Você está na página 1de 4

Nama : Adelia putri puspita

Kelas :Xipa2

Cara Membuat Telur Asin


Bahan:

Telur bebek 200 butir, garam dapur 2 kg, dan bubukan bata atau abu
dapur 5 kg.
Peralatan:
Ember plastik berdiameter 40 cm 1 buah, pengaron, kain bersih untuk
membersihkan telur, ayakan berdiameter 60 cm 2 buah, panci aluminium
berdiameter 50 cm 1 buah, palu, kompor atau tungku, dan baskom.

Proses Pembuatan Telur Asin


Pemilihan Bahan:

Telur bebek yang digunakan sebaiknya masih segar (baru). Ketika


membeli telur, sebaiknya tidak asal membeli, tetapi harus memerhatikan
kualitasnya yang dapat dilihat dari bentuk, ukuran, warna, dan berat. Telur
bebek yang dipilih sebaiknya berukuran sama.
Bata merah yang digunakan sebaiknya tidak berwarna merah kehitaman
karena akan susah ditumbuk. Batu bata seperti ini kurang baik jika
digunakan sebagai adonan karena daya resapnya sangat rendah sehingga
air dan garam tidak bisa bercampur dengannya. Jika menggunakan abu
dapur, sebaiknya dipilih yang butirannya kecil sehingga mudah menyerap
rasa asin dan garam. Abu dapur yang paling baik untuk bahan pembuatan
telur asin adalah abu dapur yang berasal dari pohon, batang, atau daun
kelapa karena banyak mengandung kalium.
Pencucian:

Proses Pencucian Telur


Telur yang telah dipilih harus dicuci dengan cara sebagai berikut.
Tuangkan air ke dalam ember hingga tiga perempatnya.
Masukkan telur ke dalamnya, lalu bersihkan menggunakan kain yang
sudah dibasahi hingga kotorannya lepas.
Ketika sedang membersihkan telur bebek perlu diperhatikan keadaannya.
Jika telur itu mengapung, berarti kualitas telur kurang bagus sehingga
perlu disingkirkan.
Penirisan:
Proses Penirisan Telur
Telur yang telah dicuci, ditiriskan di dalam ayakan. Penirisan dilakukan
agar kulit telur kering sehingga lebih mudah dibungkus. Jika kulit telur masih
basah akan sulit dibungkus dengan adonan batu bata atau abu dapur karena
adonan tersebut akan mencair.
Pembuatan Adonan:

Proses Pembuatan Adonan


Batu bata yang telah disiapkan, ditumbuk hingga halus menggunakan
palu. Bubukan batu bata dicampur dengan garam dapur. Ketika melakukan
pencampuran, tambahkan sedikit air hingga membentuk adonan. Air yang
ditambahkan jangan terlalu banyak agar adonan tidak terlalu cair.
Penggaraman:

Proses Penggaraman Telur


Telur yang telah ditiriskan, dibungkus dengan adonan abu dapur setebal
0,5 cm. Pembungkusan harus dilakukan secara merata agar rasa asinnya juga
bisa merata. Telur yang telah dibungkus dengan adonan langsung disimpan
dalam pengaron. Meletakkan telur ke dalam pengaron harus hati-hati agar
adonan yang melekat pada telur tidak rontok atau berjatuhan. Selanjutnya, telur
tersebut dibiarkan selama beberapa hari. Jika menginginkan rasa yang lebih
asin, telur yang sudah dibungkus dibiarkan selama 15 hari. Jika menginginkan
rasa yang sedang (tidak terlalu asin), cukup membiarkannya selama 10 hari.
Proses penggaraman sebenarnya bisa dipercepat dengan cara menambah
kepekatan garam pada adonan batu bata. Semakin banyak garam yang
dicampurkan, waktu untuk penggaraman semakin singkat.
Pengupasan Adonan:

Proses Pengupasan Adonan


Setelah 10-15 hari, adonan yang membungkus telur dirontokkan, lalu
telumya dibersihkan. Adonan yang baru dipakai satu kali tidak perlu dibuang
karena masih bisa digunakan untuk membungkus telur lagi. Namun, perlu
ditambahkan garam dapur ke dalam adonan tadi sebanyak 1 kilogram.
Penambahan garam dilakukan karena kandungan garam dalam adonan sudah
berkurang atau meresap ke dalam telur.
Pencucian:

Telur yang telah dikeluarkan, dicuci hingga bersih. Membersihkan telur


bisa dilakukan dengan menggunakan kain halus yang sudah dibasahi.
Membersihkan telur harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai ada telur
yang pecah atau retak.
Perebusan:

Proses Perebusan Telur


Telur yang sudah bersih, direbus menggunakan panci yang telah diisi air.
Ketika merebus telur, perhatikan ketinggian permukaan air di atas telur-telur
tadi. Hal ini bertujuan agar tingkat kematangan telur tersebut merata. Ketika
merebus sebaiknya panci ditutup agar proses perebusan menjadi lebih cepat
dan merata. Setelah air mendidih, telur jangan langsung diangkat dan ditiriskan,
tetap diblarkan selama 15-30 menit agar telurnya benar-benar matang.
Penirisan:

Telur yang telah direbus dan dibiarkan 15-10 menit, diangkat dan
ditiriskan. Penirisan bertujuan agar kondisi telur tetap kering (tidak lembek)
bagian dalamnya sehingga telur akan tetap terasa empuk.
Sekian uraian tentang Telur Asin: Bahan + Cara Membuat Telur Asin
Lengkap. Baca juga artikel kuliner lainnya tentang Cara Membuat
Kimchi, semoga bermanfaat.

Você também pode gostar