Você está na página 1de 40

Anatomi dasar panggul

Dasar panggul atau diafragma pelvis, dari dalam ke luar terdiri atas :
1. Pars muskularis yaitu m. levator ani
2. Pars membranacea yaitu diafragma urogenital

ad.1 Muskulus levator ani


Dari depan ke belakang terdiri :
- m. puboccygeus (dari os. Pubis ke septum anococcygeum)
- m. illiococcygeus (dari arcus tendineus m.levator ani ke os. Coccygeus
dan septum ancoccygeum)
- m. ischiococcygeus (dari spina ischiadica ke pinggir sacrum dan os
coccygeus)

ad.2 Pars membranacea


Antara m. pubococcygeus kiri dan kanan terdapat celah berbentuk segitiga
yang disebut hiatus urogenitalis yang tertutup oleh sekat (diafragma
urogenitale), menutupi pintu bawah panggul sebelah anterior, pada wanita
ditembus oleh uretra dan vagina.

Fungsi organ genital :


1. Organ genitalia eksterna : kopulasi
2. Organ genitalia interna :
- ovulasi,
- tempat fertilisasi ovum
- transport blastokist
- implantasi zigot
- perkembangan dan kelahiran janin
- Bagian jalan lahir saat persalinan
- Fungsi hormonal

1. Mons Pubis
Disebut juga mons veneris
Merupakan bantalan berisi lemak yang terletak pada permukaan simfisis pubis
Setelah pubertas, kulitnya akan dtumbuhi rambut dan membentuk pola
Escutcheon

2. Labia mayora
Homolog dengan skrotum pada laki-laki
Ligamentum rotundum berakhir pada pinggir atas labia mayora
Setelah pubertas akan tertutupi kulit.
Disebelah atas berhubungan dengan mons pubis dan disebelah belakang
dengan perineum
Dibagian medial membentuk commicura posterior

3. Labia minora
Disebut juga nymphae
Dibagian superior bertemu dan dibagi menjadi 2 lamella, dimana bagian atas
membentuk preputium klitoris dan di bagian bawah membentuk frenulum
klitoris
Dibagian bawah bertemu digaris tengah membentuk fourchete
4. Klitoris
Homolog dengan penis pada laki-laki
Terletak dibagian atas vulva
Merupakan organ erektil yagn terdiri dari glans, korpus dan 2 crura
Banyak mengandung ujung syaraf sehingga sangat sensitive
Merupakan organ utama yang sensitive terhadap ransang seksual

5. Vestibulum
Berbentuk buah almond
Daerah yang dibatasi labia minora, klitoris dan fourchete
Tempat bermuara uretra, vagina, duktus kel. Bartholini dan kel. Skene
Vestibulum bagian belakang antara Fourchete dan orifisium vagina disebut
fossa Navicularis
Kelenjar Bartholini duktusnya bermuara dibagian luar pinggir lateral posterior
vagina dan pada saat ada rangsangan seksual akan mengeluarkan secret
mucus

6. Orifisium uretra eksterna


Biasanya duktus kelenjar parauretra/kelenjar Skene bermuara disamping uretra
atau disamping belakang uretra

7. Bulbus vestibuler
Homolog dengan korpus spongiosum penis
Bila kena trauma atau robek akan terjadi hematom vulva atau perdarahan

8. Orifisium vagina dan hymen


Bentuk dan ukuran bervariasi
Juga terdapat perbedaan mengenai bentuk dan konsistensi
Hymen terdiri dari jaringan elastis dan kolagen.
Pada wanita dewasa biasanya hymen berlubang dari sangat kecil sampai ukuran
1-2 jari
Setelah sembuh dari persalinan terbentuk nodul-nodul sikatriks hymen
Jaringan hymen yang tersisa disebut carunculae myrtiformis
Bila hymen tertutup disebut imperforata hymen

9. Vagina
Fungsinya sebagai :
saluran eksresi dari uterus (lubang pengeluaran sekresi uterus
dan darah menstruasi)
sebagai alat kopulasi
bagian dari jalan lahir saat persalinan
bagian atas puncak vagina terbagi menjadi forniks anterior, posterior lateral
kanan dan kiri.
Pada wanita tidak hamil vagina dibasahi oleh sedikit secret uterus
Pada wanita hamil sekret wanita bersifat asam, akibat metabolisme glikogen
menjadi asam laktat oleh bakteri Doderlein

10. Perineum
Terutama disokong oleh diafragma pelvis dan diafragma urogenital
Diafragma pelvis terdiri dari
m. levator ani
m coccygeus posterior
Fascia kedua otot
Diafragma urogenital terletak diluar diafragma pelvis, didaerah segitiga antara
tuber ischiadikum dan simfisis pubis membentuk :
muskulus perineum tranversa
muskulus konstriktor uretra
Fascia interna dan eksterna yang meliputinya

11. Perineal body


Terdiri dari :
Muskulus levator ani yang diperkuat oleh tendon sentralis perineum, tempat
bertemunya m. bulbocavernosus, m. perinei transversalis superfisialis dan
muskulus sphinter ani eksternus
Sering mengalami laserasi pada persalinan bila episiotomi kurang luas

Ceritakan mengenai pimpinan persalinan !


Williams 20th ed, hal

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu.

Persalinan dibagi menjadi 4 kala, yaitu :


Kala I atau kala pembukaan dimulai dari saat adanya his sampai pembukaan lengkap
Kala II atau kala pengeluaran bayi dimulai dari saat pembukaan lengkap sampai bayi
lahir
Kala III atau kala uri dimulai dari saat setelah bayi lahir sampai plasenta lahir
Kala IV adalah masa 1 jam setelah plasenta lahir.

Pimpinan persainan kala I


Dalam kala I, dilakukan :
Memeriksa pasien dengan teliti.

Dari anamnesa, temukan data mengenai :


Kapan mulai terasa nyeri (his)
Apakah sudah keluar cairan dari kemaluan dan sejak kapan ?
Apakah ada keluhan lain yang perlu dikemukakan ?

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dalam, untuk menetukan :


Apakah pasien dalam keadaan parturien ?
Rencana pimpinan persalinan.
Menentukan rancangan persalinan.

Pemeriksaan dalam berikutnya dilakukan atas indikasi :


- Bila ketuban pecah
- Bila diharapkan pembukaan lengkap
- Bila ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan karena keadaan ibu
atau anak tidak baik.
- Bila ibu gelisah ingin mengejan

Hal yang diperiksa saat pemeriksaan dalam adalah :


Keadaan serviks, yaitu
Apakah serviks dalam keadaan kaku atau lunak
Apakah serviks sudah mendatar atau belum
Apakah bibir serviks masih tebal atau tipis
Seberapa besar dilatasi/pembukaan
Keadaan ketuban, yaitu :
Apakah ketuban masih ada atau tidak, tunggu saat his dating, bila masih ada
akan teraba tonjolan.
Bagaimana keadaan ketuban, bila saat tidak ada his ketuban tetap menonjol
dapat terjadi pada solusio plasenta.
Tentukan presentasi dan posisi anak
Tentukan turunnya kepala
Tentukan ada tidaknya caput succedaneum
Periksa apakah ada bagian-bagian anak yang menumbung, seperti tangan,
lengan, kaki atau tali pusat
Pemeriksaan keadaan panggul, meliputi :
Bila kepala belum masuk PAP tentukan konjungata diagonalis
Apakah promontorium teraba
Seberapa teraba linea inominata
Apakah sacrum konkaf
Keadaan dinding panggul
Spina ischiadica menonjol atau tidak
Seberapa luas arkus pubis
Keadaan dasar panggul

Melakukan observasi yang cermat apakah segala sesuatu berlangsung dengan baik
1. Pemantauan keadaan umum pasien terus menerus
2. Pemeriksaan tanda vital meliputi tensi, nadi, prenafasan setiap jam
3. Pemeriksaan bunyi jantung anak setiap jam, kecuali pada risiko tinggi harus
diperiksa setiap 30 menit
4. Pemeriksaan kemajuan persalinan, bila tidak ada kemajuan persalinan karena
inersia uteri hipotonis dilakukan
amniotomi,
pemberian oksitosin drip (bila tidak ada kontra indikasi)
pemberian drip phenergan dan pethidin

Mempertahankan kekuatan pasien dan moril pasien. Walaupun kala I tidak senyeri
kala II tetapi kala I paling lama, dimana penderita bersifat pasif hingga penderita
mungkin putus asa

Pimpinan persalinan kala II


Tanda-tanda kala II adalah :
His lebih sering dan kuat
Pasien mulai mengejan, karena tekanan bagian terendah anak pada dasar
panggul dan rectum
Perdarahan sedikit bertambah
Ketuban pecah dan air ketuban mengalir ke luar
Perineum menonjol dan anus mulai terbuka

Pemantauan keadaan ibu dan bayi, meliputi :


Bunyi jantung anak harus lebih sering diperiksa, yaitu 15 menit sekali atau 5
menit sekali bila ada risiko
Tanda vital misal nadi perlu diawasi karena nadi yang cepat menunjukkan
kelelahan oada ibu.
Bila kandung kencing sudah penuh, lakukan kateterisasi.

Lahirnya anak :
Penderita dipersiapkan untuk kelahiran anak dengan memasang kain steril
Kalau kepala yang nampak sudah agak besar, kemajuan kepala diatur sambil
menambah fleksi agar peregangan dari perineum terjadi berangsur-angsur
Pada saat kepala membuka pintu (crowning), episiotomi dilakukan bila perlu.
Pada saat kepala tampak sebesar 6-8 cm, ialah kira-kira waktu kepala akan
keluar pintu bawah panggul, dilakukan perasat Ritgen, yaitu tangan kanan
mencari dagu anak pada perineum posterior ( antara anus dan os coccigeus)
dan dengan tangan ini ditolak ke depan, sedangkan tangan kiri menahan
kepala untuk mangatur kecepatan lahirnya kepala.
Setelah kepala lahir, mulut dan hidung anak dihapus dengan kain kassa
supaya lendir tidak terhisap waktu anak mulai bernafas.

Segera juga diperiksa apakah ada lilitan tali pusat pada leher. Kalau ada, lilitan
dapat dilonggarkan, tetapi kalau lilitan ketat maka segera digunting diantara 2
klem dan anak dilahirkan dengan cepat.
Tidak lama setelah kepala lahir, bahu biasanya lahir secara spontan, mula-
mula bahu belakang, kemudian bahu depan.
Bila perlu membantu lahirnya bahu, maka kepala dipegang dengan 2 tangan
dan ditarik ke bawah sampai bahu depan ada dibawah simfisis, kemudian
kepala ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang.
Segera setelah bayi lahir, usahakan supaya segera bernafas dengan
membersihkan mulut, hidung dan kerongkongan dari lendir atau air ketuban
yang terhisap dengan menggunakan penghisap lendir.
Selanjutnya tali pusat dijepit diantara 2 klem kira-kira 5 cm dari pusat dan
digunting. Talipusat kemudian diikat dengan tali kira-kira 2 cm dari pusat.
Segera setelah bayi lahir disuntikkan oksitosin 10 IU intramuskular

Pimpinan persalinan kala III


Tugas pada kala III ialah :
Pengawasan terhadap perdarahan
Mencari tanda-tanda pelepasan plasenta dan kalau sudah lepas, segera
dilahirkan.

Secara rinci pada masa ini dilakukan :


Segera setelah lahir, tentukan tinggi fundus uteri dan konsistensinya. Kalau tidak ada
perdarahan dan konsistensi rahim keras, maka kita hanya melakukan pengawasan
dengan meletakkan tangan pada fundus untuk menilai apakah fundus naik karena
berisi darah atau konsistensi rahim berubah.
Tanda-tanda pelepasan plasenta diamati, yaitu :
Rahim naik,karena plasenta yang telah lepas akan jatuh ke dalam segmen
bawah rahim atau bagian atas vagina
Bagian tali pusat yang lahir menjadi lebih panjang
Rahim menjadi lebih bundar bentuknya dan lebih keras
Keluar darah secara tiba-tiba
Dengan perasat Kustner, tali pusat diregangkan dengan satu tangan, tangan lainnya
menekan perut diatas simfisis. Bila tali pusat masuk, plasenta belum lepas. Bila tali
pusat tetap atau keluar berarti plasenta sudah lepas.
Perdarahan dianggap normal apabila kurang dari 500 cc.
Perdarahan yang luar biasa (lebih dari 500 cc) terjadi karena :
Atonia uteri
Perlukaan jalan lahir
Sisa plasenta

Pimpinan persalinan kala IV


Kala IV adalah masa 1 jam setelah plasenta lahir.
Pada masa ini dilakukan :
Pengawasan perdarahan postpartum
Penjahitan robekan perineum
Pemeriksaan bayi

Ceritakan mengenai ukuran panggul yang penting


1. Pintu atas panggul
Diameter Ukuran (cm)
Anteroposterior 11
Tranversa 12,5
Oblik 13

2. Bidang luas panggul


Diameter Ukuran (cm)
Anteroposterior 12,5
Tranversa 12,75

3. Bidang sempit panggul


Diameter Ukuran (cm)
Anteroposterior 11,5
Tranversa 10
Sagitalis posterior 4,5

4. Pintu bawah panggul


Diameter Ukuran (cm)
Anteroposterior 9,5-11,5
Tranversa 11
Sagitalis posterior 7,5

Sebutkan jenis-jenis panggul !


Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and Treatment, hal.28-29
Ada 4 jenis panggul menurut Caldwell Molloy, yaitu :
1. Gynecoid (50%)
2. Android (17-33%)
3. Platypelloid (<3%)
4. Anthropoid (25-50%)
Disamping 4 bentuk dasar, terdapat bentuk panggul campuran (intermediate type)
Perbedaannya :
No Perbedaan jenis Gynaecoid Android Platypelloid Anthropoid
panggul
1 Diameter S-P SP < SA SP << SA AP > TR
2 Batas segmen pos membulat sudut runcing
3 Batas segmen ant membulat sempit, segi tiga Lebar Sempit & runcing
4 Diameter AP TR AP = TR AP sempit pada AP < TR AP > TR
PAP dan PBP
5 Dinding samping Lurus Konvergen Konvergen
6 Spinan ischiadica Tidak menonjol Lebar
7 Incisura ischiadica mayor bulat Sempit & dalam Luas
8 Sakrum Kankaf Lurus, kedepan Melengkung Memiliki 6 ruas
9 Arkus pubis Luas > 90O sempit
Keterangan Khas bagi wanita Gynecoid picak

Bentuk panggul yang baik prognosanya adalah bentuk ginekoid,karena :


- Diameter sagitalis posterior < diameter sagitalis anterior
- Diameter tranversa sama atau sedikit lebih panjang dari diameter AP, sehingga
bentuk PAP bulat/oval
- Batas samping segmen anterior dan posterior membulat
- Dinding samping lurus
- Spina ischiadika tidak menonjol
- Sakrum konkaf
- Arkus pubis luas
- Diameter AP PAP = 11 cm
- Diameter Tranversa PAP = 12 cm
- Diameter traversa PBP = 10 cm

Bentuk panggul yang buruk prognosanya adalah jenis Android, karena :


- Segmen posterior sempit
- Dinding samping konvergen/corong
- Sakrum menonjol, menonjol bila ada moulage yang kuat
- Pintu bawah panggul dan arkus pubis sempit

Macam pemeriksaan panggul :


1. Pemeriksaan klinis
2. Pemeriksaan paraklinis
- Pemeriksaan rotgen (x-ray pelvimetri)
- CT Scan
- USG
- MRI (Magnetic resonance imaging)
- Kombinasi USG dan x-ray pelvimetri

Uraikan kebutuhan gizi pada ibu hamil !


Selama kehamilan ibu akan mengalami perubahan baik anatomis maupun fisiologis
yang akan meningkatkan kebutuhan zat gizi dalam makanannya. Setelah bayi lahir
diharapkan ibu dapat memberikan ASI sampai usia bayi 2 tahun.

Menurut National Academy of Science, penigkatan berat badan wanita hamil yang
direkomendasikan adalah bergantung pada Body Mass Index (BMI), yaitu :
1. Untuk wanita underweight (BMI < 19,8 kg/m2) penambahan berat badan 12,5-
18 kg
2. Untuk wanita normoweigth (19,8 < BMI < 26 kg/m2) penambahan berat badan
11,5-16 kg
3. Untuk wanita overweigth (BMI > 26 kg/m2) penambahan berat badan 7-11,5 kg

Sementara itu untuk mengevaluasi peningkatan berat badan sesuai usia kehamilan,
Maternal and Health Branch WIC Supplemental Food Branch California Departement
of Health Services (1989) bahwa :
1. Pada trimester I kenaikan 2-5 pound (0,9-2,3 kg)
2. Pada trimester II dan III kenaikan 0,5-1,5 pound (0,225-0,675 kg) tiap
minggu

Kebutuhan ibu akan berbagai zat gizi adalah sbb :


1. Kalori
Kebutuhan kalori wanita tidak hamil sebesar 2.250 kalori/hari.
Kebutuhan kalori wanita hamil sebesar 2550 kalori/hari.
Selama hamil berat badan ibu bertambah 12,5 kg, untuk itu dibutuhkan +
80.000 kalori, sebanyak 36.000 kalori untuk pembakaran jaringan tubuh dan
44.000 kalori untuk pembuatan jaringan baru.

2. Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat pada ibu hamil adalah
2.550 kalorin 240 kal (protein)-51 kalori (lemak) = 1.750 kalori
1.750 kalori = 1.750/4 gram karbohidrat = 435 gram karbohidrat

3. Protein
Wanita tidak hamil memerlukan 40 gram protein
Wanita hamil memerlukan protein lebih banyak, paling sedikit 69 gram/hari.
70% protein dibutuhkan untuk pertumbuhan anak, sisanya diperlukan untuk :
- pembentukan cairan amnion,
- pertumbuhan plasenta,
- pertumbuhan jaringan ibu (payudara dan rahim),
- kenaikan sirkulasi darah (hemoglobin dan protein plasma)
- cadangan ibu untuk melahirkan dan mnyusui.

4. Lemak
Pada kehamilan normal terjadi peningkatan serum kolesterol 25-40% dan
trigliserida 200-400%.
Asam lemak yang ditransfer melalui plasenta berfungsi untuk :
- pembelahan sel
- pertumbuhan jaringan otak
- Sumber cadangan energi
- Pelarut vitamin A,D,E,K

5. Vitamin dan mineral


- Vitamin A
Pemberian vitamin A pada awal kehamilan tidak boleh terlalu sedikit
atau terlalu banyak karena efek teratogen.
American College of Obstreticians and Gynaecologyst Committee on
obstetrics (1995) tidak merekomendasikan pemberian suplemen
vitamin A secara rutin.
Vitamin A berfungsi untuk :
pertumbuhan tulang dan gigi
perkembangan saraf, otot dan mata
peningkatan daya tahan tubuh terhadap infeksi

- Vitamin D
Kebutuhan vitamin D saat hamil dan menyusui mencapai 10 mg/hari
Fungsi vitamin D :
meningkatkan absorbsi kalsium dan posfat dalam usus
Mendorong perbentukan garam-garam kalsium dalam jaringan
untuk proses mineralisasi tulang dan gigi
Meningkatkan resorbsi posfat dalam tubuli ginjal dalam
jaringan untuk sintesa garam kalsiumposfat.

- Vitamin C
Berfungsi untuk :
pembentukan dan integritas jaringan
Zat semen dalam jaringan ikat dan vaskuler
Peningkatan penyerapan zat gizi

- Vitamin B12
Tambahan kebutuhan sekitar 0,13mg/hari, terutama pada trimester II
dan III
Merupakan koenzim untuk sintesa asam nukleat dan protein.
Defisiensi bahan ini menyebabkan anemia makrostik megaloblastik.

- Asam Folat
Chanarin dkk (1977) menemukan sedikitnya 100 Ug sama folat sehari
akan meningkatkan level folat darah sesuai keadaan pada sebelum
kehamilan.
Kekurangan asam folat akan menyebabkan anemia megaloblastik.
Asam folat berfungsi untuk :
Peningkatan kebutuhan metabolik
Produksi heme/hemoglobin
Produksi materi inti sel (DNA-RNA)

- Niasin
Fungsi :
sebagai koenzim metabolisme energidan protein

- Riboflavin, thiamin dan piridoksin


Fungsi :
sebagai koenzim metabolisme energi dan protein

- Zat besi
Kebutuhan pada wantia hamil 1 gram selama kehamilannyai dengan
pembagian :
300 gram ditransfer ke janin dan plasenta
200 gram hilang sepanjang jalur ekskresi normal
500 mg untuk pembentukan 450 ml eritrosit
Sehingga setiap hari diperlukan 6-7 mg zat besi.

- Kalsium
Ibu hamil mengandung 30 gram kalsium selama kehamilannya.

- Seng
Defisiensi seng berat akan menimbulkan :

nafsu makan yang buruk,


pertumbuhan tidak optimal,
gangguan penyembuhan luka.
kekerdilan dan
hipogonadisme.
Konsentrasi seng dalam plasma sekitar 1% dalam keadaan terikat
protein plasma dan asam amino.

- Kalium
Konsentrasi kalium dalam plasma wanita hamil menurun + 0,5 mEq/L
pada pertengahan kehamilan karena ekskresi glomerulus yang
meningkat selama hamil.

- Yodium
Garam yodium dibutuhkan oleh wanita hamil untuk memenuhi
kebutuhan janin dan karena adanya peningkatan ekskresi yodium
melewati ginjal.
Defisiensi yodium dapat menyebabkan kretin endemic.

- Natrium
Konsentrasinya menurun beberapa mEq selama kehamilan. Defisiensi
natrium selamakehamilan merupakan keadaan yang jarang.

- Fluorida
Horowitz dan Heifetz (1967) menyimpulkan tidak ada keuntungan
tambahan yang berarti dari pemberian air berfluorida selama hamil
terhadap janin.

Diagnosa kehamilan
Williams 20th ed, hal

Trimester I
1. Anamnesa
Umum : - merasa hamil berapa bulan ?
Hari pertama haid terakhir kapan ?
Siklus haid, lama haid ?
Khusus
- mual, muntah, morning sicknes
(mulai pada usia 6 minggu dan menghilang setelah 6-12 minggu,
mungkin disebabkan oleh peningkatan estrogen dan progesterone yang
meningkatkan peristaltic saluran pencernaan)
- gangguan diuresis
poliuria terjadi selama 5-8 minggu pertama karena adanya peningkatan
vasopresin arginin yang dibutuhkan untuk mempertahankan volume
intravaskuler dan mengakibatkan rasa haus yang meningkat dan
keinginan untuk banyak minum diuresis
terjadi karena uterus mulai membesar dan menekan vesika urinaria
- cepat lelah (fatigue)
- Merasa adanya perubahan pada payudara karena proses mamogenesis

2. Pemeriksaan fisik
Abdomen
- Tinggi fundus uteri (TFU) teraba sebagai massa yagn menonjol diatas
simpisis pada usia 12 minggu.
- Perubahan pada kulit berupa hiperpigmentasi

3. Pemeriksaan dalam (PD)


Vagina
- Terdapat tanda Chadwick berupa kebiruan pada vagina karena
hipervaskularisasi dan edema
Serviks
- Tanda Goodell terlihat pada minggu ke-4 dimana serviks melunak karena
peningkatan aliran darah meningkat
- Tanda Ladim pada minggu ke-6 perlunakan didaerah servikoteral junction
yang menyebabkan perlunakan uterus disisi midanterior.
Korpus uteri
- Tanda Hegar (terjadi minggu 6-8) dimana pada pemeriksaan bimanual
istmus teraba sangat lunak, seakan-akan terpisah dari uterus
- Tanda Mc Donald (minggu 7-8) dimana uterus lebih fleksibel didaerah
uteroservikal junction
- Tanda Von Fernwald (minggu 4-5) yaitu pembesaran didaerah tempat nidasi
plasenta. Bila terdapat diderah kornu disebut tanda Piskacek

4. Pemeriksaan penunjang
Tes hormon kehamilan dapat dilakukan secara biologis dan imunologis
- Pemeriksaan biologis memerlukan waktu, tidak praktis dan kurang sensitif
Contoh : tes Galli Manini, reaksi Friedman, reaksi Ascheim Zondek)
- Pemeriksaan imunologis
a. Tes tanpa radioisotop misal aglutinasi inhibisi, ELISA, IRMA
b. Tes dengan radioisotop misal RIA, IRMA,

Ultrasonografi (USG)
- Pada kehamilan 7-8 minggu
dapat terlihat kantung kehamilan (gambaran doubleline)
ada tidaknya janin
- Pada kehamilan 7-12 minggu
diukur Crown Rump Length (CRL)
yaitu jarak terpanjang antara kepala dan bokong (tidak termasuk kaki)
ketepatan + 4,7 hari dan merupakan waktu pengukuran CRL optimal
merupakan pengukuran yang paling akurat disbanding parameter lain
- Pada kehamilan 11-13 minggu
diukur CRL (tidak seakurat minggu 7-12)
Diukur Biparietal Diameter (BPD) dan Femur Length (FL)

Trimester II
1. Anamnesa
Umum : - merasa hamil berapa bulan ?
Hari pertama haid terakhir kapan ?
Siklus haid, lama haid ?
Khusus :
- Merasa gerakan janin (quickening)
Pada multipara mulai 14-16 minggu
: Pada nullipara dirasakan mulai 16-20 minggu

2. Pemeriksaan fisik
- Mamae
Terasa membesar dan hiperpigmentasi pada areola
- Abdomen
terdapat striae gravidarum dan pigmentasi kulit karena hormon
mineralkortikoid pada adrenal yang merangsang melanin
Kontraksi Braxton Hicks
Pembesaran

3. Pemeriksaan obstetri
- Pemeriksaan Luar
Teraba fundus uteri disebut tinggi fundus uteri
Muali minggu18-34 sesuai tinggi fundus uteri dalam cm
Ballotement (+) pada usia > 20 minggu
Dapat dilakukan dengan pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam
Dimana pemeriksa merasakan benda keras dalam cairan (melenting
keseluruhan), disebut Ballotement in toto dibedakan dengan pemeriksaan
kepala yang melenting sebagian.
Teraba badan janin dan gerakan janin pada usia > 20 minggu

4. Pemeriksaan penunjang
USG
- Pada kehamilan 15-28 minggu
Pengukuran BPD dan Fl paling akurat
FL mempunyai simpangan baku yang lebih kecil dari pada BPD sehingga
lebih akurat

Rontgen
- pemeriksaan tulang janin pada kehamilan > 20 minggu
(sekarang tidak digunakan lagi)

Trimester III
1. Anamnesa
Umum : - merasa hamil berapa bulan ?
Hari pertama haid terakhir kapan ?
Siklus haid, lama haid ?
Khusus
- Merasa gerak anak kapan?

