Você está na página 1de 20

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN

MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL NyS G1P00000 UK 18 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN

Oleh :
SARI LUTFIANI
7210056

PRODI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARULULUM
JOMBANG
2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan asuhan kebidanan yang berjudul Asuhan KebidananPada Ibu Hamil
NyS G1p00000 Uk 18 Minggu Dengan Anemia Ringan .
Asuhan kebidanan ini disusun sebagai tugas akhir Mata kuliah askeb iv .
Terimah kasih kami sampaikan kepada:
1.Ibu Sabrina Dwi Prihartini,SKM, selaku Kaprodi DIII kebidanan
2.Ibu Ninik Azizah , SST selaku dosen mata kuliah
3.Ibu Suyati SST selaku wali kelas 2B.
4.Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini jauh dari sempurna oleh karena
itu perlu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk
kesempurnaan dari asuhan kebidanan ini.
Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Jombang , 28 juli 2012

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..1
KATA PENGANTAR.2
DAFTAR ISI3
BAB I PENDAHULUAN ...4
BAB II PEMBAHASAN 6
BAB III KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN..12
BAB IV PENUTUP.23
DAFTAR PUSTAKA ..24
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Didunia ini setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan
kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih
dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia
2 orang meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. Setiap menit 20 anak
balita meninggal. Dengan kata lain 20.000 anak balita meninggal setiap hari dan 10,6 juta anak
balita meninggal setiap tahun. (university of Indonesia make every mother and child count 7
april 2005).
Tingginya angka kesakitan dan kehamilan pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah
yang besar. Dilaporkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia berkisar 334/100.000 kelahiran
hidup. (panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal) di Sumbar AKI 116/100.000
kelahiran hidup, sedangkan AKB 9,96/1000 kelahiran hidup. Dan dipadang angka kematian ibu
13/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 3,4/1000 kelahiran hidup. (Profil
Kesehatan Sumbar).
Didalam rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010
disebut kontek rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 dengan misi
menurunkan angka kematian maternal dan neonatal melalui pemantauan system kesehatan yang
menjamin akses terhadap intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang
berkualitas, memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan mempromosikan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menjamin kesehatan maternal dan neonatal sebagai
prioritas program pembangunan nasional.
Selain itu intervensi dalam safe motherhood melakuakn pendekatan dengan
mengganggap semua kehamilan berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses
pertolongan persalianan yang aman. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami resiko tinggi
dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak
ditangani dengan memadai
Penyebab kematian ibu yang terbanyak disebabkan oleh komplikasi obstetric. Komplikasi
obstetric ini tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya. Penyebab kematian ibu dan perinatal
umumnya desebabkan oleh sebab langsung seperti pendarahan, eklampsi, infeksi dan sebab tidak
langsung yaitu rendahnya tingkat pendidikan, sosial ekonomi, terlambatnya mendapat
pertolongan persalinan atau rujukan yang dikenal dengan istilah 3T (Terlambat mengenal
komplikasi, Terlambat membuat keputusan, Terlambat merujuk) dan pertolongan persalinan oleh
dukun yang kurang memperhatikan sterilisasi dan aborsi illegal .
Seorang bidan baru yang dikatakan profesional jika ia mamapu melakukan tugas
kebidanan sesuai standar dan hasil yang memuaskan. Ia terlatih memberikan perawatan dan
nasehat yang diperlukan bagi seorang wanita selam hamil ,persalianan dan nifas. Untuk
melakukan persalinan normal atas tanggung jawab sendiri dan untuk merawat bayi baru lahir.
Setiap saat ia harus mengenali tanda-tanda bahaya yang menandakan keadaan yang abnormal
atau kemungkianan akan timbul keadaan yang abnormal yang mengharuskan melakukan
rujukan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil serta mendapatkan
pengalaman dalam memecahkan masalah ibu hamil normal.
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil Ny S G I P0000 dengan anemia
ringan UK 18 Minggu.
Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa, masalah, kebutuhan.
Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial.
Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera.
Mahasiswa dapat mengembangkan masalah.
Mahasiswa dapat melaksanakan suatu tindakan sesuai rencana.
Mahasiswa dapat mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI ANEMIA DALAM KEHAMILAN


Anemia adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna
merah pada sel darah kurang dari 12% gram (Winkjosastro,2002) sedangkan Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah
pada sel darah dibawah 11% gram pada usia kehamilan 4-7 bulan (Saifuddin,2002).
Jadi Anemia bukan penyakit kurang darah tapi, kurangnya sel darah merah karena jumlah protein
sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah yang rendah dalam darah.
2.2 JENIS JENIS ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Anemia dalam kehamilan dapat di bagi menjadi:
a. Anemia defesiensi besi (62,3%)
Anemia defisiensi besi adalah Anemia yang terjadi akibat kekurangan bahan pembentuk
protein sel darah merah dalam darah. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya
unsure besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan atau karena
terlampau banyk besi keluar dari badan , misalnya perdarahan.

