Você está na página 1de 6

UTS TAKE HOME

BISNIS INTERNASIONAL

Studi Kasus tentang Rokok Indonesia

Disusun Oleh :

Warid Ajeng Yulibag


135020207113025

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015
KASUS I

Sumber:
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/06/17203199/WTO.Kembali.Menangkan.Kasus.Ro
kok.Kretek.Indonesia)

WTO Kembali Menangkan Kasus Rokok Kretek Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization WTO)


kembali memenangkan posisi Indonesia, dalam kasus rokok kretek dengan Amerika Serikat (AS).

Keputusan tersebut dikeluarkan melalui laporan Appellate Body(AB) pada 4 April 2012, yang
menyatakan bahwa AS melanggar ketentuan WTO dan kebijakan AS dianggap sebagai bentuk
diskriminasi dagang.

"Indonesia menang baik ditingkat panel maupun banding, ini merupakan keberhasilan diplomasi
perdagangan kita. Kemenangan ini penting tidak hanya bagi Indonesia, tetapi semua negara dalam hal
menghargai hasil keputusan WTO," kata Iman Pambagyo, Dirjen Kerja Sama Perdagangan
Internasional Kemendag, dalam keterangan pers, Jumat (6/4/2012).

Kasus rokok kretek antara Indonesia dan AS, berawal dari diberlakukannya Family Smoking
Prevention and Tobacoo Control Act di AS. Undang-undang tersebut bertujuan untuk menurunkan
tingkat perokok muda di kalangan masyarakat AS, dengan melarang produksi dan perdagangan rokok
beraroma, termasuk rokok kretek dan rokok beraroma buah-buahan.

Namun, ketentuan tersebut mengecualikan rokok beraroma mentol produksi dalam negeri AS.

Analisis Kasus

Pada kasus diatas diketahui setelah proses konsultasi yang berlangsung panjang namun tidak
menemukan kesepakatan, Indonesia akhirnya mengajukan pembentukan Panel ke Badan Penyelesaian
Sengketa WTO (Dispute Settlement Body DSB) atas dasar AS melanggar ketentuan WTO
mengenai National Treatment Obligation. Hal itu tercantum dalam Pasal 2.1 Technical Barrier to
Trade (TBT) Agreement.

Dalam prinsip National Treatment, setiap negara anggota WTO berkewajiban untuk memberikan
perlakuan yang sama terhadap produk sejenis, baik yang diproduksinya di dalam negeri maupun yang
berasal dari impor negara anggota WTO lainnya.
Panel WTO menemukan bahwa kebijakan AS tersebut tidak sesuai dengan ketentuan WTO, karena
rokok kretek dan rokok mentol adalah produk sejenis (like products), dan keduanya memiliki daya
tarik yang sama bagi kaum muda. Menurut WTO, kebijakan yang membedakan perlakuan terhadap
dua produk sejenis, merupakan tindakan yang tidak adil (less favourable).

Pemerintah AS yang tidak puas terhadap keputusan panel yang dikeluarkan pada 2 September 2011,
melakukan banding ke WTO pada 5 Januari 2012. Hasil banding yang dikeluarkan AB kemarin,
menegaskan kembali bahwa keputusan panel sebelumnya adalah benar, dan pemerintah AS telah
mengeluarkan kebijakan yang tidak konsisten dengan ketentuan WTO.

Disamping itu, AB menemukan bahwa AS melanggar ketentuan Pasal 2.12 TBT Agreement di mana
AS tidak memberikan waktu yang cukup (reasonable interval) antara sosialisasi kebijakan dan waktu
penetapan kebijakan. AB merekomendasikan kepada DSB agar meminta Pemerintah AS membuat
kebijakan sesuai dengan ketentuan dalam TBT Agreement.

Tujuan Indonesia mengajukan kasus rokok kretek ke WTO bukan untuk meningkatkan ekspor produk
rokok ke AS, melainkan untuk mengamankan akses pasar rokok kretek Indonesia di AS. Selain itu
mencegah aturan yang diterapkan Pemerintah AS ditiru oleh negara lain, termasuk negara-negara
tujuan ekspor utama rokok kretek Indonesia.