2. Pemeriksaan fisik
- Mamae
Terasa membesar dan hiperpigmentasi pada areola
- Abdomen
terdapat striae gravidarum dan pigmentasi kulit karena hormon
mineralkortikoid pada adrenal yang merangsang melanin
Kontraksi Braxton Hicks
Pembesaran

3. Pemeriksaan obstetri
- Pemeriksaan Luar
Teraba fundus uteri disebut tinggi fundus uteri
Mulai minggu 18-34 sesuai tinggi fundus uteri dalam cm
Perkiraan berat badan janin
TBBA : 28 minggu 1000 gram
32 minggu 1700 gram
37 minggu 2500 gram
Perkiraan bagian terendah janin
Adanya his
- Pemeriksaan dalam
vulva dan vagina
portio
pembukaan
ketuban
bagian terendah anak

4. Pemeriksaan penunjang
USG
- Pada kehamilan 28 minggu
diukur indeks sefalik yaitu rasio BPD dengan diameter oksipito frontalis
indeks tidak berubah selama kehamilan yaitu 0,8 (0,75-0,85)
Bila indeks > 0,85 berarti brachicephali, indeks < 0,75 berarti dolicephali
Pengukuran BPD, FL, Head Circumference dan Abdominal
Circumference

Jelaskan mengenai gravidogram !


Gravidogram adalah suatu rekam grafik (nomogram) untuk memantau pertumbuhan
janin dan keadaan ibu dalam kehamilan

Faktor yang diperiksa adalah


> Ibu :
1) Karakteristik pasien
2) Tanda vital
3) Tinggi fundus uteri
4) Lingkaran perut
> Janin
1) Letak janin
2) Bunyi jantung janin
> Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
2) USG
3) Kardiotokografi

Penggunaan dan penilaian :


- pengisian dilakukan setiap pasien dating untuk PNC
- Hari pertama haid terakhir harus jelas
- Pengukuran fundus uteri dilakukan setelah kandung kencing
dikosongkan
- Ukuran tinggi fundus uteri dari pucak simfisis ke fundus uteri (S-F)
- Nilai ada tidaknya gangguan pertumbuhan janin dengan melihat tinggi
S-F yang sesuai umur kehamilannya pada grafik.
Bila tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan umur kehamilan (> atau <
dari 2 SD) harus ditanya ulang HPHT, penentuan ulang umur kehamilan
dan dilakukan USG.

Ceritakan mengenai teori terjadinya persalinan


Williams 20th ed, hal. 274

Terdapat 2 teori umum, yaitu :


1. Retreat from pregnancy maintenance hypothesis (hipotesis mundurnya
pemeliharaan kehamilan)
Dalam hal ini janin akan mengeluarkan sinyal-sinyal tertentu yang memicu
rangsangan persalinan, namun bukti-bukti untuk mendukung hipotesis ini
masih kurang.
2. Uterotonin induction of parturition theory (teori induksi persalinan oleh
uterotonin)
Dalam teori ini dikemukakan bahwa sejenis uterotonin atau bahan aktif
lainnya yang meningkat secara tiba-tiba atau adanya peningkatan reseptor
untuk substrat tersebut pada miometrium menjadi pemicu persalinan.
Fenomena ini dalam banyak teori lebih banyak dipakai sebagai penyebab
utama maupun penyebab sekunder induksi persalinan.

Teori lainnya, yaitu :


Kombinasi dari kedua postulat tersebut menimbulkan bermacam-macam teori, yaitu :
1. Teori bahwa janin manusia telah matur merupakan sumber tanda awal untuk
menilai proses persalinan. Tapi dalam penelitian buktinya tidak jelas.
2. Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen
meningkatkan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat
keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen didalam darah, tetapi
pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga timbul.
3. Teori oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu timbul
kontraksi otot-otot rahim.
4. Teori keregangan otot
Seperti halnya kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang oleh
karena isi yang bertambah, maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin
teregang otot-ototnya dan otot-otot rahim makin rentan.
5. Teori Prostaglandin

Ceritakan mengenai klinis persalinan


Williams 20th ed, hal 280

Beberapa jam terakhir kehamilan ditandai dengan timbulnya kontraksi yang akan
menimbulkan pembukaan serviks dan tenaga yang mendorong janin melalui jalan
lahir. Pada saat ini banyak tenaga yang diperlukan sehingga digunakan istilah labor.
Kontraksi saat labor terasa nyeri oleh karena itu digunakan istilah pain untuk
menggambarkan nyeri pada saat labor.

Terdapat 4 fase dalam proses persalinan, yaitu :


1. Fase 0 uterus pada persalinan, dimulai saat implantasi. Fase ini ditandai
dengan perubahan miometrium tetapi dengan mempertahankan integritas
struktur serviks.
Selama fase 0, sistem ibu beradaptasi secara fisiologis dengan kehamilan
seperti terhadap perkembangan janin dan pematangan organ vitalnya.
Kontraksi miometrium tidak responsiv pada fase ini, tetapi baru pada akhir
kehamilan miometrium siap berkontraksi.
Selama fase 0, miometrium tetap berada pada keadaan istirahat dan serviks
menjadi lunak dan unyielding. Perawatan anatomi sekviks dan integritas
strukturnya adalah penting didalam berhasilnya fase 0 persalinan. Prematur
dilatasi pada serviks, inkompetensi struktur atau keduanya dapat
menyebabkan persalinan premature. Pemendekan serviks yang terlihat pada
kehamilan 24 dan 28 minggu adalah indikasi menigkatnya risiko persalinan
prematur.
2. Fase I uterus dimulai saat persiapan uterus dengan perubahan bentuk dan
fungsi pada miometrium dan serviks untuk proses persalinan. Mekanismenya
dengan mengatur konsentrasi Ca2+ sitoplasma, mengakibatkan responsifitas
sel miometrium kembali dan terbentuk sensitifitas terhadap uterotonin.
Perubahan pada serviks selama fase ini adalah dengan perubahan komposisi
serviks, yaitu dengan pencairan serat kolagen dan peningkatan sejumlah
glycoaminoglicans. Asam hialuronidase berhubungan dengan kemampuan
jaringan kolagen untuk menyerap cairan.
3. Fase 2 sinonim dengan persalinan aktif, yaitu kontraksi uterus yang
menyebabkan dilatasi serviks dan pengeluaran janin serta plasenta. Fase 2
terbagi menjadi 3 kala persalinan yang akan dibicarakan kemudian. Onset dari
persalinan ini merupakan transisi dari fase 1 ke fase 2. Saat fase 1 dimulai,
sejumlah uterotonin mulai bekerja danmenyebabkan fase 2 yaitu persalinan
aktif.
4. Fase 3 merupakan masa nifas yaitu masa kembalinya organ ibu pada keadaan
seperti sebelum kehamilan. Segera setelah persalinan miometrium akan
berkontraksi dan menyebabkan penekanan pada pembuluh darah besar serta
proses trombosis pada lumen. Dengan cara ini perdarahan pasca persalinan
yang fatal dapat dicegah.
Selama masa awal nifas, permulaan galaktogenesis dan refleks suckling pada
kelenjar mamae terjadi. Akhirnya involusi uterus dimana akan kembali pada
bentuk semula seperti sebelum kehamilan dan terjadinya ovulasi sebagai
persiapan kehamilan berikutnya.
Lama masa ini biasanya 6 minggu, tetapi lama fase 3 tergantung dari masa
pemberian air susu ibu. Keadaan infertile terjadi selama pengeluaran air susu
ibu karena proses laktasi dimana prolaktin mengakibatkan anovulasi dan
amenorea.

Tanda awal persalinan adalah :


1. Keluarnya lendir yang merupakan mucus-plug pada kanalis servikalis selama
kehamilan dan bercampur sedikit darah dari jalan lahir (show).
2. His, yaitu kontraksi yang menimbulkan pendataran dan pembukaan serviks.

Perubahan yang terjadi pada persalinan adalah :


Pada uterus
Dengan adanya kontraksi uterus, terjadi perubahan dimana uterus dapat dibedakan
menjadi 2 bagian nyata, yaitu :
1. Segmen atas rahim, sebagai bagian yang aktif mengadakan kontraksi dan
retraksi akan semakin menebal karena pemendekan serabut-serabut ototnya.
Konsistensi bagian atas rahim ini keras
2. Segmen bawah rahim, bersifat pasif dan semakin menipis karena peregangan
yang terjadi tiap kali kontraksi danretraksi. Segmen bawah rahim ini dibentuk
oleh bagian istmus uteri yang tertarik ke atas dan mengakibatkan pendataran
dan pembukaan serviks.
Dampak yang terjadi adalah :
1. Kolumna vertebralis menjadi lurus, sehingga kutub janin terpegang dan
menekan daerah fundus, sedangkan kutub bawah janin akan terdesak pada
segmen bawah rahim. Aksis janin akan memanjang 5-10 cm. Tekanan yang
ditimbulkan oleh perubahan ini disebut tekanan aksis janin.
2. Bagian istmus uteri dan serviks yang merupakan bagian yang fleksibel akan
tertarik ke atas dan mengakibatkan pendataran dan pembukaan serviks.

Pada serviks
Menjelang persaliann terjadi perubahan konsistensi serviks menjadi lebih lunak yang
disebut pematangan serviks.
Proses pemtangan ini dipercepat dengan adanya prostaglandin, PGE2 dan PGF2alfa,
relaksin dan menurunnya kadar progesterone menjelang persalinan.
Setelah keadaan serviks yang matang, maka terjadi dua proses lainnya yaitu
pendataran dan pembukaan.
Perubahan ini terjadi karena tekanan hidrostatik cairan amnion dan selaput ketuban
akibat kontraksi rahim, yang mendorong bagian terndah janin ke dalam segmen
bawah rahim dan serviks.
Pendataran serviks adalah pemendekan kanalis servikalis dari semula 2 cm menjadi
suatu lubang terbuka dengan ketebalan seperti lipatan kertas tebal. Pendataran
serviks terjadi dari arah atas ke bawah. Pendataran ini juga mengakibatkan lepasnya
mucous plug dari serviks, sebagai tanda dimulainya persalinan.
Pembukaan adalah bertambah besarnya lubang terbuka (ostium uteri eksternum)
yang telah menjadi satu dengan segmen bawah rahim sebagai pintu bagi janin untuk
keluar dari rahim. Agar janin normal dapat melalui segmen bawah rahim, maka
pembukaan harus mencapai kira-kira 10 cm.
Pada vagina dan dasar panggul
Pada kala I pars servilkalis vagina paling banyak mengalami tekanan dari cairan
amnion dan bagian terendah janin.
Pada kala II, yang jelas terlihat adalah perubahan pada otot dasar panggul. Dengan
turunnya bagian terendah janin sampai pada dasar panggul terjadi peregangan dan
penipisan maksimal serabut-serabut otot levator ani dan bagian tengah perineum dari
ketebalan semula 5 cm, manjadi selapis membran saja. Hal in itidak terjadi bila
dilakukan episiotomi.

