Você está na página 1de 18

ANGGARAN DASAR

PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
(PMK FISIPOL UGM)

Mukadimah

Berawal dari usaha untuk menyatukan, mengakomodir, dan memberikan ruang


berekspresi bagi seluruh mahasiswa tingkat sarjana yang beragama Kristen di kampus
FISIPOL UGM (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada). Maka
dirasa perlu untuk mendirikan sebuah organisasi yang mampu mewujudkan usaha-usaha
tersebut.

Pada hari Rabu tanggal 23 september 1981, akhirnya usaha tersebut diwujudkan
dalam bentuk pendirian organisasi dengan nama Persekutuan Mahasiswa Kristen Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, yang disingkat PMK FISIPOL UGM.

Sebagai sarana pemersatu dan pengakomodir setiap kegiatan bagi seluruh mahasiswa
tingkat sarjana yang beragama Kristen di kampus FISIPOL UGM, PMK FISIPOL UGM
merupakan organisasi yang berpedoman pada asas-asas agama Kristen yang tertuang pada
kitab suci Alkitab, Pancasila, dan UUD 1945. Serta berlandaskan pada asas-asas kebebasan
bertanggung-jawab, terbuka, kasih, dan sadar akan realitas.

Berpedoman dan berlandaskan pada nilai-nilai dan asas-asas diatas, maka PMK
FISIPOL UGM merupakan organisasi yang mengamalkan ajaran-ajaran agama Kristen,
menjadi alat pemersatu, menjadi wadah berkegiatan, mampu menjamin segala bentuk
kebebasan berkspresi dan mampu menjadi representasi seluruh mahasiswa tingkat sarjana
yang beragama Kristen di kampus FISIPOL UGM. Juga menjadi organisasi yang bersifat
terbuka, kekeluargaan, dialogis, sadar akan realitas (kritis), bebas dari segala bentuk politik
praktis.

Secara posisi, PMK FISIPOL berada pada kedudukan yang independen. Terbebas dari
segala bentuk dominasi dan kontrol dari organisasi lainnya. Meskipun begitu, PMK FISIPOL
UGM tetap mengakui keberadaanya berada dibawah izin dari pihak Rektorat UGM, dan
Dekanat FISIPOL UGM.
Berdasarkan hal-hal diatas maka disusunlah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
sebagai berikut:

BAB I
(NAMA, LAMBANG, WAKTU, TEMPAT, DAN KEDUDUKAN)

Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Persekutuan Mahasiswa Kristen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada, disingkat menjadi PMK FISIPOL UGM

Pasal 2
Lambang

PMK FISIPOL UGM memiliki lambang dengan unsur dan penjelasan sebagai berikut:

1. Warna dasar, Merah: menunjukan identitas dalam konteks sosial dan politik, juga
pembelaan dan kepedulian PMK FISIPOL UGM terhadap orang-orang yang
membutuhkan
2. Bingkai Segitiga: merupakan perwujudan trinitas suci agama Kristen, Bapa, Putra,
dan Roh Kudus yang menjadi bingkai dalam segala aktifitas organisasi
3. Salib: merupakan identitas umat Kristiani
4. Burung merpati: penggambaran pelayanan PMK FISIPOL UGM yang penuh kasih
dan secara tulus
5. Tulisan PMK FISIPOL UGM: menunjukan nama dan kedudukan organisasi

Pasal 3
Waktu
PMK FISIPOL UGM didirikan pada 23 September 1981 di Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada untuk jangka waktu yang tidak terbatas

Pasal 4
Tempat
PMK FISIPOL UGM bertempat di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Gadjah Mada di jalan Sosio Yustisia No. 1 Bulaksumur, Yogyakarta
Pasal 5
Kedudukan

1. PMK FISIPOL UGM berkedudukan secara independen. Namun secara izin, tetap berada
dibawah peninjauan pihak Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan pihak
Rektorat Universitas Gadjah Mada

2. PMK FISIPOL UGM setara dengan organisasi lainnya dalam Keluarga Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

3. PMK FISIPOL UGM setara dengan PMK/KMKK fakultas lain bersama dan dalam Unit
Kerohanian Kristen Universitas Gadjah Mada.

