Você está na página 1de 5

Analisis dalam penelitian ini menggunakan :

3.9.1 Ananlisi Univariat

Data yang diolah kemudian disajikan dalam bentuk table distribusi


fekuensi berdasarkan masing-masing variable untuk presentase dan
disertai penjelasan meliputi :

Data karakteristik siswa-siswi yaitu jenis kelamin, dan status


gizi
Data karakteristik orang tua (ibu) dari segi tingkat pendidikan
Data tentang kebiasaan konsumsi serat siswa-siswi

3.9.2 Analisis Bivariat

Adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga


berhubungan. Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan yang
signifikan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat.
Cara menghitung prevalens adalah dengan cara membagi prevalens efek
pada kelompok dengan factor resiko, denga prevalens efek pada
kelompok tanpa factor resiko. Adapun tampilan tabel 2x2 dan perhitungan
rasio prevalens sebagai berikut:

Tabel 3.2 Hubungan kebiasaan konsumsi serat dengan kejadian obesitas

Kebiasaan Obesitas
konsumsi Obesitas Non Obesitas TOTAL
serat
Jarang A B A+B
Sering C D C+D
TOTAL A+C B-D A+B+C+D

RP = A/(A+B) : C/(C+D)

A / (A+B) : prporsi (prevalens) subyek yang mempunyai factor resiko yang


mengalami efek, sedangkan

C / (C+D) : proporsi (prevalens) subyek tanpa factor resiko yang


mengalami efek
Pada penelitian ini untuk menilai hubungan maka analisa yang digunakan adalah
uji koefisien kontingensi untuk mengetahui derajat hubunga antara kebiasaan
konsumsi serat dengan kejadian obesitas.

Uji kontingen koefisiensi

C=
x2
N +x
2

2
(OE)
x =
2
Untuk mencari E

Keterangan :

N : total banyaknya observasi

c : koefisens kontingensi

X2 : Koefisienasi chi kuadrat (chi square)

O : Nilai observasi

E : Nilai ekspektasi

DK : (B-1)(K-1)

Untuk analisis pada penilitian ini akan menggunakan program


statistical product and service solution (SPSS) for windows versi 17

Kriteria hubungan berdasarkan p value (probabilitas)yang dihasilkan


dengan nilai kemaknaan yang dipilih, dengan kriteria sebagai berikut :

Jika p value >0,01 maka hipotesis Nol diterima (tidak ada


hubungan)
Jika p vale 0,01 maka Hipotesis Nol ditolak (ada hubunan)
Tabel 3.3 panduan interpretasi hasil uji hipotesis

N parameter Nilai
o
1 Arah + Searah, semakin nilai 1 variabel,
korelasi (positif) semakin besar pula nilai variabel
lainya
- Berlawanan arah, semakin besar
(Negatif) nilai 1 variabel, semakin kecil
niali variabel lainya
2 Nilai p p0,01 Terdapat korelasi yang bermakna
antara 2 variabel yang di uji
p0,01 Tidak terdapat korelasu yang
bermakna antara 2 variabel yang
di uji
3 Kekuatan 0,00- Sangat lemah
korelasi (r) 0,199 Lemah
0,20- Sedang
0,399 Kuat
0,40- Sangan kuat
0,599
0,60-
0,799
0,80-
1,00
4 Koefisien r 2 () Memperkirakan besarnya
Determina presentase variabel independen
n terhadap variabel dependen

3.10 Etika Penetlitian

Dalam penelitian ini etika penelitaian yang digunakan meliputi:

a. Imformed consent (lembar persetujuan)

Sebelum dilaksanakan penelitian, responden akan diberikan


informasi oleh peneliti tentang tujuan dan manfaaat penelitian, Subjek
penelitian yang setuju berpartisipasi dalam penelitian dimohon untuk
menandatangani lembr persetujuan penelitian.
b. Anonimity (Tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam penelitian maka tidak


dicantumkan nama pada lembar penelitian, namun cukup diberi nomor
kode pada masing-masing lembar yang hanya diketahui oleh peneliti.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Data penelitian akan disimpan oleh peniliti pada dokumen pribadi


penelitian dan data-data penelitian dilaporakan dalam bentuk
kelompok bukan sebagai data-data yang mewakili pribadi subjek
penelitian (Sastroasmoro, 1995)
DAFTAR PUSTAKA
AACC ( American Association Of Cereal Chemists ), (2001), The definition Of
Dietery Fiber, Cereal Fds,Sidney

Você também pode gostar