Pada cairan amnion dan selaput ketuban


Selaput ketuban memiliki elastisitas yang sangat baik sehingga sekalipun mengalami
tekanan yang sangat kuat pada saat his selaput ini tidak langsung pecah. Dengan
terjadinya akumulasi tekanan hidrostatik dalam kantung ketuban maka cairan amnion
dan selaput memegang peranan penting dalam proses pembukaan.
Pada onset persalinan, bagian terbawah dari kantung ini mengalami beberapa hal :
1. Trauma karena friksi antara selaput dengan dasar tempat perlekatannya
seiring terjadinya kontraksi.
2. Bagian membran yang terlepas akan mengandung fragmen-fragmen dari
desidua parietalis yang mengalami devaskularisasi
3. Sisi selaput yang mengalami trauma akan menghadap cagina dan terpapar
oleh secret vagina yang kaya akan mikroorganisma, toksin bakteri,
prostaglandin dan sitokin.
Pada kontraksi lebih lanjut akan terjadi suatu kompartemen dari selaput ketuban ke
daerah segmen bawah rahim dan kanalis servikalis yang disebut forebag.
Kompartemen ini dipidahkan dengan bagian atas oelh bagian terendah janin yang
sudah terpegang pintu atas panggul atau telah engaged. Dengan sangat efektif
forebag ini ikut berperan dalam pembukaan dan dialtasi serviks.
Selain daripada itu selaput ketuban akan mengalami reaksi inflamasi dengan
mengeluarkan IL-1beta, asam arakidonat dan PGF2alfa oleh sel desidua yang
menempel pada forebag dan diserap oleh dinding vagina maupun kedalam kantung
amnion sendiri. PGF2alfa yang diserap melalui mukosa vagina diduga menjadi
sumber potensial prostaglandin plasma maternal yang turut berperan selama
persalinan.

Proses persalinan (fase 2) terbagi menjadi 3 kala, yaitu :


1. Kala I, dimulai dengan kontraksi uterus yang frekuensi, intensitas dan lamanya
menyebabkan mendataran (effacement) dan pembukaan dari sekviks. Fase
ini diakhiri saat dilatasi serkviks lengkap yaitu ketika pembukaan serviks
mencukupi untuk lewatnya kepala janin. Fase ini disebut juga fase pendataran
dan pembukaan.
2. Kala II, dimulai saat pembukaan serviks lengkap hingga lahirnya janin. Fase ini
disebut pula fase ekspulsi janin.
3. Kala III, dimulai segera setelah janin lahir sampai lahirnya plasenta dan
selaput janin. Fase ini disebut fase pelepasan dan lahirnya plasenta.

Ceritakan proses yang terjadi selama masa nifas?


Williams 20th ed, hal. 533-565

Nifas adalah masa sesudah plasenta lahir sampai 6 minggu seudahnya dimana
secara normal terjadi involusi.
Perubahan organ selama masa nifas :
Involusi alat genital dan traktus urinarius
1. Involusi uterus
Segera setelah plasenta lahir, fundus uteri berkontraksi sampai setinggi pusat
(umbilicus). Uterus masih mengandung laapisan serosa dan desidua basalis.
Ketebalan dinding anterior dan posterior 4-5 cm. Karena poses ini pembuluh
darah uterusterkompresi karena kontraksi miometrium, uterus pada masa ini
menjadi iskemik dibandingkan saat kehamilan. Segera setelah lahir berat
uterus 100 gram. 1 minggu kemudian menjadi 500 gram. Pada minggu 2
menjadi 300 gram dan setelahnya menjadi 100 gram.

Regenerasi endometrium setelah 2-3 hari akan terbagi menjadi 2 lapisan, yaitu
lapisan superficial yang nekrotik dan menjadi lokhia serta lapisan basal yang
tetap utuh dan akan menjadi sumber endometrium baru.
Regenerasi endometrium berlangsung cepat kecuali pada tempat implantasi
plasenta. Dalam 1 minggu permukaan akan terlapisi epitel dan endometrium
akan kembali seperti semula dalam 3 minggu.
Secara bersamaan, pada setengah wanita postpartum tuba fallopi pada hari 5-
15 memperlihatkan reaksi peradangan seperti salpingitis akut, hal ini bukanlah
infeksi tetapi meerupkan proses involusi.

Segera setelah persalinan, tempat implantasi plasenta berukuran kepalan


tangan dan secara cepat mengecil. Pada akhir minggu ke-2, diameternya
menjadi 3-4 cm. Beberapa jam setelah persalinan, tempat implantasi plasenta
mengandung banyak trombosis pembuluh darah.
Kehamilan yang baik akan memiliki banyak pembuluh darah di uterus. Dalam
masa nifas, pembuluh darah berobliterasi dan terjadi perubahan hialinisasi dan
pembuluh darah akan menjadi kecil.

Perubahan pada serviks dan segmen bawah rahim. Pada batas luar dimana
biasanya terjadi laserasi terutama dibagian lateral. Serviks yang terbuka
berkontraksi secara lambat dan dalam beberapa hari setelah persalinan
menjadi lubang dengan lebar 2 jari. Pada akhir minggu pertama akan menutup,
serviks akan menipis dan lubang kembali menjadi seperti semula.

Pada vagina rugae kembali normal pada minggu ketiga. Hymen menjadi
sedikit sisa jaringan sikatriks dan berubah menjadi myrtiform caruncles.

Ligamentum latum dan ligamentum rotundum lebih longgar dibandingkan saat


tidak hamil.
Akibat kerusakan serat elastis pada kulit dan distensi yang karena uterus yang
membesar, dinding abdomen menjadi lembek. Untuk kembali dalam struktur
seperti semula memerlukan waktu beberapa minggu, tetapi akan lebih
bermakna dengan melkaukan olahraga.

Perubahan pada saluran kemih. Kandung kemih pada masa nifas memiliki
kapasitas yang meningkat dan relatif tidak sensitive terhadap tekanan kandung
kemih. Biasanya sering terjadi overdistensi, pengosongan yang tidak sempurna
dan peningkatan volume residu. Untuk seluruh wanita postpartum dengan
pemasangan kateterisasi akan mencegah masalah saluran kandung kemih.

Kolostrum merupakan cairan kekuningan yang dikeluarkan pada beberapa hari


pertama postpartum. Pada hari kedua postpartum biasanya dapat dikeluarkan
dari putting.
Dibandingkan dengan ASI, kolostrum lebih banyak mengandung mineral dan
protein yaitu globulin dengan sedikit karbohidrat dan lemak. Kolostrum tidak
pernah atau sedikit mengandung globulin lemak yang dinamakan kolostrum
korpuskel, yang merupakan hasil dari degenerasi lemak dan fagosit
mononuclear yang mengandung lemak.
Antibodi yang dikeluarkan pada kolostrum mengandung makrofag, limfosit,
laktoferin, laktoperoksidase dan lisozim.

ASI merupakan suspensi dari protein dan lemak pada cairan karbohidrat dan
mineral. Ibu postpartum secara mudah memproduksi ASI 600 ml perhari.
Kandungan ASI mencakup :
- Protein mayor beta-laktoglobulin dan casein
- Asam amino esensial dari derivat darah dan asam amino non esensial
- Interleukin-6
- Vitamin A, B, C, D,dan E
Peruabhan komposisi ASI terjadi 30-40 postpartum, termasuk peningkatan
kadar laktosa. Asam lemak juga disintesa pada alveoli dari glukosa dan
disekresi seperti proses apokrin.

Aspek klinis masa nifas


1. Suhu tubuh
Engorgement (milf fever) pada payudara merupakan penyebab peningkatan
suhu tubuh pada hari 3-4.Setiap demam pada masa nifas harus diduga infeksi
dari saluran urin dan genital dampai ditemukan sebab lain.
2. Afterpain
Pada primipara uterus tetap berkontraksi setelah persalinan. Pada sebagian
multipara kontraksi ni dirasakan sebagai nyeri yang disebut afterpain.
Sebagian rasa sakit ini disebabkan pengeluaran oksitosin dari refleks suckling.
Biasanya sembuh dengan pemberian analgetik ringan atau pada hari ketiga
setelah persalinan.
3. Lokhia
Secara mikroskopis, lokhia mengandung eritrosit, sisa sel desidua, sel epitel
dan bakteri. Pada beberapa hari pertama lokhia berwarna merah (lokhia
rubra) dan setelah hari 3-4 lokhia menjadi berwarna bening (lokhia serosa).
Setelah hari ke 10 karena pencampuran lekosit dan pengurangan cairan,
lokhia berubah menjadi putih (lokhia alba)
4. Urin
Selama kehamilan biasa didapatkan peningkatan cairan ekstraseluler yang
kemudian akan dikeluarkan dengan proses diuresis pada masa nifas.
Sejumlah zat gula ditemukan pada minggu pertama nifas. Biasanya berbentuk
laktosa yang tidak terdeteksi dengan sistem tes dengan glukosa oksidase.
Setelah persalinan lama, biasanya terdapat aseton pada urin karena proses
starvasi.
5. Darah
Terjadi leukositosis dan trombositosis selama kehamilan dan persalinan.
Leukosit dapat mencapai 30.000/mm3.
Setelah 1 minggu masa nifas, volume darah kembali mendekati tingkat
sebelum persalinan.
6. Pengurangan berat badan
Terkadi pengurangan berat badan 5-6 kg karena evakuasi isi uterus dan
perdarahan. Biasanya juga terjadi pengurangan 2-3 kg karena proses diuresis.

Perawatan ibu selama nifas


1. Keadaan umum
Beberapa jam setelah persalinan, tekanan darah dan nadi diperiksa setiap 15
menit atau lebih sering sesuai indikasi. Jumlah perdarahan pervaginam
dimonitor dan tinggi fundus uteri diperiksa untuk meyakinkan kontraksi yang
baik. Jika teraba kontraksi kurang baik dilakukan masase pada dinding perut
sampai berkontraksi.
Perdarahan mungkin terkumpul di dalam uterus tanpa adanya perdarahan dari
luar. Hal ini dapat dideteksi dengan adanya pembesaran uterus pada perabaan
fundus.

2. Ambulasi dini
Dengan ambulasi dini (yang diperkenalkan saat perang dunia II), dikatakan
dapat menurunkan kejadian komplikasi kandung kemih dan konstipasi. Yang
paling penting ambulasi dini dapat mengurangi kejadian trombosis vena dan
paru pada masa nifas.
Pada saat pertama kali bergerak, perawat perlu mendampingi penderita bila
terjadi sinkop.

3. Perawatan vulva
Penderita diinstruksikan untuk membersihkan daerah genitalia eksterna (vulva)
dari anterior ke posterior. Adanya edema dan rasa tidak nyaman karena
episiotomi dapat dikurangi dengan pemberian kompres es.

4. Fungsi kandung kemih


Pemberian oksitosin pada beberapa RS perlu diwaspadai karena efek
antidiuretik yang ditimbulkannya.
Pencegahan distensi yang berlebihan pada kandung kemih setelah persalinan
dapat dilakukan dengan mengetahui kandung kencing tidak terisi berlebihan
dan pengosongan adekuat.

5. Fungsi saluran pencernaan


Dengan ambulasi dini dan pemberian makanan sesegera mungkin akan
mengurangi masalah konstipasi.

6. Rasa tidak nyaman


Pada keadaan pasca salin dengan seksio sesarea ataupun dilakukannya
episiotomi, adanya afterpain, engorgement payudara dan nyeri kepala pasca
anestesi spinal, dapat diberikan codein 60mg, aspirin 600mg atau parasetamol
500mg setiap 3 jam selama hari pertama pasca salin.

7. Depresi ringan (postpartum blues)


Depresi yang mendadak terjadi atau postpartum blues sering terjadi karena
beberapa faktor, yaitu :
- Perubahan emosional karena pengalaman selama kehamilan dan
persalinan.
- Ketidaknyamanan pada masa awal nifas
- Kelelahan dari kekurangan waktu tidur dan keadaan rumah sakit
- Kecemasan akan ketidakmampuan mengurus bayi saat meninggalkan RS
- Ketakutan untuk tidak dapat beraktifitas setelah persalinan

8. Relaksasi dinding abdomen


Olahraga dapat mengembalikan tonus dinding abdomen, hal ini dapat
dilakukan segera setelah persalinan pervaginam dan seksio sesarea.

9. Diet
Tidak ada kontraindikasi untuk pemberian makanan setelah persalinan
pervaginam. 2 jam setelah persalinan pervaginam, jika tidak ada komplikasi
seperti penggunaan anestesi, ibu harus segera makan dan minum sesuai
keinginannya. Diet pada wanita menyusui dibandingkan pada saat kehamilan
harus lebih itnggi kalori dan proteinnya.
Jika ibu tidak menyusui, kebutuhan makanannya adalah sama dengan wanita
tidak hamil.

10. Saat pulang


Setelah persalinan pervaginam, jika tidak ada komplikasi penderita pulang
setelah 48 jam pasca salin. Pada kasus seksio sesarea, penderita dipulangkan
pada hari 3 atau 4.

11. Kontrasepsi
Selama perawatan nifas, dilakukan edukasi perencanaan keluarga dan
penggunaan kontrasepsi.

12. Koitus
Tidak dapat didefinisikan/ditentukan waktu yang tepat kapan koitus dapat
dilakukansegera setelah persalinan. Setelah 2 minggu, koitus dapat dilakukan
sesuai keinginan dan kenyamanan pasien.
Pemberian ASI oleh ibu dapat memperpanjang masa supresi terhadap
produksi estrogen disertai atropi dan rasa kering pada vagina.