BAB II
(ASAS, STATUS, SIFAT)

Pasal 6
Asas
PMK FISIPOL UGM berasaskan pada Alkitab, Pancasila, bebas bertanggung-jawab, terbuka,
kasih, dan sadar realitas

Pasal 7
Status
PMK FISIPOL UGM berstatus sebagai representasi dari keseluruhan mahasiswa tingkat
sarjana yang beragama Kristen di lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Gadjah Mada

Pasal 8
Sifat

1. PMK FISIPOL UGM bersifat terbuka, yang artinya bahwa PMK FISIPOL UGM menerima
setiap bentuk ide dan pemikiran baik dari dalam maupun dari luar, menerima setiap orang
yang ingin bergabung dan berpartisipasi, terbuka secara keuangan. PMK FISIPOL juga
terbuka dalam setiap agenda dan partisipasi bersama dengan organisasi lain di tingkat
fakultas, universitas, maupun yang diluar itu. Baik dengan cara menginisiasi maupun
menerima setiap agenda bersama.
2. PMK FISIPOL UGM bersifat kekeluargaan, yang artinya dalam berinteraksi, setiap
anggotanya bersifat luwes, tidak kaku, dan penuh kasih.
3. PMK FISIPOL UGM bersifat dialogis, yang artinya dalam setiap menyelesaikan
permasalahan, pembentukan dan pengambilan kebijakan, pembentukan dan perealisasian
program kerja didiskusikan secara berasama-sama.
4. PMK FISIPOL UGM bersifat sadar realitas, yang artinya bahwa PMK FISIPOL UGM
merespon setiap dinamika dari berbagai macam isu dan wacana yang berada disekitar.
5. PMK FISIPOL UGM bersifat bebas dari berbagai bentuk praktek politik praktis, yang artinya
PMK FISIPOL UGM bukan merupakan tempat untuk mendukung sebuah partai apapun dan
bukan tempat berkampanye.
6. PMK FISIPOL UGM bersifat independen, yang artinya bahwa dalam pelaksanaan setiap
agenda dan kegiatan, PMK FISIPOL UGM berhak melakukannya secara bebas tanpa ada
campur tangan dari pihak lain.

BAB III
(KEDAULATAN)
Pasal 9
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi organisasi dimiliki oleh seluruh pengurus PMK FISIPOL UGM yang
dilangsungkan lewat berbagai agenda rapat dan forum yang tercipta baik secara sengaja
maupun tidak

BAB IV
(TUJUAN DAN FUNGSI)
Pasal 10
Tujuan
PMK FISIPOL UGM memiliki tujuan untuk mengusahakan seluruh anggotanya sebagai
mahasiswa yang memiliki:
Visi:
1. Perbaikan hubungan vertikal (manusia dengan Tuhan) dan hubungan horisontal (manusia
dengan manusia)

Misi

2. Mampu mengemban tiga tugas gereja: Koinonia, Marturia, dan Diakonia


3. Beridentitas dalam konteks sosial dan politik,
4. Memiliki loyalitas dan integritas,
5. Berwawasan luas dan berpandangan terbuka.
Pasal 11
Fungsi
1. PMK FISIPOL UGM berfungsi sebagai alat pemersatu bagi seluruh mahasiswa tingkat
sarjana yang beragama Kristen di kampus FISIPOL UGM dengan cara kekeluargaan
2. PMK FISIOL UGM berfungsi sebagai pemberi wadah berkegiatan bagi setiap mahasiswa
tingkat sarjana yang beragama Kristen di kampus FISIPOL UGM
3. PMK FISIPOL UGM berfungsi sebagai penjamin dan penyedia tempat bagi kebebasan
berekspresi setiap mahasiswa tingkat sarjana yang beragama Kristen di kampus FISIPOL
UGM
4. PMK FISIPOL UGM berfungsi sebagai mitra atau rekan berkegiatan bagi oraganisasi lainnya
BAB V
(KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN)
Pasal 12
Keanggotaan
Anggota dari PMK FISIPOL UGM adalah mahasiswa tingkat sarjana yang beragama Kristen
di kampus FISIPOL UGM
Pasal 13
Kepengurusan
Pengurus PMK FISIPOL UGM merupakan mahasiswa tingkat sarjana yang beragama Kristen
di kampus FISIPOL UGM yang secara resmi menyatakan ataupun diminta menjadi pengurus

BAB VI
(KELEMBAGAAN, STRUKTUR KEDUDUKAN, DAN PERIODE
KEPENGURUSAN)

Pasal 14
Kelembagaan
Secara kelembagaan, PMK FISIPOL UGM bukan dipimpin, namun dikoordinasi secara
bersama dengan seluruh anggota

