Você está na página 1de 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Wijaya Karya atau singkatnya disebut WIKA merupakan


perusahaan hasil nasionalisasi perusahaan belanda Naamloze
Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vin en Co.
Atau NV Vis en CO. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, WIKA yang
didirikan pada tahun 1960 memulai kegiatannya sebagai perusahaan
instalatir listrik. Pengembangan Industri Beton Pracetak baru dimulai pada
tahun 1978 dengan produk pertamanya adalah Tiang Listrik Beton
Prategang berpenampang H untuk keperluan PLN. PT. Wijaya Karya Beton
resmi didirikan pada tanggal 11 Maret 1997 di Jakarta. WIKA telah
memulai konsentrasi pada industri beton pracetak di tahun 1977 dengan
mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. Sejak
saat itu, WIKA bertekad mempertahankan pengembangan produk tersebut
untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan dan
datangnya proyek proyek infrastuktur lain.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah salah satu perusahaan


konstruksi besar yang sudah banyak berkontribusi dalam pembangunan
infrastruktur di Indonesia. Salah satu proyek besarnya adalah
pembangunan jembatan suramadu yang kini sudah dimanfaatkan oleh
masyarakat. WIKA juga dikenal sebagai perusahaan kontrusi yang banyak
memenangkan tender proyek infrastruktur tanah air. Pada sejarah awal
kinerja perusahaan ini adalah saat tahun 1972, dimana pada saat itu
nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT
Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor
konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti
pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.

Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan


perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi

1
Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk
Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi
Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung
LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu,
semakin berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri
konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang
terintegrasi dan bersinergi. Pada tahun 1997, WIKA mendirikan anak
perusahaannya yang pertama, yaitu PT Wijaya Karya Beton,
mencerminkan pesatnya perkembangan Divisi Produk Beton WIKA saat
itu.

Kegiatan PT Wijaya Karya Beton saat itu diantaranya adalah


pengadaan bantalan jalan rel kereta api untuk pembangunan jalur double-
track Manggarai, Jakarta, dan pembangunan PLTGU Grati serta Jembatan
Cable Stayed Barelang di Batam. Langkah PT Wijaya Karya Beton
kemudian diikuti dengan pendirian PT Wijaya Karya Realty pada tahun
2000 sebagai pengembangan Divisi Realty. Pada tahun yang sama
didirikan pula PT Wijaya Karya Intrade sebagai pengembangan Divisi
Industri dan Perdagangan.

Semakin berkembangnya Perseroan, semakin tinggi pula tingkat


kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini
tercermin dari keberhasilan WIKA melakukan penawaran saham perdana
(Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek
Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta). Pada IPO tersebut, WIKA
melepas 28,46 persen sahamnya ke publik, sehingga pemerintah Republik
Indonesia memegang 68,42 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki
oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Employee/Management
Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock Allocation (ESA).
Sementara itu, langkah pengembangan Divisi menjadi anak perusahaan
yang berdiri di atas kaki sendiri terus dilakukan. Pada tahun 2008 WIKA
mendirikan anak perusahaan PT Wijaya Karya Gedung yang memiliki
spesialisasi dalam bidang usaha pembangunan high rise building.

2
Tercatat WIKA tak hanya menancapkan kukunya di tanah air. Di
Aljazair, WIKA membangun jalan tol 400 kilometer yang menghubungkan
Tunisia dan Maroko. Produk beton WIKA juga dilirik negara seperti Irak.
Kondisi ini membuat WIKA menjadi buruan investor di pasar saham.

1.2 Latar Belakang Analisis

Di era pembangunan pada masa kini, persaingan dalam usaha atau


bisnis sudah mutlak adanya karena disamping dapat menjadi pemicu
dalam mejalankan kinerja perusahaan, juga positifnya terjadi
pertumbuhan ekonomi yang cukup baik meskipun ternyata ada beberapa
hal yang pengusaha hiraukan dari segi lingkungan. Kenyataanya masih
banyak masyarakat yang tidak kritis dalam membahas bab ini kemudian
hanya mengetahui secara general perusahaan apa saja dan di bidang
mana saja yang mampu membangun kehidupan Indonesia hingga kini.
Untuk itu, diperlukan adanya adanya analisis laporan keuangan
perusahaan yang akan menunjukkan hasil dari kinerja perusahaan dalam
kurun waktu tertentu dan mampu menjadi bahan pertimbangan pihak
pihak yang terkait.

Kemudian dari hasil analisis ini bisa digunakan untuk


membandingan perusahan A dengan perusahaan sejenis hingga bisa
didapatkan gambaran perusahaan mana yang memiliki profitabilitas,
utilitas margin, likuiditas, utilitas utang, dan market value yang lebih baik.

1.3 Rumusan Masalah

Pada analisis laporan keuangan ini, terdapat beberapa hal yang dicari
dari laporan keuangan perusahaan selama 3 tahun dari tahun 2010
hingga 2012 dengan membandingkan perusahaan WIKA dengan
perusahaan sejenis. Diantaranya adalah :

1. Seberapa efisien perusahaan dalam mengatur biaya-biaya nya?


2. Apakah perusahaan sudah baik dalam mengelola asset sehingga
mampu menghasilkan return dan penjualan yang baik?

3
3. Berapa besar profit yang bisa di dapatkan pemegang saham dari
dana yang sudah diinvestasikan?
4. Berapa besar jumalah ketersediaan alat alat likuid untuk
membayar tagihan?
5. Pada tingkat berapa rupiah investor ingin membeli saham
perusahaan?