13. Kembalinya menstruasi dan ovulasi


Pada wanita menyusui, menstruasi pertama dpat terjadi pada tahun kedua
atau bulan ke 18 setelah persalinan.Ovulasi terjadi lebih jarang pada wanita
yang menyusui dibandingkan ditak menyusui.
Beberapa temuan yang ada misalnya :
- ovulasi dapat terjadi tanpa adanya perdarahan.
- Ibu yang menyusui selama 15 menit setiap kali pemberian sebanyak 7 kali
sehari dapat menyebabkan kelambatan ovulasi.
- Perdarahan dapat terjadi karena anovulatoar.
- Asumsi ovulasi ditandai dengan kembalinya menstruasi secara normal.

Jelaskan mengenai gerakan kardinal!


Gerakan kardinal adalah gerakan utama yang dilakukan janin saat kepala memasuki
jalan lahir yang tidak lurus, sebagai akibat bentuk anatomisnya dan penyesuaian
kepala terhadap ukuran-ukuran panggul yang berbeda-beda pada tiap tingkatan
bidang panggul.
Kepala akan berusaha mengubah posisi agar diameter kepala yang melewati jalan
lahir adalah diameter yang terkecil dan jalan lahir yang dilewati adalah diameter yang
terbesar.
Gerakan kardinal terdiri dari :
Engagement
Descent
Flexion
Internal rotation
Extension
External rotation
Expulsion

Ad. 1 Engagement
Terjadi jika diameter biparietal (diameter terbesar tranversal janin pada
presentasi belakang kepala) telah melewati pintu atas panggul (pelvic inlet)
yang dapat dinilai dengan sampainya bagian terendah kepala pada bidang
setinggi station 0 atau Hodge III setinggi spina ischiadica atau melalui perabaan
diluar kepala 2/5.
Terjadi pada akhir kehamilan primigravida atau awal persalinan pada
multigravida.
Saat kepala janin masuk pintu atas panggul dengan sutura sagitalis melintang,
mungkin tidak berada tepat ditengah antara simfisis dan promontorium yang
disebut dengan asinklitismus.

Ad.2 Descent (turunnya kepala)


Atau turunnya kepala, biasa terjadi bersamaan dengan terjadinya flexion.
Terdapat 4 faktor yang menyebabkan gerakan ini, yaitu :
1. Tekanan cairan amnion/intrauteri
2. Tekanan fundus terhadap bokong saat terjadinya his
3. Kontraksi otot-otot perut/kekuatan mengejan
4. Ekstensi dan melurusnya badan janin

Ad.3 Fleksi
Pada saat memasuki pintu atas panggul, maka kepala akan berada dalam
posisi sutura sagitalis melintang, karena diameter terlebar pada pintu atas
panggul dalah diameter transversal.
Dengan turunnya kepala lebih jauh, maka kepala akan mengalami tekanan
pada :
Tulang panggul
Otot panggul
Serviks
Sehingga resultan gaya (momen kopel) yang bekrja pada bagian sinsiput
(ubun-ubun besar) lebih besar daripada oksiput sehingga kepala menjadi fleksi
dan diameter frontooksipitalis (11,5 cm) akan digantikan oleh diameter
suboksipitobregmatika (9,5 cm) yang lebih kecil sehingga memungkinkan
kepala turun lebih jauh.
Petunjuk bagian terendah anak menjadi ubun-ubun kecil.

Ad.4 Internal rotation (putaran paksi dalam)


Disebut juga putaran paksi dalam. Saat kepala janin sebagai bagian terendah
telah melewati bidang Hodge III atau station 0, dan diameter biparietal
mencapai spina ischiadica, kepala akanmemasuki bidang sempit panggul, yang
ukuran anteroposterior lebih besar dari tranversal. Untuk memasuki bidang
tersebut, janin megalami putaran sehingga kepala dengan sutura sagitalis
mengarah ke anteroposterior. Pada sebagian besar persalinan normal, kepala
akan berputar ke depan sehingga ubun-ubun kecil berada di depan (kiri atau
kanan).

Ad.5 Esktensi
Disebut pula defleksi atau antefleksi. Turunnya kepala lebih jauh lagi disertai
tekanan dari uterus kearah belakang, diimbangi oleh tekanan pada dasar
panggul di posterior dan simfisis dibagian depan. Resultante dari tekanan ini
mengarahkan kepala kearah anterior sebagai tempat dengan tekanan yang
lebih kecil sehingga kepala akan tertolak kedepan dengan suboksiput sebagai
hipomokhlion maka lahirlah berturut-turut ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut
dan dagu.

Ad.6 External rotation (putaran paksi luar)


Selanjutnya kepala akan segera mengadakan putaran restitusi untuk
menghilangkan torsi pada leher, sehingga ubun-ubun terletak sesuai dengan
punggung, diikuti putaran dimana bahu dengan diameter biakromial akan
terletak pada diameter anteroposterior pintu bawah panggul. Bahu depan akan
terletak di anterior dibawah simfisis dan bahu lainnya di posterior.

Ad.7 Ekspulsi
Segera setelah external rotaion atau putaran paksi luar terjadi, dengan
datangnya his, bahu depan akan lahir dan menjadi hipomokhlion bagi lahirnya
bahu belakang dan bagian tubuh lainnya.

Apa yang dimaksud uterotropin dan uterotonika ?


Uterotropin adalah zat-zat yang akan mempersiapkan uterus untuk menghadapi
persalinan (berkontraksi)
Contoh prostaglandin dihasilkan dari plasenta yang berdegenerasi dan selaput
ketuban yang rusak atau dari cairan amnion itu sendiri
Efek yang ditimbulkannya :
pada serviks akan menyebabkan pematangan serviks, pendataran dan pembukan
pada serviks
Pada miometrium :
Merangsang reseptor oksitosin pada sel miometrium
Merangsang pembentukan gap junction antar sel-sel miometrium
Memudahkan masuknya ion Ca2+ ke dalam sel miometrium untuk
berkontraksi
Penyediaan energi yang cukup untuk keperluan kontraksi
Uterotonin adalah zat yang akan merangsang timbulnya kontraksi uterus pada
persalinan
Contoh : oksitosin
Caranya oksitosin akan berikatan dengan reseptor oksitosin pada dinding sel
miometrium sehingga akan meningkatkan permeabilitas sel terhadap masuknya ion
Ca2+ ke dalam sel miometrium sehingga terjadi kontraksi miometrium.

Apa yang termasuk perawatan rutin/standar pada bayi baru


lahir (routine newborn care) ?
Pada saat persalinan
Estimasi usia kehamilan
Penentuan usia kehamilan dapat dilakukan segera setelah persalinan dengan
melihat :
plantar creases
nodul payudara
rambut
lobus telinga
untuk bayi laki-laki dengan melihat testis dan skrotum
Perawatan mata
Karena kemungkinan infeksi mata bayi terjadi saat persalinan melewati
vagina ibu yang terinfeksi gonnorhea, dilakukan pemberian AgNo3 1%.
Penyebab konjungtivitis pada bayi tersering adalah Neisseria gonorrhoeae
dan chlamydia.
Pengukuran suhu
Suhu badan bayi segera menurun sesaat setelah lahir. Untuk itu perlu
dilakukan perawatan dengan tempat yang suhunya terkontrol. Selama
beberapa hari pertama kelahiran, suhu tubuh bayi tidak stabil, untuk itu
perlu dilakukan perawatan dengan seksama.
Pemberian vitamin K
Pemberian vitamin K secara rutin dilakukan untuk
Imunisasi hepatitis B
Pada ibu yang tidak terinfeksi mulai dilakukan imunisasi hepatitis B, jika ibu
telah terinfeksi, diberikan imunisasi pasif dengan pemberian imunoglobulin
hepatitis B.
Perawatan tali pusat
Untuk mencegah infeksi pada tali pusat, perawatan tali pusat segera setelah
lahir dilakukan dengan cara aseptik. Pada negara berkembang, kematian
bayi dapat disebabkan infeksi pada luka tali pasat dengan perawatan yang
tidak adekuat. Pemberian imunisasi pada ibu bermanfaat untuk mencegah
penyakit tersebut, dimana antibodi yang telah terbentuk dibawa oleh bayi.
Perawatan kulit bayi
Kelebihan verniks seperti darah dan mekoneum perlu dibersihkan.
Walaupun begitu tidak harus bayi baru lahir diebrsihkan sampai suhu badan
stabil.

Jelaskan macam robekan/ruptur perineum !


Robekan pada perineum terbagi menjadi 4 tingkat, yaitu :
1. Ruptur perineum tingkat I, dimana terjadi robekan pada mukosa vagina dan
kulit perineum
2. Ruptur perineum tingkat II, robekan terjadi pada mukosa vagina, kulit dan otot
perineum
3. Ruptur perineum tingkat III, robekan terjadi pada mukosa vagina, kulit dan oto
perineum serta otot sphingter ani
4. Ruptur perineum tingkat III, robekan terjadi pada mukosa vagina, kulit dan oto
perineum, otot sphingter ani, dan meluas ke mukosa rectum

Jelaskan definisi zygot, blastomer, morula, blastokis,


embrio, fetus dan konseptus !
Zigot
adalah sel yang dihasilkan dari fertilisasi ovum oleh spermatozoa
Blastomer
adalah ovum yang telah dibuahi dan menagadakan proses segmentasi atau
pembelahan mitotic dari zigot
Morula
adalah bola padat sebagai hasil pembelahan mitotic dari zigot yang terdiri dari
16 blastomer
Blastokist
adalah morula yang didalamnya telah terbentuk rongga (exocoelom) dan
dibatasi 2 dinding yaitu trofoblas di bagian luar dan nodus embrionale di
bagian dalam. Marula yang berongga ini siap untuk menanamkan diri ke
dalam endometrium.
Embrio
adalah sel-sel pembentuk yang berkumpul sebagai inner cell mass
membentuk embrio yang ditandai dengan terbentuknya cakram blastomer.
Periode embrionik berlangsung selama 7 minggu
Fetus
adalah konseptus yang sedang berkembang terjadi setelah periode
embrionik.
Konseptus
adalah semua produk konsepsi yang terdiri dari embrio, membran janin dan
plasenta.

Jelaskan mengenai anatomi uterus !


Vaskularisasi uterus :
1. Arteri
Perdarahan dari uterus berasal dari 2 arteri, yaitu :
arteri uterine
arteri ovarika

ad.a Arteri uterina


Merupakan cabang dari arteri hipogastrikayang masuk melalui ligamentum
latum menuju ke sisi uterus setinggi ostium uteri internum. Areteri ini akan
memperdarahi uterus dan bagian atas vagina.
Arteri uterine terbagi 2 cabang utama, yaitu :
Arteri servikovagina yang lebih kecil dan memperdarahi serviks bagian
bawah dan setengah bagian atas vagina.
Cabang utama yang membelok secara tiba-tiba ke arah atas dinding lateral
uterus dan memperdarahi korpus uteri yang selanjutnya memberi
percabangan pada fundus, tuba dan ovarium.
Dari cabang ini terdapat cabang yang menembus uterus sampai di 1/3
medial, pembuluh darah membentuk cabang pada suatu bidang paralell
dengan permukaan yang disebut aa.arcuata.
Aa. arcuata bercabang ke arah endometrium yang disebut aa. Radialis.
Aa. radialis bercabang menjadi :
Aa. Spiralis (collect arteries) yang memberi darah ke sebagian besar
bagian tengah dan seluruh 1/3 lapisan superficial endometrium.
Dinding aa.spiralis memberi respon terhadap kerja hormon
vasokontriksi yang berperan dalam proses mentruasi.
Aa. Basalis yang berjalan lurus lebih kecil dan lebih pendek dari aa.
Spiralis, berjalan hanya sampai lapisan basal endometrium sampai
jauh sedikit ke lapisan tengah dan tidak memberikan respon
terhadap hormon.
Cabang utama ini sebelum mencapai tuba menjadi 3 cabang terminal,
yaitu :
cabang ke fundus memperdarahi uterus bagian atas
cabang ke tuba memperdarahi tuba melalaui mesosalping
cabang ke ovarium beranastomose dengan cabang terminal arteri.
Ovarika
ad.b Arteri ovarika
Merupakan cabang langsung dari aorta abdominalis, masuk ligamentum
latum melalui ligamentum infudibulopelvikum di hilus ovarium terbagi
menjadi cabang-cabang kecil yang masuk ke ovarium, sedangkan
cabang utama artei ovarika melewati ligamentum latum sangat dekat
dengan mesosalping menuju bagian atas pinggir lateral uterus dan
beranastomose dengan cabang terminal arteri uterine.