Pasal 15
Struktur Kedudukan
Secara struktur, semua divisi dan anggota di PMK FISIPOL UGM berkedudukan setara

Pasal 16
Periode Kepengurusan
Seluruh pengurus PMK FISIPOL UGM memiliki jangka waktu satu tahun dalam satu periode
kepengurusannya
BAB VII
(MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMBENTUKAN
KEBIJAKAN)
Pasal 17
Mekanisme Pengambilan Keputusan Dan Pembentukan Kebijakan
Dalam setiap pengambilan keputusan dan pembentukan kebijakan apapun, PMK FISIPOL
UGM menggunakan mekanisme rapat bersama secara keseluruhan atau hanya bersama
dengan divisi atau anggota yang bersangkutan

BAB VIII
(PENGADAAN REGENERASI, SISTEM PEMILIHAN DAN PEREKRUTAN
PENGURUS)
Pasal 18
Pengadaan Regenerasi
Pengadaan regenerasi kepengurusan dapat dilakukan secara kondisional. Kurang lebih
dilaksanakan pada pertengahan semester ganjil, atau akhir tahun kalender masehi. Dapat
dilaksanakan bersamaan dengan acara atau agenda organisasi. Maupun secara khusus dan
terpisah.

Pasal 19
Pemilihan Ketua
Pemilihan ketua PMK FISIPOL UGM dilakasanakan oleh divisi BPH (Badan Pegurus
Harian), dengan syarat dan meknisme sebagai berikut:

Syarat:

1. Bersedia tanpa paksaan


2. Merupakan orang yang terpilih dalam jejak pendapat
3. Berasal dari angkatan tahun ketiga

Mekanisme:

1. Mengadakan jejak pendapat keseluruh pengurus terkait dengan bakal calon ketua dan
skema pemilihan
2. Mengumpulkan keseluruhan hasil jejak pendapat
3. Melobi keseluruhan orang yang terpilih namanya dalam jejak pendapat
4. Jika tidak ada yang bersedia, atau hanya ada 1 orang saja yang bersedia, BPH
diperbolehkan untuk menunjuk minimal 1 orang lagi untuk maju dalam pemilihan
calon ketua
5. Jika sudah didapati minimal 2 orang calon, BPH dapat melaksanakan pertemuan
pembentukan divisi baru untuk periode kepengurusan mendatang, lalu kemudian
disusul dengan pemilihan calon ketua.
6. Pemilihan ketua dapat dilaksanakan dengan skema perlombaan suara (voting) maupun
musyawarah (disesuaikan dengan hasil jejak pendapat)
Pasal 20
Kepemilikan Hak memilih
Kepemilikan hak untuk memilih calon ketua diprioritaskan pada angkatan yang bakal
menjadi pengurus pada periode mendatang.

Pasal 21
Perekrutan pengurus baru

Perekrutan pengurus baru dilakukan bersamaan dengan pemilihan ketua baru. Dilaksanakan
dengan mekanisme setiap orang berhak memilih dua divisi yang ingin diikutinya pada
periode kepengurusan mendatang.

BAB IX
(PEMBENTUKAN DAN PEMBAGIAN-PENEMPATAN PENGURUS DIVISI
PERIODE BARU)

Pasal 22
Pembentukan Divisi Periode Baru
Pembentukan divisi baru untuk periode kepengurusan mendatang, ditetapkan dan ditentukan
secara bersama oleh keseluruhan calon ketua yang akan maju dalam pemilihan. Dengan
alasan, kebutuhan divisi pada periode mendatang merupakan gagasan, pandangan, dan ide
bersama dari pada calon ketua, agar lebih bisa menyesuaikan dengan kebutuhan
kepengurusan baru

Pasal 23
Pembagian-Penempatan Pengurus Divisi Periode Baru

Pembagian dan penempatan pengurus baru kedalam setiap divisi, diserahkan seluruhnya pada
ketua terpilih.
BAB X
(PEMBIMBING)

Pasal 24
Pembimbing

Pembimbing adalah orang yang ditunjuk dan diangkat oleh fakultas ilmu sosial dan
ilmu politik UGM sebagai pembimbing organisasional PMK FISIPOL UGM

BAB XI

(PERUBAHAN ANGGARAN DASAR)

Pasal 25

Perubahan Anggaran Dasar

Anggaran dasar ini dapat diubah dengan berdasarkan usulan pengurus maupun pengawas,
yang kemudian diterima dan disahkan Rapat Pengurus.