I.4 Maksud Dan Tujuan Analisis

Sehingga dari beberapa rumusan masalah diatas dapat


menghasilkan hasil dari perbandingan dua perusahaan tersebut. Yaitu :

1. Mengetahui efisiensi perusahaan dalam mengatur biaya - biayanya.

2. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola aset untuk


memghasilkan return atau penjualan.

3. Mengetahui persentase profit yang didapatkan oleh para pemegang


saham.

4. Memgetahui persentase ketersediaan alat - alat liquid untuk


membayar tagihan.

5. Memgetahui pada tingkat berapa persen saham akan dibeli oleh


investor

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analisis Rasio

Rasio digunakan utk mengevaluasi kinerja relatif dari suatu


perusahaan. Sehingga Analisis Rasio adalah Metode analisis yang lazim
digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio
dengan membandingkan rasio - rasio perusahaan dgn rerata industri,
rasio - rasio kompetitor atau referensi lain utk mengetahui posisi
perusahaan.

A. Rasio Profitabilitas
1. Profit Margin
Berdasarkan analisis rasio laporan keuangan PT.Wijaya Karya
mengalami kenaikan yang jauh lebih signifikan yaitu tahun 2010 pada
posisi 4,04% naik sebesar 1,01% di tahun 2011 menjadi 5,05% dan
mengalami kenaikan yang lebih tinggi lagi sebesar 2,47% menjadi 7,52.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan PT.Wijaya Karya Tbk memang
sudah baik dalam meng-efisiensi-kan biaya biaya dan kebijakan pricing
nya sedangkan jika dibandungkan dengan PT. Waskita Karya Tbk pada
tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,45% dari tahun seblumnya
yaitu 2010 dari angka 1,91% menjadi 2,36%. Ini artinya bahwa
perusahaan sudah mampu efisien dalam biaya biaya dan kebijakan
pricing perusahaan semakin baik. Pada tahun 2013 kinerja perusahaan
semakin baik lagi karna tercatat memiliki kenaikan sebesar 0,52% dari
angka 2,36% di tahun 2012 menjadi 2,88%. Walaupun secara nominal, PT.
Wijaya Karya lebih unggul, namun kedua sudah menunjukkan profit
margin yang sangat baik.

2. Return Of Asset (ROA)


Berdasarkan analisis ROA PT. Wijaya Karya Tbk naik dari 3,87%
menjadi 4,70% sebesar 0,83%. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen

5
sudah baik dalam mengelola aset hingga menghasilkan return yang lebih
tinggi. Namun pada tahun 2012 PT Wijaya Karya mengalami penurunan
Proa sebesar 0,32% dari 4,70% menjadi 4,38%. Penurunan tersebut cukup
besar dilihat hampir setelah dari kenaikan di tahun sebelumnya.
Sedangkan pada PT. Waskita Karya Tbk dari tahun 2010 menuju 2011
mengalami kenaikan pada rasio ROA yang menunjukkan bahwa
manajemen semakin baik mengelola aset hingga menghasilkan return
yaitu dari angka 2,74% menjadi 3,36%. Kenaikan tersebut sebesar 0,62%.
Tetapi pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2012 justru perusahaan
mengalami penurunan pada pengelolaan aset perusahaan sebesar 0,32%
menjadi 3.04%. dua perusahaan ini mengalami waktu kenaikan dan
penurunan yang sama. Meskipun pada PT. Wijaya Karya Tbk mengalami
kenaikan yang lebih tinggi sedikit dari PT. Waskita Karya Tbk.

3. Return Of Equity (ROE)


ROE dari PT. Wijaya Karya Tbk berdasarkan data analisis pada tahun
2010 sebesar 12, 70% dan mengalami kenaikan yang cukup tinggi
sebesar 4,92% menjadi 17,62% di tahun 2011. Kenaikan ROE ini
menunjukkan bahwa semakin besar hak hak pemegang saham dari
keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk setiap rupiah yang
diinvestasikan pemegang saham. Tahun 2013 sepertinya PT. Wijaya Karya
Tbk belum mampu meningkatkan hak hak pemegang saham lebih besar
lagi, walaupun penurunannya tidak begitu signifikan yaitu sebesar 0,59%
menjadi 17,03%. Pada perusahaan pembanding yaitu PT. Wijaya Karya Tbk
juga tidak jauh berbeda, karna tepat tahun 2011 juga mengalami
kenaikan namun tahun 2012 menurun secara dramatis dari 27,73%
menjadi 12,66%. Membuktikan bahwa PT. Wijaya Karya walaupun
perusahaan yang memiliki banyak konsentrasi usaha, mampu
memberikan kepuasan secara kontinyu kepada para pemagang saham.

B. Utilitas Asset
1. Inventory Turn Over (ITO)
Pada PT. Wijaya Karya Tbk ITO mengalami kenaikan hingga tahun
2011 sebesar 4,64% dari angka 882,40% menjadi 887,04% dan
6
mengalami penurunan hingga 327,3% yang menunjukkan penurunan
secara sangat signifikan bahwa semakin lambat perputaran barang
perusahaan dan tidak lama mengendap di gudang. Sedangkan Pt. Waskita
Karya hampir serupa terjadi penurunan tahun 2012 sebesar 12,62% dan
selisih ditahun sebelumnya sebesar 0,94%. Keduanya sama-sama tidak
mengendapkan barang terlalu lama digudang.

