Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MANAJEMEN STRATEGIK
Oleh:
Kelompok 1
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
ANALISIS DAN PILIHAN STRATEGI
(BAB 6)
Berikut akan dibahas mengenai proses menciptakan dan memilih strategi yang
terdiri atas tiga tahap. Dalam masing-masing tahap terdapat berbagai strategi alternatif
yang dapat dipilih beserta keunggulan dan kelemahannya. Proses menciptakan dan
memilih strategi yang layak juga harus mempertimbangkan hal-hal seperti perilaku,
politik, etika, dan tanggung jawab sosial.
Agar proses analisis dan pemilihan strategi efektif, maka perlu diketahui sifat
analisis dan pemilihan strategi berikut ini:
2
1.1 Proses Menciptakan dan Memilih Strategi
Seluruh partisipan tersebut harus memiliki informasi audit eksternal dan internal,
serta harus mengetahui pernyataan misi perusanaan, sehingga dapat membantu para
partisipan mengkristalisasi dalam benak mereka mengenai berbagai strategi yang
mereka yakini paling bermanfaat bagi perusahaan. Strategi-strategi alternatif yang
diajukan oleh para partisipan harus dipertimbangkan dan didiskusikan dalam satu
rangkaian rapat. Ketika semua strategi yang masuk akal yang diidentifikasi oleh
partisipan telah disampaikan dan dimengerti, strategi-strategi tersebut hendaknya
diperingkat berdasarkan daya tarik masing-masing menurut partisipan.
Tahap 1 : Dari kerangka perumusan terdiri dari EFE, IFE dan CPM yang
berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk
merumuskan strategi.
3. Tahap Input
Tahap input berisikan informasi yang berasal dari matriks EFE, matriks IFE, dan
CPM. Ketiga matriks tersebut menjadi informasi input dasar untuk matriks-matris tahap
pencocokan dan tahap keputusan.
3
serta mengevaluasi strategi alternatif. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan
dalam menentukan bobot dan peringatan yang tepat.
4. Tahap Pencocokan
Tahap ini berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal. Terdapat
lima strategi teknik yang dapat digunakan dengan urutan manapun. Alat-alat ini
bergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap input untuk memadukan peluang
dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal.
Matriks SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu
para manajer mengembangkan strategi. Ada 4 jenis strategi yang dikembangkan yaitu:
Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO (kelemahan-peluang), Strategi ST
(kekuatan-ancaman), Strategi WT (kelemahan-ancaman).
5) Cocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada
sel Strategi SO.
4
6) Cocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasilnya
pada sel Strategi WO.
7) Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada
sel Strategi ST.
Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (Strategic Position and Action
Evaluation-SPACE) ini merupakan kerangka empat kuadran untuk menunjukkan
apakah strategi agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling sesuai untuk
organisasi tertentu. Sumbu-sumbu maktriks SPACE menunjukkan dua dimensi internal
(kekuatan finansial [financial strength-FS] dan keunggulan kompetitif [competitive
advantage-CA]) dan dua dimensi eksternal (stabilitas lingkungan [environmental
stability-ES] dan kekuatan industri [industry strength-IS]) yang kiranya merupakan
penentu terpenting dari posisi strategis keseluruhan suatu organisasi.
3) Hitunglah rata-rata dari FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlahkan nilai yang
anda berikan pada variabel dari setiap dimensi dan kemudian membaginya
dengan jumlah variabel dalam dimensi yang bersangkutan.
4) Petakan nilai rata-rata untuk FS, IS, ES, dan CA pada sumbu yang sesuai dalam
Matriks SPACE.
5) Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu x (CA, IS) dan petakan hasilnya pada
sumbu X. Jumlahkan nilai rata-rata pada sumbu y (FS, ES) dan petakan hasilnya
pada sumbu Y. Petakan perpotongan kedua titik X dan Y (xy yang baru) tersebut.
6) Gambarkan arah vektor (directional vector) dari koordinator 0,0 melalui titik
perpotongan yang baru. Arah panah menunjukkan jenis strategis yang
disarankan bagi organisasi: agresif, kompetitif, defensif, atau konservatif.
5
4.3 Matriks BCG Boston Consulting Group
1) Tanda tanya (asking), unit usaha yang bergerak dalam pasar dengan
pertumbuhan tinggi, namun pangsa pasar relatif rendah. Pada bagian ini
perusahaan harus bekerja keras untuk menentukan apakah akan tetap
mempertahankan usaha ini.