BAB XII

(KETENTUAN TAMBAHAN DAN PENUTUP)

Pasal 26

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
2. Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
(PMK FISIPOL UGM)

BAB I
(KEANGGOTAAN)
Pasal 1
Keanggotaan
Anggota dari PMK FISIPOL UGM adalah mahasiswa tingkat sarjana yang beragama Kristen
di kampus FISIPOL UGM yang berasal dari keseluruhan angkatan.
Pasal 2
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Hak: mendapat pelayanan sesuai dengan visi dan misi PMK Fisipol UGM
2. Kewajiban: berperan aktif dalam semua kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan
program kerja PMK Fisipol UGM

BAB II
(KEPENGURUSAN)
Pasal 3
Kepengurusan
Pengurus PMK FISIPOL UGM merupakan mahasiswa tingkat sarjana yang beragama kristen
di kampus FISIPOL UGM yang secara resmi menyatakan ataupun diminta menjadi pengurus.
Yang bersedia untuk menjalankan kegiatan organisasi dalam suatu periode tertentu. Berasal
dari tiga angkatan termuda.

Pasal 4
Pembentukan Divisi dalam Kepengurusan

Keseluruhan divisi dapat dibentuk, diadakan, dan ditentukan secara terbuka dan bebas sesuai
dengan kebutuhan, pandangan, gagasan, dan ide calon ketua.
Pasal 5
Masa Kepengurusan

Berakhirnya masa kepengurusan jika:


1. Merupakan mahasiswa angkatan tahun keempat di FISIPOL UGM.
2. Dinyatakan lulus dari FISIPOL UGM.
3. Berhenti sebagai mahasiswa FISIPOL UGM.
4. Mengundurkan diri.
5. Meninggal dunia.
Pasal 6
Wewenang pengurus

1. Memimpin dan mewakili kepentingan anggota yang berhubungan dengan pelaksanaan


agenda kegiatan PMK FISIPOL UGM.
2. Menentukan keseluruhan agenda kegiatan PMK FISIPOL UGM secara mandiri.

Pasal 7

Tanggung Jawab dan Tugas Pengurus

1. Melaksanakan rapat secara bersama sesuai kebutuhan agenda kegiatan yang


direncanakan
2. Menyelenggarakan evaluasi pelaksanaan program.
3. Membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program kepada Wakil Dekan
bidang Kemahasiswaan
4. Menunjuk perwakilan 1 orang pengurus untuk menjadi wakil PMK Fisipol UGM di
Majelis Mahasiswa Fisipol UGM

Pasal 8
Mekanisme Pengunduran Diri Pengurus
Setiap pengurus memiliki hak untuk mengundurkan diri. Pengunduran diri dianggap
sah apabila dilaksanakan dengan mekanisme:
1. Melapor pada Badan Pengurus Harian
2. Pembacaan alasan pengunduran diri didepan seluruh anggota yang hadir di rapat
PMK Fisipol UGM
3. Diterima pengundurannya dirinya oleh peserta rapat
BAB III
(KEUANGAN)
Pasal 8

Sumber keuangan PMK Fisipol UGM berasal dari


1. Dana matriks FISIPOL UGM.
2. Sisa uang kas pada satu periode sebelumnya.
3. Usaha sendiri.
4. Iuran anggota dan lainnya yang tidak mengikat.
5. Donatur.

BAB IV
(PENYELENGGARAAN AGENDA KEGIATAN)
Pasal 9
Penyelenggaraan agenda dan kegiatan PMK FISIPOL UGM, baik agenda divisi maupun non-
divisi, diserahkan keseluruhannya pada wewenang dari keseluruhan pengurus aktif

BAB V

(PEMBUBARAN ORGANISASI)

Pasal 10

Syarat Pembubaran

Pembubaran organisasi PMK Fisipol UGM dapat dinyatakan secara resmi, jika terjadi:

1. Kesepakatan bersama seluruh anggota dan pembimbing untuk membubarkan/menon-


aktifkan seluruh kegiatan PMK Fisipol UGM dengan alasan yang jelas.
2. Pencabutan izin dan SK (Surat Kerja) berkegiatan oleh Dekanat maupun Rektorat.