2. Vena
Darah dari vv. Arkuata v uterine v. iliaka interna v. iliaka komunis
Sebagian darah dari bagian atas uterus, ovarium dan bagian atas ligamentum
latum pleksus pampiriformis berakhir di v. ovarika
v. ovarika kanan v.cava inferior v. renalis kiri v ovarika kiri

Pembuluh Limfe
- Endometrium banyak mengandung saluran limfe terutama di daerah basal
- Saluran limfe di miometrium bertambah banyak ke arah serosa dan
membentuk pleksus limfatikus terutama di dinding posterior usus.
- Saluran limfe dari serviks berakhir terutama di limfoglandula hipogastrika dekat
bifurkatio iliaka komunis
- Saluran limfe dari korpus uteri menuju 2 kelompok limfoglandula yaitu :
Limfoglandula iliaka interna
Setelah bergabung dengan saluran tertentu dari daerah ovarium berakhir di
limfoglandula periaorta

Persarafan
Persarahan uterus berasal dari ganglion FRANKENHAUSER
Persarafan utama dari sistem saraf simpatis disertai sebagian dari sistem
serebrospinal dan parasimpatis
Sisi kiri saraf simpatis masuk pelvis melalui pleksus iliaka interna yang berasal dari
pleksus aorta tepat dibawah promontorium
Setelah naik masing-masing masuk ke pleksus Frankenhauser yang merupakan
ganglion dengan berbagai macam ukuran, ttapi yang utama ganglion besar
yang terletak disamping serviks tepat diatas forniks posterior didepan rectum
Cabang dari pleksus mempersarafi uterus, vesika urinaria dan bagian atas vagina.
Sistem saraf parasimpatis terletak disisi nervus pelvikus, terdiri dari beberapa serat
yang berasal dari nervus sakralis 2-4 dan kemudian masuk ke ganglion
Frankenhauser.
Pada nervus thorakalis 11-12 terdapat serabut sensoris dari uterus yang
menyalurkan rangsang dari kontraksi uterus ke sistem saraf puast.
Saraf sensoris dari serviks dan bagian atas jalan lahir melalui n. pelvikus ke
n.sakralis 2-4 sedangkan bagian bawah jalan lahir ke n. pudendus.

Terangkan fisiologi laktasi


Proses laktasi dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Mammogenesis atau perkembangan payudara
Estrogen bertanggung jawab dalam perkembangan duktus dan alveolus,
sedangkan progesteron bermanfaat dalam pematangan kelenjar alveolus.
Sel-sel glandular berdiferensiasi menjadi sel sekretori dan myoepitel dibawah
pengaruh prolaktin, growth hormon, insulin, kortisol dan epithelial growth factor.
Payudara manusia memiliki 2 estrogen reseptor, yaitu ER-alfa dan ER-beta.
Ciri : penambahan ukuran, pigmentasi areola dan pembentukan jariangan
dibawah areola.

2. Laktogenesis atau pembentukan air susu


Selama kehamilan, kadar prolaktin meningkat dari 10-25 ng/ml pada usia
kehamilan 8 minggu dan menjadi 200-400 ng/ml pada saat kehamilan aterm.
Peningkatan kadar prolaktin ini berbarengan dengan peningkatan estrogen
sejak usia kehamilan 7-8 minggu dan mekanisme peningkatan sekresi prolaktin
ini dipercaya berhubungan dengan supresi PIF, dopamine dan stimulasi
transkripsi gen prolaktin di hipofise oleh estrogen.
Dibentuk di plasenta dan secara aktif dialirkan pada sirkulasi darah ibu, Human
Placenta Lactogen meningkat secara progresif hingga mencapai kadar 6000
ng/ml saat kehamilan aterm. HPL, walaupun memiliki aktifitas yang sedikit lebih
rendah dari prolaktin, HPL diproduksi dalam jumlah yang besar dan akan
menyebabkan efek laktogenik.
Prolaktin berpengaruh terhadap produksi ASI, tapi pada laktogenesis diperlukan
keadaan estrogen pada kadar yang rendah. Sel alveolar sekretori secara aktif
mensistesa air susu dan protein mulai pertengahan kehamilan dan hanya
sejumlah kecil yang dikeluarkan melalui lumen. Sehingga laktasi akan siap jika
kehamilan berakhir selama trimester kedua.

3. Galaktopoiesis atau perawatan sekresi air susu


Ejeksi ASI dari payudara tidak terjadi secara mekanis karena tekanan negatif
yang diakibatkan suckling, tetapi juga sensor taktil yang berpusat di areola
merangsang nervus sensoris vertebra torakalis 4,5,6 (afferent sensory neural)
yang akan menstimulasi nukleus paraventrikuler dan nukleus supraoptikus dari
hipotalamus untuk mensintesa dan sekresi oksitosin pada hipfise posterior.
Oksitosin (merupakan efferent arc) yang dikeluarkan akan bekerja pada sel
mioepitel untuk berkontraksi dan mengosongkan lumen alveolus, sehingga ASI
yang sudah berada pada duktus yang besar akan dikeluarkan melalui nipple.
Dengan refleks suckling maka akan dibentuk prolaktin yang berfungsi untuk
merangsang produksi dan penggantian ASI yang telah dikeluarkan pada
proses sebelumnya.

Apa yang dimaksud dengan letak, presentasi, sikap dan


posisi ?
LETAK / LIE / SITUS
YAITU HUBUNGAN ANTARA SUMBU PANJANG JANIN TERHADAP SUMBU
PANJANG IBU
MACAM-MACAM LETAK JANIN, YAITU:
1. LETAK KEPALA
2. LETAK SUNGSANG
3. LETAK LINTANG
4. LETAK OBLIK
PRESENTASI
YAITU BAGIAN BADAN JANIN YANG TERKEMUKA ATAU TERENDAH YANG
TERABA MELALUI SERVIKS PADA PEMERIKSAAN VAGINAL
BAGIAN YANG DIPRESENTASIKAN MENENTUKAN PRESENTASI JANIN
1. PADA LETAK KEPALA PRESENTASI YANG MUNGKIN TJD :
- PRESENTASI UBUN-UBUN KECIL/VERTEKS/OKSIPUT LEHER FLEKSI
- PRESENTASI MUKA LEHER EKSTENSI
- PRESENTASI UBUN-UBUN BESAR/BREGMA LEHER SEDIKIT FLEKSI
- PRESENTASI DAHI LEHER SEDIKIT EKSTENSI

2. PADA LETAK SUNGSANG


- PRESENTASI BOKONG MURNI (FRANK BREECH)
- PRESENTASI BOKONG KAKI (FRANK BREECH)
- PRESENTASI KAKI (INCOMPLETE BREECH)

SIKAP / HABITUS
YAITU HUBUNGAN BAGIAN JANIN TERHADAP SUMBUNYA, KHUSUNYA
TERHADAP TULANG PUNGGUNGNYA
KARENA UTERUS OVOID JANIN BIASA DALAM SIKAP FLEKSI

POSISI
MENUNJUKKAN BAGIAN JANIN YANG ADA DIBAGIAN BAWAH UTERUS DI
SEBELAH KIRI, KANAN, BELAKANG ATAU DEPAN TERHADAP SUMBU BADAN IBU

PADA SETIAP PRESENTASI ADA 2 KEMUNGKINAN POSISI KIRI ATAU KANAN


PENUNJUK POSISI
PRESENTASI VERTEKS OKSIPUT/UBUN-UBUN KECIL
PRESENTASI MUKA DAGU
PRESENTASI BOKONG SAKRUM

Jelaskan mengenai siklus mentruasi dan interaksi hormon


yang terlibat didalamnya !
Williams 20th ed, hal 69-90 dan Sperrof 6th ed, hal 159-238

Berdasarkan perubahan pada ovarium, siklus menstruasi dibagi menjadi :


1. Fase menstruasi
2. Fase folikuler awal
3. Fase folikuler akhir
4. Ovulasi
5. Fase luteal awal
6. Fase luteal akhir
7. Fase premenstrual

Ad.1 Fase mentruasi


Fase ini berjalan selama hari 1-5.
Pada ovarium terjadi pembentukan korpus albikan dari korpus luteum. Mulai
rekruitmen folikel.
Estrogen berada dalam kadar yang rendah, ovarium memproduksi
estradiol-17. Turunan utama adalah estron.
Progesterone dalam kadar yang rendah, dilkeluarkan dari korteks adrenal
dan krpus luteum yang regresi.
Pada endometrium terjadi deskuamasi dan reorganisasi dini epitel kelenjar
endometrium.
Sekresi FSH menurun dan akan mulai meningkat karena penurunan sekresi
steroid (estrogen dan progesterone) karena regresi korpus luteum.

Ad.2 Fase folikuler awal


Fase ini berjalan selama hari ke 6-8
Diawali dengan pengeluaran Folikel stimulating Hormon (FSH) dari hipofise
sebagai akibat pengeluaran GnRH dari hipotalamus yang dirangsang oleh
keadaan kadar estrogen dan progesterone yang rendah akan menyebabkan
serangkaian peristiwa pada ovarium untuk mempersiapkan sejumlah folikel
untuk berovulasi. Hasil dari peristiwa ini adalah didapatkannya sebuah
folikel yang matur.
Sekresi FSH setiap waktu dikeluarkan secara pulsasif selama fase folikuler
atau proliferatif sampai saat LH surge kemudian FSH kembali menurun
kadarnya.
Dibawah pengaruh FSH, sel granulose preantral memiliki kemampuan
untuk mensintesa estrogen, androgen maupun progestin. Sistem enzim
aromatase yang diaktifkan FSH akan beraksi mengubah androgen menjadi
estrogen.
Sekresi estradiol-17 dari sel granulose sel folikel dominan, kadarnya yang
meningkat cepat, kadar maksimal sampai sebelum LH surge.
Pengaruh estradiol terhadap LH pada saat ini dengan kadar dibawah 200
pg/ml akan memberikan feedback negatif.
Sebagai respon terhadap FSH pada sel granulose disekresikan inhibin dan
aktifin serta polistatin kedalam cairan folikuler dan vena ovarium.
Aktivin yang diproduksi oleh sel granulose akan merangsang pelepasan
FSH dari hipofise dan meningkatkan aktifitas FSH terhadap aktivitas
aromatase dan pembentukan reseptor FSH dan LH.
Folistatin meningkatkan aktivitas FSH dengan cara mengikat aktivin.
Sekresi inhibin B kedalam sirkulasi menambah kekuatan penghilangan FSH
dari folikel lain.
Folikel yang sukses (folikel dominan) adalah folikel yang mencapai tingkat
aktivitas aromatase tertinggi dan reseptor LH sebagai respon terhadap FSH.
Folikel dominan dapat dikenali dengan produksi estrogen dan inhibin yang
tertinggi.
Selama fase folikuler siklus ovarium, progesteron dalam kadar yang rendah.
Hal ini disebabkan bahwa sel granulose tidak dapat mensintesa kolesterol
yang merupkan precursor obligat progesterone, tapi tergantung dari LDL
kolesterol yang hanya berasal dari darah setelah vaskularisasi yang terjadi
setelah ovulasi.
Pada endometrium terjadi proliferasi sel epitel kelenjar dengan mitosis yang
banyak.

Ad.3 Fase folikuler akhir


Fase ini berjalan selama hari ke 9-13
Pada ovarium terjadi pematangan dan pemilihan folikel dominan
Sekresi estradiol-17 dari sel granulosa folikel dominan, kadarnya yang
meningkat cepat, kadar maksimal sampai sebelum LH surge.
Saat ini terjadi feedback positif dari estrogen (dengan kadar lebih dari 200
pg/ml) terhadap peningkatan LH.
Protein aktivin diproduksi dalam jumlah yang besar pada awal
perkembangan folikulear untuk meningkatkan reseptivitas folikel terhadap
FSH. Konsentrasi androgen dan produksi inhibin mendorong LH pada
sintesa androgen pada sel theca.
Kunci untuk ovulasi adalah konversi produksi inhibin terhadap responsivitas
LH untuk menjaga penghentian FSH secara sentral dan peningkatan aksi
LH (LH surge).
Dengan adanya LH akan merubah inhibin B menjadi inhibin A. Tingkat
sirkulasi inhibn A naik pada fase folikuler akhir untuk mencapai puncak pada
fase midluteal. Inhibin A ini turut menyumbangkan peran pada penghentian
FSH.
Beraksi lewat reseptornya, LH memulai luteinisasi dan produksi progesteron
preovulatori pada lapisan sel granulosa.
Pada endometrium terjadi pseudostratifikasi tanpa sekresi, perubahan
stroma dini.
Sekresi FSH setiap waktu dikeluarkan secara pulsasif selama fase folikuler
atau proliferatif sampai saat LH surge kemudian FSH kembali menurun
kadarnya.

Ad.4 Fase ovulasi


Fase ini terjadi pada hari ke 14
Pada ovarium terjadi ovulasi dan luteinisasi dari sel granulosa folikel yang
telah ruptur.
Segera setelah itu atau bersamaan dengan ovulasi, mulai terjadi penurunan
sekresi estradiol-17.
Sekresi progesterone mulai meningkat sebagai konsekuensi ketersediaan
LDL dan aksi LH pada koleterol.
Pada endometrium timbul vakuola yang kaya akan glikogen
Penurunan yang berarti dari FSH, sebagai akibat proses ovulatoar
Berkaitan dengan itu, terjadi peningkatan estradiol-17 dari folikel dominan.