Berdasarkan ketentuan Dispute Settlement Understanding (DSU) Pasal 17.14, keputusan AB akan
diadopsi oleh DSB setelah 30 hari dikeluarkannya laporan AB, yaitu pada awal Mei 2012.
KASUS II

Sumber:
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/06/05/111854526/Wajibkan.Kemasan.Rokok.Polos.Ind
onesia.Gugat.Australia)

Wajibkan Kemasan Rokok Polos, Indonesia Gugat Australia

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menggugat Australia ke World Trade Organization


(WTO) atas kebijakan kemasan polos produk rokok yang diberlakukan. Demikian disampaikan
Kementerian Perdagangan melalui keterangan resmi, Jumat (5/6/2015).

Sengketa dagang ini merupakan yang terbesar yang ditangani WTO sampai saat ini, di mana terdapat
tiga anggota WTO lainnya yang ikut menggugat kebijakan yang sama, yaitu Honduras, Republik
Dominika, dan Kuba, serta 36 anggota WTO menjadi pihak ketiga yang turut berkepentingan terhadap
gugatan ini.

Gugatan ini dilayangkan untuk menjaga kepentingan nasional. Sebab, kebijakan kemasan polos
produk rokok yang diberlakukan Australia berimplikasi luas pada perdagangan dunia, khususnya
Indonesia.

Analisis Kasus

Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan Bachrul
Chairi menegaskan kewajiban menggunakan kemasan polos produk rokok telah mencederai hak
anggota WTO di bawah perjanjian Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS).

Industri rokok menyumbang 1,66 persen total Gross Domestic Product (GDP) Indonesia dan devisa
negara melalui ekspor ke dunia yang nilainya pada 2013 mencapai 700 juta dollar AS. Selain itu,
industri rokok juga menjadi sumber penghidupan bagi 6,1 juta orang yang bekerja di industri rokok
secara langsung dan tidak langsung, termasuk 1,8 juta petani tembakau dan cengkeh.
Keterkaitan dengan teori

Pada dua kasus diatas ini menyangkut teori pada Bab Ekonomi Politik
Perdagangan Internasional dimana awal pembangunan sistem perdagangan
dunia dikarenakan adanya argumenn ekonomi yang kuat mendukung
perdagangan bebas tanpa pembatasan. Sementara itu pemerintah akan
mengikuti keinginan menurunkan hambatan perdagangan karena takut Negara
lain tidak mengikutinya. Hal seperti ini dapat diselesaikan jika Negara-negara
tersebut menegosiasikan aturan untuk mengatur perdagangan lintas batas
Negara dan hambatan perdagangan yang lebih rendah.

Kasus kasus tersebut disebabkan oleh factor yang sama, suatu Negara yang
mengambil keputusan tanpa memikirkan Negara lain yang telah lama melakukan
perdagangan internasional. Kedua Negara tersebut tentu akan mendapatkan
hukuman karena pelanggaran perjanjian WTO yang telah disepakati bersama.

Pada kasus kedua dapat dikaitkan pula dengan materi perbedaan budaya yang
telah saya pelajari. Dari bentuk upaya Australia yang menghilangkan merk dan
mengganti dengan kemasan menakutkan bermaksud untuk mengubah budaya
warganya dalam konsumsi rokok berlebihan, tentu saja pihak produsen merasa
dirugikan karena merk mereka menjadi tidak dikenal. Namun perubahan budaya
yang diinginkan pihak Australia dapat dikatakan bagus karna tidak lama seluruh
dunia meniru cara yang sama dengan mengubah sedikit bagian dengan gambar
menyeramkan guna mengurangi konsumsi rokok berlebih.

Terlihat dari perbedaan cara Australia dengan Indonesia yang menginginkan


berkurangnya perokok, Australia yang dengan berani mengambil resiko digugat
demi untuk berkurangnya perokok di negaranya. Berbeda dengan Indonesia
yang ingin Negaranya memiliki sedikit perokok namun malah rokok adalah
penyumbang dana terbesar di Indonesia.

Sebenarnya masalah ini dapat di atasi, dengan menaikkan harga rokok


berkualitas milik Indonesia akan lebih cepat konsumen rokok berkurang. Karena
dikatakan tembakau untuk rokok Indonesia adalah yang terbaik, namun
mengapa rokok dari Negara lain harganya lebih mahal.