2. Fixed Asset Turn Over (FATO)


PT. Wijaya Karya Tbk semakin mendekati tahun 2012 mengalami
penurunan angka FATO dari 1485,14%, 887,04% dan 545,05% yang
artinya bahwa semakin lambat proses pengembalian investasi pada aktiva
tetap. Sedangkan PT. Waskita Karya Tbk juga sama sama mengalami
penurunan namun tidak begitu signifikan seperti PT. Wijaya Karya Tbk
yaitu dari angka 3847,66%, 3780,78% dan 3042,23%.

3. Total Asset Turn Over (TATO)


Berdasarkan data analisis rasio TATO pada PT. Wijaya Karya Tbk
mengalami penurunan yang artinya semakin kecil indikasi kinerja
manajemen dalam mengelola seluruh asset untuk menghasilkan
penjualan. Terhitung dari angka 95,81%, 93,02%, dan 58,20%. Sedangkan
PT. Waskita Karya Tbk juga mengalami hal serupa dari angka 143,51%,
142,18% dan 105,29%.

C. Likuiditas
1. Current Ratio
Pada Pt. Wijaya Karya Tbk pada Current Rasio menunjukkan
penurunan ketersediaan alat alat likuid pada perusahaan untuk
membayar tagihan-tagihan segera. Karna 3 tahun ini terus mengalami
penurunan walaupun di tahun 2012 tidak begitu besar dari tahun
sebelumnya yaitu dari angka 136,03%, 113,88% dan 110,09%.
Dibandingkan dengan PT. Waskita Karya Tbk pada tahun 2011 memang
mengalami penurunan sekitar 5% namun tahun 2012 terjadi kenaikan
menjadi 147,20 % dari 104,20%. Sehingga PT. Wakita Karya Tbk jauh lebih
besar ketersediaan alat alat likuidnya dari pada PT. Wijaya Karya Tbk.
7
2. Quick Ratio
Angka Quick Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan
memenuhi tagihan segera tanpa mengorbankan profitabilitas. Dan pada
PT. Wijaya Karya menunjukkan bahwa kemampuan perusahan semakin
berkurang dari 117,29%, 96,86%, dan 92,66%. Sedangkan pada PT.
Waskita Karya Tbk awalnya mengalami penurunan kemampuan
perusahaan namun mengalami kenaikan yang tinggi dari 96,25% pada
tahun 2011 menjadi 139,41% pada tahun 2012.

D. Utilitas Utang
1. Debt to Total Asset (DTA)
DTA mencerminkan berapa besar perusahaan mengguakan utang
untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham atau resiko pemailitan
terhadap perusahaan. Berdasarkan data PT. Wijaya Karya Tbk ternyata
angka semakin naik dari 69,51%, 73,33% dan naik sedikit menjadi
74,29%. Sedangkan PT. Waskita Karya Tbk mengalami penurunan dari
88,96%, 87,88% dan turun lagi menjadi 76,01% sehingga ditarik
kesimpulan bahwa PT.Waskita Karya Tbk lebih baik dari PT Wijaya Karya
Tbk dalam penggunaan utangnya untuk kekayaan pemegang saham.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis dari PT. Wijaya Karya Tbk dan PT. Waskita
Karya Tbk selama kurun waktu 3 tahun yaitu 2010 sampai 2012, maka
bisa ditarik kesimpulan bahwa kinerja kedua perusahaan sudah baik.
Meskipun dua perusahaan ini dilihat dari profit marginnya menunjukkan
kategori seberapa besar kedua perusahaan tersebut, secara umum kedua
nya sudah baik di masing masing perusahaan.

Dilihat dari rasio yang sebelumnya dijabarkan, PT. Wijaya Karya Tbk
merupakan perusahaan kontruksi yang besar sehingga profit marginnya
8
lebih tinggi dari pada PT. Waskita Karya Tbk. Meskipun begitu, PT. Wijaya
Karya Tbk memiliki hutang yang juga lebih besar. Sedangkan PT. Waskita
Karya Tbk yaitu perusahaan konstruksi yang lebih kecil dari perusahaan
pembandingnya, terlihat berusaha seoptimal mungkin untuk menjadikan
kinerja perusahaan lebih baik lagi tiap tahunnya. Secara keseluruhan, PT.
Wijaya Karya Tbk lebih baik daripada perusahaan sejenis lainnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Idx.co.id ( tanggal 14 April 2014)


2. wika.co.id (tanggal 04 Aril 2014)
3. Draft Skripsi milik Dery Alfian Lutfi Universitas Widyatama ( tanggal
3 Maret 2012)
4. Id.wikipedia.org (tanggal 04 April 2014)
5. noviantoromuhammad.blogspot.com (tanggal 14 April)

