Você está na página 1de 4

ANALISA DATA

HIPERTENSI
Data Fokus Problem Etiologi
Sosial Ketidakefektifan Koping individu tidak
DS : managemen kesehatan efektif
- diri
DO:
- Lansia yang mengalami hipertensi pada bulan September 2016 adalah penduduk
dengan pendidikan terakhir SMA, yaitu sebanyak 17 dari 32 orang (53%).
- Lansia yang mengalami hipertensi pada bulan September 2016 adalah penduduk
pekerjaan swasta, wiraswasta, ibu rumah tangga dan penduduk yang tidak bekerja
yaitu sebanyak 6 dari 32 orang (19%).
- Lansia yang mengalami hipertensi pada bulan September 2016 adalah penduduk yang
memiliki riwayat hipertensi, yaitu sebanyak 25 dari 32 orang (78%).
Epidemiologi
DS :
- Pak RW mengatakan penyakit yang paling banyak diderita oleh warga di RW IV adalah
hipertensi.
- Kader mengatakan satu RW terdapat lebih dari 10 orang lansia hipertensi
DO :
- Lansia yang merasakan keluhan pusing sebanyak 29 dari 32 orang (90,62%), keluhan
tengkuk nyeri sebanyak 23 dari 32 orang (71,87%) dan jantung serasa berdebar
sebanyak 19 dari 32 orang (59,37%).
- Lansia yang mengalami keluhan selama 1-2 hari, 2 dari 32 orang (6,25%) penduduk
mengalami keluhan selama 3 hari- 1 minggu dan 5 dari 32 orang (15,63%) penduduk
yang mengalami keluhan selama > 1 minggu.
Perilaku dan Lingkungan
DS :
- Kader mengatakan bahwa antusias warga masih susah untuk mengikuti posyandu
lansia
- Kader mengatakan bahwa di RT 8, 9 tidak memungkinkan untuk mengikuti posyandu
lansia karena merasa memiliki dokter pribadi
DO :
- Terdapat 18 dari 32 orang (72%) yang mengkonsumsi sarden.
- Terdapat 18 dari 32 orang (56%) yang kadang-kadang mengkonsumsi makanan
berlemak.
- Terdapat 28 dari 32 orang (70%) mengkonsumsi gorengan.
- Terdapat 14 dari 32 orang (87%) minum kopi < 3 cangkir.
- Terdapat 12 dari 32 orang (37%) jarang terbangun di malam hari.
- Terdapat 11 dari 32 orang (92%) mengkonsumsi 1-5 batang rokok.
- Terdapat 30 dari 32 orang (94%) menggunakan garam di setiap masakan.
- Terdapat 25 dari 32 orang (78%) tidak melakukan terapi non medis
- Terdapat 32 dari 32 orang (100%) yaitu menggunakan obat herbal.
- Terdapat 20 dari 32 orang (63%) tidak melakukan olahraga.
- Terdapat 27 dari 32 orang (84%) berolahraga < 3 kali dalam seminggu
- Terdapat 27 dari 32 orang (92%) tidak melakukan terapi non medis.
Edukasi dan Organisasi
DS :
DO :
Data Administrasidan Kebijakan
- Kader mengatakan bahwa diadakan pemeriksaan rutin (GDS, kolesterol dan asam
urat) di RW IV dari puskesmas setiap 3 bulan sekali
- Ibu kader berkata bahwa RW 4 mempunyai posyandu lansia yang diadakan pada hari
Saabtu minggu ke dua yaitu seperti mengukur berat badan, tinggi badan, dan tensi
DO:
- RW 4 merupakan wilayah yang aktif dalam program kesehatan. RW 4 memiliki 1
Posdaya dimana posdaya tersebut diisi dengan berbagai kegiatan seperti posyandu
lansia dan balita serta rumah pintar. Posdaya tersebut diberi nama Posdaya Asri yang
terdiri atas RT 1 hingga 9. Waktu kerja pada hari sabtu, minggu kedua disetiap
bulannya dan tidak ada pembagian posyandu disetiap tumbuh kembang, yang artinya
posyandu balita dan lansia sama. Kegiatan senam Asma juga dilaksanakan sebulan
sekali di RW 4.
DIABETES MELLITUS
Data Fokus Problem Etiologi
Sosial Ketidakefektifan Kompleksitas
DS : managemen kesehatan regimen terapeutik
- diri (00078)
DO:
- Sebagian besar penduduk lansia yang mengalami DM tidak bekerja dengan 6
reponden (43%)
- Sebagian besar penduduk lansia yang mengalami DM memiliki penghasilan <Rp
1.900.000,00 yaitu 10 orang (71%)
Epidemiologi
DS :
- Kader mengatakan bahwa jumlah penderita DM sudah terdata dengan jumlah lebih
dari 10

DO :
- Total lansia yang terkena DM di RW IV adalah 14 orang.
Perilaku dan Lingkungan
DS :
- Kader mengatakan bahwa antusias warga masih susah untuk mengikuti posyandu
lansia
- Kader mengatakan bahwa di RT 8, 9 tidak memungkinkan untuk mengikuti posyandu
lansia karena merasa memiliki dokter pribadi

DO :
- Lansia yang mengalami DM mengkonsumsi makanan yang digoreng sebanyak 11 dari
14 orang (78%).
- Lansia yang mengalami DM mengkonsumsi air putih dan sebanyak 10 dari 14 orang
(71,42%) mengkonsumsi teh manis.
- Semua penduduk lansia mengkonsumsi jenis gula pasir setiap hari yaitu 14 orang
(100%).
- Sebagian besar penduduk lansia menjawab tidak dibedakan dengan keluarga yaitu 8
orang (57%).
- Semua penduduk lansia yang mengalami DM mengungkapkan alasan tidak teratur
minum obat dikarenakan bosan sebanyak 5 orang (100%).
Edukasi dan Organisasi
DS :
- Kader mengatakan bahwa belum pernah pendidikan kesehatan mengenai DM

DO :
- lansia yang mengalami DM yang tidak mengetahui jika penurunan berat badan secara
drastis merupakan tanda dan gejala dari DM yaitu 9 dari 14 orang (64%)
- Sebagian besar lansia yang mengalami DM tidak mengetahui komplikasi DM adalah
gagal ginjal sebanyak 9 dari 14 orang (64%)
- sebagian besar lansia yang mengalami DM tidak setuju bila gula darah stabil maka
tidak perlu menjaga pola makan sebanyak 10 dari 14 orang (71%)
Data Administrasidan Kebijakan
DS :
- Kader mengatakan bahwa diadakan pemeriksaan rutin (GDS, kolesterol dan asam
urat) di RW IV dari puskesmas setiap 3 bulan sekali
- Ibu kader berkata bahwa RW 4 mempunyai posyandu lansia yang diadakan pada hari
Saabtu minggu ke dua
DO:
-

Você também pode gostar