Você está na página 1de 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENARCHE DENGAN KESIAPAN

REMAJA PUTRI MENGHADAPI MENARCHE


DI SMP NEGERI 3 TIDORE KEPULAUAN

Yanti Yusuf
Rina Kundre
Sefti Rompas

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado

Yantiyusuf44@yahoo.com

Abstract : Menarche (first menstruation) is the first menstruation occurred in the uterine
wall and is known as menstrual blood, first menstrual sign of biological preparedness, and
marks of fertility cycle has started. Preparedness menarche shows that someone is ready to
reach physical maturity is one of the coming of menarche, it is marked by a deep
understanding of knowledge about the process of menstruation, so ready to accept and
experience menarche as a normal process. Unknowing children about menstruation can lead
children difficult to accept menarche. The purpose of this research was to know the
relationship knowledge menarche with young women facing menarche readiness. This
research uses the descriptive analytical method using cross sectional study (Cross Sectional
Study). Sampling technique is the total sampling with a sample size of 35 people. The data
analysis is done with using the chi-square test (X2), at the 95% significance level ( 0.05)
showed the value of p=0.017, this value is smaller than = 0.05. The results of the this
research is there is a Relations Of Knowledgement Menarche In Woman Preparation To
Face Menarche In SMP Negeri 3 Tidore Islands.
Keywords : Knowledge, Preparedness for Menarche.

Abstrak : Menarche (Haid pertama) merupakan haid yang pertama kali terjadi pada dinding
rahim dan yang dikenal dengan istilah darah haid, haid pertama tanda kesiapan biologis, dan
tanda siklus masa subur telah mulai. Kesiapan menghadapi menarche adalah keadaan yang
menujukkan bahwa seseorang siap untuk mencapai salah satu kematangan fisik yaitu
datangnya menarche, hal ini ditandai dengan adanya pemahaman pengetahuan yang
mendalam tentang proses menstruasi sehingga siap menerima dan mengalami menarche
sebagai proses yang normal. Ketidaktahuan anak tentang menstruasi dapat mengakibatkan
anak sulit untuk menerima menarche. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
pengetahuan menarche kesiapan remaja putri menghadapi menarche. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional
study (study potong lintang). Teknik sampling yaitu total sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 35 orang. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square (X2), pada
tingkat kemaknaan 95% ( 0,05) menunjukkan nilai p=0,017, nilai ini lebih kecil dari
=0,05. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan dengan
kesiapan remaja putri menghadapi menarche di SMP Negeri 3 Tidore Kepulauan.

Kata kunci: Pengetahuan, Kesiapan Mengahadapi Menarche


PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa yang Remaja yang belum siap menghadapi
sangat penting dalam perkembangan menarche akan timbul keinginan untuk
seseorang. Pada umumnya remaja menolak proses fisiologis tersebut, mereka
didefinisikan sebagai masa peralihan dari akan merasa haid sebagai sesuatu yang kejam
masa kanak-kanak ke masa dewasa. dan mengancam, keadaan ini dapat berlanjut
Peralihan masa kanak-kanak menjadi dewasa ke arah yang lebih negatif (Jayanti et all,
melibatkan perubahan berbagai aspek seperti 2011). Tetapi berbeda bagi mereka yang
biologis, psikologis, dan sosial budaya telah siap dalam menghadapi menarche,
(Sarwono, 2008). mereka akan merasa senang dan bangga,
Seiring dengan perkembangan biologis, dikarenakan mereka menganggap dirinya
maka pada usia tertentu seseorang akan sudah dewasa secara biologis (Suryani
mencapai tahapan kematangan organ-organ &Widyasih, 2008).
seks, yang ditandai dengan haid pertama atau
yang disebut menarche. Menstruasi pertama Hasil dari beberapa penelitian yang
(menarche) menjadi saat-saat yang dilakukan Aboyeji et all (2005), menunjukan
mendebarkan bagi remaja putri karena baru bahwa kebanyakan remaja mempunyai
pertama mengalaminya (Gunarsa, 2001). harapan yang lebih negatif terhadap
Penelitian yang dilakukan di India oleh menstruasi pertama (menarche) dan
Tiwari (2005) dimana terjadi penurunan usia merespon menstruasi pertama (menarche)
menarche pada remaja putri dari 14 tahun 31 secara negatif. Hal ini dideskripsikan oleh
hari menjadi 13 tahun 9 hari. Di Indonesia subjek dengan perasaan secara negatif seperti
usia remaja pada waktu menarche bervariasi merasa takut, terkejut, sedih, kecewa, malu
antara 10 hingga 16 tahun dan rata-rata khawatir dan bingung (Fajri & Khairani,
menarche pada usia 12 tahun 5 bulan 2010).