10
LAMPIRAN

PT WIJAYA KARYA (PERSETO), Tbk. DAN ENTITAS ANAK


Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2012, 2011, dan 2010
(Dalam Rupiah Penuh)
Common Size
2012 2011 2010 2012 2011 2010
ASET
ASET LANCAR
1.499.142.81 1.244.316.2 1.227.704.8 13,70 14,95 19,53
Kas dan Setara Kas 9 37 69 % % %
Piutang Usaha
(Setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai piutang
sebesar Rp. 116.252.497, Rp108.314.675, dan Rp.
111.818.035 per
31 Desember 2012, 2011 dan 2010).
8,72 4,20
Pihak Ketiga 954.967.541 349.622.599 273.434.280 % % 4,35%
3,45 11,70
Pihak Berelasi 377.077.332 973.443.945 626.256.102 % % 9,96%
Piutang Retensi
(Setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai piutang
sebesar Rp. 7.036.132, Rp.7.965.612 , dan Rp.
6.653.241 per
5,30 5,68
31 Desember 2012, 2011 dan 2010). 580.217.037 472.736.565 452.291.797 % % 7,19%
1.481.610.38 1.048.486.7 13,54 12,60 14,87
Tagihan Bruto Pemberi Kerja 1 90 934.907.382 % % %
1,01 0,33
Pendapatan Yang Akan Diterima 110.719.906 27.491.349 119.481.480 % % 1,90%
Piutang Lain-lain
(Setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai piutang
sebesar Rp. 15.526.694, dan Rp. 16.126.694 Per
0,61 0,84
31 Desember 2012, 2011 dan 2010). 66.650.385 69.504.434 70.107.915 % % 1,12%
Persediaan 1.138.080.42 872.775.160 682.562.751 10,40 10,49 10,86
11
4 % % %
2,71 4,78
Uang Muka 296.286.792 397.993.677 148.378.298 % % 2,36%
2,68 1,95
Pajak Dibayar Dimuka 293.856.355 162.426.253 181.860.903 % % 2,89%
2,23 2,36
Biaya Dibayar Dimuka 244.100.417 196.605.215 178.850.207 % % 2,85%
0,16 0,13
Jaminan Usaha 17.183.491 10.496.239 56.142.824 % % 0,89%
0,11 0,16
Investasi Lain-lain 11.510.882 12.953.220 2.308.294 % % 0,04%
1,05
Bagian Lancar dari Piutang Sewa Jangka Panjang 115.150.881 %
7.186.554.6 5.838.851. 4.954.287. 65,6 70,1 78,81
Jumlah Aset Lancar 43 683 102 6% 5% %

ASET TIDAK LANCAR


1,59 1,83
Investasi Pada Entitas Asosiasi 173.583.247 152.036.132 147.800.000 % % 2,35%
5,84
Piutang Sewa Jangka Panjang 639.008.521 %
Aset Real Estate
0,65 1,03
Tanah Belum Dikembangkan 70.983.815 85.407.535 69.622.513 % % 1,11%
4,65 3,59
Persediaan Real Estate 509.024.058 298.488.551 170.694.073 % % 2,72%
0,43
Properti investasi 47.520.500 %
Aset Tetap
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp. 379.363.822, Rp. 294.475.460 dan Rp.
239.367.875
1.168.756.50 10,68 9,05
per 31 Desember 2012, 2011, dan 2010) 6 753.148.442 405.546.470 % % 6,45%
1.023.232.65 9,35 8,90
Investasi Pada Ventura Bersama 3 740.693.627 434.184.903 % % 6,91%
0,04 0,06
Godwill 4.847.052 4.847.052 7.536.723 % % 0,12%

12
0,67 5,01
Aset Lain-lain 73.251.831 417.005.950 75.040.438 % % 1,19%
0,44 0,39
Aset Pajak Tangguhan 48.446.592 32.500.599 21.592.680 % % 0,34%
3.758.654.7 2.484.127. 1.332.017. 34,3 29,8 21,19
Jumlah Aset Tidak Lancar 75 888 800 4% 5% %
10.945.209. 8.322.979. 6.286.304. 100 100
JUMLAH ASET 418 571 902 % % 100%

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
2,14 1,57
Pinjaman Jangka Pendek 234.689.995 130.848.840 87.272.013 % % 1,39%
Hutang Usaha
2.491.951.30 2.104.187.1 1.013.581.4 22,77 25,28 16,12
Pihak Ketiga 6 83 54 % % %
0,34 0,18
PihakBerelasi 37.265.795 15.000.369 207.453.500 % % 3,30%
0,23 0,48
Hutang Lain-lain 25.572.575 40.168.879 56.935.127 % % 0,91%
0,89 0,61
Kewajiban Bruto Pemberi Kerja 97.953.570 50.957.559 32.563.724 % % 0,52%
2,33 1,78
Hutang Pajak 254.834.173 148.102.128 144.603.233 % % 2,30%
2,85 2,06
Uang Muka Dari Pelanggan 312.178.223 171.773.684 61.759.720 % % 0,98%
2.020.866.07 1.750.681.2 1.345.264.2 18,46 21,03 21,40
Beban Yang Masih Harus Dibayar 0 11 19 % % %
8,82 7,69 11,02
Pendapatan Diterima Di muka 965.547.790 639.977.278 692.592.786 % % %
0,79 0,91
Bagian Jangka Pendek dari Pinjaman Jangka Panjang 86.768.386 75.511.741 % %
6.527.627.8 5.127.208. 3.642.025. 59,6 61,6 57,94
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 83 872 776 4% 0% %

