Você está na página 1de 5

BAB IV

ALKALINE BATTERY

4.1 Karakteristik Umum dan Pengaplikasian Baterai Primer

Dalam kategori baterai primer yaitu, baterai yang digunakan sekali dan kemudian dibuang,
sel alkali telah berkembang menjadi sistem baterai yang dominan untuk digunakan dalam perangkat
portabel. Seiring dengan perkembangan pasar perangkat portabel yang meningkat, sehingga sistem
baterai ini sangat diminati. Baterai alkaline telah menjadi baterai pilihan di Amerika Serikat dan
sebagian besar negara-negara maju lainnya. Saat sel alkali, nama yang biasa digunakan untuk
elektrolit alkali, yang secara komersial diperkenalkan pada tahun 1959, yang mana hal tersebut
tidak sampai pada tahun 1980-an sudah dikenal secara luas sebagai jenis baterai primer karbon-
seng. Sebuah kelompok yang dipimpin oleh Karl Kordesch dan Lew Urry, karyawan dari Eveready
Battery Co (yang berganti nama menjadi Energizer sampai saat ini), dinobatkan menjadi penemu
dari sel bulat alkali, yang dipatenkan Lew Urry. Karena kontribusi penting kepada masyarakat, pada
tahun 1999, baterai asli Lew Urry ini ditempatkan di Smithsonian National History Museum of
American History di ruangan yang sama dengan bola lampu Edison.
Kinerja yang unggul ini digunakan secara signifikan pada perangkat yang menggunakan
energi yang banyak seperti mainan elektronik, pemutar CD, kamera, dan remote. Beberapa
keuntungan dari Baterai alkaline tercantum pada Tabel 4.1. Tetapi keuntungan ini membutuhkan
harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan Baterai Karbon-seng.
Sel alkali, atau yang lebih dikenal dengan nama baterai Alkaline-Manganese dioxide atau
Zinc-Manganese dioxide (Zn/KOH/MnO2), diproduksi dalam dua jenis sel yang berbeda, jenis
silinder dan jenis tombolnya. Selain itu, beberapa sel alkali dibuat menjadi konfigurasi multi-sel
seperti baterai 9 V. Permintaan untuk sel alkali-MnO2 adalah sekitar $12.000.000.000 di seluruh
dunia pada tahun 2008 dan diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya selama beberapa tahun
kedepan yang disebabkan permintaan untuk perangkat yang bertenaga baterai,terutama untuk
perangkat portable yang lebih kecil, lebih tipis, dan lebih ringan. Selain itu, perusahaan baterai yang
besar, seperti Energizer, Duracell, dan Rayovac di Amerika Serikat telah mengembangkan
produk yang dipadukan dalam kategori sel alkali primer yang bergeser ke arah baterai yang lebih
kuat untuk perangkat berteknologi tinggi.
Sel alkali standar dirancang untuk dapat digunakan pada banyak aplikasi perangkat,
termasuk flash untuk foto, game, CD, pemutar kaset, pencahayaan, mainan anak-anak, remote
kontrol, dan jam. Dan juga, sel premium mereka akan memberikan kinerja yang unggul untuk
perangkat berteknologi tinggi, seperti kamera digital, flash untuk foto, game, CD, dan pemutar
kaset.

TABEL 4.1 Keuntungan utama dari Baterai Alkali-MnO2 dibandingkan dengan Baterai Karbon-
seng

Kepadatan energi yang tinggi


Kinerja yang lebih unggul
Resistansi internal yang rendah
Daya tahan yang tinggi
Kebocoran yang rendah
4.2 Baterai primer Alkaline Manganese
Alkaline manganese, bentuk premium dari sel Zn-MnO, yang mana berbeda dengan sel
karbon-seng dalam beberapa hal penting. Perbedaan yang paling utama terletak dari penggunaan
konsentrat kalium hidroksida sebagai larutan elektrolit (30 wt%). Elektrolit ini dipilih karena
memiliki konduktivitas terhadap listrik yang tinggi (Tabel 4.2). Perbedaan lain yang signifikan
adalah pada sifat elektroda negatif yang terdiri dari bubuk seng halus (butiran seng) yang
diposisikan pada tengah sel. Perbedaan ketiga terletak pada konfigurasi sel; campuran elektroda
positif, dari elektrolit MnO, dan bubuk grafit yang halus, yang dikemas disekitar bagan luar seng
negatif dan separator, dan dalam kontak listrik dengan baja berlapis nikel (Gambar 4.1).

