Você está na página 1de 6

UTS FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Nama : Afidatus Solikah


NIM : 23070-15-0074

1. Bagaimana pandangan anda mengenai Filsafat, Filsafat Pendidikan


dan Filsafat Pendidikan Islam?
Jawab:
a) Filsafat
Menurut pandangan saya, filsafat ialah mempelajari segala
sesuatu tentang perjalanan hidup manusia didunia menuju akhirat
secara mendasar atau mendalaminya sampai ke akar-akarnya
dengan pikiran. Karena berfilsafat sama artinya dengan berfikir,
maka dengan filsafat kita dapat berfikir secara mendalam tentang
pertanyaan-pertanyaan besar dalam kehidupan ini, seperti halnya;
apa tujuan kita hidup, apakah Tuhan itu ada dan buktinya apa,
bagaimana caranya kita bisa hidup lebih baik untuk kedepannya,
bagaimana caranya kita menata kehidupan kita dengan baik.
Saya kuliah mengambil jurusan Matematika, yang mana
matematika ini bertolak belakang dengan filsafat. Bedanya
matemtika membahas ilmu pasti atau mutlak, sedangkan filsafat
membahas tentang bagaimana angka nol itu ada? Bagaimana anda
bisa mengetahui bahwa 0 itu lebih kecil dari 1. Intinya filsafat itu
membahas tentang pola pikir kita. Dengan filsafat kita dapat
memperluas wawasan berfikir kita dan agar kita bisa berfikir lebih
kritis (seperti halnya para kritisi), membuat kita mampu untuk
berfikir secara logis dalam menangani masalah-masalah kehidupan
yang selalu tak terduga.
Jadi filsafat itu dapat diartikan banyak hal, tergantung indivinya
saja. Jelasnya filsafat itu merupakan kajian tentang cara berfikir
seseorang untuk menganalisis amasalah, mengemukakan ide
dengan jelas dan juga rasional. Yang jelas tentang berfikir
menggunakan otak, bukan yang menggunakan otot.
b) Filsafat Pendidikan
Sebelum saya menguraikan tentang filsafat pendidikan, dalam
filsafat sendiri menjelaskan tentang cara berfikir seseorang dalam
memecahkan permasalahan yang sedang atau segala kemungkinan
yang akan terjadi, sedangkan pendidikan sendiri merupakan suatu
bimbingan yang secara sadar untuk perkembangan lahir dan batin
seseorang/peserta didik agar menjadi seseorang yang mempunyai
kepribadian baik. Pendidikan juga merupakan suatu proses untuk
mengembangkan semua aspek kepribadian manusia yang
mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan juga ketrampilan.
Berawal dari hal tersebut maka saya berpendapat bahwa filsafat
pendidikan ialah suatu cara/upaya untuk menyelesaikan berbagai
masalah-masalah yang berada dalam dunia pendidikan, dan
membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensinya agar
potensi peserta didik tersebut dapat bermanfaat bagi kehidupannya
kelak. Pada intinya filsafat pendidikan ini merupakan penerapan dari
filsafat dalam dunia pendidikan.
c) Filsafat Pendidikan Islam
Tentang filsafat pendidikan kan sudah jelas yakni filsafat yang
diterapkan dalam dunia pendidikan. Kemudian islam sendiri adalah
keselamatan, aturan, pembeda, agama. Jadi filsafat pendidikan islam
ialah suatu cara/upaya untuk menyelesaikan berbagai masalah-
masalah yang berada dalam dunia pendidikan yang berlandasan
dengan ajaran agama islam.
Kemudian menurut pendapat saya filsafat pendidikan islam juga
merupakan suatu upaya dalam mengkaji isi kandungan dalam Al-
Quran dan nilai-nilai pentingnya secara menyeluruh sebagai
rumusan dasar dalam memberikan arahan maupun bimbingan
kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berbudi luhur
sesuai dengan ajaran islam.