Pasal 11

Mekanisme Pembubaran

Pembubaran organisasi PMK Fisipol UGM dapat dilakukan dengan mekanisme Rapat Besar
seluruh anggota dan pembimbing.
BAB VI

(KETENTUAN TAMBAHAN DAN PENUTUP)

Pasal 12

Segala ketentuan yang belum terdapat dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
kemudian didalam klausul.

Pasal 13

Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan dalam Rapat Pengurus PMK Fisipol UGM di
Yogyakarta pada tanggal ............... 2014, dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Yogyakarta, .................... 2014

Ketua Sekretaris

Hartmantyo Pradigto Utomo Shinta Debora Pakpahan

Menyetujui,

Dosen Pembimbing PMK Fisipol UGM

Krisdyatmiko, S.Sos, M.Si


Asas-Asas Pemikiran & Sikap Dasar Persekutuan Mahasiswa Kristen
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Gadjah Mada:


Sebuah Proyeksi, Konstruksi, dan Trayektori Identitas

Sebuah organisasi dirasa perlu membutuhkan asas-asas pemikiran dan sikap


dasarnya. Hal tersebut bertujuan agar sebuah organisasi mampu menciptakan dan
mempertahankan aspek utamanya, yaitu identitas. Sebuah organisasi lahir dan
berkembang tentu saja didasari oleh semangat dan identitas yang berbeda satu sama
lain. Secara langsung, asas-asas pemikiran dan sikap dasar akan menjadi arah dan
haluan yang jelas dalam perkembangan organisasi (pembentuk identitas).
Identitas pulalah yang membuat sebuah organisasi tetap mampu menjaga
eksistensinya ditengah-tengah pergulatan berbagai macam aliran organisasi yang
hadir didunia universitas. Dikarenakan, dengan adanya identitas, setidaknya sebuah
organisasi mampu menunjukan garis besar dari tujuan dan agenda organisasi tersebut.
Dengan begitu, seseorang akan mampu memilah dan memilih organisasi mana dan
seperti apa yang ingin diikutinya. Sehingga, dengan berbagai pilahan dan pilihan
tersebut, sebuah organisasi akan memiliki basis anggotanya tersendiri.
Dengan adanya identitas, setidaknya organisasi akan memiliki indikator untuk
menggambarkan kualitasnya sendiri. Hal itu berguna dalam melakukan autokritik (
sebuah kritik kedalam diri organisasi sendiri, yang dilakukan oleh anggota
organisasi tersebut semacam evaluasi), yang berguna untuk perkembangan
organisasi pada kedepannya.
Untuk itu, dalam tujuan menciptakan identitas, PMK Fisipol UGM
membutuhkan asas-asas pemikiran dan sikap dasar, yaitu:

1. Bebas dan Bertanggung-jawab


Sebagai sebuah organisasi, PMK Fisipol diharapkan mampu menjamin dan
menyediakan ruang bagi anggotanya untuk bersikap secara bebas. Pada konteks ini,
bebas yang dimaksud bukan sebuah kebebasan yang mengarah pada sebuah keliaran.
Namun, merupakan kebebasan dalam bentuk berekspresi. Sehingga, dalam
berorganisasipun para anggota PMK Fisipol dapat menunjukan ekspresi
manusiawinya masing-masing (seperti: bentuk pemikiran, luapan emosi, sukacita,
kesedihan, canda tawa, dan lain sebagainya). Karena, kebebasan berekspresi
merupakan sebuah usaha untuk menuju kemanusiawian dalam berorganisasi.
Dalam mewujudkan kebebasan, diharapkan disertai dengan rasa tanggung-
jawab antar anggota PMK Fisipol. Hal ini berguna agar kebebasan berekspresi setiap
anggota dapat terintegrasi satu sama lain. Sehingga tidak memicu timbulnya letupan-
letupan konflik yang dapat mengganggu kenyamanan setiap anggota PMK Fisipol.