(Munda et all, 2013). Berdasarkan data dari
Kasus lain yang memaparkan tentang
Riset Kesehatan dasar (RIKESDAS, 2010)
dampak negatif dari ketidaktahuan remaja
provinsi Maluku Utara, usia remaja pada
mengenai menstruasi pertama (menarche)
waktu menarche yaitu antara 13-14 tahun
dalam sebuah artikel, yaitu : S (11 tahun)
dengan presentase tertinggi sebesar 29,2%.
ditemukan hampir pingsan di dalam kamar
Data yang diperoleh dari SMP Negeri 3
oleh orangtuanya dan segera dilarikan ke
Tidore Kepulauan, jumlah keseluruhan siswi
rumah sakit. Berhubung perawat terbatas
dari kelas 1 sampai kelas 3 yaitu sebanyak
dan sedang melayani pasien lainnya, maka
128 siswi, terdiri atas kelas 1 sebanyak 42
segera dibawa masuk ke ruang tindakan dan
siswi, kelas 2 sebanyak 41 siswi, dan kelas 3
ditangani oleh dokter. Menurut orangtuanya,
sebanyak 45 siswi. Sedangkan siswi yang
mereka panik ketika melihat anaknya hampir
belum mengalami menarche sebanyak 35
pingsan dengan kondisi berdarah - darah.
siswi dengan kelas 1 sebanyak 22 siswi,
Mereka semakin panik karena anaknya tidak
kelas 2 sebanyak 13 siswi, dan untuk siswi
menjawab sewaktu ditanya apa yang terjadi.
kelas 3 semuanya telah mengalami
Keputusan pertama yang dipikirkan adalah
menarche.
membawa segera anaknya ke layanan
Remaja yang akan mengalami menarche
kesehatan terdekat. Ternyata S mendapatkan
membutuhkan kesiapan mental yang baik.
menstruasi pertama kalinya. Solusi
Kesiapan menghadapi menarche adalah
sederhana yang diberikan oleh dokter adalah
keadaan yang menujukkan bahwa seseorang
memberinya pembalut, resep vitamin dan
siap untuk mencapai salah satu kematangan
konsultasi tentang kesehatan reproduksi
fisik yaitu datangnya menarche (Fajri &
terhadap remaja dan orang tuanya.
Khairani, 2010). (Respati, 2011).
Dari kasus diatas dapat diketahui bahwa inklusi siswi yang belum mengalami
remaja belum mendapatkan pengetahuan dan menstruasi, siswi yang berusia 10-19 tahun,
informasi yang benar tentang menstruasi dan bersedia menjadi responden.
sehingga memiliki informasi yang salah Instrumen pada penelitian ini
tentang menstruasi, bahkan cenderung menggunakan lembaran kuesioner yang
mengkaitkan menstruasi dengan sesuatu yang terdiri dari pertanyaan yang berkaitan dengan
negatif. Ketidaktahuan anak tentang pengetahuan menarche dengan kesiapan
menstruasi dapat mengakibatkan anak sulit siswi dalam menhadapi menarche. Yakni
untuk menerima menarche (Budiati & kuesioner pengetahuan yang terdiri dari 15
Apriastuti, 2012). pertanyaan dengan kategori baik jika
Pengetahuan adalah hasil pengindraan menjawab benar 11-15 soal, cukup jika
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap menjawab benar 6-10 soal, dan kurang jika
objek melalui indera yang dimilikinya (mata, menjawab benar 1-5. Kuesioner kesiapan
hidung, telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, terdiri dari 10 pertanyaan pada aspek
2010). Pengetahuan yang diperoleh remaja penilaian 1 (Siap) dan 0 (Tidak Siap) dengan
tentang menstruasi akan mempengaruhi pilihan jawaban Ya dan Tidak.
persepsi remaja tentang menarche. Jika Sebelum kuesioner di sebarkan kepada
persepsi yang dibentuk remaja tentang responden, peneliti terlebih dahulu
menarche positif, maka hal ini akan menjelaskan maksud dan tujuan dari
berpengaruh pada kesiapan remaja dalam penelitian, dan lembar persetujuan menjadi
menghadapi menarche (Fajri & Khairani, responden terlebih dahulu.