LIABILITAS JANGKA PANJANG


0,44 0,29
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 48.337.414 23.746.899 19.019.154 % % 0,30%

13
5,70 8,43
Uang Muka Proyek Jangka Panjang 623.790.382 701.573.793 432.264.090 % % 6,88%
Pinjaman Jangka Menengah
Pinjaman Jangka Panjang Setelah dikurangi bagian jangka 8,51 3,02
pendek 931.448.145 251.074.132 276.226.938 % % 4,39%
1.603.575.9 976.394.82 727.510.18 14,6 11,7 11,57
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 41 4 2 5% 3% %
8.131.203.8 6.103.603. 4.369.535. 74,2 73,3 69,51
JUMLAH LIABILITAS 24 696 958 9% 3% %

EKUITAS
Modal Saham
Modal Dasar 16.000.000.000 saham nilai nominal Rp
100 per saham
Modal ditempatkan dan disetor sejumlah
6.105.627.500 saham
6.027.267.500 saham, dan 6.001.540.500 saham per
5,58 7,24
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 610.562.750 602.726.750 600.154.050 % % 9,55%
Modal Saham yang diperoleh
-
kembali disajikan dengan nilai nominal 176.686.500 0,21 -
saham untuk 2011 dan 2010 -17.668.650 -17.668.650 % 0,28%
6,79 7,35
Tambahan Modal Disetor/Agio 743.627.579 611.571.672 602.311.833 % % 9,58%
0,21 0,24
Perubahan ekuitas pada Entitas Anak 23.526.182 20.249.897 8.813.220 % % 0,14%
1.196.354.34 10,93 10,27
Saldo Laba 6 854.681.104 608.013.328 % % 9,67%
2.574.070.8 2.071.560. 1.801.623. 23,5 24,8 28,66
Sub Jumlah 57 773 781 2% 9% %
2,19 1,78
Kepentingan Non Pengendali 239.934.737 147.815.102 115.114.163 % % 1,83%
2.814.005.5 2.219.375. 1.916.737. 25,7 26,6 30,49
JUMLAH EKUITAS 94 875 944 1% 7% %
10.945.209. 8.322.979. 6.286.273. 100 100
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 418 571 902 % % 100%

14
PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. DAN ENTITAS ANAK
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
(Dalam Rupiah Penuh)
Common Size
2012 2011 2010 2012 2011 2010
6.370.316.28 7.741.827.27 6.022.921.89
PENJUALAN BERSIH 8 2 4 100% 100% 100%
- - - - - -
5.779.174.99 6.978.414.33 5.390.011.53 90,72 90,14 89,49
BEBAN POKOK PENJUALAN 2 1 3 % % %

10,51
LABA KOTOR 591.141.296 763.412.941 632.910.361 9,28% 9,86% %
LABA (RUGI) PADA VENTURA BERSAMA 108.527.665 101.522.034 40.157.871 1,70% 1,31% 0,67%
10,98 11,17 11,18
LABA KOTOR SETELAH VENTURA BERSAMA 699.668.961 864.934.975 673.068.232 % % %

BEBAN USAHA
- - -
Beban Penjualan -1.844.513 -3.646.075 -3.527.066 0,03% 0,05% 0,06%
- - -
Beban Umum dan Administrasi -183.752.776 -207.547.734 -191.929.955 2,88% 2,68% 3,19%
- - -
Jumlah Beban Usaha -185.597.289 -211.193.809 -195.457.021 2,91% 2,73% 3,25%
514.071.67 653.741.16 477.611.21 8,07 8,44 7,93
LABA USAHA 2 6 1 % % %

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Pendapatan bunga 29.544.521 34.324.442 28.913.365 0,46% 0,44% 0,48%
Laba Penjualan Aset Tetap 105.494 57.351 0,00% 0,00%
-
Laba (rugi) Selisih Kurs 5.420.769 22.756.746 -4.104.954 0,09% 0,29% 0,07%
Laba Divestasi
- - -
Pendapatan (beban) dari Pendanaan -24.003.848 -15.696.279 -9.611.427 0,38% 0,20% 0,16%
Beban Penurunan Nilai Piutang -12.132.381 -32.669.671 -34.234.587 - - -
15
0,19% 0,42% 0,57%
- -
Beban Penurunan Nilai Aset & Persediaan -8.722.331 -7.401.010 0,11% 0,12%
- -
Penurunan Nilai Goodwill -2.689.671 -2.512.241 0,03% 0,04%
-
Bagian Laba (rugi) Entitas Asosiasi -1.430.179 0,02%
- - -
Lain-lain Bersih -10.523.600 -21.543.121 -43.145.602 0,17% 0,28% 0,72%
- - -
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain -13.124.718 -24.134.391 -72.039.105 0,21% 0,31% 1,20%
10,47
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 666.865.884 629.606.775 405.572.106 % 8,13% 6,73%

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK


Pajak Kini
- - -
Pajak Final -160.711.283 -186.630.581 -132.424.893 2,52% 2,41% 2,20%
- - -
Pajak Tidak Final -27.870.949 -62.937.828 -38.756.677 0,44% 0,81% 0,64%
Pajak Tangguhan 1.026.945 10.907.919 9.096.786 0,02% 0,14% 0,15%
- - -
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak -187.555.287 -238.660.490 -162.084.784 2,94% 3,08% 2,69%
479.310.59 390.946.28 243.487.32 7,52 5,05 4,04
LABA BERSIH 7 5 2 % % %