2) Bintang (star), jika usaha di kategori tanda tanya berhasil, maka usaha tersebut
akan menjadi kategori bintang. Kategori ini adalah pemimpin pasar yang berada
dalam pasar yang tumbuh dengan cepat. Tapi bukan berarti akan memberikan
arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang
untuk memenangkan pasar dan antisipasi para pesaingnya.
3) Sapi perah (cashcow), kategori ini terjadi bilamana pertumbuhan pasar tahunan
rendah. Sang bintang bisa saja menjadi sapi perahan jika masih masih memiliki
pangsa pasar relatif besar sehingga masih menghasilkan banyak kas. Biasanya
perusahaan kategori ini digunakan untuk membiayai jenis usaha untuk kategori
lainnya.
4) Anjing (dog), pada kategori ini perusahaan berada dalam pangsa pasar yang
rendah dan pertumbuhan pasar yang lambat. Perusahaan bisa saja
menghasilkan laba yang rendah atau bahkan mungkin mengalami kerugian.
Ukuran setiap lingkaran menunjukan persentase hasil penjualan dari setiap divisi,
sedangkan potongan kuenya menunjukan persentase hasil laba dari setiap divisi.
Terdapat perbedaan antara matriks BCG dan matriks IE yaitu pertama, sumbunya
6
tidak sama. Selain itu matriks IE membutuhkan lebih banyak informasi mengenai divisi
daripada matriks BCG. Selain itu implikasi strategis dari setiap matriks berbeda.
Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu skor bobot IFE total pada
sumbu x dan skor bobot EFE total pada sumbu y. skor bobot total yang diperoleh dari
divisi-divisi tersebut memungkinkan susunan matriks IE di tingkat perusahaan.
Pertama, ketentuan untuk divisi-divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV dapat
digambarkan sebagai tumbuh dan membangun. Strategi yang intensif (penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke
belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal) bisa menjadi pilihan yang paling
tepat bagi divisi-divisi ini. Kedua, divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat
ditangani dengan baik melalui strategi menjaga dan mempertahankan; penetrasi pasar
dan pengembangan produk adalah dua strategi yang paling banyak digunakan dalam
jenis divisi ini. Ketiga, ketentuan umum untuk divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, dan
IX adalah panen atau divestasi. Organisasi yang berhasil, mampu mencapai portofolio
bisnis yang masuk atau berada di seputar sel I dalam Matriks IE.
Matriks Strategi Besar telah menjadi sebuah alat yang popular untuk
merumuskan strategi alternatif. Matrik Grand Strategy merupakan tahapan pencocokan
(matching stage) pada proses formulasi strategi. Matrik ini didasarkan pada dua
dimensi evaluasi yaitu posisi kompetitif (Competititive position) dan pertumbuhan pasar
(market growth).
Matrik Grand Strategy mempunyai empat kuadran yang mewakili keadaan suatu
perusahaan. Pada Kuadran I mewakili perusahaan dengan pertumbuhan pasar yang
tinggi dan posisi kompetitif yang kuat. Perusahaan pada kuadran ini mempunyai posisi
yang strategis yang sempurna. Untuk perusahaan ini, terus berkonsentrasi pada pasar
saat ini (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan produk saat ini
(pengembangan produk) adalah strategi yang sesuai. Ketika organisasi pada Kuadran
I memiliki sumber daya yang berlebih, maka integrasi ke belakang, ke depan, atau
horizontal dapat menjadi strategi yang efektif. Bila perusahaan pada Kuadran I terlalu
berkomitmen pada pada suatu produk, maka diversifikasi konsentrik dapat mengurangi
resiko yang berhubungan dengan lini produk yang sempit.
7
Perusahaan di Kuadran III bersaing dalam industri yang tumbuh dengan lambat
dan memiliki posisi kompetitif yang lemah. Perusahaan-perusahaan ini harus membuat
perubahan drastis untuk menghindari penurunan yang lebih jauh dan kemungkinan
likuidasi. Pengurangan asset dan biaya secara ekstensif (retrenchment) harus
dilakukan terlebih dahulu. Alternatif lain yaitu melakukan diverifikasi untuk mengalihkan
sumber daya dari bisnis ke bidang lain, jika gagal alternatif seperti seperti divestasi
atau likuidasi dapat dilakukan.
