Você está na página 1de 1

PRODUKSI BERSIH (Clean Production) BIODIESEL DARI LIMBAH BIJI

PEPAYA (Carica papaya) MENGGUNAKAN TEKNOLOGI MICROWAVE


ASSISTED FLOW SYSTEM DENGAN KATALIS HETEROGEN KULIT TELUR
SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DALAM UPAYA MENUJU JAWA
TENGAH MANDIRI SUMBER ENERGI TERBARUKAN
1
Medika Kristina Sihombing, 2Badar Ilham Anggawijaya

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro


Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax: (024)7460058

1
medikasihombing@che.undip.ac.id

Abstrak

Data dari Departemen ESDM menunjukkan bahwa dengan persediaan minyak mentah di Indonesia yaitu sekitar 9
milyar barrel dan dengan laju produksi rata-rata 500 juta barrel per tahun, persediaan tersebut akan habis dalam 18
tahun. Dari fakta tersebut perlu adanya bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan BBM konvensional, salah
satunya biodiesel. Pembuatan biodiesel di Indonesia hingga saat ini masih menggunakan minyak dari kelapa sawit atau
minyak dari buah jarak. Penggunaan minyak kelapa sawit akan selalu bertentangan dengan ketahanan pangan nasional,
dan perlu adanya eksplorasi potensi hayati di Indonesia untuk dijadikan bahan baku biodiesel. Salah satu sumber bahan
baku biodiesel adalah biji pepaya. Biji pepaya sampai saat ini belum dimanfaatkan menjadi produk lain, dan biji pepaya
mengandung minyak sebesar 30% (Elvianto, 2013) sehingga berpotensi untuk dikonversi menjadi biodiesel.
Perkembangan terbaru proses produksi biodiesel yaitu menggunakan metode transesterifikasi dengan radiasi gelombang
mikro (microwave) sebagai sumber energi. Radiasi gelombang mikro dipilih karena lebih efisien dalam penggunaan
energi, proses lebih cepat dan berlangsung secara kontinyu. Terdapat tiga tahap dalam produksi biodiesel dari biji
pepaya, yaitu ekstraksi minyak biji pepaya dengan mekanik menggunakan expeller atau hydraulic press yang kemudian
diikuti oleh ekstraksi dengan n-heksana, transesterifikasi dengan radiasi gelombang mikro, pemisahan dan pencucian
biodiesel. Ampas biji pepaya hasil ekstraksi mengandung fenol sehingga dapat dimanfaatkan sebagai zat antiseptik.
Lebih lanjut prospek dan tantangan aplikasinya di Indonesia akan dievaluasi. Pada proses Transesterifikasi katalis yang
menghasilkan produk melimpah dan kualitas yang baik adalah menggunakan katalis heterogen, salah satu bahan
dasarnya adalah kulit telur. Kulit telur ayam beratnya sekitar 10% dari total massanya (sekitar 60 g). Komposisi
dari kulit telur yang terbesar adalah CaCO3, sehingga memungkinkan sebagai katalis heterogen. Gagasan ini
diharapkan dapat membuat Jawa Tengah ikut berkontribusi dalam upaya pemerintah menargetkan produksi biodiesel
mencapai lebih dari 5% total konsumsi energi nasional di tahun 2025 sesuai PP No. 5 tahun 2006. Sehingga Indonesia
menjadi negara yang mandiri akan sumber energi terbarukan.

Keyword : Bodisel, Biji Pepaya, Katalis heterogen, Microwave

Você também pode gostar