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN :


Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan 439.417 0,01%
Selisih Revaluasi Aset 10.442.017 0,13%
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK : 10.881.434 0,14%
LABA KOMPREHENSIF 313.391.667 401.827.929 311.241.250 4,92% 5,19% 5,17%

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KE :


282.570.78 354.498.79 284.922.19 4,44 4,58 4,73
PEMILIK ENTITAS INDUK 9 3 2 % % %
KEPENTINGAN NON PENGENDALI 30.820.878 36.447.702 26.319.058 0,48% 0,47% 0,44%
JUMLAH 313.391.66 390.046.49 311.241.25 4,92% 5,04% 5,17%
16
7 5 0

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT


DIATRIBUSIKAN KEPADA :
281.570.78 366.374.88 284.922.19
PEMILIK ENTITAS INDUK 9 7 2 4,42% 4,73% 4,73%
KEPENTINGAN NON PENGENDALI 30.820.878 35.453.042 26.319.058 0,48% 0,46% 0,44%
313.391.66 401.827.92 311.241.25
JUMLAH 7 9 0 4,92% 5,19% 5,17%
Laba Bersih Per Saham Dasar 46.56 60.59 50.15

PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk


Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2012, 2011, dan 2010
(Dalam Rupiah Penuh)
Common Size
2012 2011 2010 2012 2011 2010
ASET
ASET LANCAR
2.183.783.098. 583.188.263.8 354.926.216.0
Kas dan Setara Kas 228 86 27 26,10% 11,40% 8,70%
24.276.133.74 24.276.133.74 340.147.168.0
nvestasi Jangka Pendek 5 5 44 0,29% 0,47% 8,34%
Piutang Usaha
Pihak - pihak Berelasi
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
per 31 Desember 2012, dan 2011 masing -
masing
sebesar Rp. 3.859.427.446 dan Rp. 857.072.216.1 498.998.752.9
4.175.637.396 ) 50 04 10,24% 9,75%
Pihak - pihak Ketiga
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
per 31 Desember 2012, 2011, dan 2010
masing - masing
17
sebesar Rp. 20.767.000.159, Rp. 607.197.604.7 473.086.934.0 594.930.530.8
24.857.315.971 dan Rp. 30.828.762.886 ) 77 52 63 7,26% 9,25% 14,59%
Piutang Retensi
Pihak - pihak Berelasi
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
masing - masing
sebesar Rp. 488.244.169 dan Rp. 145.666.855.1 126.145.746.8
382.398.318) 82 35 1,74% 2,47%
Pihak - pihak Ketiga
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
masing - masing
sebesar Rp. 12.092.752.307, Rp. 329.722.130.4 318.434.337.4 287.529.550.5
10.393.959.406, dan Rp. 9.046.297.738) 33 73 98 3,94% 6,22% 7,05%
Piutang Lain - lain
Pihak - pihak Berelasi
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010
masing - masing
sebesar Rp. 47.552.388.629, Rp. 30.032.355.93 142.448.447.8 21.099.495.69
12.833.995.383 dan Rp. 10.385.494.314) 7 57 0 0,36% 2,78% 0,52%
Pihak - pihak Ketiga 2.305.658.489 4.590.303.099 0,03% 0,09%
Persediaan
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
per 31 Desember 2012 dan 2011 masing -
masing
412.538.363.4 351.258.887.9 232.964.157.1
sebesar Rp. 2.802.733.157 dan Rp. Nihil) 64 57 86 4,93% 6,87% 5,71%
Tagihan Bruto Kepada Pengguna Jasa
Pihak - pihak Berelasi
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
per 31 Desember 2012 dan 2011 masing -
18
masing
879.342.546.6 324.316.005.9
sebesar Rp. 4.128.279.970 dan Rp. Nihil) 22 04 10,51% 6,34%
Pihak - pihak Ketiga
(Setelah dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai
per 31 Desember 2012 dan 2011 masing -
masing
sebesar Rp. 11.606.458.192 dan Rp. 1.879.826.030. 1.382.044.176. 1.653.275.472.
5.007.022.951) 597 517 071 22,47% 27,01% 40,53%
276.032.203.9 255.775.066.9 126.226.504.6
Pajak Dibayar di Muka 79 72 73 3,30% 5,00% 3,09%
161.919.595.5 119.217.387.4 138.229.976.3
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 91 66 31 1,94% 2,33% 3,39%
7.789.714.79 4.603.780.44 3.749.329.07
Jumlah Aset Lancar 3.194 4.667 1.483 93,11% 89,99% 91,92%