2010). Analisis univariat dilakukan untuk melihat
Hasil survei data awal dengan melakukan frekuensi, distribusi karakteristik responden
wawancara pada 7 siswi yang belum dari masing-masing variabel independen
mengalami menarche, didapatkan bahwa 5 (Pengetahuan) dan variabel dependen
siswi mengatakan mereka belum siap (Kesiapan menghadapi menarche). Analisis
mengalami menarche dikarenakan mereka bivariat dilakukan untuk melihat ada
belum memahami betul apa yang disebut tidaknya hubungan pengetahuan menarche
dengan menarche dan mereka merasa cemas dengan kesiapan remaja putri menghadapi
dengan apa yang akan terjadi selama menarche di SMP Negeri 3 Tidore
menarche. Kepulauan.
Hal inilah yang membuat peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian mengenai HASIL DAN PEMBAHASAN
hubungan pengetahuan menarche dengan
Tabel 5.1. Distribusi responden menurut
kesiapan remaja putri menghadapi menarche
umur remaja putri di SMP Negeri 3 Tidore
di SMP Negari 3 Tidore Kepulauan.
Kepulauan.
METODE PENELITIAN Umur n %
12 7 20
Desain penelitian ini menggunakan 13 21 60
metode deskriptif analitik dengan 14 7 20
menggunakan rancangan cross sectional Jumlah 35 100
study (study potong lintang). Tempat Sumber: Data Primer, 2014
penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3
Tidore Kepulauan. Pada tanggal 16 21 juni Hasil penelitian menunjukan bahwa usia
2014. Populasi dalam penelitian ini terbanyak adalah 13 tahun yaitu 21 orang
berjumlah 35 siswi yang belum mengalami (60,0%), dan usia tersedikit adalah 12 dan 14
menarche dengan usia 10-19 tahun, dengan yaitu 7 orang (20%).
teknik pengambilan sampel secara total
sampling yaitu 35 siswi. Dengan kriteria
Tabel 5.2. Distribusi frekuensi berdasarkan Tabel 5.5. Hubungan Pengetahuan menarche
Sumber Informasi di SMP Negeri 3 Tidore Dengan Kesiapan Remaja Putri Menghadapi
Kepulauan. Menarche Di SMP Negeri 3 Tidore
Kepulauan.
Sumber Informasi n %
Media cetak 8 22,9 Stres kasiapan
total p
Media elektronik 15 14,3 Psikologis siap tidak siap
Orang tua dan teman 5 54,3 Baik 12 1 13
Keluarga dan tenaga 3 8,6 Cukup 8 8 16 0,017
kesehatan Kurang 2 4 6
Tidak dari siapapun 0 0 total 22 13 35
Jumlah 35 100
Sumber: Data Primer, 2014
Berdasarkan hasil analisa menggunakan
Berdasarkan hasil sebagian besar uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95%
responden dengan sumber informasi yang di peroleh nilai p= 0,017, atau probabilitas
didapat dari Orang tua dan teman sebanyak dibawah 0,05. Dengan demikian Ha diterima
19 responden (4,3%). yaitu ada hubungan antara penegetahuan
menarche dengan kesiapan remaja putri
Tabel 5.3. Distribusi responden berdasarkan menghadapi menarche di SMP Negeri 3
pengetahuan tentang menarche di SMP Tidore Kepulauan.
Negeri 3 Tidore Kepulauan.
