Você está na página 1de 4

1. Apa itu prosedur analitis?

Evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan


logis antara data keuangan dan non keuangan, meliputi perbandingan jumlah-
jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor.

2. Apakah auditor harus membuat prosedur analitis? Jelaskan!


Prosedur analitis umumnya digunakan dalam pendekatan top-down untuk
mengembangkan harapan atas akun laporan keuangan dan untuk menilai
kelayakan laporan keuangan dalam konteks tersebut.

Auditing Standard Board menyimpulkan bahwa prosedur analitis sangat penting


dalam semua audit. Karena memiliki tujuan sbb:
Memahami bidang usaha klien.
Dengan membandingkan informasi tahun berjalan (unaudited) dengan
informasi tahun lalu (audited), akan dapat dilihat perubahan yang terjadi.
Perubahan tsb dapat mencerminkan kecenderungan yang penting atau
kejadian spesifik, yang keseluruhannya akan mempengaruhi perencanaan
audit.
Penetapan kemampuan satuan usaha untuk menjaga kelangsungan
hidupnya.
Prosedur analitis seringkali berguna sebagai petunjuk adanya masalah
keuangan yang kritis di perusahaan klien.
Indikasi adanya kemungkinan kekeliruan dalam Laporan Keuangan.
-Ini apabila terdapat perbedaan yang sangat besar pada hasil perbandingan
data keuangan (fluktuasi yang tidak biasa).
-Salah satu alasan timbulnya fluktuasi yang tidak biasa adalah adanya
kekeliruan atau ketidakberesan akuntansi.
Mengurangi pengujian audit secara rinci.
Jika prosedur analitis tidak menunjukkan fluktuasi yang tidak biasa, hal
tersebut menunjukkan adanya kemungkinan kekeliruan atau
ketidakberesan material telah diminimalisasikan.

3. Jenis-jenis prosedur analitis!


Membandingkan data klien dengan industri.
Membandingkan data klien dengan data yang serupa pada periode
sebelumnya.
Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh klien.
Membandingkan data klien dengan data yang diperkirakan oleh auditor.
Membandingkan data klien dengan hasil perkiraan yang menggunakan
data non keuangan.

4. Kapan harus dibuat prosedur analitis?


Saat pelaksanaan:
Pada tahap perencanaan audit
Pada tahap pengujian
Pada tahap penyelesaian audit

5. Apa itu kertas kerja pemeriksaan?


Menurut SAS 41 (AU 339): Kertas kerja pemeriksaan adlah catatan (berkas) yang
disusun dana tau dikumpulkan oleh auditor atas prosedur yang dilaksanakan,
pelaksanaan pengujian, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat
dalam penugasan.
Pengertian dasar: Kertas kerja pemeriksaan meliputi semua berkas yang
dikumpulkan atau dibuat (disusun) selama berlangsungnya pemeriksaan, sebagai
bukti telah dilaksanakannya prosedur-prosedur pemeriksaan dan telah diikutinya
standar pemeriksaan akuntan (auditing standards).

6. Apakah auditor harus membuat kertas kerja? Jelaskan!


Harus. Sebagai dasar opini yang dikeluarkan oleh auditor atas laporan keuangan yang
telah diaudit oleh KAP.

Karena Kertas Kerja Pemeriksaan memiliki kegunaan untuk:


Dasar pererencanaan audit
catatan bukti akumulasi dan hasil tes
data untuk memutuskan jenis yang tepat dari laporan audit
dasar untuk diperiksa oleh pengawas dan partner

7. Jenis-jenis kertas kerja pemeriksaan!


Program pemeriksaan (audit program)
Merupakan daftar prosedur pemeriksaan, yang didalamnya A. L. berisikan: tujuan
pemeriksaan, prosedur pemeriksaan, indeks KKP, tanggal pelaksanaan, dan
pelaksana pemeriksaan.
Prosedur pemeriksaan> berisikan instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti
tertentu yang diperlukan dalam pemeriksaan.

