Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
II-1
II-2
Sumber : www.google.com
Diakses : 26-12-2016
Morfologi
Bentang alam Kabupaten Garut Bagian Utara terdiri dari atas dua
aransemen bentang alam, yaitu: (1) dataran dan cekungan antar gunung berbentuk
tapal kuda membuka ke arah utara, (2) rangkaian-rangkaian gunung api aktif yang
mengelilingi dataran dan cekungan antar gunung, seperti komplek G. Guntur - G.
Haruman - G. Kamojang di sebelah barat, G. Papandayan - G. Cikuray di sebelah
selatan tenggara, dan G. Cikuray - G. Talagabodas - G. Galunggung di sebelah
timur. Bentang alam di sebelah Selatan terdiri dari dataran dan hamparan pesisir
pantai dengan garis pantai sepanjang 80 km.
Evolusi bentang alam Kabupaten Garut khususnya Garut Utara dapat
dijelaskan melalui 2 (dua) pendekatan hipotesis, yaitu:
Klimatologi
Selama musim hujan, secara tetap bertiup angin dari Barat Laut yang
membawa udara basah dari Laut Cina Selatan dan bagian barat Laut Jawa. Pada
musim kemarau, bertiup angin kering bertemperatur relatif tinggi dari arah
Australia yang terletak di tenggara.
Hidrologi
Berdasarkan arah alirannya, sungai-sungai di wilayah Kabupaten Garut
dibagi menjadi dua daerah aliran sungai (DAS) yaitu Daerah Aliran Utara yang
bermuara di Laut Jawa dan Daerah Aliran Selatan yang bermuara di Samudera
Indonesia. Daerah aliran selatan pada umumnya relatif pendek, sempit dan
berlembah-lembah dibandingkan dengan daerah aliran utara. Daerah aliran utara
merupakan DAS Cimanuk Bagian Utara, sedangkan daerah aliran selatan
merupakan DAS Cikaengan dan Sungai Cilaki. Wilayah Kabupaten Garut terdapat
33 dan 101 anak sungai buah sungai dengan anak sungainya dengan panjang
seluruhnya 1.403,35 Km; dimana sepanjang 92 Km diantaranya merupakan
panjang aliran Sungai Cimanuk dengan 58 buah anak sungainya. Berdasarkan
interpretasi citra landsat Zona Bandung, nampak bahwa pola aliran sungai yang
berkembang di wilayah dataran antar gunung Garut Utara menunjukkan karakter
mendaun, dengan arah aliran utama berupa Sungai Cimanuk menuju ke utara.
Aliran Sungai Cimanuk dipasok oleh cabang-cabang anak sungai yang berasal
dari lereng pegunungan yang mengelilinginya. Secara individual, cabang-cabang
anak sungai tersebut merupakan sungai-sungai muda yang membentuk pola
pengaliran sub-paralel, yang bertindak sebagai subsistem dari DAS Cimanuk.
2.1.1 Kependudukan
Kependudukan merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan
dalam proses perkembangan kota, dimana penduduk dengan segala aktivitasnya
Berdasarkan Tabel 2.1 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk dari tahun
2006-2015 pada suatu wilayah berkisar antara 300.000 s/d 500.000 jiwa, hal
tersebut menunjukan bahwa wilayah perencanaan sistem penyediaan air minum
termasuk kategori kota sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2
berikut ini.
2.1.2.1 Pemukiman
Pemukiman merupakan prasarana hunian yang diperlukan
penduduk sebagai tempat tinggal. Perkembangan perumahan senantiasa
sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dengan berbagai
aktivitasnya. Pada wilayah perencanaan terdapat tiga jenis pemukiman
berdasarkan kondisi fisiknya yaitu :
A. Rumah Permanen
Rumah dengan dinding berupa konstruksi pasangan batu bata secara
keseluruhan.
B. Rumah Semi Permanen
Rumah dengan konstruksi pasangan batu bata yang dipadukan dengan
bilik atau papan.
C. Rumah Non Permanen
Rumah dengan dinding yang terbuat dari bilik atau papan secara
keseluruhan.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.3 Jenis Pemukiman Penduduk Tahun 2016
Jenis Rumah Persentase (%)
Permanen 75
Semi Permanen 15
Non Permanen 10
Sumber : Lembar Tugas Penyediaan Air Minum 2016
Dari tabel 2.3 dapat diketahui bahwa 75% penduduk pada wilayah
perencanaan sudah memiliki rumah permanen, 15% yang memiliki rumah
semi permanen dan hanya 10% yang memiliki rumzh non permanen.