TABEL 4.2 Konduktivitas listrik dari 30 wt% larutan elektrolit KOH

Temperatur (C) 40 20 0 -20


Konduktivitas (S/cm) 0.75 0.53 0.35 0.17

GAMBAR 4.1 Konstruksi dari sel primer alkaline manganese

Baterai alkaline manganese merupakan pesaing baterai karbon-seng standar (Leclanch) yang
mana, dalam aplikasi tertentu, unggul dalam kinerjanya. Baterai alkaline manganese primer, yang
pertama kali tersedia pada tahun 1960, yang menunjukkan kemajuan yang besar dibanding baterai
karbon-seng standar dan yang mana memenuhi kebutuhan yang berkembang untuk sumber energi
listrik tingkat tinggi.
Baterai alkaline manganese memiliki efisiensi depolarisasi yang tinggi. Pada saluran yang
terus menerus, atau penggunaan yang berat, baterai ini berkinerja sangat baik dan memiliki
keuntungan yang berbeda ketimbang baterai karbon-seng yang relatif lebih murah. Untuk aplikasi
dimana stabilitas tegangan dan ukuran yang terlalu kecil tidak terlalu penting, baterai alkaline
manganese dapat dianggap lebih baik dibandingkan baterai merkuri yang membutuhkan biaya yang
lebih mahal. Seperti baterai merkuri, baterai alkaline mangan ini memiliki umur daya pakai yang
tinggi, dan bebas korosi. Baterai alkali mangan mampu memberikan arus yang tinggi dalam waktu
rentang yang lama, yang mana membuat baterai ini sangat cocok digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan arus yang tinggi, dan dapat beroperasi dengan baik pada temperatur antara -20 dan
70 C; dalam kasus tertentu, bahkan suhu yang lebih tinggi dapat ditoleransi.
Tegangan dari sel alkaline mangan adalah 1.5V dalam standar ukuran sel N, AAA, AA, C
dan D. Baterai ini tersedia dengan tegangan sampai 9 V dan dalam jumlah kapasitas layanan yang
berbeda. Tegangan rangkaian tertutup dari baterai alkali mangan dapat habis secara bertahap
(Gambar 4.1). Stabilitas ini lebih unggul dibanding dengan baterai karbon-seng tapi lebih rendag
dibandingkan dengan yang diperoleh dengan baterai merkuri-seng.
Baterai alkaline mangan berkinerja sama seperti baterai karbon-seng yang mana daya tahan
dari baterai lebih besar apabila digunakan pada tegangan cut-off yang rendah. Tegangan cut-off
harus dibuat serendah mungkin sehingga kepadatan energi yang tinggi dari sel tersebut dapat
digunakan.

4.3 Komponen sel dan Material


4.3.1 Komponen katoda
Komposisi khusus dari katoda alkali dan fungsinya tercantum dalam Tabel 4.3. Pada
dasarnya Katoda adalah campuran dari MnO2+ C (biasanya grafit), pengikat (biasanya semen
portland atau polimer), dan juga sel elektrolit. Namun, bahan lainnya mungkin juga bisa hadir,
seperti pengikat yang lain, tambahan air, dan atau larutan elektrolit yang lebih.