Diagnosis:

1) Untuk Anemia defesiensi besi yang berat di tandai dengan ciri-ciri yang khas yaitu mikrisitosis
dan hipokromasia
2) Untuk Anemia defesiensi besi yang ringan tidak selalu di tandai dengan cirri-ciri khas , banyak
yang bersifat normositer dan normokrom
Sifat lain yang khas yaitu :
a) Kadar besi serum rendah
b) Daya ikat besi serum tinggi
c) Protoporfirin eritrisit tinggi.
d) Tidak di temukan hemosiderin dalam sum-sum tulang
Prognosis:

1) Prognosis Anemia defesiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan anak .
Persalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau komplikasi lain .
Anemia berat dalam kehamilan muda yang tidak di obati dapat menyebabkan abortus dan dalam
kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama , perdarahan post partum dan infeksi. Walaupun
bayi yang di lahirkan dari ibu yang menderita anemia defesiensi besi tidak menunjukkan Hb
yang rendah, namun cadangan besinya kurang yang barubeberapa bulan kemudian tampak
sebagai anemia infatum
2) Pencegahan dan Pengobatan:

Di daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfat
ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu, ibu di beri nasehat untuk makan
lebih banyak protein dan sayur yang banyak mengandung mineral dan vitamin.
b. Anemia megaloblastik (29,0%)

Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan karena defesiensi asam folat.

Diagnosis:
Diagnosis anemia megaloblastik dibuat apabila ditemukan megeloblas atau promegaloblas dalam
darah atau sum-sum tulang belakang
Prognosis:
Anemia megaloblastik dalam kehamilan mempunyai prognosis cukup baik . Pengobatan dengan
asam folat hampir selalu berhasil.
Pencegahan dan Pengobatan:
1) Asam folat 15-30 mg per hari
2) Vitamin B12 3x1 tablet per hari
3) Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari
4) Pada kasus berat diberikan penambah darah.

c. Anemia hipolastik (8,0%)


Anemia hipoplastik yaitu Anemia yang disebabkan oleh penurunan fungsi kerja sumsum
tulang untuk membentuk sel darah merah baru.Pengobatannya yaitu dengan transfuse darah.
d. Anemia hemolitik (0,7%)
Anemia hemolitik adalah Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatanya.
Gejala utamamya adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan,
kelemahan.
Pengobatanya:
Tergantung pada jenis anemia ini serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka
infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-
obtan, hal ini tidak memberikan hasil sehingga penambah darah berulang dapat membantu
penderita.
2.3 GEJALA ANEMIA PADA IBU HAMIL
a) Pucat
b) Sering pusing
c) Lemah, lelah, letih, lesu, lunglai
d) Nafas terengah-engah
e) Nyeri dada
f) Mata berkunang-kunang
g) Lidah luka
h) Nafsu makan turun
i) Mual dan muntah yang berlebihan pada hamil muda
2.4 PENYEBAB ANEMIA DALAM KEHAMILAN

Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kekurangan bahan pembentuk protein sel darah merah
dan perdarahan secara mendadak bahkan tidak jarang keduanya saling berhubungan
(Safuddin,2002). Menurut mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya aadal sebagai
berikut:

a. Kurangnya bahan pembentuk protein sel darah merah dalam makanan yang dikonsumsi,
Kebutuhannya bagi ibu hamil sekitar 1000mg:
1) 500mg untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
2) 300mg untuk bayi
3) 200mg untuk mangganti kehilangan bahan pembentuk protein sel darah merah setiap hari. Rata-
rata ibu hamil normal perlu menyerap 3,5mg setiap hari atau meyerap 20% yang masuk.
b. Penyerapan bahan pembentuk protein sel darah merah yang tidak sempurna akibat mencret yang
sudah berlangsung lama, pembedahan tertentu pada slauran pencernaan seperti: lambung. Bahan
pembentuk protein sel darah merah diserap dari saluran pencernaan. Sebagian besar diserap dari
usu halus bagian atas terutama usus 12 jari. Bila terjadi gangguan saluran pencernaan, maka
penyerapan dari saluran pencernaan menjadi tidak sempurna. Hal itu menyebabkan kurangnya
jumlah bahan pembentuk protein sel darah merah didalam tubuh sehingga pembentukan sel
darah merah terhambat.
c. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi berat, luka, kanker dan
perdarahan pada lambung dan usus akibat tindakan pemberian obat. Kehilangan banyak darah
tersebut menyebabkan terkurasnya cadangan bahan pembentuk protein sel darah merah dalam
tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terganggu.
Kurang gizi
d. Penyakit-penyakit yang sudah berlangsung lama seperti TBC paru,cacing usus, malaria.

2.5 FAKTOR PREDISPOSISI ANEMIA PADA IBU HAMIL

a. Umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun


Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai risiko yang
tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan keselamatan ibu hamil maupun
janinnya, berisiko mengalami pendarahan dan dapat menyebabkan ibu mengalami
anemia.Wintrobe (1987) menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia,
yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya. Muhilal et al
(1991) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat kecendrungan semakin tua umur ibu
hamil maka presentasi anemia semakin besar. Pada penelitian ini belum menunjukkan adanya
kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka kejadian anemia semakin besar. Karena 80%
ibu hamil berusia tidak berisiko yaitu antara 20 tahun hingga 35 tahun.
b. Paritas
Semakin banyak jumlah kelahiran (paritas), maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia
Artinya ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami anemia
dibanding yang paritas rendah
c. Jarak Kehamilan Yang terlalu Dekat

Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia pada wanita adalah jarak
kelahiran pendek. Menurut Kramer (1987) hal ini disebabkan kekurangan nutrisi yang
merupakan mekanisme biologis dan pemulihan factor hormonal dan adanya kecendrungan
bahwa semakin dekat jarak kehamilan, maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.
d. Pengetahuan
Pengetahuan kesehatan reproduksi menyangkut pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan
kehamilan, penyuluhan, tanda dan cara mengatasi anemia pada ibu hamil diharapkan dapat
mencegah ibu hamil dari anemia. Semakin rendah pengetahuan kesehatan reproduksi, maka akan
semakin tinggi angka kejadian anemia.
e. Pemeriksaan Antenatal Care
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga professional yaitu
Dr Ginekolog dan Bidan serta memenuhi syarat 5 T (TB, BB, Tekanan darah, Tinggi Fundus, TT,
Tablet Fe). Jika pemeriksaan Antenatal Care kurang atau tidak ada sama sekali maka akan
semakin tinggi angka kejadian anemia.

f. Pola makan dan Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe


Gizi seimbang adalah pola konsumsi makan sehari-hari yang sesuai dengan kebutuhan gizi setiap
individu untuk hidup sehat dan produktif. Agar sasaran keseimbangan gizi dapat dicapai, maka
setiap orang harus menkonsumsi minimal 1 jenis bahan makanan dari tiap golongan bahan
makanan yaitu KH, protein hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu. (Kodyat, 1995).

Kepatuhan menkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi,
ketepatan cara menkonsumsi tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau
pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi
anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena
kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena
kekurangan asam folat.ibu hamil yang kurang patuh konsumsi tablet Fe mempunyai risiko untuk
mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe.
2.6 AKIBAT ANEMIA PADA IBU HAMIL

a. Akibat anemia pada usia kehamilan 3 bulan pertama


1) Dapat terjadi keguguran
2) Cacat bawaan
b. Akibat anemia pada usia kehamilan 4-9 bulan
1) Persalinan belum cukup bulan
2) Perdarahan dalam melahirkan
3) Gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan
4) Bayi kekurangan oksigen dalam kandungan sampai menyebabkan kematian
5) Mudah terkena infeksi
c. Akibat anemia saat melahirkan
1) kekuatan mengejan
2) Melahirkan berlangsung lama
3) Tertahannya plasenta dan perdarahan saat melahirkan
4) Akibat anemia terhadap bayi
5) Kematian dalam kandungan
6) Cacat bawaan
7) Kecerdasannya rendah
8) Bayi lahir dengan anemia
9) Berat badan bayi lahir keci
2.7 TUJUAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Tujuan dari pencegahan anemia selama kehamilan adalah untuk menjaga keseimbangan jumlah
protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah ibu dan untuk mencegah
kekurangan bahan pembentuk protein sela darah merah pada bayi.