Dengan demikian wilayah perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum
tersebut dapat digolongkan sebagai daerah maju.
2.1.2.2 Pendidikan
2.1.2.3 Peribadatan
Fasilitas peribadatan yang terdapat pada wilayah perencanaan
terdiri dari Masjid, Surau/Langgar, Gereja Katolik, Gereja Protestan,
Vihara dan Pura. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
2.1.2.4 Kesehatan
Pada wilayah perencanaan terdapat beberapa fasilitas kesehatan
yang merupakan pelayanan medis bagi masyarakat dimana sarana-sarana
kesehatan yang ada antara lain : Rumah sakit dan Puskesmas. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini
2.1.2.5 Perindustrian
Perindustrian yang terdapat pada wilayah perencanaan sejumlah 70
unit :
Dimana :
Pn = Jumlah Penduduk n pada tahun mendatang
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
X = Selang waktu (tahun dari tahun n tahun terakhir)
t = Interval waktu tahun data (n-1)
Contoh Perhitungan :
Ka = (P2012 P2003) / (n-1)
Ka = (449.480 375.552) / (10-1)
Ka = 8.214 jiwa
Rumus Uji Korelasi :
Xi . Yi
n
Xi
r = Yi
Xi
Xi
Yi
Yi
n
n
Dimana :
Pn = Jumlah Penduduk pada Tahun n tahun mendatang
Po = Jumlah Penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
n = Jumlah tahun proyeksi
r = Ratio kenaikan penduduk rata-rata per tahun
t = Interval waktu tahun data (n-1)
Contoh perhitungan :
Pt
r = [ Po ]^1/9-1
P 2015
= [ P 2006 ]^1/9-1
436.280
= [ 325.488 ]^1/9-1
= 0,033
Xi
Xi
lnYi
lnYi
n
n
Sd = r =
(YiYn)
n2
r = 442.308.601
102
r = 7.435,63
Xi
Xi
n
a0 = y a1.x
dimana :
y = rata-rata y
x = rata-rata x
n = jumlah data
kesalahan (eror) adalah perbandingan antara data sebenarnya dan data di
garis regresi yang dihasilkan.
Sr = ( y 1a 1a 0x 1)
t =1
Dimana :
Sr = Jumlah eror / kesalahan total
St = ( y 1 )
t=0
Sy = St
n1
Koefisien determinasi :
StSr
r = St
koefisien korelasinya :
r= St Sr
St
Jumlah
Tahun
Penduduk
2006 325.488
2007 336.474
2008 341.120
2009 349.116
2010 355.222
Anggi Gunawan/143050037/Penyediaan Air Minum/2016-2017/Anna Ayudina
II-21
2011 376.280
2012 382.199
2013 391.120
2014 418.117
2015 436.280
2016 450.677
2017 465.550
2018 480.913
2019 496.783
2020 513.177
2021 530.112
2022 547.605
2023 565.676
2024 584.343
2025 603.627
2026 623.546
2027 644.124
2028 665.380
2029 687.337
2030 710.019
2031 733.450
2032 757.654
2033 782.656
2034 808.484
2035 835.164
Sumber : Hasil Perhitungan
Metode Geometrik
900,000
800,000
700,000 Linear () Linear () Linear ()
600,000
500,000
Penduduk 400,000
300,000
200,000
Linear ()
100,000 Linear () Linear ()
0
2015 2020 2025 2030 2035 2040
Tahun
Contoh perhitungan :
Kebutuhan air 2020 = (Jmh Penduduk 2020*% rumah*% pelayanan* std keb.air)
86400 dtk
= (513.177*15%*65%*70 l/org/hr)/86400
= 40,54 l/dt
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan air untuk rumah semi
permanen dari tahun ke tahunnya semakin meningkat karena jumlah penduduk di
kota ini pun semakin meningkat begitu juga dengan persen pelayanannya.
Persentase rumah semi permanen setiap 5 tahunnya meningkat 1%, persentasi
jumlah rumah semi permanent yang semakin meningkat ini menunjukkan bahwa
perekonomian di kota ini yang semakin maju.
Kebutuhan air 2020 = (Jmh Penduduk 2020*% rumah*% pelayanan* std keb.air)
86400 dtk
= (513.177*10%*65%*50 l/org/hr)/86400
= 19,30 l/dtk
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan air untuk rumah non
permanent dari tahun ke tahunnya semakin menurun karena jumlah penduduk di
kota ini pun semakin meningkat begitu juga dengan persen pelayanannya.