Ad.5 Fase Luteal Awal


Terjadi pada hari 15-19
Kenaikan LH pad fase folikuler akhir merangsang kelanjutan pembelahan
reduksi oosit, luteinisasi granulose serta sintesa progesterone dan
prostaglandin pada folikel.
Progesteron meningkatkan aktifitas enzim proteolitik bersma-sama dengan
prostaglandin untuk pencernaan dan peluruhan dinding folikel.
Pada ovarium terjadi vaskularisasi sel lutein granulose dan pembentukan
korpus luteum. Terjadi atresia folikuler.
Kadar estrogen (estradiol-17) secara bertahap terjadi peningkatan
postovulasi dari korpus luteum
Sekresi progesterone tetap tinggi hingga masa akhir fase luteal.
Pada endometrium terjadi pergerakan vakuola ke permukaan lumen, proses
mitosis. Kelenjar endometrium menjadi sangat tortuous.
Setelah peningkatan gonadotropin mendadak pada pertengahan siklus,
kadar FSH menurun sama seperti yang ditemukan selama fase preovulasi.
Kadar LH rendah dan menetap hingga saat akan ovulasi.

Ad. 6 Fase Luteal Akhir


Terjadi pada hari 20-25
Pada ovarium terbentuk korpus luteum yang matang dan proses atresia
folikel berlanjut
Kematian korpus luteum berakhir dengn tik nadir tingkat sirkulasi estradiol,
progeteron dan inhibin. Kadar estrogen postovulasi (estradiol-17)
mencapai puncaknya. Kadar progesterone tetap tinggi sebelum mulai
menurun pada fase premenstrual..
Penurunan inhibin menghilangkan pengaruh penekanan sekresi FSH dari
hipofise.
Dengan hilangnya pengaruh penekanan sekresi FSH dan kenaikan
krekuensi pengeluaran GnRH maka sekresi FSH mulai menjadi lebih besar
dibandingkan sekresi LH. Peningkatan FSH akan mengijinkan folikel
dominan untuk memulai kemunculannya.
Pada endometrium, vakuola mulai bersekresi dan terjadi desidualisasi.
Stroma menjadi edema dan pembesaran sel stroma terjadi.

Ad.7 Fase Premenstrual


Terjadi pada hari 26-28
Pada ovarium terjadi involusi korpus luteum dan dimulainya rekrutmen
folikel untuk siklus selanjutnya.
Kadar estrogen menurun dan selama menstruasi estrogen yang diproduksi
adalah estrone yang mana dibentuk di luar kelenjar.
Progesteron mulai terjadi penurunan
Pada endometrium terjadi disintegrasi dan rusaknya sel stroma. Selain itu
terjadi infiltrasi leukosit dan perdarahan interstitial.
Sekresi FSH mulai meningkat dengan adanya regresi korpus luteum

Episiotomi
Clinical Obstetrics p.1-12

Episiotomi adalah insisi perineum dan vagina untuk memperbesar pembukaan vagina
dan memudahkan persalinan serta mencegah ruptura perineum.
Arti sebenarnya dari episiotomi adalah insisi pada genitalia eksterna.

Tahun 1742 Sir Fielding Ould merekomendasikan untuk beberapa kasus pembukaan
vagina dibagian luar dilakukan pada persalnan lama yang membahayakan.
Indikasi
pencegahan laserasi perineum
mencegah cedera kepala janin
mencegah pemanjangan kala II
meningkatkan relaksasi pada perineum

kontraindikasi
limfogranuloma veneureum
Skar perineum yang berat
Kelainan perineum
Gangguan koagulasi
Pomeroy 1918 melakukan episiotomi untuk memperpendek kala II persalinan. Indikasi
ini dilakukan pada ibu dengan penyakit jantung, gawat janin, dan presentasi bokong.
Episiotomi dikatakan memiliki keuntungan untuk mengurangi anoksia pada janin,
perdarahan otak dan kemungkinan cerebral palsy atau retardasi mental.
Waktu dilakukannya episiotomi adalah saat kepala janin mulai menekan m. levator ani
dan meregang fascia. Pada saat ini kepala janin terlihat pada introitus vagina sebesar
4 cm.

Macam episiotomi
Episiotomi medialis
Episiotomi mediolateralis
Episiotomi lateralis
Episiotomi sekunder

Perawatan episiotomi
Dilakukan perawatan seetiap hari . beberapa infeksi dapat terjadi seperti fasciitis
nekrotik.
perineum harus terjaga agar tetap kering dan berasih.
Untuk mengurangi bengkak dan rasa sakit dapat diberikan kompres es
Pemberian analgetik dapat diberikan untuk beberapa hari.

Komplikasi
Dehiscence luka dan dispareunia dapat terjadi setelah pulang dari RS.
Proses penyembuhan tergantung faktor yang mempengaruhi
penyembuhan jaringan
Jika penyembuhan terlambat dapat diakibatkan infeksi, hematom atau
penggunaan steroid
Perluasan episiotomi dapat mengenai shikter ani atau rectum.
Perdarahan karena waktu yang tidak tepat untuk dilakukan episiotomi
atau terjadinya hematom

Keuntungan dan kerugian antara episiotomi medialis dan lateralis


Episiotomi medialis :
Mudah dijahit
Anatomis maupun fungsi sembuh dengan baik
Nyeri dalam masa nifas tidak seberapa
Dapat menjadi ruputura perinea totalis

Episiotomi mediolateralis
Lebih sulit dijahit
Anatomis maupun fungsi penyembuhan kurang sempurna
Nyeri pada hari-hari pertama nifas
Jarang menjadi ruptura perinea totalis

Jelaskan mengenai perubahan pada ibu pada saat


kehamilan
I. Perubahan pada organ genitalia eksterna dan interna
1. Uterus
Terjadi hipertropi dan dilatasi. Pada wanita tidak hamil uterus merupakan
struktur yang padat dengan berat 70 gram dan volume 10ml. Selama
kehamilan uterus berubah bentuk menjadi organ yang berdinding otot tipis
untuk mengakomodasi fetus, plasenta dan cairan amnion.
Total volume uterus saat kehamilan 5-20 liter atau mengalami perubahan 500-
100 kali bentuk asal. Berat saat aterm 1100 gr.
Pada awal kehamilan hipertropi uterus disebabkan kerja hormon estrogen dan
progesterone, jadi bukan merupkan distensi mekanik dari kapsepsi. Baru
setelah 12 minggu, peningkatan ukuran uterus disebabkan pembesaran
ukuran konseptus (uterus tumbuh secara pasif).
Pembesaran uterus tidak simetris, lebih bermakna di daerah fundus uteri.
Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus tidak menempati lagi ruang panggul
dan masuk ke ruang abdomen. Sejalan dengan pembesaran uterus, terjadi
penarikan ligamentum latum dan ligamentum rotundum.
Dari trimester pertama, uterus berkontraksi secara ireguler dengan nyeri yang
normal. Pada trimester kedua kontraksi ini dapat dideteksi dengan
pemeriksaan bimanual (Braxton Hicks) Kontraksi ini bersifat tidak ritmis,
intensitas antara 5-25 mmHg. Kontraksi ini mencapai puncaknya pada 12 atau
2 minggu sebelum persalinan, kontraksi ini disebut juga his palsu.
Plasenta perfusi dari aliran darah ibu tergantung dari aliran darah ke uterus
melewati ateri uterine dan arteri ovarika. Selama kehamilan terjadi peningkatan
aliran darah menjadi 450-600 ml/menit.

2. Ovarium dan tuba fallopi


Ovulasi tidak terjadi selama kehamilan dan pematangan folikel baru tertunda.
Pada saat kehamilan pada ovarium hanyua ditemukan satu korpus luteum.
Pada saat kehamilan ini, korpus luteum mengeluarkan relaksin selain juga
dihasilkan pada plasenta dan desidua parietalis. Jenis sekresinya sama
dengan hormon khorionik gonadotropin. Relaksin menyebabkan relaksasi
uterus selama kehamilan pada percobaan tikus.
Otot tuba fallopi sedikit membesar pada kehamilan. Sementara epitelnya tetap
rata selama kehamilan dibandingkan pada saat tidak hamil.

3. Vagina dan perineum


Selama kehamilan terjadi peningkatan vaskularisasi dan hyperemia pada kulit
dan otot perineum dan vulva. Peningkatan vaskularisasi terjadi pada vagina,
menyebabkan warna ungu dan sekresi vagina selama kehamilan (tanda
Chadwick). PH vagian menjadi asam dengan variasi antara 3,5-6. Hal ini
disebabkan peningkatan produksi asam laktat dari glikogen yang diubah oelh
Lactobacillus acidophilus.

II. Perubahan pada organ lain


4. Dinding abdomen
Striae gravidarum yang terjadi pada bulan terakhir kehamilan pada kulit
abdomen dan sekitar payudara.
Pigmentasi yang terjadi pada garis tengah abdomen terlihat dan disebut linea
nigra. Pada leher dan muka membentuk chloasma atau melasma gravidarum.
Kesemuanya disebabkan peningkatan hormon sebagai hasil dari hipertropi
lobus intermedia kelenjar hipfise.

5. Payudara
Pada minggu awal kehamilan, wanita hamil sering merasa kencang dan
tingling. Setelah bulan kedua, payudara membesar dan menjadi nodular
sebagai akibat hipertropi alveoli. Vena payudara nampak jelas dibawah kulit.
Putting menjadi lebihbesar, kehitaman dan lebih erektil. Setelah beberapa
bulan pertama, kolostrum keluar dengan memijat putting, berupa cairan
kekuningan.

6. Metabolisme
Penambahan berat pada kehamilan karena :
Penambahan berat (gram)
Jaringan 10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu
dan cairan (total)
Janin 5 300 1500 3400
Plasenta 20 170 30 650
Cairan 30 350 750 800
ketuban
Uterus 140 320 600 970
Payudara 45 180 360 405
Darah 100 600 1300 1450
Cairan 0 30 80 1480
ekstravaskular
Lemak tubuh 310 2050 3480 3345
Total 650 4000 8500 12500

Protein
Produk konsepsi seperti uterus dan darah ibu, memiliki lebih banyak protein
dibandingkan lemak atau karbohidrat. Kandungan protein lebih sedikit
dibandingkan jumlah total protein tubuh. Pada saat aterm, janin
mengandung 500 gram protein dari berat keseluruhan 4kg, yang merupakan
setengah dari jumlah total peningkatan protein selama kehamilan. 500 gram
protein sisanya berada pada uterus, payudara, protein plasma dan
hemoglobin.

Karbohdrat
Kehamilan merupakan keadaan yang potensial untuk terjadinya dibetes. DM
dapat bertambah berat pada kehamilan dan secara klinis diabetes dapat
timbul pada beberapa wanita selama kehamilan. Kehamilan normal ditandai
dengan hipoglikemi ringan, postprandial hiperglikemi dan hiperinsulinemia.
Pada wanita hamil yang sehat ditandai dengan penurunan kadar glukosa
plasma karena peningkatan insulin pada darah. Peningkatan ini tidak dapat
dijelaskan sebabnya.
Pada wanita hamil terjadi 3 hal berkaitan dengan glukosa, yaitu :
Peningkatan insulin sebagai akibat peningkatan glukosa
Penurunan uptake glukosa
Penekanan respon thd glukagon

Lemak
Konsentrasi lemak, lipoprotein dan alipoprotein plasma meningkat selama
kehamilan. Kadar lipoprotein kolesterol plasma berubah secara bermakna
kelama kehamilan. LDL mencapai puncaknya pada minggu ke 36 sebagai
akibat pemecahan estrogen dan progesterone. Sementara itu HDL
mencapai puncaknya pada kehamilan 25 minggu, kemudian menurun
sampai minggu 32. Peningkatan kadar HDl pada usia pertengahan
kehamilan disebabkan oleh estrogen.

Mineral
Selama kehamilan kadar kalsium dan magnesium menurun, penurunan ini
berkaitan dengan penurunan konsentrasi protein plasma dan beberapa
elektrolit yang berkaitan dengan protein.
Copper dan ceruloplasmin pada plasma meningkat pada awal kehamilan
karena peningkatan estrogen.

7. Hematologi
Volume darah meninkat secara bermakna selama kehamilan, dalam beberapa
penelitian berkisar 40-45% lebih tinggi dibandign saat tidak hamil. Kehamilan
menyebabkan hipervolemia yang disediakan untuk kebutuhan uterus denga
hipertropi sistem vakulernya, mengamankan ibu dan anak dari efek deleterious
atas penurunan venous return. Peningkatan volume dimulai data trimester
pertama dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu dan
menetap setelah itu.
Peningkatan volume darah merupakan akibat dari peningkatan plasma dan
eritrosit. Plasma bertambah lebih banyak dibandingkan eritrosit, yaitu berkisar
33% atau 450 ml. Peningkatan eritrosit akan menyebabkan kebutuhan akan
zat besi bertambah.
Metabolisme besi yang dibutuhkan selam kehamilan adalah 100 gram, 300 mg
ditranfer secara aktif ke janin dan plasenta dan 200 mg hilang karena proses
metabolisme. 450 ml eritrosit memerlukan 500 mg zat besi, dimana setiap 1
gram eritrosit mengandung 1,1 gram zat besi (Fe).

