Você está na página 1de 3

Sesungguhnya, rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia

ialah Baitullah di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua
manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (diantaranya) Maqam Ibrahim.
Barangsiapa memasukinya menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah. Yaitu, (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), sesungguhnya Allah Maha Kaya
dari semesta alam.
(QS. Ali Imran [3]: 96-97)

Disebutkan dalam kitab Arais al-Majilis karya Al-Tsaibi, Allah mewahyukan kepada Adam:
Aku memiliki tanah haram (terhormat) dalam posisi sejajar dengan singgasana-Ku (Arasy).
Karena itu, datanglah ke sana dan berkelilinglah (Thawaf) sebagaimana dikelilinginya
singgasana-Ku. Shalatlah di sana sebagaimana dilaksanakan shalat di sisi singgasana-Ku. Di
sanalah Aku memperkenankan doamu.

Kaum tsamud

Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanah yang datar dan kamu pahat gunung-
gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah
kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (QS. Al-Araaf [7]: 74)

Piramida

Dan berkata Firaun: Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku.
Maka bakarlah hai haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang
tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan Sesungguhnya aku benar-benar yakin
bahwa Dia Termasuk orang-orang pendusta. (QS. Al-Qashash: 38)
Hadist
~
BERLOMBA-LOMBA MENINGGIKAN BANGUNAN
Dijelaskan dalam ash-Shahiihain dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Jibril Alaihissallam ketika ia bertanya tentang
waktu terjadinya Kiamat:

.....(:.).....
Akan tetapi aku akan menyebutkan kepadamu tanda-tandanya (lalu beliau menyebutkan, di
antaranya:) jika para pengembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan, maka
itulah diantara tanda-tandanya.[1]

Sementara dalam riwayat Muslim diungkapkan:

. . . . . . .

Dan engkau menyaksikan orang yang tidak memakai sandal, telanjang lagi miskin yang
mengembala domba, berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi. [2]

Dan dijelaskan dalam riwayat Imam Ahmad dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, beliau
berkata:

..
:. . . . . .

Wahai Rasulullah, dan siapakah para pengembala, orang yang tidak memakai sandal, dalam
keadaan lapar dan yang miskin itu? Beliau menjawab, Orang Arab. [3]
Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

. . . ....
.
Tidak akan datang hari Kiamat hingga manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan.
[4]

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, Makna berlomba-lomba meninggikan bangunan


adalah setiap orang yang membangun rumah ingin jika rumahnya itu lebih tinggi daripada
yang lainnya. Mungkin pula maknanya adalah berbangga-bangga dengan memperhias dan
memperindahnya, atau makna yang lebih umum dari itu. Hal itu telah banyak ditemukan
bahkan bertambah banyak.[5]

. . .. . . . . .
. . . ..

. .
Abu Hurairah berkata; kami berkata; "Wahai Rasulullah ceritakan kepada kami tentang
surga bagaimana bangunannya?" Beliau bersabda: "Bangunannya adalah tembok emas dan
tembok perak, adukan semennya adalah minyak misik adzfar, kerikilnya adalah intan dan
permata, lalu debunya adalah za'faron, barangsiapa masuk ke dalamnya maka dia akan
merasa nikmat dan tidak ada rasa sengsara di dalamnya, ia kekal di dalamnya dan tidak
mati, pakaiannya tidak lusuh dan masa mudanya tak akan pernah hilang.









Orang mukmin bagi mukmin lainnya seperti bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian
yang lain. (HR Abu Yala, Ahmad, Bukhari, Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Hibban, Muslim,
Nasai, Thabrani, Tirmidzi dan Qudhai )

Você também pode gostar