2.8 PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

a. Pemberian tambahan bahan pembentuk protein sel darah merah selama masa kehamilan ( 90
tablet) dalam satu hari 1 tablet ( satu tablet mengandung 60 mg Fe dan 200 g asam folat )
minum dengan air putih dan jangan minum dengan air kopi atau dengan air the karena akan
menghambat penyerapan. Efek sampingnya yaitu : rasa tidak enak di hulu hati, mual, muntah
dan mencret.
b. Memakan makanan yang banyak mengandung bahan pembentuk protein sel darah merah
seperti :
1) Telur
2) Susu
Ibu hamil 0-3 bulan = 1 gelas
Ibu hamil 4-7 bulan = 1 gelas
Ibu hamil 7-9 bulan = 1 gelas
3) Hati
4) Ikan
Ibu hamil 0-3 bulan = 1 potong
Ibu hamil 4-7 bulan = 2 potong
Ibu hamil 7-9 bulan = 3 potong
5) Daging
6) Tempe
Ibu hamil 0-3 bulan = 3 potong
Ibu hamil 4-7 bulan = 4 potong
Ibu hamil 7-9 bulan = 5 potong
7) Sayuran yang berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk, daun singkong)
Ibu hamil 0-3 bulan = mangkok
Ibu hamil 4-7 bulan = 3 mangkok
Ibu hamil 7-9 bulan = 3 mangkok

8) Buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang, tomat)


Ibu hamil 0-3 bulan = 2 buah
Ibu hamil 4-7 bulan = 2 buah
Ibu hamil 7-9 bulan = 2 buah
c. Periksa secepat mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia agara langkah-langkah
pencegahan bisa segera dilakukan

BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN

1. DEFINISI
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau interaksi yang dilakukan oleh bidan atau klien
yang membutuhkan atau mempunyai permasalah dalam bidang pengetahuan.
Dalam memberikah asuhan kebidanan pada klien, bidan-bidan menggunakan metode
pendekatan pemacahan masalah dengan difokuskan pada suatu proses sistematis dari analisis
dalam memberikan asuhan kebidanan kita menggunakan asuhan dengan metode SOAP:
I. S: Subyektif
II. O : Obyektif
III. A : Assasment
IV. P : Penatalaksanaan

I. S : SUBYEKTIF.

Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data klien melalui anamnese.


Tanda gejala subyektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami atau
keluarga( identitas umum, keluhan, riwayat menarche, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan,
riwayat persalinan, riwayat KB, penyakit, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan,
riwayat psikososial,pola hidup).
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai
kekawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan
dengan diagnosa. Pada orang yang bisu , dibagian data belakang S diberi tanda O atau X
ini menandakan orang itu bisu. Data Subyektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.

II. O : OBYEKTIF .

Menggambakan pendokumentasikan hasil analisa dan fisik klien, hasil lab,dan test diagnostik
lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.
Tanda gejala obyektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan ( tanda KU,Fital sign
,Fisik,Khusus, Kebidanan, Pemeriksaan dalam, Laboratorium, dan pemeriksaan
penunjang),Pemeriksaan Inpeksi, Palpasi, Auskultasi, dan Perkusi.
Data ini memberi bukti gejaala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa. Data
fisiologis, hasil observasi yang jujur,informasi kajian tehnologi( hasil lab, sinarX,rekaman USG
dll), dan informasi dari keluarega atau orang lain dapat dimasukkan dalam kategori ini . Apa
yang diobservasi oleh Bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan
ditegakkan.
III. A : ASSESMENT.
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi Subyektif maupun
Obyektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu
ada informasi baru baik Subyektif maupun Obyektif, dan sering diungkapkan secara terpisah
pisah ,maka proses pengkajian adalah suatu proses yang dinamik.
Menganalisa adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin
suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang
tepat.
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interprestasi data subyektif dan Obyektif
dalam suatu identifikasi.
1. Diagnosa / masalah.
iagnosa adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai kondisi klien : Hamil, Abortus, Nifas, dan Bayi baru
lahir. Berdasarkan hasil analisa data yang didapat.
Masalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga kebutuhan klien terganggu, kemungkinan mengganggu
kehamilan / kesehatan tetapi tidak masuk dalam diagnosa.
2. Antisipasi masalah lain / diagnosa potensial.
V. P : PENATALAKSANAAN.