Persentase rumah non permanent setiap 5 tahunnya menurun 2%.
Dari tabel dapat dilihat bahwa kebutuhan air oleh masyarakat dengan
tingkat ekonomi yang tingi akan lebih besar daripada masyarakat dengan ekonomi
rendah. Ini terlihat dari rumah permanen memerlukan kebutuhan yang lebih besar
dibandingkan dengan rumah semi permanen dan rumah non permanen.
Contoh Perhitungan:
Persentase Siswa TK = ( Jmlh Siswa/Jmlh Penduduk 2015) * 100%
= (3237 org/436.280org)*100%
= 0,74 %
Dari tabel di atas dapat dilihat kebutuhan air bersih untuk setiap 5
tahunnya terus meningkat, ini disebabkan karena jumlah siswa yang terus
meningkat setiap 5 tahunnya dan persen pelayanan yang juga meningkat 10%
setiap 5 tahunnya. Standar kebutuhan air bersih untuk sarana pendidikan adalah
10 L/siswa/hari ( Dirjen Cipta Karya,PU,1998 ).
Contoh Perhitungan :
Layanan 2015 = Jmlh Penduduk 2015 / Jmlh Sarana 2015
= 436.280 / 391
= 1116 jiwa/unit
Contoh Perhitungan :
Kebutuhan Air Bersih Sarana Peribadatan:
Keb. Air Masjid 2020 = (Jmlh sarana 2015*Std Keb. Air*% Pelayanan)/86400
= (391*800*65%)/86400
= 2,62 l/dtk
Dari tabel di atas dapat dilihat, kebutuhan air bersih setiap 5 tahunnya
terus bertambah, dengan semakin bertambahnya fasilitas peribadatan di Kota
Bengkulu dan jumlah penduduk yang terus meningkat.
Contoh perhitungan:
JumlahTemp atTidur % Pelayanan StdKebutuhanAir
KebutuhanAir 2018
86400
= 1,32 l/detik
Contoh Perhitungan:
Proyeksi 2020 = (Jmlh Ha/Jmlh Penduduk 2015)*Jmlh Penduduk 2020
= (350/436.280) * 513.177
= 412 Ha
Contoh Perhitungan :
JumlahSara na 2015
proyeksikoperasi 2020 Jumlahpenduduk 2020
Jumlahpenduduk 2015
Contoh Perhitungan :
JumlahUnit
proyeksiHo tel 2020 JumlahPenduduk 2020
JumlahPenduduk 2015
= (310/436.280) * 513.177
= 365 unit
Kebutuhan air minum untuk fasilitas perdagangan dan jasa ini yaitu
terminal, pasar (Ha), pertokoan, dan bioskop diasumsikan berdasarkan standar
kebutuhan air minum yang telah ditetapkan sebelumnya, sedangkan fasilitas hotel
dan restouran dihitung berdasarkan jumlah tempat tidur dan jumlah tempat duduk.
Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Contoh Perhitungan :
365unit 65% 150l / unit / hr
86400
= = 0,41 l/dtk
Dari Tabel di atas dapat dilihat, kebutuhan air bersih fasilitas perdagangan
dan jasa setiap 5 tahunnya bertambah sesuai dengan bertambahnya fasilitas yang
ada di Kota Garut, jumlah penduduk dan persentase pelayanan yang terus
meningkat.
Dari tabel di atas dapat dilihat, kebutuhan air bersih non domestik setiap 5
tahunnya meningkat. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya jumlah
penduduk, fasilitas yang disediakan dan persentase pelayanan di Kota Garut.
Total keb.air 2020 = sub.total keb.air 2020 + keb.air untuk hidran 2020 +
kehilangan air 2020
= 506,83 l/dtk + 50,68 l/dtk + 152,05 l/dtk
= 709,56 l/dtk
Tabel 2.46 Total Kebutuhan Air Bersih Domestik dan Non Domestik
Kebutuhan Air Bersih (l/dtk)
Fasilitas
2020 2025 2030 2035
Domestik 494,17 676,98 910,86 1208,47
Non
12,66 17,18 22,90 30,11
Domestik
Sub Total 506,83 694,17 933,77 1238,59
Hidran 50,68 69,42 93,38 123,86
Kehilangan
152,05 208,25 280,13 371,58
Air
1307,2
Total 709,56 971,83 1734,03
7
Sumber: Hasil Perhitungan