ASET TIDAK LANCAR


175.000.000.0 175.000.000.0
Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 00 00 2,09% 3,42%
107.050.991.1
nvestasi Pada Perusahaan Asosiasi 30 2,62%
65.356.387.00
nvestasi Pada Kerjasama Operasi 3 1,60%
nvestasi Pada Entitas Asosiasi 7.825.767.785 7.314.876.811 0,09% 0,14%
Aset Ventura Bersama
42.958.282.19 15.265.358.61
Pihak - pihak Berelasi 3 0 0,51% 0,30%
73.525.361.65 20.865.909.41
Pihak - pihak Ketiga 2 0 0,88% 0,41%
Properti Investasi
18.250.000.00 94.458.000.00
nvestasi Jangka Panjang Lainnya 0 0 0,22% 1,85%
Aset Tetap
(setelah dikurangi akumulasi penyusutan per
31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing -
masing
sebesar Rp 160.672.476.972, Rp 239.933.622.5 192.398.571.4 152.123.694.5 2,87% 3,76% 3,73%
19
155.117.470.437 dan Rp. 132.698.527.887) 14 37 49
19.036.260.70
Aset Lain - lain 0 6.918.553.573 4.880.024.369 0,23% 0,14% 0,12%
576.529.294. 512.221.269. 329.411.097.
Jumlah Aset Tidak Lancar 844 841 051 6,89% 10,01% 8,08%
8.366.244.08 5.116.001.71 4.078.740.16
UMLAH ASET 8.038 4.508 8.534 100% 100% 100%

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Bank Jangka Pendek
822.776.203.7 806.637.853.9 1.011.280.237.
Pihak - pihak Berelasi 00 77 170 9,83% 15,77% 24,79%
349.077.277.9 398.330.514.2
Pihak -pihak Ketiga 15 88 4,17% 7,79%
900.293.950.2
Utang Usaha 07 22,07%
41.708.785.42 26.725.561.04
Pihak - pihak Berelasi 4 5 0,50% 0,52%
1.961.106.631. 1.634.988.803.
Pihak - pihak Ketiga 985 644 23,44% 31,96%
1.564.997.856. 1.022.911.841. 1.140.388.806.
Utang Bruto Subkontraktor Pihak Ketiga 733 173 050 18,71% 19,99% 27,96%
27.993.453.16 19.898.948.37
Beban Masih Harus Dibayar 8 8.440.741.203 0 0,33% 0,16% 0,49%
95.086.201.87 28.116.924.69 27.789.638.83
Utang Pajak 9 3 1 1,14% 0,55% 0,68%
405.128.300.8 462.490.507.9 289.665.780.8
Uang Muka Kontrak Jangka Pendek 05 35 49 4,84% 9,04% 7,10%
23.951.446.63 29.394.037.12 30.918.189.72
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 3 6 6 0,29% 0,57% 0,76%
5.291.826.15 4.418.036.78 3.420.235.55
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 8.242 5.084 1.203 63,25% 86,36% 83,86%

LIABILITAS JANGKA PANJANG


208.315.150.8
Uang Muka Kontrak Jangka Panjang 45 5,11%
Pihak - pihak Berelasi 93.378.356.33 3.097.553.230 1,12% 0,06%

20
5
226.510.505.0 74.645.015.30
Pihak - pihak Ketiga 54 1 2,71% 1,46%
747.453.839.7
Utang Obligasi - Bersih 13 8,93%
1.067.342.70 77.742.568.5 208.315.150.
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.102 31 845 12,76% 1,52% 5,11%
6.359.168.85 4.495.779.35 3.628.550.70
UMLAH LIABILITAS
9.344 3.615 2.048 76% 88% 89%

EKUITAS
Modal Saham
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 dan Rp
1.000.000
masing-masing 31 Desember 2012 dan
2011
Modal Dasar - 1 Saham Seri A Dwi Warna
dan
25.999.999.999 Saham Seri B pada tahun
2012 serta
186.900 Saham Seri A Dwi Warna dan
20.000 Saham Seri B pada tahun 2011
Modal Ditempatkan dan Disebar Penuh - 1
Saham Seri A Dwi Warna
dan 9.632.325.999 Saham Seri B pada
ahun 2012
serta 180.000 Saham Seri A Dwi Warna
dan
17.820.000 Saham Seri B pada tahun 963.223.600.0 654.992.100.0 654.992.100.0
2011 dan 2010 00 00 00 11,51% 12,80% 16,06%
831.137.834.5
Tambahan Modal Disetor 45 9,93%
Opsi Saham
-
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan 3.259.162.399 -0,08%
Saldo Laba
192.279.960.9 192.279.960.9 192.279.960.9
Telah Ditentukan Penggunaannya 13 13 13 2,30% 3,76% 4,71%

21
-
22.893.575.03 224.258.148.7
Belum Ditentukan Penggunaannya 8 77 0,27% -4,38%
-
- - 393.823.430.0
Pendapatan Komprehensif Lainnya 2.459.741.802 2.791.551.243 28 -0,03% -0,05% -9,66%
umlah yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik 2.007.075.228. 620.222.360.8 450.189.468.4
Entitas Induk 694 93 86 23,99% 12,12%
Kepentingan Entitas Non Pengendali
2.007.075.22 620.222.360. 450.189.468.
UMLAH EKUITAS 8.694 893 486 23,99% 12,12% 11,04%
8.366.244.08 5.116.001.71 4.078.740.17
UMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 8.038 4.508 0.534 100% 100% 100%

PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk


Laporan Laba Rugi Komprehensif
Per 31 Desember 2012 dan 2011
(Dalam Rupiah Penuh)
Common Size
2012 2011 2010 2012 2011 2010
8.808.415.748. 7.274.166.637 5.853.205.163
endapatan Usaha 693 .800 .767 100% 100% 100%
- -
8.076.157.819. 6.610.972.812 5.276.902.882
eban Pokok Pendapatan 190 .647 .128 -91,69% -90,88% 90,15%
732.257.929. 663.193.825. 576.302.281.
ABA BRUTO 503 153 639 8,31% 9,12% 9,85%