TABEL 4.3 Komposisi dari Sel Katoda Alkali

Komponen Persen dari Katoda Fungsi

Mangan dioksida 80-90 Material aktif

Karbon 2-10 Konduksi Elektrik

KOH 7-10 Konduksi Ion

Pengikat 0-1 Menjaga integritas Katoda

MnO2. MnO2 merupakan elektroda positif dari sel atau komponen oksidasi. Ini harus
sangat aktif dan sangat murni karena pada dasarnya menentukan OCV (Open Circuit Voltage) dari
baterai dan bentuk kurva debit saat digunakan.
Mangan dioksida yang alami digali dari tanah yang mana dikalsinasi untuk membentuk
MnO. MnO kemudian dilarutkan dalam asam sulfat untuk menghasilkan larutan mangan sulfat.
Larutan ini kemudian diberikan langkah pemurnian elektrolit yang berguna untuk mnghilangkan
sebagian besar endapan logam berat yang merusak, misalnya Fe, Cu, Co, Ni, Mo, Cr. Larutan yang
sudah dilakukan pemurnian ini kemudian ditempatkan kedalam sel elektrolisis dan dipanaskan
hingga hampir mendidih. Sel elektrolisis yang biasa digunakan oleh sebagian produsen EMD terdiri
dari anoda titanium dan katoda tembaga. Namun, sebelumnya, grafit katoda juga telah digunakan.
Reaksi anoda untuk deposit produk sel alkali MnO2 padat adalah sebagai berikut:

Mn22H2OMnO
2
4H2e (4.1)
Hidrogenterbentukpadakatodamenurutreaksi:

2H2eH 2

Sehingga reaksi keseluruhannya adalah:

MnSO4 2H2O MnO


2
H2SO4 H2 (4.3)

Karbon. EMD merupakan konduktor yang buruk dibagiannya dan bahkan bisa lebih buruk
apabila sebagian dibuang. Untuk mengatasi masalah ini, karbon, biasanya dalam bentuk grafit,
ditambahkan ke campuran katoda untuk meningkatkan konduktivitas elektronik secara keseluruhan.
Grafit memberikan matriks konduktif sehingga elektron dapat didistribusikan secara merata di
seluruh katoda, sehingga menurunkan kepadatan arus keseluruhan di katoda. Namun, salah satu
harus menjaga keseimbangan antara jumlah karbon yang ditambahkan dan tingkat EMD. Karbon
yang ditambahkan memberikan matriks katoda lebih konduktif, tetapi mengurangi jumlah bahan
aktif dalam katoda. Oleh karena itu, rasio karbon kepada EMD di katoda perlu dioptimalkan untuk
aplikasi yang diperlukan dari baterai. Selama bertahun-tahun, banyak perubahan yang telah terjadi
dalam jenis karbon yang ditambahkan ke katoda sel alkali. Grafit alam, grafit sintetik, asetilena
hitam, dan, terakhir, grafit yang telah dikembangkan telah digunakan untuk meningkatkan
konduktivitas katoda. Dalam semua kasus, konduktor ini harus murni agar tidak menambah lagi
kotoran ke sel. Grafit yang telah dikembangkan memungkinkan sedikit karbon untuk digunakan
sebagai sintesis memperluas kumpulan grafit, dan juga mempertahankan konduktivitas dalam
kumpulan karbon. Grafit ini memiliki nilai penyerapan cairan yang lebih tinggi, dan ukuran partikel
dapat dioptimalkan untuk formulasi katoda yang diperlukan.

Komponen lain. KOH dan air digunakan untuk membentuk elektrolit katoda. Mereka
ditambahkan selama pencampuran bahan katoda untuk membentuk perekat yang lembab. Hal ini
membuat katoda campuran lebih mudah untuk ditangani dan dicetak. Bergantung pada produsen
baterai, bahan-bahan lainnya, seperti pengikat dan aditif, yang digunakan untuk menghasilkan
katoda padat dan stabil dengan konduktivitas elektronik dan ionik yang baik. Baterai juga harus
melakukan kinerja yang efisien pada berbagai kondisi debit, termasuk debit kontinyu dan periodik
rendah dan tinggi atas berbagai suhu.

4.3.2 Komponen Anoda


Anoda terdiri dari campuran bahan-bahan yang memungkinkan untuk kinerja sel yang baik dan
mudah diproduksi. Komposisi khusus dari sebuah anoda basa tercantum dalam Tabel 4.4.