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi berdasarkan Assesment.


Perencanaan membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang .Untuk mengusahakan
tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga mempertahankan
kesejahteraannya. Proses ini termasuk kreteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus
dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai
kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai dengan intruksi dokter.
SOAP untuk perencanaan ,implementasi,dan evaluasi dimasukan dalam P

ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL NyS G1P00000 UK 18 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN

I. S : SUBYEKTIF\
1. Identitas
Nama : Ny S Nama suami : Tn R
Umur : 25 Th Umur : 30 Th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : swasta Pekerjaan : swasta
Alamat : peterongan Alamat : peterongan

2. Keluhan utama
Alasan kunjungan : ada keluhan
Keluhan keluhan : ibu mengatakan sering pusing , merasa cepat lelah dan lemas.
3. Riwayat kebidanan
a. Riwayat menstruasi
Menarchea : 14 th
Siklus :28 hari
Banyaknya : 1 Softek penuh hari 1-3, 4 - 7 biasa
warna darah: hari 1 -3 merah kental, 4 7 kecoklatan
Disminorhoe : hari pertama
Lamanya : 6- 7 hari
HPHT : 21 maret 2012
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Komplikas
Tgl lahir Bayi Nifas
Usia Jenis Tempat i
N Penolon
Kehamila Persalina Persalina PB/B
o Bay g Keadaa Keadaa Lactas
Umur n n n Ibu B
i n n i
Jenis

c. Riwayat kehamilan sekarang


HPHT : 21 maret 2012
TP : 28 desember 2012
UK : 18 minggu
Keluhan keluhan : TM I : pusing . mual
TM II : pusing, cepat lelah
TM III :-
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit
Menular : hiv, tbc
Menurun : hipertensi, DM
Menahun : jantung.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit
Menular : hiv, tbc
Menurun : hipertensi, DM
Menahun : jantung.
6. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit
Menular : hiv, tbc
Menurun : hipertensi, DM
Menahun : jantung.
7. Status perkawinan
Perkawinan ke I
Umur Kawin : Istri 22 th Suami : 28 th
Lama Kawin : 3 tahun
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan bahwa selama ini , ibu hanya pernah menggunakan KB suntik selama 3 tahun.
9. Riwayat social/budaya
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya baik dan kelurga mendukung sepenuhnya atas
kehamilan ini, selama hamil ibu tidak mengkonsumsi jamu-jamuan, tidak merokok, minum-
minuman keras dan tidak tarak.
10. Riwayat psikologis
Ibu mengatakan kehamilan ini tidak direncanakan tapi diterima sepenuhnya dengan senang hati.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum Hamil : Makan:3x/hari, dengan porsi sedang (nasi, lauk-pauk, sayur)
Minum:8 gelas/hari
amil : Makan :2 x/hari dengan porsi sedang (nasi, lauk-pauk, sayur) kadang-kadang ditambah buah.
Minum : 6 gelas/hari
b. Pola Eliminasi
m Hamil : BAB :1x/hari, warna kuning, lembek tidak ada keluhan
BAK :4-5 x/hari warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan
mil : BAB :1x /2hari warna kuning, lembek, tidak ada keluhan.
BAK :7-8 x/hari, warna kuning, jernih, bau khas, tidak ada keluhan.
c. Pola Aktifitas
um Hamil :Melakukan aktifitas sendiri dirumah seperti biasanya, yaitu menyapu, mencuci, memasak, dll.
Saat Hamil :Mengurangi aktifitas seperti sebelum hamil dan dibantu oleh suami karena perut sudah
membesar.
d. Pola Istirahat
m Hamil : Tidur siang jam 12.00-13.00 (1 jam)
Tidur malam jam 21.00-04.30 (7-8 jam)
mil : Tidur siang : tidak pernah
Tidur malam jam 22.00-04.30 (6-7 jam)
II. O :OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit
S :36 0c
BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat : 55 kg
TB : 160 cm
LILA : 26 cm
Hb : 9 gr/dl
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Kepala bersih, tidak ada benjolan/ bekas luka, tidak berketombe
Muka : Simetris, Tidak odema, pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : Simetris, Sclera putih, conjungtiva pucat.
Hidung : Simetris, tidak ada secret dan polip.
Mulut dan gigi : mukosa Bibir kering , tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
Leher : Tidak terlihat pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid.
Dada : Simetris, puting susu menonjol, colostrums belum keluar, hiperpigmentasi areola
mamae.
Abdomen : Tidak ada luka bekas jahitan, perut terlihat membesar sesuai dengan usia
kehamilan, linea nigra ada.
Genetalia : Vulva tidak oedem, tidak ada varices.
Anus : Tidak ada hemaroid.
Ekstremitas
Atas :Simetris, tidak oedem, tidak ada polidaktili dan sindaktili.
Bawah :Simetris , tidak oedem, tidak ada polidaktili dan sindaktili.
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembengkakan vena jugularis dan kelenjar tiroid.
Dada : Tidak teraba benjolan mamae kenyal colostrums belum teratur.
bdomen :
Leopold I : ballotment (+)
Leopold II : -
Leopold III : -
Leopold IV : -