2. Buatlah analisis mengenai keilmuan Filsafat Pendidikan Islam baik


secara epistimologi maupun aksiologi!
a) Epistimologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari benar
atau tidaknya suatu pengetahuan. Sebelumnya epistemologi
berdasarkan akar katanya berasal dari kata episteme (pengetahuan)
dan logos (ilmu yang sistematis, teori). Jadi dapat disimpulkan
bahwa epistimologi adalah suatu cabang filsafat yang membahas
tentang tata cara, teknik, atau prosedur mendapatkan ilmu dan
keilmuan.
Epistemologi Pendidikan Islam juga mengkaji tentang objek
pendidikan, metode serta sistem penyelenggaraan pendidikan
serata kebenaran tentang kebenaran pendidikan Islam itu sendiri.
Kajian Epistemologi ini akan membahas tentang sumber-sumber
pendidikan Islam, obyek pendidikan Islam, dan metode dalam
membangun epistemologi pendidikan Islam pengetahuan.
Sumber utama pelaksanaan Pendidikan Islam adalah al-Qur'an
dan Hadits. Selain al-Qur'an dan Hadits, kata-kata sahabat
(madhh}ab sahabat), kemaslahatan umat (mashalih al-mursalah),
tradisi atau kebiasaan masyarakat (urf) dan ijtihad dan lain
sebagainya dapat pula dijadikan rujukan setelah Al-Qur'an dan
Hadits.
Obyek pendidikan islam adalah manusia yang mana dengan
menitik beratkan pada aspek pembentukan kualitas
kesadarannya sebagai makhluk tuhan, dan kesadaran sebagai
bagian dari alam dan masyarakat lainnya. Dengan menumbuhkan
kesadaran ini maka peserta didik diharapkan dapat
memaksimalkan potensi dan kreativitas yang ada dalam dirinya.
Metode epistemologi pendidikan Islam, yang mengupayakan agar
tidak menyimpang dari ajaran Islam yang bersumber dari Al-
Qur'an dan Hadits. Ada 5 metode:
1) metode rasional (manhajaqli), metode yang menitikberatkan
pada penggunaan rasio untuk mendapatkan sebuah bangunan
ilmu sedangkan standarisasi kebenarannya memakai rasio
juga.
2) metode intuitif (manhaj zawqi), melandaskan konstruksi
bangunan pengetahuannya pada kekuatan kalbu.
3) metode dialogis (manhaj jadali), metode yang digunakan
untuk menggali pengetahuan pendidikan Islam berdasarkan
argumentasi-argumentasi yang bisa dipertanggung jawabkan
secara ilmiah.
4) metode komparatif (manhaj muqarrani), metode memperoleh
pengetahuan pendidikan Islam dengan cara membandingkan
teori maupun praktek pendidikan, baik teori pendidikan Islam
dengan teori pendidikan Islam sendiri atau dengan teori
pendidikan lainnya .
5) metode kritik (manhaj naqdi), sebagai usaha menggali
pengetahuan tentang pendidikan Islam dengan cara
mengoreksi kelemahan-kelemahan suatu konsep atau aplikasi
pendidikan, kemudian menawarkan solusi sebagi alternatif
pemecahannya.
b) Aksiologi
Aksiologi secara etimologis berasal dari kata axios (Yunani) yang
berarti "nilai" dan logos yang berarti "teori". Secara historis, istilah
yang lebih umum dipakai adalah etika (ethics) atau moral (morals).
Jadi aksiologi merupakan teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan
dari pengetahuan yang diperoleh. Aksiologi terdiri dari analisis
tentang kepercayaan, keputusan, dan konsep-konsep moral dalam
rangka menciptakan atau menemukan suatu teori nilai.
Landasan aksiologi adalah berhubungan dengan penggunaan
ilmu tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia dan
manfaatnya bagi kehidupan manusia juga untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia.
Objek kajian dan proses yang dilakukan selalu diarahkan pada
nilai-nilai yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan (moral),
maupun nilai ketuhanan (agama). Prinsip aksiologi ini merupakan
alat kontrol yang efektif dalam melihat kebermaknaan dan
ketidakbermaknaan, atau ideal atau tidak idealnya konsep
pendidikan yang ditawarkannya bagi umat manusia.
Manfaat dalam mempelajari filsafat pendidikan Islam
diantaranya:
1) filsafat pendidikan dapat menolong para perancang pendidikan
untuk membentuk pemikiran yang sehat dalam pendidikan,
2) filsafat pendidikan dapat menjadi standarisasi dalam
melakukan penilaian terhadap aktivitas pendidikan,
3) filsafat pendidikan Islam dapat memberikan pendalaman
pikiran bagi faktor-faktor spritual, kebudayaan, sosial, ekonomi
dan politik dinegara kita.
Tujuan keilmuan dan pendidikan Islam yang berusaha untuk
mencapai kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat ini esuai
dengan Maqasid al-Syariah yakni tujuan Allah SWT dan Rasul-Nya
dalam merumuskan hukum Islam.
Implikasi aksiologi dalam dunia pendidikan adalah menguji dan
mengintegrasikan nilai tersebut dalam kehidupan manusia dan
membinakannya dalam kepribadian anak didik. Pendidikan harus
memberikan pemahaman/pengertian baik, benar, bagus, buruk
dan sejenisnya kepada peserta didik secara komprehensif dalam
arti dilihat dari segi etika, estetika dan nilai sosial. Dalam
masyarakat, nilai-nilai itu terintegrasi dan saling berinteraksi.
Nilai-nilai di dalam rumah tangga/keluarga, tetangga, kota,
negara adalah nilai-nilai yang tak mungkin diabaikan dunia
pendidikan bahkan sebaliknya harus mendapat perhatian.

3. Bagian mana dari Filsafat Pendidikan Islam yang sulit untuk


dipahami? Coba jelaskan!
Awal mula saat mengisi KRS, saya langsung terpana melihat
mata kuliah filsafat, apalagi dalam semester ini mata kuliah filsafat
ada dua, yaitu: filsafat ilmu dan filsafat pendidikan islam. Karena
begitu terpananya saya langsung di buat pusing dengan berbagai
macam ketakutan difikiran saya. Takut kalau materinya susah, takut
gak bisa mengikuti pelajaran karena gak faham materinya.
Tapi dugaan saya ternyata salah, filsafat sebenarnya setelah
diikuti sangat menarik. Karena didalamnya saya dapat menanyakan
semua hal-hal yang tadinya berputar-putar difikiran saya.
Filsafat Pendidikan Islam sama menariknya dengan Matematika.
Meskipun demikian tetap saja ada hal yang sulit untuk saya pahami,
yaitu kata-kata dalam filsafat terkadang sangat tinggi bahasanya.
Sedangkan saya masih kurang dalam pemahaman kata. Kemudian
dengan materi, materi yang masih saya bingungkan adalah yang
ontologi. Tapi sebenarnya/pada intinya, filsafat pendidikan islam itu
mata kuliah yang gampang-gampang susah untuk saya.

Você também pode gostar