2. Terbuka
Secara harfiah, sikap terbuka PMK Fisipol dibagi kedalam tiga arti. Pertama,
adalah keterbukaan secara organisasional. PMK Fisipol secara organisasi diharapkan
memiliki keterbukaan pada sistem birokrasi dan relasi. Pada sistem birokrasi, setiap
anggota PMK Fisipol diharapkan terbuka (transparan) mengenai setiap aspek yang
terkandung didalamnya. Seperti terbuka pada setiap orang yang ingin bergabung dan
berpartisipasi, terbuka secara keuangan, program kerja, AD/ART, berbagai tujuan
organisasional dan lain sebagainya. Sedangkan, pada sistem relasi, PMK Fisipol dapat
terbuka dalam setiap agenda dan partisipasi bersama dengan organisasi lain di tingkat
fakultas, universitas, maupun yang diluar itu. Baik dengan cara menginisiasi maupun
menerima setiap agenda bersama.
Kedua, adalah keterbukaan dalam arti pola pikir. Para anggota PMK Fisipol
diharapkan dapat memiliki pemikiran yang terbuka. Hal itu bertujuan agar setiap
anggota PMK Fisipol mampu menerima, merespon, dan menyikapi dengan terbuka
setiap dinamika dari berbagi wacana yang muncul disekitarnya.
Ketiga, sekaligus yang terakhir, para anggota PMK Fisipol diharapkan mampu
memiliki sikap yang terbuka secara internal (sesama anggota PMK Fisipol) maupun
eksternal (anggota organisasi lain, maupun orang tanpa organisasi).
Kehadiran sikap keterbukaan secara organisasional, pola pikir, maupun sikap,
diharapkan akan mampu memicu perkembangan dan dinamika didalam PMK Fisipol
sendiri. Alhasil, PMK Fisipol tidak akan menjadi organisasi yang membosankan,
kaku dan monotone. Namun akan mampu menjadi organisasi yang lebih hidup dan
luwes.

3. Kasih (Menurut konsep Kristen)


Sikap kasih merupakan identitas yang sangat esensial, baik secara
organisasional maupun individu. Dikarenakan kasih merupakan ciri utama dari umat
kristen. Konsep kasih dalam agama Kristen tersebutlah yang membedakan umat
kristen dengan umat agama lainnya (terlepas dari agama lain memiliki konsep kasih
atau tidak). Sekaligus yang membedakan organisasi kristen (terkhusus PMK) dengan
organisasi lainnya.
Konsep kasih dalam agama Kristen dapat dilihat dan ditelaah dari bagian-
bagian dari Alkitab maupun beberapa pemikiran dari gereja. Alkitab sendiri
menyatakan bahwa karakter utama Tuhan adalah kasih. Hal ini seringkali ditekankan
di dalam tulisan-tulisan dari Alkitab. Misalnya, salah satu bagian dari kitab injil
Yohanes yang cukup populer dibicarakan, yakni Yohanes 3:16 yang menjelaskan
bahwa Tuhan menyelamatkan dunia karena kasihNya yang begitu besar terhadap umat
manusia, atau seperti yang dijelaskan dalam kitab Efesus pasal 2 mengenai kasih
karunia Tuhan. Konsep kasih Tuhan ini juga ditekankan dalam pemikiran-pemikiran
dari gereja. Salah satunya yang terdapat dalam teologi bapak reformasi gereja, Martin
Luther, yang menyatakan bahwa manusia hanya diselamatkan karena kasih karunia
Allah (Luther menjelaskannya dalam tiga teologi reformasinya: sola gratia atau kasih
karunia, sola fide atau iman terhadap Tuhan, dan sola scriptura atau tulisan yang
diilhami Tuhan yakni alkitab).
Dalam kitab Matius pasal 22: 34-40, Yesus menjelaskan mengenai hukum
yang paling terutama dalam hidup manusia, yakni kasih terhadap Allah dan kasih
terhadap sesama manusia. Penjelasan Yesus tersebut merangkum seluruh isi hukum
Taurat yang diberikan terhadap manusia. Hal ini menunjukkan bahwa karakter utama
Tuhan yang berupa kasih tersebut seharusnya juga diwarisi oleh orang-orang Kristen
yang menyembahNya.
Tersirat jelas bahwa konsep kasih dalam agama Kristen digambarkan dengan
begitu dahsyat dan luar biasa. Semua hal tidak akan berarti apapun jika tanpa disertai
dengan kasih. Lebih gamblang lagi, Rasul Paulus menuliskan berbagai macam
manifestasi dari kasih itu sendiri. Yaitu, kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu,
tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan
tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak marah, tidak menyimpan kesalahan orang
lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan, ia menutupi segala sesuatu, percaya
segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu, tidak
berkesudahan, dan lebih besar dari pada iman dan pengharapan (1 Korintus Pasal
13:4-13).