Karakteristik Responden
Pengetahuan n %
Baik 13 37,1 Karakteristik responden menurut
Cukup 16 45,7 kelompok umur tertinggi yaitu 13 tahun
Kurang 6 17,1 sebanyak 21 responden (60,0%) dan terendah
Jumlah 35 100 yaitu 12 tahun sebanyak 7 responden (20%)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dan 14 tahun sebanyak 7 orang (20%). Usia
pengetahuan cukup adalah 16 responden remaja pada waktu menarche di Indonesia
(45,7%). yaitu bervariasi antara 10 hingga 16 tahun
dan rata-rata menarche pada usia 12 tahun 5
Tabel 5.4. Distribusi responden berdasarkan bulan (Munda et all, 2013). Sedangkan
kesiapan menghadapi menarche di SMP Berdasarkan data dari Riset Kesehatan dasar
Negeri 3 Tidore Kepulauan. (RIKESDAS, 2010) provinsi Maluku Utara
usia remaja pada waktu menarche antara 13-
Kesiapan n % 14 tahun dengan presentase tertinggi sebesar
Siap 22 62,9 29,2%. Dimana pada usia ini remaja putri
Tidak Siap 13 37,1 akan mengalami masa pubertas dan akan
Jumlah 35 100 segera mengalami menstruasi pertama
Sumber: Data Primer, 2014 (menarche). Sebagaimna menurut Wong
(2008) pubertas pada remaja perempuan di
Hasil penelitian menunjukan kesiapan siap tandai dengan menarche yaitu mendapatkan
adalah 22 responden (62,9%). mensturasi (haid) pertama.
ANALISIS BIVARIAT Frekuensi sisiwi dengan sumber informasi
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan yang diperoleh sebagian besar yaitu dari
menarche dengan kesiapan remaja putri orang tua dan teman sebanyak 19 responden
menghadapi menarche, maka dilakukan (54,3%). Menurut Notoatmodjo (2003)
analisis dengan menggunakan uji statistik chi- sumber informasi adalah segala sesuatu yang
square pada tingkat kepercayaan 95% dengan p menjadi perantara dalam memyampaikan
< 0,05, diperoleh hasil sebagai berikut : informasi, merangsang pikiran dan
kemampuan, serta menambah pengetahuan. kedua variabel independen tersebut memlliki
Komunikasi antar ibu dan anak akan hubungan bermakna dengan kesiapan
memberikan informasi yang lebih dipahami menghadapi menarche. Kesimpulan bahwa
oleh anak sehingga dapat menimbulkan pengetahuan dan sikap ada hubungan yang
kesiapan yang positif pada diri anak dalam bermakna dengan kesiapan menghadapi
menghadapi menarche. Penelitian yang menarche.
dilakukan oleh Fajri dan Khairani (2010), Hasil penelitian kesiapan remaja putri
menemukan bahwa komunikasi ibu-anak menghadapi menunjukan bahwa, sebagian
memberikan peran sebesar 30% pada besar responden menyatakan siap yakni 22
kesiapan siswi SMP Muhammadiyah Banda responden (62,9%), sedangkan yang
Aceh dalam menghadapi menstruasi pertama menyatakan tidak siap yakni 13 responden
(menarche), dengan p=0,000 (p<0,01) yang (37,1%). Hal ini dikarenakan pengetahuan
dimana terdapat hubungan antara komunikasi responden yang sudah cukup baik serta
Ibu-Anak dengan Kesiapan Menghadapi informasi yang didapat cukup baik sehingga
Menstruasi Pertama (Menarche). menimbul kesiapan yang positif pada diri
mereka. Hal ini mendasari penelitian yang
Analisis Univariat dilakukan Nurngaini, Siti (2003) menunjukan
bahwa subjek yang siap menghadapi
Hasil penelitian pengetahuan menarche menarche disebabkan oleh informasi yang
menunjukan bahwa responden cukup, reaksi positif dan dukungan orang tua,
berpengetahuan baik yakni 13 responden saudara yang sudah menstruasi. Peneliti lain
(37,1%), berpengetahuan cukup yakni 16 juga dilakukan oleh Rizanna Fajrunnimah
responden (45,7%), dan berpengetahuan (2006) dengan hasil bahwa faktor yang
kurang yakni 6 responden (17,1%). Hal ini berpengaruh terhadap kesiapan remaja putri
menunjukan bahwa sebagian besar responden yaitu tingkat kematangan emosi, lingkungan,
berpengetahuan cukup dikarenakan sebagian dan pengetahuan (Indra yudha, 2012).
