Você está na página 1de 13

Makalah Anatomi dan Fisiologi Sel dan Darah

Untuk Memenuhi Mata kuliah Tugas SP Foundamental Patophysiologi of Cell &


Hematology

Disusun Oleh :

Gilang Jayyid Himawan Purbiantoro 125070218113051

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya Kampus IV

2014
Anatomi dan Fisiologi Sel

Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel.
Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti kotak-kotak
kosong, setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop.

Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan
Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje;
menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu
Sitoplasma dan Nukleoplasma

Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang
memegang peranan penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu
berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula).

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL

Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Membrane Plasma

Membran plasma yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar
yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak
atau Lipid dan senyawa Protein).

Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam
urutannya adalah:

Protein -> Lipid -> Protein -> Trilaminer Layer

Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat
Hidrofilik (larut dalam air), oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif
Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton).

Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul


tertentu saja.Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan
Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain. Khusus pada sel tumbahan,
selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di
luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).

2. Sitoplasma dan Organel Sel

Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang
berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma, sedang bagian yang padat dan
memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.

Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut
zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan
bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan). Organel Sel tersebut
antara lain :

a. Retikulum Endoplasma (RE.)

RE yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.


Dikenal dua jenis RE yaitu :
RE. Granuler (Rough E.R)
RE. Agranuler (Smooth E.R)

Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu
sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

b. Ribosom (Ergastoplasma)

Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada
yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom
merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari
ribosom adalah tempat sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron.

c. Miitokondria (The Power House)

Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.


Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista. Fungsi
mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan
banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan The Power
House.

d. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim
pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.

e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)

Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak
dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya
ginjal.

f. J. Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis
maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam
mitosis dan meiosis.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

g. Plastida

Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida
yaitu :
1. Lekoplas
(plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),
terdiri dari:
Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
Proteoplas (untuk menyimpan protein).

2. Kloroplas
yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan
klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

3. Kromoplas
yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
Karotin (kuning)
Fikodanin (biru)
Fikosantin (kuning)
Fikoeritrin (merah)

B. Reproduksi Sel

Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis
(pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri
secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini
banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri,
ganggang biru.

MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-
tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap
telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan
Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase
inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.

Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah
sebagai berikut:

1. Profase :

pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal


menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.

2. Metafase:
pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan
(bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom/kromatid mudah
diamati dan dipelajari.

3. Anafase:

pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke
kutub-kutub pembelahan sel.

4. Telofase:

pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti menjadi dua
bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).

Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap


pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan
(reduksi) jumlah kromosom.

PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS

Aspek yang dibedakan Mitosis Meiosis

Sifat mempertahan-kan
Tujuan Untuk pertumbuhan
diploid

Hasil pembelahan 2 sel anak 4 sel anak

Sifat sel anak diploid (2n) haploid (n)

Tempat terjadinya sel somatis sel gonad

Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet,


yaitu Oogenesis dan Speatogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal
Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis
Darah

A. Definisi

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah


mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,
dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah. Darah terdiri dari dua komponen,yaitu
plasma darah dan sel-sel darah. Banyaknya volume darah yang beredar di dalam
tubuh manusia 8% dari berat badan atau sekitar 5600cc pada orang yang
bobot tubuhnya 70kg. Dari 5600cc darah tersebut sekitar 55% adalah plasma
darah dan sekitar 45% adalah sel-sel darah. Darah adalah suatu jaringan tubuh
yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnannya merah. Warna merah
itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar oksigen dan
karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon diogsida
warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara
bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/
metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih kental dari pada
air yang mempunyai BJ1,041-1,065, temperatur380C, dan PH 7,37-7,45.

Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau
pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap
encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku.
Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah
tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan
sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.

Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira
1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-
tiap orang tidak sama, bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau
pembuluh darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila
kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan yang mengandung besi
dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan
dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang
sebagai air seni.

B. Komponen darah

Kandungan dalam darah:

Air : 91%

Protein : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)

Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat,


magnesium, kalsium, dan zat besi).
Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin,
kolesterol, dan asam amino).

C. Fungsi Darah

a. Sebagai alat pengangkut yaitu:

Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk


diedarkan keseluruh jaringan tubuh.

Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan


melalui paru-paru.

Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan


dibagikan ke seluruh jaringan/ alat tubuh.

Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh


untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.

mengedarkan hormon;hormon untuk membantu proses fisiologis

b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun


dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zatzat anti
racun.

c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.

d. menjaga keseetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk


menghindario kerusakan

D. Bagian-bagian Darah

a. Sel-Sel Darah

1. Sel darah merah (Eritrosit)

Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak
mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat
bergerak. Banyaknya kirakira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning
kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut
hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak
mengandung oksigen. Eritrosit terbungkus dalam membran sel dengan
permeabilitas tinggi. Membran ini elastis dan flexible, sehingga memungkinkan
eritrosit menembus kapilar (pembuluh darah terkecil). Setiap eritrosit
mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin, sejenis pernafasan yang
mengikat oksigen. Volume hemoglobin mencapai sepertiga volume sel.
Hemoglobin adalah protein pigmen yang memberi warna merah pada darah.
Setiap hemoglobin terdiri dari protein yang disebut globin dan pigmen non-
protein yang disebut heme. Setiap heme berikatan dengan rantai polipeptida
yang mengandung besi (Fe2+). Funsi utama hemoglobin adalah mengangkut
oksigen dari paru-paru membentuk oksihemoglobin.

Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paruparu untuk
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan
tubuh untuk dikeluarkan melalui paruparu. Pengikatan oksigen dan karbon
dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen
yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut
dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di
jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi
akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida
hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon
dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.

Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa
dan hati. Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis. Eritropoiesis terjadi di
sumsum tulang. Pembentukannya diatur oleh suatu hormon glikoprotein yang
disebut dengan eritropoietin. Sel pertama yang diketahui sebagai rangkaian
pembentukan eritrosit disebut Proeritroblas. Dengan rangsangan yang sesuai
maka dari sel-sel tunas (stem cell) ini dapat dibentuk banyak sekali sel.
Proeritoblas kemudian akan membelah beberapa kali. Sel-sel baru dari generasi
pertama ini disebut sebagai basofil eritroblas sebab dapat di cat dengan zat
warna basa. Sel-sel ini mengandung sedikit sekali hemoglobin. Pada tahap
berikutnya akan terbentuk cukup hemoglobin yang disebut Polikromatofil
eritroblas. Sesudah terjadi pembelahan berikutnya maka akan terbentuk lebih
banyak lagi hemoglobin. Sel-sel ini disebutOrtokromatik eritroblas dimana
warnanya menjadi merah. Akhirnya bila sitplasma dari sel-sel ini sudah dipenuhi
oleh hemoglobin hingga mencapai konsentrasi kurang lebih 34%, nukleus akan
memadat sampai ukurannya menjadi kecil dan terdorong dari sel. Sel-sel ini di
sebut retikulosit. Retikulosit berkembang menjadi eritrosit dalam satu sampai
dua hari setelah di lepaskan dari sumsum tulang dan siap diedarkan dalam
sirkulasi darah, yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih
kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari
eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang
mengandung zat besi (Fe) yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan
hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk
mengikat oksigen dan karbon dioksida. Eritrosit yang telah tua akan dimakan
oleh sel-sel fagosit yang ada di dalam hati dan limpa. Di dalam hati hemoglobin
akan di ubah menjadi pigmen empedu (Bilirubin) yang berwarna kehijauan.
Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 15 gram dalam 100 cc
darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah
memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan
pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.
Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga
banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang
maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya disebabkan oleh perdarahaan
yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit
terganggu.
2. Sel darah putih (Leukosit)

Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di
bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan
dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai
bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya,
warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira
6000-9000. Leukosit memiliki sebuah nukleus, tidak berwarna dan menunukkan
gerakan amuboid. Leukosit keluar dari pembuluh kapiler apabila ditemukan
antigen. Proses keluarnya leukosit disebut dengan Diapedesis. Rentang
kehidupan Leukosit, setelah diproduksi di sumsum tulang, leukosit bertahan
kurang lebih satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetap
dalam jaringan selama beberapa hari, beberapa minggu, atau beberapa bulan,
tergantung jenis leukositnya.

Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit


penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel),
tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut
yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke
pembuluh darah.

Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di


seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh
masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan
lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal
di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan
tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi
10000/mm3 disebutleukositosis/leukimia dan kurang dari 6000
disebut leukopenia. Sedangkan Leukosita ini menyebabkan mudah alergi.

Macam- macam leukosit meliputi:

A. Agranulosit

Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari:

Limfosit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar
limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak
terdapat glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan
fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam
jarigan tubuh. Rentang hidupnya dapat mencapai beberapa tahun.

Struktur : limfosit mengandung nukleus bulat berwarna biru gelap yang


dikelilingi lapisan tipis sitoplasma. Ukurannya bervariasi ; ukuran kecil
5m sampai 8 m. Ukuran terbesar 15 m.

Asal dan fungsi : limfosit berasal dari sel-sel batang sumsum tulang
merah, tetapi melanjutkan diferensiasi dan poliferasinya dalam organ
lain. Sel ini berfungsi dalam reaksi imunologis.
Monosit,Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit,
mencapai 3-8% jumlah total. Struktur: merupakan sel darah terbesar. Di
bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna biru abu-
abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan
panjang, warnanya lembayung muda.

Fungsi : sangat fagositik dan sangat aktif. Sel ini siap bermigrasi melalui
pembuluh darah. Jika monosit telah meninggalkan aliran darah, maka sel
ini menjadi histiositjaringan (makrofag tetap)

B. Granulosit
Disebut juga leukosit granular terdiri dari:

Neutrofil, Atau disebut juga (polimorfonuklear leukosit) banyaknya


mencapai 60%-50%. Struktur : neutrofil memiliki granula kecil berwarna
merah muda dalam sitoplasmanya dan banyak bintik-bintik halus /
glandula. Nukleusnya memiliki tiga sampai lima lobus yang
terhubungkan dengan benang kromatin tipis. Diametrnya mencapain9
m -12 m. Eusinofil, mencapai 1-3% jumlah sel darah putih

Struktur : memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar, dengan


pewarnaan oranye kemerahan. Sel ini memiliki nukleus berlobus dua,
dan berdiameter 12m-15m.