4. Sadar Realitas
Secara sederhana, PMK Fisipol UGM diharapkan memiliki sikap dan
pemikiran yang berbeda dari kebanyakan organisasi. Yaitu sebuah pemikiran dan
sikap yang sadar akan setiap realitas (kenyataan sehari-hari) dan tidak mudah
terpengaruh serta tidak mudah terbawa oleh arus berbagai agenda kegiatan organisasi
yang dirasa kurang berkualitas dan tidak jelas secara identitas.
Sikap sadar realitas inilah yang akhirnya membedakan PMK Fisipol UGM
dengan PMK lainnya. Karena sikap sadar realitas ini merupakan ciri utama dari
mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik.
Kesadaran akan realita sehari-hari ini tentunya dapat menunjukkan bahwa
PMK Fisipol UGM bukanlah suatu perkumpulan berbasis agama yang cenderung
asketis dan seakan terpisah dari ikehidupan sehari-hari (eksklusif).
KLAUSUL PMK FISIPOL UGM

Deskripsi Pembagian Tugas Divisi

1. Divisi BPH (Badan Pengurus Harian):


Divisi BPH merupakan divisi yang diadakan dengan tujuan untuk menjadi divisi yang
mampu mengordinasi setiap divisi lainnya secara keseluruhan. Seperti kebutuhan
proposal, surat-menyurat, pembagian keuangan, penyelenggara rapat besar,
penyelenggara reorganisasi dan lain sebagainya.
2. Divisi Kreatif
Divisi Kreatif adalah divisi yang diselenggarakan dengan maksud untuk menjadi
sarana bagi setiao anggota dalam mengembangkan kemampuan minat dan bakatnya,
seperti bermain musik, bernyanyi, dan desain poster. Tugas dari divisi ini adalah
mencari pemusik untuk setiap kegiatan yang membutuhkan, mengadakan pelatihan
musik, mendesain poster publikasi, dan beberapa lainnya.
3. Divisi KTB (Kelompok Tumbuh Bersama)
Divisi KTB (Kelompok Tumbuh Bersama) diadakan dengan tujuan untuk menjadi
penyeimbang antara kebutuhan duniawi dan kebutuhan roniah setiap anggota di PMK
Fisipol UGM. Divisi ini memiliki berbagai macam tugas seperti mengordinasi setiap
kelompok kecil KTB, mengadakan rally KTB, memberikan materi-materi yang
dianggap berkualitas kepada setiap anggotanya.
4. Divisi KU (Kegiatan Umum)
Divisi KU (Kegiatan Umum) adalah divisi yang didirikan dengan tujuan untuk
menjadi kordinator disetiap acara rutin tahunan. Seperti natal, paskah, penerimaan
mahasiswa baru, juga malam keakraban rohani. Hal tersebut sengaja dilakukan, untuk
meminimalisir kemungkinan penumpukan tugas dalam satu organisasi oleh satu
orang. Karena dianggap akan mengganggu dan menyendat tugas dari divisi lainnya
yang diemban.
5. Divisi Media
Divisi Media merupakan divisi yang didirikan guna menjadi sarana bagi para anggota
untuk mengembangkan setiap pemikiran dan berbagai macam wacana juga isu yang
hadir disekitar. Tugas dari divisi ini adalah menerbitkan buletin Shallom, mengadakan
diskusi, mengembangkan website organisasi (Blog, Facebook, dan Twitter).
6. Divisi Persekutuan
Merupakan divisi yang diadakan untuk menjaga stabilisasi kebutuhan rohaniah setiao
anggota. Tugas utama dari divisi persekutuan adalah penyelenggara persekutuan rutin
mingguan. Persekutuan tersebut dikemas dengan cara yang lebih menarik, seperi
sharing, nonton film, berbagi firman, dan lainnya.
7. Divisi Relasi
Merupakan divisi yang didirikan dengan maksud untuk menjaga hubungan baik antar
anggota di dalam maupun dengan organisasi lain. Divisi relasi terbagi menjadi 2 sub-
divisi. Yaitu divisi eksternal yang bertugas untuk mengadakan kebaktian gabungan,
mengadakan perayaan ulang tahun organisasi, serta menjalin kerjasama dengan
organisasi lainnya. Sedangkan, yang kedua adalah divisi internal dengan tugas sebagai
pemerhati keadaan setiap anggota, mengadakan kegiatan-kegiatan yang
mengakrabkan antar anggota, dan lain sebagainya.

Você também pode gostar