besar informasi yang diperoleh dari orang tua
dan teman sebanyak 19 responden (54,3%). Analisis Bivariat
Menurut Notoatmojodjo (2003), dimana
semakin banyak informasi yang didapat Hasil tabel silang antara Pengetahuan
seseorang maka akan semakin baik menarche dengan Kesiapan menghadapi
pengetahuan seseorang terutama pengetahuan menarche di peroleh hasil : responden
mengenai menarche. Lebih lanjut menurut dengan pengetahuan baik dan siap 34,3%,
Notoatmodjo (2007), pengetahuan responden yang memiliki pengetahuan cukup
merupakan terbentuknya tindakan seseorang. dan siap 22,9% responden yang memiliki
Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan pengetahuan kurang dan siap 5,7%,
psikis dalam menumbuhkan diri maupun responden dengan pengetahuan baik dan
dorongan sikap dan perilaku setiap hari, tidak siap 2,9%, responden dengan
sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan pengetahuan cukup dan tidak siap 22,9%,
merupakan stimulus terhadap tindakan responden dengan pengetahuan kurang dan
seseorang. tidak siap ada 11,4%.
Pengetahuan yang baik tentang menarche Berdasarkan hasil analisa menggunakan
akan mempengaruhi kesiapan remaja putri uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95%
dalam menghadapi menarche, hal ini sejalan diperoleh nilai p= 0,017, atau probabilitas
dengan penelitian yang dilakukan oleh dibawah 0,05. Dengan demikian Ha diterima
Indriyani (2008) Hubungan pengetahuan dan yaitu ada hubungan antara penegetahuan
sikap murid SD kelas VI dengan kesiapan menarche dengan kesiapan remaja putri
menghadapi menarche di Kecamatan Kota menghadapi menarche di SMP Negeri 3
Barat Kota Gorontalo, didapatkan hasil Tidore Kepulauan.
p=0.000, sehingga dapat dikatakan bahwa Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Leliana
(2010) tentang hubungan pengetahuan lain, adanya pemahaman yang mendalam
terhadap kesiapan mengahadapi menarche tentang proses menstruasi maka anak akan
yang menyatakan ada hubungan positif dan siap menerima dan mengalami menstruasi
signifikan antara pengetahuan terhadap pertama (menarche) sebagai proses yang
kesiapan remaja putri. Semakin baik normal (Fajri & Khairani, 2010).
pengetahuan seseorang, maka semakin siap Dengan demikian, hasil penelitian dapat
seseorang menghadapi menarche. disimpulkan bahwa pengetahuan menarche
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan berhubungan dengan kesiapan seseorang
peneltian yang dilakukan oleh Wenny dalam menghadapi menarche.
Pratiningsih (2011) hubungan tingkat
pengetahuan tentang menstruasi dengan KESIMPULAN
kesiapan remaja putri usia pubertas dalam
Pengetahuan siswi tentang menarche di
menghadapi menarche, dengan hasil
SMP Negeri 3 Tidore Kepulauan berada
penelitian didapatkan p=0,014 dikethui ada
dalam kategori cukup (45,7%). Kesiapan
hubungan positif.
siswi dalam menghadapi menarche di SMP
Pengetahuan adalah hasil pengindraan
Negeri 3 Tidore Kepulauan berada dalam
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap
kategori siap (62,9%).
objek melalui indera yang dimilikinya (mata,
hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan Ada hubungan antara pengetahuan
sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menarche dengan kesiapan remaja putri
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat menghadapi menarche di SMP Negeri 3
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan Tidore Kepulauan.
persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata DAFTAR PUSTAKA
dan telinga (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Astana Remaja putri yang Ayu Putu. 2013. Hubungan Antara Peran
kurang pengetahuan dan informasi mengenai Orang Tua Dalam Pendidikan
menstruasi mengatakan menarche merupakan Kesehatan Reproduksi Remaja Dengan
pengalaman yang sangat buruk dan membuat Kesiapan Remaja Menghadapi
remaja putri panik, takut, traumatis dan malu. Menarche Pada Siswi Kelas 7 Di Smp
Berbagai macam kondisi tersebut Negeri 1
menunjukkan bahwa banyak remaja putri Bergas.http://perpusnwu.web.id/karyail
yang kurang mempunyai kesiapan dalam miah/documents/3294.docx (Diakses
menghadapi menarche, karena mereka tidak tanggal 11 juli 2014).
memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk Budiati, Sevi., Apriastuti, Dwi Anita. 2012.
mempersiapkan dirinya masing-masing (Ayu Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
putu, 2013). Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
Darvill & Powell (2003) mengemukakan Dengan Kesiapan Anak Menghadapi
bahwa ilmu pengetahuan dapat memberikan Masa Pubertas. Akademi Kebidanan
rasa aman kepada manusia. Pengetahuan Estu Utomo Boyolali.
mengenai reproduksi memberitahukan apa http://journal.akbideub.ac.id/index.php/
yang dialami oleh seorang perempuan yang jkeb/article/view/58/57. (Diakses pada
sedang dalam masa puber adalah normal. tanggal 01 Juni 2014).