Untuk Kuadran IV, perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam
industri yang tumbuh lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk
memperkenalkan program yang terdiverifikasi ke area yang pertumbuhannya
menjanjikan. Perusahaan di Kuadran IV memiliki tingkat arus kas yang tinggi dan
kebutuhan untuk tumbuh secara internal yang terbatas dan sering kali dapat
menjalankan strategi diverifikasi dengan sukses. Perusahaan tersebut juga dapat
menjalankan joint venture.
5. Tahap Keputusan
Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik. QSPM
menggunakan analisis input dari Tahap 1 dan hasil pencocokkan dari analisis Tahap 2
untuk secara objektif menentukan strategi yang hendak dijalankan di antara strategi-
strategi alternatif. Itu artinya, bahwa Matriks EFE, Matriks IFE, dan Matriks Profil
Kompetitif yang menyusun Tahap 1, ditambah dengan Matriks SWOT, Matriks SPACE,
Matriks BCG, dan Matriks IE yang menyusun Tahap 2, menyediakan informasi yang
dibutuhkan untuk menyusun QSPM (Tahap 3).
Bentuk dasar QSPM diilustrasikan pada Tabel 1 berikut. Perhatikan bahwa kolom
kiri QSPM mencakup faktor-faktor eksternal dan internal utama (yang muncul di Tahap
8
1), kemudian baris teratas yang mencakup strategi-strategi alternatif yang masuk akal
(berdasarkan analisis pada Tahap 2).
Baris teratas QSPM berisi strategi-strategi alternatif yang diperoleh dari Matriks
SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks IE, dan Matriks Strategi Besar. Alat-alat
pencocokan ini biasanya menghasilkan strategi yang serupa. Namun demikian, tidak
semua strategi yang diusulkan oleh alat-alat pencocokan harus dievaluasi dalam
QSPM. Sebagai penyusun strategi, Anda harus menggunakan penilaian intuitif yang
baik untuk memilih strategi yang hendak dimasukkan ke dalam QSPM.
9
memberi tanda pada suatu strategi, maka semua strategi yang lain harus
memperoleh tanda yang sama di baris tertentu.
7) Hitungkah Skor Daya Tarik Total. Skor Daya Tarik Total (Total Attractiveness
ScoreTAS) didefinisikan sebagai hasil kali antara bobot dengan Skor Daya
Tarik di setiap baris. Skor Daya Tarik Total mengindikasikan daya tarik relatif dari
setiap strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak faktor-faktor
eksternal/internal utama yang berdekatan. Semakin tinggi Skor Daya Tarik Total,
semakin menarik pula strategi alternatif tersebut (hanya dengan
mempertimbangkan faktor-faktor utama yang berdekatan).
8) Hitunglah jumlah keseluruhan skor daya tarik total. Jumlahkan Skor Daya Tarik
Total (TAS) di setiap kolom strategi. Jumlah keseluruhan daya tarik total
menunjukkan strategi yang paling menarik di setiap rangkaian alternatif. Skor
yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarik, mengingat semua
faktor eksternal dan internal relevan yang dapat memengaruhi keputusan
strategis. Besarnya selisih antara Jumlah Keseluruhan Daya Tarik Total di
rangkaian alternatif strategi tertentu menunjukkan ketertarikan relatif suatu
strategi terhadap strategi yang lain.
10
mengendalikan, dan untuk menjadi bermakna. Ketika peristiwa mengancam makna,
individu bereaksi secara defensif. Manajer dan karyawan mungkin bahkan
menyabotase strategi-strategi baru dalam upaya untuk mengembalikan status quo.
Strategi yang membutuhkan lebih sedikit perubahan budaya bisa jadi lebih
menarik sebab perubahan yang luas membutuhkan waktu dan upaya yang sangat
besar. Manakala dua perusahaan bermerger, adalah hal yang sangat penting untuk
mengevaluasi serta mempertimbangkan keterkaitan budaya strategi.
Budaya perusahaan yang tepat tidak hanya menjadi esensi dan fondasi
kebaikan perusahaan, tetapi keberhasilan atau kegagalan reformasi perusahaan yang
dibutuhkan bergantung pada kebijaksanaan dan kemampuan manajemen untuk
mengubah budaya perusahaan pada waktunya dan sejalan dengan perubahan yang
dibutuhkan dalam strategi.
11
lebih penting daripada memaksakan metode
tertentu untuk meraihnya.
12
DAFTAR RUJUKAN
13