c. Auskultasi
Pernafasan : normal ( tidak ada whezzing atau ronchi )
DJJ : (-)
d. Perkusi
Reflek patella : ka/ki (+)/(+)
3. Pemeriksaan penunjang
Gol darah : B
Hb : 9 gr/dl

III. ASSASMENT
Dx : NyS G1P00000 UK 18 minggu dengan anemia ringan
Ds : ibu mengatakan ini adalah kehamilanya yang pertama dengan usia kehamilan 4 bulan dan
ibu mengeluh sering pusing dan cepat lelah.
Do :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit
S :36 0c
BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat : 55 kg
TB : 160 cm
LILA : 26 cm
Hb : 9 gr/dl
Dx potensial : ibu bisa mengalami anemia sedang
Mx :-
Kebutuhan ;
jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan
anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
berikan ibu obat obatan seperti fed an kalk
beritahu ibu cara menkonsumsi fe .

IV. PENATALAKSANAAN\

1. Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan, menjelaskan kepada ibu tentang keluhan
yang dirasakan, ibu mengerti.
2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 7-8 jam/ hari, menganjurkan kepada ibu untuk
istirahat yang cukup, ibu mengerti dan mau melakukan nasihat dari petugas.
3. Anjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup, menganjurkan ibu untuk menkonsumsi
nutrisi yang cukup , ibu mengerti
4. Berikan ibu tablet penambah darah sperti fe, meberikan ibu tblet penambah darah, ibu menerima.
5. Beritahu ibu cara menkonsumsi obat penambah darah, meberitahu cara menkonsumsi obat
dengan cara : minum obat fe tidak diminum dengan aur the karena akan menganggu hasil
metabolism obat, ibu mengerti dengan penjelasan petugas.
6. Anjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi, menganjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi, ibu
mengerti

BAB VI
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah melaksanakan pengkajian dan pengumpulan semua data ibu baik data subjektif
maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien, dilanjutkan dengan
mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan interprestasi yang benar atas
data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa pada Ny. S G1P00000 dengan kehamilan trimester
II dengan anemia ringan dan diagnose potensial pada kasus ini membuat penulis mencoba
memikirkan tindakan segera yang perlu dilaukan yaitu memberika terapy obat-obatan seperti fe 2
kali sehari. Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai dasar untuk mengambil
keputusan berdasarkan masalah yang ada dan semua asuhan yang diberikan dapat terlaksana
dengan baik dan efektif. Dengan demikian sangat diperlukan sekali seorang bidan yang
profesional dimana mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan tepat sehingga semua
masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik.
4.2 SARAN

1. Klien
a. Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang telah diberikan
b. Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat keluhan serta kelainan yang
dirasakan sedini mungkin, untuk mendapatkan pelayanan pengobatan.
c. Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang dirasakanya sehingga petugas
kesehatan (bidan) dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut,
sehingga dapat mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber terbaru agar
mempermudah mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan teknologi terkini.
3. Mahasiswa
a. Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pada ibu,
asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi kebidanan.
b. Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai dengan daftar tilik yang ada
dan anmanesa dilakukan dengan pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam
menyampaikan keluhan yang dirasakan.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC
Asuhan Persalinan Normal. 2002. Jaringan Nasional Pelatihan KLinik Kesehatan Reproduksi.
Jakarta
Depkes RI. 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Hyre, Anne. 2001. Asuhan Kebidanan Care. Jakarta: Pusdiknakes
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
Suryanto. 2004. Pemantauan dan Pengkajian Janin. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Syaifudin, Abdul Bari. 2001. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Dijelaskannya, kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga


ibu hamil dianjurkan agar mengkonsumsi tambahan zat besi atau makanan
yang mengandung zat besi, seperti hati ayam dan lain-lain. Untuk
menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan
anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada
hamil muda.