24,201.504.21
endapatan Bersih Ventura Bersama Konstruksi 92.576.889.698 7 8.861.463.768 1,05% 0,33% 0,15%
824.834.819. 687.395.329. 585.163.745.
ABA BRUTO SETELAH VENTURA BERSAMA 201 370 407 9,36% 9,45% 10,00%

-
- 13.140.159.28 16.330.452.51
eban Penjualan 18.617.699.303 1 8 -0,21% -0,18% 0,28%
eban Umum dan Administrasi - - 185.712.725.4 -3,02% -3,10% 3,17%
22
266.102.491.18 225.155.980.8
1 31 62
28.348.543.59
endapatan Bunga 31.885.098.337 3 8.662.116.188 0,36% 0,39% 0,15%
- -
euntungan Selisih Kurs - Bersih 2.112.666.181 4.091.098.088 1.053.559.261 0,02% -0,06% -0,02%
euntungan Penjualan Aset Tetap 81.358.081 128.164.999 2.883.716.195 0,00% 0,00% 0,05%
43.464.697.23
endapatan Lainnya 72.180.413.597 7 0,82% 0,60%
-
- 31.916.033.57 -
eban Lain - lain - Bersih 17.845.848.944 6 4.390.383.090 -0,20% -0,44% -0,08%
628.528.315. 485.033.463. 377.018.677.
ABA SEBELUM PAJAK DAN BEBAN PINJAMAN 969 423 395 7,14% 6,67% 6,44%

- - -
169.585.561.82 153.789.010.0 149.815.595.2
eban Pinjaman 9 55 39 -1,93% -2,11% -2,56%
agian Laba Bersih Entitas Asosiasi 970.623.987 582.478.081 836.644.319 0,01% 0,01% 0,01%
459.913.378. 331.826.931. 228.039.726.
ABA SEBELUM PAJAK 127 449 475 5,22% 4,56% 3,90%

- - -
205.882.086.54 159.837.737.3 116.164.146.7
eban Pajak Penghasilan 8 28 76 -2,34% -2,20% -1,98%
254.031.291. 171.989.194. 111.875.579.
ABA BERSIH TAHUN BERJALAN 579 121 699 2,88% 2,36% 1,91%

endapatan Komprehensif Lain


Selisih Kurs Penjabaran Laporan
Keuangan dalam Valuta Asing 331.809.441 467.611.156 0,00% 0,01%
254.363.101. 172.456.805.
ABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 020 277 2,89% 2,37%

ABA BERSIH PER SAHAM 38 9,555 6.893

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

23
PT. WIJAYA KARYA PT. WASKITA KARYA
2012 2011 2010 2012 2011 2010
Profit Margin
7,52% 5,05% 4,04% 2,88% 2,36% 1,91%
Net Income/Sales
Profitabilita Return Of Asset (ROA)
4,38% 4,70% 3,87% 3,04% 3,36% 2,74%
s Net Income/Total Asset
Return Of Equity (ROE)
17,03% 17,62% 12,70% 12,66% 27,73% 24,85%
Net Income/Equity
Receievable Turn Over
(RTO)
Sales (Credit)/Receivable
Average Collection Period
(ACP)
AD<ADCS
Utilitas Inventory Turn Over (ITO) 559,74 887,04
882,40% 61,58% 48,96% 48,02%
Asset Sales/Inventory % %
Fixed Asset Turn Over
(FATO) 545,05 887,04 1485,14 3042,23 3780,78 3847,66
% % % % % %
Sales/Fixed Asset
Total Asset Turn Over
(TATO) 58,20% 93,02% 95,81% 105,29% 142,18% 143,51%
Sales/Total Asset
Current Ratio
110,09 113,88
Current Asset/Current 136,03% 147,20% 104,20% 109,62%
% %
Likuiditas Liabilities
Quick Ratio
92,66% 96,86% 117,29% 139,41% 96,25% 102,81%
(CA-Inventory)/CL
Debt to Total Asset (DTA)
74,29% 73,33% 69,51% 76,01% 87,88% 88,96%
TDebt/TAsset
Times Interest Earned
Utilitas (TIE)
Utang EBIT/Interest
Fixed Charge Coverage
(FCC)
EBFCT/FC
24
Price to Earning Ratio
31,79 10,07 13,56 11,8421
Market Stock Price/Earning
Value Market to Book Value 14,8 6,1 6,8 4,5

Maket Value

Price to Earning Ratio 2012 2011 2010


PT. Wijaya Karya Tbk 31,79 10,07 13,56
PT. Waskita Karya Tbk 11,8421

Market to Book Value 2012 2011 2010


PT. Wijaya Karya Tbk 14,8 6,1 6,8
PT. Waskita Karya Tbk 4,5
Note : untuk PT. Waskita Karya Tbk tidak tersedia stock price di idx.co.id hanya untuk tahun 2012

25
35

30

25

20 PT. Wijaya Karya Tbk


PT. Waskita Karya Tbk
15

10

0
1 2 3

26
27

Você também pode gostar