TABEL 4.3 Komposisi dari Sel Anoda Alkaline

Komponen Persen dari Katoda Fungsi

Bubuk Seng 60-70 Material elektroda negatif

KOH encer 25-35 Konduksi Ion

Pembentuk Gel 0.4-1.0 Mengontrol kelekatan

ZnO 0-2 Menyepuh seng

Gas Inhibitor 0-0.1 Meningkatnkan kinerja


Bubuk Seng. Zinc merupakan komponen elektrokimia aktif elektroda negatif sel alkali ini. Seng
murni yang dapat digunakan dalam sel alkaline secara komersial diperoleh oleh salah satu proses
distilasi termal, yaitu, seng termal, atau dengan deposisi elektrolitik dari larutan berair, yaitu, seng
elektrolit. Seng ini diubah menjadi bubuk dengan atomisasi aliran tipis logam cair dengan udara
bertekanan tinggi yang terkompresi. Peningkatan dalam proses telah memungkinkan produsen seng
untuk lebih mengontrol ukuran dan bentuk bubuk seng akhir untuk memenuhi tuntutan peningkatan
dalam perbaikan kinerja dan penghematan biaya.

Gel Anoda. Anoda gel berfungsi untuk menangguhkan partikel seng dan untuk menjaga mereka
dalam kontak dengan satu sama lain. Pati atau cellulosic derivatives, polyacrylates, dan atau
ethylene maleic anhydride copolymers terus digunakan sebagai agen pembentuk gel anoda. Agen
pembentuk gel umum dapat meliputi natrium karboksimetil selulosa atau garam natrium dari
kopolimer asam akrilat. Biasanya gel yang dipilih adalah yang tercampur baik dengan bubuk seng
dan aditif lainnya sebelum mengeluarkan ke dalam rongga anoda sel. Sebuah paten baru-baru ini
telah menyarankan penggunaan polimer silang polyvinylbenzyltri-methylammoniumhydroxide. Hal
ini menyatakan bahwa penggunaan agen pembentuk gel ini memungkinkan tingkat tinggi kinerja
debit yang lebih baik.

Kolektor Anoda. Kolektor anoda yang biasanya digunakan dalam sel alkali biasanya adalah
kuningan yang memiliki kemurnian yang tinggi, tetapi perunggu silikon juga telah digunakan.
Kolektor di sebagian desain saat ini memiliki pin atau paku bentuk, tetapi tipe jalur kolektor telah
digunakan di masa lalu. Kolektor adalah bagian dari perakitan kolektor yang juga terdiri dari segel
dan penutup. Setelah kolektor dimasukkan ke dalam gel anoda, permukaannya menjadi cepat
dilapisi dengan seng, sehingga bertindak lebih seperti elektroda seng dari kuningan. Ini memberikan
kontak elektronik yang baik dengan partikel seng dan menekan gas beracun di anoda dari kotoran di
kuningan sehingga bisa dialiri gas promotor.

Separator. Pemisah memisahkan katoda elektronik dari anoda. Namun itu harus terkonduksi
secara ion searah dengan kimiawi yang stabil pada elektrolit alkaline yang terkonsentrasi pada
kondisi oksidasi dan reduksi yang mana menjadi kuat, fleksibel, seragam, dan memiliki kemampuan
untuk menyerap yang baik. Ada banyak cara untuk menghasilkan bahan seperti itu, tapi bahan yang
lebih sering digunakan adalah Non woven.

Kontainer, Segel, dan penyelesaian. Kaleng atau wadah eksternal dari sel alkali, seperti kaleng
karbon-seng, tidak mengambil bagian dalam reaksi pelepasan. Ini hanyalah sebuah wadah lembam
yang menyediakan kontak eksternal untuk elektroda positif. Kaleng biasanya terbuat dari baja
ringan yang cukup tebal untuk mempertahankan bentuknya. Selama bertahun-tahun, ketebalan
kaleng telah berkurang dalam rangka memberikan ruang internal yang lebih untuk bahan aktif dari
baterai. Kaleng dibentuk dengan lapisan baja yang dibentuk dengan deep drawing.

Sel miniature. Komponen yang membentuk sel miniatur dasarnya sama dengan komponen dari sel
silinder, namun diperkecil. Kaleng yang berisi katoda pelet yang dibentuk biasanya terbuat dari baja
ringan berlapis nikel di kedua sisi. Segel adalah gasket plastik tipis, dan separator yang merupakan
bahan nonwoven khas. Anoda cup, yang berisi gel anoda, kemudian ditekan ke dalam segel untuk
menyelesaikan sel. Bagian luar sel berisi logo pabrik dan identifikasi ukuran sel.

Você também pode gostar