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan


alat suhu. Jika pemeriksaaan menunjukan Hb 11g% brarti tidak anemia,
kalau Hb 9-10g% berarti dia terkena Anemia ringan, 7-8g% berarti anemia
sedang, sedangkan kadar Hb di bawah 7g% dia terkena Anemia berat,
ungkapnya.

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada
trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa setiap ibu hamil
mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90
tablet pada ibu-ibu hamil di Puskesmas.

Baca Juga : Polusi Udara Punya Andil Bayi Lahir Prematur?

Diungkapkannya, pengaruh anemia pada kehamilan dan janin dapat terjadi


abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam
rahim, mudah terjadi infeksi, mudah dekompensasi cordis (Hb<6g%). Selain
itu anemia pada ibu hamil juga menyebabkan, Mola hidatidosa, Hiperemesis
gravidarum, Perdarahan antepartum dan Ketuban pecah dini (KPD).

Diungkapkannya, untuk menghitung terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil


melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data
dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam pemeriksaan kesehatan
disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja sehingga
diketahui adanya infeksi parasit, pengobatan infeksi untuk cacing relatif
mudah dan murah. Sebab jika menderita anemia sebelum hamil, maka
pada saat hamil akan rawan terjadi gangguan, jelasnya.

Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada


masyarakat. Contoh preparat Fe tersebut Arralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal
dan Hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas.
Mengonsumsi suplemen panambah zat besi juga bisa mampu mencegah dan
mengatasi anemia. Tetapi sebaiknya tidak bergantung pada obat atau
suplemen penambah zat besi saja. Yang paling penting adalah menjaga pola
makan yang baik dengan mengonsumsi bahan makanan yang kaya asam
folat dan zat besi yang berperan dalam pembentukan sel darah merah yang
dapat diperoleh dari daging, sayuran hijau dan susu.
Dijelaskannya, kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga
ibu hamil dianjurkan agar mengkonsumsi tambahan zat besi atau makanan
yang mengandung zat besi, seperti hati ayam dan lain-lain. Untuk
menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan
anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat pada
hamil muda.

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan


alat suhu. Jika pemeriksaaan menunjukan Hb 11g% brarti tidak anemia,
kalau Hb 9-10g% berarti dia terkena Anemia ringan, 7-8g% berarti anemia
sedang, sedangkan kadar Hb di bawah 7g% dia terkena Anemia berat,
ungkapnya.

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada
trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa setiap ibu hamil
mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90
tablet pada ibu-ibu hamil di Puskesmas.
Baca Juga : Polusi Udara Punya Andil Bayi Lahir Prematur?

Diungkapkannya, pengaruh anemia pada kehamilan dan janin dapat terjadi


abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam
rahim, mudah terjadi infeksi, mudah dekompensasi cordis (Hb<6g%). Selain
itu anemia pada ibu hamil juga menyebabkan, Mola hidatidosa, Hiperemesis
gravidarum, Perdarahan antepartum dan Ketuban pecah dini (KPD).

Diungkapkannya, untuk menghitung terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil


melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data
dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam pemeriksaan kesehatan
disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja sehingga
diketahui adanya infeksi parasit, pengobatan infeksi untuk cacing relatif
mudah dan murah. Sebab jika menderita anemia sebelum hamil, maka
pada saat hamil akan rawan terjadi gangguan, jelasnya.

Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada


masyarakat. Contoh preparat Fe tersebut Arralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal
dan Hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas.
Mengonsumsi suplemen panambah zat besi juga bisa mampu mencegah dan
mengatasi anemia. Tetapi sebaiknya tidak bergantung pada obat atau
suplemen penambah zat besi saja. Yang paling penting adalah menjaga pola
makan yang baik dengan mengonsumsi bahan makanan yang kaya asam
folat dan zat besi yang berperan dalam pembentukan sel darah merah yang
dapat diperoleh dari daging, sayuran hijau dan susu.

Você também pode gostar