Adanya perasaan bingung saat pertama kali
mengalami menstruasi disebabkan oleh Darvill, wendy. powell, Kelsey. 2003. The
remaja putri tersebut kurang pengetahuan Puberty Book Panduan Untuk
tentang menstruasi. Ketidaktahuan anak Remaja.Jakarta: Sun.
tentang menstruasi dapat mengakibatkan
anak sulit untuk menerima menarche Fajri, Ayu., Khairani, Maya. 2010.
(Budiati & Apriastuti, 2012). Dengan kata Hubungan Antara Komunikasi Ibu-
Anak Dengan Kesiapan Menghadapi http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/e
Menstruasi Pertama (Menarche) Pada clinic/article/viewFile/3289/2832.
Siswi Smp Muhammadiyah Banda (Diakses pada tanggal 5 Mei 2014).
Aceh.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ps Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
ikologi/article/download/2885/2568 Perilaku Kesehatan. Yogyakarta:
(Diakses pada tanggal 10 April 2014). Rineka Cipta.
Gunarsa, S.D. 2001. Psikologi Praktis: Anak, Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan
Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Teori Dan Aplikasi, edisi revisi.
Mulia. Jakarta: Rineka Cipta.
Indra Yudha P. 2012. Hubungan Antara Nurngaini Siti. 2003. Kesiapan Remaja Putri
Pengetahuan Dengan Kecemasan Sekolah Dasar Dalam Menghadapi
Menghadapi Menarche Pada Siswi Menarche Dini Studi Kualitatif Pada
Kelas VI. Siswa Sd Islam Al Azhar 14 Semarang
http://digilib.unimus.ac.id/download.ph Tahun 2002. Undergraduate thesis,
p?id=5718 (Diakses tanggal 13 Juli Diponegoro University.
2014). http://Eprints.Undip.Ac.Id/26306/
(Diakses pada tanggal 9 April 2014).
Indriyani. 2008. Hubungan pengetahuan dan
sikap murid SD kelas VI dengan Respati, Winanti Siwi. 2011. Problematika
kesiapan menghadapi menarche di Remaja Akibat Kurangnya Informasi
Kecamatan Kota Barat Kota Kesehatan Reproduksi. Fakultas
Gorontalo. Psikologi Universitas Esa Unggul
http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Sear Jakarta.http://www.esaunggul.ac.id/wp
ch.html?act=tampil&id=10629. content/uploads/2012/12/esaunggul.ac_
(Diakses tanggal 5 Agustus 2014). .id.problematika_remaja_akibat_kuran
gnya_informasi_kesehatan_reproduksi
Jayanti, Nur Fitria., Purwanti, Sugi. 2011. __edit.pdf (Diakses pada tanggal 01
Deskripsi Faktor-faktor Yang Juni 2014).
Mempengaruhi Kesiapan Anak Dalam
Menghadapi Menarche Di SD Negeri 1 Rikesdas. 2010. Perkembangan Status
Kretek Kecamatan Paguyangan Kesehatan Masyarakat Indonesia.
Kabupaten Brebes. Akademi http://digilib.unimus.ac.id/download.ph
Kebidanan YLPP Purwokerto. p?id=13019. (Diakses pada tanggal 12
http://ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Pra Mei 2014).
da/article/viewFile/11/10 (Diakses pada
tanggal 01 Juni 2014) Sarwono, S.W. 2008. Psikologi Remaja.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Leliana. 2010. Hubungan Pengetahuan
Remaja Putri Terhadap Kesiapan Suryani, E., Widyasih, H. 2008. Psikologi
Dalam Menghadapi Menarche di SD Ibu dan Anak. Jakarta: Fitramay.
AL-Azhar Medan.
http://repository.usu.ac.id/handle/1234
56789/19364. (Diakses pada tanggal 11
juli 2014.)
Munda, S.S., Wagey, W.F., & Wantania J.
2013. Hubungan Antara Imt Dengan
Usia Menarche Pada Siswi Sd Dan
Smp Di Kota Manado.

Você também pode gostar