Fungsi : merupakan fagositik lemah, jumlahnya akan menigkat saat


terjadi alergi atau penyakit parasit , tetapi akan berkurang selama sters
berkepanjangan. Sel ini berfungsi dalam detoksifikasi hestamin yang
diproduksi sel mast dan jaringan yang cedera saat inflamasi
berlangsung.

Basofil , mencapai kurang dari 1% jumlah leukosit. Struktur : memiliki


sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan
akan berwarna keunguan sampai hitam serta memperlihatkan nukleus
berbentuk S. diameternya 12m-15m.

Fungsi : basofil menyerupai sel mast. Sel ini mengandung histamin


mungkin untuk menigkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan
juga antiglukagon heparin mungkin untuk membantu mencegah
penggumpalan darah intravaskuler, fungsi sebenarnya belum diketahui.

C. Sel Pembeku (Trombosit)/ Keping Darah

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan


ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih,
normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3.bagian ini merupakan
fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari sumsum tulang. Ukuran
trombosit mencapai setengah ukuran sel darah merah. Sitoplasmanya
terbungkus suatu membran plasma dan mengandung berbagai jenis
granula yang berhubungan dengan proses koagulasi
darah. Fungsinyamemegang peranan penting dalam pembekuan darah
(hemostasis). Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka
darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang terus-
menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebuttrombositosis. Trombosit yang
kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. Trombosit memiliki masa
hidup dalam darah antara 5-9 hari. Trombosit yang tua atau mati diambil
dari sistem peredaran darah, terutama oleh makrofag jaringan. Lebih dari
separuh trombosit diambil oleh makrofag dalam limpa, pada waktu darah
melewati organ tersebut.

Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu


terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen.
Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka
maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang
dinamakan trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan
protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan
bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk
jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan
demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk
membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting
untuk pembekuan darah.

b. Plasma Darah

Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan,


merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah
merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai media transportasi
bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau organ. Plasma darah
adalah bagian darah yang cair. Plasma darah tersusun dari 91,5% air dan 8,5%
zat-zat terlarut. Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan berbagai ion,
yang meliputi glukosa sebagai sumber utama energi untuk sel-sel tubuh dan
asam-asam amino. Ion-ion yang banyak terdapat dalam plasma darah adalah
natrium (Na+) dan klor (Cl-). Ion-ion dan molekul tersebut akan diedarkan ke
seluruh tubuh atau berfungsi untuk membentuk peredaran zat-zat lainnya. Kira-
kira 7% plasma darah terdiri dari molekul-molekul protein, yaitu serum albumin
4%; serum globulin 2,7%; dan fibrinogen 0,3%. Serumadalah cairan darah yang
tidak mengandung fibrinogen (komponen untuk proses pembekuan
darah ). Albumin adalah protein plasma yang terbanyak ,tetapi ukurannya paling
kecil. Albumin disintesis di hati dan bertanggung jawab untuk tekanan
osmotik koloid darah. Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma. Ada dua
globulin yaitu : alfa dan beta globulin dan gamma globulin. Fibrinogendisintesis
di hati dan merupakan komponen asensial dalam mekanisme pembekuan darah.
Protein plasma juga berperan sebagai antibodi. Antibodi merupakan protein
yang dapat mengenali dan mengikat antigen tertentu. Sedangkan antigen
merupakan molekul (protein) asing yang memacu pembentukan antibodi.
Antibodi terebntuk jika ada antigen yang masuk ke dalam tubuh. Antibodi ini
berasal dari globulin dalam sel-sel plasma.

Antibodi bekerja melalui dua cara yang berbeda untuk mempertahankan


tubuh terhadap penyebab penyakit, yaitu dengan menyerang langsung
penyebab penyakit tersebut, atau dengan mengaktifkan sistem komplemen yang
kemudian akan merusak penyebab penyakit tersebut. Antibodi dapat
melemahkan penyebab penyakit dengan cara sebagai berikut:

1. Aglutinasi: terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari


struktur besar berupa antigen pada permukaannya, misalnya
bekteri atau sel darah merah.

2. Presipitasi : terbentuknya molekul yang besar antara antigen yang


larut, misalnya racun tetanus dengan sehingga berubah menjadi
tidak larut dan akan mengendap

3. Netralisasi: Antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi


tempat-tempat yang toksik dari agen penyebab penyakit

4. Lisis : beberapa antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat


kadamg-kadang mampu langsung menyerang membran sel agen
penyebab penyakit sehingga menyebabkan sel-sel tersebut rusak.

Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran


albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah
terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di
dalamnya.
Daftar Pustaka

Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher
Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC

Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta,
EGC

Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia

Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and
Company Gienview

Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New


Jersey

Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta

Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta

Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi
2, EGC, Jakarta

Você também pode gostar