Daftar Pendukung (Supporting Schedule)


Merupakan daftar atau kertas kerja yang mendukung setiap akun yang diperiksa
oleh auditor secara rinci. Contoh: Supporting schedule untuk cash on hand,
supporting schedule untuk cash in bank> per rekening bank.
Dalam daftar pendukung tersebut harus pula memuat kesimpulan pemeriksaan.

Daftar Utama (Top Schedule)


Adalah kertas kerja yang digunakan untuk meringkas informasi yang dicatat
dalam daftar pendukung untuk akun-akun yang berhubungan.
Daftar utama ini untuk menggabungkan akun-akun buku besar yang sejenis (cash
on hand + cash in bank > cash)
Working Trial Balance
Daftar yang berisikan saldo-saldo akun yang unaudited, adjustment dan
reklasifikasi, dan saldo akun setelah adjustment dan reklasifikasi, serta saldo akun
tahun lalu.
Working trial balance berisikan akun-akun untuk rugi/laba dan neraca.

Ringkasan (Usulan) jurnal adjustment dan reklasifikasi:


Dalam pemeriksaan auditor terkadang menemukan kesalahan-kesalahan
akuntansi. Dll. Yang perlu untuk diadakan koreksi (baik penyesuaian maupun
reklasifikasi)
Auditor membuat ringkasan (usulan) jurnal koreksinya secara tertulis untuk
didiskusikan dengan klien.
Klien menyetujui atau menolak usulan koreksi tersebut secara tertulis pula.

8. Apa itu evidential matter? Jelaskan!


Evidential market: Hal yang mempunyai sifat membuktikan

9. Apa itu bukti yang menyimpulkan? Jelaskan!


Relevansi (relevance)
Bahan bukti harus relevan atau berkaitan dengan tujuan pengujian auditor
Kompentensi
Derajat kepercayaan dari suatu bahan bukti:
-Independensi penyedia jasa
Sumber luar lebih andal daripada sumber dari dalam.
-Efektivitas struktur pengendalian intern
-Pengetahuan yang diperoleh sendiri dari pengetahuan auditor. Contoh: Bukti
melalui pemeriksaan audit.
-Kualifikasi orang yang menyediakan informasi
-Tingkat obyektifitas
Kecukupan (efficiency)
Ketepatan waktu (timeliness)
Dampak gabungan (combined effect)
Bahan bukti yang menyimpulka dapat dievaluasi hanya setelah mempertimngkan
4 hal diatas.

10. Buat Jurnal Adjustment Working Trial Balance, Neraca!


nk
No Jurnal Debit Kredit
a Perlengkapan ATK Rp 2.500.000
Ongkos angkut barang Rp 1.000.000
Preskot (UM) Dinas Karyawan Rp 5.000.000
Kas Rp 8.500.000
b Beban Bunga kredit Rp 5.000.000
Biaya administrasi Rp 50.000
Bank Rp 5.050.000
Biaya Administrasi Rp 50.000
Bank Rp 50.000
Bank CBA + Bank Rp 10.000.000
Bank Overdraft Rp 10.000.000
c Hutang Sewa Guna Usaha Rp 100.000.000
Hutang Bank Jk Pendek Rp 100.000.000
d Persediaan Barang Rp 75.000.000
Hutang sewa guna usaha Rp 75.000.000
e Beban Penyusutan Rp 25.000.000
Akumulasi penyusutan gedung Rp 25.000.000
f Hutang Bank Jk Panjang Rp 4.900.000
Hutang Bank Jk Pendek Rp 4.900.000
g Premi Asuransi dibayar dimuka Rp 1.459.000
Beban Asuransi Rp 1.459.000
h Biaya Telpon Rp 5.000.000
Biaya Listik Rp 3.500.000
Biaya lain-lain Rp 8.500.000
i Laba ditahan Rp 5.000.000
Beban administrasi dan umum Rp 5.000.000

No Jurnal Debit Kredit


j Biaya kerugian barang(termasuk biaya Rp 50.000.000
xtraordinary)
Persediaan barang Rp 50.000.000
k Piutang karyawan(termasuk dalam Rp 100.000.000
other accounts receivables)
Piutang usaha Rp 100.000.000
Piutang usaha Rp 3.000.000.000
Utang Usaha Rp 3.000.000.000

Você também pode gostar