimulai dari
bagian bawah ke atas dengan mempergunakan sendok adukan bulat besar.
Setelah pelapokan adukan plesteran pada dinding mencapai ketinggian 100 cm di susul dengan melakukan
perataan permukaaan plesteran memakai jidar panjang yang ditempelkan pada dua permukaan permukaan
kelabangan sambil mengosok gosokan ke arah bagian atas, kemudian dipadatkan dengan cara gosokan arah
memutar mempergunakan
roskam besar.
Setelah plesteran selesai dan pengeringan sudah cukup , dilanjutkan dengan acian dengan cara membuat
campuran semen dan air lalu diaduk sampai menjadi bubur kental dan dibuat seperlunya agar tak cepat
mengering . Lalu permukaan plesteran dibasahi dengan air sebelum melepokan tipis tipis acian dan selanjutnya
di gosok gosok arah
memutar memakai roskam serat diolesi air dengan kuas agar merata.
Pekerjaan Acian / m
Setelah Pekerjaan Plsteran sudah cukup luas dan Plesteran di biarkan waktu untuk mengalami proses pengeringan
yang mengakibatkan keretakan rambut. Berikutnya untuk di laksanakan Pekerjaan Acian
Adapun Langkah Langkah Metode Kerja Sebagai Berikut :
Volume Pekerjaan : 91,44 m2
Waktu Penyelesaian : 24 hari Kalender , Dimulai Minggu Ke.08 sampai Minggu Ke.12
Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan bahan-bahan lainya sesuai
kebutuhan.
Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat cat atau tempat lainya
yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh diaduk karena dapat
menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian
dinding.
menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar nantinya dinding tidak
banyak menyerap air semen.
Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan menggunakan cetok.
Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-benar rata dan halus.
Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. karena pengeringan
yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding
MASA PEMELIHARAAN
a. Masa pemeliharaan untuk setelah pekerjaan selesai 100 % (seratus persen), dan Penyedia Jasa
mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran untuk penyerahan pertama pekerjaan
yang akan diperiksa oleh Tim Panitia Penerima Pekerjaan. Apabila dilapangan terdapat kekurangan dan /
cacat hasil pekerjaan, Penyedia Jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai dengan
ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan dan Penyedia Jasa harus
menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5 % (lima persen) dari Nilai Kontrak.
b. Penyedia Jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan yaitu 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat Penyerahan Pertama Pekerjaan.
Sudah selesai pada saat prosentase phisik pekerjaan 100 % (seratus persen) dan dilakukan serah terima
pekerjaan selesai.
Pembuatan Konstruk s i
Peng a man
Apabila lahan digunakan untuk perumahan maka bahaya longsor akan meningkat, sehingga dapat
mengancam keselamatan penduduk di daerah tersebut dan di sekitarnya
Memangkas tanaman yang terlalu tinggi yang berada di tepi (bagian atas) wilayah rawan longsor
membangun penahan material longsor menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, misalnya
dengan menancapkan tiang pancang yang dilengkapi perangkap dari dahan dan ranting kayu atau
bambu.
Konstruksi bangunan pengaman penahan material longsor bergantung pada volume longsor. Jika
longsor termasuk kategori kecil, maka konstruksi bangunan penahan dapat menggunakan bahan
yang tersedia di tempat, misalnya bambu, batang dan ranting kayu.
Contoh Gambar Pembuatan Konstruksi Pengaman
M e t o d e P e la k s a n a a n P E N G E M B A N Page
Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal
V. PENUTUP
Rencana pelaksanaaan sangat penting untuk di rencanakan dan dipikirkan sedemikian rupa untuk
meminimalkan kesalahan-kesalahan di lapangan yang mungkin terjadi dalam mendukung tercapainya hasil akhir yang
memenuhi aspek-aspek penilaian keberhasilan suatu konstruksi. Di dalam rencana pelaksanaan tersebut mengandung
skema urutan dan tahap-tahap pekerjaan yang harus dilaksanakan karena adanya suatu keterikatan antar pekerjaan.
Demikian Metode Pelaksanaan Kerja ini dibuat untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan di
lapangan. Diluar Metode ini masih berlaku Metode yang lainnya dengan memperhatikan Feeling Pelaksanaan
dilapangan yang perlu mendapat persetujuan pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.