Kehamilan diasumsikan berhubungan dengan supresi dari fungsi imunologi


seluler dan humoral, hal ini untuk mengakomodasi semiallogenik fetal graft
asing. Kenyataannya titer antibody humoral untuk beberapa virus seperti
herpes simpleks, measles dan influenza A menurun selama kehamilan. Jumlah
leukosit biasanya berkisar dari 5.000-12.000/mm3. Selama persalinan dan
masa nifas awal menigkat secara bermakna hingga mencapai 25.000/mm3.
Rata-rata adalah sebanayak 14.000-16.000/mm3

Kadar beberapa faktor pembekuan darah menigkat selama kehamilan. Faktor I


(plasma fibrinogen) normal 300 mg% 450 mg% Hal ini menyebabkan
peningkatan dari tingkat sedimentasi eritrosit.
Faktor lain yang meningkat adalah faktor VII (prokonvertin), faktor VIII
(antihemofilik globulin), faktor IX (dan faktor X.
Faktor II hanya meningkat sedikit.
Faktor yang menurun adalah faktor XI dan XIII.

8. Kardiovaskuler
Selama kehamilan terdapat perubahan bermakna pada jantung dan sirkulasi.
Pada jantung, frekuensi denyut istirahat meningkat 10-15 denyut
permenit.Diafragma akan terangkat, jantung menjadi bergerak ke kiri dan lebih
atas. Akibatnya apeks jantung berubah ke arah lebih lateral.
Perubahan bunyi jantung :
terjadi splitting pada bunyi jantung I. Tidak ada perubahan pada suara
aorta dan pulmonary dari bunyi jantung II.
Sistolik murmur terjadi pada 90% wanita hamil saat bernafas dan
menghilang sesaat setelah persalinan.

Selama kehamilan normal, tekanan darah dan resistensi vaskuler menurun


ketika volume darah, berat badan ibu dan basal metabolisme meningkat. Hal ini
diperkirakan berpengaruh terhadap curah jantung. Volume curah jantung saat
istirahat menignkat secara nyata pada kehamilan awal. Secara spesifik, volume
curah jantung akan meningkat pada akhir kehamilan pada saat posisi miring ke
samping.
9. Sistem pernafasan
Diafragma meningkat 4 cm selama kehamilan. Sudut subkostal melebar
mengikuti diameter tranversa rongga dada sebesar 2 cm. Lingkar dada
meningkat 6 cm.

Pada berbagai fase dari kehamilan normal, sejumlah oksigen dialirkan ke


dalam paru-paru dengan peningkatan volume tidal yang menyebabkan
peningkatan kebutuhan akan oksigen. Berkenaan dengan meningkatnya kadar
hemoglobin menyebabkan peningkatan kapasitas angkut oksigen juga
meningkat. Frekuensi pernafasan berubah sedikit selama kehamilan, volume
tidal, volume pernafasan permenit dan uptake oksigen permenit meningkat.
Kapasitas residu fungsional dan volume residual menurun.

10. Sistem traktus urinarius


Ukuran ginjal sedikit bertambah.
GFR (glomerular filtration rate) dan RPF (renal plasma flow) meningkat pada
awal kehamilan.
Beberapa perubahan pada kandung kemih terjadi sebelum usia 4 bulan kehamilan.
Trigonum kandung kemih terangkat dan menyebabkan penipisan pada bagian
posterior atau intraureter. Proses ini berlanjut sampai akhir kehamilan dengan
perluasan dan pendalaman trigonum. Tekanan intra kandung kemih meningkat 8-20
cm H2O.

Jelaskan mengenai hormon plasenta !


Williams 20th ed, hal.

Plasenta memproduksi hormon-hormon sebagai beerikut :


Hormon steroid
Estrogen
Progesteron
Hormon protein dan peptida
HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
HPL (Human Placental Lactogen)
HCT (Human Chorionic Tyrotropin)
HCCT (Human Chorionic Corticotropin)
Inhibin
Releasing hormon
TSH realeasing hormon (tyroid Stimulating Hormone)
LH/FSH releasing hormon
Enzim
Heat stable alkaline phosphatase
Oxytocinase
Pregnancy specific protein

Estrogen
Biosintesis skematik estrogen pada plasenta manusia :
Ibu Janin

Plasenta E2
E2
Adrenal DS
Adrenal E2
DS 16A-OH-DS

Hati Hati
16A-OH-DS E3 16A-OH-DS

E3 E3

Kehamilan manusia normal normal, mendekati saat aterm merupakan suatu


keadaan hiperestrogenik yang besarnya sangat luar biasa. Jumlah estrogen yang
diproduksi setiap hari selama beberapa minggu terakhir kehamilan sama denfan
yang diproduksi oleh 1000 wanita premenopause ovulatori setiap harinya.
Jumlah kecil estrogen yang diproduksi oleh ovarium ibu terbatas pada 2-4 minggu
pertama pasca ovulasi.

Mekanisme biosintesis pembentukan estrogen pada kehamilan manusia berbeda


dengan wanita tidak hamil atau pada laki-laki. Pada saat tidak hamil,
androstenedion sebagai prekursor intermediat estron diproduksi di ovarium.
Androstenedion ditransfer dari sel teka ke dalam cairan folikuler dan kemudian
digunakan oleh sel granulosa untuk membentuk estrogen yaitu estriol-17. Hal ini
tidak terjadi pada plasenta.

Biosintesis estrogen estradiol-17 (E3) dan estron (E2) menggunakan prekursor


yang berasal dari plasma ibu maupun janin yaitu dehidroandrosteron sulfat
(DHEAS).

Tiga estrogen utama dalam kehamilan adalah :


Estron
Mulai diproduksi pada minggu 6-10 dan nilai individual berkisar 2-30 ng/ml.
Nilai normal yang memiliki kisaran besar menyebabkan estron tidak digunakan
dalam klinik.
Estradiol 17
Mulai ada pada minggu 6-8 yang menandakan fungsi plasenta dalam sintesa
estrogen. Nilai individu antara 6-40 ng/ml (20-150 nmol/L).
Kadar estradiol ibu lebih tinggi daripada dalam janin.
Eksresi estradiol meningkat + 100 kali daripada wanita tidak hamil.
Estriol
Ditemukan pertama kali pada usia kehamilan 9 minggu, pada saat kelenjar
adrenal janin mengeluarkan precursor. Estriol stabil pada usia kehamilan 31-35
minggu dan meningkat pada usia 35-36 minggu.
Kadar estriol janin lebih tinggi dari kadar pada ibu. Eksresi estriol + 100 x
daripada wanita tidak hamil
Progesteron
Sebagian besar dihasilkan oleh korpus luteum samapai usia + 10 minggu dari
masa kehamilan. Sampai minggu ke 7, kehamilan tergantung dari adanya
korpus luteum.
Setelah usia kehamilan 10 mingu terjadi penurunan kadar progesterone
maternal, plasenta akan menjadi sumber utama progesterone dan secara
progresif meningkat.
Kadar progesterone + 100-200 ng/ml dan plasenta menghasilkan + 250 ng/hari.
Sebagian besar progesterone yang dihasilkan plaenta akan memasuki
sirkulasi maternal.
Kolesterol plasma ibu (LDL) merupkan precursor utama untuk sintesa
progesteron.
Progesteron dibentuk dari kolesterol pada semua jaringan steroidogenik dengan
reaksi enzimatik 2 langkah. Pertama kolesterol dikonversi di mitokondria
menjadi pregnenolon yang kemudian dengan katalisator enzim sitokrom 3-
hidroksisteroid dehidrogenase menjadi progesteron.
Fungsi progesterone :
menekan respon imunologi maternal pada antigen janin
mencegah penolakan trofoblas oleh sistem imunitas ibu
membantu menyiapkan dan mempertahankan endometrium
untuk implantasi
substrat untuk produksi kelenjar adrenal janin dari gluko dan
mineral kortikoid

HCG (Human Chorionic Gonadotropin)


- HCG merupakan hormon glikoprotein dengan aktifitas yang mnyerupai LH
(Luteinizing hormon)
- Diproduksi secara eksklusif selama kehamilan
- Fungsi hCG :
1. Untuk mempertahankan dan pemeliharaan fungsi korpus luteum selama
awal kehamilan
2. Merangsang sekresi testosteron dari testis janin / stimulasi hCG pada
testis janin untuk diferensiasi seks janin laki-laki
3. Beberapa bentuk hCG mengikat reseptor TSH didalam sel tiroid
sehingga meningkatkan aktifitas tiroid.
4. Meningkatkan sekresi relaksin oleh korpus luteum
5. Meningkatkan vasoduilatasi pembuluh darah uterus dan relaksasi
miometrium
6. Menurunkan respons imun limfosit terhadap agglutinin sehingga janin
tidak akan ditolak ibu.
- HCG bekerja melalui reseptor LH dengan waktu paruh 24 jam
- Hipofise wanita tidah hamil dan laki-laki secara normal menghasilkan sangat
sedikit hCG
- Merupakan glikoprotein dengan BM 36.700 dengan kandungan 30%
karbohidrat
- Terdiri dari 2 buah subunit yang ditandai dengan (alfa) dan (beta). Struktur
alfa dari 4 hormon glikoprotein (hCG, LH, FSh dan TSH) adalah sama, tetapi
untuk subunit beta terdapat perbedaan urutan asam aminonya. Subunit beta
dari hCG dan LH hampir mirip 80%.
- HCG diproduksi terutama di sinsitiotrofoblas daripada sitotrofoblas.
- Ditemukan pada plasma ibu pada 8-10 hari setelah lonjakan LH (mungkin
terjadi pada saat implantasi blastokista).
- Mencapai puncaknya pada usia 8-10 minggu (saat jumlah sinsitiotrofoblas
diplasenta terbanyak).
- Pada minggu 10-12 kehamilan, kadar hCG dalam darah ibu mulai menurun,
dengan titik terendah pada kehamilan 20 minggu.
- HCG dalam urin meningkat dari kadar 1 IU/ml pada minggu ke-6 sampai 100
IU/ml antara hari ke-60 dan ke-80 setelah menstruasi terakhir.
- Kadar hCG yang lebih tinggi ditemukan pada kehamilan dengan
eritroblastosis fetalis, mola hidatidosa dan koriokarsinoma

HPL (Human Placental Lactogen)


- HPL terdiri dari suatu rantai polipeptida dengan BM 22.279
- Berisi 191 residu asam amino.
- HPL secara struktur dan aktifitas juga sama dengan prolaktin manusia
- Ditemukan pada sinsitiotrofoblas pada minggu ke 2 sampai ke 3 setelah
konsepsi. Pada serum wanita hamil paling cepat ditemukan pada minggu ke-5
kehamilan.
- Konsentrasi hPL meningkat terus sampai pucaknya pada minggu 34-36
kehamilan dan konsentrasi darah ibu proporsional dengan massa plasenta.
- Kadarnya 5-15 ug/ml dengan pengukuran radioimunoassay
- Fungsi hPL adalah :
Lipolisis dan mengkatnya kadar asam lemak bebas sirkulasi
Inhibisi uptake glukosa dan glukoneogenesis (dari protein)
Antiinsulin
- HPL tidak terbatas diproduksi di trofoblas, tetapi juga pada berbagai
keganasan, selain keganasan trofoblas dan gonad, termasuk karsinoma
brochogenik, hepatoma, limfoma dan feokromositoma.

HCT (Human Chorionic Tyrotropin)


- Terdapat bukti bahwa plasenta menghasilkan hormon khorionik tirotropin.
- Hanya sedikit atau tidak ada bukti bahwa ada peran biologis yang jelas untuk
zat ini dalam kehamlan normal.
- Neoplasma troblastik mola hidatidiform dan koriokarsinoma mungkin
menghasilkan kelompok hormon ini, tetapi meningginya aktivitas
perangsangan tiroid pada wanita dengan penyakit trofoblas terutama
dihubungkan dengan sifat-sifat perangsan tiroid oleh hCG.

HCCT (Human Chorionic Corticotropin)


Suatu protein yang mirip ACTH telah diisolasi darijaringan plasenta.
Kepentingan fisiologi HCCT dan senyawa yang berkaitan tidak jelas.
Pada wanita hamil, kadar HCCT pada seluruh waktu kehamilan lebih rendah dari
yang ditemukan pada laki-laki dan wanita tidak hamil.

TSH releasing hormon (tyroid Stimulating Hormone)

LH/FSH releasing hormon

Inhibin
Suatu hormon glikoprotein yang bekerja untuk menghambat pelepasan
FSH oleh hipofise

Você também pode gostar