Você também pode gostar

  • Uts Take Home
    Uts Take Home
    Documento6 páginas
    Uts Take Home
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Akhir Borland Luluk
    Tugas Akhir Borland Luluk
    Documento2 páginas
    Tugas Akhir Borland Luluk
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • 2 en Id
    2 en Id
    Documento77 páginas
    2 en Id
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • F Esay 1
    F Esay 1
    Documento2 páginas
    F Esay 1
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Akhir Borland
    Tugas Akhir Borland
    Documento6 páginas
    Tugas Akhir Borland
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Analisan Dan Kesimpulan Pembuatan PCB
    Analisan Dan Kesimpulan Pembuatan PCB
    Documento2 páginas
    Analisan Dan Kesimpulan Pembuatan PCB
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Akhir Borland
    Tugas Akhir Borland
    Documento6 páginas
    Tugas Akhir Borland
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Percobaan 2 Fix Pol
    Laporan Percobaan 2 Fix Pol
    Documento10 páginas
    Laporan Percobaan 2 Fix Pol
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Jawaban Kasus 1
    Jawaban Kasus 1
    Documento27 páginas
    Jawaban Kasus 1
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Sejarah Internet
    Sejarah Internet
    Documento24 páginas
    Sejarah Internet
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • F Esay 1
    F Esay 1
    Documento2 páginas
    F Esay 1
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Jawaban Kasus 1
    Jawaban Kasus 1
    Documento27 páginas
    Jawaban Kasus 1
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Format Proposal Judul Skripsi
    Format Proposal Judul Skripsi
    Documento5 páginas
    Format Proposal Judul Skripsi
    MIskandarZulkarnain
    Ainda não há avaliações
  • Uts Take Home
    Uts Take Home
    Documento6 páginas
    Uts Take Home
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Rang Kuman
    Rang Kuman
    Documento14 páginas
    Rang Kuman
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Ko Mputer
    Ko Mputer
    Documento19 páginas
    Ko Mputer
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Ko Mputer
    Ko Mputer
    Documento19 páginas
    Ko Mputer
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Pengertian Basis Data
    Pengertian Basis Data
    Documento27 páginas
    Pengertian Basis Data
    Nukasep Pisan
    Ainda não há avaliações
  • Spec
    Spec
    Documento6 páginas
    Spec
    Wiwid Susilowati
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Sementara Baru Print
    Laporan Sementara Baru Print
    Documento5 páginas
    Laporan Sementara Baru Print
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Rancang Bangun Sistem Pakar Penanggulangan Penyaki
    Rancang Bangun Sistem Pakar Penanggulangan Penyaki
    Documento14 páginas
    Rancang Bangun Sistem Pakar Penanggulangan Penyaki
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Penerapan Algoritma Genetika Pada Perencanaan Lint
    Penerapan Algoritma Genetika Pada Perencanaan Lint
    Documento6 páginas
    Penerapan Algoritma Genetika Pada Perencanaan Lint
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Sementara Baru Print
    Laporan Sementara Baru Print
    Documento5 páginas
    Laporan Sementara Baru Print
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Kuliah Smester 4
    Kuliah Smester 4
    Documento8 páginas
    Kuliah Smester 4
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • F Esay 1
    F Esay 1
    Documento2 páginas
    F Esay 1
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Crimping
    Laporan Crimping
    Documento7 páginas
    Laporan Crimping
    Novra Edi Pratama
    Ainda não há avaliações
  • Cara Mengatur Rumah
    Cara Mengatur Rumah
    Documento2 páginas
    Cara Mengatur Rumah
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Kuliah Smester 4
    Kuliah Smester 4
    Documento8 páginas
    Kuliah Smester 4
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Kuliah Smester 4
    Kuliah Smester 4
    Documento8 páginas
    Kuliah Smester 4
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações
  • Anilasa Dan Kesimpuln PCB Baru
    Anilasa Dan Kesimpuln PCB Baru
    Documento2 páginas
    Anilasa Dan Kesimpuln PCB Baru
    Wahyuni Ika Lestari
    Ainda não há avaliações